Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
MEMBURU DAN MEMBAKAR MARKAS LASKAR





Bayu berdiri di depan pintu.

"Kenapa sampeyan mau menghancurkan pintu Cafe ini?" uca Bayu.

"Siapa lu.....?" ucap salah satu masa.

"Saya pemilik Cafe ini.." ucap Bayu.

"Ooo...Jadi lu bosnye..."ucap pria yang berkata akan mendobrak pintu. Lalu ia melayangkan pukulan ke arah Bayu.

Tap...... Bayu manangkap pria itu.

"Kalian datang baik - baik,saya sambut dengan baik - baik....

Pria itu mencoba melepaskan cengkraman dari tangan Bayu,akan tetapi cengkraman makin lama makin kuat.

Bayu mencium aroma Alkohol ke pria yang ada di dekatnya.

"Saya tanya... Mengapa kalian datang kemari?" ucap Bayu.

Mata Bayu berubah memerah semua,berhubung ia memakai kaca mata. Orang - orang yang ada di depan Bayu tak bisa melihatnya.

Seorang pria memakai topi,masker dan Kaca mata memgawasi dari kejauhan.

"Orangmu telah memukul teman gue.." ucap salah satu orang.

"Apakah anda tidak berbohong?" ucap Bayu.

Kretak... Suara jari tangan orang yang di pegang oleh Bayu.

"AAAAAKKKHHH....... Teriak orang yang di pegang oleh Bayu,kemudian Bayu melepaskannya.

Orang itu memegang tangannya yang terasa sakit akibat di remat oleh Bayu.

"Iya saya saksinya..." ucap orang itu lagi.

"Baik... Tunggu di sini...

Bayu membalikkan Badan ke arah pintu .

"JONIII...BUKA PINTUNYA..." ucap Bayu.

Pintu terbuka,Nampak Joni bersama 3 orang muncul.

"Ada apa bos..?" ucap Joni.

"Apa benar yang di katakan mereka bahwa merela mendapat pukulan dari teman - teman kita?" ucap Bayu.

"Maaf bos..Mereka lebih dulu memukul... Jadi kami balas pukul..." ucap Joni.

"Bohooong...

"Kalian yang memukul gue." ucap pria yang wajahnya membiru dan bengkak.

"Maaf... Saya berani bersumpah...Yang saya katakan ini adalah kebenaran.." ucap Joni.

"Bohong lu... Ayo kita serang mereka" ucap pria itu lagi memanas - manasi.

"Cukup... tutup pintunya...

Joni menutup pintunya kembali.


MEBR6PR_t.jpg



Penampakan pintu pagar.

Bayu membalikkan badan.

"Anak buahku tidak berbohong,sebab saya didik untuk jujur..." ucap Bayu.

Ada wartawan melintas di jalan itu lantas turun,kerena melihat massa dari salah satu Laskar yang ada di Jakarta berkumpul.

"Bohoong mereka ketua... Ayoo kita hajar" ucap pria yang bilang sebagai saksi.

"Hajar mereka...

"Ayoooo...

"Seraangg...

Situasi makin memanas,di tambah aroma dari mulut mereka Ada yang tercium bau alkohol.

Bayu menarik nafasnya dalam - dalam lalu menghembuskannya.

Bayu akan memghajar mereka bila mereka lebih dulu memukul.

Seorang pria di dekat Bayu mengarahkan pipa besi bulat 1/2 " tebal sepanjang 1 meter ke Bayu.

Tap....Bayu menangkap besi itu lalu menendang pria tersebut.

Buuughhhh...Pria itu terdorong kebelakang. Besi yang di pegang terlepas..

Kini Bayu memegang pipa Besi.

orang yang ada di dekat Bayu lantas menyerang Bayu dengan sebilah golok.

Bayu dengan gesit memukul leher pria itu.

Buuughh....Pria itu tersungkur,

4 orang maju 2 orang memegang golok dan 2 membawa balok kayu yang ada pakunya.

Bayu menunduk saat mereka menyerang lalu memukul kaki mereka kuat - kuat.

Buuughh....Kraaaacck.....

Buuughh....Kraaaacck.....

Bayu memukul pria yang memegang balom.Lalu Bayu mundur ke belakang.

2 orang memegang golok maju menyerang,

Bayu memgelak ke samping kiri sambil melayangkan pipa besi ke kepala.

Buugghh....

Lalu memukul pria satunya tepat di atas kepala.

Buuugghh...

Orang - orang di dekat Bayu menyerang Bayu.Ada yang tangan kosong ada pula yang bawa golok.,ada yang membawa besi.

Bayu menghindari 2 orang yang menyerang dirinya,lalu ia memukul.

Buuugghh... Pipa Besi mengenai punggung.

Sebuah golok mengarah punggung Bayu saat Bayu memukul.

duuk...

Kemudian Bayu menendang orang yang menyerang punggungnya.

Buughh...

"Ya Allah... Aku serahkan hidup dan matiku,aku berjuang untuk melindungi orang - orang yang kembali ke jalanmu ya Allah..." ucap Bayu dalam hati.

Bayu mengerahkan semua kekuatannya.

Ia melihat golok yang tergeletak. Tangan kiri memegang pipa besi,tangan kanan memegang golok.

Kemudian Bayu menyerang semua orang yang ada di depannya.

Traaang....golok mengenai pipa Besi Bayu,Bayu menebas orang itu memakai golok.

Craassh...

Lalu Bayu jongkok kemudian melakukan gerakan memutar sambil mengarahkan goloknya. Sebab dirinya terkepung.

Craaassh....

Craasssh....

Craasssh...

Craaasssh...

Craassshh...

Orang - orang yang mengelilingi Bayu terkena sabetan golok di kakinya.

Mereka mengerang kesakitan,ada yang menjatuhkan senjatanya.

Bayu melihat parang panjang tergeletak cepat - cepat ia ambil. Kemudian ia mengayunkan golok dan parangnya itu ke semua orang yang memakai baju laskar.

Craasssh...

Craassh....

Traaang....

Crasshh...

Craaasssh...

Trang...

Bayu juga tak luput dari sabetan golok dan pukulan dari pipa besi dan balok kayu.Bayu tak merasakan apa - apa.

Jleeb... Bayu menusukkan goloknya ke perut seorang pemuda. Lalu Bayu menarik goloknya kemudian menendangnya.

Kemudian menebas semua orang yang ada di sekitarnya.

Nampak orang - orang yang memakai baju Laskar yang terkena tebasan ada yang ususnya terkeluar,tangannya hampir putus,ada kena sayatan benda tajam di badannya.

Pintu perlahan terbuka.

Nampak Joni beserta yang lainnya menenteng parang dan golok.

Ketika Bayu mengayunkan parangnya ke arah orang yang hendak memukul memakai pipa besi,ia melihat pintu itu terbuka.

Craaassh... parang Bayu menebas perut pria yang memegang pipa.

"MASUK KE DALAM...KALIAN JANGAN IKUTAN...." teriak Bayu sambil menyerang.

Traang....

Craassh...

Bayu dengan beringas menyerang orang - orang yang memakai pakaian Laskar menggunakan parang dang golok.

Joni yang mendengar ucapan Bayu menjadi bimbang,antara ikut membantu atau mengikuti perintah.

Tiba - tiba ada suara sirine mobil polisi dari kejauhan meraung raung .

Pria yang babak belur di hajar anak buah Bayu,dan orang yang bilang menjadi saksi,kabur dari lokasi.Di ikuti beberapa pria lainnya.

Bayu terus menebas semua orang yang memakai baju Laskar yang ada di dekatnya.

"Bang.... Gimana ini Bang?" ucap pria di samping Joni.

"Anjeeeng... Gue Juga bingung..." ucap Joni bimbang.

Suara sirine itu makin terdengar jelas dan nyaring, 3 mobil truck polisi tiba di ikuti 2 mobil ambulans.

Joni menutup pintu,

Para polisi turun dari mobil.

Bayu membuang golok dan parangnya kemudian menghajar pria yang hendak kabur.

Dooorr...Dooorrr...Doooorrr....

Seorang polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara.

Bayu cuek saja tetap menghajar orang - orang yang memegang golok.

Bayu menangkap tangan orang itu yang memegang golok,kemudi Bayu menendangnya.

Buughhh...Orang jatuh tersungkur.

Kemudian Bayu menendang kuat - kuat ke dada orang itu.

Buuuug....Kraacckk...Tulang rusuk patah.

AAAAAAAA.......Teriak itu.

Bayu menduduki orang tersebut lalu memukul wajahnya.

Buughh...Buugghh...Buugghh....

Para polisi segera menangkap semua orang.

Kedua tangan Bayu di cengkram oleh dua orang polisi.Lalu di borgol. Mata Bayu kembali normal.

"Kenapa bapak - bapak selal telat datangnya...?" ucap Bayu.

Pintu kembali terbuka.Nampak Joni dan yang lainnya tak memegang senjata tajam lagi,lalu menghampiri Bayu yang sedang di bawa oleh seorang polisi menuju mobil truk.

Nampak pemandangan di parkiran Cafe Mantan warna merah darah,akibat darah mengalir dari orang - orang yang terkena sabetan benda tajam.Ada yang tewas,ada yang kritis ada pula yang anggota tubuhnya terpotong.

Anak buah Bayu bergidik ngeri melihat pemandangan itu..

"Boss..." ucap Joni.

Bayu berhenti lalu menoleh.

"Opo kang...? Oh iya... Aku bangga pada kalian yang menuruti ucapanku" ucap Bayu.

Petugas kepolisian segera membawa orang - orang yang terluka ke dalam truk untuk segera di bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

"Maafkan kami bos...Kami hanya diam saja di dalam.." ucap Joni.

"Kalian gak salah,kalian sudah benar.... Karena mengikuti apa yang aku ucapkan....

"Oh iya pak polisi... Saya mau minum teh kotak dulu sebelum bapak membawa saya ke kantor polisi..." ucap Bayu.

" Ya sudah cepetan..." ucap polisi yang bersama Bayu.

"Kang Joni... Tolong ambilkan teh kotak sama rokok surya kesini..." ucap Bayu.

"Siap boss.." ucap Joni.

3 unit mobil Pajero tiba agak jauh dari Cafe,lalu mereka semua turun. Nampak Mei Lien,Malik,pak Adi,dan para pengawal yang membawa senjata laras panjang. Mereka segera berlari menuju Cafe Mantan.

Suasana di jalan itu menjadi macet karena para pengendara penasaran dengan kejadian yang terjadi di depan Cafe.

Joni datang membawa 3 teh kotak,sebungkus rokok surya dan korek gas,kemudian menyerahkan ke Bayu.

Bayu menerimanya,kemudian duduk di lantai,dalam keadaan tangan terborgol.Baju robek terkena sabetan benda tajam dan beberapa bercak darah.

"Bismillah..." ucap Bayu ketika akan meminum teh kotak,sebelumnya Bayu melepas maskernya.

Setelah itu Bayu membakar sebatang rokok.

Huuuufft.... Bayu menghembuskan asap rokoknya.

polisi memasang garis polisi agar warga tak mendekat di TKP.

Seorang polisi menghampiri Bayu.

"Permisi pak.. " ucap polisi itu.

Bayu melihat ke arah polisi yang barusan bicara padanya.

"Ada apa pak?" ucap Bayu masih memakai kaca mata hitam.

"Apakah hanya anda seorang diri yang melakukan ini semua?" ucap polisi itu.

Mei Lien tiba bersama yang lainnya ,lalu menghampiri Bayu tapi di tahan oleh polisi yang menjaga

"Saya keluarga dari orang duduk di sana.." suara Mei Lien.

Bayu menoleh ke arah Mei Lien.

" Iya saya sendirian..." ucap Bayu.

Pak Adi mengeluarkan kartu tanda pengenal.Kemudian Mei Lien dan yang lainnya di perbolehkan memasuki garis polisi.

"Bisa di jelaskan... Mengapa anda bisa di keroyok oleh mereka.?" ucap polisi itu.

Bayu menoleh ke polisi yang berbicara tadi.

"Saya dapat panggilan dari teman saya yang bernama Joni...

"Katanya Cafe di datangi orang banyak...

"Begitu aku sampai di sini ternyata benar.. Mereka berdiri di depan pintu sambil membawa senjata.

" Kata mereka,mereka tak terima kalau temannya di pukul oleh teman saya,

"Saya tanya ke kang Joni,apakah ada mukul...

"Kang Joni bilang mereka duluan yang memukul,baru kang Joni membalas pukul...

"Mereka bilang kang Joni berbohong." ucap Bayu.

"Lepasin dia...Saya berani menjaminnya." ucap Mei Lien.

Polisi yang memasang borgol di tangan Bayu,melepaskannya.

"Kang Joni bilang,apa yang di katakan adalah kebenaran dan berani sumpah ,jika mereka yang lebih dulu memukul.. Saya pun percaya,karena saya bilang pada teman temanku,bila mereka jujur,aku akan bangga sekali,jika berbohong,maka aku akan menghajarnya..

"Kemudian Temanku aku suruh di dalam saja..mereka mulai menyerangku..Aku tak tinggal diam lah pak kalau di serang... " ucap Bayu.

Seorang polisi mendatangi polisi yang bertanya pada Bayu,dia memberi tahukan ada kamera CCTV.

"Kata anak buah saya,di pintu itu ada kamera CCTVnya,apakah masih berfungsi dengan baik?" ucap polisi yang berdiri di dekat Bayu.

"Bentar pak,Saya telpon temanku dulu...Soalnya dia yang pasang..***k tahu sudah di aktifkan apa belum..."ucap Bayu.

"Kamu gakpapa Bay?" ucap Mei Lien.

"Aku gakpapa Mei..."ucap Bayu sambil merogoh kantong celananya untuk memgambil hape,setelah itu mencari kontak Daniel.

Tuuuut....Tuuuut...Tuuut...Tuutt....Tuuuut...

"Hallo Bay...." suara Daniel.

"Hallo juga Niel... Sory ganggu,kamera yang di depan pintu masuk itu sudah kamu aktifkan apa belum?" ucap Bayu.

"Sudah Bay... Kamera yang terpasang sudah aku aktifkan semua,emangnya kenapa Bay?" suara Daniel.

"Kamu kesini aj Niel... Ini penting.Soalnya aku dah bunuh orang di depan pintu..." ucap Bayu.

"APAAAA....!!!?? Serius Bay...?" suara Daniel.

Beberapa orang yang berprofesi sebagai wartawan meliput,ada yang live ada pula yang merekam dan memfoto.

"Iya aku serius...Cepatan kesini..Aku tunggu." ucap Bayu.

Joni di tanya oleh seorang polisi ,jawabanya pun sama dengan Bayu,begitu pula dengan anak buahnya di tanyain oleh polisi.

Bayu mematikan hapenya.

"Aku dapat laporan dari pengawalku,katanya di depan Cafemu ada sekelompok orang,dan kata pengawalmu bilang bahwa kamu berlari setelah menerima telpon. Jadi aku putuskan keluar kelas untuk datang ke sini.." ucap Mei Lien.

Para polisi memasukkan mayat orang - orang yang memakai pakaian laskar,Sedangkan yang kritis langsung di bawa ke rumah sakit memakai truck,sebab mobil ambulan tidak muat untuk menampungnya.

Suara sirine kembali terdengar jelas,saat mobil ambulan dan truk membawa para korban ke rumah sakit.

Bayu kembali memakai maskernya. Ia tak ingin wajahnya terekspos di media elektronik dan media cetak.

"Saya minta pada anda untuk merahasiakan nama Bayu..." ucap Mei Lien pada polisi yang pangkatnya AKBP.

Mei Lien mengeluarkan tissu basah dari dalam tas ,lalu duduk jongkok kemudian mengelap tangan Bayu yeng terkena darah.

Para wartawan hendak mendekati Bayu,tapi di halangi oleh para pengawalnya.

Mei Lien melihat baju yang di pakai Bayu nampak robek terkena benda tajam.

"Jika saja Bayu tak kebal senjata,mungkin dia bisa tewas..." ucap Mei Lien dalam hati.

"Bay... Kita tunggu Daniel di dalam saja" ucap Mei Lien.

"Baiklah..." ucap Bayu.

Bayu kemudian berdiri di ikuti Mei Lien lalu berjalan ke arah cafe.

Orang - orang yang berkerumun melihat kejadian itu nampak bergidik ngeri,ada pula yang muntah tak kuat melihat para korban yang tewas.

Sejam kemudian Daniel tiba di Cafe sambil berlari,sebab jalanan macet.

Daniel memghampiri Bayu yang duduk bersama Mei Lien di temani 2 orang polisi dan di jaga para pengawal Bayu.

Para pengawal membiarkan Daniel mendekati Bayu,karena mereka tahu Daniel adalah teman Bayu.

Nafas Daniel ngos - ngosan.

"Sory Bay aku telat... Jalanan macet" ucap Daniel.

"Ya gak papa... Ini minum dulu..." ucap Bayu sambil menyodorkan botol air mineral pada Daniel.

Daniel menerima,lalu meminumnya.

"Di mana ruangan CCTV itu Niel?" ucap Mei Lien.

"Ada di lantai 2.." ucap Daniel.

"Kang Joni...." ucap Bayu nyaring.

Joni yang berdiri agak jauh.

"Iya bos..." ucap Joni.

"Kesini sebentar.....

Jonin berjalan ke arah Bayu.

"Sampeyan ikut bersama Daniel untuk mengecek rekaman CCTV..." ucap Bayu.

"Siap bos..." ucap Joni.

Joni,Daniel,Mei Lien,Malik dan 2 orang polisi berjalan ke arah bangunan yang bertingkat untuk mengecek rekaman CCTV di ikuti 4 orang pengawal.

20 menit kemudian.

Zhang bersama Hana dan puluhan pengawal tiba di Cafe. Mereka menghampiri Bayu yang duduk di kursi.

Bayu berdiri saat melihat ibunya mendekatinya.

Hana memeluk Bayu lalu melepaskannya.

"Kamu gakpapa sayang.." ucap Hana khawatir.

"Alhamdulillah Bayu gakpapa bu..." ucap Bayu.

---***---

Di ruang control CCTV.

Nampak Daniel memeriksa rekamaan di saat anak buah Bayu di datangi 3 orang yang hendak meminta uang keamanan dan 1 orang anak buah Bayu yang berdiri di pintu menjaga.

Nampak di layar terlihat jelas,ada suara di rekaman tersebut.

"Bang...Uang keamanan.." ucap orang 1.

"Baaahh... Macam mana pula..Preman di palak uang keamanan.***k ada uang keamanan" ucap anak buah Bayu.

"Jika tak ada uang keamanan,jangn buka usaha di sini..." ucap orang 2.

"Siape lu.. Sok - sok an mengatur gue..." ucap anak buah Bayu.

"Bayar enggak...Kalau enggak gue akan memukul lu.." ucap orang 1.

"Silahkan jika lu berani.." ucap anak buah bayu.

Anak buah Bayu kemudian di pukulin 2 orang lalu datang Joni bersama yang lainnya,kemudian mereka memukul 2 orang yang memukul anak buah Bayu. 1 orang kabur.

Kemudian melihat rekaman Bayu yang berdiri di depan pintu hingga Bayu membantai semua orang.

Polisi meminta salinan rekaman itu untuk di proses lebih lanjut.

Malik mengirim pesan ke anak buahnya untuk membakar markas Laskar tersebut.

****

Malam harinya.

Setelah mendapat pesan dari Malik,seluruh anak buah Malik bergerak . Mereka mencari markas laskar itu,begitu ketemu ,mereka membakarnya,dan melukai puluhan anggota laskar yang sedang berada di markas. Setelah itu pergi meninggalkan markas Laskar tersebut. Mereka mencari 3 orang yang ada di video untuk di tangkap. Karena di saat kejadian,polisi tak menemukan 3 orang itu.
 
MENGUNGKAP KEBENARAN PERISTIWA DI CAFE





Di Cafe.

Sebelum Zhang dan Hana tiba di cafe.

Para wartawan yang meliput di depan Cafe di kumpulkan menjadi satu tempat oleh pak Adi dan anak buahnya di dampingi 10 polisi.Ssrta para warga yang merekam tempat kejadian juga di kumpulkan.

"Maaf ... Demi menjaga kenyamanan dan keamanan,serahkan alat rekam anda..." ucap pak Adi yang memakai pakaian seperti Brimob.

Pak Adi mendapat perintah dari Zhang untuk mengumpulkan semua wartawan,lalu menghapus semua rekaman kemudian di usir. Agar peristiwa itu tak muncul di media cetak maupun media elektronik.

Para wartawan dan warga menolak untuk menyerahkannya,karena mereka berkata itu adalah kebebasan press untuk meliput sebuah berita kriminal.

"Baiklah...Saya sudah meminta baik - baik,tapi kalian tidak mau menyerahkannya...Ambil alat rekam mereka" ucap pak Adi.

"Siaap...." ucap anak buah pak Adi dan juga polisi.

Seorang wartawan protes kameranya di ambil paksa.

"Jika anda mau melapor,silahkan...Sebab sudah kami beritahu" ucap seorang polisi yang merampas kamera panggul.

"Jika kalian menyiarkan di kantor kalian,maka kami akan menutup usaha kalian,dan kalian akan kami tangkap..." ucap pak Adi.

Seluruh anak buah pak Adi memeriksa semua orang, Semua peralatan untuk merekam di ambil semua,lalu di periksa satu persatu. Begitu ada rekaman mengenai Bayu,langsung di hapus. Ada salah satu hape dari wartawan yang merekam aksi saat massa belum menyerang Bayu,kartu memorinya di cabut lalu di amankan.

Setelah selesai memeriksa,peralatan mereka di kembalikan

"Silahkan pergi dari sini...Dan ingat....Jangan meliput atau pun sembunyi - sembunyi mengambil gambar ataupun merekam... Kami tidak akan tinggal diam..."ucap pak Adi tegas.

Para wartawan dan warga itu pergi dengan perasaan kecewa,marah..,Sebab peristiwa itu begitu penting bagi mereka.

Muncul 5 mobil truk TNI dan 5 truck Polisi 2 mobil patwal 4 moge polisi.

Para polisi dan tentara menjaga area itu dalam radius 600 meter dari Cafe.Arus lalu lintas di alihkan.Tak ada yang boleh melintasi jalan yang menuju arah Cafe.

Mobil rombongan Zhang dan Hana datang di kawal polisi setelah wilayah sekitar Cafe steril dari wartawan.

Pengunjung dari warung makan hendak memfoto,lalu di tegur oleh polisi yang tak jauh dari situ.

"Jangan ada yang memfoto atau merekam,bila kalian melakukan itu,maka kami tidak tinggal diam akan menyitanya.." ucap polisi yang menegur tadi.

Zhang mendapat laporan dari anak buahnya,Jika Bayu membunuh puluhan orang dari salah satu Laskar yang ada di jakarta,lalu Zhang menghubungi salah seorang staf di TNI untuk mengamankan wilayah Cafe agar tidak terjadi bentrok susulan,kemudian Zhang juga menghubungi Mabes Polri untuk mengamankan wilayah sekitar Cafe.Lalu Zhang menghubungi Adi untuk mengumpulkan para wartawan dan warga yang merekam dan meliput kejadian itu.
Para Petinggi TNI dan Polri segera melakukan permintaan Zhang. Sebab Zhang memiliki kontribusi yang besar dalam kesatuan mereka.

Zhang dan Hana keluar dari mobil. Mereka melihat banyak darah tercecer di mana - mana. Lalu mereka masuk ke dalam Cafe.

Nampak para Preman dan para pengawal Bayu mengelilingi Bayu.

Zhang dan Hana berjalan mendekati Bayu.

"Malik ada di mana?" ucap Zhang pada pengawal Bayu.

"Ada di bangunan itu bos besar..." ucap pengawal.

"Ngapain dia di sana?" ucap Zhang.

"Sedang memeriksa rekaman kamera CCTV bos besar..." ucap pengawal.

"Ooo... Begitu,.." ucap Zhang.

Zhang mendengarkan penjelasan dari Bayu saat Hana menanyakan mengapa Bayu bisa membantai mereka.

Tak lama kemudian muncul Mei Lien,Daniel,Malik,2 orang polisi dan para 4 pengawal.

Salah satu polisi menyodorkan tangan ke arah Zhang,Zhang menyambutnya. lalu melepaskan jabatan tangan.

"Apakah rekaman itu sesuai dengan apa yang terjadi di sini?" ucap Zhang pada polisi yang berpangkat AKBP.

"Sesuai pak.. Mereka lebih dulu yang memulainya. Dan mereka sepertinya terhasut oleh 3 orang itu." ucap polisi.

"Segera tangkap mereka... " ucap Zhang.

"Siap pak...Kami akan menangkap mereka.. " ucap polisi itu lalu pergi.

"Taruh 12 orang berjaga di sini bersenjata lengkap..." ucap Zhang pada Malik.

"Siap pak..." ucap Malik sambil menegapkan badannya.

Zhang melakukan itu agar tak terulang lagi kejadian itu.Ia merasa bangga pada Bayu, karena Bayu mampu melindungi orang - orang di sekitarnya,dan membelanjakan uang pemberianya untuk hal - hal yang positif. Tidak seperti anak orang kaya lainnya yang suka menghamburkan uang untuk hal - hal negatif.

Mereka kemudian pergi dari Cafe di kawal mobil polisi dan moge polisi.

Polisi juga memeriksa di sekitar apakah ada kamera CCTV di tempat lain yang mengarah ke TKP. Setelah memeriksanya,tak ada kamera yang mengarah ke TKP.

2 unit pemadam kebakaran tiba,lalu menyemprot darah yang menempel di lantai.

Cafe itu di jaga 12 pengawal dan 4 orang polisi.
Para TNI dan Polri yang mengamankan lokasi kemudian pergi setelah depan Cafe sudah bersih dari darah.

Para warga sekitar nampak kebingungan,apa yang sebenarnya terjadi,ada yang mengira bahwa presiden akan melewati jalan itu,ada pula yang bilang ketua MPR.

Pria yang mengawasi dari kejauhan menjauh dari lokasi itu menggunakan sepeda motor.Karena di suruh pergi oleh seorang polisi. Pria itu berhenti di suatu tempat. Kemudian mengambil hapenya lalu menekan panggilan terakhir.

Tuuuut....Tuuuut...Tuuut...

"Ada apa Sep(Asep)?" suara pria.

"Rencana berhasil sukses bos...Tapi saya tidak tahu mereka melawan siapa,soalnya saya lihat seorang pemuda berkulut putih,memakai masker dan kaca mata bos..." ucap pria itu bernama Asep.

"Bagus... Apakah dia memakai baju Alamameter kampus?" suara pria.

"tidak bos...Hanya memakai celana kain hitam,baju kemeja putih saja bos..." ucap Asep.

"Ooo.. Begitu..Apakah dia tewas?" suara pria.

"Saya tidak tahu bos...Soalnya polisi datang,kemudian datang lagi truck tentara dan polisi memgamakan area itu,ini aja saya di usir bos.." ucap Asep.

"Ya sudah... Lu minta ke mereka untuk membalas dendam karena teman - temannya di bunuh oleh preman itu." suara pria.

"Siap bos..." ucap Asep..

"Duit lu sudah gue transfer..." suara pria.

"Terima kasih bos..." ucap Asep..

Panggilan berakhir.

Lalu Asep menaruh hapenya di kantong jaket kemudian menjalankan motornya.

----***----

Di rumah Bayu.

Pukul 16.00.

Di Halaman rumah.

Nampak Bayu,Hinata,Sulis,Bimo,Lukman,daniel dan Paijo mengikuti gerakan pelatih bela diri di halaman rumah.

Mei Lien memutuskan untuk mendatangkan pelatihnya ke rumah Bayu,karena Bayu selalu tak sempat pergi ke tempat latihan di hari libur.

Setelah shalat Ashar mereka melanjutkan latihan beladiri. Mereka memakai pakaian khusus untuk melakukan latihan bela diri.

Hinata dan Sulis tetap memakai jilbabnya saat ikut latihan,Hinata ikut latihan itu untuk menambah ilmu beladirinya meskipun dirinya bisa bela diri.

Pukul 17.10

Mereka memtuskan untuk menyudahinya, karena sebentar lagi akan magrib.
Mereka memberi hormat pada pelatih. Kemudian masuk ke dalam rumah untuk mandi.

Bayu meminta pada pengawalnya membelikan buku IQRA untuk para preman yang tinggal di Cafenya itu.

---***---

Malam harinya.

Asep yang mengawasi Cafe itu nampak lari dari markas Laskar. Karena markas itu di datangi puluhan polisi dan beberapa orang berpakaian hitam.

Pria itu di kejar oleh polisi.

"BERHENTI....." teriak Polisi.

Asep tak menghiraukan teriakan polisi,ia terus berlari.

Dor....Dor....Dor... Suara letusan senjata api.

"Bajingaan....." ucap Asep terus berlari.

Door..... Suara letusan senjata api.

"Aaaaarrrgghhh... Asep mengerang kesakitan,karena kakinya terasa panas dan sakit.

Rupanya,polisi yang mengejar itu memgarahkan senjata ke kaki Asep tepat di paha.

Nampak Asep terduduk sambil memegang pahanya.

"Sudah saya beri peringatan tetap berlari..." ucap polisi saat tiba di dekat Asep.

Polisi itu memborgol tangan Asep karena nongkrong bersama anggota Laskar. Lalu di bawa ke mobil polisi.

Anggota yang berkumpul tadi di bawa ke kantor polisi.Agar anggota itu tidak membuat onar dan juga di mintai keterangan.

Setelah mereka pergi.1 jam kemudian anak buah Malik datang,lalu merusak dan membakar markas itu,lalu pergi dari sana. Mereka tak asal membakar,bila Markas itu tak berdekatan dengan rumah warga,maka mereka membakarnya,bila dekat,maka mereka merysaknya saja.

Sesampai di kantor polisi. Mereka di periksa satu persatu.Saat Asep di tanya,jawabanya tak sama seperti anggota Laskar lainnya.
Lalu Asep di introgasi lebih dalam.

"Siapa yang menyuruhmu?" ucap polisi yang mengintrogasi.

"Tak ada menyuruhku..." ucap Asep berbohong.

Polisi itu melihat gestur wajah Asep.

"Periksa pakaian dia..." ucap polisi pada temannya yang berdiri di belakang Asep.

"Siap komandan..." ucap Polisi yang berdiri di belakang Asep.

Polisi itu memeriksa pakaian Asep. Polisi itu mengeluarkan dompet,hape dan kunci motor,satu bungkus heroin seberat 10 gram. Lalu polisi itu berdiri lagi di belakang Asep.

"Saya tanya lagi.Jika tak mau mengakui maka kamu akan saya jadikan tersangka sebagai bandar narkoba.Dan kamu bisa terancam hukuman penjara hukuman seumur hidup atau hukuman mati..

Polisi itu hanya menakut - nakuti agar Asep mengakui perbuatannya.

"Siapa yang menyuruhmu...?" ucap Polisi.

Asep nampak ketakutan,ia tak mau di penjara seumur hidup atau mati.

"Sa...Sa..Saya di suruh pak.."ucap Asep ketakutan.

"Siapa yang menyuruhmu?" ucap polisi.

"Mr.Black pak...." ucap Asep.

"Apakah kamu di bayar untuk melakukan ini?" ucap polisi.

"I...I...Iya pak.." ucap Asep.

"Di bayar Cash atau transfer?" ucap polisi.

"Trans...Transfer pak..." ucap Asep.

"Baik...Berapa nomor rekeningmu..." ucap polisi.

Asep memberitahu nomor rekeningnya.

"Bawa dan kurung dia..." ucap Polisi pada anak buahnya.

"Siap komandan." ucap polisi yang di belakang Asep.

---***---

Esok paginya.

Nampak di tivi memberitakan kebakaran dan kerusakan markas salah satu Laskar di jakarta.Mereka tak berani memberitakan tentang penyerangan di Cafe itu.

Ada salah satu media cetak memuat berita tentang kejadian di Cafe. Kemudian kantor media itu di santroni 1 mobil Pajero yang di kawal mobil patwal.

Penumpang mobil Pajero lantas turun dan masuk ke kantor media cetak tersebut sambil di kawal 2 orang polisi.

Para karyawan yang melihat kedatangan 4 orang memakai jas hitam dan 2 polisi nampak heran.

"Di mana ruangan manajer kalian...?" ucap salah satu pria memakai jas hitam.

Karyawan itu memberi tahu letaknya.

Lalu mereka berjalan menuju ruangan Manajer.
Setelah sampai,mereka langsung masuk.

Nampak seorang memakai Jas dan dasi nampak terkejut melihat kedatangan mereka.

"Ada apa ini pak? ucap Manajer bingung dan heran.

Salah satu pria meletakkan koran di depan manajer.

"Siapa yang menulis berita ini?" ucap pria yang meletakkan koran.

Manajer itu mengambil dan melihat tulisan yang di tunjuk pria yang memakai jas hitam.

"Hem...Ini karyawan saya pak..." ucap Manajer.

"Panggil dia kemari,karena kita sudah peringatkan untuk tak memuat berita itu,jika berani memuatnya,maka kami akan menyegel perusahaan ini..." ucap pria itu lagi.

"Maaf pak...Atas dasar apa bapak mau menyegel kantor saya?" ucap Manajer tak terima.

"Atas dasar berita yang anda muat dan di sebarkan...Cepat panggil karyawanmu sekarang..." ucap pria itu lagi.

"Anda tidak bisa begitu pak...Itu namanya melanggar hak kami sebagai wartawan.." ucap Manajer.

"Baiklah...Jika anda tidak mau menurut...

Pria itu mengeluarkan pistolnya lalu mengarahkan ke manajer.

"Saya beri peringatan terakhir,panggil karyawanmu kesini atau ku tembak kepalamu.." ucap pria itu lagi.

Manajer itu nampak ketakutan.

"Ba...Ba...Baik...Saya akan memanggil karyawan saya" ucap Manajer.

Manajer itu menghubungi anak buahnya untuk menanyakan karyawannya yang bekerja di lapangan yang meliput berita di Cafe tersebut. Kemudian ia menyuruh anak buahnya untuk menyuruhnya datang menemui dirinya,lalu Manajer itu menutup telponnya.

1 jam 20 menit.

Yang di tunggu akhirnya datang di ruangan manajer.

Nampak ia terkejut melihat 4 orang memakai jas hitam dan 2 orang polisi.

"Kamu kemarin yang aku beri tahu itu kan,agar tak memuat berita tentang kejadian di depan Cafe ?" ucap salah satu pria berjas hitam.

"I...I. Iya...Ma...Ma..Maaf... pak" ucap pria yang baru datang berprofesi sebagai wartawan ketakutan. Ternyata ancaman itu benar - benar terjadi,ia pikir ancaman itu hanya bualan semata.Sehingga dirinya berani menulis berita itu.

Pria berjas hitam lainnya memukul perut wartawan itu.

Buuuughhh....

Buugghhh....

Buuuggghh....

Buuuggghhhh...

Buuugghhh....

Buuugghh...

Buugghhh...

Hoooeeek.... Wartawan itu memuntahkan darah.

"Sudah saya ingatkan jangan di muat dalam berita kalian,kenapa tidak menuruti ucapanku.." ucap pria yang tadi bicara tadi.

"Tempat ini saya segel dalam waktu Setahun. perintahkan karyawanmu untuk pulang semua.. Bila tak menurut,aku akan membunuh semua keluargamu.." ucap pria itu lagi pada Manajer.

"Ba...Ba..Baik..." ucap Manajer.

Manajer itu memerintahkan karyawannya untuk segera pulang.

Setelah para karyawannya pulang,mereka keluar ruangan.

Kantor media cetak di pasang gembok,Lalu di tempel stiker,bahwa perusahaan itu di sita oleh Bank.

Lalu wartawan tadi di bawa oleh mereka.

---***----

Di salah satu Bank di Jakarta.

Nampak 2 orang polisi memasuki Bank itu.

Kemudian mendatangi salah satu karyawan untuk meminta bertemu dengan manajer Bank tersebut.

Setelah menunggu sejam,akhirnya ke dua polisi itu menemui Manajer tersebut. Setelah bertemu,mereka memberikan surat perintah itu pada Manajer.

Manajer membuka surat itu lalu membacanya.

"Baik pak... Mohon di tunggu..." ucap Manajer Bank.

Manajer Bank memeriksa nomor rekening tersebut. Setwlah itu memveri tahu bahwa yang mentransfer memakai bank Lain. Lalu Manajer itu menulis nomor rekening yang mentransfer ke rekening Asep,ia tak bisa mengakses data rekening itu lebih lanjut,karena di luar kewenangannya. Lalu manajer itu membekukan tabungan Asep.

Salah satu polisi melaporkan itu pada komandannya.

Lalu ke 2 polisi itu pergi meninggalkan ruangan itu.

Komandan polisi yang mendapat laporan daribanak buahnya segera membuat surat untuk mengecek biodata pemilik rekening itu. Lalu memberikan pada anak buah.

Anak buahnya segera bergerak.

Setelah sampai di Bank.

Polisi itu menemui manajer Bank tersebut.

Manajer Bank memberi tahu identitas pemilik rekening itu dan juga fotonya. Pemilik rekening itu adalah Vino Ferdinand Hutomo. Kakak kandung Sebastian.Kemudian Manajer itu mengeprint identitas Vino,Fotonya dan bukti transaksinya kemudian membekukan sementara tabungan Vino.

Polisi itu lantas keluar ruangan setelah urusannya selesai,kemudian kembali ke markas.

Setelah polisi itu kembali ke markas,ia mendatamgi komandannya untuk menyerahkan identitas Vino.

Komandan polisi segsra membuat surat penangkapan untuk menangkap Vino.

---***---

Rumah Vino.

Pukul 15.50

Nampak Vino bersantai bersama anak dan istrinya di ruang keluarga sambil nonton tivi.

Marilah seluruh rakyat Indonesia 🎶
Arahkan pandanganmu ke depan🎶
Raihlah mimpimu bagi nusa bangsa🎶
Satukan tekadmu 'tuk masa depan🎶

Pantang menyerah🎶
Itulah pedomanmu🎶
Entaskan kemiskinan cita-citamu🎶
Rintangan 'tak menggentarkan dirimu🎶

Suara tivi.

Tiing...Toong..... Suara bel rumah.

"Biiik..." ucap istri Vino.

Seorang pembantu rumah tangga datang.

"Iya bu..." ucap wanita itu.

"Bukain pintu pagar depan biik..." ucap istri Vino.

"Baik bu..." ucap wanita itu lalu berjalan ke depan.

Tak lama kemudian pembantunya datang.

"Maaf bu...Pak...Di depan ada polisi mencari bapak.." ucap pembatu.

"Polisi....!!!??? ucap Vino dan istrinya terkejut.

Kemudian Vino dan istrinya berjalan ke depan rumah.

Nampak 3 orang polisi berdiri di depan pintu.

"Selamat siang Pak... Ibu...Saya dari kepolisian membawa surat perintah penangkapan atas saudara Vino Ferdinand Hutomo." ucap Polisi 1 sambil memyerahkan surat penangkapan.

"Salah saya apa pak?" ucap Vino.

"Anda telah terlibat dalam pembunuhan...

"Bawa dia..." ucap polisi 1 pada rekannya.

"APAA...!!!??? Membunuh..?" ucap istri Vino terkejut.

"Siap " ucap polisi 2.

"Tu...Tu...Tunggu dulu pak...Saya tidak ada membunuh." ucap Vino memyangkalnya.

"Anda bisa menjelaskan di persidangan nanti.." ucap polisi 1.

"Benar itu pak,suami saya tidak ada membunuh orang..." ucap istri Vino.

Tangan Vino di borgol.

"Maaf...Kami hanya menjalankan perintah." ucap polisi 1.

"Saya tidak bersalah pak,dan saya tidak pernah membunuh.." ucap Vino

"Benar itu pak...Lepaskan suami saya..." ucap istri Vino.

"Kami mempunyai buktinya... Bawa dia kemobil." ucap polisi 1.

"Siap pak..." ucap polisi 2.

Polisi itu kemudian pergi dengan membawa Vino.
 
MEMBERIKAN KADO PADA KELUARGA CINTYA







Cafe Mantan.

Setelah pulang Kuliah Bayu dan teman - temannya ke Cafe untuk melanjutkan lagi pekerjaan yang tertunda.Mei Lien juga ikut bersama mereka.

Bayu meminta bantuan ke pak KH. Syukron untuk meminta 1 orang mengajarkan anak buahnya mengaji saat Bayu selesai mengikuti pengajian kitab Al Hikam. Pak KH. Syukron membantunya,ia sangat senang sekali kepada Bayu,umur masih muda bisa membimbing para preman untuk bertobat.

"Assalam mua'laikum..." ucap Bayu saat akan masuk di pintu gerbang yang di jaga 2 preman.

"Wa'alaikum salam bos..." ucap 2 preman serempak.

Awalnya parkiran depan di isi pengunjung warung depan,kini tak lagi parkir di situ,karena para anak buah Bayu melarangnya.

"Ayo kang masuk ke dalam..." ucap Bayu pada 2 anak buahnya yang berdiri di depan pintu masuk.

"Siap bos..." ucap mereka serempak.

"Bos.... Tadi ada orang...Ngakunya dari pondok pesatren Darul Rahman.." ucap preman di sevelah kiri Bayu.

Bayu berjalan ke dalam Cafe sambil memegang tas plastik berisi buku IQRA'.

"Bos...Sini biar saya bawa itu plastiknya.." ucap preman di samping kanan Bayu.

"Mana orangnya itu kang?" ucap Bayu.

Bayu memberikan tas platik tersebut.

" Ada di mushalla boss....

"Di dalam plastik ini apa bos?" ucap preman yang membawa tas plastik.

"Ooo... Begitu...

"Itu bekal untuk di dunia dan di akhirat kang,tolong panggilkan orang itu,dan yang lainnya untuk berkumpul di sini." ucap Bayu.

"Siap boss.." ucap ucap mereka serempak.

Bayu mengumpulkan semua anak buahnya yang ada di Cafe.

Satu persatu berdatangan menuju bangunan utama.Kemudian duduk di lantai.

Meja dan kursi sudah di pinggirkan,hanya ada 1 meja dan 4 kursi masih terpasang.

Plastik yang berisi buku IQRA di letakkan di atas meja.

Semuanya berkumpul,jumlahnya lebih banyak.
Bayu menghitung semua orang yang hadir.

"Kok bertambah ya...Itu kan orang yang mengaku pergi ke gereja." ucap Bayu dalam hati begitu selesai menghitung.

Seorang bapak - bapak datang memakai baju koko,celana panjang dan memakai songkok hitam.

"Assalam mua'alaikum..." ucap orang itu.

"Wa'alaikum salam warah matullah.."ucap Bayu sambil berdiri.

Bayu bersalam tak lupa cium tangan,tapi orang itu menarik tangannya,ia tak ingin Bayu mencium tangannya.Sebab ilmunya hanya sedikit di banding Bayu dari informasi pak KH. Syukron.

Kemudian mereka duduk.

Nampak anak buah Bayu memggunakan pakaian koko pemberian dari Bayu,ada juga pemberian dari Malik,karena pakaian yang di berikan Bayu itu kurang. Sedangkan wanita memakai hijab. Saat mereka yang tak ada saat Bayu membantai para Laskar itu,kemudian mereka melihat video rekaman. Mereka memutuskan untuk hijrah sepenuhnya.Tidak lagi mabok - mabokkan,berhubungan badan tanpa ikatan pernikahan dan narkoba. Sedangkan para pengawal bersenjata lengkap berjaga di dalam pagar,agar tak menarik perhatian dari orang luar.
Sementara teman - teman Bayu membantu Daniel memasang kamera CCTV.

"Oh iya,kita belum berkenalan pak ustadz...Saya Muhammad Bayu samudera...Panggil saja Bayu." ucap Bayu.

"Nama saya Ahmad Fikri pak Kyai...Panggil saja pak Fikri" ucap orang itu

"Juancook... Aku loh bukan Kyai..."ucap Bayu dalam hati.

"Assalam mua'alaikum warah matullahi wabarakatuh..." ucap Bayu memulai acaranya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuuh.." ucap semua orang yang hadir.

" Alhamdulillah wasyukurillah...

"La haula wala kuwata illa billah..

"Terima kasih pak ustadz Fikri datang kemari di pondok sederhana kami.

"Dan terima kasih juga kepada teman - temanku semua telah hadir di majlis ini.

"Saya mengundang pak ustadz kemari,untuk mengajarkan teman - teman saya yang tampan dan cantik - cantik ini untuk belajar agama islam...

"Tolong bimbing mereka,karena saya tak bisa setiap hari datang kemari,

"Oh iya...Apakah kalian sudah shalat..."ucap Bayu.

"Sudah pak kyai..." ucap mereka serempak.Ada pula yang memanggil bos.

"Jancok....

Ha...Ha...Ha...Ha...Ha...Ha... Mereka tertawa.

"Ya sudah kalau bagitu...

"Pak ustadz silahkan untuk mengajari mereka,di plastik itu ada buku IQRA'..

"Saya undur diri dulu mau shalat...." ucap Bayu.

"Baik pak Kyai..." ucap ustadz Fikri.

"Assalam mu'alaikum warah matullahi wabarakatuh.." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam warah matullahi wabarakatuh..." ucap mereka serempak.

Bayu kemudian berjalan jongkok lalu berdiri ketika sudah di luar lalu berjalan biasa menuju tempat wudhu.

Selesai Shalat,Bayu melihat lahan masih kosong. Kemudian Bayu memiliki ide untuk membangun tempat tinggal untuk teman temannya yang belajar ngaji. Sebab teman - teman tidur di lantai di bangunan utama,hanya wanita yang tidur di dalam ruangan.

Bayu mendatangi teman - temannya yang mengulur kabel CCTV.

"Kalian sudah shalat?" ucap Bayu pada Bimo dan Lukman.

"Sudah Bay...." ucap mereka serempak.

Lalu Bayu menoleh ke arah Mei Lien yang duduk santai di kursi bawah pohon.

"Kang Paijo sama Daniel ke mana?" ucap Bayu.

"Ada di sana Bay.." ucap Lukman sambil menunjuk.

"Kalian sudah makan.." ucap Bayu.

"Belum Bay..." ucap Bimo.

"Aku dah pesan KFC Bay..." ucap Mei Lien.

"Ooo... Begitu...

"Mana kabel yang mau di pasang" ucap Bayu.

"Awakmu lungguh wae Yu..." ucap Lukman.(Dirimu duduk saja Yu..)

"Emmohhh... " ucap Bayu.

"Pijatin aku Bay..." ucap Mei Lien.

"Aseemmm....Yo wes...

Bayu berjalan lalu berdiri di belakang Mei Lien. Kemdian memijat pundaknya Mei Lien.

"Aku punya rencana membangun kamar untuk teman - teman di sini.." ucap Bayu sambil memijat.

"Ide yang bagus...Mau berapa tingkat bagunannya Bay.." ucap Mei Lien.

"Hem....4 tingkat lah..Nanti bangunan itu terpisah dengan Cafe ini agar pengunjung tidak terganggu..." ucap Bayu.

"Kamu masih ada uang gak Bay?" ucap Mei Lien.

"Masih ada bi...Cuman aku gak tahu sisa berapa,nanti kalau kurang aku jual itu emas batangannya.." ucap Bayu.

"Emas batangan jangan kamu jual Bay... Itu tiap tahun selalu naik harganya... Nanti aku minta ayahku untuk mendanai pembangunan bangunan itu.." ucap Mei Lien.

"Aku gak mau merepotkan kakek..." ucap Bayu.

Bayu melihat ke arah para preman dan pak ustadz Fikri.
Nampak pak ustadz Fikri sedang mengajarkan cara berwudhu lebih dulu.

"Kamu adalah bagian keluarga Han,sudah kewajiban kita untuk membantu.

"Coba kamu lihat di berita di tivi,apakah ada berita tentang pembunuhan itu?" ucap Mei Lien.

"Aku belum ada nonton tivi bi..." ucap ucap Bayu.

"Kakek berusaha meredam berita itu agar tidak membuat heboh di jakarta,sebab jika berita itu muncul,maka seluruh orang akan tahu sampai ke polosok desa. Para wartawan pasti akan terus mengejar kita..." ucap Mei Lien.

Kejadian kemarin mengakibatkan 15 orang tewas di TKP,12 orang meninggal di rumah sakit,8 orang cacat permanen karena kehilangan tangannya.5 orang luka kena sayatan,8 orang di tangkap,1 orang masih koma karena di hajar oleh Bayu. 3 orang sebagai dalang keributan itu tertangkap oleh polisi begitu tahu ciri - cirinya.

"Ooo...Begitu.. Iya juga seh...Jika sampai aku muncul di tivi,pasti semua orang akan tahu kalau aku ini adalah keluarga Han.." ucap Bayu.

"Nah itu tahu...

"Bangunan itu serahkan pada ayahku..Kamu fokus kuliah sama Cafeini dan pijatin aku.." ucap Mei Lien.

"Injih bulek..." ucap Bayu.

Bayu memperhatikan Bimo dan Lukman memasang kabel CCTV sambil memijati pundak Mei Lien.

Tak lama kemudian muncul Hinata dan Melisa masih memakai seragam sekolah.Di belakang mereka nampak 2 orang meletakkan nasi kotak dan minuman di dekat para preman yang .

"Lah...Kalian kok ke sini...Bukannya pulang kerumah?" ucap Bayu.

"Pengen ke sini aja kak Bayu... Ya kan kak Ayu.." ucap Melisa.

"Hai..." ucap Hinata.

"Owalah....Kalian sudah makan?" ucap Bayu.

"Belum..." ucap Melisa.

Daniel dan Paijo mendatangi Bayu.

"Tunggu sejam lagi,jika kalian tak tahan,di dapur ada Nugget..

Bayu menoleh ke Daniel.

"Niel...Yang di sana jangan dipasang kamera CCTV ya.." ucap Bayu sambil menunjuk halaman belakang.

"Kenapa di sana gak di pasang Bay?" ucap Daniel.

"Aku rencananya mau bangun rumah bertingkat di situ.." ucap Bayu.

"Ooo... Begitu... Oke deh.." ucap Daniel.

Nampak pak ustadz Fikri berjalan di ikuti para preman.

Pak ustadz Fikri mempraktekkan cara wudhu yang benar. Agar sah saat shalat. Para preman memperhatikan secara seksama.
Setelah itu mereka mempraktekkannya.

Setelah semua selesai praktek,Bayu mendatangi pak ustadz Fikri.

"Permisi pak ustadz.." ucap Bayu.

"Dalem pak Kyai..." ucap ustadz Fikri.

"Istirahat dulu sebentar,sepertinya mereka belum makan,setelah makan baru di lanjut lagi.." ucap Bayu.

"Baiklah...." ucap pak ustadz Fikri.

"Man teman... Ayo kita makan dulu,habis itu kalian lanjut lagi.." ucap Bayu.

"Iya pak Kyai..." ucap mereka serempak.

"Diampuut..." ucap Bayu dalam hati.

Kemudian Bayu berjalan ke tempat Mei Lien.

"Ayoo kita makan dulu..." ucao Bayu.

"Ayoo..." ucap mereka serempak.

Mereka kemudian makan bersama - sama di bangunan utama.

---***---

Esok harinya

Di kampus.

Jam istirahat

Bayu dan teman - temannya berkumpul di kantin bersama Mei Lien untuk makan bersama. Sebab mereka hanya makan roti dan segelas susu saat mau berangkat kuliah.

Cintya hanya bisa melihat Bayu dari jauh bersama teman - temanya.

Bayu melihat Sulis sedang membalas pesan.

"Kalau lagi makan,di taruh dulu hapenya Lis.."

Sulis melihat Bayu lalu meletakkan hapenya di meja,kemudian makan.

"Pinter.... Habis makan baru pegang hapenya.." ucap Bayu.

Nampak Sulis buru - buru makannya,setelah itu minum kemudian memegang hapenya.Lalu mengetik pesan sambil senyum.

Mei Lien yang duduk di sebelah Sulis melihat layar hape Sulis.

Nampak di layar Sulis sedang BBMan ke Ahmad memanggil sayang.

"Cieeee.... Romantisnya..." ucap Mei Lien.

Sulis langsung menutup menutup layarnya karena ketahuan sedang chatting dengan Ahmad.

"Smsaan sama siapa dia mbak?" ucap Daniel kepo.

"Mau tahu aja urusan cewek...Ya gak Lis.." ucap Mei Lien.

"I..Iyaa..." ucap Sulis .

"Selamet...Kirain Mei Lien memberi tahu..***k tahunya enggak." ucap Sulis dalam hati.

Bayu meminum air mineral dalam botol yang ia bawa sendiri setelah selesai makan.

"Gimana kabarnya kang Ahmad Lis..?" ucap Bayu.

"Kabarnya baik mas.." ucap Sulis.

"Syukurlah..." ucap Bayu.

***

Toko pancing.

Bayu dan yang lainnya mampir ke toko pancing setelah jam pulang kuliah sebelum ke Cafe.

Nampak seorang wanita muda menghampiri Bayu. Ia memperhatikan wajah Bayu.

"Mbak..Reel yang bagus itu apa ya.." ucap Bayu pada penjual.

"Shimano Oppa...

Penjual mengambil reel Shimano Stella 4000 di etalasenya lalu menaruh di depan Bayu.

"Ini Oppa...Reel ini di jamin bagus..." ucap penjual.

"Maaf mbak... Aku iki wong jowo..Uduk wong Korea" ucap Bayu.

"Maaf...Maaf Mas... Saya tidak tahu.." ucap penjual.

Ha....Ha....Ha....Ha....Ha...Ha....Teman - teman Bayu tertawa,begitu juga pengunjung lainnya.

"Berapa harganya?" ucap Bayu.

"Hanya 15 juta 200ribu saja mas.." ucap penjual.

"Juancok....Larang tenan..Yang murah murah mana mbak?" ucap Bayu.

Penjual mengeluarkan reel Bossna predator

"Yang ini berapa?" ucap Bayu.

"Hanya 2 juta 600 ribu mas.." ucap penjual.

"Beli saja Bay.... Aku yang bayarin,jangan yang murahan nanti cepat rusak..." ucap Mei Lien.

Bayu melihat ke Mei Lien.

"Betul yang di katakan Mei itu Bay..." ucap Paijo.

"Yo wess..." ucap Bayu.

Teman - teman Bayu ikut membeli peralatan pancing.

Setelah itu penjual mentotal belanjaan mereka.

"Semuanya 34.468.500 mas..." ucap penjual.

"Biyuuuh... Akeh tenan sekaline...

Mei Lien memberikan kartu ATMnya kepada penjual.

"Loh... Aku bawa uang loh Bi..." ucap Bayu saat melihat Mei Lien menyerahkan kartunya.

"Gakpapa Bay... Simpan aja uangmu untuk keperluan di Cafe.." ucap Mei Lien santai.

---***---

Hari sabtu.

Pukul 19.40.

Bayu meluncur bersama para pengawalnya naik mobil setelah dari pondok pesantren. Bayu mandi di dalam pondok pesantren. lalu shalat magrib berjamaah,Bayu di tunjuk pak KH. Syukron menjadi imam.

Nampak sebuah mobil pajero hitam berhenti di depan rumah bertingkat 2.

"Maju deoan sana saja pak.." ucap Bayu pada supirnya.

"Siap bos.." ucap supir lalu memajukan mobilnya.Kemudian berhenti.

"Kalian tunggu di sini saja..Jangan ada yang ikut.." ucap Bayu.

"Tapi bos..." ucap salah satu pengawal.

"Aku gakpapa,kalian awasi saja dari jauh.." ucap Bayu.

"Siap bos..." ucap pengawal itu lagi.

Bayu turun dari mobil memakai baju koko warna biru muda,celana panjang,songkok dan sandal jepit swallow.

Kemudian Bayu berjalan ke rumah Cintya yang jaraknya 30 meter.


MEBR72B_t.jpg


Penampakan rumah Cintya


Setelah sampai di pagar rumah,Bayu mencari tombol bel pintu.

Nampak security menghampiri Bayu. Lalu memberikan uang 10rb pada Bayu.

"Maaf pak ini buat apa?" ucap Bayu heran.

"Lu datang ke sini mau minta sumbangan kan?" ucap Security.

"Bukan... Saya ke sini karena di undang oleh pak Arif.. Kalau tidak percaya silahkan bapak tanyakan langsung ke beliau.." ucap Bayu sambil mengembalikan uang surity tadi.

"Ooo...Bagitu,itu duit buat lu aje.. Nama lu siape?" ucap security.

"Saya Bayu pak.." ucap Bayu.

"Bentar ye...Gue masuk ke dalam dulu." ucap security.

"Iya pak..." ucap Bayu.

Security berjalan meninggalkan Bayu masuk ke dalam rumah.

Tak lama kemudian,muncul 3 orang bersama security. Salah satunya Bayu mengenali orang itu,orang itu adalah Cintya.

Security membuka membuka gembok pagar,lalu membuka pintu.

Seorang pria dewasa menghampiri Bayu yang tak lain adalah ayahnya Cintya

"Sungguh tampan sekali orangnya..Pantesan Cintya meminta bantuanku.." ucap pak Arif dalam hati ketika melihat langsung wajah Bayu.

"Assalam mua'alaikum pak.." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam warah matullah..

Bayu menyodorkan tangan untuk bersalaman. Pak Arif menyambutnya,Bayu mencium tangan pak Arif.Lalu melepaskan jabatan tangannya.
Setelah itu Bayu menangkupkan tangan ke ibunya Cintya dan Cintya.

"Mari masuk mas Bayu.." ucap pak Arif.

"Injih pak..." ucap Bayu.

Mereka kemudian masuk ke dalam rumah.

Setelah sampai di ruang tamu.

"Monggo pinarak mas ..." ucap pak Arif.

"Injih pak..." ucap Bayu.

Mereka kemudian duduk di kursi sofa.
Nampak di meja telah tersedia buah - buahan,kue kering dan minuman dalam kemasan.

Istri pak Arif pertama kali melihat Bayu nampak terpesona.Ia selalu melihat ke arah Bayu.

Bayu melihat ke arah pak Arif saja.

"Oh iya..Kenalin ini istri saya.. Namanya bu Fitri,ibunya Cintya.." ucap pak Arif.

"Iya pak...Maaf.. Saya kesini tidak membawa apa - apa.. Hanya do'a saja yang saya berikan.. Semoga keluarga bapak tetap langgeng dan harmonis dan di lindungi oleh Allah SWT.." ucap Bayu.

"Amiin...." ucap mereka serempak.

"Terima kasih telah datang ke rumah bapak yang reyot ini..

"Silahkan di nikmati apa yang ada...Maaf hanya ini saja " ucap pak Arif.

"Iya pak...

Bayu mengambil teh kotak lalu meminumnya.

"Jelek apanya pak...Bagus gini kok di bilang reyot...Malah rumah saya yang paling jelek dari pada rumah bapak.." ucap Bayu.

"Hem...Maaf mas..Bayu.. Bapak mau bertanya.." ucap pak Arif.

"Bertanya tentang apa pak?" ucap Bayu.

"Tentang nak Bayu,mengapa nak Bayu masuk agama islam.." ucap pak Arif.

"Ooo...Itu..Saya dari kecil telah di didik oleh ibu saya pak,dan saya juga pernah mondok di pesantren." ucap Bayu.

"Ooo...Begitu... Jadi mas Bayu ini sudah islam sejak lahir.." ucap pak Arif.

"Benar sekali pak..." ucap Bayu.

"Di pondok pesantren mas Bayu belajar apa saja..?" ucap pak Arif.

"Belajar ilmu agama,hapalan Al Qur'an,Hadits,Fiqih dan lain - lain pak.." ucap Bayu.

"Mas Bayu hapal berapa Juz..?" ucap pak Arif.

"Sedikit saja pak..Hanya 30 Juz.." ucap Bayu.

"Heeeh....!!!?? Mereka terkejut.

"Se.. Serius mas ?" ucap pak Arif tak percaya.

"Saya serius pak..." ucap Bayu.

"Bisakah mas Bayu membacakan surah Ar Rahman untuk kami sebagai kado ulang tahun pernikahanku.." ucap bu Fitri.

"Bisa bu...

"Bismilahir rahmaan nirrahim...

"Ar rahmaaaaaaan.....

Bayu melantunkan surah Ar Rahman dengan berirama.

Nampak pak Arif,bu Fitri dan Cintya mendengarkan lantunan ayat - ayat suci Al Qur'an.

Mereka menghayati setiap kalimat yang di ucapkan Bayu.

Tak terasa air mata mengalir di pipinya.

Nampak 2 orang menghampiri mereka karena mendengar suara Bayu.Lalu duduk di samping Cintya. 1 seorang wanita berumur 15 tahun dan seorang pria berusia 24 tahun.

Mereka mendengarkan Bayu melantunkan surah Ar Rahman yang begitu merdu ikut menangis karena menghayatinya.

"Tabarakasmu rabbika zil - Jalali wal - ikram...

" Shadaqallahul adzim..." ucap Bayu mengakhiri bacaan surah Ar Rahman.
 
MENGAJAK KAKAKNYA CINTYA MANCING





Masih di rumah Cintya.

Nampak keluarga Cintya mengusap air matanya. Mereka terenyuh mendengarkan suara lantunan ayat - ayat suci Al - Qur'an yang di lantunkan oleh Bayu dengan merdu hingga tersentuh di hati mereka.

"Ternyata suara Bayu sungguh merdu sekali,hingga membuatku merinding dan terharu mendengarnya" ucap pak Arif dalam hati.

"Aku tak menyangka suara Bayu sangat merdu sekali,hingga aku menangis mendengarkan dia mengaji..

"Sedangkan aku... Aku jarang sekali mengaji... Apakah aku bisa mendapatkan hatinya...

"Tapi tunggu dulu... Mengapa Bayu berpacaran dengan Mei Lien yang non islam?" ucap Cintya dalam hati kagum dan penasaran.

"Terima kasih ...

"Ini adalah kado yang paling terindah yang belum pernah kami terima.." ucap bu Fitri sambil mengusap air matanya.

"Sama - sama bu..." ucap Bayu tak melihat ke arah bu Fitri karena Bayu menundukkan kepala.

"Saya sebagai kepala rumah tangga,mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya atas kado yang mas Bayu berikan pada kami... Semoga mas Bayu di beri umur panjang...

Amin...(orang yang berkumpul di ruang tamu)

"Di beri rejeki yang banyak...

Amin..

"Dan sehat selalu..." ucap pak Arif.

Amiin....

"Dia siapa dek?" ucap pria di sebelahnya Cintya.

"Dia Bayu... Satu kampus denganku kak.." ucap Cintya.

"Ooo... Begitu...

Lalu kakaknya Cintya mendekatkan wajahnya ke telinga Cintya.

"Kamu naksir ya dik sama dia...?" ucap kakaknya Cintya.

Cintya menganggukkan kepalanya.

"Oh iya mas Bayu... Itu yang sebelah Cintya adalah kakaknya bernama Rahmansyah Putra Mahesa...

Bayu melihat pria di samping Cintya.

"Sedangkan satunya itu adik Cintya bernama Azzahra Salsabila Mahesa.." ucap pak Arif.

Kakaknya Cintya berdiri lalu menyodorkan tangan ke Bayu. Bayu menyambutnya.

"Rahman...." ucap kakaknya Cintya.

"Bayu..." ucap Bayu.

Adiknya Cintya berdiri lalu menyodorkan tangannya.

Bayu menangkupkan tangannya.

Adiknya Cintya duduk,Bayu ikut duduk.

"Mari mas Bayu...Kita makan dulu.." ucap pak Arif.

"Sepurane pak,saya masih kenyang..." ucap Bayu menolak halus.

Rahman menghampiri Bayu lalu memegang tangan Bayu.

"Ayoo Bay...***k usah sungkan di rumahku.. Anggap saja rumahmu sendiri..." ucap Rahman.

"Yoo wes kalau gitu..." ucap Bayu.

Bayu kemudian berdiri,di ikuti yang lainnya,lalu mereka berjalan ke arah ruang keluarga.

"Semoga saja tak terulang kembali,kalau terulang kembali,aku akan langsung pergi dari sini.." ucap Bayu dalam hati.

Ia teringat saat berkunjung kerumah Alvin. Dirinya di hina oleh ibunya Alvin.

"Kamu belajar ngaji di mana Bay?" ucap Rahman.

"Di pondok pesantren kang Jogja kang di desa Sidodadi " ucap Bayu.

"Wuuiih....Keren...

Mereka kemudian duduk di depan meja makan.

Nampak banyak menu makanan tersaji di atas meja.

"Apakah kamu masih mondok?" ucap Rahman duduk di sebelah Bayu.

Sedangkan Cintya duduk berhadapan dengan Bayu.

"Enggak kang,cuman kalau sore aku ke pondok pesantren kang.." ucap Bayu.

"Pondok pesantren mana Bay?" ucap Rahman.

"Mas Rahman... Jangan di ajakin ngobrol terus Mas Bayunya..." ucap bu Fitri.

He...He..He...He.. Rahman hanya cengengesan saja.

Bu Fitri mengambil nasi untuk suaminya. Setelah itu mereka mengambil nasi untuk dirinya sendiri.

"Oh iya.. Mas Bayu asli orang mana?" ucap pak Arif.

"Jogja pak..." ucap Bayu lalu makan.

"Ooo...Jogja... Kalau bapak kediri.." ucap pak Arif.

"Kedirine pundi pak?" ucap Bayu.

"Gampeng Rejo cedak e pabrik rokok Gudang Garam" ucap pak Arif.

"Pa...Ojo ngomong karo mangan,mboten pareng..." ucap Fitri.

"Ini kamu cobain Bay... Enak loh..." ucap Rahman sambil meletakkan Cumi di sayur lada hitam.

Bayu memakan Cumi tersebut.

"Gimana...Enak kan ?"

Bayu mengangkat jempolnya,karena sedang mengunyah.

"Di kenyangin Bay...Kalau bisa habisin makanan ini..." ucap Rahman.

"Gak muat perutku kang..." ucap Bayu.

"Ya sudah... Nanti kamu bawa pulang saja ya...

"Oh iya... Kamu cowok pertama yang duduk di sini loh Bay...

"Sebelum - sebelumnya mantan adekku kuwi ora ono seng lungguh lan mangan bersama di meja makan iki.

Rahman menyendok makananya lalu menguyah kemudian menelannya.

"Aku merasa senang sekali jika kamu jadian sama adekku terus nikah..

Uhuuuk....Uhuuukk....Uhuuuk... Cintya dan Bayu keselek.

"Nah... Kalian aja batuknya barengan gitu,berarti jodoh... Ya kan ma..." ucap Rahman.

Ingin rasanya Bayu berkata

"Juancook... Aku ini sudah punya kekasih hati bernama Ayu dan Putri kang...Ojo sembarangan menjodohkan orang..

Akan tetapi mulutnya tak bisa berkata.

"Mas..Jangan ganggu... Cepat habiskan makanananya,jangan ngobrol terus.." ucap bu Fitri.

"Injih ma....

Rahman menoleh ke Bayu.

"Emas kawinnya cukup kamu bacakan surah Ar Rahman saja Bay...Soal dana gak usah di pikirinkan.." ucap Rahman.

"Gak usah dengarin ucapan kakakku Bay..." ucap Cintya.

"Lah...Gimana seh...Katanya kamu naksir ke Bayu." ucap Rahman.

Cintya melempar sendok ke arah Rahman.

Tap..... Bayu reflek menangkap sendok yang lempar Cintya.

Eh.....!!!??? Rahman terkejut.

"Kalian ini kalau makan selaluuuuu saja ribut..." ucap pak Arif.

Bayu merasakan kehangatan di keluarga pak Arif. Kekhawatirannya terhadap ibunya Cintya pun sirna.

"Lah gimana pa.... Sepertinya mereka cocok... Mama setuju gak bila punya mantu Bayu.." ucap Rahman.

"Mama sangat setuju... Orangnya ganteng,pintar ngaji,hapal 30 juz lagi...Tinggal menunggu lamarannya saja.." ucap bu Fitri.

"Jangkreeeeeek..." ucap Bayu dalam hati.

Muka Cintya bersemu merah.

"Nah tuh Bay...Kamu dengar sendirikan ucapan mamaku... " ucap Rahman.

"Papa juga sangat setuju...." ucap pak Arif.

"Nah Loh...Kedua orang tuaku juga setuju Bay.." ucap Rahman.

Bayu ingin sekali mengularkan kata - kata mutiaranya seperti Jancook,Jangkreek, Matamu,Bajingan. Tapi tak bisa.

Bayu hanya diam saja tak menjawab. Kemudian dia teringat Cintya tak bisa bahasa jawa.

"Sampeyan lancar boso jowo kang?" ucap Bayu.

"Ya iso lah,tapi yen kromo... Aku mboten saget Bay.." ucap Herman sambil meletakkan gelas.

"Adik sampeyan kok gak iso boso jowo?" ucap Bayu heran.

"Cipluk (Cintya) itu bisa bahasa jawa Bay...Cuman dia malas ngomong bahasa jawa..." ucap Rahman.

"Sialan..Aku di bohongin sama dia" ucap Bayu dalam hati.

"Oh iya...Kamu tinggal di mana?" ucap Rahman.

"Dekat sini saja kang...." ucap Bayu

Bayu menyendok nasi terakhirnya,lalu di masukkan dalam mulut.

"Oh iya... Besok kamu ada acara gak Bay...?" ucap Rahman.

Bayu mengunyah cepat lalu menelannya.

"Ada kang...." ucap Bayu lalu mengambil gelas.

Cintya menuangkan air putih ke dalam gelas Bayu.

"Yaaa... Kirain gak ada... Mau aku ajakin mancing..." ucap Rahman.

Bayu meminum air putih.

"Alhamdulillah....

Bayu menoleh ke Rahman.

"Besok aku juga mau mancing kang..." ucap Bayu.

"Serius Bay...?" ucap Rahman tak percaya.

"Iya aku serius...Aku dah lama gak mancing sejak tinggal di jakarta... Kita sudah beli peralatan pancing..

"Mayan mahal juga e harganya yang reelnya bagus.." ucap Bayu.

"Ya kalau bermerek pasti mahal Bay...Kamu beli yang merek apa?" ucap Rahman.

"Bossna predator kang..." ucap Bayu.

"Wuiiih.... Reel mahal juga itu Bay... Kalau aku yang Shimano,Daiwa, sama Penn..." ucap Rahman.

"Banyak amat kang...

"Aku di belikan oleh bulekku kang..Padahal aku pengen yang di bawah 1 juta aja. " ucap Bayu.

"Ooo....Bulekmu yang belikan...

"Tergantung kegunaanya Bay.... Kalau casting aku pakai Daiwa sama Shimano...Yang Penn buat target babon yang besar... Kamu mancing pinggiran apa pakai kapal?" ucap Rahman.

"Kapal kang...." ucap Bayu.

"Ikut dong...Boleh gak Bay...?" ucap Rahman.

"Kalau ngomong pancing pasti nyerocos terus,coba kalau kerjaan... " ucap Cintya.

"Langsung meneng (diem) seperti kucing kesiram air.." ucap pak Arif menimpali ucapan putrinya.

"Diampuut...

"Kalau kerjaan kan tiap hari.

"Mancing hanya seminggu sekali.." ucap Rahman.

"Sampeyan sudah kerja Kang?" ucap Bayu.

"Sudah Bay....Bagian ngurus iwak sama hotel.." ucap Rahman.

"Ikan apa kang?" ucap Bayu penasaran.

"Ikan Arwana Bay..." ucap Rahman.

"Ooo...Ikan Arwana to...Kirain ikan wader..." ucap Bayu.

Ha....Ha...Ha...Ha...Ha... Mereka tertawa semua kecuali Rahman.

" Biyuhh... Dari pada wader mending ikan cupang Bay...." ucap Rahman.

"Mas Bayu...Ayo kita ke depan,biarin saja mas Rahman bicara sendiri..." ucap pak Arif.

"Aseeem..." ucap Rahman.

"Kecut gulo legi " ucap bu Fitri.

"Kang Rahman kecut.." ucap Bayu.

"Dereng(belum) mandi..." ucap Cintya ikut menimpali.

"Diamputt..." ucap Rahman.

Ha....Ha...Ha...Ha...Ha...Ha...Bayu dan yang lainnya tertawa.

Mereka berjalan ke arah ruang tamu kecuali bu Fitri. Bu Fitri menyuruh pembantunya membungkus lauk yang ada di meja untuk di berikan pada Bayu.Kemudian masuk ke dalam kamar untuk memberikan Bayu uang.

"Ini contoh ikannya Bay..." ucap Rahman sambil menunjuk ke akuarium berisi ikan yang terpajang di ruang tamu.

MEBR73H_t.jpg


Bayu memperhatikan ikan Arwana tersebut.

"Bagus banget kang ikannya.." ucap Bayu.

"Ya jelas dong bagus...Siapa dulu yang memeliharanya.." ucap Rahman.

"Lebih bagus lagi masuk dalam wajan kang... Jangan di akuarium..." ucap Bayu.

HA.....HA....Ha...Ha....Ha....Ha...Ha... Mereka tertawa kecuali Rahman.

"Juancooook.... Ini ikan mahal Bay.... Kamu goreng ini sama aja bakar mobil lamborghini..." ucap Rahman.

"Mosok to... Ra ngandel aku... Kene tak gorenge.. " ucap Bayu.(Masa seh..***k percaya aku..Sini aku gorengnya.)

"Goreng aja Bay...Ikan jelek gitu di banggain..." ucap Cintya.

" Betul itu kak... Ikan gak bisa ngomong aja di banggain.." ucap Azzahra.

"Jingkreek....Ojo Bay... Awakmu goreng iwak iki aku ra bakal mangan sesasi loh Bay..." ucap Rahman.(jangan Bay...Dirimu goreng ikan ini aku tidak akan makan selama sebulan loh Bay)

"Wah bagus itu...Ayo kita goreng yuk..." ucap Bayu.

"Ayooook..." ucap mereka kecuali Rahman serempak.

"Teganya kalian padaku....Hiks...Hiks...Hiks... "ucap Rahman pura - pura menangis.

Ha....Ha...Ha...Ha....Ha...Mereka tertawa.

"Nanti aku ganti ikan Wader aja kang...Lebih bagus dari pada ikan Arwana ini..." ucap Bayu.

Bu Fitri datang dari dalam rumah.

"Jancook... Ini ikan harganya 1 milyar lebih Bay....Mosok mau di ganti ikan wader seh..." ucap Rahman.

Ha....Ha...Ha...Ha.....Ha...Ha...Mereka tertawa.Kecuali Rahman dan Bayu.

"Serius kang ini harganya 1 milyar lebih.." ucap Bayu tak percaya.

"Serius aku Bay...Ngapain juga aku ngapusi kowe...Ra ono gunane.." ucap Rahman.

Mereka kemudian duduk di kursi.

"Ada anakannya gak kang?" ucap Bayu.

"Ada...Harganya yang paling kecil 500 juta..." ucap Rahman.

"Jangkreek...Larang tenan.." ucap Bayu.

"Kalau kamu ajakin aku mancing,maka tak kasih gratis" ucap Rahman.

"Hem...

Nampak Bayu berpikir.

"Ayooo... Besok pagi jam 7 sampeyan sudah siap pas ku jemput.." ucap Bayu.

"Nah...Gitu donk....Baru itu namanya calon adik ipar yang baik hati mengajak kakak iparnya mancing..." ucap Rahman.

"Sialaan...." ucap Bayu dalam hati.

Tiba - tiba hapenya Bayu bergertar.

Bayu memgambil hapenya,nampak di layar Mei Lien menelpon.Bayu menerima panggilan tersebut.

"Halo bi..." ucap Bayu.

"Di mana kamu Bay...?" suara Mei Lien.

"Lagi di rumah pak Arif bi..." ucap Bayu.

"Ooo begitu... Ya sudah... Jangan malam - malam pulangnya..." suara Mei Lien.

"Injih bulek..." ucap Bayu.

Panggilan terputus.Bayu mengantongi hapenya.

"Kami tinggal sama bulekmu Bay?" ucap Rahman.

"Enggak kang..." ucap Bayu.

"Bay...Aku boleh ikut mancing?" ucap Cintya.

"Ngapain kamu ikut Pluk(Cipluk)?" ucap Rahman.

"Ya pengen aja...." ucap Cintya.

"Bukannya aku gak mau ngajakin...Aku takut sampeyan mabok...Kita gak jadi mancing.. Betul gak kang?" ucap Bayu tak melihat ke arah Cintya.

"Betul itu Bay...Aku sangat setuju sekali..Kamu mancing di pemancingan saja sama Sasa penyedap rasa(Adiknya Cintya)." ucap Rahman.

Seorang wanita setengah baya membawa kantong plastik berisi kotak Tupperware yang isinya sayuran.

"Kasihkan ke mas Bayu mbok..." ucap bu Fitri.

Wanita itu berjalan ke arah Bayu lalu memberikan kantong plastik tersebut.

"Niki nopo bu..?" ucap Bayu sambil menerima.

"Sayuran mas Bayu...." ucap bu Fitri.

"Lah dalah...***k usah repot - repot bu...." ucap Bayu.

"Gakpapa...Hanya sayuran saja mas Bayu" ucap pak Arif.

Mau gak mau Bayu menerimanya.

"Berapa nomormu Bay?" ucap Rahman sambil memgeluarkan hapenya yang berlogo apel yang sudah di gigit.

" 0857******** kang...." ucap Bayu.

Rahman menyimpan nomor Bayu lalu memiscallnya.

Hape bayu bergetar.

"Itu nomorku Bay...Nomor pribadi.. Kalau nomor yang bisnis lain lagi..." ucap Rahman.

"Iya kang..." ucap Bayu sambil menyimpan nomor Rahman.

"Kamu punya kegiatan gak Bay selain kuliah?" ucap Rahman.

"Hem... Ada kang..." ucap Bayu.

"Kegiatan apa Bay?" ucap Rahman.

"Kita mau buka usaha Cafe..." ucap Bayu.

"Wuuiihhh... Kereen.... Kapan usahamu di bukanya?" ucap Rahman.

"Insya Allah habis lebaran kang sama teman - temanku" ucap Bayu.

"Kenapa nunggu habis lebaran Bay?" ucap Rahman.

"Lagi di renovasi kang tempatnya... Kalau jualan langsung ya gak siap..." ucap Bayu.

"Nyewa tempat di mana Bay...?" ucap Rahman.

"Aku gak nyewa kang... Hanya nempati saja di daerah Kuningan" ucap Bayu.

"Dekat sini dong..." ucap Rahman.

"Iya... pak..Bu...Saya pamit undur diri dulu..." ucap Bayu.

"Kenapa cepat pulangnya Bay...Belum jam 12.." ucap Rahman.

"Besok pagi kan mancing... Kalau sampeyan gak ada di depan rumah..Ya aku tinggal.." ucap Bayu.

Bayu menghampiri pak Arif untuk salaman.
Pak Arif memeluk Bayu.

"Sering - sering datang ke sini ya nak Bayu.." ucap pak Arif sambil memeluk lalu melepaskan.

"Insya Allah pak...." ucap Bayu.

Bu Fitri menghampiri Bayu lalu memeluknya.

"Kamu dah ku anggap sebagai anakku..." ucap bu Fitri sambil memeluk lalu melepaskan pelukannya.

Pak Arif mengeluarkan amplop pemberian dari istrinya tadi,lalu memegang tangan Bayu kemudian meletakkan di telapak tangan Bayu.

"Apa ini pak?" ucap Bayu saat memegang amplop putih yang tebal.

"Buat tambahan modal usahamu mas Bayu..." ucap pak Arif.

"Makasih banyak pak...Tapi saya sudah ada..." ucap Bayu mencoba menolak.

"Terima saja Bay..***k baik nolak rejeki..." ucap Rahman.

"Asem....." ucap Bayu dalam hati.

"Ya sudah saya terima pemberian ini..." ucap Bayu.

Bayu bersalaman pada Rahman.Lalu menangkupkan tangan ke arah Cintya dan Azzahra.Kemudian memgambil tas plastik.

"Tadi kamu kesini naik apa Bay?" ucap Rahman.

"Di antar sama teman kang pakai mobil." ucap Bayu sambil berjalan keluar.

"Ya sudah...Sini aku antar kamu pulang..." ucap Rahman.

"Gak usah kang...Temanku nunggu di luar..." ucap Bayu.

"Kenapa gak kamu ajak masuk kesini..." ucap Rahman.

"Sungkan mereka kang....

"Pak...Ibu...Kang Rahman...Mbak Cintya dan dek Azzahra...Saya pulang dulu..Assalam mua'laikum..." ucap Bayu.

"Wa'laikum salam..." ucap mereka serempak

Bayu memakai sandal jepitnya lalu berjalan.

Rahman dan Cintya mengikuti Bayu.

Bayu mengambil dompet laku mengeluarkan uang 5 juta kemudian melipat untuk di berikan pada Security.

"Pak saya ada sedikit rejeki untuk bapak.." ucap Bayu sambil menyerahkan uangnya.

Security itu menerima uang pemberian Bayu.

"Terima kasih Bang..." ucap Security langsung memgantongi uang pemberian Bayu.

"Sama - sama..." ucap Bayu.

Security membuka pintu gerbang,lalu Bayu keluar di ikuti Rahman dan Cintya.

"Mana temanmu Bay..?" ucap Rahman.

"Itu di sana kang " ucap Bayu sambil menunjuk lalu melambaikan tangan agar pengawalnya mendekat.

Rahman melihat mobil hitam terparkir di pinggir jalan,lalu mobil itu menyalakan lampu mobilnya kemudian mendekat ke arah Bayu.

Mobil Pajero hitam berhenti di depan rumah Cintya.
Seorang pengawal yang duduk di samping supir membuka pintu lalu keluar. Kemudian membukakan pintu untuk Bayu.

"Eh....!!!???Rahman terkejut melihat orang yang turun sambil menenteng senjata laras panjang.

Bayu masuk dalam mobil,lalu kaca jendela terturun.

"Jam 7 harus dah siap ya kang..." ucap Bayu.

"Iya Bay..." ucap Rahman.

"Assalam mua'laikum..." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam..." ucap Rahman dan Cintya.

Bayu menutup lagi kaca jendelanya.

Lalu mobil yang di tumpangi Bayu pergi meninggalkan rumah Cintya.

"Temannya Bayu kok bawa senjata Pluk..?" ucap Rahman.

"Itu pengawal keluarga Han kak..." ucap Cintya.

"Haah...!!?? Seriuss..?" ucap Rahman tak percaya.

Cintya masuk ke dalam di ikuti Rahman.

"Iya aku serius kak..Dan aku dengar gosip di kampus,Bayu itu pacaran dengan Mei Lien Han.." ucap Cintya.

"Engko sek Pluk...

"Bayu kan Islam...

"Setahuku keluarga Han itu semuanya Non islam loh Pluk?" ucap Rahman.

Rahman pernah datang ke salah satu kediaman keluarga Han untuk mengantar ikan Arwana super Red

"Nah itu dia yang membuatku bingung dan penasaran kak...Kok bisa - bisanya Bayu berpacaran dengan Mei Lien.." ucap Cintya.

"Apa jangan - jangan Mei Lien itu masuk islam Pluk..?" ucap Rahman
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd