Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualanganku Di Kost

Pada hari H.

Aku menunggu lama banget, sampai baterai android habis. Ruang FMIPA enggak jelek sih, cuma AC-nya mati. Kan sudah enggak ada kuliah. Maklum kampus Negeri, serba hemat.

2. Gila Sex

Ruang ini bagai di sauna, kemejaku sampai basah dan pakaian dalam nampak samar dari dalam. Lengket pula. Yang ditunggu enggak datang-datang.

Samar-samar malah terdengar suara desahan dari ruang sebelah. Waduh nih kampus benar-benar deh. Makin lama makin hot suara itu, jadi kepo. Maklumlah, namanya juga manusia.

Pelan-pelan aku berjalan ke kelas samping. Benar dugaanku, ternyata ada yang sedang tarung. Enggak jelas wajah mereka tapi melakukan doggie stile. Yang cowok celana sudah melorot ke lantai. Kemejanya pun tak terkancing. Yang cewek roknya nyangkut di pinggang, kaosblengan panjangnya acak-acakan, dengan satu dada bergelantung, yang jadi bahan remasan si cowok.

"Udah siap belum?"

Sumpah ngagetin. Dari belakang Yan merangkul mesra, mengecup tengkukku.

"Pengen seperti itu?" bisiknya mesra.

Aku menggeleng. Entah, hari ini nafsuku tinggi. Aku berbalik badan mengelus pipinya lembut. "Pengen yang liar. Bisa?"

"Bisa sekali. Di mana sayang?"

"Di kantin."

"Huh? Gila lo?" Yayan tertawa kencang. Wajar sih, keinginanku memang aneh.

Aku ingin merasakan mandi peju. Apa salah? Enggak kan? Aku utarakan niat ini ke Yayan dan ternyata dia mengangguk. Sebagai info, Yayan ketua BLM badan legislatif Mahasiswa. Seperti Ketua DPR kampus gitu.

Dan aku tambahkan satu permintaan. Cowoknya harus yang tampan-tampan. Ada satu yang jelek, bubar. Cewek harus diturut, ya kan? Xixixixi.

Singkatnya, kami menunggu sampai malam. Dengan alasan kegiatan BLM, kami menguasai kantin. Semua jendela dan pintu dikunci. Lampu bersinar terang dan aku naik ke meja. Ada enam lelaki tampan di sini. Mereka memandang dengan nafsu, sambil mengeluarkan titit masing-masing.

"Tyara, ayo buruan."

Aku jawab, "Sabar ich. Kalian harus memperlakukanku sebagai ratu, ngerti?" dan mereka mengangguk. Aku suka sekali.

Sengaja Yayan menyetel musik koplo dan perlahan aku berjoget. Satu satu aku melepas kancing kemeja, dan pengait bh di depan pun lepas. Bh itu aku lempar ke kawanan pria sampai mereka berebutan. Pelan aku buka resleting, melorotkan celana jeans hingga tingga CD saja di bawah pinggang.

Aku tunjuk Alek, nih cowok yang paling kekar. Dia naik ke meja, ikut berjoget sambil membuka kaos. Aku bersandar di dadanya, naik turun sambil menggosok bokongku ke selangkangan.

Alek memeluk pinggang, tangannya hendak meremas dada tapi kutepis. Aku tunjuk Beni, si kurus, anaknya cukong jelas badannya putih.

Dia langsung naik melepas kaos juga celana jeans. Hanya CD menghias badannya. Dia berjoget di depan.

Aku melinglarkan tangan ke leher Alek, mencumbu bibirnya. Lidahku menjulur, dan dia menghisap lembut lidah itu.

Beni menjilati leher, tangannya meremas dada kiriku, tangan yang lain mencolek miss V. Nikmat sekali Tuhan. Jari tengah yang panjang masuk ke lubang, bergerak liar di sana.

Aku perhatikan cowok lain mulai mengucut barang mereka. Yayan sendiri ikut naik ke jajaran meja. Dia sudah telanjang bulat mengucut tititnya.

Dengan goyangan kecil aku berjongkok, titit Alek di tangan kiri, Beni di tangan kanan. Di depanku ada Yayan. Aku kucut titi titi itu dan Yayan memasukkan tititnya ke mulutku. Urat titit itu, sela antara kepala dan badan titit yang gurih, ada sedikit putih-putih di sana. Bau, tapi aku suka.

Entah siapa, seorang cowok naik, terlentang, mulai menjilati miss V. Aku melenguh, tapi bisa apa. Mulit penuh titit. Lidahnya begitu kasar, dan cepat keliar masuk ke miss v, hingga membuatku kencing. Ya, kencing asli. Dan dia suka diperlakukan seperti itu.

Alek nampaknya kesal. Dia mendorong Yayan dan Beni, seperti penganten baru menggendongku turun, lalu menterlentangkanku di lantai dingin. Dia memasukkan tititnya ke miss v, langsung menarik dan dorong dengan cepat. Yayan turun, menamparku dengan titit.

"Ayo isep!"

Apa ini, harusnya aku yang berkuasa. Kenapa--

Yayan menjambak, memaksaku mengulum tititnya. Beni sendiri menyusu di tetek kiriku. Kasar dia menghisap, menggigit.

Aku tak terlalu senang dibeginikan. Namun, ada sesuatu rasa nikmat yang membuatku pasrah, sesuatu yang terpendam.

Yayan pindah ke atas, supaya tititnya bisa masuk lebih dalam ke kerongkonganku. Posisi Yayan diambil pemuda lain, yang meremas tetek kananku sambil membimbing minta diucut.

Seakan kurang kenikmatan ini, seorang pria lain berhasil menarikku naik. Dia memasukkan tititnya ke duburku.

Oh tuhan, nikmat, ini yang kucari. Aku ingin puas.

Keringat mulai keluar, bau anyir di mana-mana. Pertama Yayan klimaks di mulutku, lalu Beni crot di badanku. Pria di samping kanan memaksaku mengulum, dia pun crot di mulutku.

Alek sendiri seperti kerbau, dia menindihku dan gerakannya semakin cepat, seirama dengan pemuda di bawahku. Keduanya crot bersamaan. Hangat nikmat, lengket, bau... Aku suka. Aku suka.

Aku meremas kedua tetek, mengangkang lebar. "Lagi ... Lagi ... ."

Mereka tertawa. Mungkin karena ulahku? Entahlah, tapi mereka tak ada yang mau lagi.

"Kenapa?" tanyaku.

"Besok lagi ya Jalang. Badan lo udah lumur peju, jijik," jawab Alek. Jalang huh? Dia memanggilku seperti itu.

Ah ... Aku jalang.

Sekarang aku jalang.

Yah tak apa. "Kencingi aku."

Mereka semua bertukar pandang bingung.

"Ayo Babi, kencingi akuh!"

Dan aku mendapat apa yang kumau. Hangat kencing di sekujur tubuh. Ini yang kumau, yang kucari, kemana selama ini?

Nikmat.

Dan mereka membantuku ke toilet, cukup baik membersihkan apa yang mereka lakukan.

Semenjak itu aku memilili nomor telepon ke enam orang. Aku ingin lagi, tapi kali ini aku ingin bersama gadia. Ya, aku ingin mereka memperkosa teman-teman satu kost, lalu bermain bersama.


Apa aku gila?

Enggak ah. Aku waras, hanya saja....

Hyperseks.
 
"Tyara, Tyara."

Perlahan aku membuka mata. Yayan tersenyum nakal. Aku menoleh ke kiri dan kanan. Ternyata masih di ruang FMiPA. Apa tadi mimpi? Sepertinya begitu.

Sial, gemesin. Padahal aku sudah nikmat, eh mimpi. Tak apalah. Lagi pula mana mungkin ada kejadian tadi kan.

Yayan menggandengku pergi. Sepertinya dia ingin bermain di tempat lain. Kantin? Pfft enggak mungkin. Tadi hanya mimpi.

Kira-kira mau ke mana ya?

Namun, tiba-tiba androidku berbunyi. Ada pesan dari Ibu.

Ibu mau datang ke kost hari ini. Waduh, gawat. Aku buru-buru pamit. Dan syukurlah Yayan mau mengerti. Maaf ya Sayang.

To be continue
 
Wah cumi nih. cuma mimpi. hihihi

:baca:
ditunggu lanjutannya suhu
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd