kamar108
Kakak Semprot
- Daftar
- 6 Mar 2013
- Post
- 184
- Like diterima
- 787
Nama ku frans,umur 30 th,bekerja disebuah bank *** sebagai staf,kerja yang mapan ternyata membuat ku belum sanggup meminang seorang wanita untuk kujadikan istri,padahal wajah ku bisa dibilang tampan,apalagi postur tubuh ku mirip dedi cobuzer.
Aku tinggal disebuah rumah lumayan besar,lengkap dengan kolam renang dan taman yang indah,tentunya rumah ini adalah warisan dari kakek ku,karna aku merupakan cucu tunggal nya,dirumah ini aku tinggal bersama mama,dan 3orang pembantu wanita,dan 2 supir,kehidupanku sebenarnya sungguh menyenangkan,karna aku merasa seperti seorang pangeran.
Mama sangat sibuk dengan usaha butiknya,,hingga beberapa tahun terkahir aku dan mama sangat jarang bersama dirumah.hal ini membuatku kurang perhatian dari seorang mama
saat ini aku mempunyai seorang kekasih,putri seorang walikota ditempatku,namanya silvi,cantik,montok dan wuiiihhh seksinya selangit.kalau diingat-ingat aku selalu berhubungan intim layak nya suami-istri dengan silvi di akhir pekan,namun kisah ku ini bkn bercerita aku dengan silvi,tapi dengan pembatu ku mbok diah begitu aku menyebutnya.
Mbok diah umur 38th,seorang janda,1th yg lalu diceraikan suaminya karna mbok diah mengidap kanker payudara stadium akhir,,hingga payudara sebelah kiri mbok diah terpaksa dioperasi,alhasil mbok diah hanya memiliki payudara sebelah kanan,
mengingat segala biaya perobatan mbok diah ditanggung oleh mama membuat mbok diah seakan-akan ingin mebalas budi kepada aku dan mama,hal ini dapat aku rasakan dengan sikap mbok diah yang super baik,padahal mama iklas membiayai perobatan mbok diah,mengingat mbok diah sudah hampir 7th bekerja dirumah ku.
Dulu mama sempat membenci mbok diah karna mama merasa mbok diah ada main dengan papa,namun semuanya salah hingga papa meninggal dalam sebuah kecelakaan.
Setelah operasi pengangkatan kanker mbok diah otomatis mbok diah dirawat oleh pembantu yang lain,kadang aku memergoki mbok diah telanjang dada,payudara bekas operasi mbok diah masih dibalut perban selama 4bulan proses penyembuhan.
Suatu malam aku mendapati mbok diah sedang menangis diruang tamu,,saat itu pkl.22:00wib
''lohh,,,mbok kok nangis??''tanyaku sambil memegang punggung mbok diah
karna sudah menganggap saudara mbok diah tidak segan-segan memeluk dan tangisan nya semakin menjadi
''mbok kenapa??!''tanyaku iba
sambil termehek-mehek mbok diah menjelaskan duduk masalahnya,ternyata mbok diah merenungi nasib nya,ibarat sudah jatuh ketimpa tangga lagi,mungkin itu peribahasa yang cocok disematkan untuk mbok diah,,
sudah menderita kanker payudara suaminya minta cerai..ohh aku ikut hanyut dalam kesedihan mbok diah,
perlahan aku menuntun mbok diah masuk kekamarnya.malam itu mbok diah sudah sembuh total secara fisik,namun secara batin mungkin belum
aku membaringkan mbok diah sangat lembut,dan kugenggam tangan mbok diah dalam pembaringan nya,kucoba menghibur mbok diah dengan kata-kata agar mbok diah kuat batin ku,tapi entah kenapa aku mencium kening mbok diah dan mengusap rambut mbok diah,
kecantikan mbok diah belum pudar,diusianya yang ke 38 masih menyisahkan rona-rona kecantikan,air mata mbok diah semakin membuatku hanyut menyelami kesedihan yang dirasakan mbok diah.bibirnya merah alami tanpa lipstik seakan basah oleh ludah yang sulit tertelan kukecup,
deg...ya Tuhan,,kenapa aku mencium bibir mbok diah??batinku.tapi mbok diah tidak marah sedikitpun.ntah karena segan atau gimana mbok diah hanya diam.
''mbok,,jangan sedih lagi yah,,kan masih ada aku''ucap bibirku yang lebay spontan keluar dari mulut ku dan entah kenapa juga aku ikut berbaring disisi mbok diah dan memeluknya,anehnya lagi aku mengulangi mengecup bibir mbok diah.kali ini mbok diah membalas kecupanku,hingga membuat ku lupa diri,,tak sampai 5 menit aku dan mbok diah sudah telanjang bulat.dengan posisi diatas mbok diah menuntun penis ku ke lobang vagina mbok diah,mbok diah melotot dan menganga saat semua penis 20cm ku kandas dalam kemaluan nya,4menit kemudian mbok diah menangis bercampur senyum bahagia saat bersamaan kami mencapai klimaks serta memeluk erat tubuhku,seakan tak ingin melepasnya.
Bersambung
Aku tinggal disebuah rumah lumayan besar,lengkap dengan kolam renang dan taman yang indah,tentunya rumah ini adalah warisan dari kakek ku,karna aku merupakan cucu tunggal nya,dirumah ini aku tinggal bersama mama,dan 3orang pembantu wanita,dan 2 supir,kehidupanku sebenarnya sungguh menyenangkan,karna aku merasa seperti seorang pangeran.
Mama sangat sibuk dengan usaha butiknya,,hingga beberapa tahun terkahir aku dan mama sangat jarang bersama dirumah.hal ini membuatku kurang perhatian dari seorang mama
saat ini aku mempunyai seorang kekasih,putri seorang walikota ditempatku,namanya silvi,cantik,montok dan wuiiihhh seksinya selangit.kalau diingat-ingat aku selalu berhubungan intim layak nya suami-istri dengan silvi di akhir pekan,namun kisah ku ini bkn bercerita aku dengan silvi,tapi dengan pembatu ku mbok diah begitu aku menyebutnya.
Mbok diah umur 38th,seorang janda,1th yg lalu diceraikan suaminya karna mbok diah mengidap kanker payudara stadium akhir,,hingga payudara sebelah kiri mbok diah terpaksa dioperasi,alhasil mbok diah hanya memiliki payudara sebelah kanan,
mengingat segala biaya perobatan mbok diah ditanggung oleh mama membuat mbok diah seakan-akan ingin mebalas budi kepada aku dan mama,hal ini dapat aku rasakan dengan sikap mbok diah yang super baik,padahal mama iklas membiayai perobatan mbok diah,mengingat mbok diah sudah hampir 7th bekerja dirumah ku.
Dulu mama sempat membenci mbok diah karna mama merasa mbok diah ada main dengan papa,namun semuanya salah hingga papa meninggal dalam sebuah kecelakaan.
Setelah operasi pengangkatan kanker mbok diah otomatis mbok diah dirawat oleh pembantu yang lain,kadang aku memergoki mbok diah telanjang dada,payudara bekas operasi mbok diah masih dibalut perban selama 4bulan proses penyembuhan.
Suatu malam aku mendapati mbok diah sedang menangis diruang tamu,,saat itu pkl.22:00wib
''lohh,,,mbok kok nangis??''tanyaku sambil memegang punggung mbok diah
karna sudah menganggap saudara mbok diah tidak segan-segan memeluk dan tangisan nya semakin menjadi
''mbok kenapa??!''tanyaku iba
sambil termehek-mehek mbok diah menjelaskan duduk masalahnya,ternyata mbok diah merenungi nasib nya,ibarat sudah jatuh ketimpa tangga lagi,mungkin itu peribahasa yang cocok disematkan untuk mbok diah,,
sudah menderita kanker payudara suaminya minta cerai..ohh aku ikut hanyut dalam kesedihan mbok diah,
perlahan aku menuntun mbok diah masuk kekamarnya.malam itu mbok diah sudah sembuh total secara fisik,namun secara batin mungkin belum
aku membaringkan mbok diah sangat lembut,dan kugenggam tangan mbok diah dalam pembaringan nya,kucoba menghibur mbok diah dengan kata-kata agar mbok diah kuat batin ku,tapi entah kenapa aku mencium kening mbok diah dan mengusap rambut mbok diah,
kecantikan mbok diah belum pudar,diusianya yang ke 38 masih menyisahkan rona-rona kecantikan,air mata mbok diah semakin membuatku hanyut menyelami kesedihan yang dirasakan mbok diah.bibirnya merah alami tanpa lipstik seakan basah oleh ludah yang sulit tertelan kukecup,
deg...ya Tuhan,,kenapa aku mencium bibir mbok diah??batinku.tapi mbok diah tidak marah sedikitpun.ntah karena segan atau gimana mbok diah hanya diam.
''mbok,,jangan sedih lagi yah,,kan masih ada aku''ucap bibirku yang lebay spontan keluar dari mulut ku dan entah kenapa juga aku ikut berbaring disisi mbok diah dan memeluknya,anehnya lagi aku mengulangi mengecup bibir mbok diah.kali ini mbok diah membalas kecupanku,hingga membuat ku lupa diri,,tak sampai 5 menit aku dan mbok diah sudah telanjang bulat.dengan posisi diatas mbok diah menuntun penis ku ke lobang vagina mbok diah,mbok diah melotot dan menganga saat semua penis 20cm ku kandas dalam kemaluan nya,4menit kemudian mbok diah menangis bercampur senyum bahagia saat bersamaan kami mencapai klimaks serta memeluk erat tubuhku,seakan tak ingin melepasnya.
Bersambung
