Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Syahwat

Petualangan Syahwat
Episode 3


by pujangga2000



Pak Rosin tanpa basa basi menarik sepasang kaki Henni, entah dia merasa kesal karena wanita cantik itu begitu kurang ajar mengencingi wajahnya, atau memang lelaki tua itu sudah tak sabar ingin menyetubuhi perempuan cantik yang tengah lemas karena serangan orgasme hebatnya.

Pak Rosin segera mengangkangkan sepasang kaki Henni, terlihat tangannya yang legam begitu kontras dengan betis mulus yang digenggamnya, perempuan cantik itu terlihat pasrah tanpa perlawanan, tak lama terdengar jeritan lirih Henni saat batang tua itu berhasil menembus memeknya, tubuh kerempeng pak Rosin meluruh menindih tubuh mulus perempuan cantik itu, kulihat sepasang tangan pak Rosin menyelinap di bawah pantat Henni seolah menjadi alas, Pak Rosin dengan lembut mulai memompa memek Henni, perempuan cantik itu terlihat memejamkan mata, tangannya kaku seolah bingung harus berbuat apa selain pasrah.

Sambil menggenjot, mulut pak Rosin ikut bekerja, disapunya leher jenjang itu dengan lidahnya, “Ahhh keringatnya aja enak banget si non ini, gila mimpi apa gua bisa ngentotin bidadari kaya lu..” Pak Rosin mulai menunjukkan dominasinya.

Genjotan lembut pak Rosin terasa nyaman bagi henni, rasa gatal memeknya seolah tergaruk oleh gesekan batang kontol itu di dinding memeknya, tanpa sadar tangan Henni memeluk punggung lelaki tua yang menindihnya, ahh terlihat keduanya begitu larut menikmati permainan ini.

Henni pun tak kuasa lagi mempertahankan bibirnya dari serangan Pak Rosin, sekian lama dia menghindar saat bibir pak Tua itu ingin melumatnya, namun kenikmatan kontol itu membuat pertahannannya goyah dan runtuh, Henni melayani ciuman lelaki tua itu, dia tak peduli lagi dengan aroma mulut pak Rosin, dia hanya mengikuti naluri birahinya saja sekarang.

Henni terlihat sudah menyerah dan pasrah, perempuan cantik itu telah takluk dengan kehebatan pak Rosin, tak banyak lelaki kliennya yang dibiarkan untuk melumat bibirnya, hanya beberapa yang diizinkan, namun dengan lelaki tua ini, Henni sudah pasrah menyerahkan seluruh tubuhnya, terlihat dia begitu kewalahan namun terus melayani ciuman brutal pak Rosin.

Pak Rosin sangat bernapsu mencium perempuan cantik itu, liurnya menetes deras memenuhi rongga mulut si cantik, entah sudah berapa banyak liur lelaki tua itu tertelan oleh sang jelita, anehnya Henni merasa liur lelaki tua itu seolah menghapus rasa dahaga akibat kenikmatan yang mendera energinya.

Aku sedikit melotot melihat pemandangan yang begitu erotis walau terkesan menjijikkan, mata Henni terbuka dengan mulut menganga lebar, dan pak Rosin meludahi mulut Henni yang terbuka itu, dan yang membuat kontolku menjadi semakin keras, kulihat wajah wanita cantik itu berseri dan tersenyum manja saat menelan liur pak Tua itu, ahhh gila ini…….

Pak Rosin mulai meningkatkan kecepatan pompaannya, Henni semakin pasrah dan tak malu lagi untuk berteriak, jeritan kenikmatannya semakin menggelisahkan setiap telinga yang mendengarnya, tangan mulus Henni memeluk tubuh kerempeng berkulit legam itu, tubuh keduanya begitu kontras, Henni benar-benar telah menyerah dengan keperkasaan pejantannya.

Plakkk!!! Plakkkkk! Plakkkkk!! Suara hentakan kulit bertemu kulit terdengar semakin intens seiring dengan kecepatan tumbukan kontol pak Rosin di memek sang jelita, tangan sang jelita mendekap erat punggung lelaki tua yang menindihnya, terlihat seolah Henni tak ingin lepas dari pejantannya itu, jeritan dan desahan Henni semakin parau, keringat keduanya saling bercampur dalam pertempuran dahsyat ini, kulihat jari lentik Henni mulai tak terkendali menggaruk punggung pejantannya, rasanya perempuan cantik itu akan segera mendapatkan orgasmenya lagi, dan benar saja, tubuh Henni yang tertindih tubuh pak Rosin terlihat mengejang, pak Rosin melepaskan tindihannya itu, dia tahu kalau betinanya akan segera mencapai puncak, Pak Rosin membombardir memek Henni dalam posisi duduk, sepasang kaki jenjang Henni bersandar dibahu pak rosin, lelaki tua itu menggenjot kembali memek Henni dengan kecepatan maksimal, ranjang yang mereka tempati terlihat bergoyang, Henni terlihat gelisah, wajah cantiknya merona merah, tangannya menjambak sperei dengan kuat, dan akhirnya Tubuh Henni kembali menegang dan mengejang, jeritannya panjang lirih dan parau seiring dengan semburan pipisnya yang kedua, Pak Rosin melepaskan kontolnya dan terlihat cairan urine melesak menerjang perut san pejantan tua itu, pak Rosin tersenyum terkekeh melihat perempuan cantik itu terengah-engah dengan napas memburu.

Pak Rosin tiba—tiba turun dari ranjang, aku hanya memperhatikan tanpa bertanya, kulihat dia membawa sebuah botol air mineral dari meja, dibukanya tutup botol itu diminumnya sedikit lalu bekas minumnya diserahkan pada Henni, Pak Rosin membantu Henni duduk bersandar di kepala ranjang, Henni meminum air yang diberikan oleh pejantannya itu, terlihat Henni begitu haus dan minum terburu-buru hingga sebagian isi botol itu membasahi leher dan payudaranya.

“Makasih ya mas..” Henni menyerahkan botol itu kembali ke pak Rosin.

“Hah?? Apa aku gak salah dengar, dia memanggil pak Rosin dengan mas??” tanyaku dalam hati.

Pak Rosin kembali duduk melihat kearah Henni yang bersandar, pak rosin menyapu keringat di dahi wanita cantik itu, terlihat Henni tersenyum manja dan malu, “Wow ada apa ini..” Aku menjadi penasaran dengan bahasa tubuh mereka, apa jangan-jangan Henni benar-benar telah tunduk pada pak Rosin.

Henni beringsut mendekati pak Rosin, keduanya saling menatap, kulihat senyum Henny seperti seorang perempuan binal yang sedang menggoda, Henni menatap Pak Rosin dengan tatapan mesra sambil menggigit bibirnya, ahhhh tatapan yang sangat mengguncang kelelakian seseorang.

Aku melongo ketika tiba-tiba keduanya saling berciuman, Henni tanpa ragu melingkari tangannya ke ke leher pak Rosin, sunnguh mereka seperti sepasang kekasih saja layaknya, aku tersenyum puas, tak sia-sia aku keluar uang lumayan banyak, aku mendapatkan apa yang kuinginkan malam ini.

Henni mendorong tubuh tua pak Rosin hingga terlentang, dengan gerakan manja dan menggoda, Henni naik ke atas pak Rosin, dengan tangannya Henni mengambil kontol pak Rosin yang mulai menegang kembali, aku juga heran kenapa Henni tak menghisap kontol pak rosin, atau dia masih merasa jijik..ahhh ini menarik..

Kulihat Henni meliukkan pantatnya ke depan dan belakang, sepasang tangannya memegang erat tangan pak Rosin, begitu mesra seperti percintaan sepasang kekasih saja layaknya. Henni tanpa ragu membimbing tangan pak rosin untuk meremas payudaranya yang montok, namun sepertinya pak Rosin tak puas dengan gerakan lembut Henni.

Ditariknya tubuh Henni hingga menempel ke dadanya, dengan kecepatan penuh, pak Rosin menggenjot memek Henni dari bawah, kembali terdengar lenguhan dan jeritan dari bibir sang jelita, namun sesekali bibir itu terkunci oleh bibir pejantannya, Henni seolah tak ragu lagi mengekspresikan kenikmatannya, dia tak ragu lagi melumat bibir pejantannya, sangat erotis dan sangat intim sekali persetubuhan mereka, seolah yang diranjang itu bukan seorang profesional yang dibayar, namun seperti sepasang kekasih yang saling membutuhkan satu sama lain.

Harus kuakui kalau stamina Pak Rosin sangat hebat, sudah lebih dari satu jam permainan ini berlangsung, namun tak terlihat tenaganya memudar, suara tumbukan kulit antara mereka adalah bukti betapa dahsyatnya genjotan pak Rosin.

Apa yang terjadi di ranjang adalah suatu keintiman yang tak terbantahkan, Henni sang jelita yang cantik saat ini menjadi dirinya sendiri, bukan lagi tampil untuk memberi kepuasan pada pria yang membeli darinya, Henni saat ini adalah seorang wanita biasa yang membutuhkan kenikmatan ragawi dari seorang pria perkasa, Henni menjelma sebagai wanita yang jujur dalam kegelisahan birahinya, dia tak peduli lagi kalau lelaki yang tengah menyetubuhinya adalah lelaki tua hitam dan jelek, lelaki dari kalangan bawah yang rasanya mustahil bisa merasakan kemolekan raga indahnya, Henny hanya melihat satu hal yang asli dalam pertarungan birahi ini, kalau lelaki ini adalah lelaki yang bisa memuaskan dan menuntaskan syahwatnya yang menggebu.

Henni adalah seorang wanita biasa yang juga membutuhkan kenikmatan primitifnya, sebagai penjaja kenikmatan dia dibayar mahal oleh lelaki yang ingin mencicipi kemolekan tubuhnya, namun Henni sama sekali tak mendapatkan kepuasan untuk rasa dahaganya, Henni terlalu sering berpura-pura hanya demi menyenangkan kliennya, namun kali ini dia menemukan apa yang selama ini dirindukannya, dan dia menemukan semua itu dari lelaki yang sama sekali berbeda dengan lelaki pujaan dalam angannya.

Henni begitu pasrah dalam pelukan pejantannya, dia melayani cumbuan pejantannya, dia larut dalam lumatan liar pejantannya, kontol itu begitu nikmat menggenjot memeknya, ahhhhh rasanya sebentar lagi orgasmenya akan kembali tiba, pak Rosin memeluk tubuh putih mulus itu dengan erat, pompaan kontolnya semakin cepat, “saya mau ngecroot nonnn…udah gak tahan lagi…” ujar Pak Rosin parau.

“Ya mas..keluarin massss….keluarin didalam ya plissss, buahi rahimku ahhhhh…ssss oohh enak bener masss…entot aku mas…entot aku….buahi rahimku dengan benihmu…ahh ssss.” Ujar Sang jelita dengan suara serak dan lirih.

Ahhh ini edan dan melebihi ekspektasiku, mendengar ratapan wanita yang sedang haus birahi membuat kontolku juga ikut berdenyut, aku mengocok kontolku dengan cepat seolah tak mau kalah dengan kontol tua yang sedang memompa memek indah sang jelita.

“Mass mau keluar dekkk…masss udah gak tahan..” Pelukan pak Rosin semakin erat.

“Ya mas….pliss keluarin didalam, siram memekku dengan peju kamu sayang..ohhhh enak banget..” Balas Sang jelita dengan nada menghiba.

“Agghhhh…aghhhhhh…” Pak rosin mengeram kuat sambil menyentak-nyentak pantatnya berulang-ulang, napas keduanya memburu, sang jelita bertubuh molek terdampar diatas tubuh pejantannya dengan pasrah, keduanya masih saling berpelukan, terdengar suara ciuman mesra diantara mereka.

Aku mengambil tissue dari meja sebelah tempat dudukku, kuelap tanganku yang berlumuran peju, kulihat Henni mengangkat pantatnya dari kontol pak Rosin, Henni berbaring telentang di sebelah pak Rosin, keduanya seolah tak menghiraukan keberadaanku.

“Ciee…sampai saya diacuhin…” Ujarku mengagetkan keduanya.

“Ehh oomm…aduhhh gak gitulah..” balas Henni kikuk, dia segera menutup tubuh telanjangnya dengan selimut.

“Maaf pak, saya izin ke kamar mandi dulu..” Pak Rosin bangkit dari ranjang dan cuek tanpa menutupi tubuh bugilnya.

“Kamu gak ikut bersih-bersih sayang?” ujarku pada Henni.

“Hmmm boleh ya om?” dia malah bertanya dengan polos.

Aku menganggukan kepalaku, dan secepat kilat si jelita menyusul ke kamar mandi dengan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Aku mendengar suara air dibuka, entah apa yang mereka lakukan dikamar mandi, aku melihat jam tanganku, hampir jam 1 pagi, mau pulang juga malas, dirumah juga gak ada siapa-siapa, apalagi tubuhku terasa letih juga, aku mengambil satu kursi lagi sebagai penopang kakiku, sudah hampir 10 menit mereka di kamar mandi dan belum keluar juga.

“Ahh jangan-jangan mereka ngentot lagi di kamar mandi..” Benakku.

Au memeriksa hpku, kulihat ada chat dari istriku, “Pah, mamah banyak cerita untuk papah nih, gak sabar pengen cerita, papah kemana sih, di telpon gak diangkat..”

Aku melihat ada 10 panggilan tak terjawab, aku meletakkan hpku kembali tanpa membalas chat istriku itu.

Aku tersenyum membayangkan cerita yang akan di bagikan istriku itu, paling dia akan cerita kalau banyak cowok yang memperhatikannya, ”Ahhh itu kan emang udah niat kamu mah…ada-ada aja kamu..” mataku mulai terasa berat, dan kedua orang itu belum juga kembali dari kamar mandi.

Aku membuka mataku perlahan saat aku merasa mendengar suara aneh, cahaya ruangan kamar ini agak redup, namun tak gelap-gelap amat, aku sedikit bingung sebentar dengan keberadaanku, namun lambat laun aku mulai menyadari dimana diriku berada, di depanku kulihat seorang perempuan dengan tubuh telanjang tengah bergerak teratur dalam posisi duduk, aku memicingkan mataku untuk melihat dengan jelas, ahhh sialan, rupanya Henni dan pak Rosin mulai kembali saling melepaskan syahwat.

Aku tersenyum, inti dari fantasiku tercapai sudah, aku menemukan apa yang aku cari dari semua ini, fantasi si cantik di ewe oleh si buruk rupa benar-benar terwujud malam ini, si cantik benar-benar takluk dengan keperkasaan si buruk rupa, ahhh luar biasa, ini memang fantasiku sejak aku remaja, aku memang menyukai cerita erotis tentang persetubuhan antara perempuan cantik dengan lelaki kaum pekerja kasar seperti kuli, tukang becak, tukang ojek, dan lain-lain, dan kini aku bisa mewujudkan fantasiku dalam live action…..luar biasa…

Perlahan kemudian aku mulai berpikiran aneh…tiba-tiba ide gila menyeruak masuk dalam otak mesumku, gimana rasanya kalau melihat istriku yang disetubuhi oleh lelaki macam pak Rosin? Ahhh ide ini membuat syahwatku menggebu-gebu menggedor sanubariku, sekilas aku membayangkan istriku yang cantik meliuk-liuk diatas kontol kuli bangunan..ahhh kontolku mengeras dan mengeras….



***

Bersambung
 
sampai jumpa esok di episode berikutnya
 
sampai jumpa esok di episode berikutnya
 
Bimabet
Lancrotkan suhuuu
seperti yang saya katakan di awal, besok episode barunya gan, sehari 1 episode, dan hari ini episode 3 dari 7 episode
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd