Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Real Story] Ciuman pertamaku dengan kakak kelasku, awal petualangan sex ku..

Status
Please reply by conversation.
masih mengira2, 10 tahun lalu apakah telepon umum masih eksis :huh:
 
-LANJUTAN

"Apa kak? Ronde ke 2??!!" Jawab ku kaget ketika mendengar yuni memintaku untuk mempersiapkan diriku untuk melakukan ronde ke 2.

"Enak gak? Lucu ya sebentar banget langsung keluar, gw belom ngapa2in loh itu tadi" ucap yuni dengan nada sedikit meledek.

Setelah yuni membuatku klimaks dalam waktu kurang dari satu menit tadi, yuni kembali membakar sebatang rokok dan memposisikan dirinya di tepi kasur sambil mendengarkan musik favoritnya lagi. Dan apa yang ku lakukan adalah memandanginya, memandangi kakak kelasku, yang beberapa bulan belakangan ini terlihat jutek dan sangat acuh, adalah orang yang sama juga yang barusan ku lihat dalam posisi telanjang dan mendudukiku dengan penuh kesadaran.

"Kak, kakak gak punya pacar atau gmn sih? Kakak sering kaya gini yah?"

Ntah kenapa kalimat itu keluar dari mulutku dan memecah kesunyian diantara kita.
Yuni melihat ke arah ku, jawaban nya tidak ku sangka dan aku tidak siap untuk memberikan respon untuk kalimat jawab yang dia ucapkan untuk menjawab pertanyaanku barusan.

"Kalo gw punya cowok gmn win? Emg lo bakalan gak nyariin gw lagi? Hahaha"

Mulutku terdiam tanpa berucap, tetapi otak ku berputar, kalau secara etika, aku harus menjauhi perempuan yang ternyata sudah memiliki pacar. Begitu fikirku. Akan tetapi, insting predator yang memang sudah mulai mendarah daging di diriku berkata, "masa bodo lo punya pacar atau enggak, yang penting gw bisa ML sama lo"

Lagi2 aku bisa bersikap dengan lumayan baik, ku jawab pertanyaan yuni dengan kalimat yang mengharuskan yuni untuk menentukan pilihan, bukan aku.

"Kalau aku yah kak, kalau kakak suruh aku untuk stop cari kakak, aku akan stop cari kakak, pokoknya apa yang baiknya aja buat kakak gimana"

Mendengar jawabanku, yuni tersenyum dan lanjut menghisap rokok yang sedari tadi menyala di tepi asbak. Tapi ternyata dia kembali melempar sebuah pertanyaan yang membuatku kembali berfikir keras.

"Kalo gw gak punya pacar, terus kita udah begini, berarti gw siapa nya lo win? Lo anggep gw apa?"

Ntah kenapa, aku merasa takut untuk menjawab pertanyaan itu, aku berfikir, apabila aku salah menjawab, sakit hati adalah resiko nya.

Berfikir. Berfikir. Berfikirrrrrr.

Ntah spontan, atau mencari aman, ku jawab pertanyaan yuni dengan kalimat yang sampai sekarang masih ku ingat karena kalimat itu lah yang merubahku, membentuk ku, menjadi seorang maniak seperti sekarang, dan itu semua karena yuni.

"Kalau kak yuni gak punya pacar, n karena kita udah begini, kita pacaran aja kak!"

Yuni langsung merangkak ke arahku sambil berkata, "berarti kita jadian yah sekarang"

Belum sempat menjawab, bibirku sudah dilumat bibirnya yang liar itu, dan kalimat learning by doing menjadi kalimat favoritku ketika aku mulai bisa meladeni ciuman nya, memberikan penetrasi sana sini, menstimulasi tubuhnya dengan cara yang mulai beragam, sehingga akhirnya mulai terdengar olehku sedikit erangan atau rintihan yang keluar dari mulut yuni walau hanya sekedar "arghhhh, hmmpphh, yaaaahhhh"

Erangan2 yuni mengajariku, bagian tubuhnya sebelah mana yang ketika ku sentuh membuat yuni merespon dengan suara erangan2 yang terdengar sangat sexy ditelingaku.

Tanpa ku sadari, kini jari ku bukan hanya meremas bokong dan payudara yuni ketika kami berciuman, jemariku sudah mulai berani, seperti menemukan jati diri, berani menjelajahi lubang tempat keluarnya anak bayi dari rahim ibunya.

Gaya ciuman yuni semakin liar, gigitan2 kecil menghiasi permainan bibirnya yang membuat ereksiku mencapai titik maksimal. Seperti menghukum yuni karena membuatku seperti ini, gerakan jemariku semakin kasar dan tidak teratur, bukan lagi mengelus vagina nya dari luar, sekarang jemariku sudah mengocok lubang vagina yuni dengan sebegitu kasarnya, seperti terbawa suasana, semakin yuni mengerang, semakin kasar aku mengocok vagina nya.

Pertama kalinya, aku merasakan ada perbedaan disaat pertama kali aku menyentuh vagina yuni, dengan sekarang aku mengocoknya dengan kasar, vagina yang kering itu sudah berubah menjadi lubang yang becek dan juga terasa lembab!

"Sekarang lo yang diatas, gw yang tiduran yah, gantian" ucap yuni seolah meminta untuk segera digagahi dengan tombak ku yang sedari tadi sudah mengacung dengan gagahnya.

Yuni segera memposisikan dirinya, dan aku pun bergegas untuk melakukan apa yang seharusnya aku lakukan sebagai seorang laki-laki yang dihadapkan dengan perempuan bugil penuh nafsu di hadapan nya.

"SALAH-SALAH!! BUKAN DISITUUUUU!!" Teriak yuni ketika ternyata aku mencoba untuk menusuk anus nya dengan penisku.

AKU : kenapa kakkk???
YUNI : sakiitttt, lo tadi salah masukin, liat2 dong!!
AKU : tapi nggak masuk kan kak tadi??
YUNI : blm masuk aja sakit, gmn kalo lo masukin semua tadi, gw pasti jeritttt!!


Seperti tidak mau mengambil resiko, yuni kembali memegang penisku dan mengarahkan nya kedalam lubang yang benar, dan kali ini, aku bisa merasakan, 100% penisku seperti terhisap kedalam vagina nya nya, seperti binatang yang terjebak didalam kubangan lumpur hidup.

"Siniiii"
ucap yuni sembari melingkarkan tangan nya di leherku dan menarik kepalaku kearah kepala nya dan langsung menciumi ku dengan buasnya.

Meladeni ciuman yuni, aku sampai lupa untuk menggenjot vagina yuni dengan penisku, aku hanya terdiam membiarkan penisku didalam vagina yuni, sambil terus meladeni ciuman yuni sambil meremas buah dada nya yang sedari tadi ada disana memohon untuk diperlakukan dengan layak.

Ntah apa yang yuni fikirkan atau rasakan, ternyata posisi diam ku pun salah, yuni mulai menggerakan pantatku membuat irama pergerakan maju mundur dengan bantuan tangan nya, ya, sekarang aku sedang menggenjot yuni, dengan bantuan tangan yuni sendiri yang menggerakkan tubuhku.

Kali ini lumayan lama, mungkin sekitar 3 sampai 5 menit penis ku berada di dalam vagina yuni, sampai akhirnya pertahananku harus menyerah dihadapan vagina yuni yang terasa sangat nikmat dan hangat.

Tanpa memberitahu yuni kalau spermaku sudah mau keluar, aku segera mencabut penisku dan memposisikan nya diatas bulu vagina yuni, sehingga muncratlah sperma ku diatas perut yuni, bahkan ada yang melesat mengenai rambutnya.

Tanpa berkomentar aku langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku, ternyata yuni menyusul dibelakangku dan langsung memeluk tubuhku dari belakang, dan malam itu di akhiri dengan aku mandi satu kamar mandi disaat yang bersamaan dengan kakak kelasku, yang barusan menjadi pacarku.

(Malam itu yuni memintaku untuk menginap, karena kebetulan jam sekolah ku setiap hari di mulai pukul 12.30, jadi malam itu aku memutuskan untuk menginap disana, dan mengasah kemampuan ku sebagai lelaki sepanjang malam)
 
Asik..cerita baru..alur pembukaan asik..culun boy berubah jreng²
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd