- Daftar
- 24 Aug 2017
- Post
- 2.461
- Like diterima
- 3.661
Sebelumnya mohon maaf bila ada yang tidak berkenan atas tulisan ini, saya memaparkan hal ini tidak ada maksud lain kecuali hanya sekedar mengungkapan perasaan bersalah penulis saja dalam menyikapi peristiwa lalu itu
Tahun ini bisa dikatakan tahun yang berat bagi saya karena kehilangan tiga orang teman dekat. Tetapi ada cerita menarik yang sangat membekas di hati mengingat peristiwa itu.
Kejadian pertama beberapa bulan yang lalu, seorang teman laki-laki pergi berpulang setelah mengidap penyakit kanker usus. Istrinya memberitahu kalau almarhum mengalami tekanan pekerjaan yang hebat sehingga mempengaruhi pola makan dan istirahat yang tidak sehat sampai megalami kesulitan BAB dan ternyata ususnya harus dipotong dan perlu dibuat saluran lain untuk pembuangan kotorannya. Kondisi tersebut sampai membuat kondisi ekonomi keluarganya mengalami penurunan dan tak segan almarhum pun beberapa kali meminta bantuan dan Alhamdulillah sayapun masih bisa turut membantu walau hanya sekedarnya. Terakhir beliau meminta bantuan untuk transportasi ke RSKD dakan tetapi saat itu saya sedang berada di pulau terpencil yang minimk fasilitas sehingga kesulitan merealisasikannya dan berjanji akan membantunya begitu kembali, namun sampai kembali saya malah lupa sama sekali akan janji itu dan beberapa hari kemudian istrinya memberi tahu kalau beliau sudah tiada.
Kejadian kedua bulan lalu menimpa teman yang kedua, meski masih sempat menjenguk pada saat kondisi koma di RS di daerah Pd. Labu akibat komplikasi, namun begitu dipindahkan ke RSPAD sampai menghembuskan napas terakhirnya pun malah belum bisa mengunjunginya sama sekali padahal jarak hanya sekitar 5km dan bisa ditempuh kurang lebih 30 menit yang awalnya menurut rencana akan mengunjunginya pada keesokan harinya. Padahal sebelumnya sempat berdiskusi dengan penuh semangat bahwa beliau berencana mengikuti ujian sertifikasi profesi di bidang keuangan.
Kejadian ketiga awal bulan ini, teman wanita ini mengidap kanker payudara, dari awal diiagnosa, dilakukan tindakan operasi, dan sampai hari terakhir berbaring koma di RSKD belum sekalipun mengunjunginya dan pada saat berencana menjenguknya Yang Maha Kuasa pun memanggilnya terlebih dahulu.
Peristiwa menyedihkan itu benar-benar memberikan pelajaran berharga bagi saya bahwasanya berikan bantuan segera bila dibutuhkan orang lain karena mungkin Tuhan menjawab doanya melalui kita dan jangan sekali-kali menunda melakukan kebaikan kepada orang lain.
Tahun ini bisa dikatakan tahun yang berat bagi saya karena kehilangan tiga orang teman dekat. Tetapi ada cerita menarik yang sangat membekas di hati mengingat peristiwa itu.
Kejadian pertama beberapa bulan yang lalu, seorang teman laki-laki pergi berpulang setelah mengidap penyakit kanker usus. Istrinya memberitahu kalau almarhum mengalami tekanan pekerjaan yang hebat sehingga mempengaruhi pola makan dan istirahat yang tidak sehat sampai megalami kesulitan BAB dan ternyata ususnya harus dipotong dan perlu dibuat saluran lain untuk pembuangan kotorannya. Kondisi tersebut sampai membuat kondisi ekonomi keluarganya mengalami penurunan dan tak segan almarhum pun beberapa kali meminta bantuan dan Alhamdulillah sayapun masih bisa turut membantu walau hanya sekedarnya. Terakhir beliau meminta bantuan untuk transportasi ke RSKD dakan tetapi saat itu saya sedang berada di pulau terpencil yang minimk fasilitas sehingga kesulitan merealisasikannya dan berjanji akan membantunya begitu kembali, namun sampai kembali saya malah lupa sama sekali akan janji itu dan beberapa hari kemudian istrinya memberi tahu kalau beliau sudah tiada.
Kejadian kedua bulan lalu menimpa teman yang kedua, meski masih sempat menjenguk pada saat kondisi koma di RS di daerah Pd. Labu akibat komplikasi, namun begitu dipindahkan ke RSPAD sampai menghembuskan napas terakhirnya pun malah belum bisa mengunjunginya sama sekali padahal jarak hanya sekitar 5km dan bisa ditempuh kurang lebih 30 menit yang awalnya menurut rencana akan mengunjunginya pada keesokan harinya. Padahal sebelumnya sempat berdiskusi dengan penuh semangat bahwa beliau berencana mengikuti ujian sertifikasi profesi di bidang keuangan.
Kejadian ketiga awal bulan ini, teman wanita ini mengidap kanker payudara, dari awal diiagnosa, dilakukan tindakan operasi, dan sampai hari terakhir berbaring koma di RSKD belum sekalipun mengunjunginya dan pada saat berencana menjenguknya Yang Maha Kuasa pun memanggilnya terlebih dahulu.
Peristiwa menyedihkan itu benar-benar memberikan pelajaran berharga bagi saya bahwasanya berikan bantuan segera bila dibutuhkan orang lain karena mungkin Tuhan menjawab doanya melalui kita dan jangan sekali-kali menunda melakukan kebaikan kepada orang lain.
Terakhir diubah: