Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG RS The Submissive

Lanjut gak bro.. hehe
 
Sapertinya akan terjadi threesome 😂
 
Mudah"an jgn kaya yg udh" bagus awal macet kemudian. Biasanya cerita bagus kebanyakan sprti itu g tuntas.semoga yang ini beda
 
Bimabet
Menulis itu butuh mood. Apalagi tentang cerita seperti ini. Butuh support dari pembaca juga. Cerita ini udah lama, dan mohon maaf kalo membuat menunggu.
Untuk sementara saya kasih teaser dulu. Untuk update menyesuaikan mood dan waktu luang.

Di part sebelumnya:
Detak jantugku mulai berdegup kencang. Ada apa ini? Akhirnya aku pun masuk ke dalam mobil. Aku tepat duduk di samping Bu Rita. Ia tersenyum padaku.

“Ibu tadi habis ngantar Pak Lurah ke stasiun, Bapak ada dinas.”

“Ohh, Mas Dirman kemana bu?”

“Dia lagi sakit katanya.”

Selama dalam perjalanan Bu Rita banyak tersenyum. Rasa sedihku, sedikit hilang karena penasaran kenapa Bu Santi mengajakku ke rumah Bu Rita?.

Part 9
Dalam perjalanan aku hanya terdiam memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Sesekali kulirik Bu Rita, ia memasang senyum di wajahnya.
Saat kami sampai, Bu Santi sedang duduk di kursi depan rumah Pak Lurah. Ia menyapaku dengan senyuman. Aku menghampirinya diikuti Bu Rita di belakangku.
Dua wanita dengan karakter berbeda sedang memandangiku. Bu Santi dengan seragam desa dan berjilbab merah, serta Bu Rita yang mengenakan setelan gamis berwarna hijau muda.

"Ayo masuk, Bu Santi!" ajak Bu Rita.
Bu Santi berjalan masuk ke rumah, sementara aku masih termenung menatap keduanya berlalu.

"Loh, Van. Kamu juga masuk dong!" pinta Bu Rita.

"Malah bengong dia," ucap Bu Santi.

Akhirnya dengan perasaan was was aku pun ikut masuk.

Bu Santi langsung menjatuhkan dirinya ke sofa. Dengan perlahan, ia berbaring.

"Duh capek banget, Van. Pijetin dong!" pinta Bu Santi. Ia mengedipkan matanya.

Aku masih bingung. Pikiranku seakan tidak bisa mencerna situasi saat ini.

"Ayo Van buruan!"
Bu Santi menarik lenganku. Aku duduk di samping dirinya. Melihat wajahnya saja sudah membuatku meneguk ludah. Apalagi body Bu Santi yang masih mengenakan seragam.

Bu Santi pun duduk, seraya membuka jilbabnya. Lalu ia membuka satu persatu kancing seragam yang dikenakan. Matanya menatapku seolah bertanya "Liatin apa hayo?"
Pandanganku berpindah ke dada Bu Santi yang dibalut bra berwarna hitam dengan renda-renda yang membuat kulit tubuhnya semakin eksotis.

"Eh eh eh, kok udah main buka-bukaan aja Bu Santi nih."
Bu Rita mengagetkanku. Aku langsung beranjak dari sofa, berdiri lalu duduk di kursi di sebelahnya.
Bu Rita membawa koper kecil yang ia seret. Lalu tangan yang lain membawa kantong plastik yang berisi minuman.

Aku tak habis pikir dengan keadaan seperti ini. Dengan santainya Bu Santi melepas baju seragamnya. Kini tinggal bra hitam saja yang menutupi bagian atas tubuh Bu Santi.

Lalu Bu Rita menyajikan minuman yang ia bawa. Aku kira alkohol, tapi ternyata sirup biasa.

"Nih Bu, diminum dulu! Ayo Van minum!"

Banyak sekali pertanyaan yang berdengung di kepalaku. Situasi saat ini terbilang sangat aneh bagiku. Bu Santi yang mempertontonkan bra-nya di hadapanku, mungkin biasa. Tapi kali ini di rumah Pak Lurah serta di hadapan pemilik rumahnya--Bu Rita.
Apa yang sebenarnya terjadi?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd