Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SAWAH

Apakabar Bu Sumarna???

R37X1vC.jpg
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
SAWAH



BAB. 06

MENGGAPAI PUNCAK BIRAHI


Wanita itu akan kalah oleh imajinasinya sendiri

Itu kata2 yang keluar dari Ibu Rangga sebagai salah satu pesan kepadanya tentang bagaimana menaklukkan wanita.

Intinya adalah bila seorang lelaki bisa menawarkan imajinasi wanita untuk dilakukan dan direalisasikan maka sebenarnya lelaki itu sudah masuk jerat sang lelaki sebagai pejantannya.
Dia akan tunduk sepenuhnya pada pejantannya.

Dan diantara impian terliar wanita penggoda adalah bisa melakukan masturbasi didepan pejantannya tanpa pejantannya menyentuhnya. Begitu hal tersebut terlaksana dan tanpa.membuat si pejantan kalah atau muncrat duluan, disitulah si betina akan tunduk patuh pada pejantannya sebagai tuan nya dan akan melayani si pejantan dengan tulus bagai budaknya.

Dan Tina saat ini sudah setengah menjadi budak nafsu Rangga, dengan catatan Rangga bisa mengalahkan dalam pertempuran selanjutnya secara total. Dan itu tinggal selangkah lagi.

Kadang wanita lupa, begitu meraih orgasme yang sukar diraih nya, orgasme berikutnya pasti akan mudah dicapainya. Dan itulah modal utama Rangga saat ini.

Tadi setelah orgasme, Rangga telah menenangkan Tina. Menanangkan ? Sebenarnya bukan. Itulah jalan menuju orgasme berikutnya. Bisikan mesra elusan dan usapan2 hangat di sekujur tubuh Tina, kata2 yang provikatif yang diucapkan terselip dalam bisikan2nya telah membangkitkan kembali gairah Tina menggelegak seolah butuh penuntasan baru.

Dan seterusnya Rangga hanyandiam tersenyum melihat bagaimana Tina dengan buasnya membuka celana dalamnya dengan giginya. Hal pertama yang dilihat Tina setelah celana dalam terbuka adalah kontolnya yang tegak menjulang dari jarak yang sangat sangat dekat dengan matanya, yang membuat kontol Rangga seolah lebih besar dan panjang dari aslinya.



Tanpa sadar imajinasinya akan bekerja membayangkan betapa enaknya memeknya jika dirojok dengan kontol itu. Begitu berulang seolah diprogram di otak Tina sehingga tanpa disadarinya memeknya akan mengeluarkan cairan pelumas dengan derasnya, yang juga akan mengerek libidonya ke tempat lebih tinggi.

Belum diapa apain bahkan hanya sekedar membuka celana dalam saja, Tina sudah merasa sudah terangsang begitu terangsang hingga dia sangat tergesa2 dalam melakukan perangsangan pada Rangga. Itulah kesalahan fatalnya, dan itulah kehebatan Rangga dalam mengatur strategi.

Tina yang begitu ingin kepuasan langsung memasukkan kontol besar itu ke memeknya.

“Aaaaaarrrghhh. Besar bangeet…
Enaaaaaaaakssss Nggaaaa aaaaahhh”

Rangga hanya tersenyum dan tangannya hanya membelai2 tubuh Tina tanpa remasan apalagi pelintiran pada puting Tina. Merasa diremehkan Tina memperhebat gerakannya.

Membesot2 naik turun memutar dengan sangat provokatif. Dia lupa bahwa itu hanyalah memprovokasi dirinya semata. Rangga hanya tetap mengelus2 Tina, pantatnya punggungnya perutnya dan susunya tak lupa juga putingnya.

Tina semakin keras gerakannya akhirnya dia lupa dan hanya berfikir untuk memperoleh kepuasannya dan blarre…

Sekejap kemudian dia ambrug setelah memperoleh puncak kenikmatannya.

***

Begitu Tina ambrug, Rangga mengambil peranannya, segera dirojoknya Tina dengan kontolnya dari bawah dengan gerakan ritmis dan cepat. Tina terlonjak lonjak menjerit2 tak karuan. Orgasme yang barusan belum selesai sudah dirangsang lagi dengan kencangnya. Alhasil Tina beroleh multi orgasme berkepanjangan. Tak putus putus.

Rangga hanya membolak balik Tina kesananya tanpa banyak perlawanan. Dari atas dari bawah dari samping Tina hanya terlonjak2 saja mulutnya sudah tanpa suara ternganga, matanya membeliak dihantam orgasme demi orgasme berkepanjangan.

Sungguh pengalaman yang belum pernah terjadi. Tina habis2 an digarap dan beroleh orgasme demi orgasme tanpa perlawanan berarti, sampai akhirnya Rangga menarik kontolnya dan mwngocoknya di depan muka Tina.

Tembakan sperma bertubi2 berhasil melumuri wajah Tina sehingga penuh peju yang berleleran hingga ke dadanya.

***

Selanjutnya diam.
Rangga hanya memeluk Tina dan mengusap2nya sampai akhirnya dia terridur dalam capainya.

Rangga memakaikan baju tidur Tina, setelah membersihkan badannya dengan lap basah.
Menyelimutinya
Mengecup pipinya dan membisikkan kata2 merdu sekaligus berpamitan.

Dan kemudian Rangga keluar rumah Tina melalui jalan yang sama.

Di jalan Rangga hanya tersenyum simpul sambil berjalan menuju rumahnya, masuk kekamarnya dan tidur lelap.

Dalam tidurnya Rangga bermimpi indah telah menaklukkan banyak wanita idamannya.

***

Pagi2 besoknya Rangga kembali ke sawah lagi seperti kemarin. Rombongan hanya berjumlah sedikit saja, karena sebagian kemarin sudah selesai menanam padi.

Dian tampak berlarian kesana kemari sambil berbicara dengan Rangga dan bapaknya. Hati itu semua lega dan senang sebab sepertinya setengah hari tak sampai semua pekerjaan sudah bisa diselesaikan.

Dian memang ingin nonton film bersama Rangga nanti malam, sebab sejak di desa dia hanya makan tidur dan ke sawah saja. Bagi Rangga, Dian itu seolah adek kandungnya sendiri, bahkan Ibu seolah lebih sayang kepada Dian daripada kepada anak2nya. Rangga merasa pasti ada cerita dibalik itu, tapi nangi biarlah Ibu atau Bapak yang menceritakan kepadanya sebab musababnya sampai begitu sayangnya Ibu kepada Dian.

Pernah Ibu Rangga berpesan kepada anak2nya agar selalu menjaga Dian seolah dia adek kandung mereka, termasuk tak boleh berpacaran dengannya. Aneh sekali perintah Ibu ini bagi Rangga. Tapi memang, Rangga menyayangi Dian seolah menyayangi adek kandung sendiri, termasuk di dalamnya mau mengalah mengantar2 kemana2 Dian ingin sekalipun Rangga waktu itu sedang repot.

***

Dan benar saja, akhirnya pekerjaan menanam padi selesai pukul 11 siang, sehingga mereka bergegas pulang dan makan siang di rumah saja.

Beramai2 mereka makan disaung depan rumah pak Sumarna. Para gadis malah berniat membuat rujak di sana. Kebetulan pohon mangga lagi berbuah.

Bimasena kebetulan juga sudah pulang sekolah dan mambawa serombongan kawan sekolahnya untuk rujakan di rumah juga.

Alhasil, ramailah saung pak Sumarna berisi anak2nya dan kawan2nya.
Ada yang menurunkan kelapa muda, ada yang bakar ikan dan ada pula yang sedang merebus ubi.

Semua hasil pekarangan pak Sumarna.

***

Pak dan Bu Sumarna juga senang anak2nya bisa bergaul akrab dengan teman2 sekampunya. Tidak sombong dan membatasi pergaulannya.

Bagi mereka, anak2 adalah penerus jaman, biarlah mereka berkembang menemukan jalannya masing2 dan maju sesuai keinginannya, namun tetap menjadi sosok yang tangguh dan pilihan di bidangnya.

Melihat anak2nya pada rukun dengan teman2nya pak dan bu Sumarna hanya bisa tersenyum bahagia, berdua mereka duduk di ruang baca/santai sambil berpelukan mesra.

“Mas aku kok jadi pengen ya ?”
“Lha pengen opo tho ? (Pengen apa sih?)”
“Iih sebel deh sama mas selalu suka gitu. Aku pengen kontol mas”
Kata bu Sumarna malu2.

“Ha ha ha, pengen kontol nggo nyopo tho jeng? (Pengen kontol buat apa tho bu?)”
“Iiiih mesti kok mas ini. Aku pengen kontol nggo nyodok tempikku. Tempikku gatel mas (aku pengen kontol buat nyodok memekku, memekku gatal mas), hi hi hi mas memang suka jorok kok”

“Lha kuwi kontol e wes cemepak, kono ndang di buka kono (lha itu dia kontolnya sudah tersedia, sana cepat dibuka saja)”

“Iiih lha masak disini, kelihatan anak2 tho mas?”
“Ya khan kacanya gelap bu? Kaga bakalan kelihatan lho, kelihatan dikit ya ga papa khan sekalian pamer bu?”

“iiih mesti lho mas e ini suka nyerempet2 gitu, nanti kalau ada yang mau ikutan gimana mas ? Hi hi hi”

Bu Sumarna tertawa sambil berpose menantang di depan pak Sumarna, teringat masa lalu mereka yang benar2 liar luar biasa.

“Ha ha ha hayoo, mikir apa sayang? Pengen dientot rame2 lagikah ? Boleh2 kalau masih pengen mengulanginya sih”

“Hi hi hi awas lho kalau kejadian beneran mas, lagian sama siapa mas ? Repot kalau disini dan bocor mas, bisa rusak nama baikmu mas”

“Itu dikamar sebelah ada kaca untuk lihat kemari kan sayang ?”

“Iya mas, memangnya kenapa ?”

“Ada No disana sayang, gimana kalau kita kasih live show ? Mmmmm”
“Hi hi hi mas nakal iiih. Ayo lah mas, memekku tambah gatel dan banjir nih, jadi pengen show off habis2an, boleh mas ?”

“Ha ha ha, tapi jangan keras2 ya, nanti kita main seolah ga tahu ada yang ngintip ya, deket2 jendela saja”

“Hi hi hi, nih pegang memek ku mas, dah basah banget ini, aaaaaaahhhhh ya masssssh gituuuuuu, passsss maaaaaaasssshhh”

Pak Sumarna paham betul istrinya sedang sange berat, imajinasinya melayang jauh, ketika sadar di kamar sebelah ada si No yang lugu sedang membersihkan kamar peralatan yang terhubung dengan bagian luar langsung melalui pintu khusus yang hanya si No dan pak Sumarna yang pegang.

Kamar khusus untuk merangkai dan menciptakan alat2 pertanian maupun pertukangan. Semacam workshop kecil2an tapi menyimpan banyak peralatan utama yang aneh2 dan semuanya buatan Pak Sumarna.

Hari ini Si No ditugasi beliau membuat prototipe alat pemotong rumput portable yang sejenis di pasaran namun lebih mungil dan lebih berdaya maksimal.

Kamar itu adalah “tempat semedi” pak Sumarna yang menjelama jadi insinyur mesin. Disini pak Sumarna menuangkan ilmu2nya dan menghasilkan alat2 sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya setelah jadi, si No atau anak2 pak Sumarna disuruh membuat tiruannya sebagai cara pak Sumarna mendidik si No dan anak2nya.

Dengan tengah “ruang semedi” ini juga memiliki akses dan kaca one side. Dari dalam ruang semedi, pak sumarna bisa melihat ke dalam rumah ke kamar tidurnya dan kamar keluarga melalui kaca besar, namun dari dalam rumah kaca tersebut seolah cermin saja.

Dulu ruang ini dibuat dengan kepentingan khusus, istrinya adalah penyuka kontol yang tak pernah puas hanya dengan satu kontol saja. Pak Sumarna entah kenapa juga senang melihat istrinya “dipake” orang lain. Pernah beberapa kali istrinya digenjot oleh 3 orang yang memiliki kontol panjang dan besar. Berkali2 digarap selama 3 jam bertutut2 pula.

Entah berapa kali waktu itu Bu Sumarna mendapatkan orgasme, namun kondisi tubuh bu Sumarna memang luar biasa, seolah khusus dibuat untuk menjadi wanita dengan kemampuan olah tubuh bergelimang nafsu.

Cerita masa lalu itu tertutup rapat mengenai bagaimana kejadiannya dan siapa saja pemerannya karena begitu apiknya pak dan bu Sumarna dalam berperan dalam hidup ini. Dan kebiasaan mengumbar nafsu bu Sumarna berhenti kala melahirkan si Rangga putra pertamanya.

Namun pak Sumarna memahami kekeringan bu Sumarna, sehingga masih suka membicarakan hal itu dan mereka bermain cinta seolah pak Sumarna menjadi orang lain. Ini bukan soal kontol pak Sumarna. Beliau memiliki sebuah senjata sakti mandraguna yang luar biasa yang sanggup memuaskan istrinya berkali kali. Ini soal kehausan istrinya bermain dengan kontol2 lainnya.

Ada semacam kepuasan tersendiri buat bu Sumarna bila dikagumi orang lain dan bila sampai dijamah dengan secara liar kalau perlu dengan beberapa kontol sekaligus.

“Ssstttt sayang kita mainnya dekat2 kaca sana ya, biar si No bisa mengamati setiap jengkal tubuhmu, tapi sayang harus main cantik lho ya, jangan sampai si No merasa kita sengaja gimana?”



“Hi hi hi, mas ini, ayolah tapi masnya jangan juga grogi ada pemisaah yaaaaaaaaahhhhhhh”

“Sssshhhhhh kok main tarik2 saja masssssshhh, yaaa massssh jilat terusssssshhhhhhh”


***

Ha ha ha ha…
Putus lagi…
Ga asyik ah…
Pegel nulisnya soalnya

Ha ha ha…

Biar ga papa
Dimaki juga ga papa kok

Ha ha ha

 
Iya cu....
Sami2 cu...

Kwkkwkwm
Eyang @Pemancingmimpi kok gak ada ritual dalam bercocok tanam ya?
Kan banyak filosofinya to,jelasin to eyang contohnya kenapa kalo menanam padi jalanya harus mundur,...dll

Lha mbokiyao eyang @ pemancingmimpi sebagai sesepuh disini bisa kasih penjabaran buat yang gk faham seperti cucunda ini to....wkwkkkkkkkkkk
Mohon pencerahanya eyang....hoa...hoe
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd