Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan YOGA

BAK KUDA TROYA





Kulihat seorang perempuan dengan menggunakan pakaian tidur yang hampir serupa dengan Bu Ineke masuk ke dalam area rumah ketika pintu kecil gerbang pagar rumah dibuka. Ku taksir usianya hampir sama dengan Bu Ineke, namun wajah wanita ini lebih terlihat muda dengan wajah halus lembut. Ah mau ngapain dia masuk ke rumahnya Bu Ineke, nampaknya dia tidak membawa kendaraan. Jarak dari jendela kamar dimana aku mengintip tadi sebenarnya sekitar 7 meter, ada carport untuk 2 mobil, namun pembicaraan mereka tadi sayup-sayup terdengar tidak jelas.

Dengan tubuh telanjang, akupun bingung harus bagaimana ketika langkah-langkah kedua wanita tersebut mendekat akan masuk ke dalam rumah. Aku pun memutuskan untuk berdiam diri dikamar depan dengan pintu hanya tertutup setengah, yang sekilas dalam samar gelap sepertinya kamar anaknya Bu Ineke. Di dindingnya terlihat wallpaper lucu khas anak-anak. Aku tak begitu memperhatikan detailnya, dan terlihat dari spreinya superhero dan dalmation pun sudah terlihat bahwa memang ini kamar anak-anak.

Lalu terdengar pintu dibuka, kutebak Bu Ineke dengan wanita tersebut masuk ke dalam dan kemudian terdengar Klik-Klik sebanyak dua kali tanda pintu dikunci. Langkahnya terdengar pelan melewati ruang tamu menuju ruang tengah keluarga dimana ada sofa dan televisi tempat aku ngentot dengan Bu Ineke tadi. Kuintip dari balik pintu kamar dan sepertinya Bu Ineke menengok ke berbagai sudut rumah, nampaknya mencari diriku.

Tak lama Bu ineke menuangkan minuman yang ada dalam botol air mineral yang isinya Chivas Regal milikku kedalam gelas lalu memberikannya ke wnaita tersebut. Awalnya wanita tersebut menolak, namun Bu Ineke seperti memberikan presure untuk meminum minuman tersebut.

“Ga..Yoga...,” tiba-tiba suara Bu Ineke terdengar memanggilku. Dia berdiri disamping sofa sambil memandar kearah sekeliling ruangan, baik ke kamar utama yang letaknya agak belakang dan kamar depan. Sedangkan wanita yang satunya duduk disofa sambil perlahan-lahan meneguk minuman yang ada didalam gelas berkaki yang dia pegang.

“Iya bu, disini dikamar depan,” suaraku terdengar menyahut kata-kata Bu Ineke.

Suaraku membuat Bu Ineke berjalan ke arah kamar depan menghampiriku. Aku pun hanya mengeluakan kepala saja dengan tubuh masih telanjang dibalik pintu kamar.

Cupp..Muaachhh...Mmfhhhuuachh

Hiiaayyaa, Bu Ineke langsung saja menyosor bibirmu dengan ciuman sensualny. Aku pun gelagapan menerima sosoran mulutnya yang tak terduga tersebut.

“Kok kamu disini, Yoga, Hayooo ngintip yaaa pengen tahu siapa yang datang,” ucap Bu Ineke setengah mendesah terdnegar binal sekarang dengan inonasi suara seperti itu.

“Hehehe,heu’eemhh,” ku anggukan kepala dan bergumam lirih menandakan tebakannya benar.

Sambil tanganku memeluk tubuhnya yang begitu sempurna. Payudaranya menyembul dibalik baju tidurnya yang minimalis, Dug gusti memang seksi banget neh wanita ini. Masih terbayang-bayang rasanya ngentot sama dia. Sebenarnya masih nggak percaya dengan apa yang telah terjadi diantara kami. Aku pikir ini adalah anugerah, walaupun salah.

Hmmmfffsssllluuurrrrff...hmmmmff...mmmuuuaaachhh..sslllrrruuuff..lluurrffL

Lidah kami bergeliat, beradu, bibir sensual Bu Ineke dan bibir ku saling beragutan, kamipun terhanyut dalam ciuman liar dengan bibir beradu tak tentu arah, kadang beradu gigi sehingga terasa panas bibir kami.

Oouughhhh...Yeeaahh..mmmfffllluurrrff...aaahhhhssss....

Suara desahan Bu Ineke ketika aku menjilati lehernya yang mulus, dari dagu kelehernya, matanya merem melek menikmati cumbuanku yang masih dalam posisi berdiri.

Tanganku menelusuri lekuk dada bagian sampingnya Bu Ineke, lalu turun ke bagian pinggul bawahnya bak guitar spanyol sungguh sempurna tubuh wanita ini. Ketika tanganku akan menelusuri bagian selangkangan bu Ineke..

“Inee...ngapaain kamu disitu...aayooo kesini,” suara wanita itu terdengar memanggil dari arah ruang tengah. Lalu kulirik dari sela-sela kepala Bu Ineke, dia masih dengan posisi duduk dan memegang gelas.

Bu Ineke pun melepaskan lumatan bibirnya dan tersenyum, tangan yang tadinya dikalungka ke leherku kemudian mengamit lenganku setengah menarik untuk mengikutinya. Aku pun seperti kerbau yang dicocok hidungnya, mengikuti Bu Ineke yang berjalan agak depan dengan sambil berpegangan tangan.

Kamipun sampai ke sofa dimana temannya duduk, akupun menjadi canggung karena kesadaranku masih tinggi, berbeda dengan bu Ineke yang mungkin setengah mabok, atau wanita yang ada didepan kami sudah terpengaruh minuman alkohol.

Sofa yang cukup besar dan panjang muat untuk empat orang pun menjadi saksi peristiwa ini. Betapa anehnya posisiku diahadapan mereka.
“Hei Yoga, Ini temanku, namanya Andrea, dia katanya mau gabung dengan pesta kita,hehe,” ucap Bu Ineke sambil menunjuk wanita yang sedang duduk disofa sambil mengguk minuman dalam gelas yang dipegangnya.

Ucapan Bu Ineke terdengar lucu, terdengar memang sedang teler berat, laksana terbata-bata namun dengan intonasi khas orang yang sedang mabuk.

Wanita yang disebut dengan nama Andrea hanya tersenyum dingin, dan akupun agak gugup karena dengan posisi bertelanjang didepan mereka yang masih berpakaian walaupun baju tidur yang minim.

“Iyaa Bu Andrea,...” ucaku lirih.

“Ihh kok disebut Ibu seh, emangnya aku Ibu-Ibu,” protes wanita itu.

“eh..maaaf, maaf Bu, eh Mba...boleh manggil mba,” ralatku bingung harus memangil apa, karena maksudku bukan karena masalah tua, namun lebih kepada menghormati wanita yang tentu memiliki kedudukan yang terhormat seperti Bu Ineke.

“Haha, haha, lucu yah kamu tuh, hmmm wajah ganteng, badan walaupun agak kurus namun kekar, agak six pack gitu, hmmmm,” ujar Bu Andrea sambil melihatku dari atas sampe ke bawah.

“Oghh, kontolmu,,,ooghh luar biasa, pantesan Ine teriak-teriak tadi,” lanjutnya, kulirik Bu Ineke senyum-senyum.

Ah sepertinya Bu Andrea juga sudah teler neh.
Hadeuh terjebak diposisi yang enak namun ngeri juga kalau mereka adalah jagoan-jagoan permainan diranjang.
Entah siapa yang memulai, akupun duduk disofa, disamping Bu Andrea dan kami saling melumat bibir yang dari tadi menahan birahi.

“Sssllurrrfff.. Mmmfffffuuuaachhh,,,mmmrrryuuupp, aaahhh, ssluurrrrhhffff,”
“Ahhhhh....hmmmm,oooughhhhh, ssllluuurrrffff,’

Bibirnya Bu Andrea terasa hangat, dan terasa berbeda permainannya. Lebih jago dalam memainkan bibirnya, berbeda dengan Bu Ineke tadi. Liukan lidah dan bibirnya sungguh membuatku merekm melek menikmati sensasi bibirnya Bu Andrea, tanganku pun sudah bergerilya kedadanya yang masih menggunakan Bra. Ah kenyal banget payudaranya, kutaksir ukurannya 36B. Cukup besar ukurannya.

Selagi aku dan Bu Andrea saling berpagutan, kurasakan ujung penisku terasa dingin, sekali lirik ah ternyata lidah Bu Ineke tengah menjilati ujung helm kontolku yang besar kaya pemukul gong, biasanya teman-temanku menyebutnya Babadegong.

Aku yang baru merasakan bermain sex dengan lebih dari 1 orang, sungguh kelojotan menerima serangan Bu Ineke, rasanya campur aduk antara nikmat, aneh dan excited karena merupakan pengalaman baru.

Tak membutuhkan waktu lama dengan kedua tanganku, akhirnya lepaslah bra berwarna merah cabe milik Bu Andrea, wow terpampang lah payudara dengan puting cukup mancung agak besar dan panjang. Langsung aku mengalihkan sosoran dari bibir sensual Bu Andrea keujung putingnya,,

Mmmllruuufff...sslllrruuufff..

“Ahhh...owwhhh...aahhhh.oooughhh,hmmmmmmooouuufff, ouuhhh nikkmaaat sayank,” erang Bu Andrea ketika aku menjilat dan menyedot area puting susunya.

Sambil menyedot akupun setengah mendesah mengingat jilatan dan sedotan Bu Ineke pada batang kontol milikku. Waahh kalau dibiarkan bisa tumbang nih, bisa di W-O oleh kedua MILF ini. Rasanya melayang-melayang, kenikmatan tiada tara.

Sambil menyedot puting susu Bu Andrea, tangan satunya brgerilya didaerah selangkangamya, dah masuk kebalik celana dalamnya. Kurasakan tanganku basah, lalu kulucuti celana dalamnya. Bu Andrea pun menggelinjang berusaha menggerakan badannya membantu lolosnya celana dalam dari tubuhnya. Hingga akhrinya celana itu melorot kedua kakinya dan jatuh dilantai.

Dengan jari tengah kuaduk-aduk memek Bu Andrea yang ditumbuhi bulu-bulu halus, sepertinya dia rajin mencukur memeknya. Tusukan jari tengahku membuat desahan Bu Andrea semakin mengeras.

“Aaooohh...assshhhh..ooghhhmm......”

Lalu aku menggelesoh turun kebawah setengah duduk dilantai menghadap Bu Andrea ketika melihat Bu Ineke tidak lagi menjilat kontolku, sasaranku adalah memeknya Bu Andrea.

“Awwwwwwhhh..aooosssshhh, aanjiiirrr nikmat bangeeett,awwwww awww ampuun,” tiba-tiba Bu Andrea menjerit ketika kujilatin memeknya. Memek yang ditumbuhi bulu-bulu halus, baunya wangi terasa, pinter banget neh merawat lubang kewanitaannya.

Baru kali ini aku mendapati memek yang baunya harum, dan tidak bararoma khas memek.

Ssllrruuuuuffff, Sslllrrruuuuuff, mmmmrruuuffff,mmoooaaaghhhh,”

Suaraku menjilati klitoris dan lubang memeknya Bu Andrea. Kedua tanganku pun memegang belakang bagian pinggang dekat pantatnya Bu Andrea, kemudian tangan-tanganku menyusup ke bagian bawah ke pantatnya, meremas-remas gemas pantat sekel Bu Andrea.

Setelah meremas-remas bagian pantat sambil menjilati memeknya, Jariku juga tak luput mengaduk-aduk memeknya sambil mejilat menambah jeritannya menjadi-jadi,

“Asswhwhh...awwwhh...ooowwwhhh...wwouuuhhh...nikmat, enak....Ineee, Ineeee,” desahan Bu Andrea, aku sedikit heran mungkin nama Bu Ineke yang dia inget, atau malu mau memangil namaku, mengingat kami baru kenal langsung ngentot aja.

“Oowwhhhh, awwwwsshhhhhhh, aaahhhhhh...aahhhh..kok nikmatnya kaya begini, enak banget Inneeee,” racau Bu Andrea, sementara mereka saling meremas-remas payudara, sesekali mereka saling berpagutan, berciuman, terlihat canggung walaupun mereka agak teler mungkin masih aneh bagi mereka, belum terbiasa.

Kubenamkan dalam lidah dan mulutku ke dalam selangkangannya, kusedot-sedot bagian itil klitorisnya, tak berapa lama tubuhnya mengejang,ngejang dan mendekap kepalaku. Hampir saja aku tidka bisa bernafas.

Setelah Bu Andrea mencapai orgasme, sosoran lidahku pun pindah ke Bu Ineke yang telah telanjang, akupun tak ingat kapan pakaiannya terlepas. Selangkangannya kubentangkan, sekarang terlihat jelas bentuk memeknya, walaupun telah kunikmati dengan mengentotnya,namun dengan posisi yang tak kulihat jelas ketika ronde pertama pertempuran kami.

Gundukan daging dengan bulu-bulu hitam tak begitu lebat tercukur rapi dan posisi lubang yang rapat tanpa gelambir ditengah-tengah memeknya.

Ahh memek kesukaanku neh, langsung saja kubenamkan kembali wajahku keselangkangannya BU Ineke kali ini.

Degan tangan satu memegang pangkal paha dekat pantat Bu Ineke, akupun menjilat memeknya. Tangan yang satunya pun masih mengelus-ngelus dan menusuk-nusuk memek bu Andrea.

“Asssshh, Yogaaaaa, Njiirr enak pisaan, Yogaaaa....lagiii terusss jilat memek aku,” jerit bu Ineke tak kalah hebohnya.

Akupun semakin semangat menjilati memeknya yang basah bercampur dengan cairan pelumas miliknya. Baunya gak karuan, namun masih khas bau memek, wangi dan khas.

SSSelluuurrf,mmmoooaaauuffff,
Lidahku menari-nari dimemeknya, sangat nikmat dan gurih sekali rasanya. Paha yang mulus, memek yang lezat. Hmmm Yummmieeee...
Bu Andrea pun tak kalah kelojotan mengimbangi tusukan dan kocokan tanganku. Matanya merem melek mengimbanginya.


“Masukinn saaajjjaa kontolmuuu, aayooo, aaooouuhhh, ayooo Yog, Yog...entot gueeeee, cepetannn masukin kontolnyaaaaa” desah-desah dari Bu Andrea yang pelan smabil merem melek bikin gemes.

Kulirik aktivitas Bu Ineke yang masih merem melek dan meremas-remas payudara sendiri, ternyata dia mendengar desahan Bu Andrea meminta dientot saat itu, akupun berdiri dan membentangkan selangkangan Bu Andrea yang masih dalam possisi duduk, lalu aku berdiri dan berusaha memasukan kontolku ke dalam memeknya.

Bless...Blesss...Bless...

Ku Hentakan tiga kali setelah yakin posisinya sudah pas,

“Awwwssss. Aaaaooouhhh, jritt pelan-pelan yoooggg, ahhhh inee ngiluuuuu penuh banget ini memekkkuu,” jerit tertahan BU Andrea ketika

kuhentakan kontolku dengan keras ke dalam memeknya.

Rasanya masih sempit, namun tak sesempit memeknya Bu Ineke.

Kubiarkan kontolku dalam memeknya Bu Andrea, ooughhh terasa hangat dan basah.

Bu Ineke masih duduk sambil meremas-remas tokednya Bu Andea, lalu menghisap putingnyaa, dan meremas-remasnya.

Akupun menggenjot memeknya bu Andrea dengan memaju mundurkan kontoku,dengan ritme perlahan, kemudian temponya agak cepat dengan ritme yang sama.

Plook...ploookk...ploook...ploookk..plooook

Suara khas genjotan terdengar akibat bertemunya selangkanganku dengan pangkal paha dekat pantat Bu Andrea.

Cleeep...cleeep...cleeeep...cleeeeep
Suara tusukannya kontolku menambah birahi kami semakin menggila.

“Oaauhhh...Ouughhh..Ouughh...Oughhhh,” suara desahan erangan bu Andrea mengimbangi genjotanku. Sesekali aku ubah tusukannya bukan maju mundur namun berputar-putar seperti bergoyang, sebuah ilmu yang kudapatkan dari supir Angkutan Kota Mang Dede, ketika meladeni istrinya yang hipersex. Dia kukenal ketika sering nongkrong di sekitaran Mall dekat biasa dia mangkal.

Aku menggoyang memutar-mutar memilin-milin agar genjotannya variatif.

“Auuuuuwww,,auuuwww,,Yoogg, Yoooggg Enakkk buaanget..Yoggg, aaaahhh Ineeeee,,ineeeee, aanjjiirr...aaahhhh...ahhhh,” erangan BU Andrea sambil mengejang-ngejang, tanda orgasme keduanya.

Waduuhh padahal baru lima menit aku menggenjot.

Cairan semburan orgasmenya terasa hangat di kontolku.

Waahhh ternyata cepet juga tuh Bu Andrea, pikirku.

Apa karena menerima serangan dari memek dan puting susunya sehingga cepet keluar.

“Yogaaa, giliraaanku dong dientot lagiii, sayank,” Bu Ineke kali ini sudah tidak canggung untuk meminta.

Akupun yang masih hot-hotnya dengan birahi membumbung tinggi, lalu melepaskan kontolku dari memeknya Bu Andrea.

Lalu tanpa suara kuberi aba-aba Bu Ineke untuk nungging.

Aku tak bosan-bosannya memandangi dan ingin memegang kembali bokongnya yang aduhai seksi banget.

Dengan bertumpu pada sofa, dia pun menungging, memeknya tersembul indah terlihat dari belakang. Lalu kugesk-gesek kontolku ditengah belahan memeknya.

“Yogaaaa, ooughhh...udaaah mulaaaiii nakal yaaa, ceepeet sayaank masukiin,” ucap Bu Ineke manja.
Ahhh jangankan merasakan memeknya, mendengar kata-kata dengan nada manja saja sudah ngaceng pool, apalagi ini aku ngentot wanita yang kuidam-idamkan dikantor tempat ku magang sekarang.

Blesss..Bless...
Kutusukan kontoku kebelahan memeknya Bu Ineke, aduhhh enak bingit, oowwhh shitt hangatnya memek Bu Ineke.

Ini Kali kedua aku merasakan nikmatnya memek ini. Lubangnya Bu Ineke memang lebih sempit, dan membuat aku harus mengatur tempo agar tidak kedodoran.

Jangan sampai rugi dan tumbang kalah dalam pertempuran ini.

Kapan lagi merasakan memek kedua wanita yang terhormat, dan gratis pula.

Kalau beli di luaran bisa-bisa lebih dari Cetiaw, ahhh memang hari ini adalah keberuntungan diatas keberuntungan, Hah, apaan pikiranku ngelantur gini. Damn. Aku masih tersenyum-senyum mendengar suara-suara dalam otaku ini.

Ayooo Yogaa, its your time, your venue, your lucky day.
Setelah ontolku masuk kedalam memek hangat nan sempitnya Bu Ineke, lalu kugenjot dengan tempo yang biasa, namun berirama, sambil tanganku memegang bagian punggung dekat pangkal payudaraya.

Setelah genjotanku berirama dan terasa nikmat lalu kurundukan kembali badanku dan kuremas-remas payudaranya, lalu kucium dan kujilat bagian punggung dekat pundaknya. Aku gigit sehingga menimbulkan bekas.

Plook..ploook...plook..ploook...


Suara selangkanganku bertemu dengan bagian bokong pantatnya Bu Ineke. Lalu kurasakan Kontoolku semakin mengeras namun tak kurasakan geli-geli ingin muncrat seperti ketika mengentot Bu Andrea.

Goyangan dan genjotanku silih berganti merasakan kenikmatan surgawi dunia.

Remasanku dipantat, dan payudara Bu Ineke merangsang tubuhnya.

“Awwwhhassshhhh....aaooughh Yogaaa, terussss....memekkuw rasanyaaaaa perihhh nikmaaattt... “ desah bu Ineke sambil menerima genjotanku dari belakang.

Genjotanku semakin menggila, tiba-tiba kupercepat tusukanku lalu melambat dan dipercepat kembali.

“Aww, oough,,ooughhh, oughhh, Awwwhhh,, oughhh,,” desahan Bu Ineke tak beraturan.

Ploookkk...ploookkk...plooookkk..plooookkk

Masih dalam dogy style, kami masih bersenggama. Masih dalam keadaan ngentot, ah Yogaa beruntungnya kamu, suara itu terdengar lagi dalam pikiran ini. Hmm yah aku benar-benar beruntung, saat ini aku sedang ngentot wanita cantik yang dikantor selalu diperbincangkan ini.

“Ahhhhww...Yoga, kontolmuu besaar, edduuuaaann banget, ooughh edun tenan, i like it, i like your dick, penis mu, kontolmuuu,” kata-kata racauan, erangan, desahan berbaur jadi satu mengiringi permainan kami.

Kakiku masih kuat berdiri menggenjot Bu Ineke, ngentot memeknya, memek yang legit, wangi dan rapet.
Pllookk., ploook, plook, plookkk

Kupercepat tempo genjotanku, dan kupeluk tubuhnya dari belakang, lalu kurasakan badannya mengejang.

“Awwww..awww ampunnn Yogaaa, akuuuu keeluuuaarrr, sayaaangg,” kulihat kakikya menahan orgasme yang nikmatnya tiada bandingannya. Kontolku pun semakin mengeras, dan masih tegang seperti kayu, namun belum merasakan tanda-tanda ingin muncrat karena masih kuatur birahi dan nafas ketika menggenjot tadi.

Kuhentikan genjotanku lalu kualihkan pandangan ke arah Bu Andrea yang masih duduk dengan menyandar lemas disofa dengan mata sayu, lalu kucabut kontolku dari memeknya Bu Ineke. Setelah kucabut, robohlah dia kesofa telungkup menggelosoh, sepertinya lemas setelah orgasme.

Akupun membentangkan selangkangan Bu Andrea, lalu ku gesek-gesek kepala helm kontolku.

“Awww..assshh, pelan-pelaaan,,akuu lemesss yaa,” ucap Bu Andrea
Bless--...blessss...
Pelan-pelan kumasukan kontolku perlahan-lahan, dan setelah masuk semua sehingga menyisakan kedua biji pelerku, ku genjot perlahan-lahan.
Kali ini kugenjot memang perlahan-lahan, lalu kugiyang memutar tusukannya. Kulihat mata Bu Andrea berangsur berbinar menerima rangsangan dari tusukan kontolku.

Aawwwhhhh..eeehhhmmmmm...eeehhhhmmmmmm

Kali ini desahannya terdengar seperti berdehem, menahan kenikmatan dan rangsangan yang mulai merambat ditubuhnya.
Aawwwssshhhh...ohhhmmm...aashhh,,, mmhhh eehhhhmmmmm

Kugenjot perlahan-lahan, lalu kakinya kupegang dan diletakan didepan dadaku dengan posisi kaki lurus keatas.

“oowhhh,yooohh,,eehhmmm,,,ehhh...eeoohhh,,yooogg,,” desahan Bu Andrea terdengar agak keras berbeda dnegan awal-awal tadi.
“Memekkuuw, ooghhh memekmu penuh sama kontolmuuu yooghhh,” racau Bu Andrea.

Lalu kupercepat tempo genjotanku, kakinya kali ini bergelayut dipundakku.

Plook..plook..plook..plook.

Suara genjotanku terdengar pelan dan beritme, terkadang tusukanku dalam beberapa kali aku hentakan dalam kedalam memeknya, dan aku putar-putar goyangannya. Sesekali juga Bu Andrea melakukan cengkraman pada kontolku melalui memeknya, ketika aku melotot dia hanya tertawa dan tersenyum=senyum melihat reaksiku.

Plookk..plookk..plookk..plookk..

Aaooghh..ogghhh..awwwwh...aasshhh...ooughhh...

Desahan dan erangannya terdengar kembali mengikuti goyangan dan genjotanku. Kali ini dia juga berusaha mengimbangi goyanganku. Sesekali aku menunduk mencium bibirnya yang sensual dan kami berpagutan sambil kugejot memeknya.

Kalau remasan pada susunya dan bagian sekujur tubuh sempurnanya Bu Ineke jangan ditanya, birahi aku lagi tinggi dan dalam seumur hidupku baru kali ini merasakan perkasa seperti ini, bak seorang prajurit dalam perang troya.

“Yooggg Teruuusss...Genjoottt Yoggg,” erang Bu Andrea.

Aku terus menggenjot memek Bu Andrea,

Plook...plook..ploook

Kali ini temponya agak dipercepat,

“Yooggg akuu mau keluaarrr,

Aku percepat genjotan kontolku yang terasa hangat, dan semakin nikmat rasanya

“ayoooo keluarkaaan didalam memekkkuuu,” kata Bu Andrea mendesah.

Kupercepat terus tempo genjotanku sambil mencium bibirnya,

Kontolku terasa berkedut-kedut
Kali ini pagutan kami dan genjotan semakin liar...

“Ahhhhh yooogggg, aakuuu keluaaarr,”

Crooott...Crooot..Crooottt...Crooottt, ku semprotkan cairan pejuhku didalam memek Bu Andrea.

Ahhhhh assshhhh oowughhhhhh

lalu kubenamkan dalam-dalam kontolku ke dalam memeknya.

Croottt...Crooott.

Tersisa dua semprotan ternyataaa..

Ahhhh..ahhh..aahhhh...

Aaooughhhh

Suara nafas kami yang tak beraturan
Lemas

Dan nikmat banget

Kedua kakiku terasa capek dan lemas,


Namun aku belum melepaskan kontol dalam memek bu Andrea

Aku masih memegang selangkangannya

Kontolku pun terasa berkedut-kedut.

Lalu kontolku pun terlepas dari memek yang licin dan becek oleh cairan pejuh

Bu Andrea melemparkan tubuhnya duduk terlentang terkapar disofa bagian ujung kiri, karena ujung sofa sebelah kanan Bu Ineke masih terkapar dengan posisi telungkup habis kuentot dengan posisi dogy style.

Aku pun memilih terkapar dibawah lantai yang beralaskan permadani dekat televisi, karena didepan sofa ada meja sehinga tidak leluasa untuk terlentang. Lututku terasa pegal banget. Nafasku masih ngos-ngosan tak beraturan. Namun sebanding dengan kenikmatan yang kudapatkan.

“anjirrr, Nee, nikmat bangeet, ngentot sama kontol helm gede,” ucap Bu Andrea memecah keheningan diantara kami selepas pergumulan bertiga.

“Juaraa yaa, kontolnyaa tuh si Yoga,” ujar Bu Ineke menimpali perkataan sohibnya.

“Hmmm, he;eehm sampe memeku penuh banget, Kontolnya Berto juga kalah Ne,” kata Bu Andrea.

Aku hanya tersenyum-senyum mendengar obrolan mereka.

“Alah, katanya kontol yang paling enak itu punya Tukang Sayur tempo dulu itu, yang maen sama kamu dulu,” kata Bu Ineke.

“Hah, pernah maen sama tukang sayur,” tak sengaja aku menyamber perkataan Bu Ineke, setelah beberapa saat menyesal dengan sikapku yang menyambar obrolan mereka.

Bu Ineke pun tertawa mendengar responku,” hahaha, ya coba tanya langsung tuh konfirmasi tuh sama orangnya,”
“Hush, bukan tukang sayur biasa,” kata Bu Andrea.
“Ahhhh tetap aja tukang sayur,” Bu Ineke menimpali kembali.
“Ihhh dia seh sebenarnya instruktur gym, dia lagi bantuin bapaknya yang lagi sakit. Kebetulan bapaknya tukang sayur dikomplek sini,” cerita Bu Andrea.
“Wew, seru dunk ceritanya,” aku berani menimpali juga akhirnya.
“Yah begitulah, aku mau juga karena kaget aja ketemu dia wkatu Fitnes dekat kantor, ternyata dia insruktur fitnes, ya akhirnya deket,” kata Bu Andrea.

“deket terus ngentot....,hehehe,” kata Bu Ineke menggoda Bu Andrea.
“Hehe, ya itu seh naluri aja karena kedekatan, tapi itu juga maennya Cuma 2 kali,” ucap Bu Andrea cuek bebek mengakui kehidupan seknya.

“Wuidih dua kali tetap aja ngentot namanya,” sahut Bu Ineke, disambut tawa oleh Bu Andrea.

“Ah loe juga selain bandot tua si Reno, loe juga lebih parah ngentot sama tukang kebon 3 bulan yang lalu,” kata Bu Andrea membuka aib Bu Ineke.

“Njiir, kamu buka-buka aib, dodol, tapi yaa itu juga bukan tukang kebon biasa,” bela Bu Ineke.

“Nggak biasanya kenapa?, emang dia turunan ningrat?,” suara bu Andrea menyahuti perkataaan BU Ineke.

“Dia itu dulunya bekas Manager Bank, lalu nganggur gara-gara banknya merger dan dia salah satu personel yang tidak diperpanjang kontraknya, dulu sempa kenal lama pas dia masih di bank,” kata Bu Ineke.

“Trus dia usaha dibidang penataan garden diperumahan komersil, dan ketemu cerita-cerita....dan,” lanjut Bu Ineke

“Dan ngentot juga akhirnya, hahahaha, ah tetap aja tukang kebon. Katanya dia kontolnya yang paling enak bagimu” kata Bu andrea sambil tertawa.

“Ahh enakan punya yoga, kok...” kata Bu Ineke.

Akupun senyum-senyum dan tertawa hahahihi lirih. Bisa dibayangkan kami bertiga terkapar agak berjauhan dan bersahutan satu sama lain ngomongin cerita ngentotnya mereka berdua.

Kulihat jam dinding yang ada diatas televisi menunjukan waktu pukul 11 malam. Wah berapa lama aku bertempur dengan dua bidadari cantik itu ya. Ah kepalaku tiba-tiba terasa agak pusing. Hmmm Kenapa yaa. Bu Ineke dan Bu Andreapun sepi tak terdengar suaranya.

Mataku pun perih rasanya dan rasa kantuk menyerang secara tiba-tiba. Semula aku memejamkan untuk membuat mataku enakan. Aku menahan untuk jangan tertidur agar dapat menikmati ngentot lagi dengan Bu Ineke dan Bu Andrea. Kesempatan langka dan entah apakah esok masih ada lagi.

Namun lama-lama sepertinya mataku nyaman dalam posisi terpejam. Mataku jadi rileks dan rasanya enakan.

Lalu sepertinya aku tertidur.

Entah berapa lama.

Sampai aku dibangunkan oleh tepukan tangan halus yang mengenai pipiku.

“Yogaa, Yogaaa ayooo tidurnya pindah ke kamar,” suara ituu..ahh iyaa seketika aku bisa menguasai keadaan alam bawah sadarku, itu suara Bu Ineke.
“Yogaa, ayooo banguun, temani aku tidur dikamar,” suara manja bu Ineke.

Kubukakan mata, dan aku masih terkapar bertelanjang diatas lantai beralaskan permadani didepan Televisi ruang tengah keluarga Bu Ineke.
Lalu kulihat Bu Ineke berjongkok membangunkanku juga dengan kondisi masih telanjang,

Lalu akupun bangun dan menerima uluran tangan ajakan bu Ineke. Lalu samar-samar karena mataku belum fokus benar kulihat sosok tubuh Bu Andrea masih terlentang disofa dalam keadaan telanjang dan tertidur.

“Hmmm..Bu Andreaa gimaana?,” tanyaku sambil berjalan menuju kamar utama yang letaknya dibagian belakang ruang tengah keluarga.

“Ahhh biarlah nanti kalau bangun pasti nyusul kita ke kamar,” jawab Bu Ineke.

Kamipun masuk kedalam kamar dan pintu kamarpun dibiarkan terbuka. Lalu kulihat kamar yang begitu luas dengan tempat tidur spring bed ukuran super king size, 200 cm x 200 cm.

Lalu Bu Ineke masih memegang tanganku membimbingku untuk menuju peraduan kami. Selimut tebal diatas tempat tidur menjadi penutup tubuh kami. Setelah masuk kedalam selimut tersebut lalu Bu Ineke memunggungiku dan menarik lenganku agar memeluknya dari belakang.
Ahhh romantis sekali, hmm..akuun memeluk tubuh sempurna dan hangatnya Bu Ineke. Ahh rasanya hangat. Tubuh telanjang kami ada dalam satu ranjang.

Dan kontolku tiba-tiba agak mngeras, awhhh hmm birahi itu ternyata bangkit kembali akibat batang kontolku tergesk-gesek bokong Bu Ineke yang sekel dan padat.

Kugesek-gesek kontolku dipantatnya bu Ineke. Ahh semakin tegang neh kontol......




=======================================================
Update tengah malam...
Yogaaa...Bejo tenan kowe, Le.Le..

aku yo dadi pengen koyo Yoga
 
Terakhir diubah:
Nama lengkapnya jadi yoga subejo kalo gini nasibnya

Ho'oh, keto'e jenenge Yoga Untung Subejo, hahaha,

Yoga2 mujur tenan nasibmu iki,ddi pengen knl kro yoga,sp ngrti diajk ehem2 hehe

Wah aku yooo pengen Hu...
Ne ML mbe MILF kuwi jarene kadang Lali jenenge mung kelingan rasane, hahah



Utk suhu-suhu dan guru besar di forum, maturnuwun Kamsia bngt atas apresiasi dan dukungannya..

Apabila ada pengulangan kata dan deskripsi yang muter2, Mohon maaf ane masih Nyubi dalam dunia cerita persemprotan..

mudah2an RL lancar jaya dan update bs reguler minimal seminggu sekali..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd