Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petualangan gila pacarku

Part 3

Cipp.... Cipp.. Cippp..
Samar Terdengar suara burung berkicau. Kubuka mata dan melirik kesamping, tapi pacarku sudah tidak ada. Aku lihat jam menunjukan pukul 07.07 wib, matkul jam pertama mulai pukul 09.00 wib, untungnya aku selalu menyediakan baju ganti di lemari pacarku. Celakanya aku lupa, bahwa stok Bra di lemari pacarku sudah abis kubawa ke kost,Sedangnkan aku tidak memakai Bra kemarin. Mau balik ke kost juga pasti ga nyampe waktunya, soalnya kost pacarku lebih deket jaraknya ke kampus, sedangkan kostku butuh setengah jam buat sampe kampus.

Aku bergegas ambil handuk kemudian beranjak ke kamar mandi. Saat melewati kamar johan, samar kudengar ada suara desahan, tapi tak ada sandal wanita depan kamarnya. Pasti nonton bokep lagi, tapi rasanya aku familiar dengan suara perempuan ini. Tak kuambil pusing aku bergegas mandi kemudian segera berganti pakaian. Kukenakan celana jeans hitam panjang serta sepatu kets, untuk atasnya aku memakai t-shirt putih selengan tanpa bra.

Saat turun tangga kulihat jam ditnaganku masih menunjukan pukul 08.11 wib, masih keburu kayaknya untuk sarapan. Jadi aku mampir ke warung depan kost pacarku, tak lupa ku pakai jaket untuk menyembunyikan payudaraku yang berguncang tanpa bra ini.

"mang, teh anget manis 1" ucapku pada mang Kosim si pemilik warung sambil tanganku membuka bungkusan nasi yang berjejer rapi di pajang.
"eh neng geulis, tumben pagi pagi mampir kesini, pasti abis tempur kemarin ya?" Ucapnya sambil nyengir mesum.
"sok tau aja mang, kemarin abis buat tugas tau, dah cepetan bikinin,! Dah telat nih" ucapku sambil nyengir.
"iye iye, mang percaya kalo bikin tugas kemarin" ucapnya sambil menuangkan air panas ke dalam gelas.
"mang, kopi hitam 1!" Ucap pria yang baru datang lalu duduk disebelahku sambil mengambil gorengan lalu memakannya.
"ok cup,!" ucap mang kosiim sambil menyerahkan teh hangat padaku.

Setelah selesai makan dan bayar, aku bergegas balik ke kost pacarku untuk mengambil motor. Tapi memang hari sial ga ad di kalender, motorku tidak mau menyala, sudah kustarter kaki ga juga mau hidup. Kebingunganku disadari oleh Mangkosim yang berada di seberang jalan, ia lantas bertanya sambil agak teriak
"kenapa neng? Mogok?" Tanyanya.
" gatau nih mang, ga mau idup!" teriakku dari seberang jalan.
Mang Kosim menghampiri dan mencoba menyalakan motorku.
Jglleggg... Jglleeeg.... Jgleegg..
"Waduh, ga bisa idup neng, bengkel juga jam 9an baru buka mah" ucapnya
"duh gimana ya mang, aku ada kelas pagi nih" ucapku sedikit panik, soalnya jam pertama yang ngajar dosen killer.
"naik ojek si ucup aja neng, tuh orangnya ngopi di warung" saran Mangkosim menunjuk pria yang tadi duduk disebelahku.
"boleh deh mang, daripada telat" ucapku sambil mengikuti mang Kosim menyeberang.
"cup, udah slse? Anter neng ini ke kampus depan gih, motornya mati" ucap Mangkosim kepada Opang(ojek pangkalan) yang kuketahui bernama Ucup ini.
"udah nih. Syukur rejeki pagi pagi nganter neng cantik. 20 rebu ya neng?" tawarnya padaku.
"yuk deh bang" jawabku sambil tersenyum mendengar pujiannya.
Segera kunaiki motor bebek bang ucup ini, tanganku ketaruh dipundaknya yang segera diproses bang ucup.
"peluk aj neng, takut jatuh nanti" ucapnya sambil nyengir.
"eleh modusnya. Itumah akal akalan bang ucup aj" jawabku
Bang ucup cengengesan lantas mulai meng gas motornya menuju kampus.
Di tengah perjalanan, kelihatan sekali bang ucup ngerem motornya secara mendadak, modus para lelaki yang sudah lumrah sekali. Karena sebel dia ngerem mendadak terus, sekalian saja aku pancing, sengaja aku majukan badanku saat dia mengerem mendadak lagi. Nyuuuuuuttt, tempelan payudaraku mendarat di punggung bang ucup, kulihat ekspresi mesumnya di kaca spion, kayaknya dia tahu aku gak pakai bra.
"empuk neng" ujarnya pelan.
"kenapa bang?" Kudekatkan kepalaku disamping kupingnya, sehingga payudaraku lebih menempel dipunggungnya.
"ehhh i gak neng.. Engga" jawabnya kikuk.

Hihihi lucu melihat kekikukan bang ucup, aku jadi tambah ingin menjahilinya, ke tekan kembali payudaraku lebih lama, kulihat celana bagian depannya mengembang. Kusudahi tempelan payudaraku saat kulihat gerbang kampus di depan mata. Kuberikan uang 20ribu lalu tak lupa mengucapkan makasi padanya. Dia hanya cengengesan dan memberikan nomernya padaku, siapa tau perlu lgi. Bergegas aku menuju kelas, untungnya aku tiba tepat waktu. Kuambil tempat di samping temanku riska dan ayu.
"tumben pake jaket disleting ampe atas gitu? Ga gerah?" tanya riska padaku.
"ssstttttt, ga pake bra gue" jawabku berbisik.
"gilee lu ga pake bra?" Ayu yg mendengarnya sontak menimpali agak keras, sampai-sampai cowo cowo yang duduk didepan menoleh dan menatap ke arah payudara kami, memastikan siapa yang take bra. Untung aku pake jaket.
"liat apa lu, ne hhhh neehhh nenen!" . Ucap riska membusungkan dadanya ke arah para cowo didepan ku, sontak mereka kaget dan kembali balik badan. Ku cubit perut si ayu yang tak bisa kontrol suara, memang di antara kami bertiga dia yang agak Oon.
Ruangan langsung sunyi saat pak Bambang, dosen matkul kewirausahaan masuk kelas. Pak bambang memang terkenal killer diantara dosen lainnya. Apalagi ditambah kepala yang agak botak, kumis dan perut buncit nya menambah kesan tak bisa diajak bercandanya dosen 1 ini.
"lu ngapain ga pake BH? Abis diperkosa lu ye?" tanya riska di sela sela pak bambang menjelaskan.
"ngawuurrr.. kehujanan kemarin, ga ada yang kering" ucapku sekenanya.
"mana ada ujan ke aren oneng. Ujan sperma kali!" ucapnya sambil meremas payudara kiriku yang sontak membuatku terpekik kaget lalu menepis tangannya.
"beneran ga pake lu, fetish exhibisionis lu ye?" tanyanya lagi.
"kalian ber2 yang dibelakang, sibuk sekali kayaknya, coba terangkan apa yang saya jelaskan tadi!" ucap pak Bambang sambil menunjuk aku dan Riska.
Kami berdua hanya diam tak bergeming sambil saling senggol siku.
"kenapa diam.? Sudah nnti selesai pelajaran, menghadap keruangan saya". Ucapnya seraya kembali menjelaskan mata kuliah. Aku dan riska hanya saling bertatapan sementara ayu terlihat cekikikan disebelah yang membuatku semakin kesal.

Selesai kelas, aku segera merapikan buku kemudian bersama riska menghadap ke ruangan pak bambang. Pak bambang mempunyai ruangan sendiri, mengingat beliau juga sebagai kaprodi.
Tok tok tok ijin masuk pak.
"ya silahkan masuk" ucapnya.
Setelah mempersilahkan kami duduk, aku dan riska meminta maaf atas keributan yang kami timbulkan. Namun pak bambang seakan acuh dan mengancam memberikan nilai D pada mata kuliah yang beliau ajarkan. Aku dan riska sempat memohon agar diberikan keringanan, untungnya beliau mau luluh hatinya. Tapi gantinya beliau memberikan tugas seabrek yang aku sendiri tak paham maksudnya.
Setelah pamit keluar ruangan, aku dan riska yang tampak bingung akhirnya memutuskan meminta tolong pada Eno, mahasiswa dikelasku yang terkenal culun namun otaknya encer. Bergegas kami kembali ke kelas untuk menemui Eno. Untungnya si Eno masi di kelas, sepertinya masih menyalin pelajaran tadi.
"no, gw minta tolong dong, gw dikasi tugas ama si bambang nih, tolong ya biar bisa lulus tuh matkul, kan ga lucu" ucap riska sambil menempelkan dadanya pada lengan Eno. Muncul deh jurus tetek kawanku satu ini, akupun melakukan hal yang sama pada Eno. Jadilah Eno diapit 2 gunung kembar, walaupun cuma lengannya.

"engga mempan, kalian uda sering kubantuin, tapi aku cuma dapet makasih doang" ucap Eno yang membuat kami ber2 saling tatap, tumben jurus tetek ga mempan, mungkin dia bosan, pikirku.
"ya udah, lo maunya apa?" tanya riska.
"mau yang asli" jawab Eno tegas.
"ya udah nih DP dulu, kalo uda kelar kukasi sisanya" jawab riska seraya tangannya mengambil kerah bajuku lalu menurunkan nya, tampaklah payudaraku yang menyembul keluar. Segera kutepis tangannya dan merapikan kembali kaosku.
"kampret lo ris!" bentakku padanya sambil menyilangkan tanganku di dada.
Wajahku memerah malu, sedangkan Eno tampak melotot dengan mulut menganga.
"ok... Ok... Okk.. Secepatnya gw kerjain" ucapnya lagas.
Untung cuma kami ber3 dikelas. Kalau rame bisa berabe tadi.
Aku langsung mengambil tasku dan bergegas pergi, disusul riska yang mengejarku.
"ciee ngambek lu ye?" tanyanya setelah berhasil mengejarku.
"menurut lo? Napa ga tetek lu yang gede aja lu liatin ke dia?" tanyaku marah.
"udah pernah dia liat punya gw" jawabnya santai. Aku bengong dan balik bertanya lagi. Apa aku salah dengar? Riska ngeliatin teteknya ke Eno? Aku tau temanku satu ini rada sengklek dan bithcy, tapi masa ke Eno.?
"tenang, cuma potonya doang, kalo aslinya kan udah elo, lagian kan lu emang pengen exib makanya ga pake BH" jawabnya lalu berlari menghindari cubitanku.
"sialan tu anak". Gerutuku, tapi harus kuakui, ada perasaan bangga melihat ekspresi Eno tadi. Perasaan bangga, malu dan bergairah menyatu sekaligus. Ahhh apa aku ada kelainan ya?

Bersambung.....
 
Makasi banyak nih apresiasinya untuk newbie ini suhu....🙏🏻
Jika ada yang kurang boleh masukannya agar karya ini lebih menarik suhu suhu sekalian 🙏🏻

Maaf juga kayak mesin diesel, panasnya lama,,, soalnya pengen karya ini kompleks, ditunggu juga pov dari mang kosim, bang ucup, Johan dkk 🙏🏻
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd