Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Roy dan para STW

Lanjutan...




Ku lepaskan batangku dari mekinya " kita ubah posisi bu".

Ibu itu lalu bangun ku suruh dia naik k atasku gaya women-on-top.

Setelah naik, Ibu itu terlihat hanya diam bingung tak bergerak.

"kok malah diam bu, gerakin lah."ucapku

"gerakin gimana dek? Ibu gak ngerti."ucapnya bingung

"lo ibu gak pernah pake gaya gini bu?"ucapku

"gak pernah dek. Inipun baru kali ini ibu lihat gaya kayak gini."ucapnya

Lalu ku arahin si ibu untuk agak mundur karna posisinya saat ini d atas perutku.

"terus?" tanyanya saat mekinya menindih batangku.

"ya, lalu gerakin maju mundur."ucapku

"begini?"tanyanya sambil mengikuti arahanku terlihat belahan mekinya menindih batangku

"ya kayak gitu. Terus bu."ucapku

Setelah beberapa menit selangkanganku sudah mulai d basahi oleh cairan meki si ibu.

ku suruh ibu itu untuk menaikan pinggulnya ke atas. Ku tegakkan batangku searah meki si ibu.

Tanpa perintahku si ibu terlihat mengerti dan mulai menurunkan mekinya k arah batangku. Batangku perlahan-lahan d telan k dalam mekinya.

Bleesss

"ooohhhh.... Mentok dek...ooohhh"ucapnya

Kulihat batangku masuk semua k dalam mekinya. Bisa kurasakan kepala penisku menabrak dinding rahimnya.

Ku biarkan si ibu diam agar bisa menyesuaikan batangku d dalam mekinya. Setelah beberapa saat ku suruh si ibu untuk menaik turunkan pinggulnya.

Awalnya gerakan si ibu agak kaku tapi setelah beberapa lama si ibu sudah bisa menggerakan pinggulnya dengan lancar.

Ku baring dengan tanganku d belakang kepala sambil melihat si ibu menaik turunkan pinggulnya d atas badanku. Payudaranya yang besar bergoyang-goyang ke atas dan k bawah mengikuti hentatakan pinggulnya.

"ooohhh....ooohhh...enak dek...meki ibu rasanya penuh....ooohhh... Ibu bisa merasakan...oohh...penis adek menyodok rahim ibu...oooohhh"

"ooohhh baru kali ini ibu ngentot kayak gini...oooohh... Rasanya meki ibu penuh...oooohh"

Semakin lama si ibu semakin liar. Setelah beberapa saat si ibu keluar.

"oooooohhh...deeek... Ibu keluuuuaaaaaarrr"

SEEEEEEEEERRRRRR

"oooooooooohhhhh"

Tiba-tiba ku lihat si ibu jatuh k belakang dengan kelapa mengadah k atas. Cepat-cepat ku bangun dan ku tarik badan si ibu k dalam pelukanku. Kurasakan badannya bergetar.

Setelah beberapa saat si ibu mulai tenang.

Ku elus punggungnya "ibu gak apa-apa?"

"hah..hah..hah.. Gak apa-apa dek. Cuman badan ibu masih lemas. Hah..hah.."

Sambil menunggu si ibu mengumpulkan tenaga, ku meremas-remas bokong si ibu itu.

Setelah cukup beristirahat kami berubah posisi lagi dengan si ibu baring tengkurap membelakangiku. Ku posisikan batangku k mekinya.

BLEEEEESSSS

"ooohhh.."

Ku mulai menggenjot mekinya dengan tempo laju.

"ooohhh..ooh..ohh... Kontolmu memang enak dek...ooohh.. Oohh."

Setelah 10 menit ku mulai merasakan akan keluar. Ku percepat genjotanku k mekinya.

"ooh...oohh..oooh.. Adek mau keluar ya...ooh...oohh... Ayo dek ibu juga mau keluar... Oohh..oohh.. Lebih laju lagi dek...oohh..oohh"

Mendengar si ibu ngomong begitu, akupun mempercepat genjotanku.

"ooohh..oohh..ya dekk...gituuooo...ooohh..ooohh..."

"bu roy keluaarrr"

"ya ibu juga mau keluaaaaaaaaaerrrrr"

Seeeeeerrrrr

Crrroooot...crrroooot...crroooot

Kami keluar secara bersamaan. Aku berbaring menindih badan si ibu dengan napas kami yang ngos-ngosan.

"oooohhhhh.... Banyak sekali sperma adek.... Ibu bisa merasakannya.... Kalo dengan sperma sebanyak ini ibu pasti hamil ....aah.. Untung pake kondom....ooohhhh"

Setelah itu kami beristirahat. Setelah beristirahat 10 menit kami memulai lagi perkawinan kami.

Tak terasa kami bermain selama 3 jam. Aku keluar 3 Kali sedangkan si ibu itu keluar 7 kali. Badan kami penuh dengan keringat. Seprai tempat kami bersenggama sudah basah oleh keringat kami berdua.

Saat ini aku masih menggenjot si ibu dalam posisi misionaris. Ini adalah sesi sex terakhir kami karna saat ini aku sudah tak memiliki banyak tenaga lagi dan si ibu sudah lemas dari tadi.

"aaaahhh....aaahhhgg....aaahhhhhgg...Kenapa kondomnya d lepasin dek... Aaahhhh....aaaahhhhggg... Bisa bahaya.....aaahh...aahhh ... Buat ibu dekkk...aaahhhggg"

Karena ini sesi terakhir kami, sengaja aku melepas kondom agar aku bisa lebih merasakan dinding mekinya.

"tenang aja bu..hhaaah...haaah... Roy gak akan keluarin d dalam kok...hhaahhh..hhaaah"

"aahh..ahhh..aahh... Beneran ya...aaahh..aaahh...kalo tidak ...aahh...aahhh... Ibu bakal hamil...ahhh
....aahhh...ibu gak...mau...aahhh..aaahh.***mah tangga.....aaahh ibu hancur....aahhh...aahh"

"roy udah nyampe bu...hhhahhh"

"aaahh...aaahh...ibu juga....keluarin d luarrrrrrrrrrr"

Ku hentakan kuat-kuat sampai membentur dinding rahimnya.

"ibu keluuuuaaaaarrrr"

Seeeeeerrrrrr

Ku cabut batangku dari mekinya.

Crooot..croot...croot

Ku tumpahi spermaku d perut si ibu. Akupun langsung jatuh k samping si ibu. Hanya terdengar suara napas berat kami saja d ruangan itu.

Tak terasa 1 jam kami tertidur. Saat bangun aku melihat si ibu membersihkan spermaku d perutnya dengan tisu.

"kamu tadi benar-benar membuat ibu takut.... Klo tadi kamu tidak sempat narik bagaimana?"ucapnya sambil memandangku dengan wajah marah

"jangan marah dong bu, kan roy udah nepatin janji keluar d luar. Lagipula kalo tadi keluar d dalam juga ada pil KB bu."ucapku

"lain Kali jangan seprti ini lagi apalagi kalo ibu masih pada masa subur."ucapnya

"kalo masa aman boleh dong keluar d dalam?"tanyaku

Ibu itu hanya diam

"gimana ya...? ibu masih takut. Walaupun pada masa aman dengan jumlah sperma adek sebanyak ini, ibu rasa ibu masih bisa hamil."ucapnya

"ya udah kalo gitu ibu pakai pil KB aja. Gimana? "tanyaku

"gimana ya.....?"ucap si ibu ragu

"bu sesubur-suburnya wanita, kalo dia pakai pil KB pada masa amannya gak bakal hamil bu. Kalo gitu masih gak mempan udah keterlaluan bu."ucapku

"ya udah boleh... Tapi pas masa aman aja."ucapnya

"siap bu."ucapku

Kemudian si ibu berdiri menuju k kamar mandi. Saat akan melangkah si ibu meringis kesakitan.

"ibu gak apa-apa?"tanyaku

"gak apa-apa."balasnya

Tapi si ibu masih meringis. Akupun bangun dan mengangkat si ibu k dalam pelukanku gaya putri.

Lalu si ibu terkejut "eeehhh."

"dah, biarkan roy yang ngantar ibu k kamar mandi."ucap ku

"gak usah biar ibu saja. Ibu bisa jalan sendiri. Ibu gak apa-apa kok"ucapnya sambil mencoba melepaskan diri dariku

"apanya yang gak apa-apa. Jalannya pincang gitu. Biar roy yang ngantar ibu."ucapku tegas

"memangnya gara-gara siapa yang buat ibu kayak gini."ucapnya

"salah ibu lah. Mengapa punya badan yang montok dan punya meki yang enak."godaku

"dasar otak mesum.. "ucapnya

Setelah masuk k kamar mandi aku berinisiatif memandikannya. Awalnya si ibu menolak tapi karna terus ku bujuk akhirnya dia mau juga.

Selesai mandi ku bawa si ibu yang masih d dalam pelukanku dengan handuk yang melilit tubuhnya. Ku letakkan k kasur.

Setelah selesai giliran aku yang mandi. Setelah selesai mandi ku lihat si ibu sudah selesai memakai pakaiannya. Akupun cepat-cepat memakai pakaiannku.

Sebelum keluar ku beri ibu alat penyedot puting.

"ini apa dek?"tanyanya

"itu alat penyedot puting. Roy tadi beli 2 jenis. Itu jenisnya sama yang ibu lihat pada dokter."ucapku

"kok ngasi ibu beginian?"tanyanya

"itu biar puting ibu mudah keluarnya. Biar k depan gak perlu pake alat lagi. Tadi roy lihat puting ibu tenggelam lagi"ucapku

"dan satu lagi ibu harus ingat peraturan kita. Ibu harus pake kondom kalo berhubungan dengan suami ibu. Nanti kondom saya belikan."ucapku

"kalo suami ibu nanya gimana?"tanyanya

"ya ibu bilang aja ibu masih pada masa subur dan ibu belum kepikiran punya anak atau teserah ibu lah alasannya."ucapku asal-asalan

"tapikan dek kalo bapaknya janji gak akan keluar d dalam seperti adek tadi gimana? Masa' ibu nolak. Bisa curiga suami ibu." ucapnya

"kalo gitu ibu turutin aja kemauan suami ibu. Tapi selepas berhubungan ibu harus cepat-cepat bersihin tuh punya ibu. Roy gak mau makai bekas suami ibu."ucapku

"oke deh kalo seperti itu. Ibu turutin permintaan adek."ucapnya

Kamipun ceck-out langsung balik k rumah. Untuk pertemuan selanjutnya ku suruh si ibu menunggu konfirmasi dariku.

Sesampainya d rumah aku langsung k kamar. Aku rebahkan badanku d kasur dan akupun tertidur.

Tah berapa lama aku terbangun saat nenek memanggilku. Ku lihat jam sudah jam 3 sore. Ku lekas keluar k dapur tuk mencuci muka. Di sana ku lihat ada kakek lagi minum kopi sama nenek.

Saat melihatku kakek langsung menyuruh ku duduk.

"sini duduk dulu roy."ucap kakek

Akupun duduk d samping nenek

"ada apa kek?"tanyaku

"gini kakek ada urusan k luar kota mungkin agak lama sekitar 2-4 minggu. Selama kakek pergi kamu bisa dak gantikan kakek ngurus ladang? Kamu dak perlu nyangkul atau sebagainya. Itu sudah kakek urus. Kamu cuman memantau ladang aja."

"bisa sih kek. Memangnya kapan kakek berangkat?"tanyaku

"mungkin besok pagi berangkatnya. Kamu bisa kan? Nanti kalo ada yang gak kamu mengerti tinggal tanyakan saja pada pekerja d situ."ucap kakek

"baik kek."ucapku

Keesokan paginya kakek berangkat k luar kota. Setelah mengantar kakek aku berganti baju langsung menuju ladang kakek.

Sebelum pergi nenek memberiku bekal makan siang.

Ladang kakek lumayan luas sekitar 2 Hektar. Ladang ini sebenarnya peninggalan alm.kakek ku yang pertama.

Ku lihat tidak semua lahan d tanam tanaman padi. Mungkin sekitar 1 Hektar padi, sisanya d tanam pohon karet dan pohon tebu.

Jumlah pekerja d sini ada 31 orang.
12 perempuan sisanya pekerja laki-laki. Kebanyakan perempuan bekerja d bagian pohon karet.

Aku terus jalan menyusuri tanggul sampai aku d panggil seseorang.

"eh ada aden roy."ucap seseorang

ku balikan badanku ke arah suara. Ku lihat ibu-ibu 40-an.

"eh mbok jum."ucapku kaget

Ternyata yang memanggil ku adalah mbok jum si penjual jamu

"kok mbok ada d sini? Gak jualan jamu? "tanyaku

"iya den mbok sementara bantu d sini."ucapnya

"sementara?"tanyaku

"hehe sebenarnya mbok enggak kerja d sini. ini mbok lagi bantu suami mbok. Mbok kadang sering bantu suami mbok lumayanlah mengurangi beban suami. Mumpung suami mbok gak bisa masuk kerja lagi sakit"ucapnya

"sakit apa mbok suami mbok?"tanyaku

"cuman demam aja paling istirahat beberapa hari udah baikan."ucapnya

Tengah asik mengobrol tiba-tiba kami d kejutkan oleh suara seorang pria.

"sedang apa kalian? Kerja sana jangan ngobrol terus."ucapnya dengan nada memerintah

Ku lihat pria paruh baya sedang menegur bapak-bapak yang sedang mengobrol.

Saat pertama kali lihat gayanya dan raut wajahnya aku bisa menebak bahwa orang ini termasuk orang yang sombong dan belagu.

Karena penasaran ku tanyakan sama mbok jum.

"siapa tu mbok? Kok tingkahnya kayak bos gitu?"tanyaku

Aku aja sebagai pengganti kakek sementara gak gitu-gitu amat gayanya.

"itu pak jali teman kakekmu. Dia baru-baru ini diterima bekerja disini dan langsung d angkat jadi tangan kanan kakekmu."jawabnya

"kok baru d terima gayanya udah kayak bos?"tanyaku.

"ya emang gitu den orangnya. Kalo d depan kakekmu dianya kayak orang baik,rajin, penurut. Kalo kakekmu lagi gak ada dia yang ngatur sana sini. Orangnya suka cari muka."ucapnya

"kok langsung d angkat jadi orang kepercayaan kakek sih mbok? Emangnya gak ada kandidat yang lain?"tanyaku

"dia itu dulunya teman dekat kakekmu. Dan juga kakekmu dulu sering d bantuin ama dia. Makanya pas waktu dia melamar langsung deh d jadikan tangan kanan kakekmu."ucapnya

"oo gitu."

"udah dulu ya den, mbok mau kerja dulu takut d tegur."ucap mbok jum

"siapa yang berani menegur mbok, kalo ada yang berani beritahu saya mbok biar saya hadapi."ucapku dengan sok berani sambil menepuk tangan di dadaku

"hihihi ya udah sana mbok mau kerja."ucap mbok jum

Akupun pergi meninggalkan mbok jum. Tak jauh dariku ada pondok kayu. Lalu akupun beistirahat d pondok tersebut.

Tak terasa sudah jam 11 perutku pun mulai berbunyi. Ku lihat para pekerja sudah mulai membuka perbekalan masing-masing sambil beteduh d bawah pohon. Karena perutku sudah berbunyi cepat-cepat ku buka perbekalanku.

Tak jauh dariku ku lihat mbok jum lagi beristirahat d bawah pohon karet.

Kututup lagi bekalku lalu pergi k arah mbok jum.

"MAkan mbok jum."sapaku sambil duduk d sampingnya

"makan den."balasnya

kulihat bekal mbok jum cuma nasi dan sayur kangkung.

"eemm... Cuman ini aja bekal mbok?."tanyaku

"iya den, cuman ini aja yang mbok punya. Walau cuman adanya ini, mbok udah besyukur yang penting perut kenyang den."ucapnya sambil tersenyum

"ya udah ni tuk mbok."ucapku sambil memberikan daging ayam dan ikan goreng.

"gak usah den, mbok udah cukup kok. Untuk aden aja."tolaknya

"gak apa-apa mbok ambil aja. Biar nanti mbok ad tenaga pas kerjanya."ucapku

"beneran den mbok gak apa-apa kok. Untuk aden aja."ucap mbok jum masih menolak

"beneran.. Gak apa-apa. Ambil aja.. Roy cukup kok. Tadi pagi udah sarapan d rumah. Dah sekarang mbok makan biar ada tenaganya."ucapku

"kalo den bilang gitu mbok terima deh. Makasih ya den."ucapnya sambil tersenyum

"sama-sama mbok. Yok di makan makanannya."ucapku

Kamipun mulai memakan makanan kami.

Setelah selesai makan kami istirahat sambil berbincang-bincang.

Tiba-tiba ada suara orang yang sedang gaduh.

Ku lihat disana ada kerumunan orang yang sedang adu argumen.

"mbok d sana ada keliatannya ada yang berkelahi deh."ucapku

"iya den yok den kita lihat."ucap mbok jum

Kamipun langsung pergi menuju k tempat kerumunan





bersambung....
Ahhh bakal ada susu yang lain yang keluar ni,, sayang banget si ibu belum mau tanam benih Roy.
 
LANJUT....



Setelah sampai d kerumunan, ku lihat ada pak jali sedang adu cekcok dengan salah satu pekerja.

"ini ada apa ya pak?"tanyaku k salah satu pekerja

"ini den pak jali ini belum juga selesai jam istirahat udah nyuruh kami tuk pergi bekerja. Sesuai jadwalkan jam 1 turunnya. Ini masih ada setengah jam lagi tapi sudah disuruh kerja lagi. Mentang-mentang d jadikan tangan kanan pak wanto lalu semaunya aja. "ucapnya kesal

Lalu ku pergi menuju k arah pak jali. Melihat pak jali ini seperti pernah lihat. Tapi aku tidak ingat lihat d mana.

"ada apa ni pak?"tanyaku k pak jali

"ini mereka ini d suruh kerja gak mau. Padahal istirahatnya udah dari tadi tapi gak turun-turun juga. Saya suruh malah melawan."kata pal jali

"bagaimana kita mau kerja waktu istrirahat kita aja belum habis. Kita kan dari dulu emang gini jadwalnya. Jam 1 baru kita kerja lagi. Bapak jangan ngatur-ngatur jam kerja kita lah."ucap salah satu pekerja

"ya jangan ngatur-ngatur."saut pekerja lain

"bukannya saya ngatur-ngatur bapak, tapi agar selesainya lebih cepat lebih baikkan turun lebih awal agar cepat selesainya."ucap pak jali

"pak, kami ini kerja dengan pak wanto udah betaun-taun. Dah lama kami kerja sini. Beda sama bapak. Dari dulu juga jadwal istirahatnya juga seperti ini. Kalo bapak mau kita lebih cepat kerjanya bapak juga ikut lah kerja. Jangan cuma ngawas doang. Lagipula yang nugas ngawaskan sudah ada."ucap pekerja sambil melihat k arahku

"ya betul ."saut para pekerja

"saya d sini cuman memberi saran k bapak-bapak agar pekerjaan kita cepat selesainya. Kalo misalnya gak selesai-selesai gimana? Nanti kalo pak wanto marah gimana? Bapak mau tanggung jawab."ucapnya dengan nada agak tegas

"apanya yang beri saran, nada bapak itu nada merintah bukan saran. Dan juga kami sudah bilang kami sudah lama bekerja sama pak wanto jadi kami sudah biasa dengan keadaan kayak gini. Taun-taun yang lalu juga begini jadwalnya dak gak ada masalah. Jadi bapak jangan ngatur-ngatur lah."ucap salah satu pekerja

"kalian ini d kasi saran malah melawan. Nanti kalo ada masalah tanggung sendiri."ucap pak jali sambil pergi meninggalkan para pekerja
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd