kamar108
Kakak Semprot
- Daftar
- 6 Mar 2013
- Post
- 184
- Like diterima
- 787
Sejak kejadian itu ada rasa kikuk bila bertemu dengan mbok diah,,kadang juga mbok diah sengaja menghindar dariku,begitu juga dengan ku,entah apa yang terbesit dalam hai kami berdua,
minggu pagi aku sengaja bagun kesiangan,aku masih ingat kalau tadi malam aku minum terlalu banyak.dengan tubuh yang lemas aku turun dari tempat tidur didorong rasa lapar,kudapati mbok diah sedang menata ruangan tamu membelakangiku,,tidak ada yang membantu mbok diah,aku mengagumi sosok mbok diah yang rajin dan juga mengagumi tubuh indah miliknya,cetakan bokong mbok diah dengan balutan legging hitam semakin membuat ku memandanginya sambil berjalan kearah meja makan
''mbukkkk!!!'''aduhh''rintih ku kesakitan,rupanya kepalaku menubruk salah satu tiang penyangga rumah***panya mbok diah mendengar rintihku yang kesakitan dan datang sedikit berlari menghampiriku tanpa berkata apa apa langsung memegang jidatku yang kesakitan.
Rasa sakit nya yang kurasakan sebenarnya hanya sesaat saja,namun aku spontan berpura-pura kesakitan,dengan posisi yang masih berdiri kedua tangan ku memegang pantat mbok diah dari sisi yang berbeda.mbok diah menatap tajam mataku seakan ingin mengucapkan sesuatu.
Kudekatkan wajahku kewajah mbok diah ingin mencium nya,namun mbok diah melarang nya dengan meletakkan jari telunjuknya dibibirku.
''jangan lagi,mbok menyukai yang telah kita perbuat,tapi bukan berarti mbok ingin mengulangi nya lagi''kata mbok diah sambil menggeleng-gelengkan kepalanya disertai air mata.
Aku diam seribu bahasa,kulepas kedua tangan ku dari pantat mbok diah,disisi lain aku merasa malu.dan disisi lain,,ahhhh entah lah apa yang kupikirkan,aku bagaikan mati kutu.
Mbok diah meninggalkan ku dengan keadaan bengong dan rasa lapar yang sudah hilang.
Kulampiaskan rasa kesalku dengan berenang hampir 1 jam,tiba2 aku teringat silvi..ahhhh batinku,aku langsung bergegas membersihkan tubuhku dan memakai baju yang sangat rapi,,aku baru ingat kalau aku ada janji dengan silvi
belum lagi satu langkah dari pintu aku mendengar suara sesuatu yang pecah.seketika aku menghampiri asal suara tersebut,ya ampun,,,,kulihat mbok diah sibuk mengumpulkan pecahan pecahan piring yang terjatuh,,
''aduh mbok...kok pada gini''kataku khawatir sambil membantu mbok diah
''emang si ratna kemana mbok??''tanyaku kembali
''ratna dan siujang kepasar dik..''jawab mbok diah sedikit gugup
''kalau capek istirahat mbok''gerutu ku kesal,kesal bukan karena piring yang pecah tapi kesal karna khawatir pada mbok diah.
Aku heran,tanpa sadar aku ikut membantu mbok diah sampai lantai kembali bersih dari sisah keping pecahan yang berserakan dimana-mana,saat mbok diah mencuci tangan di washtafel membelakangiku kupeluk mbok diah dan memcium lehernya.
''lain kali hati-hati ya mbok!!''kataku mesrah sambil tangan kiriku meremas kemaluan mbok diah dari belakang,dan tangan kanan ku meremas payudaranya,serta menciumi leher nya sedikit menghisap mirip mencupang.aku mendengar mbok diah sedikit mendesah,tapi bagiku kedengaran nya membuat ku semakin merangsang kelakianku,mbok diah membalikkan tubuhnya hingga kami saling berhadapan,sekilas mbok diah menatap mataku,dengan tatatpan syahdu,serta meraih pipiku dengan kedua tangan nya dan mencium bibirku.
''mmmfffhhhhh'''mbok diah dengan rakus melumat bibirku,sesekali lidahnya dimasukkan ke mulutku,sungguh erotis pikirku.aku tak mau ketinggalan perlahan aku menurunkan legging mbok diah kepahanya serta meraba-raba kemaluannya,saling mengisap lidah kami bergeser menuju sofa di ruang tamu sekitar 8 meter.diatas sofa aku buka celana legging mbok diah beserta celana dalam nya,aku tertegun menatap kemaluan mbok diah,bulu-bulu yang terawat baru dicukur,kulebarkan paha mbok diah,hingga kemaluannya merekah..''indahnya...'''bhatinku.kudekatkan wajah ku dan perlahan kujilati kemaluan mbok diah,aroma sabun sirih semakin membuat ku sangat buas mengisap bibir kemaluan mbok diah dan klitorisnya.
'''mmmfffhhhhhhh,,,,,'''desah mbok diah sambil menjambak rambut ku sedikit kuat,semakin kuat mbok diah menjambak rambut ku semakin kuat pula hisapan ku pada kemaluan nya sampai aku merasakan dilidah ku agak asin,kental dan sedikit membuat pengecapanku risih,kulihat mbok diah dengan nafas yang tergesah gesah seperti habis berlari dan menatapku tanpa mengeluarkan kata-kata.aku berdiri dan membuka seluruh pakaian yang kukenakan dan mengelus-elus penis ku dan mengarahkan pada kemaluan mbok diah setengah berlutut secara perlahan,sangat sempit beda dengan silvi,mungkin karna mbok diah sudah lama tidak berhubungan,mbok diah melingkarkan kakinya dipinggangku,aku melihat penisku keluar masuk dikemaluan mbok diah yang membuat ku semakin bernafsu..
''mmffhhhh,,oggghhhhh,,,,mbokkkk,,,memek mu sempit sekali''desah ku sambil menikmatinya,ntah mengapa dengan mbok diah pertahanan ku lemah,tak sampai sekitar 5 menit aku hampir mencapai klimaks.
''mbokkk,,,,ogghhhh,,,,,,,,,mbokkk!!!!!!!ahhhhhhhhh...ahhhhhhhhhhh,,,,aku mengeluarkan seluruh spermaku didalam kemaluan mbok diahhh,seketika itu pula lutut ku seakan tidak kuat menopang tubuhku,aku melepaskan penisku dan duduk disamping mbok diah sambil mengatur nafas,,kami saling melemparkan senyum dan sesaat aku meraih bibir mbok dan mencium nya,tapi aku seperti mendengar suara pintu terbuka,benar saja,ternyata silvi dan mama serta ratna yang datang,kami tidak sempat untuk meghindar.
Deg....aku bagai ketakutan,begitu juga mbok diah.
''frannnssssss!!!!!teriak silvi
''apa-apaan iniii?????'''bentak mama secara bersamaan
''plaaakkkkkk!!!!!!silvi menamparku dengan kuat dan menjambak rambut mbok diah sejadi-jadinya serta meludahinya dan mengeluarkan sumpah serapah,dengan rasa malu aku melihat mbok diah menangis dan memohon ampun sambil memengut pakaian nya yang berserakan,
aku juga mendengar mama memarahi mbok diah,aku berusaha melindungi mbok diah dengan mencoba memeluknya,mbok diah menatapku dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Alhasil,,mbok diah pergi dari rumah dengan cara tidak terhormat,dan saat itu juga silvi memutuskan hubungan dengan ku,tapi aku tidak khawatir,yang kukhawatirkan adalah kondisi mbok diah.
Kini kejadian itu sudah 3 bulan berlalu,dan aku sangat merindukan mbok diah,merindukan kasih dan sayang nya yang melebihi kasih sayang dari seorang mama,aku tidak tahu dimana keberadaan nya,tapi yang pasti aku sangat merindukan nya.
Mbok,,,kamu dimana,aku merindukan mu
minggu pagi aku sengaja bagun kesiangan,aku masih ingat kalau tadi malam aku minum terlalu banyak.dengan tubuh yang lemas aku turun dari tempat tidur didorong rasa lapar,kudapati mbok diah sedang menata ruangan tamu membelakangiku,,tidak ada yang membantu mbok diah,aku mengagumi sosok mbok diah yang rajin dan juga mengagumi tubuh indah miliknya,cetakan bokong mbok diah dengan balutan legging hitam semakin membuat ku memandanginya sambil berjalan kearah meja makan
''mbukkkk!!!'''aduhh''rintih ku kesakitan,rupanya kepalaku menubruk salah satu tiang penyangga rumah***panya mbok diah mendengar rintihku yang kesakitan dan datang sedikit berlari menghampiriku tanpa berkata apa apa langsung memegang jidatku yang kesakitan.
Rasa sakit nya yang kurasakan sebenarnya hanya sesaat saja,namun aku spontan berpura-pura kesakitan,dengan posisi yang masih berdiri kedua tangan ku memegang pantat mbok diah dari sisi yang berbeda.mbok diah menatap tajam mataku seakan ingin mengucapkan sesuatu.
Kudekatkan wajahku kewajah mbok diah ingin mencium nya,namun mbok diah melarang nya dengan meletakkan jari telunjuknya dibibirku.
''jangan lagi,mbok menyukai yang telah kita perbuat,tapi bukan berarti mbok ingin mengulangi nya lagi''kata mbok diah sambil menggeleng-gelengkan kepalanya disertai air mata.
Aku diam seribu bahasa,kulepas kedua tangan ku dari pantat mbok diah,disisi lain aku merasa malu.dan disisi lain,,ahhhh entah lah apa yang kupikirkan,aku bagaikan mati kutu.
Mbok diah meninggalkan ku dengan keadaan bengong dan rasa lapar yang sudah hilang.
Kulampiaskan rasa kesalku dengan berenang hampir 1 jam,tiba2 aku teringat silvi..ahhhh batinku,aku langsung bergegas membersihkan tubuhku dan memakai baju yang sangat rapi,,aku baru ingat kalau aku ada janji dengan silvi
belum lagi satu langkah dari pintu aku mendengar suara sesuatu yang pecah.seketika aku menghampiri asal suara tersebut,ya ampun,,,,kulihat mbok diah sibuk mengumpulkan pecahan pecahan piring yang terjatuh,,
''aduh mbok...kok pada gini''kataku khawatir sambil membantu mbok diah
''emang si ratna kemana mbok??''tanyaku kembali
''ratna dan siujang kepasar dik..''jawab mbok diah sedikit gugup
''kalau capek istirahat mbok''gerutu ku kesal,kesal bukan karena piring yang pecah tapi kesal karna khawatir pada mbok diah.
Aku heran,tanpa sadar aku ikut membantu mbok diah sampai lantai kembali bersih dari sisah keping pecahan yang berserakan dimana-mana,saat mbok diah mencuci tangan di washtafel membelakangiku kupeluk mbok diah dan memcium lehernya.
''lain kali hati-hati ya mbok!!''kataku mesrah sambil tangan kiriku meremas kemaluan mbok diah dari belakang,dan tangan kanan ku meremas payudaranya,serta menciumi leher nya sedikit menghisap mirip mencupang.aku mendengar mbok diah sedikit mendesah,tapi bagiku kedengaran nya membuat ku semakin merangsang kelakianku,mbok diah membalikkan tubuhnya hingga kami saling berhadapan,sekilas mbok diah menatap mataku,dengan tatatpan syahdu,serta meraih pipiku dengan kedua tangan nya dan mencium bibirku.
''mmmfffhhhhh'''mbok diah dengan rakus melumat bibirku,sesekali lidahnya dimasukkan ke mulutku,sungguh erotis pikirku.aku tak mau ketinggalan perlahan aku menurunkan legging mbok diah kepahanya serta meraba-raba kemaluannya,saling mengisap lidah kami bergeser menuju sofa di ruang tamu sekitar 8 meter.diatas sofa aku buka celana legging mbok diah beserta celana dalam nya,aku tertegun menatap kemaluan mbok diah,bulu-bulu yang terawat baru dicukur,kulebarkan paha mbok diah,hingga kemaluannya merekah..''indahnya...'''bhatinku.kudekatkan wajah ku dan perlahan kujilati kemaluan mbok diah,aroma sabun sirih semakin membuat ku sangat buas mengisap bibir kemaluan mbok diah dan klitorisnya.
'''mmmfffhhhhhhh,,,,,'''desah mbok diah sambil menjambak rambut ku sedikit kuat,semakin kuat mbok diah menjambak rambut ku semakin kuat pula hisapan ku pada kemaluan nya sampai aku merasakan dilidah ku agak asin,kental dan sedikit membuat pengecapanku risih,kulihat mbok diah dengan nafas yang tergesah gesah seperti habis berlari dan menatapku tanpa mengeluarkan kata-kata.aku berdiri dan membuka seluruh pakaian yang kukenakan dan mengelus-elus penis ku dan mengarahkan pada kemaluan mbok diah setengah berlutut secara perlahan,sangat sempit beda dengan silvi,mungkin karna mbok diah sudah lama tidak berhubungan,mbok diah melingkarkan kakinya dipinggangku,aku melihat penisku keluar masuk dikemaluan mbok diah yang membuat ku semakin bernafsu..
''mmffhhhh,,oggghhhhh,,,,mbokkkk,,,memek mu sempit sekali''desah ku sambil menikmatinya,ntah mengapa dengan mbok diah pertahanan ku lemah,tak sampai sekitar 5 menit aku hampir mencapai klimaks.
''mbokkk,,,,ogghhhh,,,,,,,,,mbokkk!!!!!!!ahhhhhhhhh...ahhhhhhhhhhh,,,,aku mengeluarkan seluruh spermaku didalam kemaluan mbok diahhh,seketika itu pula lutut ku seakan tidak kuat menopang tubuhku,aku melepaskan penisku dan duduk disamping mbok diah sambil mengatur nafas,,kami saling melemparkan senyum dan sesaat aku meraih bibir mbok dan mencium nya,tapi aku seperti mendengar suara pintu terbuka,benar saja,ternyata silvi dan mama serta ratna yang datang,kami tidak sempat untuk meghindar.
Deg....aku bagai ketakutan,begitu juga mbok diah.
''frannnssssss!!!!!teriak silvi
''apa-apaan iniii?????'''bentak mama secara bersamaan
''plaaakkkkkk!!!!!!silvi menamparku dengan kuat dan menjambak rambut mbok diah sejadi-jadinya serta meludahinya dan mengeluarkan sumpah serapah,dengan rasa malu aku melihat mbok diah menangis dan memohon ampun sambil memengut pakaian nya yang berserakan,
aku juga mendengar mama memarahi mbok diah,aku berusaha melindungi mbok diah dengan mencoba memeluknya,mbok diah menatapku dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Alhasil,,mbok diah pergi dari rumah dengan cara tidak terhormat,dan saat itu juga silvi memutuskan hubungan dengan ku,tapi aku tidak khawatir,yang kukhawatirkan adalah kondisi mbok diah.
Kini kejadian itu sudah 3 bulan berlalu,dan aku sangat merindukan mbok diah,merindukan kasih dan sayang nya yang melebihi kasih sayang dari seorang mama,aku tidak tahu dimana keberadaan nya,tapi yang pasti aku sangat merindukan nya.
Mbok,,,kamu dimana,aku merindukan mu
