Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)

Update 57




Beberapa hr kemudian tanpa chat dg ika, akhirnya dia mengirim chat lg padaku, menanyakan pertanyaan ringan lg sibuk atau apa. Sekilas aku berpikir ni anak bisa aku ajak balikan lg meskipun sudah bersuami, tp tak ada tempat lg utk ika, jd aku tak akan lebih dalam berkomunikasi dg ika. Dan hr itu bercerita jika tak ada uang sm skali utk membeli susu dan pampers anaknya, dia berniat meminjam uang 300rb kalo g salah saat itu. Aku lsg menanyakan rekeningnya, tp aku tak bisa mentransfer saat itu jg, krn aku blm memiliki m-banking. Jd aku menjanjikan sekitar jm 2,sekalian menjemput kakak pikirku.
Aku merasa iba jg dg kehidupan ika, tk tak mau ku pikir, dia sudah memiliki suami, dan itu tanggung jwb suaminya.

Saat berangkat menjemput kakak aku mampir di swalayan utk ke mesin ATM mentransfer ika, aku hanya mentransfer 200,tp aku berniat memberi, bukan meminjamkan. Setelah aku mengirim uang itu aku lsg menelpon ika saat di dlm mobil, aku mengatakan tak usah di kembalikan, dia mengucapkan banyak Terima kasih, lagi² dia memintaku mampir ke rumahnya.

Sekitar bulan Februari seingatku, aku rina Erni ibu rina dan anak² rina berlibur ke bali dg membawa 2 art. Tak perlu ku ceritakan, banyak hal yg kami lakukan, hanya tentang liburan, tak ada seks yg menarik. Adikku Erni bs membaur dg ibu rina dg cepat, kami semua menikmati liburan itu lbh dr seminggu.
Setibanya pulang setelah liburan, rina sempat menyuruh Erni menginap di rumah ini beberapa hr, tp Erni menjawab sudah kehabisan baju dan dalaman, malam hr itu jg rina membawa Erni ke butik utk membeli beberapa baju dan ke toko daleman, aku sendiri memilih tinggal di rumah utk istirahat.
Erni bermalam 3hr 2 malam dirumah ini, dan Erni jg membantu momong reno jr. Rina semakin dekat dg Erni, Erni jg bs mengambil hati rina dg membantu menjaga reno jr dan membantu pekerjaan ringan sperti mengisi termos dg air panas, membuat dot, dll.
Stelah itu Erni meminta izin ke rina utk pulang, tp rina sempat menahan Erni lg, rina merasa senang Erni di rumahnya krn ada teman. Tp Erni sndiri mengatakan kasian Bpk ibu jika di tinggal terlalu lama, akhirnya dg berat hati rina memperbolehkan Erni pulang, dan mengatakan akan kerumah mengunjungi Bpk ibu kami dlm minggu dpn. Rina menyuruhku mengantar Erni pulang, tak memperbolehkan Erni naik taksi sendiri. Rina jg ingin ikut mengantar, tp reno jr lg demam pasca liburan.
Rina mengingatkan oleh² utk Bpk ibu agar tk lupa di bawa, rina jg memberikan sejumlah uang jajan kpd Erni, Erni terlihat sangat senang sekali. Aku mengatakan pd rina akan menginap semalam diruma ibuku. Akhirnya 2 wanita yg ku sayang berpisah di depan pintu rumah itu, berpelukan dan Erni mencium tangan rina.
Saat di mobil Erni bercerita jika rina menawarkan Erni utk mengganti mobilnya dg mobil keluaran terbaru dan rina yg akan membayarnya, agak kaget jg sebetulnya. Erni menjawab mobil nya masih berfungsi dg baik, tak perlu ganti baru. Memang aku dan adikku di didik utk selalu bersyukur dg apa yg kita miliki.
Sesampainya dirumah ortuku, beliau berdua sempat mengomel krn Erni hampir 2 minggu tak pulang, aku mengatakan rina meminta Erni tinggal dirumah rina beberapa hr, kemudian ibuku bertanya knp rina tak ikut, aku mengatakan jika cucu kesayangan ibuku itu lg demam, ibuku sempat merasa sedih.
Singkat cerita aku masuk ke kmr ku dan rebahan.
Aku memberi kabar kpd rina dan ana, istri tua dan istri mudaku 🤣
Rina bertanya ke adaan ortuku, ana sempat ngomel di chat krn aku g pylang², aku hanya mengatakan mencari uang lembur.
Setelah komunikasi via HP dg ana dan rina aku iseng menghubungi ika, hr masi siang jd aku putuskan utk menelponnya saja krn pasti tak ada suaminya diruma.
Stelah tlp tersambung, hanya beberapa detik kemudian ika mengangkat tlp ku, dan benar suaminya tak ada dirumah. Kami mengobrol dan tertawa lewat tlp, tp ujung²nya ika kembali berkeluh kesah dg penghasilan suaminya, aku hanya meresponnya "gt dlu ninggalin aku, andai g ninggalin aku mgkn hidupmu skrg enak" Aku tertawa, tp ika menjawab di luar dugaan ku "meskipun skrg km ngajak aku menjalin hubungan aku jg mau" Aku lsg meluruskan jika aku hanya mengajaknya bercanda. Ika mengundangku utk mampir ke rumahnya saat itu, aku lsg mengiyakan. Tlp usai dan aku akan bersiap.
Aku brgkt, tp aku mampir ke sebuah toko perlengkapan bayi dan balita, aku berniat membelikan anak ika susu dan pampers, aku udh tau merk apa yg dia gunakan biasanya dr obrolan sebelumnya, jujur aja kasian krn merk menengah ke bawah, kualitasnya jauh sekali dr yg di gunakan reno jr dulu.
Aku membelikan pampers 2 kantong dan susu 3 kotak besar.
Sempat khawatir nanti suaminya bakal bertanya dr siapa, tp bodo amat lah, aku niat membantu teman.

Aku menuju alamat yg di berikan ika, memasuki gang lebar, jauh sekali dr jalan utama, dr jln paving hingga ke jalanan tanah dan rumah² semakin jarang. Aku sempat bingung dan bertanya pada seseorang.
Singkat cerita aku menemukan sebuah rumah dg pagar kayu halaman agak luas dg beberapa pot. Rumah itu nampak blm jd seutuhnya krn tembok masi berupa bata putih dan semen dg lantai semen biasa, pintu dan jendela jg blm di cat. Sempat ragu, tp aku lsg turun tanpa mematikan mesin, aku mengetuk pintu itu dan dr dlm terdengar ika menyahut, jd benar itu rumah ika. Dia membuka pintu dg menggunakan daster rumahan. Ika kemudian menyalami ku, tp tangan kirinya tak lepas dr dadanya, krn spertinya ika tak menggunakan bh. Dia menanyaiku dg tertawa krn menurutnya org yg nyari alamatnya bakal kesusahan.
Kemudian ika menyuruhku masuk, tp aku kembali ke mobil utk mematikan mesin dan mengambil susu serta pampers, ika menunggu di pintu. Melihatku membawa brg itu ika agak terkejut, kemudian ku berikan dan dia mengucapkan Terima kasih. Aku pun duduk di ruang tamu.
Ika kemudian kembali masuk membuat minum.
Setelah kembali dia membawakan ku kopi, dia masi ingat aku suka kopi. Ika jg telah mengenakan bh krn terlihat dr pundaknya sedikit.
Aku bertanya perihal rumahnya, memang rumahnya belum jd, plafon jg tak ada. Tp suami ika mendahulukan lantai keramik agar anak nya bebas bermain. Rumah itu pembelian dr suaminya yang dr warisan ortunya.
Ika jg bertanya apakah aku sudah berumah tangga atau belum. Aku kemudian sedikit bercerita ttg pernikahanku dg ana, ika hanya mengatakan ana beruntung mendapat suami seperti aku.
Aku tak berani menceritakan ttg rina.
Ika jg bertanya dr mana bs dpt mobil dan punya banyak uang hingga bs memberinya uang tempo hr dan membawakan susu pampers saat itu, aku kembali menjawab dg gurauan aku memelihara tuyul, dan ika mencubit lenganku. Obrolan itu berlangsung dg ika menyambi momong anaknya.
Niat iseng ku muncul
S: km kok makin cantik gini seh
I: apaan, org g di kasi uang suami buat perawatan gini
S: di bilangin td, nikah sm aku dlu pasti enak hidupmu
I; yauda yuk skrg
S: ahahahahaha gila!
I: aku bs lbh cantik dr skrg kalo suamiku banyak duid bisa ngasih aku uang perawatan dll
I: skrg sih apa ada nya gni, bs pake lipstik aj untung²an
S: di syukuri aja, km dlu tau kan aku sperti apa
S: skrg aj alhamdulillah
S: yg penting bersyukur dan terus berbuat baik
Aku tk sadar apa yg aku ucapkan, pdhl aku sendiri terus berbuat dosa.
I: udah bersyukur aku, yg penting anakku g kelaparan, dpt gizi yg cukup
I: biar emak bapaknya kelaparan, yg penting anaknya jangan.
Prinsip ika masi sama, dia rela melakukan apa saja demi org yg dia sayang, sifat umum pd wanita sih.
Tp namanya wanita, dia pasti ngedumel jika tak bs membeli bedak dan teman²nya.
Obrolan ku dg ika semakin merambat ke soal perasaan, beberapa kali dia menggodaku ingin ngajak balikan, tp aku g gila, udh cukup ada rina dan ana, blm lg ada mbak mila. Jika ika ku masukkan ke hidupku, bs makin gila.
Aku berniat undur diri setelah satu jam mengobrol, krn merasa tak enak dg tetangga meskipun rumah di situ berjauhan, krn suami ika tidak di rumah.
Ika sempat menahanku dan menggodaku lg, aku dg cepat bertanya
S: apa yg km butuhkan?
I: ehehehe aku butuh uang
S: uang jgn melibatkan perasaan, nanti ada yg tersakiti
S: butuh brp?
Ika hanya diam menggeleng, dia mgkn merasa malu dg ucapanku.
S: bsk aku kembali ke sana (kota rina) sebelum balik aku mampir kesini lg
I: iya kalo bs lbh pagi aja
Aku pun bangkit dr sofa dan berpamitan, aku kaget krn ika mengambil tangan ku dan mencium tanganku seperti kebiasaan saat pacaran dahulu.
Aku pun pulang.
Hr itu ku manfaatkan bertemu dg temanku, krn mumpung tk membawa rina.

Malam hr aku mengatakan pd rina bsk aku udh pulg tp aku lsg ke tempat ana saja 2hr, agar bs kembali ke rumahnya agak lama stelah itu, tp jwb rina sangat singkat "terserah"
Ya sallaaaammmm
2 wanita aj kyk gni, gmn mau nambah ika. Aku nggak akan melibatkan ika ke dlm hidupku. Itu yg ada di pikiranku saat itu.
Saat chat dg ika, dia kembali memancing ku, aku masi ingat kata² dia "aku akan melakukan apa pun agar dpt uang"
Dan di situ aku memancingnya
S: apa pun gmn ini?
S: g mgkn dong seorang ibu jual diri
I: mungkin saja kalo ada yg mau
Duuuaaaarrr!! Kaget sekali mendengar pernyataan ika.
Obrolan beralih ke topik lain, agak lama stelah itu berniat mengakhiri chat, aku bertanya padanya butuh uang brp
I: brp aja aku trima kalo dr km
Ika sudah tak malu menjawab soal pemberianku
S: emg kalo aku ngasi uang aku dpt apa?
I: km maunya apa?
S: cipok ahahahaha
I; boleh
Aku sangat terkejut jg, dan aku lsg mengakhiri chat dg ika.

Pagi hr setelah sarapan dan minum kopi buatan ibuku, aku berpamitan pd kedua ortuku akan kembali. Ku tinggalkan uang untk beliau berdua, ku berikan jg beberapa lembar uang merah pd adik kesayanganku, tp dia malah mencibir ku
E: apaan skrg ngasihnya lebih banyak mbak, sambil memasang muka manyun
Memang rina memberi adikku dg jumlah yg lumayan.
S: di kasih itu blkg Terima kasih, bukan seperti itu! Aku lsg mencubit bibirnya agak keras dan dia kesakitan.
Aku pun brgkt.
Mobil ku jalankan pelan dan menelpon ika, aku mengatakan akan ke rumahnya pagi itu.
Aku sempat mampir ke ATM utk mengambil uang utk ku berikan pd ika nantinya. Tp aku memberi ika saat itu berani sumpah tak ada niat macam². Tp jika ika memberi aku hanya berharap sebuah ciuman saja.
Singkat cerita aku sampai di rumah ika, dia menyambutku dg daster bertali di pundak, terlihat bh hitam jg.
Wajah ika terlihat segar seperti habis mandi. Dia lsg membuatkan ku minum. Dg cepat kopi sudah tersaji di meja, tp aku mengatakan sudah ngopi dirumah.
Ku lihat jm sudah jm 9 lebih, ika pamit ke kmr sebentar akan menidurkan anaknya krn kebiasaannya jm 9 tidur lg krn bangunnya setelah shubuh.
Tak sampai 15mnt ika kembali ke ruang tamu, tp dia duduk di sebelahku. Dg to the point dia menanyakan uang
I: jd ngasi aku uang? Dg tangan terbuka di depanku
S: ih pede bgt, siapa mau ngasih
I: yauda
S: knp sih kok sperti butuh uang bgt?
Ika kemudian bercerita sesungguhnya, suaminya sempat bermain judi online, dan saat itu booming namanya poker kalau tidak salah, dan suaminya terlilit hutang sehingga sebagian gajinya utk menncicil hutangnya. Semakin iba saja, seorang istri tak ikut bersenang senang, tp ikut menanggung akibatnya.
Obrolan kami mencair ke segala arah, beberapa kali aku melihat ke belahan payudara ika, pdhl dulu seingatku payudaranya kecil, tp knp skrg bs sekel seperti itu?
Ika menangkap mataku melihat payudaranya, dia lag menggodaku
I: mau? Dg mengangkat payudara kirinya
S: ahahaha gila!
I; gpp kalo mau, nih buka sendiri kalo berani
Bukan tak berani, aku tak berniat macam² dtg kerumah ika.
Kami kembali mengobrol, tp saat itu kontak fisik semakin intens, dia mencubit ku, meletakkan kepalanya pd pundakku, bersandar, mencubir perut, dan meletakkan tangannya di belakang leherku.
Beberapa kali kontak mata terjadi, tp ku buang dg cepat.
Kembali mengobrol
S: knp sih dulu ninggalin aku demi cowo itu?
I: gatau, mgkn aku masi labil kali yaa
S: yauda lah ya seenggaknya kita punya cerita ahahaha
I: jadiin aku pacarmu
S: ahahaha pacar?
I: iyaaa
S: hati kita utk pasangan kita, kita sudah sama² punya kehidupan, jgn dirusak
I: gpp kita iseng aja
S: sebetulnya km cm butuh uangku, bukan srius pacaran ahahaha
S: ya kan?
Ika tersipu.
Kemudian mata kami bertemu, kami mendekat, mata ika terpejam bibirnya sedikit terbuka, dan cccuuuppp
Sebuah kecupan ku daratkan, kemudian ku lumat bibir ika, kami berciuman agak lama, nafas ika masih segar krn brusan mandi. Ku lumat bibir bawahnya, ku hisap dan ku masukkan lidah ku ke bibirnya dan ika menyambut mengulum bibirku, ika sangat agresif saat berciuman, masi sama seperti saat pacaran.
Agak lama mencium ika, ku rengkuh tubuhnya dg tangan kiriku, tangan kananku berada di pinggang kirinya, tangan ika sudah melingkar di perutku.
Ku beranikan naik mengelus punggung kirinya, terasa bh ika krn ternyata daster nya lumayan tipis, tanganku terus naik hingga menyentuh kulit tengkuknya
Eeeehhhhhhhh
Ika mendesis, ku beranikan menyentuh payudaranya dan meremas nya
Ika melepas ciuman kami dan mendesah, tanganku dg cepat memasuki daster nya dr bagian atas, ku keluarkan sisi kiri payudara ika, puting ika ternyata besar sekali, ku pilin dg jariku dan kami berciuman lg.
Eeeehhhhhhh hhhmmmmmmmmm
Desisan ika semakin intens, ku cumbu lehernya tp sesaat bibirku sudah hinggap di puting besarnya
Eeeeeuuuhhhh eeehhhhhhh reeennn
Paha ika di buka lebar, tanganku di tuntun menyentuh vaginanya, tp ku tarik, aku hanya mengelus pahanya.
Aku mengulum puting ika agak lama, kemudian dia dg cepat bangkit berdiri dan terlihat akan menutup pintu
I: ayo ke dalam saja
S: eh gak gak gak, gila
I: ayo udh tanggung ini
S: gak, aku balik aja
I: kok gt sih
S; aku td udh bilang, kita sm² pasangan, punya kehidupan, jgn di rusak
S: yg kita perbuat ini salah
Aku memang gamau utk meniduri ika, aku tak mau ika masuk ke kehidupanku.
Ika pun bersandar pd sofa dg tatapan kosong, payudara nya sudah masuk ke dlm bhnya, hanya sj bh itu masi berada di luar daster nya 1 sisi.
Agak lama kemudian
S: udh ya aku balik, ika hanya melihatku
Ku buka tas selempang ku dan ku keluarkan uang merah 15lembar
S: nih buat anakmu dan bantu biaya dapur
Ika menerimanya dan di letakkan di sofa uang itu, dia memegang kedua pipiku dan dia menciumku agak lama.
I: kalo km suatu saat pengen nidurin aku,
I: atau istrimu mens km pengen bersetubuh kesini aj, tp jm segini ya kecuali weekend
Aku hanya tertawa
S: udalah ika
I: gpp aku srius
S; km yakin?
I: iyaa
S: gmn jika suamimu tau?
S: kemudian suamimu murka dan km di ceraikan
S: km jg gabisa minta tanggung jwb aku, krn aku udh rumah tangga jg
Ika terdiam lama
S: yauda aku balik ya, slm buat suamimu
Aku berdiri, ika merapikan daster nya.
I: suamiku smalem bertanya dr siapa pampers itu, ya aku cerita dr km temenku nongkrong dulu
S: yauda salam aj
Kemudian ika mencium tanganku, dia hanya mengantar sampai teras, dan aku pun pulang menuju rumah ana.

Dua hr dirumah ana, ada sesuatu yg sedikit membuatku pusing, ana meminta beli mobil baru untuknya dan orang tuanya, dia beralasan biar g nungguin aku jika mau keluar bareng², mengingat aku pulangnya tak pasti. Bukan gamau membelikan, tp ana gaperna pegang mobil sm sekali. Oke mgkn bisa kursus, tp org yg blm berpengalaman (jam terbang minum) meskipun punya SIM masi bahaya di jalanan.
Dlm dua hr itu jg ana terus berbicara soal mobil berbagai merk, aku mengatakan biaya perawatan mobil itu tak murah, aku jg mengatakan mgkn mampu buat nyicil bulanan, tp DP aku belum mampu, ana malah menyuruh aku minta tlg ke bosku (rina), aku tk menjanjikan membeli mobil buat ana.
Ccookkk!! Ada² ae.

Kemudian jumat lewat tengah hr aku udh diruma rina, dia menyambutku dg salim tangan, pelukan dan ciuman.
Saat mengambilkan aku makan siang
R: knp nih pa wajahnya di tekuk? G kyk biasanya?
Aku hanya tersenyum merespon rina.
Saat makan jg rina menatapku dalam², tp dia tk berani bertanya, kemudian makan ku tinggal setengah rina menanyai ku
R: kopi pa?
S: bikin es aja
Singkat cerita es sirup pandan menemaniku di belakang dg rina.
R: ada apa sayang? Cerita sm mama, rina tersenyum
Rina berusaha mencairkan dan meluluhkan hatiku agar bercertia.
S: apaan sih, jijik ahahaha
Rina jg tertawa
R: lha makanya cerita sini sm aku
S: bingung aku
S: istriku minta di beliin mobil
R: ahahahaha kirain knp?
R: trs apa yg bikin bingung?
R: uangmu di ATM hitam udh habis?
Aku hanya menggeleng dan terdiam agak lama.
S: bukan soal masalah uang
Aku menuturkan pd rina jika ana blm perna pegang mobil sebelumnya, intinya bahaya. Alasannya utk keluarga agar tak menunggu ku jika ingin berpergian. Dan aku yakin ada yg menyuruhnya meminta mobil padaku. Ku sampaikan jg jika ana meminta ku agar blg pd bossku utk membantu DP nya.
Rina tertawa keras sekali mendengar aku disuru minta tlg pd boss.
R: gini pa, aku nilai sih memang benar istrimu, udh punya anak, panas dan debu jika motoran g baik utk anak kecil
R: tp kamu cr tau dulu ini dia disuruh siapa minta mobil, kok tiba² sekali
R: aku g masalah soal DP aku bantu, aku beliin cash jg gpp
R: tp nunggu km oke baru aku mau ngeluarin uang, tp pikir matang² dlu, suru privat nyetir dlu
Aku membelikan ana cash saat itu jg mampu, tp aku bertanda tanya siapa yg menyuruhnya secara tiba², dan aku jg masi ragu soal jika ana nyetir sendirian di jln.
S: nanti malam atau besok kasi aku waktu buat tlp ana, aku mau cr tau dia disuruh siapa.
R: emg slama ini aku perna nglarang km buat hubungi istrimu? Nggak kn?
Aku pun terdiam.

Malam hr di atas jam 10 aku bersantai dg rina di halaman belakang, aku berniat menelpon ana perihal mobil.
Ku telpon ana dg loudspeaker agar rina bs mendengar dan menilai jg, basa basi tanya anak udh tidur atau blm, setelah beberapa menit basa basi aku buka obrolan perihal mobil baru.
Ana mengaku disuruh ibunya utk meminta kepadaku di belikan mobil, ana jg mengaku beberapa kali tidak jd keluar seperti arisan keluarga dan acara lainnya krn menungguku yg tak pasti pulang, jika naik taksi online sedikit ribet krn stroler dan brg keperluan bayi. Ana jg mengatakan kasian anaknya jika naik motor dg jarak lumayan jauh, alasan itu kuterima krn benar apa yg di katakan rina. Aku hanya mengatakan pd ana aku blm bicara dg bosku krn blm brani, tp ana memaksa dan sedikit merayuku.
Sebelum tlp di tutup ada perkataan yg membuat rina tersenyum dan sedikit sewot
A: bosmu kn janda, rayu dikit lah mas
A: pasti lsg luluh
Aku melihat rina dia hanya tersenyum
S: gila, kalo aku yg baper gmn?
A: ya gpp kn uangnya banyak ehehehe
S: kalo dia ngajak aku tidur gmn?
A: gpp kali mas yg penting dpt mobil ehehehe
S: udh ah ngaco, udh buruan tidur udh malam
A: oke, love u mas
S: u tooo
Rina lsg manyun mukanya.
Ku tutup tlp itu rina seketika ketawa
S; knp?
R: gila jg istrimu, demi mobil dia nyuru km ngrayu wanita lain
R: dia gatau aja aku udh nikmatin semua tubuhmu sebelum dia ahahaha
Aku hanya tersenyum melihat rina kegirangan.
S; menurutmu gmn? Di beliin g?
R: bebas sih, tanyain mau mobil apa
R: kalo saranku sih mobil pertama jgn yg gede², yg agak kecil aja 4 seat
S: bsk aku tanya deh
R: eh suru privat nyetir dulu itu sampai dpt SIM
S: iyaa iyaa

Singkat cerita lebih dr 2 minggu ana sudah privat nyetir beberapa kali dan sudah dpt SIM.
Dia menagih janjiku sebelumnya akan ku belikan jika udh ada SIM
S: tinggal tes terakhir, setirin aku jln² dlu
A: pake mobilmu itu?
S: iyaa
Aku keluar dg ana berdua menaiki mobil ku dg ana di balik kemudi. Lumayan sih utk nyetirnya, tp masi terlihat kaku, beberapa kali telat mengambil keputusan di keramaian.
Aku hanya berpesan agar di lancar kan lg minimal 3x privat. Biaya privat semuanya aku yg membiayainya hingga sampai dpt SIM.

Seminggu kemudian ana menelpon ku sudah 4x pertemuan privat hanya utk melancarkan di keramaian, dia menagih janjinya, tp jawabanku hanya aku akan berusaha menemui bos. Dan aku jg bertanya mobil apa yg dia inginkan?
A: mobilio mas
S: jangan ah, terlalu panjang
A: yg bagus dikit lah mas
S: eh itu udh bagus loh
Setelah berdebat dg org yg tak tau mobil akhirnya ku putuskan utk memilih jazz, tp keputusanku belum bulat, apa kata rina nantinya.







Continue.......
 
Update 58



Setelah debat denganku soal pilihan mobil, ana akhirnya pasrah kepadaku. Tp aku pasrah kepada rina, rina yg lebih tau tentang mobil, di tambah rina jg punya beberapa mitra dg pemilik dealer.
Sebulan lebih kemudian HRv putih sudah berada di rumah ana. Ana menelpon ku dan menyatakan kegembiraannya yg teramat dlm. Semua proses pembelian tinggal plat nomor nantinya rina yg mengurusnya. Uang siapa? Jelas uang rina!!
S: km kok mau sih beliin ana mobil?
S: harusnya itu kn tanggung jwb ku
R: gpp itung² hadiah istimewa pernikahan kalian dlu
R: lagian dg istrimu punya mobil sndiri kn km g perlu buru² pulang ke rumahnya utk mengantar kmn², rina tersenyum penuh arti
Benar jg apa yg di katakan rina, rina ternyata jg bahagia ana memiliki mobil sendiri.

Setelah persoalan mobil selesai, aku kembali di recoki ika, bukan di recokin sih, lebih tepatnya dia terus mengirim chat padaku selama beberapa hr ini, aku udh faham pasti ujung²nya uang. Dan aku saat itu membalas chatnya, tak lama dia lsg ke inti nya, dan ku ingat kata² nya "ren bagi uang dong"
S: brp?
I: terserah, buat ke dokter, anakku demam
S: rekening?
Ika dg cepat mengirim rekeningnya, dan ku transfer langsung menggunakan m-banking yg telah ku daftarkan saat mengantar rina memesan mobil utk ana.
Setelah itu ika masih beberapa kali sperti itu kepadaku, dan yg membuat kaget adalah dia mengundangku ke rumahnya utk bertemu suaminya.
Tp aku sendiri tak mau, krn aku hanya membantu ika, iya kalau suaminya bisa nerima, kalo suaminya berpikiran negatif? Kalo suaminya jg ikut memanfaatkan ku?

Hingga di suatu hr ika menelpon ku di siang hr, seperti biasa dia meminta uang agak banyak, saat itu aku tak memberinya krn dlm sebulan aku udh memberinya lebih dr 5x dg jumlah berbeda dan saat itu aku yakin ika benar² memanfaatkan ku.
Dia terus menelpon ku hingga esoknya, pagi hr saat mandi rina di dlm kmr, saat keluar dr kmr mandi hpku berbunyi dan tumben sekali rina berani mengangkatnya tanpa bilang padaku. Dg berpakaian ku dengarkan rina menjawab tlp ku.
R: ini ika siapa ya?
R: lg mandi, sambil melirikku
R: ada yg penting?
R: nanti sy sampaikan
Telpon di tutup oleh rina tanpa salam.
R: siapa ika?
S: temenku
R: temen dr mana?
Aku berniat menceritakan semuanya kpd rina. Aku duduk di kasur, dan rina duduk di sampingku menghadap ku dg memegang hpku.
Ku ceritakan memang ika mantanku dlu, ku ceritakan awal muka bertemu di jln, ku ceritakan jg kondisi keluarga ika yg lg jatuh, tp tak ku ceritakan aku perna berkunjung ke rumahnya, aku hanya mengaku membantu mengirim uang utk anaknya, ku sampaikan jg brp saja nominalnya dan kuceritakan jg semakin kesini ika semakin memanfaatkan ku.
R: udh g ush di respon lg,
R: kita gatau kehidupan org lain sesungguhnya gmn
R: terlebih itu mantanmu, nanti bakal jd masalah dg suaminya
R: membantu boleh tp hrs di pikir jg jika yg di bantu itu org yg perna ada di hatimu
R: kita gatau ke depannya gmn, bisa aja lama² km bs tidur dg dia
Rina mengutak atik hpku, kemudian di berikan kpdku
R: udh aku block, jgn di buka blokir nya, aku gamau masalah yg dulu terulang lg.

Rina tak mempermasalahkan uang, tp dia gamau aku mengulangi kesalahan yg dulu dg irma meskipun dr awal berbeda. Rina benar² ingin menjagaku dr masalah apa pun. Aku akuin rina memang besar hati, istri mana pun tak ada yg akan bisa menerima jika suaminya memberi uang kpd wanita lain dg alasan apa pun, jika itu bukan rina mgkn sudah di temuin dan di jambak².
Masalah itu clear saat itu jg, aku jg tak ada niat sedikit pun utk membuka blokir nomor ika, dia sudah bersuami, biarlah tanggung jwb suaminya sendiri.

Ana menelpon ku di suatu hr, dia mengatakan plat nomor mobil sudah keluar dan sudah bisa di gunakan, aku hanya berpesan agar hati² jika di jalan menggunakan mobil nya, bukan takut mobilnya lecet, tp agar tidak membahayakan org lain.

Seingatku hr rabu malam saat aku rebahan di kasur, rina mengepak pakaian kami ke koper dan ransel.
S; loh ngapain ma? Mau kmn?
R: bsk kita ke ortumu yaa
S: banyak bgt baju yg di bawa
R: aku pengen sampai weekend habis disana, boleh?
S: gpp lah, yauda aku tlp ibu dlu
R: g ush, aku udh ngabarin adikmu td sore.
Aku duduk di blkg rina, aku memeluk dr blkg dan tanganku lsg menyergap payudara rina.
R: iiiihhhh gatau org lg repot apa
Aku lsg mencium lehernya
R: papaaaa, ah diem dlu
R: bantuin lipetin kek
S: iiihh ogah
Aku lsg bangkit mengambil HP dan rokok, rina melempar ku dg bh nya yg akan di masukkan ke koper.
Sebelum aku keluar kmr, aku menghampiri rina lg, ku pegang dagu dan belakang kepalanya, ku lumat bibirnya dg paksa tp rina berontak
R: dasar ih gangguin aj
Aku pun menuju ke blkg rumah.

Kamis pagi aku rina dan reno jr sudah siap diruang tamu dg 1 koper, 1 ransel dan 1 tas bayi berisi susu formula. Aku memasukkan semua brg itu ke bagasi mobil. Kemudian kami berpamitan pd ibu, sebelumnya sudah berpesan jika kakak ingin menyusul kami agar diantar driver keluarga di hr sabtu pulg sekolah.
Rina memangku reno jr di bangku depan dg membawa tas nya serta memegang dot. Kami pun berangkat.
Sesampainya dirumah, Bpk ibu menyambut kami di sebelah mobil, ibu lsg mengambil reno jr dr gendongan rina, rina memeluk ibuku kemudian mencium tangan ibu Bpk ku. Sayangnya saat itu reno jr agak rewel krn mengantuk bangun terlalu pagi, rina hrs menidurkan nya di kamarku.
Lewat tengah hr adikku pulg dr kuliah, dia lsg bersorak gembira krn tau ada rina dan ponakan satu²nya, Erni lsg memeluk rina, 2 wanita tertawa gembira. Tak ada yg spesial, hanya kehangatan keluarga seperti biasanya.
Malam hr aku mengajak rina bersetubuh, tak tau mengapa nafsuku tiba² meninggi saat itu.
Rina tidur menghadap reno jr memunggungiku menggunakan daster bali berbelahan di atas setengah paha, aku memeluknya dan ku tempel kan penisku di bongkahan pantatnya.
S: ma, mau dong
R: pelan² aj ya, kita gabisa bebas kyk diruma
R: ada anakmu ini
Rina menoleh dan lsg ku sambar bibirnya, tanganku lsg meremas payudaranya, rina yg awalnya miring memunggungiku lsg merebahkan tubuhnya, ku naiki tubuhnya.
Kami berciuman dan rina melebarkan pahanya seolah menyuruhku utk mengangkangi nya. Pangkal paha kami bertemu tp masi terhalang pakaian kami.
Rina memelukku dan kami berciuman hebat.
Aku meremas payudaranya lg yg tanpa bh, hanya terhalang kain daster, hanya sebentar puting rina sudah mengeras, aku lsg memilin puting itu dr luar daster nya, bibir kami masi beradu, setelah beberapa menit kemudian rina melepas ciuman kami dan dia tak sabar utk melepas daster nya, kini terpampang jelas dua bukit payudara rina dan cd kremnya.
Aku lsg menerkam payudara rina bergantian, ku jilat jg puting rina dg ujung lidah ku
Aaahhhsssss paaa
Hhhmmmmm sssshhhh
Tanganku meremas payudaranya dan lidahku menyelomoti putingnya, tubuh rina mulai bergerak tak beraturan, masi dg bibirku di puting rina bergantian, tanganku turun memasuki cd rina, sudah basah sekali, ku gosok sesaat permukaan vaginanya dan bbleess ku tusuk dg 2 jariku memasuki lubang vaginanya.
Aaaahhhhhhhhhhh, ku cium sesaat bibir rina agar tk mengeluarkan suara keras.
Mulai ku gerakkan tanganku mengocok vagina rina dg dua jariku, keluar masuk, berputar dan menggosok bagian atas yg berada di dlm vaginanya. Rina mendesah, tp tangannya menutup mulutnya.
Aaahhhh aaaahhhh aaahhhhh aaahhhh
Eeeehhhhmmmmm desahan rina tertahan, aku mengulum putingnya bergantian, kurasakan tanganku begitu basah oleh cairan rina, rina hanya melebarkan pahanya dan bergerak mengimbangi kocokan ku.
Cukup lama bermain seperti itu, akhirnya
R: paaa waktu maaauu keelluuaarrrrrrr........
R: aaaaaaahhhhhhhhhhhh aaahhhhh
R: aaaahhhhhhhhhh eeeeeeegggggghhhhhhhhhhh
Tangan rina menahan tanganku agar tak bergerak lg, terasa vagina rina menyemburkan cairan, cairan itu terhalang tanganku dan membasahi cdnya.
Tubuh rina bergetar hebat, rina diam menikmati sisa orgasmenya, aku melumat bibirnya
S: tumben cpt?
Rina tersipu dan menarik tanganku, rina bangkit duduk melihat kondisi cd nya yg basah kemudian melepasnya
R: tuh jd basah kan, melempar ke mukaku, aku meletakkan cd itu di dekat bantal, sprei ku jg sedikit basah akibat orgasme rina.
Kulepas semua pakaianku, kini kami berdua telanjang bulat.
Rina dg sigap mengulum penisku, tp hanya sebentar krn aku melepasnya.
R: mau lsg di masukin?
Aku hanya mengangguk
R: pelan² ya, masi ngilu memekku
Lsg ku kangkangi paha rina, paha mulus nan putih, di depan penisku sudah terpampang vagina rina berbulu tipis.
Ku pegang penisku yg agak basah dan ku tempelkan pd permukaan lubang vagina rina, tp tk langsung ku masukkan, ku gesek²an ke atas ke bawah hingga menyentuh biji kacangnya.
Sssshhhh aaaahhh
Rina menggerakkan pinggul nya perlahan.
R: ayo masukin jgn di mainin
Dan saat gesek kan itu jg rina mencari ujung penisku utk di paskan pd lubangnya, ketika sudah pas rina menekan pantatku dg kakinya.
Bblleeeesssss
Aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh
R; enaknya pa, tahan dulu
Rina menarik ku dan merengkuh ku.
Kami berciuman dg penisku tetelan vagina rina, terasa hangat sekali. Payudara rina jg tergencet oleh dadaku.
Aku tak lsg menggenjotnya, aku mencumbu rina, menciun bibir dan lehernya, mengulum putingnya agar gairahnya naik kembali, berharap agar aku tak klimaks dluan. Setelah lumayan lama, rina sudah mulai naik lg gairahnya dan menggerakkan pinggulnya berharap aku mulai menggenjotnya.
Aku kembali mencium bibirnya dan perlahan menggenjot vagina rina, tangan kirinya memeluk leherku dan tangan kanannya melingkar pd pinggang ku.
Hhhhhmmmm hmmmmm hhhmmm
Desahan rina tertahan ciuman kami, tp nafas rina yg memburu berhembus di dpn hidung ku.
Aku bangkit, dan ku pegang kedua pinggul rina, aku menaikan tempo genjotan
Aaahhh aaahh aaahhh
Plok plok plok suara benturan pangkal paha kami, tubuh putih rina terpampang jelas, tangan kananku meremas payudara kirinya yg bergoyang membuatku gemas. Cukup lama kami di posisi itu.
R: eeehhh teruuss pa aaahhhh
Kaki rina menekan pantatku, tangan kiri rina menggosok vaginanya sendiri dg mata terpejam, tangan kanannya memilin putingnya sendiri.
R; hhmmmm paaa aku mauuu
Ku tindih tubuh rina dan ku sambar bibirnya, krn aku tau rina akan orgasme.
Rina dg cepat memelukku dan merespon bibirku dg lumayan dahsyat.
Kelamin kami masi beradu, semakin becek jg vagina rina.
S: aku mau kluar ma
R: tahan paaa, aakuuu jg
Clek clek clek
Dan akhirnya ku hujamkan penisku dalam² pd vagina rina crot crot cro crot, spermaku menyembur banyak sekali
R: hhhheeemmm hhhheeeeemmm
Ssshhhhhhh pinggul rina menghentak ke atas beberapa kali dan
R: aaaaaakkkkhhhhhhhhhhhhhh
R: aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh
Kaki rina mengunci pantatku, rina memelukku erat sekali, tubuhnya bergetar hebat. Vagina rina jg menyemprotkan cairan, dan menimbulkan bunyi yg susah di jelaskan.
Keringat kami saling menempel krn kipas di kmrku tak mampu melawan gairah kami.
R: hhhhhhhhh hhhhhhsssssssss
R: makasi sayang, rina menciun pipiku dan memelukku lg
Setelah mereda, aku bangkit tp belum ku lepas penisku.
Ku sodokkan lg
R: aaahhh stop pa, ngilu
S: ambil cd sebelah bantal,
Rina mengambil cd nya di sebelah bantal, kemudian dia meletakkan tangan yg terdapat cdnya itu di bawah vaginanya
Ku tarik penisku
R: eeehhhh
Cairan cinta kami meluber keluar dr vagina rina, cd buat lap itu tak mampu menampung cairan kami hingga meluber ke sprei, setelah semua selesai rina meletakkan cd itu di bawah kasur.
Aku memakai kolorku tanpa cd, rina memakai dasternya tanpa daleman, kami pun tertidur berpelukan.
Memang tidak leluasa bersetubuh di rumahku, tp do rumahku ini gairah ku gampang naik melihat tubuh rina, tak tau knp.

Tak ada lg yg spesial, hanya kehangatan antara mertua dan menantu sirih nya. Tp di hr sabtu sore si kakak di antar driver keluarga beserta ibu rina dtg kerumahku. Si kakak nampak sewot krn di tinggal, ibu rina bertemu kangen dg ibuku krn jrg sekali bertemu, aku dan rina jg tampak kaget melihat ibu rina dtg dan mengatakan akan ikut menginap.
Jd semakin rame sekali rumahku, tp kasian adikku Erni yg terlihat repot sekali membantu pekerjaan rumah. Rasa kaget ku tak kunjung habis krn ibu rina yg terbiasa tinggal dirumah mewah kini mau menginap dirumahku yg biasa² saja.
Sang driver keluarga hanya mengantar, setelah menghabiskan suguhan kopi Sang driver pun kembali kerumah, ibu rina hanya berpesan agar siap jika suatu waktu di minta menjemput.

Weekend biasa terasa spesial krn kumpulnya keluarga ku dan rina, di warnai tawa canda berkat kelucuan reno jr yg sudah berbicara dan berlari. Ada acara spesial? Nggak, hanya kumpul saja, makan jg makan masakan rumahan, tak kmn² hanya kumpul di ruang keluarga dan teras. Tp hampir tengah malam aku dan rina beserta adikku kami keluar mencari makanan atau jajanan, kami menyebutnya "nikus" (Seperti tikus mencari makan malam hr)

Minggu sore aku mengajak keluarga rina balik pulang krn kakak hr senin kembali sekolah. Tampak kesedihan dr adikku dan ibu, tp bpkku malah tertawa melihat itu. Si Bpk hnya mengatakan kalau kangen cucu kan bs main kesana, dayung bersambut, ibu rina menimpali omongan bpkku dan menyuruh kedua ortuku agar main kerumah.
Rina dan adikku berpelukan seperti biasa, si kakak mulai bs mengejek mamanya yg menangis.
Kami pun pulang.

Masi ada kelanjutan ttg lelaki teman rina yg di kenalkan susi.
Simak terus dan ramaikan.










Continue........
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd