Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

MENGUSULKAN NAMA BAYI PERMAISURI MINGMEI



"Kira - kira nama yang cocok itu apa Nak?" ucap Kaisar Chang Li Wan Duduk bersama Rombongan Udin.

"Jangan serahkan ke Bos... Kaisar,Jika Bos yang kasih nama pasti aneh - aneh" ucap Paijo.

"Maksudnya?" ucap Kaisar Chang Li Wan gak Paham.

"Bro... Kamu aja yang jelasin" ucap Paijo menunjuk Ponijan.

"Begini Kaisar...maksud dari Kang Paijo itu Nama - nama Kita itu pemberian dari Bos Udin,contoh saya ini,nama saya Ponijan,lalu Paijo,Djarwo,Kusuma Wijaya,Juminten.. Begitu." ucap Ponijan.

"Ooo... Jadi nama - nama Kalian itu pemberian dari keponakanku ya. Baiklah kalau begitu,Nak Udin saja yang beri nama" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Asem.... Dah dijelasin masih aja kayak gitu... Woo.... Kaisar pekok" ucap Ponijan menggerutu.

"Hem.... Nampak Udin berpikir.

"Kalau cowok namanya Arjuna jika cewek namanya... Hem.... Calisa Mei Wan dipanggil Lisa bisa,dipanggil Mei juga bisa.. Gimana Paman?" ucap Udin memberi usul nama Anak Chang Li Wan.

" Tumben Bagus Bos...." ucap Paijo.

"Lah emang bagus kan jika aku beri nama,seperti nama Pakde sama Paman dan Bibi... ?" ucap Udin heran.

"Baiklah.. Aku setuju dengan nama itu Nak.. "ucap Kaisar Chang Li Wan.

Setengah jam Mereka menunggu.

Para Warga membagikan makanan dan minuman sembari menunggu kelahiran Permaisuri Mingmei.

Tak lama kemudian,pintu rumah Kaisar Chang Li Wan terbuka.

Nampak Juminten keluar dari pintu.

"Bagaimana keadaan Istri dan anak saya?" ucap Kaisar Chang Li Wan cemas.

Juminten mengajak salaman,Kaisar Chang Li Wan menerimanya.
"Selamat Tuan,Mingmei melahirkan seorang bayi laki - laki,keadaan mereka sehat - sehat saja" ucap Juminten sambil bersalaman.

"Selamat Tuan..." ucap para warga mendekati Kaisar Chang Li Wan sambil bersalaman. Mereka mengantri untuk memberi ucapan selamat pada Kaisar Chang Li Wan.

Setelah itu kaisar Chang Li Wan masuk ke dalam Rumah untuk melihat Istrinya dan Bayinya.

Ketika Sudah dikamar,ia melihat Mingmei duduk bersandar miring ,kaki di selonjorkan.

"Kanda... Lihatlah putra kita" ucap Mingmei.

Kaisar Chang Li Wan melihat Bayi laki - laki berada disamping istrinya.

"Terima kasih ya Dinda...." ucap Kaisar Chang Li Wan mengecup kening istrinya.

"Kanda sudah ada nama apa belum untuk anak kita?" ucap Mingmei.

"Sudah Dinda... Nama anak kita adalah Arjuna... Chang Arjuna ,Gimana Dinda? soalnya nama itu Nak Udin yang mengusulkan" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Hem.... Bagus Kanda... Dinda suka dengan nama itu." ucap Mingmei.

Mingmei melihat Arjuna mirip Udin.

"Kok mirip Udin ya... Apa karena Udin menjodohkan aku?Lalu bayi ini mukanya mirip dia" ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati.

.

.

Setelah Kalahiran Permaisuri Mingmei,Kaisar Chang Li Wan membuat Pesta ,ia mengundang semua Rakyatnya untuk Hadir ,Semua Warga nampak gembira mendengar kabar tersebut,bahkan Rakyat yang ada didesa diundang,berbagai Sekte juga diundang,tak lupa para Raja juga diundang dan Kaisar Hong juga diundang. Pesta itu digelar selama 7 hari 7 malam.

Rombongan Udin tak ikut,sebab Akan melanjutkan perjalanannya.

Sebelum pesta di gelar Nampak Rombongan Udin dan keluarga Kaisar Chang Li Wan berkumpul di ruang keluarga.

"Maaf Paman Wan. Kami akan melanjutkan perjalanan ini. Dan Li Shan akan ikut bersama kita" ucap Udin.

"Eh...!!?? Mengapa kalian mau pergi? kenapa tidak tinggal disini saja?" ucap Kaisar Chang Li Wan terkejut.

"Udin ingin melanjutkan lagi petualangan Udin paman Wan.. Suatu saat,Udin akan singgah kesini lagi" ucap Udin.

"Hem... Baiklah kalau begitu,Paman tak bisa memaksa kalian. Paman ucapin banyak terima kasih." ucap Kaisar Chang Li Wan memeluk Udin lalu mencium pipi kanan dan kiri.Lalu melepaskannya.

"Ini ada hadiah buat Paman" ucap Rissa.
Rissa memegang lengan Kaisar Chang Li Wan.

Nampak cahaya putih menyelimuti tubuh Kaisar Chang Li Wan.
Tak Lama kemudian cahaya itu redup.

Tubuh Kaisar Chang Li Wan nampak berbeda dari sebelumnya.

"HAAAAAA....... LI Shan,Mingmei menjatuhkan Rahangnya kebawah. Sebab Penampilan Kaisar Chang Li Wan seperti Pemuda yang gagah.tapi tapi tak mengubah warna rambutnya.

"EH....!!?? Kaisar Chang Li Wan terkejut saat melihat perubahan tubuhnya itu.

"Ini buat Paman ,terserah .mau dibuat apa.. " ucap Rissa menyerahkan cincin ruang pada Kaisar Chang Li Wan.

"Terima Kasih Nak.... " ucap Kaisar Chang Li Wan memeluk Rissa.

Udin berjalan ke arah Mingmei yang sedang duduk menggendong Arjuna. Nampak Arjuna sedang tidur.

"Bibi... Udin pergi dulu ya" ucap Udin lalu bersalaman lalu mencium tangan.

Mingmei mencium pipi Udin .

Emmuacch... Emmuaachh...

"Hati - hati ya Nak... Jika ada waktu bermainlah kemari" ucap Mingmei.

"Iya Bi....

"Kamu jangan nakal ya Arjuna,jika kamu nakal maka aku akan memukulmu... " ucap Udin lalu mencium Arjuna.

"Paman... Bibi... Kita pergi Dulu... Da... Da......" ucap Udin lalu mereka menghilang.

Kini yang tersisa Hanya Kaisar Chang Li Wan,Permaisuri Mingmei dan Arjuna.
Lingling ikut bersama Udin. Awalnya Mingmei tak setuju,Lingling terus merengek minta ikut,mau tak mau mengiyakan saja.

.

.

.

.
----***---

.

.

Rombongan Udin melesat pergi.

Mereka menaiki Paijo.

Jendral Mingxia Ikut dalam Rombongan Udin. Karena Jendral Mingxia sudah bersumpah setia pada Udin.

Kini jabatan Jendralnya di serahkan pada yang lainnya sebelum ia pergi bersama Udin.

"Kita kemana Dek... " ucap Udin.

"Lurus aja kang mas... sebab kita akan menuju tempat yang diselimuti Es." ucap Rissa.

"Ooo Gitu... Tapi aku kangen sama Ibu dek" ucap Udin.

"Hem..... Oke Kang mas..." ucap Rissa.

Lalu Rissa menyuruh Paijo mengubah Arah.

"Baik Nyonya... " ucap Paijo lalu mengubah arahnya

"Siapa sebenarnya Udin ini...Mangapa begitu banyak pertanyaan dikepalaku" ucap Mingxia dalam hati.

"Pelan - pelan nanti kamu akan tahu sendiri" ucap Rissa telepati.

"EH....!!?? Mingxia terkejut. Ia lupa bahwa Rissa dalam membaca ucapan dihatinya.

"Maaf... Aku hanya penasaran saja,tidak ada maksud yang lainnya...Sumpah demi apapun" ucap Mingxia dalam Hati.

"Iya aku percaya kok,tenang saja... Selama dalam perjalanan akan banyak hal yang tak terduga nantinya" ucap Rissa telepati.

"Iya nyonya Bos..." ucap Mingxia dalam hati. Ia tak bisa telepati ke Rissa.

Rumah Yang mereka tinggali di desa Gotong Royong oleh warga dibiarkan Kosong ,tak ada yang berani menempatinya.
Luas desa itu sekarang mencapai 50 Km,Desa itu dilindungi oleh Array yang dibuat oleh Udin.
Udin juga meninggalkan berbagai macam pil dan bahan makanan yang dimasukkan didalam Cincin ruang,lalu diserahkan kepada Qin Shang Li sebagai ketua Desa.

Setiap seminggu sekali,Kaisar Chang Li Wan berkunjung ke desa Gotong Royong untuk melihat perkembangan penduduk disana.
Kaisar Chang Li Wan menjadikan Desa Gotong royong sebagai tempat Rahasia. hanya orang kepercayaanya saja yang tahu.
 
USIL DIRUANG RAPAT




KERAJAAN JIAN.

500Meter dari Kerajaan Jian,Udin meminta semuanya untuk masuk ke dunia cincin,sebab Udin mau kasih kejutan pada kedua orang tuanya. Mereka pun masuk kedalam.

Udin kemudian menggunakan Jurus menghilangnya dan hawa keberadaanya.
Udin melesat terbang ke arah Istana Jian.

Udin mencari kedua orang orang tuanya berada.

"Kemana Ayah dan Ibu ya... " ucap Udin dalam hati sambil menelusuri istana Jian.

Udin pergi ke Ruang rapat.

Nampak Raja Jian Sedang membahas masalah Bandit yang ada didesa,disitu ada Shan,dan Jia Li.

Udin berdiri disamping Jia Li.

"Usilin aaaah....." ucap Udin dalam hati.

Udin meniup pelan ke Telinga sebelah kanan Jia Li.

Huuuuuuuff......

Jia Li kaget lalu menoleh ke samping kanan . disamping kanan ada seorang pria. Nampak ia memiliki pangkat yang sama denga. Jia Li.

"Aneh... Perasaan ada yang niup kupingku" ucap Jia Li dalam hati.

Udin berpindah ke sebelah Kiri Jia Li.

Lalu meniup pelan ke arah telinga Jia Li.

Huuuuuuuufff.......

"EH....!!???... Jia kaget lalu menoleh sebelah Kiri.

Sebelah kiri Jia Li ada Shan,Shan sedang fokus mendengar rapat tersebut.

"Siapa yang niup kupingku" ucap Jia Li dalam Hati.

Udin mengelitik pinggang Jia Li.

Jia Li terkejut sambil melompat dari tempat duduknya.

Semua Orang melihat Jia Li bertingkah aneh lalu Raja Jian berkata" Ada apa denganmu Jendral Jia Li?" ucap Raja Jian.

"Maaf yang Mulia,Hamba tadi merasa pinggang saya ada yang menggelitik."ucap Jia Li Lalu duduk kembali.

"Mungkin ada hewan didalam baju" ucap Raja Jian.

Jia Li lalu meraba - raba pinggangnya untuk memastikan.

"Gak ada Hewan dipinggangku" ucap Jia Li dalam hati.

Udin lalu beralih ke Raja Jian.Ia menggelitik pinggang Raja Jian.

Raja Jian kaget lalu melompat dari kursinya.

"Ada apa yang Mulia" ucap Shan melihat Raja Jian melompat dari kursinya.

"Seperti ada yang menggelitik pinggangku" ucap Raja Jian.

"Mungkin ada Hewan dibalik baju yang mulia" ucap Jia Li.

"Masa seh??" ucap Raja Jian lalu meraba - raba pinggangnya.

"Gak ada Hewannya" ucap Raja Jian lalu duduk lagi.

Udin menggelitik lagi pinggang Raja Jian.

Raja Jian reflek melompat lagi.

"Ada apa yang Mulia" ucap Shan heran.

"Seperti ada yang menggelitikku tadi,ini yang sudah ke dua kalinya" ucap Raja Jian.

"Aneh.... " gumam Shan.

Shan lalu teringat Udin bisa menghilang,ia berpikir itu kelakuan Udin,tapi segera ia menepisnya,sebab Udin berada sangat jauh dari tempat ia berada.

Udin melihat kertas dan juga alat tulis yang letaknya 3 Meter disamping Raja Jian.Udin mengambil alat tulis itu. Lalu menulis.

Semua orang yang melihat alat tulis itu bergerak sendiri terkejut.

Alat tulis itu nampak menulis sesuatu.

Shan lalu mendekat ke arah Alat tulis yang bergerak.setelah itu berhenti dan tergeletak begitu saja.

Ia melihat tulisan. TOLONG AKU...

"Apa yang ditulis itu Jendral Shan?" ucap Raja Jian penasaran.

"TOLONG AKU " ucap Shan lalu mengambil kertas tersebut.

"TOLONG AKU!!???? ucap Semua orang terkejut dan heran.

Tak lama kemudian alat tulis itu bergerak lagi.

"DIMANA AYAH DAN IBUKU"...

"Apa tulisaannya Jendral Shan?" ucap Raja Jian.

"DIMANA AYAH DAN IBUKU" ucap Shan.

Semua orang nampak berpikir dan saling bertanya.

"Apakah itu ulah arwah penasaran?" Celetuk salah satu pelayan istana.

"ARWAH PENASARAN.....!!!???? ucap Semua orang.

Alat tulis itu bergerak lagi.

"KALAU GAK MAU KASIH TAU MAKA KALIAN AKAN AKU TEROR TERUS.

"Apa tulisaannya Jendral Shan" ucap Raja Jian.

"EH....!!!?? Shan terkejut.

"KALAU GAK MAU KASIH TAU MAKA KALIAN AKAN AKU TEROS TERUS" ucap Shan.

"APAAAAAAA.....!!?? ucap semua orang yang ada diruangan terkejut.

Udin melayang ke arah meja yang terdapat buah - buahan.

Udin mengambil buah anggur.

"Coba lihat itu... Buah anggur melayang sendiri," ucap Orang yang ikut rapat tak sengaja melihat buah anggur tiba - tiba melayang.

Mereka yang mendengar lalu melihat ke arah Buah Anggur tersebut.

"HAAAAAAAA....... Semua orang menjatuhkan rahangnya kebawah.Sebab buah anggur itu nampak ada yang memetik lalu melayang dan menghilang.

Udin mengontrol ilmu menghilangnya,barang yang ia sentuh tak bisa ikut tak terlihat.

Udin melihat mereka membuka mulutnya,dengan sigap melempar buah anggur kedalam mulut mereka.

Rata - rata orang yang kemasukan buah anggur yang tiba - tiba masuk dalam mulutnya kesedakan.

"Uhuk....Uhuk... Uhuk.... Uhuk....

Raja Jian tak luput dari lemparan buah anggur ia ikut kesedakan,kecuali Jia Li,sebab Jia Li adalah Bibinya.

Udin lalu merubah wujudnya menjadi Umam,setelah itu.

"DIMANA AYAH DAN IBUKUUUUUU.... HAAAAAAAAAA.... " ucap Udin pakai Qi membuat suaranya seperti Hantu yang ada di Film horor.

Nampak semua orang terkejut,Bulu kuduknya mereka tiba - tiba berdiri.

"KALAU TAK MEMBERI TAHU... AKU AKAN MENEROR KALIAN SELAMANYA.... HAAAAAAAAAA...... ucap Udin pakai Qi.

"HA...Ha......HANTUUUUUUU..... " ucap mereka serempak. kemudian lari keluar Ruang rapat kecuali Shan,Jia Li dan Raja Jian.

"Siapa nama Ayah dan Ibumu?" ucap Shan memberanikan diri bertanya.

Udin tak menjawab lalu pergi dari ruang rapat tersebut.

Udin menelusuri Lorong istana.

Udin melihat ada gadis nampak berusia 24 Tahun berlatih di taman. Lalu Udin menghampirinya.

Gadis itu sedang menarik busur panah,ia mencoba membidik target sejauh 50 Meter.

Udin melayang disamping gadis itu.

"Geser kekanan sedikit,..." ucap Udin pelan.

Sang gadis terkejut,kemudian ia mengikuti suara itu.

"Angkat naik sedikit " ucap Udin lagi.

Gadis itu mengangkat sedikit busurnya.

"Cukup,lepaskan....." ucap Udin.

Sang gadis melesatkan anak panahnya.

Wuuuusshhhh..... Anak lanah meluncur.

Jleb.... Anak panah menancap tepat sasaran.

Sang Gadis lalu menoleh kebelakang.

"Siapa yang membisikkan aku ya?" ucap Gadis itu lalu berjalan ke arah Sasaran panahnya.

"EH.... !!?? Sang Gadis terkejut saat melihat anak panahnya mengenai tepat sasaran.
Kemudian ia berjalan lagi ke arah semula. Ia mengambil anak panah lalu menarik tali busurnya.

"Kiri sedikit..." ucap Udin pelan.

Sang Gadis penasaran lalu menoleh kebelakang.

"Gak Ada orang?" ucap Gadis itu.

"Aku mengawasimu dari jauh,ayo tarik lagi panahmu" ucap Udin.

Sang gadis menuruti suara itu.

"Kanan sedikit...stop... Lepaskan... " ucap Udin.

Sang gadis melepaskan anak panahnya.

wuuusssh...... Anak panah melesat.

Kraaaccck....jleb.... Anak panah tadi membelah anak panah yang menancap.

"EH...!!?? Sang Gadis terkejut melihat panahnya itu membelah anak panah yang tertancap.

"Lanjut lagi apa sudahan,kalau lanjut aku ajarin.mumpung aku gak sibuk." ucap Udin.

"Hem... Lanjut lagi Tuan.." ucap Sang Gadis.

"Ambil lagi anak panahmu" ucap Udin.

Sang gadis meneruti suara tersebut.

"Coba kamu alirkan Qi pada anak panah itu." ucap Udin.

Sang gadis mengalirkan Qi pada anak panah.

"sip... itu sudah tepat sasaran,lapaskan... " ucap Udin.

Anak panah melesat dengan cepat.

Wuuussssh.....

Boomm...... Papan target hancur.

"EH....!!?? Sang Gadis terkejut ketika melihat papan target itu hancur.

"Sebelum melepaskan panah,kamu harus merasakan arah datangnya angin,lalu hitung jaraknya. Nanti kamu akan bisa membidik dengan tepat." ucap Udin.

"Terima kasih Tuan sudah mengajarkan saya" ucap Gadis itu.

"Iya sama - sama,Oh iya.. Kamu tahu gak Lin Shang Peng ada dimana" ucap Udin.

Sang Gadis lalu memberi tahu tempat Lin Shang Peng berada.

"Terima kasih cantik... Aku pergi dulu ya" ucap Udin lalu melesat ke arah tempat dimana orang tuanya berada.

"Iya...sama - sama Tuan" ucap Gadis itu.
 
USIL DIRUANG RAPAT




KERAJAAN JIAN.

500Meter dari Kerajaan Jian,Udin meminta semuanya untuk masuk ke dunia cincin,sebab Udin mau kasih kejutan pada kedua orang tuanya. Mereka pun masuk kedalam.

Udin kemudian menggunakan Jurus menghilangnya dan hawa keberadaanya.
Udin melesat terbang ke arah Istana Jian.

Udin mencari kedua orang orang tuanya berada.

"Kemana Ayah dan Ibu ya... " ucap Udin dalam hati sambil menelusuri istana Jian.

Udin pergi ke Ruang rapat.

Nampak Raja Jian Sedang membahas masalah Bandit yang ada didesa,disitu ada Shan,dan Jia Li.

Udin berdiri disamping Jia Li.

"Usilin aaaah....." ucap Udin dalam hati.

Udin meniup pelan ke Telinga sebelah kanan Jia Li.

Huuuuuuuff......

Jia Li kaget lalu menoleh ke samping kanan . disamping kanan ada seorang pria. Nampak ia memiliki pangkat yang sama denga. Jia Li.

"Aneh... Perasaan ada yang niup kupingku" ucap Jia Li dalam hati.

Udin berpindah ke sebelah Kiri Jia Li.

Lalu meniup pelan ke arah telinga Jia Li.

Huuuuuuuufff.......

"EH....!!???... Jia kaget lalu menoleh sebelah Kiri.

Sebelah kiri Jia Li ada Shan,Shan sedang fokus mendengar rapat tersebut.

"Siapa yang niup kupingku" ucap Jia Li dalam Hati.

Udin mengelitik pinggang Jia Li.

Jia Li terkejut sambil melompat dari tempat duduknya.

Semua Orang melihat Jia Li bertingkah aneh lalu Raja Jian berkata" Ada apa denganmu Jendral Jia Li?" ucap Raja Jian.

"Maaf yang Mulia,Hamba tadi merasa pinggang saya ada yang menggelitik."ucap Jia Li Lalu duduk kembali.

"Mungkin ada hewan didalam baju" ucap Raja Jian.

Jia Li lalu meraba - raba pinggangnya untuk memastikan.

"Gak ada Hewan dipinggangku" ucap Jia Li dalam hati.

Udin lalu beralih ke Raja Jian.Ia menggelitik pinggang Raja Jian.

Raja Jian kaget lalu melompat dari kursinya.

"Ada apa yang Mulia" ucap Shan melihat Raja Jian melompat dari kursinya.

"Seperti ada yang menggelitik pinggangku" ucap Raja Jian.

"Mungkin ada Hewan dibalik baju yang mulia" ucap Jia Li.

"Masa seh??" ucap Raja Jian lalu meraba - raba pinggangnya.

"Gak ada Hewannya" ucap Raja Jian lalu duduk lagi.

Udin menggelitik lagi pinggang Raja Jian.

Raja Jian reflek melompat lagi.

"Ada apa yang Mulia" ucap Shan heran.

"Seperti ada yang menggelitikku tadi,ini yang sudah ke dua kalinya" ucap Raja Jian.

"Aneh.... " gumam Shan.

Shan lalu teringat Udin bisa menghilang,ia berpikir itu kelakuan Udin,tapi segera ia menepisnya,sebab Udin berada sangat jauh dari tempat ia berada.

Udin melihat kertas dan juga alat tulis yang letaknya 3 Meter disamping Raja Jian.Udin mengambil alat tulis itu. Lalu menulis.

Semua orang yang melihat alat tulis itu bergerak sendiri terkejut.

Alat tulis itu nampak menulis sesuatu.

Shan lalu mendekat ke arah Alat tulis yang bergerak.setelah itu berhenti dan tergeletak begitu saja.

Ia melihat tulisan. TOLONG AKU...

"Apa yang ditulis itu Jendral Shan?" ucap Raja Jian penasaran.

"TOLONG AKU " ucap Shan lalu mengambil kertas tersebut.

"TOLONG AKU!!???? ucap Semua orang terkejut dan heran.

Tak lama kemudian alat tulis itu bergerak lagi.

"DIMANA AYAH DAN IBUKU"...

"Apa tulisaannya Jendral Shan?" ucap Raja Jian.

"DIMANA AYAH DAN IBUKU" ucap Shan.

Semua orang nampak berpikir dan saling bertanya.

"Apakah itu ulah arwah penasaran?" Celetuk salah satu pelayan istana.

"ARWAH PENASARAN.....!!!???? ucap Semua orang.

Alat tulis itu bergerak lagi.

"KALAU GAK MAU KASIH TAU MAKA KALIAN AKAN AKU TEROR TERUS.

"Apa tulisaannya Jendral Shan" ucap Raja Jian.

"EH....!!!?? Shan terkejut.

"KALAU GAK MAU KASIH TAU MAKA KALIAN AKAN AKU TEROS TERUS" ucap Shan.

"APAAAAAAA.....!!?? ucap semua orang yang ada diruangan terkejut.

Udin melayang ke arah meja yang terdapat buah - buahan.

Udin mengambil buah anggur.

"Coba lihat itu... Buah anggur melayang sendiri," ucap Orang yang ikut rapat tak sengaja melihat buah anggur tiba - tiba melayang.

Mereka yang mendengar lalu melihat ke arah Buah Anggur tersebut.

"HAAAAAAAA....... Semua orang menjatuhkan rahangnya kebawah.Sebab buah anggur itu nampak ada yang memetik lalu melayang dan menghilang.

Udin mengontrol ilmu menghilangnya,barang yang ia sentuh tak bisa ikut tak terlihat.

Udin melihat mereka membuka mulutnya,dengan sigap melempar buah anggur kedalam mulut mereka.

Rata - rata orang yang kemasukan buah anggur yang tiba - tiba masuk dalam mulutnya kesedakan.

"Uhuk....Uhuk... Uhuk.... Uhuk....

Raja Jian tak luput dari lemparan buah anggur ia ikut kesedakan,kecuali Jia Li,sebab Jia Li adalah Bibinya.

Udin lalu merubah wujudnya menjadi Umam,setelah itu.

"DIMANA AYAH DAN IBUKUUUUUU.... HAAAAAAAAAA.... " ucap Udin pakai Qi membuat suaranya seperti Hantu yang ada di Film horor.

Nampak semua orang terkejut,Bulu kuduknya mereka tiba - tiba berdiri.

"KALAU TAK MEMBERI TAHU... AKU AKAN MENEROR KALIAN SELAMANYA.... HAAAAAAAAAA...... ucap Udin pakai Qi.

"HA...Ha......HANTUUUUUUU..... " ucap mereka serempak. kemudian lari keluar Ruang rapat kecuali Shan,Jia Li dan Raja Jian.

"Siapa nama Ayah dan Ibumu?" ucap Shan memberanikan diri bertanya.

Udin tak menjawab lalu pergi dari ruang rapat tersebut.

Udin menelusuri Lorong istana.

Udin melihat ada gadis nampak berusia 24 Tahun berlatih di taman. Lalu Udin menghampirinya.

Gadis itu sedang menarik busur panah,ia mencoba membidik target sejauh 50 Meter.

Udin melayang disamping gadis itu.

"Geser kekanan sedikit,..." ucap Udin pelan.

Sang gadis terkejut,kemudian ia mengikuti suara itu.

"Angkat naik sedikit " ucap Udin lagi.

Gadis itu mengangkat sedikit busurnya.

"Cukup,lepaskan....." ucap Udin.

Sang gadis melesatkan anak panahnya.

Wuuuusshhhh..... Anak lanah meluncur.

Jleb.... Anak panah menancap tepat sasaran.

Sang Gadis lalu menoleh kebelakang.

"Siapa yang membisikkan aku ya?" ucap Gadis itu lalu berjalan ke arah Sasaran panahnya.

"EH.... !!?? Sang Gadis terkejut saat melihat anak panahnya mengenai tepat sasaran.
Kemudian ia berjalan lagi ke arah semula. Ia mengambil anak panah lalu menarik tali busurnya.

"Kiri sedikit..." ucap Udin pelan.

Sang Gadis penasaran lalu menoleh kebelakang.

"Gak Ada orang?" ucap Gadis itu.

"Aku mengawasimu dari jauh,ayo tarik lagi panahmu" ucap Udin.

Sang gadis menuruti suara itu.

"Kanan sedikit...stop... Lepaskan... " ucap Udin.

Sang gadis melepaskan anak panahnya.

wuuusssh...... Anak panah melesat.

Kraaaccck....jleb.... Anak panah tadi membelah anak panah yang menancap.

"EH...!!?? Sang Gadis terkejut melihat panahnya itu membelah anak panah yang tertancap.

"Lanjut lagi apa sudahan,kalau lanjut aku ajarin.mumpung aku gak sibuk." ucap Udin.

"Hem... Lanjut lagi Tuan.." ucap Sang Gadis.

"Ambil lagi anak panahmu" ucap Udin.

Sang gadis meneruti suara tersebut.

"Coba kamu alirkan Qi pada anak panah itu." ucap Udin.

Sang gadis mengalirkan Qi pada anak panah.

"sip... itu sudah tepat sasaran,lapaskan... " ucap Udin.

Anak panah melesat dengan cepat.

Wuuussssh.....

Boomm...... Papan target hancur.

"EH....!!?? Sang Gadis terkejut ketika melihat papan target itu hancur.

"Sebelum melepaskan panah,kamu harus merasakan arah datangnya angin,lalu hitung jaraknya. Nanti kamu akan bisa membidik dengan tepat." ucap Udin.

"Terima kasih Tuan sudah mengajarkan saya" ucap Gadis itu.

"Iya sama - sama,Oh iya.. Kamu tahu gak Lin Shang Peng ada dimana" ucap Udin.

Sang Gadis lalu memberi tahu tempat Lin Shang Peng berada.

"Terima kasih cantik... Aku pergi dulu ya" ucap Udin lalu melesat ke arah tempat dimana orang tuanya berada.

"Iya...sama - sama Tuan" ucap Gadis itu.
Tipis tipis gas teroooss hu.. @GI_karjo
 
KEUSILAN UDIN BERLANJUT



Udin berjalan kaki masih menggunakan ilmu menghilangnya dan menyembunyikan hawa keberadaanya menuju ke tempat ke dua orang tuanya,

Begitu melewati orang yang berkerumun,Sekilas Udin mendengar obrolan mereka.

"Eh... Kalian tahu tidak..Tadi di ruang Rapat ada Arwah penasaran" ucap Pemuda 1

"Masa seh..."ucap Pemuda 2 tidak percaya.

Udin yang mendengar obrolan mereka,lantas datang menghampiri dan menyimak obrolan para pemuda itu.

"Iya ... Aku sendiri yang menyaksikan kejadian tersebut,ada alat tulis bergerak sendiri."ucap Pemuda 1

"Mungkin itu disenggol binatang,makanya bergerak sendiri" ucap Pemuda 3

"Matamu disenggol binatang,alat tulis itu bergerak menulis sesuatu di kertas. "ucap Pemuda 1.

"Terus..Terus." ucap 3 Pemuda yang lain serempak.

"Hem.... Hewan belalang yang gerakin" ucap Pemuda 3.

Pemuda 1 tak menggubris ucapan Pemuda 3.
"Arwah itu menulis Tolong aku..."

"Serius.....!!!????" ucap Pemuda 4.

"Iya aku serius.. Lalu ada suara" ucap Pemuda 1 belum sempat menyelesaikan Bicara Udin lalu berbicara.

"Hi...Hi....Hi...Hi.. Kalian membicarakanku ya..." ucap Udin membuat suara dibuat seperti hantu yang seperti ia tonton waktu di Bumi.

"EH.....!!?? Para Pemuda yang berkumpul itu terkejut mendengar suara Udin. Mereka celingukan kesana kesini.

Pemuda 1 yang dengar suara tersebut.." Ha... Ha... Hantuuuuuu.." lalu berlari meninggalkan teman - temannya.

Pemuda 3 yang tak percaya dengan Hantu kemudian berbicara saat pemuda 1 Lari tunggang langgang" Itu bukan Hantu... Kalian di bodohin."ucapnya.

Udin yang mendengar ucapan Pemuda 3 lalu mendekati pemuda tersebut.

Udin menarik Celana yang dipakainya.

"EH.....!!!?? Pemuda 3 terkejut celananya tiba - tiba terturun.

Para pemuda yang berkumpul itu melihat Celana pemuda 3 turun langsung pada tertawa.

"Ha...Ha....Ha.....Ha....Ha....Ha....Ha......

Pemuda 3 menaikkan kembali Celananya itu.

Udin dengan gerak cepat melorotkann Celana mereka.

"EH......!!!?? Para pemuda yang celananya terturun terkejut lantas....

"HANTUUUUUUUUUUUUU...... " ucap mereka serempak Hendak lari tapi gerak kakinya menjadi susah karena celananya belum dinaikkan lantas terjatuh. Lalu mereka berusaha berdiri dan menaikkan celana sambil berlari.

Orang - orang yang melihat kejadian itu tertawa terbahak - bahak.

"HUAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKA...

Kemudian Udin melanjutkan jalannya.

Tak lama kemudian Udin tiba didepan rumah orang tuanya biasa berada.

Tok... Tok... Tok..... Suara pintu diketuk.

"Iya... Tunggu sebentar... " Suara Ibu dari dalam.

Udin merubah Bentuk ke aslinya.

Lalu menampakkan Dirinya.

Kriiieeeet........ Suara pintu terbuka.

"Udin'er..... !!!!" ucap Ibu terkejut.

"Kejutan...." ucap Udin lalu memeluk Ibunya.

Sang Ibu membalas pelukan Udin.

"Kapan datangnya Nak....." ucap Ibu.

"Baru saja Bu...." ucap Udin sambil melepaskan Pelukannya, Kemudian Sang Ibu mencium Pipi Udin kiri dan kanan.

Emmmuaacchh.... Emmmuaacch....

"Mana Ayah Bu....? ucap Udin tak melihat sosok Ayahnya didalam ruangan itu.

"Ayahmu sedang ada digudang mengecek tanaman Herbal Nak... Oh iya... Rissa,Han Meiling Xing dan yang lainnya kemana? Kok Ibu tidak melihat mereka Nak?" ucap Ibu.

"Mereka sedang keliling Istana Bu..." ucap Udin alasan.

"Mau nunggu disini atau ikut Ibu menyusul Ayahmu Nak?"ucap Ibu.

"Hem..... Udin tunggu disini aja Bu......." ucap Udin.

"Baiklah... Ibu akan memanggil Ayahmu dulu" ucap Ibu.

"Iya Bu........"ucap Udin.

Kemudian Ibunya Udin pergi untuk memanggil Suaminya yang tak lain Ayahnya Udin.

Rissa,Han Meiling Xing, Li Shan dan Lingling keluar dari Dunia cincin.

"Kak Udin.... Ini Kita ada dimana kak? ucap Lingling yang merasa asing ketika melihat sekeliling Ruangan.

"Ini kita ada dirumah Ayah dan Ibuku" ucap Udin.

"Kemana Ayah dan Ibu Boss...?" ucap Li Shan.

"Ibuku sedang memanggil Ayah..Bentar mereka kesini kok"ucap Udin.

Mereka pun duduk dikursi makan buah - buahan sambil menunggu ke dua orang tua Udin datang.

"Dek...Dunia tempat tinggal Bibi Sri itu sama apa enggak dengan disini?" ucap Udin penasaran.

"Gak sama kang mas... Disana itu tidak ada Kultivator. Kebanyakan Penyihir,..." ucap Rissa.

"Kayak Herry Potret donk..." ucap Udin.

"Iya kang Mas... Disana tidak pakai Qi .Mereka menggunakan energi MANA dan Mantra." ucap Rissa.

"Hem..... Aku pengen kesana Dek... Adek bisa mengantarku kesana apa enggak?" ucap Udin ingin mengetahui Dunia sihir.

"Bisa... Kapan Kang mas mau kesana?" ucap Rissa

"Nanti saja dek setelah umurku 12 tahun."ucap Udin.

Tak lama kemudian datanglah kedua orang tua Udin.

Mereka mencium tangan kedua orang tua Udin,

"Namamu siapa nak" ucap Ibu,saat Li Shan bersalaman dengan Ibu.

"Saya Li Shan Bu... " ucap Li Shan sengaja tak memberi tahu marganya.

"Ooo... Li Shan." ucap Ibu.

Lingling kemudiaan maju"Namaku Lingling Bu, Lingling adiknya Li Shan" ucap Lingling saat bersalaman dengan Ibunya Udin.

"Cantiknya.... "ucap Ibu.

Saat Han Meiling Xing hendak bersalaman dengan Ibunya Udin. Ibunya Udin memeluk Han Meiling Xing.

"Mantu Ibu ternyata lebih cantik jika dilihat langsung" ucap Ibu.

Setelah mereka bersalaman.

"Mana Paijo dan yang lainnya Nak" ucap Ayah.

"Ada Yah... Mereka sedang diluar Istana ayah. " ucap Udin.

"Nak Rissa, Nak Meiling, nak Lingling, ayo ikut Ibu.." ucap Ibunya Udin.

"Baik Bu... " ucap Mereka serempak. Kemudian mereka memisahkan Diri.

"Oh iya yah... Kerajaan Jian itu ikut kekaisaran mana? " ucap Udin penasaran karena belum mengetahuinya.

"Kerajaan Jian berada dibawah kekuasaan Kekaisaran Xuan Nak.....

"Oh iya Nak... Selama ini Udin'er berpetualang kemana saja? "ucap Ayah penasaran dengan petualangan Udin.

"Hem.... Banyak yah.. Tapi yang terakhir itu Udin di tempat Paman Wan.

"Paman Wan? Siapa itu Nak? " ucap Ayah.

"Paman Wan itu Kaisar Chang Li Wan ayah.. " ucap Udin.

"APAAAAA....!??? Se... Se... Serius Nak? " ucap Ayah terkejut.

"Iya ayah... Udin serius.

"Neh anak Paman Wan yang Durhaka Yah.. "ucap Udin sambil menunjuk Li Shan.

"Enak aja anak Durhaka.. Aku Loh anak penurut Bos... " ucap Li Shan tak mau di cap anak durhaka.

"Kenapa gak mau jadi penerus ayahmu? " ucap Udin.

"SALAM HORMAT PUTRA MAHKOTA KAISAR CHANG LI SHAN. "ucap ayahnya Udin bersujud.

Udin dan Li Shan menghampiri Lin Shang Peng"Ayah bangun,...Ayah gak usah bersujud ke bocah Koclok itu" ucap Udin sambil membangunkan AyahNya.

"Jangkreek.... Punya Bos kok asal jeplak aja,Aku itu gak ada minat untuk jadi penerus Bos, Kalau dipaksa pasti aku akan kabor, berhubung ada Arjuna jadi aku bisa lebih leluasa berpetualang. " ucap Li Shan.

Lin Shang Peng kemudian berdiri.

"Paman.... Tolong Rahasiakan identitas Li Shan ya.. " ucap Li Shan.

"Baik Yang mulia putra mahkota kaisar" ucap Lin Shang Peng.

"Ayah cukup panggil Li Shan Clok aja " ucap Udin.

"Kapan namaku berubah jadi Li Shan Clok Bos..? " ucap Li Shan.

"Sejak dirimu jadi koclok.. "ucap Udin.

"Waasssuuu.... " umpat Li Shan.

Li Shan dan Lingling sudah diberi pengetahuan yang ada dibumi oleh Rissa saat berlatih di Dunia cincin.

"Baik Nak Li Shan... " ucap Lin Shang Peng.

Mereka kemudian duduk dikursi.

"Hem... Nak Li Shan kok bisa kenal dengan Putraku,gimana ceritanya.? " ucap Lin Shang Peng.

"Li Shan saat itu pergi berburu bersama 2 pengawalku paman.... Namun tiba - tiba ada beberapa orang menyergap kami, Li Shan melawan lalu Dantianku dihancurkan oleh mereka. Pengawalku menyuruh Li Shan untuk melarikan diri sambil berusaha melindungiku. Li Shan tidak mau, tapi pengawalku memaksa, karena mereka tak mampu menghadapi semua penyerang. Li Shan mau tak mau menurutinya, Li Shan berlari menjauh dalam keadaan terluka. Setelah itu Li Shan tak sadarkan diri, begitu sadar Li Shan bertemu dengan Bos Udin,nyonya Bos dan yang lainnya paman. Begitu" ucap Li Shan.

"Ooo... Begitu " ucap Ayahnya

Tak lama kemudian Jendral Jia Li datang yang tak lain adalah Bibinya Udin.

"Kakak ipar.... " ucap Jia Li agak nyaring sebelum masuk.

"EH....!!!?? Jia Li terkejut saat melihat orang yang belum dikenalnya itu duduk bersama Kakak iparnya.Jia Li tak melihat Udin sebab posisinya membelakangi.

"Maaf Kakak Ipar.. Aku tidak tahu jika ada tamu" ucap Jia Li

Begitu Jia Li hendak melangkah keluar Udin memanggil Bibinya"Bibi cantik mau kemana? "

"Eh....!!?? Jia Li terkejut saat mendengar suara Udin.

"Seperti aku kenal dengan suara ini" ucap Jia Li lalu membalikkan badannya lagi.

"Bibi cantik gak kangen ta " ucap Udin sengaja tak menoleh.

Jia Li lalu mendatangi orang yang duduk itu, begitu sampai, Jia Li melihat wajah Udin.

"Ganteeng....!!!" ucap Jia Li lalu memeluk Udin.

Emmmuaachh... Emmmuaachh....

"Kapan sampai kesininya? Bibi cantik kok gak tahu ganteng datang kesini?" ucap Jia Li

"Baru 2 jam Bibi cantik.. Oh iya Bi.. perkenalkan ini temanku namanya Li Shan. " ucap Udin.

Li Shan dan Jia Li bersalaman.

Jia Li lalu mendekati Udin lagi.

"Sekarang Ganteng tambah besar... " ucap Jia Li sambil menarik pipi Udin kanan dan Kiri.

"Dia ini Jia Li Bibinya Udin. " ucap Lin Shang Peng memberi tahu pada Li Shan.

"Ya iyalah Bi.. Kan Udin tiap hari makan dan minum. Makanya tambah besar, masa disuruh kecil terus. " ucap Udin ketika pipinya terlepas dari tangan Jia Li.

"Hem... Kemana Nyonya Rissa ? Bibi lihat kok cuman kalian berdua saja? " ucap Jia Li.

Jia Li sudah tau identitas Udin dari Shan. Meskipun Sudah tahu, ia tidak memanggil Udin dengan sebutan yang mulia Raja. Jia Li sudah berjanji tidak memberi tahukan pada orang lain termasuk orang tua Udin.

"Rissa dan yang lainnya lagi bersama Ibu....

"Udin gak tahu mereka dibawa kemana Bi... " ucap Udin.

Jia Li teringat tentang kejadian di ruang rapat,ia pernah diberi tahu Shan To bahwa Udin bisa menghilang lalu Jia Li mendekatkan wajahnya kekuping Udin lalu berbisik"Apakah tadi Yang mulia Raja datang ke ruang rapat? ."

Udin terkejut saat mendengar bisikan Bibinya itu" Asem.... Kenapa Paman Shan memberi tahu identitasku seh" ucap Udin dalam hati.

Lalu Udin membalas pertanyaan Jia Li sambil berbisik pula"Iya Bi.... Tolong jangan kasih tahu ke yang lainnya ya. "

"Kalian membisikkan apa seh? " ucap Lin Shang Peng menatap curiga ketika melihat Jia Li dan Putranya saling berbisik.

"Gak ada apa - apa kok kakak ipar, aku hanya bilang mau makan apa tidak...Begitu... Benar kan ganteng.... "ucap Jia Li.

"Iya Ayah... Bibi cantik menawarkan makanan yang enak.." ucap Udin.

"Oooo... Begitu...

"Hem.... Ayo kita makan. Kebetulan ini sudah waktunya makan siang. " ucap Lin Shang Peng.

Mereka pun berdiri lalu berjalan ke arah Ruang makan.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai di Ruang makan.
Nampak Makanan sudah siap tersaji. dimeja makan.

"Hem.... Bentar Ayah... Udin buatkan makanan yang spesial buat Ayah dan Bibi " ucap Udin lalu pergi ke dapur.

???? Lin Shang Peng dan Jia Li.

Jia Li mengikuti Udin karena penasaran.

Setelah Sampai didapur, ia melihat Udin memasak ayam.

"Ganteng buat apa? " ucap Jia Li.

"Buat ayam kecap Bibi cantik " ucap Udin sambil memberi Bumbu pada daging ayam.

"Emang bisa masak? " ucap Jia Li.

"Bisa donk... Bibi diam aj disitu. " ucap Udin.

Jia Li diam memperhatikan Udin memasak.

"Seperti Shan kalau memasak jika dilihat cara mengolahnya" ucap Jia Li dalam hati.

"Itu alat apa Ganteng...? " ucap Jia Li ketika Udin memasukkan daging Ayam ke dalam Oven.

"Ini namanya Oven Bibi cantik. " ucap Udin. Lalu Udin membuat sambal.

Shan To tidak bisa membuat ayam kecap lagi, karena Bumbu masak yang ia bawa sudah habis.

"Oooo... Oven."ucap Jia Li.

Tak lama kemudian, masakan Udin sudah Jadi. Dan siap untuk di makan. Rissa, Han Meiling Xing dan yang lainnya sudah berkumpul di ruang makan.

Saat Lin Shan Peng menyantap masakan Udin,ia terkejut dengan cita rasanya.

"Nak... Belajar masak dari mana? kok rasanya enak sekali" ucap Ayah

"Udin Belajar sendiri Ayah.. " ucap Udin.

Mereka Pun makan dengan lahap. Bahkan Ayah dan Ibu Udin menambah porsi makannya.

Tak lama kemudian mereka selesai makan.

"Heeeeek.... Mereka bersendawa ketika selesai makan.

"Ternyata calon suamiku pintar memasak, aku saja kalah" ucap Han Meiling Xing dalam hati.

"Nanti aku akan mengajarimu memasak, jadi jangan berkecil hati" ucap Rissa telepati ke Han Meiling Xing.

"Tok... Tok... Tok... suara pintu di ketuk.

"Udin saja yang kesana" ucap Udin lalu berjalan ke arah pintu depan.

Udin menggunakan ilmu menghilangnya lagi, tak lupa menghilangkan hawa keberadaannya. Begitu sudah sampai didepan pintu Udin melihat Shan.

"Tok... Tok... Tok... Shan mengetuk pintu lagi.

"Kerjain lagi ahh..... " ucap Udin dalam hati,Udin menjauh sebentar lalu merubah dirinya menjadi Jia Li kemudian menampakkan dirinya. Udin berjalan ke arah Shan.

"Rupanya Dinda disini, Pantesan tadi ku cari tidak ada. " ucap Shan.

Udin tak menjawab.

"Kenapa istriku gak ada jawab ucapanku ya... Aneh... " ucap Shan dalam hati.

"Siapa Nak yang datang...." Suara Lin Shang Peng dari dalam.

"Nak??? " gumam Shan.

"Kok Nak Seh... Anehh... " ucap Shan dalam hati.

Begitu Lin Shang Peng berjalan ke arah Udin, pandangan Shan teralihkan ke Lin Shan Peng menampakkan muncul. Dengan gerak cepat Udin menghilang.

"Ooo... Ternyata Adik ipar Shan. Kirain siapa" ucap Lin Shan Peng.

"EH....!!?? Shan terkejut saat melihat Jia Li bersama Kakak iparnya itu lalu menoleh ke arah Udin tadi berada.

"HAAAH......!!?? Shan terkejut tak melihat Jia Li yang pertama ia lihat.

Bulu kuduk Shan tiba - tiba berdiri...

"Ada apa kanda kesini? " ucap Jia Li.

"Sebentar... Tadi Dinda dari mana? "ucap Shan.

"Dari ruang makan Kanda.. Kenapa? " ucap Jia Li.
Shan melihat Rissa bersama kakak iparnya.

"itu kan Rissa.. Lalu Bos Udin ada dimana? " ucap Shan dalam hati lalu celingak celinguk.

"Kandaa...

"Kanda cari siapa " ucap Jia Li heran saat melihat suaminya mencari sesuatu.

"Tadi aku melihat Dinda disini, lalu aku bilang, Rupanya Dinda ada disini, pentesan aku cari tidak ada, tapi Dinda diam saja tak menjawab, begitu Kakak ipar muncul aku lihat Dinda bersama kakak ipar, lalu menoleh Dinda yang pertama ku lihat tiba - tiba hilang. " ucap Shan.

"Masa seh Kanda?? Dari tadi Loh aku ada didalam ." ucap Jia Li.

"Lalu Siapa yang aku lihat? " ucap Shan.

Udin merubah penampilannya menjadi Hantu Sundel Bolong, lalu menampakkan dirinya tepat didepan Shan.

"Ha... Ha... Hantuuuuuuuu...... " Teriak Shan lalu berlari terbirit - birit.

Orang - orang melihat penampilan Udin terkejut, karena ada Sosok yang menyeramkan muncul didepan mereka.

"Kalian tidak usah takut, itu Udin yang merubah wujudnya"ucap Rissa..

Li Shan mengompol saat melihat sosok yang menyeramkan, sebab ia pernah melihat Film hantu saat berkunjung didesa gotong royong selama 1 bulan.

"APAAAAAAA!!!??? ucap mereka serempak.

Udin lalu merubah wujud ke asalnya.

"Hehehehehe.... Maaf ya.. Udin hanya iseng ngerjain Paman Shan tadi. " ucap Udin sambil garuk - garuk kepalanya.

"Kak Li Shan pipis ya... " ucap Lingling melihat Di kaki Li Shan ada genangan air.

"Iya... Gara - gara Bos berubah hantu sundel Bolong.. " ucap Li Shan.

Orang Tua Udin hanya mengelus dadanya.

"Jadi tadi Ganteng yang berubah wujud menjadi Bibi ya.. " ucap Jia Li.

"He eh... Sengaja... "ucap Udin.

"Coba ganteng berubah lagi, Bibi penasaran" ucap Jia Li.

Udin pun merubah dirinya jadi Jia Li.

"HAAAAAAAAAA..... Mereka menjatuhkan rahangnya kebawah, kecuali Rissa.

Jia Li mendekati Udin lalu meraba tubuh Udin.

"EH...!!?? Kok sama... " ucap Jia li.

"Ya sama lah Bibi cantik, suara juga sama kan? "ucap Udin.

"APAAAAAAA? " ucap Mereka terkejut kecuali Rissa.

"Isinnya juga sama, bibi mau lihat? "ucap Udin lalu hendak menurunkan celananya, Tiba - tiba Jia Li menarik telinga Udin.

"Kalau Ganteng kasih lihat, sama aja Bibi yang telanjang didepan mereka. " ucap Jia Li.

"Hehehehhe... Iya ya... Udin lupa.. Maaf"ucap Udin.

"Ternyata diriku seperti ini ya jika dilihat orang lain" ucap Jia Li memandang Udin dari atas ke bawah.

"Iya Bi.... Dalamannya juga sama seperti punya Bibi cantik. " ucap Udin.

"Jadi Ganteng tau semua dong" ucap Jia Li.

"Udin belum lihat seh, bentar Udin mau lihat dulu Bi... "ucap Udin sambil melepaskan bajunya.

Seketika muka Jia Li memerah.

Udin ditarik oleh Jia Li menjauh dari orang - orang yang ada diruang tamu.Jia Li tidak mau Udin berbuat aneh - aneh lagi.
 
KEUSILAN UDIN BERLANJUT



Udin berjalan kaki masih menggunakan ilmu menghilangnya dan menyembunyikan hawa keberadaanya menuju ke tempat ke dua orang tuanya,

Begitu melewati orang yang berkerumun,Sekilas Udin mendengar obrolan mereka.

"Eh... Kalian tahu tidak..Tadi di ruang Rapat ada Arwah penasaran" ucap Pemuda 1

"Masa seh..."ucap Pemuda 2 tidak percaya.

Udin yang mendengar obrolan mereka,lantas datang menghampiri dan menyimak obrolan para pemuda itu.

"Iya ... Aku sendiri yang menyaksikan kejadian tersebut,ada alat tulis bergerak sendiri."ucap Pemuda 1

"Mungkin itu disenggol binatang,makanya bergerak sendiri" ucap Pemuda 3

"Matamu disenggol binatang,alat tulis itu bergerak menulis sesuatu di kertas. "ucap Pemuda 1.

"Terus..Terus." ucap 3 Pemuda yang lain serempak.

"Hem.... Hewan belalang yang gerakin" ucap Pemuda 3.

Pemuda 1 tak menggubris ucapan Pemuda 3.
"Arwah itu menulis Tolong aku..."

"Serius.....!!!????" ucap Pemuda 4.

"Iya aku serius.. Lalu ada suara" ucap Pemuda 1 belum sempat menyelesaikan Bicara Udin lalu berbicara.

"Hi...Hi....Hi...Hi.. Kalian membicarakanku ya..." ucap Udin membuat suara dibuat seperti hantu yang seperti ia tonton waktu di Bumi.

"EH.....!!?? Para Pemuda yang berkumpul itu terkejut mendengar suara Udin. Mereka celingukan kesana kesini.

Pemuda 1 yang dengar suara tersebut.." Ha... Ha... Hantuuuuuu.." lalu berlari meninggalkan teman - temannya.

Pemuda 3 yang tak percaya dengan Hantu kemudian berbicara saat pemuda 1 Lari tunggang langgang" Itu bukan Hantu... Kalian di bodohin."ucapnya.

Udin yang mendengar ucapan Pemuda 3 lalu mendekati pemuda tersebut.

Udin menarik Celana yang dipakainya.

"EH.....!!!?? Pemuda 3 terkejut celananya tiba - tiba terturun.

Para pemuda yang berkumpul itu melihat Celana pemuda 3 turun langsung pada tertawa.

"Ha...Ha....Ha.....Ha....Ha....Ha....Ha......

Pemuda 3 menaikkan kembali Celananya itu.

Udin dengan gerak cepat melorotkann Celana mereka.

"EH......!!!?? Para pemuda yang celananya terturun terkejut lantas....

"HANTUUUUUUUUUUUUU...... " ucap mereka serempak Hendak lari tapi gerak kakinya menjadi susah karena celananya belum dinaikkan lantas terjatuh. Lalu mereka berusaha berdiri dan menaikkan celana sambil berlari.

Orang - orang yang melihat kejadian itu tertawa terbahak - bahak.

"HUAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKA...

Kemudian Udin melanjutkan jalannya.

Tak lama kemudian Udin tiba didepan rumah orang tuanya biasa berada.

Tok... Tok... Tok..... Suara pintu diketuk.

"Iya... Tunggu sebentar... " Suara Ibu dari dalam.

Udin merubah Bentuk ke aslinya.

Lalu menampakkan Dirinya.

Kriiieeeet........ Suara pintu terbuka.

"Udin'er..... !!!!" ucap Ibu terkejut.

"Kejutan...." ucap Udin lalu memeluk Ibunya.

Sang Ibu membalas pelukan Udin.

"Kapan datangnya Nak....." ucap Ibu.

"Baru saja Bu...." ucap Udin sambil melepaskan Pelukannya, Kemudian Sang Ibu mencium Pipi Udin kiri dan kanan.

Emmmuaacchh.... Emmmuaacch....

"Mana Ayah Bu....? ucap Udin tak melihat sosok Ayahnya didalam ruangan itu.

"Ayahmu sedang ada digudang mengecek tanaman Herbal Nak... Oh iya... Rissa,Han Meiling Xing dan yang lainnya kemana? Kok Ibu tidak melihat mereka Nak?" ucap Ibu.

"Mereka sedang keliling Istana Bu..." ucap Udin alasan.

"Mau nunggu disini atau ikut Ibu menyusul Ayahmu Nak?"ucap Ibu.

"Hem..... Udin tunggu disini aja Bu......." ucap Udin.

"Baiklah... Ibu akan memanggil Ayahmu dulu" ucap Ibu.

"Iya Bu........"ucap Udin.

Kemudian Ibunya Udin pergi untuk memanggil Suaminya yang tak lain Ayahnya Udin.

Rissa,Han Meiling Xing, Li Shan dan Lingling keluar dari Dunia cincin.

"Kak Udin.... Ini Kita ada dimana kak? ucap Lingling yang merasa asing ketika melihat sekeliling Ruangan.

"Ini kita ada dirumah Ayah dan Ibuku" ucap Udin.

"Kemana Ayah dan Ibu Boss...?" ucap Li Shan.

"Ibuku sedang memanggil Ayah..Bentar mereka kesini kok"ucap Udin.

Mereka pun duduk dikursi makan buah - buahan sambil menunggu ke dua orang tua Udin datang.

"Dek...Dunia tempat tinggal Bibi Sri itu sama apa enggak dengan disini?" ucap Udin penasaran.

"Gak sama kang mas... Disana itu tidak ada Kultivator. Kebanyakan Penyihir,..." ucap Rissa.

"Kayak Herry Potret donk..." ucap Udin.

"Iya kang Mas... Disana tidak pakai Qi .Mereka menggunakan energi MANA dan Mantra." ucap Rissa.

"Hem..... Aku pengen kesana Dek... Adek bisa mengantarku kesana apa enggak?" ucap Udin ingin mengetahui Dunia sihir.

"Bisa... Kapan Kang mas mau kesana?" ucap Rissa

"Nanti saja dek setelah umurku 12 tahun."ucap Udin.

Tak lama kemudian datanglah kedua orang tua Udin.

Mereka mencium tangan kedua orang tua Udin,

"Namamu siapa nak" ucap Ibu,saat Li Shan bersalaman dengan Ibu.

"Saya Li Shan Bu... " ucap Li Shan sengaja tak memberi tahu marganya.

"Ooo... Li Shan." ucap Ibu.

Lingling kemudiaan maju"Namaku Lingling Bu, Lingling adiknya Li Shan" ucap Lingling saat bersalaman dengan Ibunya Udin.

"Cantiknya.... "ucap Ibu.

Saat Han Meiling Xing hendak bersalaman dengan Ibunya Udin. Ibunya Udin memeluk Han Meiling Xing.

"Mantu Ibu ternyata lebih cantik jika dilihat langsung" ucap Ibu.

Setelah mereka bersalaman.

"Mana Paijo dan yang lainnya Nak" ucap Ayah.

"Ada Yah... Mereka sedang diluar Istana ayah. " ucap Udin.

"Nak Rissa, Nak Meiling, nak Lingling, ayo ikut Ibu.." ucap Ibunya Udin.

"Baik Bu... " ucap Mereka serempak. Kemudian mereka memisahkan Diri.

"Oh iya yah... Kerajaan Jian itu ikut kekaisaran mana? " ucap Udin penasaran karena belum mengetahuinya.

"Kerajaan Jian berada dibawah kekuasaan Kekaisaran Xuan Nak.....

"Oh iya Nak... Selama ini Udin'er berpetualang kemana saja? "ucap Ayah penasaran dengan petualangan Udin.

"Hem.... Banyak yah.. Tapi yang terakhir itu Udin di tempat Paman Wan.

"Paman Wan? Siapa itu Nak? " ucap Ayah.

"Paman Wan itu Kaisar Chang Li Wan ayah.. " ucap Udin.

"APAAAAA....!??? Se... Se... Serius Nak? " ucap Ayah terkejut.

"Iya ayah... Udin serius.

"Neh anak Paman Wan yang Durhaka Yah.. "ucap Udin sambil menunjuk Li Shan.

"Enak aja anak Durhaka.. Aku Loh anak penurut Bos... " ucap Li Shan tak mau di cap anak durhaka.

"Kenapa gak mau jadi penerus ayahmu? " ucap Udin.

"SALAM HORMAT PUTRA MAHKOTA KAISAR CHANG LI SHAN. "ucap ayahnya Udin bersujud.

Udin dan Li Shan menghampiri Lin Shang Peng"Ayah bangun,...Ayah gak usah bersujud ke bocah Koclok itu" ucap Udin sambil membangunkan AyahNya.

"Jangkreek.... Punya Bos kok asal jeplak aja,Aku itu gak ada minat untuk jadi penerus Bos, Kalau dipaksa pasti aku akan kabor, berhubung ada Arjuna jadi aku bisa lebih leluasa berpetualang. " ucap Li Shan.

Lin Shang Peng kemudian berdiri.

"Paman.... Tolong Rahasiakan identitas Li Shan ya.. " ucap Li Shan.

"Baik Yang mulia putra mahkota kaisar" ucap Lin Shang Peng.

"Ayah cukup panggil Li Shan Clok aja " ucap Udin.

"Kapan namaku berubah jadi Li Shan Clok Bos..? " ucap Li Shan.

"Sejak dirimu jadi koclok.. "ucap Udin.

"Waasssuuu.... " umpat Li Shan.

Li Shan dan Lingling sudah diberi pengetahuan yang ada dibumi oleh Rissa saat berlatih di Dunia cincin.

"Baik Nak Li Shan... " ucap Lin Shang Peng.

Mereka kemudian duduk dikursi.

"Hem... Nak Li Shan kok bisa kenal dengan Putraku,gimana ceritanya.? " ucap Lin Shang Peng.

"Li Shan saat itu pergi berburu bersama 2 pengawalku paman.... Namun tiba - tiba ada beberapa orang menyergap kami, Li Shan melawan lalu Dantianku dihancurkan oleh mereka. Pengawalku menyuruh Li Shan untuk melarikan diri sambil berusaha melindungiku. Li Shan tidak mau, tapi pengawalku memaksa, karena mereka tak mampu menghadapi semua penyerang. Li Shan mau tak mau menurutinya, Li Shan berlari menjauh dalam keadaan terluka. Setelah itu Li Shan tak sadarkan diri, begitu sadar Li Shan bertemu dengan Bos Udin,nyonya Bos dan yang lainnya paman. Begitu" ucap Li Shan.

"Ooo... Begitu " ucap Ayahnya

Tak lama kemudian Jendral Jia Li datang yang tak lain adalah Bibinya Udin.

"Kakak ipar.... " ucap Jia Li agak nyaring sebelum masuk.

"EH....!!!?? Jia Li terkejut saat melihat orang yang belum dikenalnya itu duduk bersama Kakak iparnya.Jia Li tak melihat Udin sebab posisinya membelakangi.

"Maaf Kakak Ipar.. Aku tidak tahu jika ada tamu" ucap Jia Li

Begitu Jia Li hendak melangkah keluar Udin memanggil Bibinya"Bibi cantik mau kemana? "

"Eh....!!?? Jia Li terkejut saat mendengar suara Udin.

"Seperti aku kenal dengan suara ini" ucap Jia Li lalu membalikkan badannya lagi.

"Bibi cantik gak kangen ta " ucap Udin sengaja tak menoleh.

Jia Li lalu mendatangi orang yang duduk itu, begitu sampai, Jia Li melihat wajah Udin.

"Ganteeng....!!!" ucap Jia Li lalu memeluk Udin.

Emmmuaachh... Emmmuaachh....

"Kapan sampai kesininya? Bibi cantik kok gak tahu ganteng datang kesini?" ucap Jia Li

"Baru 2 jam Bibi cantik.. Oh iya Bi.. perkenalkan ini temanku namanya Li Shan. " ucap Udin.

Li Shan dan Jia Li bersalaman.

Jia Li lalu mendekati Udin lagi.

"Sekarang Ganteng tambah besar... " ucap Jia Li sambil menarik pipi Udin kanan dan Kiri.

"Dia ini Jia Li Bibinya Udin. " ucap Lin Shang Peng memberi tahu pada Li Shan.

"Ya iyalah Bi.. Kan Udin tiap hari makan dan minum. Makanya tambah besar, masa disuruh kecil terus. " ucap Udin ketika pipinya terlepas dari tangan Jia Li.

"Hem... Kemana Nyonya Rissa ? Bibi lihat kok cuman kalian berdua saja? " ucap Jia Li.

Jia Li sudah tau identitas Udin dari Shan. Meskipun Sudah tahu, ia tidak memanggil Udin dengan sebutan yang mulia Raja. Jia Li sudah berjanji tidak memberi tahukan pada orang lain termasuk orang tua Udin.

"Rissa dan yang lainnya lagi bersama Ibu....

"Udin gak tahu mereka dibawa kemana Bi... " ucap Udin.

Jia Li teringat tentang kejadian di ruang rapat,ia pernah diberi tahu Shan To bahwa Udin bisa menghilang lalu Jia Li mendekatkan wajahnya kekuping Udin lalu berbisik"Apakah tadi Yang mulia Raja datang ke ruang rapat? ."

Udin terkejut saat mendengar bisikan Bibinya itu" Asem.... Kenapa Paman Shan memberi tahu identitasku seh" ucap Udin dalam hati.

Lalu Udin membalas pertanyaan Jia Li sambil berbisik pula"Iya Bi.... Tolong jangan kasih tahu ke yang lainnya ya. "

"Kalian membisikkan apa seh? " ucap Lin Shang Peng menatap curiga ketika melihat Jia Li dan Putranya saling berbisik.

"Gak ada apa - apa kok kakak ipar, aku hanya bilang mau makan apa tidak...Begitu... Benar kan ganteng.... "ucap Jia Li.

"Iya Ayah... Bibi cantik menawarkan makanan yang enak.." ucap Udin.

"Oooo... Begitu...

"Hem.... Ayo kita makan. Kebetulan ini sudah waktunya makan siang. " ucap Lin Shang Peng.

Mereka pun berdiri lalu berjalan ke arah Ruang makan.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai di Ruang makan.
Nampak Makanan sudah siap tersaji. dimeja makan.

"Hem.... Bentar Ayah... Udin buatkan makanan yang spesial buat Ayah dan Bibi " ucap Udin lalu pergi ke dapur.

???? Lin Shang Peng dan Jia Li.

Jia Li mengikuti Udin karena penasaran.

Setelah Sampai didapur, ia melihat Udin memasak ayam.

"Ganteng buat apa? " ucap Jia Li.

"Buat ayam kecap Bibi cantik " ucap Udin sambil memberi Bumbu pada daging ayam.

"Emang bisa masak? " ucap Jia Li.

"Bisa donk... Bibi diam aj disitu. " ucap Udin.

Jia Li diam memperhatikan Udin memasak.

"Seperti Shan kalau memasak jika dilihat cara mengolahnya" ucap Jia Li dalam hati.

"Itu alat apa Ganteng...? " ucap Jia Li ketika Udin memasukkan daging Ayam ke dalam Oven.

"Ini namanya Oven Bibi cantik. " ucap Udin. Lalu Udin membuat sambal.

Shan To tidak bisa membuat ayam kecap lagi, karena Bumbu masak yang ia bawa sudah habis.

"Oooo... Oven."ucap Jia Li.

Tak lama kemudian, masakan Udin sudah Jadi. Dan siap untuk di makan. Rissa, Han Meiling Xing dan yang lainnya sudah berkumpul di ruang makan.

Saat Lin Shan Peng menyantap masakan Udin,ia terkejut dengan cita rasanya.

"Nak... Belajar masak dari mana? kok rasanya enak sekali" ucap Ayah

"Udin Belajar sendiri Ayah.. " ucap Udin.

Mereka Pun makan dengan lahap. Bahkan Ayah dan Ibu Udin menambah porsi makannya.

Tak lama kemudian mereka selesai makan.

"Heeeeek.... Mereka bersendawa ketika selesai makan.

"Ternyata calon suamiku pintar memasak, aku saja kalah" ucap Han Meiling Xing dalam hati.

"Nanti aku akan mengajarimu memasak, jadi jangan berkecil hati" ucap Rissa telepati ke Han Meiling Xing.

"Tok... Tok... Tok... suara pintu di ketuk.

"Udin saja yang kesana" ucap Udin lalu berjalan ke arah pintu depan.

Udin menggunakan ilmu menghilangnya lagi, tak lupa menghilangkan hawa keberadaannya. Begitu sudah sampai didepan pintu Udin melihat Shan.

"Tok... Tok... Tok... Shan mengetuk pintu lagi.

"Kerjain lagi ahh..... " ucap Udin dalam hati,Udin menjauh sebentar lalu merubah dirinya menjadi Jia Li kemudian menampakkan dirinya. Udin berjalan ke arah Shan.

"Rupanya Dinda disini, Pantesan tadi ku cari tidak ada. " ucap Shan.

Udin tak menjawab.

"Kenapa istriku gak ada jawab ucapanku ya... Aneh... " ucap Shan dalam hati.

"Siapa Nak yang datang...." Suara Lin Shang Peng dari dalam.

"Nak??? " gumam Shan.

"Kok Nak Seh... Anehh... " ucap Shan dalam hati.

Begitu Lin Shang Peng berjalan ke arah Udin, pandangan Shan teralihkan ke Lin Shan Peng menampakkan muncul. Dengan gerak cepat Udin menghilang.

"Ooo... Ternyata Adik ipar Shan. Kirain siapa" ucap Lin Shan Peng.

"EH....!!?? Shan terkejut saat melihat Jia Li bersama Kakak iparnya itu lalu menoleh ke arah Udin tadi berada.

"HAAAH......!!?? Shan terkejut tak melihat Jia Li yang pertama ia lihat.

Bulu kuduk Shan tiba - tiba berdiri...

"Ada apa kanda kesini? " ucap Jia Li.

"Sebentar... Tadi Dinda dari mana? "ucap Shan.

"Dari ruang makan Kanda.. Kenapa? " ucap Jia Li.
Shan melihat Rissa bersama kakak iparnya.

"itu kan Rissa.. Lalu Bos Udin ada dimana? " ucap Shan dalam hati lalu celingak celinguk.

"Kandaa...

"Kanda cari siapa " ucap Jia Li heran saat melihat suaminya mencari sesuatu.

"Tadi aku melihat Dinda disini, lalu aku bilang, Rupanya Dinda ada disini, pentesan aku cari tidak ada, tapi Dinda diam saja tak menjawab, begitu Kakak ipar muncul aku lihat Dinda bersama kakak ipar, lalu menoleh Dinda yang pertama ku lihat tiba - tiba hilang. " ucap Shan.

"Masa seh Kanda?? Dari tadi Loh aku ada didalam ." ucap Jia Li.

"Lalu Siapa yang aku lihat? " ucap Shan.

Udin merubah penampilannya menjadi Hantu Sundel Bolong, lalu menampakkan dirinya tepat didepan Shan.

"Ha... Ha... Hantuuuuuuuu...... " Teriak Shan lalu berlari terbirit - birit.

Orang - orang melihat penampilan Udin terkejut, karena ada Sosok yang menyeramkan muncul didepan mereka.

"Kalian tidak usah takut, itu Udin yang merubah wujudnya"ucap Rissa..

Li Shan mengompol saat melihat sosok yang menyeramkan, sebab ia pernah melihat Film hantu saat berkunjung didesa gotong royong selama 1 bulan.

"APAAAAAAA!!!??? ucap mereka serempak.

Udin lalu merubah wujud ke asalnya.

"Hehehehehe.... Maaf ya.. Udin hanya iseng ngerjain Paman Shan tadi. " ucap Udin sambil garuk - garuk kepalanya.

"Kak Li Shan pipis ya... " ucap Lingling melihat Di kaki Li Shan ada genangan air.

"Iya... Gara - gara Bos berubah hantu sundel Bolong.. " ucap Li Shan.

Orang Tua Udin hanya mengelus dadanya.

"Jadi tadi Ganteng yang berubah wujud menjadi Bibi ya.. " ucap Jia Li.

"He eh... Sengaja... "ucap Udin.

"Coba ganteng berubah lagi, Bibi penasaran" ucap Jia Li.

Udin pun merubah dirinya jadi Jia Li.

"HAAAAAAAAAA..... Mereka menjatuhkan rahangnya kebawah, kecuali Rissa.

Jia Li mendekati Udin lalu meraba tubuh Udin.

"EH...!!?? Kok sama... " ucap Jia li.

"Ya sama lah Bibi cantik, suara juga sama kan? "ucap Udin.

"APAAAAAAA? " ucap Mereka terkejut kecuali Rissa.

"Isinnya juga sama, bibi mau lihat? "ucap Udin lalu hendak menurunkan celananya, Tiba - tiba Jia Li menarik telinga Udin.

"Kalau Ganteng kasih lihat, sama aja Bibi yang telanjang didepan mereka. " ucap Jia Li.

"Hehehehhe... Iya ya... Udin lupa.. Maaf"ucap Udin.

"Ternyata diriku seperti ini ya jika dilihat orang lain" ucap Jia Li memandang Udin dari atas ke bawah.

"Iya Bi.... Dalamannya juga sama seperti punya Bibi cantik. " ucap Udin.

"Jadi Ganteng tau semua dong" ucap Jia Li.

"Udin belum lihat seh, bentar Udin mau lihat dulu Bi... "ucap Udin sambil melepaskan bajunya.

Seketika muka Jia Li memerah.

Udin ditarik oleh Jia Li menjauh dari orang - orang yang ada diruang tamu.Jia Li tidak mau Udin berbuat aneh - aneh lagi.
muantab puollll bro hahhahha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd