Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SANTI, SEGORES RINDU TERLARANG

Pov Santi



Hotel itu adalah hotel bintang tiga di kawasan Sanur, berada di dekat bibir pantai, lokasinya berdekatan dengan Museum Le Mayur yang sangat terkenal.

Aku berada di kursi depan, disebelah Gusti yang dengan tenang memarkirkan mobilnya di areal parkir hotel yang cukup luas, tadi di jalan Gusti sudah menelpon pihak hotel untuk reservasi kamar.

Entah apa yang berada di benakku saat ini, pikiranku seperti buntu. Kerinduan ini menekan akalku sampai level terendah. Aku rindu dekapnya, rindu kecupannya, rindu saat dia memasukiku, semua rasa itu membaur membuat dinding kewanitaanku berdenyut, membasah, bahkan sebelum dia menyentuhku.

Setelah melapor dimeja resepsionis, Gusti menggandeng tanganku menuju kamar yang berada di lantai dua. Hmm kita terlihat seperti dua sejoli yang baru pacaran.



Kamar itu cukup luas untuk kelas hotel bintang tiga, spring bed king size berada ditengah ruangan, dinding berlapis wallpaper dengan aksen klasik menambah kehangatan kamar ini. TV led 32 inch terpasang di dinding diatas meja berlaci. Kamar mandi dengan shower dan bathtub ukuran sedang berada persis di sebelah pintu masuk.



Gusti segera menubrukku begitu dia menutup pintu kamar, aroma parfumnya begitu jantan, membius alam sadarku. Masih dalam keadaan berdiri dia mulai mencium bibirku, menyelusupkan lidahnya kedalam mulutku, menjelajah semua sudutnya, lalu lidahnya mengait, menggelitik lidahku, ah aku tak tahan perlakuan ini. Akupun menghisap lidahnya, kini giliran lidahku menjelajahi rongga mulutnya,menggelut lidahnya, liur kami bercampur selaras dengan ridu yang membaur

Tangannya kini mulai menjamah payudaraku dari luar blouse ku, sementara bibirnya masih menyesap bibir bawahku, hufh dia tidak memberi aku kesempatan untuk bernafas…permainan bibir, lidah dan tangannya membuat nafasku menyesak, mendenyutkan bagian bawah perutku lagi dan lagi.



Pov Gusti



Hhh… wanita ini masih saja mempesona, aroma parfumnya masih seperti dulu, parfum yang dipakai semasa SMA. Dan kini dia berada di depanku dengan sorot mata berbinar namun dipenuhi nafsu.. ah bibir tipis yang setengah terbuka itu…. segera aku melumatnya.

Bibir yang lembut, basah dan lidah yang menggeliat, bergulat dengan tarian lidahku di dalam rongga mulutnya, dia tersentak sesaat. Lalu aku lumat bibir bawahnya dan diapun membalas dengan melumat bibir atasku…nafas kami memburu, aku merasakan bagian bawahku menggeliat.



Aku tau dia tak akan bertahan dengan posisi berdiri begini. Tanpa melepaskan ciumanku, perlahan aku rebahkan tubuh mungilnya di ranjang bersprei putih dengan kakinya masih menjuntai di pinggir ranjang. Aku bisa merasakan debaran jantungnya saat meremas payudaranya

Segera aku meloloskan t’shirt poloku, kemudian merangkak ke atas tubuhnya, Satu persatu aku lepaskan kancing blousenya kemudian melepasnya, terpampang tubuh putihnya yang mulus berbalut bra berwarna hitam..

“ You look so sexy Beb..” kataku menatap rakus tubuh setengah telanjangnya, dia tersenyum sembari meraihkan tangannya kebelakang punggungnya dan melepas kait bra nya kemudian melemparkannya ke ke kaki ranjang..

Oh God .., payudara itu begitu indah, masih kencang walaupun dia sudah memiliki satu orang anak. Aku menelan ludahku melihat keindahan itu.



Kembali aku cium bibir tipisnya, diapun menyambutnya dengan kuluman penuh nafsu,

“ Ough.. Bib..nkmat sekali “ dia melenguh nikmat saat lidahku menjangkau belakang telinganya, suara lenguhannya menggembungkan nafsuku, lalu aku telusuri sepanjang lehernya dengan jilatan-jilatan panjang yang meninggalkan bekas basah disepanjangnya menuju kedua payudaranya



Ya Tuhan.. payudara ini begitu indah..masih seperi dulu saat aku sering menjamahnya, masih kencang, putih mulus dengan puting berwarna kecoklatan, urat urat hijau membayang dibalik kulitnya yang tipis..

Perlahan aku mulai menjilatnya lembut.. aku tak mau menyakitinya..aku tau bagian itu sangat sensitif.. tangan kiriku memilin puting satunya.. dia menggelinjang keras..

“ Bib…aku gak tahan….” erangnya

“ Emmph…” aku menyahutinya tanpa melepas sedotanku di puting nya

Ciumanku menjelajah turun ke perutnya, meninggalkan kissmark di bagian bawah payudaranya.

Beberapa saat ciumanku tertahan diperutnya, kunikmati perutnya yang putih dan rata kemudian kujelajahi pusarnya dan mengorek lubang pusarnya dengan jilatan-jilatan pendek..

“ jangan disana bib… gelii… “ dia merengek. Aku tak perlu menyahutinya.

Kulepaskan kancing kulotnya, kemudian menurunkan resletingnya sambil menatap ke dalam matanya..matanya mengerejap namun tak ada penolakan disana

Dengan segera kuloloskan celana kulotnya berikut celana dalam berenda warna hitam yang di kenakannya, dia membantuku dengan mengangkat pinggulnya.



Kini terpampang di hadapanku segunduk bukit kecil yang ditutupi sebidang rumput hitam yang tertata rapi..bukit yang terbelah oleh segaris ceruk memanjang yang sudah membasah,

Kudekatkan wajahku ke bukit itu…hhhh…aroma yang begitu khas memancar dari sana, aroma yang selama ini aku rindukan, dia memiliki aroma yang berbeda, seperti aroma kayumanis.

Kuhirup dalam dalam aroma yang memabukkan itu sebelum akhirnya aku julurkan lidahku disepanjang cekungan yang berwarna kemerahan di bagian dalam tepiannya

“ Ough….Bibiiib…” dia mengerang sambil menekan kepalaku lebih dalam, sekarang pahanya sudah membuka lebar dengan tungkai kakinya melingkari bahuku, meng ekspose bagian dalam kewanitaannya yang merah dan sudah basah, segaris cairan bening dan kental menggenang di tepi liang surgawinya.



Dengan lincah lidahku bermain disana , aku sesap cairan cinta itu..menjangkau kedalam liang yang gelap dan lembab itu dengan lidahku..kemudian menarik garis panjang dari liang kenikmatannya menuju tonjolan kecil sebesar biji kacang di pertemuan bibir kemaluannya….

“Biiib….” dia menolehkan wajah nya ke kiri ke kanan seperti hendak menjangkau kenikmatan yang sudah hampir berada di pucuknya



oOo
 
Pov Santi



Ahh nikmat ini menyelubungiku..permainan lidahnya yang kasar dan hangat di tubuh bawahku menimbulkan rasa geli yang susah aku ungkapkan, geli berbalur nikmat yang sangat

Dengan sangat teliti lidahnya menyusuri setiap lekukan dan tonjolan dibawah sana..tak satu senti pun terlewat olehnya….ough…aku akan segera mencapai puncak kenikmatanku…..

“ Bibiiib…..aku keluaar..” teriakku..aku sudah tak perduli dengan sekelilingku…kenikmatan yang amat sangat menderuku, sesaat gelap .

Setelah orgasmeku mereda Gusti sudah berada di sampingku sambil tersenyum menggoda..

“ Enak..?” tanyanya sambil jarinya menyusuri tubuh telanjangku…

“ Iiih Bibib…” sahutku malu, aku cubit perutnya gemas

“ Awww…sakit beb…ampuun..” katanya bercanda

“ my turn now..” kataku sambil mengerling manja



Aku gulingkan tubuhku.. kini aku berada di atas tubuh Gusti, dan dia masih memakai celana jeansnya.

Segera aku buka gesper ikat pinggangnya, menurunkan resleting celnanya. Terlihat tonjolan yang panjang di balik celana dalamnya.

Gusti menaikkan pinggulnya saat aku menurunkan celananya berikut celana dalamnya kemudian mengangkat kakinya kanan dan kiri saat aku meloloskannya.

Ahh.. batang itu terlihat begitu kekar dengan bentuk yang agak membengkok ke kiri, tonjolan urat-urat disekelilingnya semakin menegaskan kekuatannya, “bentuknya yang agak bengkok ke kiri pasti menimbulkan sensasi lain saat menggesek dinding kewanitaanku” begitu pikirku dulu saat aku pertama kali memperhatikan bentuknya.

Setitik cairan bening tampak menggenang di ujung nya…perlahan aku genggam benda panjang itu, menaik turunkan tanganku pelan sambil tetap menatap matanya..

“ uhh..Beb.. enak sekali “ dia menggumam

Aku dekatkan wajahku, menatap seksama bentuk seperti jamur berwarna merah kebiruan itu.. menjulurkan lidahku ke guratan kecil tempat cairan itu menggenang. Dia menggelinjang…mendesah.

Ku sesap cairan itu dan mulai menjilat sekeliling kepala berbentuk jamur itu. Puas disana akupun mulai memasukkan benda itu ke dalam mulutku…hmmph penuh rasanya mulutku, lalu mulai menaik turunkan kepalaku sambil tetap memandang ke matanya

“ ahh sudah Beb..jangan siksa aku dengan kenikmatan ini..” katanya memohon. Aku tersenyum..wajahnya sudah memerah seperti orang mabuk minuman beralkohol.. bibirnya mendesah dan lidahnya mengecap udara kosong.

Dengan lembut dia mendorong kepalaku ke belakang untuk melepas kulumanku pada dirinya. Benda itu menegang sempurna, mengkilat dengan baluran ludahku disekelilingnya.

Giliran di menggulingkan tubuhku kesamping.. kemudian merangkak mendaki tubuh telanjangku. Kembali kami berciuman, kini makin panas, ingin segera dituntaskan.

Dia mulai menempatkan dirinya di tepian liang surgawiku, tinggal menekan pinggulnya saja.

Masih seperti dulu, dia menatap mataku, meminta persetujuanku untuk melanjutkan persetubuhan ini..



Tiba tiba berkelebat dimataku sesosok wajah anak laki-laki kecil, wajah Ryan putraku semata wayang. Wajah lucu yang menggemaskan seakan berkata “ Apa yang kamu lakukan Bunda..? “

Seketika nafsuku yang tadinya sudah berada di ubun-ubun mendadak terjun bebas, lenyap entah kemana. Kesadaran mulai meguasai jiwaku.

Aku dorong tubuh Gusti dengan keras, air mata mulai bercucuran di wajahku. Bergegas aku mengambil busanaku yang berceceran dan segera mengenakannya…ini salah..ini salah runtukku dalam hati

“ Beb.. kamu kenapa” tanya Gusti dengan wajah penuh keheranan

“ Maaf Bib, aku gak bisa , ini nggak benar ”.. kataku..aku menangis histeris

“ Tapi..” kalimatnya terpotong saat aku berlari keluar dan menutup pintu kamar.



Masih bercucuran air mata aku menuruni tangga ke lantai satu. Setengah berlari aku menuju lobby Hotel, memanggil taksi yang memang standby disana menunggu penumpang.



oOo



Perempuan cantik itu menyebutkan alamat tujuannya, kemudian taksi pun segera melaju. Santi kembali menangis tersedu di jok belakang taksi ini. Tujuannya adalah Play Grup tempat anaknya sekolah.

Sesekali sopir taksi itu melirik kebelakang dari spion yang berada diatasnya, memandang perempuan cantik dibelakangnya, sekilas terlihat wajah iba dari lelaki setengah baya itu

Terbayang lagi di benak Santi wajah Ryan yang lucu, yang masih cadel kalo bicara.. “Damn.. kenapa aku bisa begini..? “ dia mengutuk dirinya sendiri, mengutuk kebodohannya, “ maafkan bunda nak…” dia terisak, air matapun semakin bercucuran membanjiri wajah cantiknya.

Sekelebat kemudian terbayang wajah laki laki tampan yang memiliki mata teduh, laki laki yang telah menemaninya menjalani rumah tangga selama tiga tahun ini.

“ Maafkan aku mas Ray.. maafkan istrimu yang berdosa ini..” katanya lirih

“ Maafkan aku yang tak bisa menjaga diri…huu..huu…” tangispun pecah di kabin belakang taksi itu

Sopir taksi itu mengambil sekotak tissue dari dashboard mobil dan menyerahkan ke Santi tanpa melepaskan pandangannya dari jalan di depannya

“ Terimaksaih pak “ kata santi setelah menerima tissue tersebut dan menyusut air matanya. Sopir taksi mengangguk sopan



Setengah jam kemudian sampailah mereka di sekolah Ryan. Setelah membayar ongkos taksi plus sedikit tip untuk sang sopir, bergegas Santi menjumpai putra semata wayangnya…

“ Bundaaa….” teriak Ryan berlari menyongsong begitu melihat sosok bundanya.

“ Ryan anak bunda..” Santi memeluk putranya setengah berjongkok…

Di belainya rambut putranya, kembali air matanya mengalir tak terbendung…. maafkan bunda nak….

“ Bunda nangis..?” tanya anak itu polos, digunakan telapak tangan kecilnya menghapus air mata bundanya

“ Eng enggak sayang… Bunda tadi kelilipan matanya” katanya berbohong

“ Ah.. Lyan tiup ya..” katanya lucu sambil memajukan bibirnya mencoba meniup mata bundanya…

Aah.. Ryan maafin bunda nak…bunda sayaang banget sama kamu



oOo



Malam itu Santi belum bisa memejamkan matanya, pikirannya berkecamuk..rasa penyesalan memenuhi rongga dadanya…

Dipandangnya pria yang berbaring di sebelahnya, tertidur lelap ,entah apa yang dimimpikannya

Air mata Santi kembali menetes… membentuk anak sungai di sepanjang pipinya

“ maafkan aku mas..maafkan istrimu ini..” ucapnya lirih sambil menyusuri helai rambut suaminya dengan jarinya yang lentik

“ mungkin aku belum bisa mencintaimu.. tapi aku akan berusaha semampuku untuk memberikan seluruh cintaku padamu.” dia berusaha menghentikan isaknya

“ mungkin kamu bukan cinta sejatiku, tapi aku tau kamu adalah seluruh hidupku, kamu dan Ryan adalah masa kini ku dan masa depanku ” katanya pelan, menghela nafasnya dan dengan lembut mencium kening suaminya.. aku sayang kamu



TAMAT
 
Tamat gan... mungkin endingnya gak seperti yang di duga ya.. tapi ya begitulah.. kadang apa yang kita harapkan gak selalu berjalan sesuai keinginan... biar semesta yang nanti menjabarkan... trims yang udah meluangkan waktu membaca cerpen nubie ini... kritik dan saran dinanti ya...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd