Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petruk Harja Sentana

Kehidupan yang berubah, cara berpikir dan kesumpekan menjadi manusia kota sangat Petruk rasakan.

Norma yang diajarkan Ki Sentana sudah kian terkikis oleh kerasnya hidup di kota. Sifat keiblisan menguasai sebagian hati. Pusaran kenikmatan yang memabukan membelenggu nurani.

"Ahhhhh" erang Tika merasakan jilatan nikmat pada pusarnya.

Ia yang biasa melakukan sex demi kepuasan sudah tak lagi tabu untuk mendesah dalam alunan birahi. Petruk yang sudah pernah mengerjakan tugas memuaskan wanita bertubuh kecil tak asing dengan pesona menggemaskan tubuh Tika.

Nanda!!

Hanya saja memek yanh sedang Petruk jilati pelontos tanpa jembut. Berbeda dengan Nanda, itu yang membuatnya sadar bahwa wanita yang sedang ia kerjai bukan orang yang sama.

"Mass... Hmmm.. sini aku iseppppp.. emhhh" erang Tika sambil berusaha meraih kontol Petruk

Tika yang cukup kecil tak mampu meraihnya. Ia tak tahan dikerjai Petruk.

"Mass.. ehmmm.. enakkk" ia pun menggelinjang menikmati orgasme pertamanya

Petruk yang menyadari itu malah semakin geram mengobel lubang peranakan Tika dengan lidahnya sampai air nikmat habis ia serap.

Tika yang sedang mengatur nafas setelah Petruk menyudahi aksinya malah sekarang dibuat kaget. Tika tercengang melihat Petruk melepas kaos dan celananya!!

"Gilaa.. kontolmu gede banget Masss"

Petruk tak menanggapi Tika, malah mendekati Tika yang berbaring..

Reflek, Tika malah menjauh.. ia takut!

"Kenapa Mbak?"

"Gede banget Mas. Tika ndak berani" ucap Tika yang masih lekat menatap benda hitam di selangkangan Petruk.

"Saya kira Mbak mau sama saya" ucap Petruk kecewa

Petruk pun mengambil kembali celananya.

Ketika celana hendak ia pakai,

"Mas.. tapi Tika penasaran" ucap Tika sambil memegang tangan Petruk

Petruk menatap Tika dengan tatapan bingung. Ia bingung dengan apa sebenarnya yang diinginkan wanita imut itu.

Perlahan tangan Tika meraba pusaka milik Petruk. Ia gemetar karena cita-cita melawan kontol hitam seperti di video yang ia tonton akhirnya tercapai.

Petruk tak lagi memperlihatkan kekecewaan, meski hanya elusan ia bersyukur ada lagi wanita yang siap menjadi tempat saling berbagi kasih sayang.

Perlahan Tika mengelus dan memandang hikmat benda keras milik Petruk. Ia ngeri tapi juga penasaran dengan candu itu. Ia semakin mendekatkan badan ke depan Petruk. Dengan penuh rasa penasaran, lidah Tika mencoba merasai batang keras di depannya.

"Sssssss" Petruk dibuat mendesis oleh perlakuan Tika yang lembut.

"Mas.. mas baring mas" ucap Tika tak sabar

Petruk pun menurut apa yang diminta wanita imut itu. Ia juga tak sabar menikmati hal yang lama tak ia rasakan. Hasratnya butuh penyaluran!

Tika tak menyianyiakan kesempatan itu, ia dengan mengambil handphone miliknya lalu membuka fitur camera. Ia malah berfoto selfie dengan kontol yang ukurannya lebih besar daripada lengannya.

"Buat kenang kenangan Mas. Biar Tika inget terus sama Mas" ucap Tika sambil menyimpan handphonenya

Dengan posisi merangkak Tika menyimpan HP di dekat kasur. Hal itu membuat ia membelakangi Petruk dan membuat Petruk melihat lubang senggamanya.

*Cukup ku bersabar! Aku rindu rasa lubang itu* batin Petruk tak tahan

Petruk pun menghampiri Tika yang sedang berposisi merangkak. Tika yang sedang mencolokan charger pada Handphonenya pun kaget saat tangan Petruk menangkap pinggulnya. Ia reflek menoleh ke arah Petruk.

"Maaf Mbak. Saya gak tahan!"

"Akkkkhhhhhh" pekik Tika menerima tusukan benda besar yang ia takuti sebelumnya

"Sakiiit massss"

Terlihat air mata berlinang di mata indah Tika. Ia merasakan memeknya seakan robek karena dijejali kontol secara tiba-tiba, terlebih itu milik Petruk.

"Enak banget Mbak.." Petruk yang tak memikirkan Tika malah memompa pinggulnya.

Meski pelan, tapi Tika yang belum siap malah merasa kesakitan. Ia terus mengerang akibat ulah Petruk.

"Ampuunn masss" Tika memohon

Petruk tak peduli, ia dengan hikmat menikmati jepitan kuat nan kesat memek Tika.

"Mantap.. akhhh.. akhirnya kontol kepake lagi" erang Petruk yang masih memompa

Lama kelamaan Tika tak lagi mengeluh, ia hanya mendesah sebab organ kewanitaannya sudah beradaptasi dengan serangan birahi Petruk. Air-air pelumas sudah membasahi piston, rintih kesakitan pun menjadi desahan merdu ditelinga Petruk.

"Enak kan Mbak? Akhhh akhh akhh"

"Hmm terus masss"

Petruk yang mendengar ucapan Tika tersenyum laknat. Ia sangat senang mengetahui Tika sudah keenakan juga. Artinya kebahagiaan kini saling bertukar.

Petruk yang awalnya bergerak pelan berinisiatif menaikan tempo karena merasakan goyangan pinggul Tika sebagai jawaban atas perlakuannya.

"Ekhhhh" erangan nikmat Tika yang mengisyaratkan ia telah mencapai kepuasan pertama.

Petruk cukup pengertian kali ini, ia menghentikan gerakannya saat kontolnya terbenam jauh di dasar lubang senggama Tika. Sebagai imbalan atas kesempatan Tika menikmati orgasmenya, Petruk mendapat pijatan di kontolnya oleh dinding vagina yang berkedut.

*Luar biasa!!! Mantapp* batin Petruk menikmati

Tika cukup lama bergetar bahkan menggelinjang akibat orgasme panjangnya. Ia benar-benar sudah takluk dan lemah dibawah tekanan sang pejantan.

*Basah sampai nyemprot, luar biasa Mbak Tika* batin Petruk yang sedikit menyadari Tika mengalami squirt

Setelah keadaan tenang, Petruk yang belum cukup dalam permainan segera merengkuh tubuh mungil Tika.

Ia dekap hangat tubuh mungil itu, tentu tak lupa ia masukan kembali pusakanya ke sangkar.

"Mas lemes. Nanti dulu. Ini enak banget" ucap Tika sambil mengatur nafas

Bukan memberikan respon verbal, Petruk malah menciumi pipi dan kening Tika. Sedangkan tangan nakalnya meraba dan meremasi pantat kencang wanita mungil itu.

"Mas.. aku sayang kamu" bisik Tika

*Peduli setan! Tapi aku suka tubuh mungilmu. Mirip seperti Nanda!* batin Petruk

Pelan tapi pasti Petruk kembali menyodok-nyodokan pinggulnya ke atas karena Tika berada dalam dekapnya.

++++++

Pernikahan Intan dan lelaki pilihan ibunya telah ditentukan. Ibunya tak sabar karena ia menginginkan tender besar yang akan ia dapatkan jika pihak vendor adalah menantunya sendiri.

Ya, lelaki pilihan Ibunya adalah seorang pria yang jabatannya sama dengan ibunya. Sebenarnya pria tersebut sudah memiliki anak dan istri hanya saja ia sangat menginginkan Intan saat ibunya sendiri memperkenalkan padanya.

Intan yang mengetahui ia akan menjadi istri siri dari pria beristri hanya bisa menertawakan nasibnya. Sebenarnya ia hendak dinikahi secara resmi, namun Intan menolak jika itu yang terjadi. Ia mau menikahi pria tersebut jika hanya sebagai istri siri.

Sebagai lelaki yang memiliki istri, pria tersebut malah merasa diuntungkan. Hanya saja ia tetap akan mengumumkan pernikahannya meski tak resmi secara hukum negara. Bagaimana tidak, memiliki istri yang usianya jauh dibawahnya adalah salah satu tujuan hidup dan juga kebanggaan baginya, terlebih ras lokal seperti yang ia harapkan.

Rani dan Intan yang tengah membercandai keadaan malah semakin terbahak saat mereka membahas malam pertama.

"Bayangin! Dia malam pertama rasain memek hasil permak Mas Pet!! Hahahaha" gelak tawa Rani yang juga disambut Intan

"Eh eh tapi jujur nih. Gue gak bisa bayangin juga. Elu gimana sama cowok hasil hunting?" tanya Intan sambil menahan tawa

"Geli doang anjing!! Wahahah" kembali keduanya tertawa akan celoteh Rani

++++++

"Bangsat dimana laki-laki itu, sudah sering lewat dan puterin semua jalan masa gak pernah liat. Masa hantu sih" gumam seorang wanita cantik dalam mobil mewah

"Mama kenapa?" tanya sang anak yg mendengar Ibunya bergumam

"Oh gapapa. Kamu belajar nyetir lah nak. Mama kan jadi harus pulang karena sopir lagi izin" ujar wanita dewasa pada anaknya

"Malas Mah, emang mamah bangkrut gak bisa bayar sopir lagi?"

"Ya gak, tapi emang Nanda gak pengen jalan sendiri sama temen gak pake ditempel sopir"

"Ah malas. Nanda kan paling keluar cuma ke rumah Intan. Oiya yang mau nikah sama Intan itu emang orang mamah? Kok Intan bilang suruh nanya mama"

"Iya.. calon pemimpin baru yang bakal nangani bar dan club. Bagus orangnya. Sebenernya mama curiga sama Indah, jangan-jangan perusahaan kacau makanya dia sampe pake anaknya buat deketin Hen. Maklum si Hen itu perfeksionis. Salah satunya gak akan bisa diajak kerjasama kalau kurang menjanjikan. Tapi bagus sih gitu" ujar sang ibu

"Iya juga sih, lagian mama biarpun satu grup masa perusahaan gak bisa kerjasama langsung. Bukannya dipermudah"

"Harus gitu nak, kalau tidak sayap tak akan bisa dipakai untuk terbang. Kita harus memperluas jangkauan kita, apa lagi kalau bisa mencaplok mereka" ucap sang ibu disertai senyum sinis.

Nanda yang baru tahu mengenai teori pun kurang paham. Meski begitu ia terima karena cukup masuk akal.

Bagi pengusaha, Lidya memang tak bisa disepelekan. Wanita cantik dan awet muda yang terkesan hanya sibuk merawat diri memang ada dalam dirinya, namun Lidya tak sebatas itu!

"Ngomong-ngomong Ma, kok sekarang gak pernah bawa temen pulang? Kirain bangkrut gak bisa jajanin cowok" sindir Nanda

"Nak, bisa ngomongin yang lain gak?"

"Nanda gak masalah Mama mau lakuin apa aja. Asal jangan main diluar kamar. Mau ke dapur aja susah!" sungut Nanda

"Mama sebenernya malu, tapi mama kapok kalau hubungan serius dengan lelaki. Kalau baper ya mending ganti. Kalau kamu gimana? Udah gede masih nonton kartun danbl sibuk main game. Kapan mama punya cucu!"

Nanda hanya diam.

"Kamu sebenernya kenapa sih. Kok dari dulu kayak jauhin mama?"

"Papa pergi karena mama selingkuh?"

"Emang Nanda gak pernah buka pembukuan perusahaan di ruang kerja mama? Disana ada catatan hutang yang baru bisa kita lunasi 5tahun setelah papamu kabur" ujar Lidya

"Kita hampir bangkrut, nyaris banget. Entah dilarikan kemana dana perusahaan sampai cashflow kacau. Mama marah trus suruh gak usah ke kerja kalau gak becus. Malah kabur. Kemungkinan bawa dana perusahaan. Tapi mama biarin aja lagian udah sehat lagi perusahaan kita" lanjut Lidya

"Oh nanti Nanda pelajari"

"Kamu beneran gak punya pacar nak?"

"Gak"

Lidya menghela nafas mendengar jawaban ketus anaknya.

"Gak pengen atau belum nemu. Enak loh pacaran"

"Kayak mama ngewe di sofa?"

"Jaga mulutmu!!!" ucap tegas Lidya

Nanda kembali membuang muda, pandangan ia alihkan ke sisi kiri mobil.

"Maaf nak. Mama gak suka kamu ngomong kasar" ucap Lidya melunak

"Aku pernah Ma"

"Pernah apa sayang?"

"Ngewe"

Lidya tiba-tiba membanting setir mengarah ke jalan kecil. Mobil pun lalu berhenti.

"Siapa orangnya. Sebut namanya, biar mama seret orang itu!!!" Lidya tersulut emosi mendengar pengakuan Nanda

"Anter ke rumah Intan!" Nanda tak kalah berkata dengan nada tinggi

Kembali Lidya menghela nafas.
Mobil perlahan mulai berjalan ke tempa tujuan awal.

"Anak Indah kah?"

"Apanya?"

"Lelaki itu"

"Abang Intan? Gak kenal"

"Waktu KKN?"

Nanda terdiam. Memang ia pertama melakukan hubungan sex adalah saat di KKN di desa Wanapurwa tapi ia tak mau menyebut apalagi menceritakan soal kejadian disana.

"Ada lah. Tapi dia gak tau dimana sekarang. Intinya ada masalah trus dia kena usir"

"Berandal?"

"Kapan-kapan lah Nanda ceritakan"

"Mau mama kirim orang buat cari?"

"Gak usah"

"Mama gak terima anak mama diperkosa berandal! Mama bisa seret dia sekarang juga!" ujar Lidya kembali dengan Nada tinggi

"Nanda yang mau" sahut Nanda yang cukup mengejutkan Lidya

Lidya yang mendengar itu malah merasa bersalah. Ia berpikir bahwa Nanda melakukan hal tersebut karena dia yang suka membawa teman kencannya pulang.

+++

"Mas jahat banget sih! Sakit tauuu" keluh Tika manja

Petruk yang telah selesai bekerja kini memberikan terapi kenyamanan pada Tika. Cuaca yang cukup panas tak menghalangi keduanya untuk bersatu. Kipas angin di sudut ruang cukup membantu mereka mendapatkan udara segar, jika tidak mungkin tak akan ada penyatuan tubuh yang menjanjikan kenikmatan diantara keduanya.

"Gak tahan Mbak, maaf ya.."

"Iya mas. enak banget sih. Heee.. rugi banget dianggurin"

Tak terasa keduanya tertidur. Tika yang kelelahan dan Petruk yang terhanyut dalam ketenangan membuat keduanya pulas.

++++

"Mana tu anak. Di telp masuk tapi gak diangkat. Jangan-jangan si Petruk diperkosa sama anak itu. Hah bodo lah.." gumam Dewi

"Eh tapi gimana ini, kasur cuma satu. Masa gue yang numpang malah nyuruh dia di sofa. Mana konsep apartemen sesat gini. Masa gak ada pintu. Cuma pintu masuk dan toilet doang. Itu juga toilet tembus pandang. Aduh masa gue ngontrak lagi" keluh Dewi yang sendiri di apartemen

"Nanti kalau Pak Hen kesini, ngentotnya dimana? Bisa ilang sampingan gue"

"Bentar... Kalau gue sekamar sama dia, apa gue gak abis kena entot dia tiap hari. Kalau cakep sih gapapa. Gue KB ini"

Dewi benar-benar tak menyangka jika konsep apartemen jatah fighter sangat berbeda dengan bayangannya. Sebab apartemen itu lebih mirip kamar hotel namun dengan fasilitas yang cukup lengkap dan ruang seluas apartemen. Mungkin desain tersebut bertujuan agar para fighter yang latihan mendapat udara segar dan tak pengab meski berlatih di dalam ruang.

+++

*gila kontol segede ini, kalau gue kirim ke Kak Dewi apa komen dia ya* batin Tika sambil memandangi hasil selfienya

Tika memang cukup terbuka pada Dewi, ia sering curhat dan share segala hal dengan Dewi yang sudah ia anggap sebagai kakak.

"Halo kak.. maaf kemalaman, Mas Petruk gak ada pertandingan kan? Bentar lagi aku antar kesana. Iya iya.. aku izin malam ini. Ketiduran. Iya. Bye" ucap Tika menelepon

Suara Tika berhasil membangunkan Petruk.

"Mandi mas, kita disuruh ke apartemen. Mas mulai hari ini kan dapet fasilitas" ucap Tika sambil mengetik di handphonenya

*Sent

Tika tersenyum menunggu reaksi Dewi yang mendapat kiriman foto selfie dirinya yang bergaya seakan hendak memakan kontol yang lebih besar dari lengannya sendiri.

"Dih gak bales" gumam Tika yang melihat chatnya hanya dibaca

Tika yang sudah mandi pun bersiap-siap mengembalikan pickup sekalian mengambil motor disana, lalu mengantar Petruk ke apartemen.

"Yuk mas" ajak Tika

Mereka pun berangkat

-

*gila itu kontol Petruk? Apa gak jebol memek si Tika?* batin Dewi

Tubuh Dewi bergetar, ia lama sekali mengamati foto yang dikirim oleh Tika. Ia juga merasa penasaran pada benda yang seakan hendak dimakan oleh wanita di foto itu.

*Kalau memek gue kena sodok, sakit gak ya?* Dewi mulai berfantasi
 
Bimabet
Wah, kenapa si Lydia mencari Petruk? Dan kenapa dia sensi ditanyain anaknya sendiri apakah gak mau menikah lagi? Jangan² Lydia menaruh rasa sama Petruk yg udah memperkosanya, tapi gak merampok. Apa yg akan terjadi jika semua wanita itu memperebutkan Petruk? Perang dunia kah?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd