Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Real story Petualangan istriku jadi hot wife with pic n vid (no quote)

Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ok gas..ok gasss...bocil krbitan ikut gass...šŸ”„šŸ”„šŸ”„
Ok gas..ok gasss...bocil krbitan ikut gass...šŸ”„šŸ”„šŸ”„
Absen siang suhu qu...šŸ”„šŸ”„šŸ”„šŸ”„šŸ»šŸŗšŸŗšŸŗšŸŗšŸŗšŸŗšŸŗšŸŗ
 
Bimabet
Waktu berlalu, perjalanan karirku membaik: aku mendapatkan pekerjaan baru dan gajiku naik dua kali lipat, tiga kali lipat jika ditambahkan dengan bonus yang selalu kudapat setiap bulan karena pencapaianku selalu melebihi target yang diberikan perusahaan. Namun pekerjaan ini memiliki tantangan tersendiri, aku selalu di tempatkan di kota yang berbeda setiap bulannya, setelah sukses menyelesaikan pekerjaan di kota A bulan depannya aku dipindah ke kota B, lanjut ke kota C dan seterusnya.

Kesempatan karir yang lebih baik ini harus kubayar dengan menjalani commuter marriage alias LDR. Aku sengaja tidak membawa Angie dan anakku untuk ikut aku kerja berpindah pindah kota, walaupun itu memungkinkan karena anakku masih kecil dan belum sekolah, tapi Angie sedang menempuh pendidikan S2nya di Jakarta yang tidak mungkin ia tinggal.

Dalam satu bulan aku menghabiskan tiga minggu di luar kota dan satu minggu di Jakarta, cuma satu minggu di Jakarta inilah kesempatanku ketemu dengan Angie dan anakku. Perasaan senang mendengar anak istriku berteriak lebih kencang dan berlari menyambutku ketika pulang dan perasaan haru ketika harus berpamitan keluar kota menjadi perasaan rutin yang kurasakan tiap bulan.

"Hati hati ya, Mas. Semangat cari uangnya!" Ucap Angie melepasku di bandara. Angie mencium pipiku, mendekatkan mulutnya ke kupingku lalu berbisik "Itu di koper udah aku bawakan 2 pack kondom kalau mas mau ewe ewe di sana"

"Iya. Kamu juga semangat ya kuliahnya." Ucapku tidak memberi komentar soal kondom dan langsung menghampiri anakku untuk berpamitan.

Di ruang tunggu bandara aku baru chat angie, "kok mas dibawain kondom?"

"Iya, mas di sana pasti butuh ewe ewe juga, gak salah kan istri ngasih perhatian ke suaminya?"

" Hehe. Ya ga salah sih. Tapi tumben aja pake bawain kondom segala. Kamu juga mau ewe ewe persahabatan ya di sini?"

"Boleh emang?"

"Boleh asal kamu juga seneng, aku boarding ya"

"Iya. Safe flight, Mas."

Kehidupan commuter marriage ternyata gampang gampang susah: selalu ada jeda yang membuat kita harus menunggu buat bisa ketemu dan melepas nafsu dan urusan nafsu ternyata tidak bisa menunggu. Posisinya menjadi lebih sulit karena saat ini Angie sudah bertransformasi dari wanita konservatif menjadi hot mom yang mudah sange.

Buatku tentu lebih mudah, sifat playboyku dengan mudah aku keluarkan di setiap kota yang aku kunjungi, bahkan aku jadi mendapat banyak pengalaman dan referensi karakteristik perempuan di berbagai kota: di Manado perempuan cenderung lebih berani, baik dari sisi berpakaian maupun dari sisi inisiatif untuk memulai duluan ke laki laki; di Padang kotanya syariah namun tetap banyak perempuan, baik gadis maupun janda yang haus akan sex dan kita bisa membawanya ke hotel berbintang untuk eksekusi karena hotel lokal semua menerapkan kebijakan syariah; di Pontianak banyak sekali amoy amoy dari Singkawang yang meskipun terlihat pemalu tapi mereka liar di ranjang. Mungkin pengalamanku dengan wanita wanita ini akan aku ceritakan di kesempatan lain karena fokus di cerita kali ini adalah istriku, Angie.

Angie sangat senang dan mendukung karir baruku walaupun dia menjadi lebih sering gelisah karena menahan nafsu. Jika nafsunya sudah keluar dia akan mengenakan baju haramnya, mengambil beberapa foto vulgar dirinya dan mengirimkannya kepadaku: aku diminta untuk memilih mana foto terbaiknya untuk dipost di twit**ter yang membuatnya mendapat banyak pujian, baik dari pria maupun wanita alter, dan meki Angie akan menjadi semakin basah karena pujian pujian ini, dilanjutkan dengan Angie bermasturbasi dengan sex toysnya yang bagaimanapun tidak bisa menggantikan kontol beneran.

Tiga bulan sudah berlalu sejak aku berpindah pindah kota, aku semakin sering mendengar keluhan dari Angie kalau dia lagi sange, sehari bisa tiga kali sebelum akhirnya dia bermasturbasi dan menghentikan keluhannya pada hari itu. Besoknya ya dia akan mengeluh lagi kalau dia lagi sange, seringnya kalau dia lagi di rumah, tapi tidak jarang dia juga mengeluh sange ketika dalam perjalanan menuju atau dari kampus. Mungkin karena ketika di jalan dia jadi punya waktu untuk melamun dan lamunannya membuat dia berimajinasi soal seks.

Angie semakin populer di alter dengan semakin seringnya ia sharepic vulgar dan semakin banyak pula pria yang mengajaknya berkenalan melalui dm. Aku mengijinkannya dengan dua syarat mudah: pertama selalu pegang prinsip family comes first, kedua harus jujur dan terbuka. Mudah bukan?

"Mas nanti pulang kuliah boleh mitap ga sama anak alter?" Aku membaca notifikasi pesan dari angie melalui smartwatchku ketika aku sedang berada di tengah tengah sebuah meeting.

Aku menghentikan penjelasanku ke klien, meminum tiga teguk air putih di hadapanku dan mencari akal agar meeting ini segera berakhir.

Jantungku langsung berdetak lebih cepat dan konsentrasiku di meeting menjadi buyar ketika aku ingat anakku juga sedang diajak pergi ke luar kota oleh eyangnya. Pantesan Angie mau meet up karena dia tidak harus terburu buru pulang karena ditunggu anak dan kalau anak Alter sudah meet up, kemungkinan berlanjut ke ranjang akan jauh lebih besar daripada meet up-nya anak tinder dan bumble.

"Boleh, sama siapa?" Tanyaku membalas pesan Angie sambil segera memesan grab kembali ke kost ketika meeting berhasil kuselesaikan 20 menit setelah aku menerima pesan dari Angie.

"Sama bram, udah 2 minggu ini suka dman terus ini dia ngajak ketemu di deket kampus"

"Kamu suka sama orangnya? Mau ngewe juga?"

"Kalau dari ngobrolnya sih nyambung, kalau suka secara fisik gak tau deh kan kalau di alter fotonya disensor. Semoga aja ganteng. Kalau sampe ngewe boleh mas? Udah sange mulu juga ini 2 minggu ga dientot mas".

"Boleh aja asal kamu suka dan dia emang ada effort buat ngajak ngewe, bukan mokondo. Jangan lupa pake kondom dan divideoin ya kalau ngewe"

"Makasih, Mas. Aku udah sampe di kafe tempat ketemu ya. Orangnya belum dateng tapi".

Dasar! Berarti tadi sebelum aku kasih ijin dia sudah mengiyakan ajakan ketemu dan meluncur ke lokasi ketemuan.

"Ya abis mas tadi balesnya lama, mau telfon takut ganggu meetingnya. Maaf ya".

"Yaudah gapapa. Nanti kalau gak jadi nginep pulangnya jangan kemaleman ya", jawabku memberi sedikit perhatian sebelum aku masuk ke kost.

Aku membuka laptopku dengan malas malasan untuk membuat report hari ini karena pikiranku ada di kafe itu, kafe dimana istriku sedang ketemuan dengan teman prianya dan ada kemungkinan untuk ngewe.

Angie tidak segera membalas pesanku dengan teks, namun setelah 15 menitan dia mengirimkan foto selfienya bersama seorang pria yang mengenakan kemeja flanel dan kacamata berframe tebal kekinian ala anak gaul pada jaman sekarang. Dugaanku ia bekerja di industri kreatif, paling tidak di industri yang tidak mengharuskannya berpakaian rapi dan dia terlihat sangat memperhatikan penampilan. Hmm. Lumayan juga istriku gak dapet zonk dari alter batinku.

"Orangnya udah dateng, Mas"

"Ooh yaudah lanjut dulu sana"

"Mayan"

"Pokoknya kalau ewe pake kondom ya"

"Hahaha asik ganteng", angie tidak menangapi seruan soal kondom malah menaikan status bram dari yang tadinya cuma "mayan" menjadi "ganteng"

"Hahaha.. ajak ewe aja! Kamu suka?"

"Sukaaa. Oke.. bentar yaaa.. hahahaha"

"Okee"

"Enak diajak ngobrol " puji angie soal bram

"Okay, have fun, kalau sange ngewe aja" jawabku sambil sekali lagi memberi anjuran.
Yg ane sensor adalah nama asli angie karena ane manggil nama kalau ke dia
(Bersambung)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd