Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (REPOST) Istriku dan Mang Tukang Sayur

Status
Please reply by conversation.
Part 44

Kembali

"Hallo Umi"

"Ehhh anak kesayangan umi"

"Maaf ya mi jadi nunggu, Hehe"

"Iya sayang gak apa apa kok"

"Oh iya mi gimana udah di vidio call belum Abi nya"

"Belum nak, nanti aja ya nunggu Abi bales chat dari uni dulu"

"Oh emang nya umi udah chat Abi nya??"

"Udah nak tapi Abi mu belum bales juga, mungkin lagi mau siap siap

berangkat kerja"

"Oh gitu ya umi"

"Iya sayang, yaudah sekarang Tasha sarapa aja dulu yuk bareng umi"

"Iya mi hayu Tasha juga udah laper banget ni"

Singkat cerita kami berduapun sarapan tanpa di temani suamiku yang emang lagi kerja di luar pulau, Setelah selesai sarapan seperti biasa akupun membersihkan sisa makanan dan membawa piring dan gelas yang kotor ke dapur. Tetapi sebelum aku membereskan bekas sarapan ada pertanyaan Tasha yang membuat aku kaget karena sampai saat ini Tasha masih mengingat nya. "Ya ampun aku harus jawab apa!!!" Ujar ku dalam hati.

"Alhamdulillah selesai juga sarapan nya, Tasha udah kan sarapan nya??"

"Udah kok umi, Alhamdulillah sekarang Tasha udah kenyang mi"

"Syukurlah nak, yaudah umi mau beresin dulu ya"

"Iya umi, oh ya mi Tasha mau tanya"

"Mau tanya apa nak" akupun menjawab sambil membereskan piring dan gelas yang kotor di meja makan.

"Hmmm, umi kan udah janji sama Tasha"

"Hah, umi janji apa emang nya nak"

"li kok umi lupa si"

"Emang janji yang mana sayang"



"Itu lho mi katanya mau bikin adik baru buat Tasha, mana mi kok sampe sekarang ga ada, apa om jahat nya udah gak mau bikin adik baru ya mi buat Tasha"

"Hah apa nak" akupun kaget saat Tasha menagih kembali janji ku dan mang Dedi untuk memberikan adik baru.

"Adik baru buat Tasha umiiiiii"

"Hmmmm, ga ada Tasha nanti aja yaa"

"Gak mau, umi jahat"

"Lho kok Tasha marah"

"Umi sama om jahat udah bobongin

Tasha"

"Ehhhh bukan begitu nak" duhhh gimana cara jelasin ke Tasha aku bingung



banget harus jawab apa.

"Tau ah om sama umi jahat sama Tasha"

"Bukan gitu sayang dengerin umi ya"

"Apa mi, udah ah Tasha mau nonton televisi aja mi"

"Yaudah yuk umi anter sekalian umi nyalain televisi nya" akupun tak bisa menjawab pertanyaan Tasha sehingga Tasha pun marah terhadapku.

"YA" sambil marah Tasha pun bergegas menuju ruang keluarga.

Akupun mencoba menyalakan televisi nya dan bergegas kembali menuju meja makan guna untuk melanjutkan mebereskan Piring dan gelas yang kotor. Selesai membersihkan piring dan gelas

akupun kembali menemui Tasha yang lagi asyik nonton serial kartun.

"Hai sayang, kok cemberut si!!! Masih marah ya sama umi??"

"Iya umi jahat"

"Maafin umi ya nak, nanti aja deh bikin adik baru buat Tasha nya biar umi sama Abi aja yaa"

"li umi kok gitu"

"Iya kan mending sama Abi aja ya nak"

"Iya udah iyaaa mi, tapi umi jangan bohong lagi ya"

"Iya umi janji sayang, senyum dong jangan cemberut lagi"

"Ga mau hehe"



"Dasar ni anak umi"

"Eh nak sebentar ya umi mau ambil dulu handphone umi takut Abi udah bales chat dari umi"

"Oke mi"

Akupun kembali ke meja makan dan mengambil smartphone ku, ternya pas aku cek ada pesan masuk dari suamiku.

"Waalaikumsalam Umi, maaf ya Abi baru bales chat dari umi, Abi bangun nya ke siang mi"

"Iya bi gak apa apa kok, kenapa bisa kesiangan bi??"

"Abi tadi pagi udah bangun mi shalat subuh eh ketiduran lagi alhasil Abi jadi kesiangan mi"



"Hmmmmz kasian suamiku tersayang ga ada yang bangunin ya bi"

"Iya ni mi, baru aja beberapa hari udah kangen aja Abi sama umi dan Tasha"

"Sama kok bi umi juga kangen banget sama Abi apa lagi Tasha nanyain terus lho bi"

"Oh gitu ya mi, yang sabar ya mi namanya juga tuntutan kerja, nanti deh Abi vidio call ya mi kalau udah masuk jam istirahat"

"Iya Abi sayang, oh ya Abi udah sarapan belum??"

"Alhamdulillah mi udah kok barusan"

"Syukurlah bi kalau sudah sarapan"

"Iya umi, yaudah Abi mau lanjut kerja

ya mi ga enak main handphone di jam kerja"

"Iya Abi semangat yaaaa"

"Iya mi asalamualaikum"

"Waalaikumsalam bi"

Beberapa hari di tinggal kerja suamiku, Akupun begitu merindukan nya entah kenapa aku ingin sekali memeluk suamiku dan bersujud serta mencium kaki nya atas apa yang sudah ku perbuat selama ini bersama mang Dedi.

Setelah selesai berkomunikasi melalui pesan singkat WhatsApp bersama suamiku, akupun kembali menemui Tasha.

"Tasha sayang"

"Iya umi kenapa"



"Tadi Abi sudah balas chat dari umi"

"Teru terus mi, Abi vidio call kan"

"Engga sayang"

"Yahhhh kok Abi ga vidio call si mi"

"Kata Abi nanti sayang vidio call nya kalau Abi sudah istirahat"

"Emang Abi kapan mi istirahat nya"

"Paling jam 12 siangan sayang"

"Ohh jam 12 siang ya mi"

"Iya sayang"

"Yaudah ah Tasha mau nunggu Abi vidio call mi"

"Iya iya, yaudah sekarang Tasha mandi dulu gih"



"Nanti ah umi bentar lagi film nya lagi seru mi"

"Yaudah umi masak air hangat nya dulu ya buat Tasha mandi"

"Iya umi"

Akupun bergegas memasak air untuk Tasha mandi. Setelah selesai memasak air dan menyuruh Tasha mandi. Kami berduapun ketiduran di ruang keluarga sampai aku terbangun kan oleh suara smartphone ku ternyata ada panggilan vidio dari suamiku.

"Asalamualaikum Abi"

"Waalaikumsalam Umi"

"Maaf Abi umi baru angkat, umi ketiduran ni sama Tasha nunggu Abi vidio

call"

"Kenapa umi minta maaf, harus nya Abi yang minta maaf ni"

"Iya kan bi umi ketiduran, kok jadi Abi yang minta maaf"

"Engga kok mi Abi baru aja vidio call umi, iyalah mi gara gara Abi lama vidio call nya umi sama Tasha jadi nungguin kan sampe ketiduran, maafin Abi ya umi Tasha Abi baru bisa vidio call"

"Iya bi gak apa apa kok, sebentar ya bi umi bangunin Tasha dulu"

"Iya mi"

Akupun segera membangunkan Tasha yang lagi tertidur tepat di sampingku.

"Tasha sayang bangun nak"



"Hoammm, apa miii"

"Ini Abi vidio call"

"Mana mi" saat mendengar Abi nya
vidio call Tasha pun terlihat bahagia dan langsung bangun terus langsung menyapa Abi nya.

"Hallo biiii, apa kabar ?? Tasha

kangen banget sama abiiiiiiii"

"Hallo sayang, Alhamdulillah Abi sehat Disini, sama Abi juga kangen banget sama Tasha"

"Kenapa Abi Abi baru vidio call sekarang"

"Abi banyak kerjaan nak, jadi Abi baru bis vidio call Tasha sekarang, maafin Abi ya"

"Iya bi gak apa apa"

"Tasha gimana kabar nya sehat kan"

"Alhamdulillah Abi Tasha sehat kok"

"Syukurlah kalau Tasha sehat"

"Iya bi, tapi umi jahat bi sama Tasha"

"Hah, umi jahat maksud nya jahat

kenapa sayang"

Akupun kaget setengah mati saat Tasha berkata seperti itu sama suamiku, apa yang harus aku lakukan Tasha stop nak jangan di teruskan itulah gumam ku dalam hati berharap Tasha tak bercerita tentang adik baru nya ke suamiku, dan tak mungkin juga jika tiba tiba aku merebut smartphone ku yang ada di tangan Tasha bisa bisa suamiku curiga dan Tasha bisa marah sama aku.







 
Part 45

Tetangga

Akupun tak bisa berbuat banyak hanya bisa pasrah dan menunggu apa yang akan terjadi jika suamiku mengetahui perselingkuhan ku ini.

"Pokoknya Umi jahat bi"

"Iya umi jahat, tapi jahat kenapa??", Emang umi marahin Tasha ya"

"Engga kok bi"

"Lah terus apa sayang"

"Umi jahat bi katanya mau buatin adik baru buat Tasha tapi sampai sekarang kok ga ada bi adik baru nya"

"Oh Tasha mau adik baru ya"

"Iya bi Tasha pengen ada temen bosen sendirian terus"

"Yaudah kalau Tasha mau adik baru berdoa ya semoga Abi sama umi di percaya lagi buat punya Dede bayi "

"Oh jadi Tasha harus berdoa ya bi"

"Iya Tasha berdoa aja biar nanti Abi sama umi yang berusaha bikin adik buat tasha ya"

"Iya oke deh bi Tasha akan terus berdoa semoga Tasha dikasih adik baru"

"Aamiin, yaudah Abi mau lanjut kerja dulu ya nak"

"Hmmmm, yaudah deh bi padahal Tasha masih kangen banget sama abi, nanti kalau udah selesai kerjanya vidio call Tasha lagi ya bi"

"Sama kok sayang Abi juga masih kangen, yaudah nanti kalau udah beres Abi pasti vidio call Tasha lagi"

"Oke Abi, dadah Abi"

"Dadah sayang, oh ya umi Abi lanjut kerja ya"

"Oh iya bi semangat ya, terus jangan lupa makan dan jangan macem macem ya bi"hehe

"Iya iya umi Abi disini kan niat nya kerja sayang ga ada niatan lain"

"Iya Abi umi percaya kok"

"Yaudah ya mi asalamualaikum"

"Waalaikumsalam bi"


Akhir nya suamiku pun mengakhiri vidio call nya karena akan melanjutkan kembali kerjaan nya, syukurlah untung saja Tasha tak membawa bawa nama mang Dedi gumam ku dalam hati.

"Umi Tasha mau ke kamar dulu ya"

"Iya sayang"

"Eh iya mi nanti kalau Abi vidio call lagi kasih tau Tasha yaaaa"

"Iya pasti sayang umi kasih tau kok"

"Makasih umi sayang"

Saat Tasha ke kamar nya akupun bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan mulai menjalankan shalat Dzuhur. Setelah selesai akupun melanjutkan kembali tidur siang ku yang sempat terganggu dengan vidio call dari suamiku.

Baru saja membaringkan tubuhku di atas kasur tiba tiba ada suara bell rumahku berbunyi bertanda ada tamu yang datang ke rumahku. "Apakah itu mang Dedi" ucapku dalam hati. Akupun bergegas keluar kamar dan mulai melihat dibalik jendela ku, ternyata bukan mang Dedi yang datang melainkan pak RT. "Huh, kirain mang Dedi, ternyata pak RT tapi ada apa ya pak RT ke rumah ku". Akupun sedikit bertanya tanya akan kedatangan pak RT Karena setahu ku untuk iuran sampah, keamanan dll nya perasaan sudah ku bayarkan, terus ada apa ya?? Akupun sedikit parno karena takut ada hal yang tak di ingin kan terjadi.

"Permisi Bu Liya pak Hadi" Sambil kembali menekan bell rumahku, Akupun segera keluar dan menemui Pak RT serta mempersilahkan nya masuk ke dalam rumahku.

"Iya iya pak sebentar"

"Asalamualaikum Bu Liya"

"Waalaikumsalam salam pak RT, tubumben pak ada apa ya??"

"Tidak ada apa apa kok Bu Liya, oh iya pak Hadi nya ada Bu"

"Kebetulan suamimu lagi dinas ke luar kota pak, ada apa ya"

"Oh lagi dinas ya, Engga Bu hanya ada sedikit yang mau saya bicarakan"

"Oh gitu ya pak, yaudah pak silahkan masuk"


"Baik Bu terimakasih"

"Silahkan duduk dulu pak"

"Iya Bu"

"Oh ya pak mau minum apa"

"Ah gak usah Bu takutnya ngerepotin"

"Gak apa apa pak"

"Yaudah air putih aja Bu"

"Yaudah pak sebentar ya biar saya ambilkan dulu"

"Silahkan Bu"

Akupun segera mengambil air putih untuk pak RT, saat aku mengambil air putih terbenak di pikiranku jangan jangan mang Dedi telah menceritakan perselingkuhan ku ke ibu ibu yang sering berbelanja sayur mungkin mang Dedi marah karena aku telah menghapus vidio, foto dan kontak ku di smartphone nya, kalau iya itu terjadi aku harus bagaimana, akupun mulai panik serta pikiranku pun mulai kemana mana. Dengan tergesa gesa akupun menghampiri kembali pak RT dan memberikan segelas air putih nya.

"Ini pak air nya di minum dulu"

"Iya Bu Liya terimakasih, di minum ya Bu"

"Iya pak silahkan"

Akupun dengan panik kembali menanyakan maksud dan tujuan nya pak RT datang ke rumahku.

"Oh iya pak katanya ada yang mau dibicarakan"



"Betul Bu, harusnya si pas ada pak Hadi juga biar semua nya jelas"

"Oh gitu ya pak, emang ada apa ya pak??"


"Iya Bu, berhubung pak Hadi nya lagi dinas keluar kota yaudah biar saya sampaikan terlebih dahulu sama Bu Liya aja ya, oh ya ngomong ngomong pak Hadi pulang nya kapan Bu"

"Kalau suami saya pulang nya cukup lama sekitar 1,5 bulan lagi pak"

"Waduh lama juga ya Bu, emang berangkat nya dari kapan??"

"Sekitar 2 atau 3 hari yang lalu pak"

"Oh baru berangkat berarti ya belum lama"

"Iya betul pak"

"Baiklah Bu Liya saya kesini hanya ingin menanyakan atau mengkonfirmasi aja tentang apa yang sekarang ramai dibicarakan warga disini"

Deg, jatungku seakan akan tak berdetak bagai disambar petir di siang bolong mendengar apa yang pak RT

ucapkan.

"Bu, Bu Liya??"

"Eh iya pak kenapa"

"Kok bengong Bu"

"Engga kok pak silahkan dilanjutkan kembali"

"Nah jadi yang mau saya konfirmasi atau saya tanyakan terkait apa yang sedang warga bicarakan soal keluarga bu Liya dan mang Dedi penjual sayur keliling yang biasa berjualan di sekitar sini"

"Hah saya tidak ngerti pak maksud nya gimana" akupun pura pura tidak tahu.

"Baik Bu gini maksud saya sekitar beberapa hari yang lalu ada warga saya yang melapor kepada saya katanya mereka melihat mang Dedi tukang sayur itu keluar dari rumah bu Liya kurang lebih sekitar pukul 3 dini hari sambil membawa grobag dagangan nya, Saya sebagai RT disini hanya mewakili warga saya untuk menanyakan atau mengkonfirmasi tentang apa yang sudah dilihat oleh warga saya"

"Euhhhhhh giiiitu ya pak" duh aku harus jawab apa, aku bener bener sudah bingung kalau begini kejadian nya, mang Dedi kenapa bisa ketahuan si kalau seperti ini bisa bisa aku di usir sama suamiku dan warga disini.

"Betul Bu jadi pertanyaan saya ada keperluan apa mang Dedi tukang sayur itu keluar sekitar jam 3 dini hari dari rumah bu Liya dan pak Hadi ?? Yang dimana sangat kebetulan sekali saat mang Dedi keluar
dari rumah bu Liya sambil mendorong gerobag nya itu sedang tidak ada pak Hadi di rumah melainkan pak Hadi sedang dinas di luar kota"














 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd