Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)

Update 59




Hari selasa menjelang siang saat aku tiba dirumah rina, di halaman rumah terdapat mobil yg asing bagiku, dan ku lihat pintu rumah terbuka, sepertinya ada tamu. Tp mobil saudara, kerabat atau pun keluarga rina aku pasti ingat meskipun tak hafal, tp mobil itu asing bagiku, mobil putih itu sama denganku mobilku. Aku memasuki rumah, dan
S: assalamuallaikum
Sosok pria duduk di sofa sebrang sofa rina.
R: waalaikumsalam,
Rina menggunakan gamis hitam dan hijab hijau muda
R: kok siang bgt pa
Rina menyambutku dan mencium tanganku, pria itu berdiri dan tersenyum padaku.
S: iyaa
S: ehh siapa ini?
Aku menjabat tangannya
Arif = A
A: sy arif teman rina
S: reno
S: aku masuk dlu ya
Aku menuju kamar utk berganti celana pendek, rina menyusulku
R: udh ngopi pa?
S: udh dong
Rina faham dan menyiapkan baju rumahan untukku.
S: siapa itu?
R: ya itu yg di kenalin susi
S: kok ketemu dirumah sih
R: ehehehe maaf dia ngajak ketemu di luar, aku mau pamit km g enak sm istrimu ngehubunginya, jd aku suru dia kerumah saja
R: males keluar jg ehehe
R: gpp ya?
S: udh terlanjur, jd ya lanjutin saja
S: yauda sana temuin, aku mau tiduran.
R: awas kalo tidur
Cukup lama rina menemui arif hingga aku tertidur.
Kemudian rina membangunkanku
S: jm brp ini?
R: stengah 2
S; udh pulang temenmu?
R: udh drtd, dia titip salam pa
Aku bangkit ke kmr mandi cuci muka, tp aku kembali rebahan di kasur, rina menarik ku
R: eh ayo jgn tidur lg
R: ayo kluar
S: kmn?
R: waktunya jemput kakak
R: aku pengen beli makanan jg ini
Aku dan rina menjemput si kakak pulang sekolah.
Saat di mobil ku tanyakan perihal arif td, ngapain aj, ngobrolin apa aj
R: g ngapa²in lah, emg mau ngapain?!
R: ngobrol jg hanya bercanda, banyak ngomongin soal susi
S: udh makin deket apa blm km sm dia?
R: semakin akrab iya, deket nggak sih
R: biasa aj.
Rina jg mengaku di tegur oleh ibu krn nerima tamu pria dan tak ada hal penting, di tambah aku g ada diruma saat itu.
Ternyata meskipun g ada aku ibu tetap mengontrol soal status rina sbg istri, dan sering mengingatkan.

Malam hr sperti biasa aku duduk berdua di halaman belakang, obrolan tentang arif mengalir begitu saja.
Menurut penuturan rina arif seorang staf di sebuah kantor, hanya saja dia tdk mau menceritakan kpd rina. Arif sudah berkeluarga dan mempunyai 2 org anak, pdhl aku menebak pria itu belum menikah.
Baik, royal, dan perhatian, menurut cerita rina sikap itu yg di berikan arif kpd rina, bagiku itu sudah pertanda jika arif benar² menyukai rina, di tambah cerita rina sebelum²nya.
Aku jg menanyakan kpd rina apakah dia tertarik dg arif, rina hanya menjawab sbg teman biasa, tak lebih. Rina jg menuturkan usianya udh tak muda lg jd tak mau bermain main, krn baginya aku udh lbh dr cukup.
Aku jg membujuk rina agar lbh dekat dg arif, rina kembali menekankan jika arif hanya teman biasa, rina jg masi takut kejadian dg robi terulang lg. Aku tak mau memaksa, cpt atau lambat rina jg akan terbawa perasaan yg di miliki arif.


Selepas malam itu rina semakin sering bermain HP, chat, kdg tlp dg gelak tawa, aku tak menegurnya, krn menegur jg krn apa? Pekerjaan rumah ada yg mengerjakan, anak jg lg tidur.
Berminggu minggu berlalu, aku jg menjalani kehidupan seperti biasa, rina sudah berani bertemu berdua dg arif dan rina mengaku sudah 2x mwnemuinya, arif jg mulai membelanjakan brg².
Aku hanya mengatakan, jgn minta² krn arif jg punya keluarga yg lbh perlu uang arif.

Hingga suatu malam sekitar jm 8 setelah kami pulg dr jalan² dan makan malam dg anak², dan ibu jg minta menginap dirumah keponakannya dg kata lain sepupu rina, si kakak jg turut ikut neneknya, jd aku dan rina lsg mengantarnya. Menurut rina memang sepupunya udh beberapa kali meminta ibu rina agar menginap krn ortunya pengen beberapa hr dg ibu rina. Setelah itu aku dan rina membawa reno jr kembali pulang, saat di mobil rina bertanya padaku
R: arif mengajak ketemu, boleh?
S: dmn? Udh jm segini bru mau kluar, blm perjalanannya
S: g takut kejadian kyk robi?
S: dirumah aja
R: gpp?
S: iya gpp kn ibu jg g ada
R: yauda aku nanti g ush ganti baju kalo gt
S: ganti lah yg hot ahahaha
R: eeehhh, sambil mencubit perutku
S: biar betah dia
Rina akhirnya mengaku saat itu jika arif mengajak rina menjalin hubungan, hanya saja rina menolak krn sama² sudah punya keluarga, rina jg mengatakan cukup berteman. Rina jg mengatakan bole menaruh perasaan padanya krn itu hak semua org suka kpd org lain, tp rina tak mau menjalin hubungan.
Dan saat itu aku bertanya dan menyuruh menjawab jujur, apakah km jg suka dg arif?
R: nggak pa, sumpah
R: aku cm nyaman aj
R: mgkn km yg udh g cinta sm aku?!
S: salah, aku syg bgt sm km, aku gamau km kesepian, makanya aku nyuruh km dekat sm arif
S: biar adil jg kn, aku punya ana km punya arif
S: aku gamau egois
S: hidup ini cm sekali, bikin have fun aj
R: have fun caramu itu sesat!! Rina kembali mencubit perutku

Saat tiba di gerbang, kami berpesan kpd penjaga jika ada tamu agar lsg disuru masuk saja.
Jam 9 kurang kami di dlm rumah, rina meletakkan reno jr di kmr kami, dan aku berganti baju. Rina terlihat menelpon arif.
Setelah dr kmr mandi
R: bnrn boleh arif ksni malam²?
S: gpp, cm kalo reno jr nangis ya tidurin lg
R: yauda, dia mau brgkt katanya
S: yauda ganti baju sana
R: nggak ah gini aj
S: kasi pertunjukan lah ahahaha
R: gila, kalo dia nekat gmn?
S: g mgkn berani lah, ini dirumahmu dan ada aku jg
S: nanti kalo aku ngantuk aku tidur duluan yaa
Akhirnya rina hanya melepas hijabnya, tp dr balik kemeja rina samar² terlihat bh berwarna gelap, di tambah leging yg membentuk kaki dan pahanya, untungnya kemeja itu panjangnya di bawah pantat.
Rina hanya merapikan rambutnya dan kembali menguncirnya.
Kami berdua duduk diruang keluarga menyalakan TV, pintu kamar kami buka agar tau keadaan reno jr.
Lumayan lama bell rumah berbunyi pertanda ada org di luar pintu.
Rina bangkit membuka pintu.
Kemudian terdengar suara basa basi dr rina dan arif, rina mempersilahkan arif duduk di ruang tamu kemudian dtg kpd ku
R: g km temuin dlu pa?
S: g ush lah, dia kan ngapelin km ehehe
R: mestiiii, mencubit lg
Rina ke dapur membuat minuman utk arif dan mengambil beberapa makanan kemudian kembali ke ruang tamu, mereka terdengar mengobrol.
Arif jg menanyakan aku lg dmn, rina menjawab aku di kmr.
Posisi kmr kami agak tak terlihat dr ruang tamu, perlu berjalan beberapa langkah agar terlihat dr ruang tamu, sedangkan ruang keluarga jg lbh kedalam lg dr pd kmr kami, dan di antara ruang keluarga dan kamar kami terdapat beberapa lemari dan buffet berisi hiasan dan foto² kecil.
Aku tak fokus kpd TV, aku lbh fokus menguping pembicaraan rina dan arif.
Terkadang ngobrol keras, tertawa, terkadang pelan sampai tak terdengar jelas.
Aku berniat pindah utk mengintip mereka berdua dr sela² lemari, krn obrolan mereka semakin lama semakin tak terdengar, krn aku jg tak mau mengecilkan suara TV.
Dg langkah mengendap aku mencari posisi yg pas agar mereka tak bisa melihatku, setelah dapat posisi pas ku lihat rina dan arif duduk berdampingan di sofa sisi tembok, jelas sekali kulihat mereka dr dpn.
Pintu rumah tertutup krn rina menyalakan AC.
Rina hanya bersandar pd sandaran sofa di sisi ujung dan menyilangkan kakinya, arif berada di tengah sofa, masi banyak space sebenarnya di belakang arif.
Dr pandangan arif ku lihat memang dia jelas suka dg rina, tp rina hanya acuh tk menunjukan respon berlebihan.
Beberapa kali terlihat rina mendorong pundak arif kdg terlalu dekat dan kdg krn obrolan. Aku jg beberapa kali menoleh sisi kanan takut ada art yg melihatku, meskipun aku yakin mereka smua sudah tidur.
Saat yg ku tunggu akhirnya tiba, arif memegang tangan rina, rina menepisnya.
Hal itu terjadi beberapa kali, hingga yg terakhir rina membiarkan arif memegang tangannya.
Pembicaraan mereka tak bisa ku dengar, tp terlihat ekspresi muka arif terlihat serius sekali, sedangkan rina jg wajahnya seolah sperti orang "kamu mau apa?"
Cukup lama tangan rina di pegang arif.
Momen itu mengingatkan ku saat pacaran dlu dg mantan²ku, hal lumrah yg terjadi pd lelaki yg merayu wanitanya.
Soalnya reno jr menangis, rina melepas tangan arif dan berjalan meninggalkan ruang tamu, dg cepat aku memasuki kmr berpura pura menenangkan reno jr
R: knp pa?
S: gatau nih tiba² nangis
Rina memeriksa pampers kemudian menggantinya, rina berbaring menidurkan lg. Saat itu ku tanyakan mengobrol apa
R: biasa lah, dia blg suka lg
S: trs?
Rina memegang tanganku
R; maaf, dia memegang tanganku pa
S: oalah yauda gpp
S: kasi dia oleh² pulang nanti
Kening rina menyerngit bertanya
S: kasi ciuman atau apa kek ahahaha
Rina kembali mencubit ku
R: kalo aku kasih beneran awas marah
S: paling km yg g berani
R: aku cm pengen tau sih seberapa suka dia suka sm aku yg semakin tua gini ahahaha
Akhirnya rina kembali ke ruang tamu, tp ku lihat kondisi bajunya bagian bawah agak terangkat di pantat sebelah kanan hingga terlihat bentuk pantat dan cd rina.
Aku jg dg cepat kembali ke tempatku mengintip td.
Obrolan mereka kembali keras, arif bertanya aku ngapain, dan jawaban rina membuatku kaget ”udh tidur dia" Aku tak tau apa mksd rina menjawab seperti itu.
Aku jg mendengar rina menyuruh arif pulang, mengingatkan istrinya dirumah menunggu. Tp arif menolak utk pulang.
Arif kembali memegang tangan rina, tp kali ini kedua tangan arif memegang tangan rina, yg satu mengelus punggung tangan rina, saat itu rina sudah tak menepis arif lg.
Penisku mulai memegang, imajinasiku melayang jauh berharap mereka bercumbu di sofa itu, tp aku agak pesimis krn rina seperti tak mau berhubungan lbh serius dg arif.
Mgkn rina wanita setengah baya, tp melihat momen itu seperti dua muda mudi yg lg berpacaran.
Arif semakin berani merangkul pundak rina, duduk mereka semakin mepet. Obrolan semakin pelan dan rina beberapa kali mendorong pipi arif.
Hingga yg ku tunggu² pun terjadi, bibir mereka bertemu tp hanya sebuah kecupan, aku kira akan berhenti. Tp mereka kembali berciuman, rina terlihat pasif tak mengimbangi ciuman arif, penisku benar² mengeras melihat adegan itu.
Lumayan lama hampir 10menit ciuman itu, kepala rina di rebahkan arif ke sandaran sofa, saat arif memegang payudara kiri rina, rina lsg menepis dan melepas ciumannya. Rina kembali duduk seperti awal dan melihat ke arah kamar beberapa kali. Wajah rina saat itu terlihat murung dan bibirnya manyun, arif memegang tangan rina dan seperti berbicara serius.
Tak sampai 15mnt mereka berdua berdiri, arif berpamitan, dan arif kembali nekat melumat bibir rina sesaat, tp rina mendorongnya, rina hanya mengantar sampai pintu, aku menuju kasur dan merebahkan bdnku, dan lsg tidur. Tak lama aku mendengar suara pintu kamar tertutup pertanda rina memasuki kamar.
Aku berniat menegur rina menanyakan arif, tp setelah berpikir akhirnya ku batalkan dan aku berniat lsg tidur dg reno jr di sebelah kananku.

Esoknya hr rabu yg cerah, aku menikmati kopi buatan rina di dekat kolam, kemudian rina mendatangiku.
S: pulg jm brp smalem temenmu?
Wajah rina terlihat sedikit tegang.
R: sekitar stengah 11an pa
S: kok g bangunin aku
R: km kayaknya tidur lelap sekali, jd aku gamau bangunin
S: ngobrolin apa aj?
R: ya sperti yg aku critain smalem, dia masi ngerayu² gt, makin risih deh
Timbul perasaan curiga terhadap rina krn dia sedikit menutupi, apa yg keluar dr mulutnya berbeda dg yg kulihat semalam.
S: seberani apa dia ngerayu?
Rina terdiam dg pandangan kosong menghadap kolam beberapa saat
S: ma, kok diem?
R: maaf pa
Kemudian dia bangkit dan berpindah duduk di pangkuanku, tangannya nelingkar di leherku, ku jauhkan tanganku yg memegang rokok, pipi rina di tempelkan pd keningku, tangan kiriku ikut melingkar di pinggang rina.
R: aku harap km g marah dg kejadian smalem
R: aku jg sangat berharap rasa cinta mu tak berubah ke aku
S: emg ada apa semalam?
Tanyaku berpura pura, aku yakin rina akan bercerita sepenuhnya.
R: jangan marah ya pa
Tangan kiri rina mengelus dadaku
S: ada apa coba cerita saja
R: arif menciumku
S: ahahahaha makin berani dia, trs?
Rina menceritakan sesuai dg apa yg kulihat smalam tanpa ada yg di tutupi. Aku mengapresiasi kejujuran rina, dia tau aku bakal marah tp rina tetap menceritakan semuanya.
Mata rina mengeluarkan air mata.
S: km ikut larut kan saat itu?
Rina mengangguk dan meminta maaf.
S: yauda gpp
S: jadikan dia teman terdekatmu
S: km mau ngapain aja terserah, asal km jujur ke aku
S: meskipun aku marah, aku akan tetap memaafkanmu
Aku mengecup bibir rina.
R: km mulai kumat lg ya mau berbagi tubuhku?
S: g ada niat kyk gt
S: aku cm merasa g adil aj aku di luar rumah ini hidup dg ana, sedangkan km sndirian
S: jika suatu saat nanti km sudah jauh dg dia, km sampai berhubungan bdn, meskipun berat aku akan ttp nerima, aku gamau egois
R: sebetulnya banyak cara agar km g terkesan egois
S: udalah gpp itu aj
S: aku janji g akan merubah perasaanku ke km
S: aku minta maaf jg semenjak menikah jd jrg ada buat km dan keluarga
Aku mencium tangan rina.
Rina memelukku dan menangis.
R: aku takut kondisi kita akan berubah suatu saat nanti
R: aku makin takut jika km bener² ninggalin aku
Rina semakin terisak dlm tangisnya.
Aku mencoba menenangkannya. Setelah lumayan lama rina kembali diam dan bs tersenyum krn candaan ku dan rayuan ku.
R: gatau knp ya pa semenjak aku ketemu km di villa itu
R: aku yakin km lelaki terbaik buat aku
R: sejak itu jg aku berusaha ingin jd yg terbaik buat km dan aku berusaha mendapatkanmu
Kami berpelukan, saat itu seketika pikiranku teringat dmn saat rina minta aku hamili, jika di lihat mulai saat itu hingga masa kini alasan rina ingin hamil dr aku hanyalah di buat², dia hanya ingin mengikatku.
Apa lg soal materi, dia menggelontorkan segitu banyaknya buat aku, itu pun slh satu cara dia utk meluluhkan ku.
Tp aku memilih tak membahas itu, nasi berubah menjadi bubur.
Tp untungnya semua itu membawa dampak positif bagi kehidupanku dan keluargaku.
Tanpa ada rina mgkn aku tak akan memiliki mobil pribadi, aku tak akan bs membangun rumah dan kos utk ortuku, aku tak akan bisa menguliahkan adikku.
Hidup dg ana jg bakal pas²an jika tdk bertemu rina.
Aku jg mgkn hanya buruh pabrik biasa hidup dlm keterbatasan ekonomi.
Aku melamun lama, rina menyadarkanku.
R: aku boleh menjalin hubungan dg arif?
R: bukan niatku seperti itu, hanya saja aku takut terbawa suasana dan lepas kontrol
S: km lbh tua dr aku, aku rasa km bs memilah dan mengambil keputusan sndiri
R: batas dr km apa?
S: bebas, cm jgn sampai menikah dengannya
R: gila!!
R: pacaran aja ogah
S: yauda brati km udh tau sndiri sperti apa.
Rina kemudian mengajakku berganti baju utk ke sekolah kakak mengantar kan surat izin stelah itu menjemput ibunya dan si kakak dr rumah sepupunya.

Hari² berlalu begitu cepat, rina merespon chat dan tlp dr arif, tp rina tdk melupakan tugasnya dr seorang istri dan seorang ibu, rina tetap menjadi yg terbaik utk keluarganya, itu yg membuatku salut pd diri seorang rina.







Continue...........
 
Update 60




Tak ingat bulan apa, suatu siang menjelang sore Saat dirumah rina aku di kejutkan sebuah tlp dr ana, dia mengatakan berada di sebuah UGD rumah sakit krn dia hbs menabrak anak sekolah yg menggunakan motor. Setelah menutup tlp aku menyampaikan hal itu pd rina, rina jg tampak ikut panik, kemudian menyuruhku utk menyusul ana.
Saat di UGD aku bertemu dg ana dg beberapa org berdiri di dekatnya, dia nampak pucat, tak ada luka, kemudian aku bertanya mana anak yg di tabrak, aku di sambut sepasang pasutri agak tua dan sang istrinya menangis. Beberapa org di dekat ana itu ternyata warga yg ikut menolong dan melihat kejadian itu. Aku mengatakan akan bertanggung jwb penuh soal ini semua dan akan aku selesaikan dg kekeluargaan,akhirnya beberapa org itu berpamitan pd sepasang suami istri itu. Aku mengajak sepasang pasutri itu berbicara serius, meminta maaf atas kelalaian ana dan aku akan bertanggung jwb lebih. Sebelumnya sang suami itu emosi sekali, tp aku mengatakan akan bertanggung jwb penuh kemudian suami itu akhirnya tenang dan menurunkan nada bicaranya.
Kemudian aku minta utk bertemu anak yg di tabrak rina, ternyata seorang siswa kelas 2 sma, celananya nampak ada robekan bekas jatuh dan untungnya hanya luka ringan goresan terkena aspal di bagian lutut dan tangan sebelah kirinya.
Petugas UGD mengatakan sudah boleh pulang krn tak ada luka serius, aku pun bersyukur.
Aku menghampiri ana, menanyakan apakah dia baik² saja? Aku tk menanyakan posisi saat kejadian, bagiku percuma krn ada hal lebih penting yg hrs di selesaikan, tanggung jwb terhadap anak sekolah ini td.
Singkat cerita aku mengantar sepasang pasutri dan anak SMA itu pulang, ana ku suruh pulang terlebih dahulu dg mobilnya sendiri, ana sempat mengatakan mobilnya penyok di bagian dpn tp tak ku hiraukan.
Saat di mobil, sang suami itu duduk di jok depan sampingku, sang istri dan anaknya di jok tengah mobilku. Saat itu aku menyempat kan tlp kpd rina utk memberi kabar dan memanggil rina dg sebutan bos.
Sesampainya di rumah pasutri itu aku membantu membopong jln anak itu dg memelukkan tangannya ke leherku, sang suami membawa tas dan brg bawaan anaknya, sang istri membuka pintu rumah.
Rumah kondisi tak jauh beda dg kondisi rumahku dlu sebelum di bangun, setelah anak itu memasuki kmr, aku di persilahkan duduk di ruang dpn yg hanya ada tikar sederhana, sang ibu ke belakang.
Sang Bpk itu menemuiku lg di ruang dpn
Bpk; maaf ya mas rumahnya kecil
S: gpp pak, kyk rumah sy dulu ini ehehe
Obrolan basa basi dg suguhan teh hangat menanyakan pekerjaan si Bpk dan kondisi keluarga dan jumlah anak, agak kurg sopan sebenarnya, tp aku berniat utk membantunya lebih dan tak salah sasaran, krn aku prihatin melihat kondisi rumah itu.
Ternyata Bpk itu hanya seorang imam di mushola dekat rumahnya, dan kdg memimpin tahlil atau hajat warga sekitar. Anak itu jg anak tunggal.
Aku blm tau kondisi motor anak ini sm sekali. Bpk itu menyampaikan motor hanya pecah di bagian lampu dpn, spion dan bodi serta beberapa goresan. Dan lsg di masukkan ke bengkel dekat kejadian kecelakaan itu. Saat itu aku membawa uang cash gak banyak, tp aku meninggalkan KTP kpd si Bpk, aku jg berjanji akan membayar semua kerusakan motornya krn itu motor satu²nya utk anaknya sekolah. Bpk itu tak menuntut ganti rugi sebenarnya, hanya menuntut rasa prihatin dr ana dan berharap ana minta maaf. Bpk itu jg bercerita jika motor di pakai anaknya, beliau dan istrinya memakai speda ontel. Terlepas dr siapa yg salah, memang berkendara kita hrs selalu menghargai pengguna jln lain.
Aku jg meminta nomer HP Bpk itu, kemudian meminta maaf lg atas kesalahan ana, dan aku pun berpamitan, aku mencium tangan Bpk itu utk menunjukan rasa hormat dan aku rasa Bpk itu memang pantas di cium tangannya krn bs menuntun kebaikan.

Aku menuju bengkel yg di mksd si Bpk td, setelah lumayan lama mencari aku menemukan bengkel yg di maksud, dan aku memasukinya menanyakan soal motor matic yg jatuh di sekitaran situ, dan pas sekali motor itu lg di perbaiki saat itu jd aku bs lsg melihat kondisinya. Aku hanya mengatakan yg rusak lsg di ganti saja dg yg ori, aku jg bertanya kpn selesainya, pemilik bengkel mengatakan nanti sudah selesai, aku mengatakan agar yg mengambil yg punya motor itu. Aku jg bertanya kisaran brp habis perbaikannya, ternyata sekitar 2jt dan uang cash ku tk cukup.
Aku kembali menaiki mobil berniat kerumah ana, sesampainya di rumah ana aku agak lama dsna mendengar cerita ana ttg kejadian, aku tk membela siapa², hanya menasehatinya agar lebih berhati hati.
Itu lah buah dr buru² memakai mobil dan ingin membeli mobil
Aku menyuruh ana membawa mobilnya ke bengkel jika ingin di perbaiki.
Aku berpamitan kembali kerumah bos (rina)
Saat di jalan aku menelpon rina dan bercerita panjang, rina menyarankan agar aku memberi yang pd Bpk itu utk mengambil motornya.
Hr sudah gelap, selepas magrib jalanan sudah macet aku berhenti ke sebuah mini market membeli 2 roti dan minuman, dan mengambil sejumlah uang di ATM.
Saat menyalakan rokok di jok mobil aku menelpon Bpk itu mengatakan akan kembali kerumahnya, tp yg mengangkat istrinya. Istrinya itu mengatakan sekalian habis isya saja krn suaminya lg di mushola. Aku sengaja mengulur waktu sekalian menghabiskan rokok.

Singkat cerita aku sudah dirumah Bpk itu dan lsg menyampaikan mksd tujuanku kembali, ku ceritakan jg mulai aku ke bengkel, nemuin istri sampai lupa tak bawa uang, Bpk itu tertawa.
Aku memberikan 3jt utk biaya perbaikan, dan motor itu besok sudah bisa di ambil, aku mengatakan sperti itu. Aku jg memberikan sejumlah uang utk membantu anaknya sekolah dan menyumbang di mushola.
Mata si Bpk berkaca kaca, krn baginya uang segitu banyak sekali, dan tak ada org yg menyumbang di mushola sebanyak itu, aku hanya menjawab rejeki mushola lewat tanganku saja.
Aku pun kembali berpamitan krn menurut si Bpk sudah tak ada masalah lg, anaknya jg di suruh bpknya keluar kamar utk bersalaman dg ku, jalannya masih pincang², anak itu terlihat anak baik, bukan anak sekolah yg salah pergaulan.
Pasutri itu melepas kepergianku di teras rumahnya.

Sesampainya dirumah rina, rina menyambutku dg wajah gelisah krn melihatku yg terlihat lelah.
Rina menyuruhku mandi, dan menyiapkan makan malam serta kopi.
Dan saat ngopi itu aku bercertita semua ttg hr itu, aku jg menyampaikan ingin membelikan motor utk keluarga Bpk itu, rina setuju saja jika memang utk membantu org baik.
Rina mengatakan besok dia akan menemaniku ke dealer motor.

Esoknya sekitar stengah 10 dg mengajak reno hr aku dan rina akan ke dealer.
Rina tak tau sm sekali perihal motor, jd aku yg memilih sendiri. Pilihanku berhenti di motor matic dg cc 125 berwarna gelap, rina membayar dg uangnya secara cash. Aku menanyakan kpn motornya di kirim, ternyata sore itu jg bs lsg di kirim, hanya saja STNK motor saat itu keluar agak lama, platnya hampir sebulan.
Aku memberikan nama penerima yg ku maksud adalah Bpk dr anak SMA yg di tabrak ana, alamatnya untungnya agak mudah di ingat.
Keluar dr dealer rina mengajak ku ke sebuah cafe hanya utk nongkrong. Ku gunakan utk memberi kabar pd bapak itu aku membelikan motor utk hadiah utk Bpk itu, Bpk itu sempat kaget dan memarahiku krn beliau tidak minta krn motornya yg di bengkel sudah di ambil. Aku hanya meresponnya dg gelak tawa, Bpk itu kembali berterima kasih.
Di cafe itu aku dan rina tertawa berkali kali krn kelucuan reno jr yg makan eskrim sampe belepotan hingga sampai rambutnya, rina tak memarahinya, hanya ikut tertawa.
Saat perjalanan pulang aku kembali menanyakan perihal arif.
R: dia semakin berani memanggilku "yank/beb/honey/"
S: yauda gpp toh
R: risih tau g
R: takut jg jika istrinya tau nanti aku di kira pelakor
S: ahahahhaa nggak lah
S: pokonya km jgn ikut manggil gt jg

Malam hr setelah makan malam aku akan ke belakang membawa kopi buatan rina, ku lihat hpku ada panggilan tak terjawab 2x dr Bpk itu, nanti ku telpon saat ngopi.
Saat di blkg aku dluan membalas chat adikku dan beberapa temanku, ana jg mengirim chat pd ku perihal mobilnya di bengkel.
Rina duduk di sampingku.
Aku menelpon Bpk itu dg cepat beliau mengangkat lsg, beliau mengatakan motornya sudah sampai, beliau jg kembali mengucap Terima kasih dan mendoakan aku dan keluarga agar tetap sehat dan terus di beri kerendahan hati, aku jg kembali meminta maaf atas kelalaian ana. Rina hanya mendengarkan pembicaraan ku.
Setelah tlp usai, rina ikut senang aku bisa menghandle permasalahan ana, krn baginya dg berbuat tanggung jwb sperti itu aku semakin dewasa.

Memang banyak pelajaran hidup yg bs ku ambil dr kehidupanku dg ortuku dulu saat miskin, hidup dg rina penuh kekayaan, dg ana, sampai saat ini jg aku sllu masi belajar berbuat baik, krn berbuat baik tak ada kata selesai. Karena nasib org tak ada yg tau, mgkn yg perna kita bantu suatu saat nanti akan membantu kita.

Malam hr saat aku meminta rina memijatku, aku hanya menggunakan cd saja dan telungkup, rina sendiri menggunakan daster mini dg 2 tali di pundaknya, duduk ngawur sedikit udh keliatan cd nya, tp hal itu sudah biasa di depanku.
Rina memijat ku mulai dr telapak kaki, rina tak mau menggunakan minyak gosok krn takut tangannya ikut panas, rina hanya menggunakan lotionnya.
Enak sekali rasanya saat tumit ku di pijat rina, aku jg udh lama sekali tak pijat.
Lumayan lama di telapak kaki, rina berpindah ke betis ku, mengurut dan di pijat naik turun bergantian kiri kanan. Rina mengatakan kaki ku kaki sekali di bagian betis hingga rina mengeluarkan tenaga ekstra.
Rina bercerita ttg perusahaannya dg tetap memijatku.
Tak terasa pijatan rina sudah naik ke pahaku, saat di urut beberapa kali tangan rina menyentuh telur ku, tp tak menimbulkan perasaan apa².
Lama di paha rina kini memijat punggungku, saat itu rina ngedumel krn punggungku kaku sekali, aku hanya meresponnya dg hmm?/iyaaa/yaaa
Memang terasa kurang kuat di pijat rina, tp lumayan nyaman lah di pijat org yg kita sayang, tak pakai risih jika bagian sensitif tersentuh.
Sampai di bagian pinggang aku kesakitan sekali dan rina mengurangi tenaganya, dg telaten dia mengurut pinggangku, krn baginya ada yg salah urat tp dia tidak bs membetulkannya.
Sampai di pinggang bawah rina memelorotkan cd ku hingga tengah pantat, saat pantat bagian atas di tekan dg jempol rina aku berteriak kesakitan.
Memang banyak duduk atau banyak aktifitas di kendaraan membuat pinggul dan pantat kita capek, kdg nyeri.
Rina mengurut pantatku dg pelan dan berhati hati krn aku bnyk gerak akibat kesakitan. Rina kembali ngoceh. Pijatan rina semakin turun akhirnya rina menurunkan cd ku hingga lutut.
Rina kembali mengurut dan memijat pantatku. Beberapa kali jari rina berada di paha dalamku dan menyentuh telur ku, saat itu jg aku tersentak rina hanya tertawa
R: ehehehe knp pa?
S: geli lah
R: geli apa enak? Hhmmm?
Rina mencolek telur ku
S: maaa!! Ngaceng nanti
R: gpp kan tinggal di masukin ahahaha
Rina melanjutkan pijatannya di pantatku, memang terasa sakit sekali pantatku saat itu, tp kin jari rina yg awalnya berada di bagian luar pantat kini berubah mengahadap dalam pantat, beberapa kali jg menyentuh telur dan duburku.
Rina hanya tertawa melihatku tersentak geli.
Rina menduduki pantatku dan mengurut punggungku lg, terasa hangat pd pantatku saat pangkal paha rina menduduki.
Pijatan dsn urutan rina semakin berubah menjadi ringan. Kemudian rina telungkup di atas punggungku dan berbisik di telingaku
R: mau plus²?
Rina tersenyum penuh arti, payudaranya yg besar menekan punggungku.









Continue.............
 
Update 61




Aku tertawa mendengar perkataan rina, kemudian rina mencium pipiku
R: balik bdn pa
Rina turun dr pantatku, aku merubah posisiku jd telentang, kini terlihat jelas penisku yg tegang maksimal, rina melepaskan cd ku yg menempel di lutut.
R: wiiih udh ngaceng aj niiii
Rina meremas keras penisku
S: sakit ma!!
Rina melepas dasternya, kini tinggal bh hitam dan cd kremnya
Rina menaiki tubuhku, pangkal pahanya tepat berada penisku, jd penisku tepat menempel pd selangkangan rina.
Rina mengurut perut dan dadaku, tp sudah di selingin candaan dg mencubit puting ku beberapa kali, rina jg sudah tak menggunakan lotion. Rina jg beberapa kali menggodaku dg menggerakkan pinggulnya, sesekali jg menekan penisku dg pangkal pahanya.
Mata rina tertangkap penglihatanku memejamkan matanya 2x
S: eh km terangsang ya? Ahaha
R: pa, liat km pake cd kyk td aj aku udh ser ser!!
R: apa lg kontolmu nempel gini
Rina memasukkan tangannya ke dlm cd dan menunjukkan lg tangannya terdapat cairan
R: tuh basah!
S; ahahahaha
Rina kini menindih ku kemudian dg cepat dia melumat bibirku, tanganku memeluk pinggulnya, tangan rina berada di rambut kepalaku.
Kami berciuman dg sangat agresif, saling lumat, saling gigit, beradu lidah dan liur.
Rina beberapa kali menggerakkan pinggulnya agar penisku menekan selangkangannya.
Tanganku turun meremas kedua bongkahan pantat rina dg gemas. Pipiku pun tak luput dr jilatan rina.
Rina menurunkan cumbuannya ke leherku, semakin turun dan terus turun hinggap di puting ku, puting ku di hisap dan di jilat bergantian, tangan rina turun meremas dan mengocok penisku, ada sensasi lain yg muncul akibat aktifitas rina.
Perut ku jg tk luput dr jilatan rina, dan berhenti pada batang penisku, tangan kanan rina menggenggam penisku dan bagian ujung di hisap dan di lumat oleh bibir rina, tak lama kemudian penisku masuk ke dalam rongga mulut rina, terasa hangat dan nikmat, tak terasa jg aku mengeluarkan desisan. Rina tk lsg mengocok penisku dg bibirnya, dia berhenti tp lidahnya memainkan batang penisku di dlm mulutnya, sensasinya nikmat sekali tk bisa di tuliskan. Kemudian batang penisku di kocok dg pelan sekali keluar masuk dg menjepit bibirnya, seolah terasa seperti vagina sempit. Cukup lama rina mengocok penisku dg bibirnya, kemudian rina menggenggam kembali batang penisku kini rina menjilati biji telur ku, uuhhhh nikmat sekali, geli² nikmat.
Rina tak jijik menggenggam penisku yg basah krn cairan liurnya, sesekali dia jg mengocok penisku pelan. Rina kembali memasukan penisku ke dalam bibirnya, kini mengocoknya agak cepat hingga menimbulkan bunyi akibat bibirnya yg bergerak. Sesekali rina jg menyedot ujung penisku, tepat pd lubang kencing, ngilu rasanya, tp tak lama rina memasukan penisku lg. Bibir rina lincah sekali memainkan penisku dg tangannya memegang batang penisku. Aku merasakan jika rina tak melepas penisku akan muncrat spermaku, krn lumayan lama rina memainkan penisku dg bibir dan tangannya.
S: stop ma, bs kluar itu
Rina dg cepat melepas penisku dan bangkit melepas cdnya, dia menunjukan cd nya sudah basah sekali krn cairan yg keluar dr vaginanya.
R: aku masukin pa, kluarin di memekku aja
Rina menduduki ku dg memegang penisku dg tangan kanannya dan mengarahkan penisku pd lubang vaginanya, ketika tepat pas di lubang vaginanya rina lsg menekan pinggulnya
Bbllleeessss
Aaaaahhhhhhhhhh rina mendesah
Vagina rina terasa hangat dan licin krn cairannya, tanpa aku menjilatnya.
Rina menindih ku menyebabkan payudaranya menekan dadaku, wajah kami sangat berdekatan hingga aku bs merasakan nafas rina
R: keluarin semua di dlm pa, aku mau pejumu
Rina mencium ku dan menaik turunkan pantatnya mengocok penisku, ketika pantatnya naik penisku terasa seperti di urut.
R: Aaaahhhh aaahhhh aaahhh
R: enak pa?
R: hhhmmm? Enak g memekku?
R: hhhmmm ssssshhhhh
S: enak bgt ma, makin jago aj km aaaaaahhhhh
R: enak mana sm mbak mila? Hhmmm?
Seketika pikiranku melayang saat kejadian di desa mas Hendra saat menyetubuhi mbak mila.
S: akuu mauuu kelluuaarrr maaa
S: aaahhhhhhhhhhh
Aku menekan pantat rina ke bawah dan ku dorong naik penisku hingga menyentuh rahim rina
Crot crot crot crot
Nikmat sekali rasanya, tulangku seperti terlepas.
Rina berhenti, kini dia mencium bibirku, kami berhenti sesaat krn aku merasakan klimaks ku.
R: enak ya pa? Ehehehe
R: aku lanjut yaa
Aku melumat bibir rina lg, tanganku meraba punggung rina dan mencari kaitan bh hitam utk ku lepaskan, rina kembali menggerakkan pinggulnya dan ku lepaskan bh hitamnya, kini payudara rina terbebas dr tempatnya.
Penisku sempat melemas tp hanya sebentar, kini kembali tegak krn gerakan rina.
Aku ingin merubah posisiku menjadi duduku agar bisa saling berhadapan dg rina.
S: bntr ma, stop dulu
Aku bangkit merubah posisi sedemikian rupa, ku angkat paha rina, rina memeluk blkg leherku, aku bersandar pd bagian atas bed kami.
Kini posisi sudah pas rina di atas pangkuanku, rina bergerak kembali mebggoyangkan pinggulnya naik turun dg berpegang pd blkg leherku.
Tangan kiriku memeluk pinggul rina, tangan kanan ku meremas payudara rina yg besar, tak ku sia² kan payudara nya, kini bibirku hinggap melumat puting rina, tak sampai 10 menit kemudian
R:aaaaahhhhhh yyyaaaa paaa
R: aaahhh aaahhh aahhhh
R: sedot yg kuat aaaahhhhhhhhh
Sedikit ku gigit ujung putingnya
R: aaaaaccccccchhhhhhhhh rina berteriak
Nafas rina semakin tak karuan terdengar di telingaku, goyangannya semakin intens dan semakin kuat
Aku tau rina akan mencapai klimaksnya, ku masukkan seluruh putingnya ke dalam mulutku, ku mainkan ujung putingnya dg ujung lidahku di dlm mulutku, hidungku mencium aroma parfum dan keringat rina serta aroma khas payudara, membuatku semakin bernafsu.
R: hhhhhmmmmmm aaahhh
Rina kini hanya mendesah, aku tak dapat melihat ekspresi wajahnya, hanya bisa mendengar nafas dan desahannya.
Bunyi kelamin kami yg sedang beradu semakin jelas terdengar, becek sekali.
R: aakkuu maauuu kkluuuaarr paa
Kemudian rina menghentakkan pantatnya beberapa kali
R: aaaaaaaakkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhh aaakkkkhhhh
Tubuh rina bergetar hebat sekali
Kini tanganku melingkar pd pinggul dan punggungnya, ku peluk erat sekali tubuh wanita yg membiayai hidupku itu
R: aaaaaaaaaahhhhhh aaahhhhhhhhhhh
R: lepas pa, lepas aaahhhhhhhhhhh
Rina menarik kepalaku dan di lumatnya bibirku, terasa nafas yg keluar dr hidungnya berhembus kuat sekali
R: hhhhhmmmmmmmm hhhhhmmmmmmm
Ku rasakan vagina rina mengeluarkan cairan membasahi penisku, hangat sekali.
Setelah berciuman agak lama, tubuh rina berhenti bergetar, rina melepas ciumannya dan merengkuh kepalaku, kami berpelukan, kepalaku menempel pd payudara rina.
R: makasi pa, nikmat sekali rasanya
R: hhhhhhhhhhhhh
Aku meremas pantat rina beberapa kali
Pandangan kami bertemu, rina tersenyum dan mengecup bibirku lg, tangan kami masi saling melingkar.
Kami mengobrol ttg sex yg barusan terjadi dg penisku masi menancap pd vagina rina, penisku masi tegang maksimal, dan aku ingin mengulangi sekali lg.
S: puas?
R: bangettttttttt, makin enak aj kontolmu pa
S: lg yuk
R: km di atas ya, capek aku ehehehe
Memang rina semakin tua, jd tenanganya tak seperti dulu lg, keringatnya jg banyak sekali yg keluar.
Aku memegang blkg kepala rina, ku rebahkan tubuhnya tanpa melepas penisku, rina lsg mengangkangkan pahanya lebar sekali, kedua tangannya memegang lipatan lututnya.
Kelamin kami semakin basah krn dr awal kena spermaku hingga cairan klimaks rina sndiri.
Ku tarik penisku hingga ujungnya akan lepas dan ku dorong lg masuk hingga mentok
R: aaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh
Rina mendesah krn ujung penisku menyentuh rahimnya.
Ku tarik dan ku dorong lg berulang, setiap penisku menyentuh rahimnya rina mendesah
R: aaaahhhh aaaahhhhhh aaaaaaahhhhh
Tanganku mendarat pd paha bagian dlm rina yg terangkat, ku genjot semakin cepat dan rina histeris. Memang posisi seperti ini membantu sekali penis menyentuh rahim menimbulkan sensasi berbeda bagi wanita.
Rina memejamkan matanya dan kepalanya bergerak pelan menggeleng nggeleng.
R: aaaahhhhhh aaaaahhhhhh
R: paaaaaa nikkmaaattt
R: aaaauuuuuuuuhhhhh aaahhhhhh
Genjotan ku semakin cepat dan nafsuku semakin naik mendengar desahan rina
Ku percepat genjotan ku, tangan kiri rina meremas payudaranya sendiri, desahan rina semakin intens dan keras, vagina rina terasa berkedut dan semakin becek lg.
Ekspresi rina begitu menggairahkan, tangan kirinya meremas payudara sendiri, mata terpejam dg menggigit bibir bawahnya menahan kenikmatan pd vaginanya, beberapa kali mulut nya terbuka utk berteriak dan mendesah
Clek clek clek clek suara hujaman penisku menusuk vagina rina.
S: enak ma?
R: hhhhmmmm paaaa aaahhhhh
Kini aku bisa bertahan lebih lama krn td keluar lbh dulu.
S: gini enak kalo ada kontol lain di bibirmu ma
S; mau??
R: hhhmmmm aaahhh aaahhhhh
Rina tak menjawab, hanya terus mendesah
Ku lepas pegangan ku pd pahanya, tapi ku tahan dg pahaku, jd posisiku agak menduduki paha rina dan kembali ku genjot.
Ku remas kedua payudara itu, tangan rina memegang lenganku, matanya satu menatapku
R: aahhhh aahhh aahhhh
S: main bertiga yuk
Rina masi tk menjawab masi tetap menatapku satu dg desahannya
S: bayangin ngisep kontol temenmu itu dong
Mulutku ikut kotor sperti rina saat bersetubuh
Rina kembali memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya.
S: mau yaa sambil ngemut kontol lain?
R: hhhhmmm hhmmmm aaaahhhssss
Rina mengangguk pelan tp tak jelas anggukan kepala itu.
S: hmm? Gmn? Mau?
R: iyaaa aaaahhhhhhhh
Ku tekan dalam² penisku
S: sm siapa? Temenmu kmrn?
Rina tak menjawab hanya menikmati persetubuhan kami dg desah dan teriakannya.
R: akuu maauu sampaii paaa
R: aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh
Ku tekan lebih dalam penisku, punggung rina terangkat dan tubuhnya bergetar hebat, kaki rina berontak melepas kakiku kemudian kakinya mengapit pantatku.
Ku rasakan vaginanya berkedut dan tak lama mengeluarkan cairan hangat.
Ku hentikan sodokan ku.
Ku tindih tubuhnya dan ku lumat bibirnya dg mesra, rina memelukku erat.
Tubuh kami semakin basah akibat keringat kami.
Setelah getaran tubuh rina berhenti.
S: gmn? Enak ma?
R: makasih sayang, gila enak bgt
Rina mencium pipiku dan memelukku.
Saat pipinya menempel di pipiku
S: mau ya main bertiga sm temenmu?
R: gini aja aku udh sangat puas pa
Ku gerakkan lg gebjotan ku dg pelan, suara basah pd kelamin kami masih terdengar jelas.
Ku genjot dg tubuh kami yg menempel, rina masi memelukku.
R: hhhmmmm aaaaahhhh paaaaa
R: aaaakkkhhhh
Tak lama, tak sampai 10menit
R: pa stop pa
R: aaaaaaaaaakkkkkkkkkhhhhhhhhhhh
Kaki rina kembali mengunci pantatku dan tangannya memelukku erat
Vaginanya berkedut sangat hebat dan tubuhnya bergetar lg tp vaginanya tak mengeluarkan cairan.
S: klimaks lg?
R: iyaaa ahahaha
Rina tertawa renyah
R: km masi lama kah?
R: udh ngilu memekku
S: bntr lg
Masi di posisi tetap ku genjot dan saling berpelukan, hanya rina membantu menggoyangkan pinggulnya.
Kdg kami saling berciuman jg.
S: aaaaaaaaahhhhhhhhh
Ku tekan dalam² penisku, menyemburlah spermaku
Crot crot crot crot
Rina memelukku dan menggoyangkan punggulnya.
R: hmmm hhhmmmm hmmmsssss
Rina bergerak lebih cepat, tetap lincah meskipun di bawahku, tak lama kemudian
R: aaaaaakkkkkkhhhhhhhhhhh
Vagina rina berkedut dan tubuhnya bergetar lg, rina klimaks utk kesekian kalinya, vaginanya udh terasa agak kesat dan mengering.
Kami berpelukan dg kelamin masi menancap.
Menikmati sisa² klimaks kami, sungguh nikmat sekali, meskipun sudah semakin tua tp rina tetap bisa memberikan sex yg hebat.
Kami berciuman beberapa saat, terasa asin krn keringat kami
R: love u sayang
S: uu too
Aku mengecup bibirnya, ku tarik penisku keluar dr vagina rina, tp aku tetap menindihnya, kelamin kami masi bersentuhan.
R: pa, turun, berat ini
S: di genjot g blg berat, gini aj berat
R: ahahaha kan beda itu
Aku beringsut merebahkan diri di samping kiri rina, kini rina miring memelukku dan berbantal lenganku.
S: gmn yg td?
R: apa?
S: itu main bertiga sm temenmu
R: aduuuhh udalah pa jgn kumat lg
S: td ngangguk
R: kebawa nafsu soalnya
S: berati kalo nafsu main bertiga bisa dong
R: pa, aku sm km aj kdg kualahan
R: aku jg cinta sm km, g ada alasan buat aku sm arif
S: aku di luar rumah ini kn jg sm ana
R; udh ah mesti bahas gitu mulu
R: lagian dia jg g bakal mau lah di ajak main bertiga, gila apa
S: loh siapa tau dia cinta buta sm km ahahahaha
R: sinting!!
R: udh ayo ah tidur, capek aku
S: g cuci dlu nih kita?
R: g ush lah besok aj
S: bs ngaceng lg gni ini
S: lg yuuukkkk
R: papaaaaa!! Udh Ayo tidur!!
mata rina terbuka lebar menatapku tajam.
R: udh capek ini
S; iya iya
Kemudian rina melumat bibirku sesaat dan kami pun tidur dg keadaan telanjang serta kelamin masi belepotan dg cairan cinta kami.

Beberapa hr kemudian ibu rina minta di antar lg kerumah saudaranya, tentu si kakak lsg minta ikut, tak tau knp ibu sering menginap disana, aku cm berpikir mgkn lg suka kumpul² saja. Aku dan rina hanya mengantar ibu.
Sore hr setelah mengantar ibu
S: g km suru main kerumah lg temenmu?
R: boleh?
R: kmrn sih minta ketemu, tp aku gamau
S: yauda suruh main aj ksni
R: liat nanti deh
S: sudah sejauh apa kalian?
R: masi sama pa, g ada yg spesial
S: iya g ada yg spesial buat km, tp spesial buat dia ahahahaha
Rina memukul lenganku.
Sore itu kami bermain dg reno jr di kolam renang blkg rumah, kami bertiga berenang, lebih tepatnya berendam hanya bermain air.
Rina hanya menggunakan short pants hitam sejenis yg perna dia gunakan saat kami mabuk bersama dg mas Hendra, dg di padu bh sport.
Rina berpesan kpd art perempuan agar melarang art laki² utk kebelakang sementara waktu, art itu pun faham.

Setelah berenang, mandi, rina menyuapi makn reno jr. Rina berencana ingin keluar tp sialnya reno jr tertidur di ruang tengah, al hasil km sore itu dirumah saja.
Sore itu hingga magrib pikiranku berkulat gmn caranya agar mau membujuk rina biar arif bisa main kerumah, pasti akan terjadi ciuman lg di antara mereka. Pikiranku sudah melayang jauh hingga penisku menegang.

Setelah makan malam rina menyuruhku ngopi di meja makan krn dia tdk bs menemani ngopi di blkg, rina menjaga reno jr
Aku hanya bermain HP chat dg ana dan adikku Erni.
R: chat sm siapa pa?
S: ini Erni minta uang jajan lg, pdhl kpn hr udh aku kasi
R: ehehehe sini sini tlp aj aku yg ngmg
Rina merebut hpku dan menelpon Erni dg hpku, kubiarkan dan terdengar:
R: eeehh ini mbak
R: gmn kabarnya?
R: ngapain malu?
R: udh di bilangin mas mu itu pelit, kesini aja minta sm mbak
R: masa udh lama g main ksni
R: g ush malu kali biasa aj
Kemudian mereka merubah panggilan menjadi video call krn Erni ingin melihat keponakannya.
Setelah tlp dg adikku usai rina memberikan hpku
S: temenmu jd ksni?
R: oia aku blm pegang HP dr td
R: tar aj aku hubungi dia
Sekitar isya rina menjaga reno jr di kmr sambil menonton TV, rina jg menelpon seseorang, aku lbh memilih ke blkg rumah.
Agak lama kemudian rina menghampiriku
S: udh tidur anaknya?
R: udh pa
R; ini arif ksni bisanya agak malam gmn?
S: jm brp?
R: katanya urusan slesai jm 9an
S: yauda toh masi sperti kpn hr itu
R: gpp bneran?
S: iya gpp tar aku tidur aj, g nungguin org pacaran ahahaha
R: apaan sihhh
S: kn bener, siapa tau ada hal² yg tk terduga lg
R: iihhh mesti loh
S: kn jm segitu art udh pd masuk kmr, aku sekalian tidur aj biar km bebas, aku memainkan alisku
Kami berdua memasuki rumah agar tangis reno jr terdengar. Rina menghubungi penjaga dpn rumah dg tlp rumah jika ada tamu nanti agar di suru lsg masuk.
Pertanda rina mengizinkan arif dtg kerumah.











Continue.............
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd