Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ritual Dewi Kesuburan (Beauty and Beast Series)

Status
Please reply by conversation.
Beauty and Beast Series

Ritual Dewi Kesuburan

Julie 10 - Menuju Ritual Inti


ME6DVJB_t.jpg


---------------------------------​


Cuupphh....

Dua buah ciuman ringan mendarat tepat di kepala Julie, seketika atmosfer di kamar itupun menjadi aneh.

Kemudian, mata mereka pun saling bertemu dan sesaat kemudian

" Mbak Julie.... Izinkan bapak untuk.... Cuupphhhh....." ucap pak Camat lalu pria tua itu tiba-tiba mencium kening Julie dengan penuh cinta.

Julie pun kembali dibuat kaget dengan apa yang dilakukan pak Camat itu.

Apalagi kemudian pak Camat melepaskan ciuman nya di kening Julie lalu ia tatap mata Julie dengan dalam,

dan tanpa Julie sadari wajah pak camat pun sudah semakin mendekat ke wajah Julie,

dan dengan sekali gerakan, pak Camat mengangkat dagu Julie


Cuupphhhhh....... Mmmmmhhhhhh...... Mmmmmm......

Tanpa pernah diduga Julie sebelumnya pria tua pemilik Rumah ini pun mengecup bibir ranum Julie.

Julie benar-benar terkejut Hingga tak mampu berkata kata lagi.

Ia benar-benar tak percaya dengan apa yang sedang terjadi dengan nya, bagaimana mungkin pria yang sebenarnya dikagumi Julie karena kebaikan hatinya ini tega melakukan hal itu padanya.


Ya.....

Ciuman ini memang adalah ciuman bibir pertama Julie. Sehingga bisa dibilang first kiss Julie sudah dicuri oleh pria tua itu.

Karena masih memiliki kesadaran penuh atas dirinya Julie pun langsung mendorong tubuh pak Camat dengan keras

" Pak.... Apa yang bapak lakukan.... Kenapa bapak tega....??!!" ucap Julie dengan nada marah pada pria tua itu.

" Maafkan bapak ya mbak Julie.... Tapi......" ucap pak Camat meminta maaf.

Lalu tiba-tiba pak Camat memegang kepala Julie dan mengarahkan nya ke arahnya lalu


Cuuuppphhh..... Mmmhhhh.... Mmpphh...... Mmmhhh.... Cuuuppphhh..... Cuupphhh..... Mmmhhh...... Mmmm..... Mhhpphhh...

Pak Camat pun langsung melumat kembali bibir Julie yang ia rasakan sangat lembut dan manis itu.

Julie pun mencoba berontak dengan sisa kekuatan yang ia miliki, sekuat tenaga Julie mencoba mendorong tubuh pak Camat.

Tapi usaha itu jelas sia sia karena secara fisik pak camat jauh lebih unggul dari Julie.

Pak Camat pun menangkap kedua tangan Julie dan menggengam nya dengan tangan kiri nya sedangkan tangan kanan duda tua itu ia gunakan untuk mendorong kepala Julie agar lebih mendekat ke wajahnya sehingga dengan mudah ia bisa mengulum bibir ranum Julie.



Cuuppphhh..... Cuupphhh.... Mmhhh.... Mmpphhh.... Sluurpp.... Mmhh.... Mmmpphhh..... Cuupphhh...

Pak Camat terus menghujam bibir manis Julie dengan ciuman kasar nya.

Pak Camat terlihat seperti kehausan dengan ciuman itu, dengan semangat nya pak Camat mencium berkali-kali dan mencium dengan tempo lama bibir Julie.

Julie yang mendapat pelecehan seperti itu dari pria yang sebenarnya ia percaya, hanya bisa meneteskan air mata,

karena ternyata kepercayaan nya pada pak camat yang ia anggap Baik ternyata berakhir buruk untuk dirinya sendiri.

Dimana ia sedang di cumbui dengan ganas oleh pria 60 tahun itu.

Disaat Julie merasa amat sedih, disisi lain pak Camat justru merasa makin semangat dan bergairah menciumi bibir Julie.

Kini ciuman pak Camat pun berpindah ke pipi, lalu kening, mata, hidung dan seluruh wajah cantik Julie kini tak ada yang terlewatkan oleh ciuman pria tua itu.

Merasakan sensasi ciuman pertamanya tanpa disadari Julie pun justru menikmati ciuman pak Camat,

Julie yang tadi mencoba sekuat tenaga untuk menutup mulutnya, kini justru dengan suka rela malah membuka mulut nya.



Kesempatan ini dimanfaatkan pak camat untuk memasukan lidah nya ke rongga mulut Julie yang sudah terbuka

Cuupphhh... Mmmhhh.... Mmhhoohh.... Mmmmm... Mmhhoohh..... Mmmmhhh.... Lllllllppp... Mmmhhhh......

Dengan penuh nafsu lidah pak Camat mulai mengais ais ludah Julie yang ia rasakan sangat manis itu.

" Cupphhh.... Mmhhh.... Enakkhh baggett mbaakkk julliieee..... Ludahhh muuu maniiisss... Mmhhh.... Mmmmpphhh..... Bapaakkhh.... Sukkaaa..... Cuppphhh...." ucap pak Camat disela ciuman panas nya.


Pak Camat pun dengan semangat mulai menghisapi air ludah Julie yang terasa amat manis di mulut pria tua itu.

Sedangkan Julie mulai merasakan mau muntah karena ludah pak camat yang masuk ke mulutnya benar-benar terasa sangat pahit dan bau rokok, yang jelas sangat tak disukai gadis cantik ini.
.
.
.

Tak lama kemudian bukan hanya bibir pak Camat yang aktif, tapi kini tangan hitam pak Camat pun mulai bergerak mencari target sasaran yang sudah lama ia inginkan itu.

Tangan tua itu kini sudah berada tempat di dada Julie dan sekali remasan kuat Julie pun tersentak

" mmmhhh.... Aahhhhhh...... Pakkkhhhh..... Apaaaaa.... Mmhhhh.... Yamnggghhh.... Bbpakkkhh.... Lakuukannhh.... Mmmhhhh... Mmpphhhh......." Julie pun kembali coba berontak,

namun kekuatan nya benar-benar tak mampu untuk menandingi pria tua itu.

Remasan tangan pak Camat di dada Julie pun semakin kuat, hingga Julie mulai kehilangan seluruh tenaga nya.

Kini Remasan itu semakin menjadi menjadi

" Huffhhtt.... Mbakkk..... Udaahh bapak kira.... Kalau susu mu pasti gede, kenceng dan enak banget di remes begini.... Hehe..... Cuupphhh...." ucap pak Camat sambil kembali mencium dengan panas nya bibir Julie.

Dengan asyiknya pak camat terus mencumbui bibir dan dada Julie,

hingga ia tak sadar kalau ada sesorang di luar yang sedang memperhatikan mereka.

" Mbak.... Bapak buka bajunya ya.. " tanya pak Camat.

" Jangannnn.... Pakkhhh.... Julieee mohoonn lepasskann Julliieee.. Jangannhh sepertiii iniihh.. Pakkhhh...." ucap Julie memohon sambil menangis,

namun semua jelas tak berpengaruh untuk pak camat yang sudah sangat lama memendam nafsu dan ketertarikan kepada gadis cantik itu.


Lalu...

Pak Camat pun bangkit dan berusaha melepaskan sweeter pink yang dipakai Julie.

Namun, usaha pria tua itu jelas tak mudah, karena julie pun mencoba melawan sekuat tenaga dan coba mempertahankan pakaian nya jangan sampai terlepas dari tubuhnya.
.
.
.

Tapi akhirnya, dengan paksaan, pak Camat berhasil melepaskan sweater pink dari tubuh gadis cantik itu.

Kini Julie hanya mengenakan kaos warna putih ketat yang menutupi bra warga pink yang ia pakai.

Pak Camat pun sudah benar-benar gemas ingin segera mencicipi secara langsung bagaimana rasa ASI dari seorang gadis yang super cantik bak bidadari itu.

Nafsu birahi pak Camat terpancing naik karena melihat kaos yang dipakai Julie kini sudah benar-benar basah kuyup karena terkena cairan ASI yang keluar dari puting Julie saat tangan pak Camat dengan asyik meremasi kedua payudara Julie.


" Wah.... Kayanya udah basah banget mbak..... Bapak jadi ngga sabar pengen nenen sama mbak Julie cantik..... Kebetulan bapak lagi haus mbak.... Bapak boleh ya nenen mbak Julie.... Hehehe...."

ucap pak Camat menggoda Julie yang hanya bisa memohon mohon minta dilepaskan

" Tolonggghh Pakkhhh.... Leppaassinnnn juliieehhhh.. Pakkhhh..... Juliieee janjiii nggaaa akann billangg ke siappapunnhhh.... Tolonngg Leppaassinnnnhh...... Juliieehhh..... Pakkkhhh..... Aahhhh..... Oohhhhh.... Pakkhhh..." ucapan Julie terpotong

saat dengan gemas nya pak Camat mulai meremas remas kedua bukit kabar Julie itu dengan penuh nafsu.

Sehingga makin keras diremas, semakin banyak ASI yang keluar dari puting Julie yang membuat kaos nya semakin basah.

" Mmhhh.... Aahhh.... Pakkhhh.... Tolonggghh.... Aahhh.... Hentikaaanhhh..... Pakkhhhh.... Aahhhrrgghh.....aaahhhh...." desah Julie sambil berusaha keras melepaskan diri dari cengkraman pria tua itu, dengan cara mendorong dan mencakar tubuh duda tua itu.
.
.
.

Tapi jelas.... Hasilnya nihil.... Karena memang Pak Camat sudah dalam posisi birahi yang memuncak dan harus dituntaskan di tubuh Julie.

Selain sebagai syarat terakhir upacara persembahan itu, juga karena pak camat sudah jatuh hati pada gadis cantik itu saat pertama mereka bertemu.

Karena saat melihat Julie pertama kali, pak Camat bagaikan menemukan tipe wanita idaman nya,

baik dari kulit wajah bahkan body Julie semua nya adalah tipe idaman bukan hanya pak Camat, tapi juga hampir semua pria pada umumnya.

" Enakkhh.... Ya.... Mbakkk.... Bapakkk bukaaa ya... Baju nyaaa... Udah terlanjur basah gini bapak lepassss ya mbak Julie......." ucap pak Camat sambil makin meningkatkan ritme remasan nya itu.

" Bapak Buka sekarang ya mbak....." ucap pak Camat, lalu meski dihalangi oleh Julie,

pak Camat pun tak kalah akal, ia gelitiki perut rata Julie, dan saat gadis cantik ini lengah....


Kesempatan ini dimanfaatkan pak camat untuk langsung meloloskan kaos Julie yang sudah basah terkena keringat bercampur cairan ASI gadis cantik ini sendiri.

Pak Camat pun sempat tercengang melihat bukit kembar 34B Julie yang kini berada tepat di depan mata dan siap untuk ia nikmati sepuasnya.

" Eddaann mbak.... Susu mu indah banget..... Bapak suka mbak...... Bapak boleh nyusu to mbak.....?" tanya pak Camat mengusili Julie.


" JANGAN pak..... Julie mohon..... Ampuni Julie.... Lepaskan Julie..... Pakkkk.... Julieee mohoonnhh....." ucap Julie memelas sambil coba menutupi dadanya yang kini hanya menyisakan bra sebagai penutup nya saja.

" Hehe.... Mbak ngga salah apa-apa kok mbak..... Maafkan bapak mbak.... Karena ini juga kewajiban bapak..... Kewajiban untuk menyemai benih dewi kesuburan désa kita....... Hhmmpphhh..... Mmmhhhh...... Cupphhhh...... Mmmhhh....." ucap pak Camat, dan tak lama pria tua itu langsung membenamkan wajahnya di dada Julie.

Dengan gemas nya ia cium wangi nya tubuh Julie,

lalu pria tua itu mulai menciumi dada Julie Dari balik bra pink yang Julie pakai meski masih sebagian tertutup tangan Julie yang sebisa mungkin menutupi kedua payudara nya.


" Cuupphh... Mmhh.... Mmpphh.... Mmhhh..... Mhhh... Cuppphh... Cuupp... Cuppp.... Mmhh.... Wangi banget mbak..... Manis lagii.... Bapak Bukaa ya......" ucap pak Camat sambil terus menciumi payudara Julie.

Tangan pak Camat pun kini mulai membuka pertahanan tangan Julie yang sekuat mungkin menutup dadanya agar tak terlihat oleh duda tua ini.
.
.
.

Namun jilatan pak Camat di leher putih Julie membuat gadis cantik ini mulai kehilangan tenaga,

sehingga dengan mudah pak camat bisa membuka tangan Julie dan langsung menggengam nya.

Lalu dengan semangat kini pak Camat bisa membenamkan wajah tua nya di tengah payudara Julie....

" Hhmmpphhh.... Aaahhh.... Mmmhhhppp..... Cuuppphhh.... Aahhh..... Mmmhhhh...." desah pak Camat sambil kini ia dengan bebas bisa MENCIUMI, MENJILATI, dan meremasi kedua payudara Julie yang masih tertutup bra pink itu.

Ditengah cumbuan nya di dada Julie, kini tangan pak Camat pun mulai melata ke bagian punggung Julie untuk mencari kaitan Bra gadis cantik itu,

" Pakhhh.... Jannngannhh pakkkhhh.... Juliiieee mohooonn pakkkkhh.... Aahhhh.... Mmmhhhaaahh....... Henntikaann pakkkhhh...... Pakkkkhhh...." ucap Julie sambil menangis meratapi nasib nya yang malang.
.
.
.
.
.

Tak lama kemudian

Klikkkkk........

Terdengar suara sebuah kaitan lepas, dan dengan satu gerakan kuat pak Camat pun melepaskan bra warna pink muda yang sekaligus menjadikan kedua payudara Julie kini terlihat jelas didepan matanya, tanpa penutup apapun.

Pak Camat pun segera melempar bra itu jauh jauh dari kasur nya.

" Woohhh..... Geddeee jugaaa mbakkkk..... Susuuu mu..... Passs di tangann bapak..... Bapak nenen boleh ya mbak.... Hehehe..... Hoopphhh..." Pak Camat pun langsung coba mencaplok dada sebelah kiri Julie.



Tapi....

Tiba-tiba......

" Pakk.... Bapak.... Pak.... Heeeehee... Heeheehee.... Bapak..... Jangan sakiti mbak Julie.... Bapak.... " ucap sesorang dari arah pintu kamar yang memang terbuka itu.

Seketika pak Camat pun kaget dan melepaskan tubuh Julie yang sudah ia tindih itu, pak camat langsung menoleh ke arah pintu.


Dan......

" Lho...... Tini... Kok kowe kesini..... Udah malem..... Balik ke kamar mu sana...." ucap pak Camat menyuruh putri nya untuk kembali ke kamarnya.

" Bapak jahat.... Udah bikin mbak Julie nangis..... Bapak jahat.... Bapak jahat....." ucap Tini sambil berteriak teriak.

Pak Camat pun langsung bangkit dari ranjang dan menuju ke arah Tini.

Julie pun merasa lega karena akhirnya ia bisa bebas dan ia berterima kasih pada Tini.


Tapi, tiba-tiba

Braaaaakkkk...... Kleekkkk.......

Terdengar suara pintu ditutup dengan di banting dan terdengar suara pintu di kunci.

Yang membuat Julie kembali kehilangan kesempatan untuk melarikan diri dari sana.

Namun, dengan sisa kekuatan yang ia miliki Julie berusaha keras untuk bangun dan mencari pakaian pakaian nya untuk ia pakai lagi.

Julie pun menangis saat menyadari jika bra yang ia pakai sudah lepas jadi 2 bagian.

Setelah memakai kembali pakaian atas nya Julie dengan kesulitan dan sempoyongan mencoba berjalan ke arah pintu dan berusaha membuka pintu untuk kabur.
.
.
.

Tapi sayang sekali, usaha Julie tak membuahkan hasil Karena pintu itu sudah Di kunci pak Camat dari luar.

Julie pun hanya bisa terduduk sambil meratapi nasib yang menimpa nya,

Julie benar-benar mengalami trauma atas apa yang terjadi padanya hari ini.

Mulai dari direndam dalam darah, lalu di peras susu nya hingga kini ia hampir diperkosa oleh satu satunya orang yang ia anggap baik di desa ini.

Julie merasakan perasaan yang campur aduk, di satu sisi ia amat sedih karena tak ada yang bisa ia lakukan,

disisi lain Julie juga merasa amat bingung bagaimana ia yang seorang perawan bisa mengeluarkan ASI seperti itu.

Julie merasakan takut tapi juga aneh dengan semua yang sudah terjadi dalam hidupnya hari ini.
.
.
.

Kemudian saat Julie hanya terduduk di depan pintu, sayup sayup terdengar suara dari luar.

Terdengar suara perdebatan antara pak camat dengan Tini anaknya. Sepertinya pak camat sedang memarahi anaknya itu,

Julie pun justru penasaran dengan perdebatan mereka saat ia mendengar namanya disebut sebut oleh pak camat tua itu.

" Kowe ngga pengen punya ibu baru to.....?" tanya pak Camat memarahi anaknya itu

" Ibu.... Ibuk..... Ibuk.... Heeheeeheee..... Tini pengen punya ibukk......" ucap Tini menangis.

" Ya udah.... Kalau kowe pengen punya ibu.... Bapak bakal buat mbak Julie jadi ibuk baru Tini sama Joko...." ucap pak Camat yang jelas membuat Julie terkejut

" Ibu....?? Tini.... Joko....?? Aku....??!! " meski pun banyak menggunakan bahasa jawa,

tapi Julie bisa taun dan paham apa isi perkataan ayah anak itu.

" Apa yang dimaksud pak Tono....??!! Apakah mungkin....?? Ngga.... Nggaa..... Ngga mungkin terjadi....!! " ucap Julie dalam hati.
.
.
.

Lalu saat ia mencoba mendengar lagi pembicaraan kedua orang itu ternyata pembicaraan mereka sudah selesai dan tak terdengar apapun lagi.



Lalu, tiba-tiba......

Klleeekkk...... Jeglleeekkk......

Pintu kamar itupun dibuka bersamaan dengan Julie yang hampir terjatuh karena menghindari benturan dengan pintu.

Tapi dengan sigap pak Camat berhasil menahan tubuh Julie agar tidak terjatuh.

Pak camat pun kini malah memeluk Julie dengan lebih erat, Julie mulai merasakan sesak karena kuatnya pelukan pria tua itu.

" Pakkkhhh..... Leepasiinn Pakkkhhh..... Seseeekk...." ucap Julie sambil berusaha melepaskan pelukan pak Camat, namun usaha nya kembali sia sia.

" Mbak udah kangen nungguin bapak ya......??!! Maaf lama ya mbak..... Tadi tini lagi rewel...... Tapi... Tadi udah bapak urus mbak...... SEKARANG..... Giliran Bapak yang ngurus Mbak Julie.... Hehehe....." ucap pak Camat sambil tersenyum mesum.


Pak Camat pun lalu menengok ke arah jam dinding yang ternyata sudah menunjukan pukul 23.30 malam.

" Waduh mbak..... Kayanya waktu kita udah sempit mbak....... Bapak mulai aja ya mbak..... Siap siap.... " ucap pak Camat

yang Membuat Julie bingung dengan maksud pria tua itu.

Pak Camat pun langsung melemparkan tubuh sintal Julie ke ranjang kamarnya itu,
.
.
.

lalu pria tua itu langsung mengunci kamar nya dan ia kantongi kunci kamar itu.

Julie hanya meringkuk ketakutan menantikan apa yang akan dilakukan pak Camat sebentar lagi pada dirinya.

Ketakutan dan kekhawatiran Julie semakin bertambah setelah melihat pak camat mulai melepaskan baju yang ia pakai.

" Pak mau apa....? Jangan pak.... Julie mohon... Jangan pak..... Hentikan semua ini pakkkk..." Julie memohon dengan sangat


hingga air mata keluar dari mata bening nya yang kini terlihat Kusam karena terlalu banyak menangis.

" Tenang aja mbak..... Bapak ngga akan menyakiti mbak Julie kok.... Karena bapak sayang sama mbak.... Bapak cuma menjalankan perintah leluhur bapak..... Ini udah jadi tanggung jawab bapak kepada desa ini mbak..... Jadi memaafkan bapak kalau nanti bapak bakal agak kasar..." ucap pak Camat mencoba menenangkan Julie yang ketakutan
.
.
.

hingga sekarang ia pak Camat sudah selesai menelanjangi dirinya sendiri meski masih memakai clana dalam warna putih kusam itu.

Tapi pak Camat kini sudah dalam posisi siap untuk segera menjalankan tugasnya pada Julie.
.
.
.

" Jangan mendekat.... PAKKK.... HENTIKAN..... Jangan kesini pak..... Jangan lakukan itu pada Julie.... Pakkkk... Atau Julie nakal teriak pak...." ucap mengancam pak camat.

" Hehe.... Silahkan teriak mbak.... Ngga akan ada yang denger..... Diluar sekarang hujan deras juga..... Kalau pun ada yang denger.... Warga disini juga bakal memihak sama bapak.... Jadi mbak Julie mending NIKMATI aja proses nya.... BAPAK AKAN TANGGUNG JAWAB nanti mbak... Apapun yang terjadi.... Karena bapak sayang sama mbak Julie.... Hehehe" ucap pak Camat

sambil berjalan menuju ke arah Julie yang tergeletak di ranjang.
.
.
.

Julie pun kini semakin panik karena pak camat semakin mendekat ke arah nya,

apalagi Julie sempat melihat tonjolan yang luar biasa besar di balik celana dalam pak Camat,

yang meski Julie masih POLOS tapi ia tau jika benda itu pasti menjadi ANCAMAN terbesar bagi dirinya dan masa depan nya.


" Pakkk..... Jangannn Pkkkk... Ampuniii Juliieee Pakkkkhhh..... Julliiee ianjii akann bayarrr berapapun buat bapak.... Tapi lepaskan julieee Pakkk.. " ucap Julie memohon dengan sangat

" Mbak Julie boleh bayar bapak deh......" ucap pak Camat yang sedikit membuka harapan Julie

" TAPI...... Bayar PAKAI PERAWAN MBAK..... Happppphh.... " ucap pak Camat, dan pria tua itu tiba-tiba langsung melompat ke ranjang dan memindih Julie.

" Hehehe.... Mbak.... Bapak izin ambil keperawanan mbak ya.... Bapak janji bakal tanggung jawab kok..... " ucap pak Camat

yang jelas membuat Julie merinding, ketakutan luar biasa dialami Julie saat ini.

" Jangan pakk....leppasiinn pakkkhh.... Aahhhh..... Mmmhhh.. Mmpphhh... Pakkkkhhh.. Mmmhhh.... " ucap Julie.. sambil mencoba berontak sekuat tenaga.

Tapi tiba-tiba dengan cepat bibir pak Camat langsung menyambar bibir ranum merah Julie.

" Cuppphh.... Mmmhhh..... Mmmmm..... Mmpphh..... Cuppphh... Cupphh.... Mmhhh... Muaacchh..... Waktuuu kittaa nggaa banyyakk mbaakk malammm iniii.... Tapiii besokk besokkk bapakkk janjiii bakalll kasihhh mbakkk yang lebihh... Enakkhh.... Cuppppphhh.... Mmhhhh " ucap pak Camat di tengah ciuman panas nya.

Julie pun mencoba melawan dan berontak dengan sekuat tenaga,

gadis cantik ini coba memukul, mencakar dan mendorong tubuh pak camat yang kini ada diatas nya.
.
.
.

Tapi semua sia sia saja, apalagi sesaat kemudian tangan pak camat langsung meremasi payudara Julie yang kembali mengeluarkan cairan ASI nya itu.

" Mmhhh.... Mbakkk.... Bapakkk sukaa susuuu muu mbakk.... Enakk banget buat di remes apalagi di kenyoytt... Mmmhhh.... Cupphhh.. Mmpohhh... Aaaahh.. Bapakkk bukkaa yaaa mbakkk..." ucap pak Camat,

Julie pun semakin panik karena pak camat langsung berusaha membuka sweater yang ia pakai tadi.
.
.
.

Meski sudah berusaha bertahan sekuat mungkin tapi, dengan sebuah remasan kuat di dada Julie,

tubuh gadis cantik itu seakan kehilangan semua kekuatan nya,

dan dengan mudahnya pak camat bisa melolosi sweater Julie hingga kini tingal menyisakan kaos putih ketat yang sudah basah terkena cairan ASI gadis cantik ini.


" Udah basah banget ya mbak... Sampai ngecap begini..... Kalau gitu bapak lepas sekalian aja ya mbak..." ucap pak Camat,

Julie hanya bisa menangis dan memohon pada pria tua yang sudah sange berat itu.

Tapi usaha hanyalah usaha karena sekarang dengan mudah pak Camat bisa melepaskan kaos yang sudah basah itu dan ia lemparkan ke sudut ruangan.

Pak Camat pun memandang sebentar keindahan dan kemulusan tubuh gadis kota Cantik itu,

ia merasa amat beruntung bisa menjadi pria pertama yang akan menjamah tubuh gadis super cantik itu.

Dan pak Camat jelas berharap dan ingin memiliki Julie seutuhnya dan selamanya.

Semetara itu Julie hanya bisa menangis membayangkan apa yang akan terjadi padanya


==============
END EPISODE 10
==============


Yang mau baca sampai episode 17 bisa upgrade ke Premium Dengan cara PC aku


Terimakasih
 
Beauty and Beast Series

Ritual Dewi Kesuburan

Julie 10 -

---------------------------------​


Cuupphh....

Dua buah ciuman ringan mendarat tepat di kepala Julie, seketika atmosfer di kamar itupun menjadi aneh.

Kemudian, mata mereka pun saling bertemu dan sesaat kemudian

" Mbak Julie.... Izinkan bapak untuk.... Cuupphhhh....." ucap pak Camat lalu pria tua itu tiba-tiba mencium kening Julie dengan penuh cinta.

Julie pun kembali dibuat kaget dengan apa yang dilakukan pak Camat itu.

Apalagi kemudian pak Camat melepaskan ciuman nya di kening Julie lalu ia tatap mata Julie dengan dalam,

dan tanpa Julie sadari wajah pak camat pun sudah semakin mendekat ke wajah Julie,

dan dengan sekali gerakan, pak Camat mengangkat dagu Julie


Cuupphhhhh....... Mmmmmhhhhhh...... Mmmmmm......

Tanpa pernah diduga Julie sebelumnya pria tua pemilik Rumah ini pun mengecup bibir ranum Julie.

Julie benar-benar terkejut Hingga tak mampu berkata kata lagi.

Ia benar-benar tak percaya dengan apa yang sedang terjadi dengan nya, bagaimana mungkin pria yang sebenarnya dikagumi Julie karena kebaikan hatinya ini tega melakukan hal itu padanya.


Ya.....

Ciuman ini memang adalah ciuman bibir pertama Julie. Sehingga bisa dibilang first kiss Julie sudah dicuri oleh pria tua itu.

Karena masih memiliki kesadaran penuh atas dirinya Julie pun langsung mendorong tubuh pak Camat dengan keras

" Pak.... Apa yang bapak lakukan.... Kenapa bapak tega....??!!" ucap Julie dengan nada marah pada pria tua itu.

" Maafkan bapak ya mbak Julie.... Tapi......" ucap pak Camat meminta maaf.

Lalu tiba-tiba pak Camat memegang kepala Julie dan mengarahkan nya ke arahnya lalu


Cuuuppphhh..... Mmmhhhh.... Mmpphh...... Mmmhhh.... Cuuuppphhh..... Cuupphhh..... Mmmhhh...... Mmmm..... Mhhpphhh...

Pak Camat pun langsung melumat kembali bibir Julie yang ia rasakan sangat lembut dan manis itu.

Julie pun mencoba berontak dengan sisa kekuatan yang ia miliki, sekuat tenaga Julie mencoba mendorong tubuh pak Camat.

Tapi usaha itu jelas sia sia karena secara fisik pak camat jauh lebih unggul dari Julie.

Pak Camat pun menangkap kedua tangan Julie dan menggengam nya dengan tangan kiri nya sedangkan tangan kanan duda tua itu ia gunakan untuk mendorong kepala Julie agar lebih mendekat ke wajahnya sehingga dengan mudah ia bisa mengulum bibir ranum Julie.



Cuuppphhh..... Cuupphhh.... Mmhhh.... Mmpphhh.... Sluurpp.... Mmhh.... Mmmpphhh..... Cuupphhh...

Pak Camat terus menghujam bibir manis Julie dengan ciuman kasar nya.

Pak Camat terlihat seperti kehausan dengan ciuman itu, dengan semangat nya pak Camat mencium berkali-kali dan mencium dengan tempo lama bibir Julie.

Julie yang mendapat pelecehan seperti itu dari pria yang sebenarnya ia percaya, hanya bisa meneteskan air mata,

karena ternyata kepercayaan nya pada pak camat yang ia anggap Baik ternyata berakhir buruk untuk dirinya sendiri.

Dimana ia sedang di cumbui dengan ganas oleh pria 60 tahun itu.

Disaat Julie merasa amat sedih, disisi lain pak Camat justru merasa makin semangat dan bergairah menciumi bibir Julie.

Kini ciuman pak Camat pun berpindah ke pipi, lalu kening, mata, hidung dan seluruh wajah cantik Julie kini tak ada yang terlewatkan oleh ciuman pria tua itu.

Merasakan sensasi ciuman pertamanya tanpa disadari Julie pun justru menikmati ciuman pak Camat,

Julie yang tadi mencoba sekuat tenaga untuk menutup mulutnya, kini justru dengan suka rela malah membuka mulut nya.



Kesempatan ini dimanfaatkan pak camat untuk memasukan lidah nya ke rongga mulut Julie yang sudah terbuka

Cuupphhh... Mmmhhh.... Mmhhoohh.... Mmmmm... Mmhhoohh..... Mmmmhhh.... Lllllllppp... Mmmhhhh......

Dengan penuh nafsu lidah pak Camat mulai mengais ais ludah Julie yang ia rasakan sangat manis itu.

" Cupphhh.... Mmhhh.... Enakkhh baggett mbaakkk julliieee..... Ludahhh muuu maniiisss... Mmhhh.... Mmmmpphhh..... Bapaakkhh.... Sukkaaa..... Cuppphhh...." ucap pak Camat disela ciuman panas nya.


Pak Camat pun dengan semangat mulai menghisapi air ludah Julie yang terasa amat manis di mulut pria tua itu.

Sedangkan Julie mulai merasakan mau muntah karena ludah pak camat yang masuk ke mulutnya benar-benar terasa sangat pahit dan bau rokok, yang jelas sangat tak disukai gadis cantik ini.
.
.
.

Tak lama kemudian bukan hanya bibir pak Camat yang aktif, tapi kini tangan hitam pak Camat pun mulai bergerak mencari target sasaran yang sudah lama ia inginkan itu.

Tangan tua itu kini sudah berada tempat di dada Julie dan sekali remasan kuat Julie pun tersentak

" mmmhhh.... Aahhhhhh...... Pakkkhhhh..... Apaaaaa.... Mmhhhh.... Yamnggghhh.... Bbpakkkhh.... Lakuukannhh.... Mmmhhhh... Mmpphhhh......." Julie pun kembali coba berontak,

namun kekuatan nya benar-benar tak mampu untuk menandingi pria tua itu.

Remasan tangan pak Camat di dada Julie pun semakin kuat, hingga Julie mulai kehilangan seluruh tenaga nya.

Kini Remasan itu semakin menjadi menjadi

" Huffhhtt.... Mbakkk..... Udaahh bapak kira.... Kalau susu mu pasti gede, kenceng dan enak banget di remes begini.... Hehe..... Cuupphhh...." ucap pak Camat sambil kembali mencium dengan panas nya bibir Julie.

Dengan asyiknya pak camat terus mencumbui bibir dan dada Julie,

hingga ia tak sadar kalau ada sesorang di luar yang sedang memperhatikan mereka.

" Mbak.... Bapak buka bajunya ya.. " tanya pak Camat.

" Jangannnn.... Pakkhhh.... Julieee mohoonn lepasskann Julliieee.. Jangannhh sepertiii iniihh.. Pakkhhh...." ucap Julie memohon sambil menangis,

namun semua jelas tak berpengaruh untuk pak camat yang sudah sangat lama memendam nafsu dan ketertarikan kepada gadis cantik itu.


Lalu...

Pak Camat pun bangkit dan berusaha melepaskan sweeter pink yang dipakai Julie.

Namun, usaha pria tua itu jelas tak mudah, karena julie pun mencoba melawan sekuat tenaga dan coba mempertahankan pakaian nya jangan sampai terlepas dari tubuhnya.
.
.
.

Tapi akhirnya, dengan paksaan, pak Camat berhasil melepaskan sweater pink dari tubuh gadis cantik itu.

Kini Julie hanya mengenakan kaos warna putih ketat yang menutupi bra warga pink yang ia pakai.

Pak Camat pun sudah benar-benar gemas ingin segera mencicipi secara langsung bagaimana rasa ASI dari seorang gadis yang super cantik bak bidadari itu.

Nafsu birahi pak Camat terpancing naik karena melihat kaos yang dipakai Julie kini sudah benar-benar basah kuyup karena terkena cairan ASI yang keluar dari puting Julie saat tangan pak Camat dengan asyik meremasi kedua payudara Julie.


" Wah.... Kayanya udah basah banget mbak..... Bapak jadi ngga sabar pengen nenen sama mbak Julie cantik..... Kebetulan bapak lagi haus mbak.... Bapak boleh ya nenen mbak Julie.... Hehehe...."

ucap pak Camat menggoda Julie yang hanya bisa memohon mohon minta dilepaskan

" Tolonggghh Pakkhhh.... Leppaassinnnn juliieehhhh.. Pakkhhh..... Juliieee janjiii nggaaa akann billangg ke siappapunnhhh.... Tolonngg Leppaassinnnnhh...... Juliieehhh..... Pakkkhhh..... Aahhhh..... Oohhhhh.... Pakkhhh..." ucapan Julie terpotong

saat dengan gemas nya pak Camat mulai meremas remas kedua bukit kabar Julie itu dengan penuh nafsu.

Sehingga makin keras diremas, semakin banyak ASI yang keluar dari puting Julie yang membuat kaos nya semakin basah.

" Mmhhh.... Aahhh.... Pakkhhh.... Tolonggghh.... Aahhh.... Hentikaaanhhh..... Pakkhhhh.... Aahhhrrgghh.....aaahhhh...." desah Julie sambil berusaha keras melepaskan diri dari cengkraman pria tua itu, dengan cara mendorong dan mencakar tubuh duda tua itu.
.
.
.

Tapi jelas.... Hasilnya nihil.... Karena memang Pak Camat sudah dalam posisi birahi yang memuncak dan harus dituntaskan di tubuh Julie.

Selain sebagai syarat terakhir upacara persembahan itu, juga karena pak camat sudah jatuh hati pada gadis cantik itu saat pertama mereka bertemu.

Karena saat melihat Julie pertama kali, pak Camat bagaikan menemukan tipe wanita idaman nya,

baik dari kulit wajah bahkan body Julie semua nya adalah tipe idaman bukan hanya pak Camat, tapi juga hampir semua pria pada umumnya.

" Enakkhh.... Ya.... Mbakkk.... Bapakkk bukaaa ya... Baju nyaaa... Udah terlanjur basah gini bapak lepassss ya mbak Julie......." ucap pak Camat sambil makin meningkatkan ritme remasan nya itu.

" Bapak Buka sekarang ya mbak....." ucap pak Camat, lalu meski dihalangi oleh Julie,

pak Camat pun tak kalah akal, ia gelitiki perut rata Julie, dan saat gadis cantik ini lengah....


Kesempatan ini dimanfaatkan pak camat untuk langsung meloloskan kaos Julie yang sudah basah terkena keringat bercampur cairan ASI gadis cantik ini sendiri.

Pak Camat pun sempat tercengang melihat bukit kembar 34B Julie yang kini berada tepat di depan mata dan siap untuk ia nikmati sepuasnya.

" Eddaann mbak.... Susu mu indah banget..... Bapak suka mbak...... Bapak boleh nyusu to mbak.....?" tanya pak Camat mengusili Julie.


" JANGAN pak..... Julie mohon..... Ampuni Julie.... Lepaskan Julie..... Pakkkk.... Julieee mohoonnhh....." ucap Julie memelas sambil coba menutupi dadanya yang kini hanya menyisakan bra sebagai penutup nya saja.

" Hehe.... Mbak ngga salah apa-apa kok mbak..... Maafkan bapak mbak.... Karena ini juga kewajiban bapak..... Kewajiban untuk menyemai benih dewi kesuburan désa kita....... Hhmmpphhh..... Mmmhhhh...... Cupphhhh...... Mmmhhh....." ucap pak Camat, dan tak lama pria tua itu langsung membenamkan wajahnya di dada Julie.

Dengan gemas nya ia cium wangi nya tubuh Julie,

lalu pria tua itu mulai menciumi dada Julie Dari balik bra pink yang Julie pakai meski masih sebagian tertutup tangan Julie yang sebisa mungkin menutupi kedua payudara nya.


" Cuupphh... Mmhh.... Mmpphh.... Mmhhh..... Mhhh... Cuppphh... Cuupp... Cuppp.... Mmhh.... Wangi banget mbak..... Manis lagii.... Bapak Bukaa ya......" ucap pak Camat sambil terus menciumi payudara Julie.

Tangan pak Camat pun kini mulai membuka pertahanan tangan Julie yang sekuat mungkin menutup dadanya agar tak terlihat oleh duda tua ini.
.
.
.

Namun jilatan pak Camat di leher putih Julie membuat gadis cantik ini mulai kehilangan tenaga,

sehingga dengan mudah pak camat bisa membuka tangan Julie dan langsung menggengam nya.

Lalu dengan semangat kini pak Camat bisa membenamkan wajah tua nya di tengah payudara Julie....

" Hhmmpphhh.... Aaahhh.... Mmmhhhppp..... Cuuppphhh.... Aahhh..... Mmmhhhh...." desah pak Camat sambil kini ia dengan bebas bisa MENCIUMI, MENJILATI, dan meremasi kedua payudara Julie yang masih tertutup bra pink itu.

Ditengah cumbuan nya di dada Julie, kini tangan pak Camat pun mulai melata ke bagian punggung Julie untuk mencari kaitan Bra gadis cantik itu,

" Pakhhh.... Jannngannhh pakkkhhh.... Juliiieee mohooonn pakkkkhh.... Aahhhh.... Mmmhhhaaahh....... Henntikaann pakkkhhh...... Pakkkkhhh...." ucap Julie sambil menangis meratapi nasib nya yang malang.
.
.
.
.
.

Tak lama kemudian

Klikkkkk........

Terdengar suara sebuah kaitan lepas, dan dengan satu gerakan kuat pak Camat pun melepaskan bra warna pink muda yang sekaligus menjadikan kedua payudara Julie kini terlihat jelas didepan matanya, tanpa penutup apapun.

Pak Camat pun segera melempar bra itu jauh jauh dari kasur nya.

" Woohhh..... Geddeee jugaaa mbakkkk..... Susuuu mu..... Passs di tangann bapak..... Bapak nenen boleh ya mbak.... Hehehe..... Hoopphhh..." Pak Camat pun langsung coba mencaplok dada sebelah kiri Julie.



Tapi....

Tiba-tiba......

" Pakk.... Bapak.... Pak.... Heeeehee... Heeheehee.... Bapak..... Jangan sakiti mbak Julie.... Bapak.... " ucap sesorang dari arah pintu kamar yang memang terbuka itu.

Seketika pak Camat pun kaget dan melepaskan tubuh Julie yang sudah ia tindih itu, pak camat langsung menoleh ke arah pintu.


Dan......

" Lho...... Tini... Kok kowe kesini..... Udah malem..... Balik ke kamar mu sana...." ucap pak Camat menyuruh putri nya untuk kembali ke kamarnya.

" Bapak jahat.... Udah bikin mbak Julie nangis..... Bapak jahat.... Bapak jahat....." ucap Tini sambil berteriak teriak.

Pak Camat pun langsung bangkit dari ranjang dan menuju ke arah Tini.

Julie pun merasa lega karena akhirnya ia bisa bebas dan ia berterima kasih pada Tini.


Tapi, tiba-tiba

Braaaaakkkk...... Kleekkkk.......

Terdengar suara pintu ditutup dengan di banting dan terdengar suara pintu di kunci.

Yang membuat Julie kembali kehilangan kesempatan untuk melarikan diri dari sana.

Namun, dengan sisa kekuatan yang ia miliki Julie berusaha keras untuk bangun dan mencari pakaian pakaian nya untuk ia pakai lagi.

Julie pun menangis saat menyadari jika bra yang ia pakai sudah lepas jadi 2 bagian.

Setelah memakai kembali pakaian atas nya Julie dengan kesulitan dan sempoyongan mencoba berjalan ke arah pintu dan berusaha membuka pintu untuk kabur.
.
.
.

Tapi sayang sekali, usaha Julie tak membuahkan hasil Karena pintu itu sudah Di kunci pak Camat dari luar.

Julie pun hanya bisa terduduk sambil meratapi nasib yang menimpa nya,

Julie benar-benar mengalami trauma atas apa yang terjadi padanya hari ini.

Mulai dari direndam dalam darah, lalu di peras susu nya hingga kini ia hampir diperkosa oleh satu satunya orang yang ia anggap baik di desa ini.

Julie merasakan perasaan yang campur aduk, di satu sisi ia amat sedih karena tak ada yang bisa ia lakukan,

disisi lain Julie juga merasa amat bingung bagaimana ia yang seorang perawan bisa mengeluarkan ASI seperti itu.

Julie merasakan takut tapi juga aneh dengan semua yang sudah terjadi dalam hidupnya hari ini.
.
.
.

Kemudian saat Julie hanya terduduk di depan pintu, sayup sayup terdengar suara dari luar.

Terdengar suara perdebatan antara pak camat dengan Tini anaknya. Sepertinya pak camat sedang memarahi anaknya itu,

Julie pun justru penasaran dengan perdebatan mereka saat ia mendengar namanya disebut sebut oleh pak camat tua itu.

" Kowe ngga pengen punya ibu baru to.....?" tanya pak Camat memarahi anaknya itu

" Ibu.... Ibuk..... Ibuk.... Heeheeeheee..... Tini pengen punya ibukk......" ucap Tini menangis.

" Ya udah.... Kalau kowe pengen punya ibu.... Bapak bakal buat mbak Julie jadi ibuk baru Tini sama Joko...." ucap pak Camat yang jelas membuat Julie terkejut

" Ibu....?? Tini.... Joko....?? Aku....??!! " meski pun banyak menggunakan bahasa jawa,

tapi Julie bisa taun dan paham apa isi perkataan ayah anak itu.

" Apa yang dimaksud pak Tono....??!! Apakah mungkin....?? Ngga.... Nggaa..... Ngga mungkin terjadi....!! " ucap Julie dalam hati.
.
.
.

Lalu saat ia mencoba mendengar lagi pembicaraan kedua orang itu ternyata pembicaraan mereka sudah selesai dan tak terdengar apapun lagi.



Lalu, tiba-tiba......

Klleeekkk...... Jeglleeekkk......

Pintu kamar itupun dibuka bersamaan dengan Julie yang hampir terjatuh karena menghindari benturan dengan pintu.

Tapi dengan sigap pak Camat berhasil menahan tubuh Julie agar tidak terjatuh.

Pak camat pun kini malah memeluk Julie dengan lebih erat, Julie mulai merasakan sesak karena kuatnya pelukan pria tua itu.

" Pakkkhhh..... Leepasiinn Pakkkhhh..... Seseeekk...." ucap Julie sambil berusaha melepaskan pelukan pak Camat, namun usaha nya kembali sia sia.

" Mbak udah kangen nungguin bapak ya......??!! Maaf lama ya mbak..... Tadi tini lagi rewel...... Tapi... Tadi udah bapak urus mbak...... SEKARANG..... Giliran Bapak yang ngurus Mbak Julie.... Hehehe....." ucap pak Camat sambil tersenyum mesum.


Pak Camat pun lalu menengok ke arah jam dinding yang ternyata sudah menunjukan pukul 23.30 malam.

" Waduh mbak..... Kayanya waktu kita udah sempit mbak....... Bapak mulai aja ya mbak..... Siap siap.... " ucap pak Camat

yang Membuat Julie bingung dengan maksud pria tua itu.

Pak Camat pun langsung melemparkan tubuh sintal Julie ke ranjang kamarnya itu,
.
.
.

lalu pria tua itu langsung mengunci kamar nya dan ia kantongi kunci kamar itu.

Julie hanya meringkuk ketakutan menantikan apa yang akan dilakukan pak Camat sebentar lagi pada dirinya.

Ketakutan dan kekhawatiran Julie semakin bertambah setelah melihat pak camat mulai melepaskan baju yang ia pakai.

" Pak mau apa....? Jangan pak.... Julie mohon... Jangan pak..... Hentikan semua ini pakkkk..." Julie memohon dengan sangat


hingga air mata keluar dari mata bening nya yang kini terlihat Kusam karena terlalu banyak menangis.

" Tenang aja mbak..... Bapak ngga akan menyakiti mbak Julie kok.... Karena bapak sayang sama mbak.... Bapak cuma menjalankan perintah leluhur bapak..... Ini udah jadi tanggung jawab bapak kepada desa ini mbak..... Jadi memaafkan bapak kalau nanti bapak bakal agak kasar..." ucap pak Camat mencoba menenangkan Julie yang ketakutan
.
.
.

hingga sekarang ia pak Camat sudah selesai menelanjangi dirinya sendiri meski masih memakai clana dalam warna putih kusam itu.

Tapi pak Camat kini sudah dalam posisi siap untuk segera menjalankan tugasnya pada Julie.
.
.
.

" Jangan mendekat.... PAKKK.... HENTIKAN..... Jangan kesini pak..... Jangan lakukan itu pada Julie.... Pakkkk... Atau Julie nakal teriak pak...." ucap mengancam pak camat.

" Hehe.... Silahkan teriak mbak.... Ngga akan ada yang denger..... Diluar sekarang hujan deras juga..... Kalau pun ada yang denger.... Warga disini juga bakal memihak sama bapak.... Jadi mbak Julie mending NIKMATI aja proses nya.... BAPAK AKAN TANGGUNG JAWAB nanti mbak... Apapun yang terjadi.... Karena bapak sayang sama mbak Julie.... Hehehe" ucap pak Camat

sambil berjalan menuju ke arah Julie yang tergeletak di ranjang.
.
.
.

Julie pun kini semakin panik karena pak camat semakin mendekat ke arah nya,

apalagi Julie sempat melihat tonjolan yang luar biasa besar di balik celana dalam pak Camat,

yang meski Julie masih POLOS tapi ia tau jika benda itu pasti menjadi ANCAMAN terbesar bagi dirinya dan masa depan nya.


" Pakkk..... Jangannn Pkkkk... Ampuniii Juliieee Pakkkkhhh..... Julliiee ianjii akann bayarrr berapapun buat bapak.... Tapi lepaskan julieee Pakkk.. " ucap Julie memohon dengan sangat

" Mbak Julie boleh bayar bapak deh......" ucap pak Camat yang sedikit membuka harapan Julie

" TAPI...... Bayar PAKAI PERAWAN MBAK..... Happppphh.... " ucap pak Camat, dan pria tua itu tiba-tiba langsung melompat ke ranjang dan memindih Julie.

" Hehehe.... Mbak.... Bapak izin ambil keperawanan mbak ya.... Bapak janji bakal tanggung jawab kok..... " ucap pak Camat

yang jelas membuat Julie merinding, ketakutan luar biasa dialami Julie saat ini.

" Jangan pakk....leppasiinn pakkkhh.... Aahhhh..... Mmmhhh.. Mmpphhh... Pakkkkhhh.. Mmmhhh.... " ucap Julie.. sambil mencoba berontak sekuat tenaga.

Tapi tiba-tiba dengan cepat bibir pak Camat langsung menyambar bibir ranum merah Julie.

" Cuppphh.... Mmmhhh..... Mmmmm..... Mmpphh..... Cuppphh... Cupphh.... Mmhhh... Muaacchh..... Waktuuu kittaa nggaa banyyakk mbaakk malammm iniii.... Tapiii besokk besokkk bapakkk janjiii bakalll kasihhh mbakkk yang lebihh... Enakkhh.... Cuppppphhh.... Mmhhhh " ucap pak Camat di tengah ciuman panas nya.

Julie pun mencoba melawan dan berontak dengan sekuat tenaga,

gadis cantik ini coba memukul, mencakar dan mendorong tubuh pak camat yang kini ada diatas nya.
.
.
.

Tapi semua sia sia saja, apalagi sesaat kemudian tangan pak camat langsung meremasi payudara Julie yang kembali mengeluarkan cairan ASI nya itu.

" Mmhhh.... Mbakkk.... Bapakkk sukaa susuuu muu mbakk.... Enakk banget buat di remes apalagi di kenyoytt... Mmmhhh.... Cupphhh.. Mmpohhh... Aaaahh.. Bapakkk bukkaa yaaa mbakkk..." ucap pak Camat,

Julie pun semakin panik karena pak camat langsung berusaha membuka sweater yang ia pakai tadi.
.
.
.

Meski sudah berusaha bertahan sekuat mungkin tapi, dengan sebuah remasan kuat di dada Julie,

tubuh gadis cantik itu seakan kehilangan semua kekuatan nya,

dan dengan mudahnya pak camat bisa melolosi sweater Julie hingga kini tingal menyisakan kaos putih ketat yang sudah basah terkena cairan ASI gadis cantik ini.


" Udah basah banget ya mbak... Sampai ngecap begini..... Kalau gitu bapak lepas sekalian aja ya mbak..." ucap pak Camat,

Julie hanya bisa menangis dan memohon pada pria tua yang sudah sange berat itu.

Tapi usaha hanyalah usaha karena sekarang dengan mudah pak Camat bisa melepaskan kaos yang sudah basah itu dan ia lemparkan ke sudut ruangan.

Pak Camat pun memandang sebentar keindahan dan kemulusan tubuh gadis kota Cantik itu,

ia merasa amat beruntung bisa menjadi pria pertama yang akan menjamah tubuh gadis super cantik itu.

Dan pak Camat jelas berharap dan ingin memiliki Julie seutuhnya dan selamanya.

Semetara itu Julie hanya bisa menangis membayangkan apa yang akan terjadi padanya


==============
END EPISODE 10
==============


Yang mau baca sampai episode 17 bisa upgrade ke Premium Dengan cara PC aku


Terimakasih
mksh updatenya suhu :tepuktangan::tepuktangan::mantap:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd