Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)

Update 55




Pagi hr aku bangun di bangun kan oleh mbak mila yg sudah cantik dan rapi, aku kembali bangun paling belakang, krn mas Hendra dan keluarga adiknya jg sudah rapi, hanya adik mas Hendra merawat anaknya yg balita sehabis mandi.
Kami sarapan bersama, mbak mila jg membuatkan kopi untukku.
Aku mas Hendra ngopi bareng di teras depan. Suasana yg sejuk dan ayem suasana pedesaan menemani kopi kami.
Kami bersantai sejenak di pagi itu, ngobrol dg mbak mila dan mas Hendra beserta adik dan iparnya.
Terkadang kami semua tertawa atas tingkah laku bocah keponakan mas Hendra itu. Aku di perkenalkan kpd adik mas Hendra sbg yunior mas Hendra di tempat kerja.

Pagi itu kami akan pergi ke suatu tempat dan jika bisa selesai dg cpt kami akan balik ke kota kami, jika selesai sore kami akan bermalam lg dan pulang esok paginya.
Rencana awal sperti itu, tp ternyata mas Hendra akan brgkt sndiri ke tempat itu dg adik dan ipar nya serta turut jg keponakannya. Aku dan mbak mila di tinggalkan berdua, memang maksud mas Hendra baik, agar aku bs beristirahat sebelum aku menyetir pulang.
Di rumah itu kami hanya berempat dg mertua mbak mila dan sepupu mas Hendra yg menunggu rumah.
Memang saat itu aku dan mbak mila sempat bersetubuh dg singkat, dan tak perlu aku ceritakan.
Singkat cerita skitar jam 12 lbh mas Hendra sudah kembali dan menawarkan ke mbak mila apa pulg skrg jg dan mbak mila menjawab setuju utk pulang.

Jam 1 kurang kami sudah siap utk berangkat pulang, mas Hendra membawa oleh² khas perkebunan pedesaan, kami berpamitan dan pulang.
Sesampainya di kota mas Hendra meminta berhenti utk mengisi perut dan minum kopi agar tidak mengantuk, jujur saja berpergian jika tdk dg rina tak ada yg memperhatikan ku ttg kopi, mbak mila jg kelupaan utk membawa kopi dr rumah, untung saja kopi di desa mas Hendra agak lumayan rasanya.
Singkat cerita kami kembali melanjutkan perjalanan, mas Hendra di belakang sperti saat kami brgkt.
Dlm perjalanan pulang mas Hendra bercerita soal warisan dan wasiat yg telah di urus, kemudian cerita tentang keluarganya dulu, tak sedikit pun menyenggol soal aku menyetubuhi mbak mila, udh hal biasa sih, mas Hendra menyenggol pun utk membully atau menggoda kami berdua.
Hanya saja sempat bertanya kpd mas Hendra perihal odyssey milik adiknya, syg sekali aku tak dapat mencobanya.
Singkat cerita sekitar stengah 8 aku kami sampai di rumah mas Hendra.
M; masuk dlu mas
S: ya mbak
Mas Hendra membawa semua brg bawaan ke dlm rumah.
Aku di ruang tamu, mas Hendra dan mbak mila berganti pakaian dan bercengkrama sebentar dg anak²nya, kemudian saudara yg menunggu anak²nya lsg berpamitan pulang.
Aku di buatkan kopi oleh mbak mila, kemudian mbak mila kembali masuk ke dlm rumah, mas Hendra menemaniku ngobrol.
Tak terlihat anak mbak mila yg gede.
Setelah sekitar setengah jam berdua dg mas Hendra, mbak mila ikut gabung bersama kami, menggunakan daster rumahan bertali kecil pd pundaknya yg sering di gunakan menemuiku, tak terlihat tali bh di pundaknya.
Setelah sekitar 10menit aku kemudian pamit undur diri
M; loh mbak baru gabung kok pulang
H: nggak nambah lg yg kemarin?
H: mbakmu udh mancing tuh ahahaha, sambil mencolek lengan istrinya, mbak mila hanya tersenyum
S: ehehehe maaf mas kasian rina kalo lama² aku tinggal, krn waktuku udh kebagi dg ana jg
H: oh iya sih istrinya udh 2 ya ahahaha
M: mas mulutnya!
M; yauda makasi banyak ya mas, sering² mampir kesini lg, nanti sampe rumah lsg istirahat blablabla
Aku berdiri dan mencium tangan beliau berdua, dg mbak mila sperti biasa beliau memelukku dan mencium ku, tp ketika menciun bibirku beliau melumat beberapa menit dan memelukku lg serta mengelus ngelus punggungku, payudara besarnya menempel pd dadaku.
Mas Hendra berlari masuk kamar dan dg cepat keluar memberikan amplop coklat.
Ya, aku di beri uang atas jasa ku mengantar beliau. Tp ku tolak, dan mbak mila mas Hendra memaksaku utk menerimanya. Sempat terjadi debat dan dorong²an dg amplop itu, tp aku ttp gamau menerimanya, krn aku ikhlas menolong.
Hingga aku lari sampai mobil pun di kejar dg pasutri itu, aku menyalakan mobil dg kaca terbuka mbak mila terdengar ngedumel aku hanya tertawa. Aku pun kembali pulang kerumah rina.

Sekitar stengah 9 aku sampai dirumah rina, rumah sepi seperti biasa, aku lsg menuju kamar.
S; asslamuallaikum
Tak ada jawaban, sepi. Aku membuka kmr mandi, tak ada jg. Aku kembali keluar kamar, hendak menuju dapur berpapasan dg ibu, aku mencium tangannya.
S: rina kmn buk?
Ir; keluar dr sore td sm temennya
Ir: g ngabari nak reno?
S: nggak bu, yauda aku tlp aj.
Aku kemudian menuju halaman belakang, aku duduk di tmpt biasa ngopi, ku nyalakan rokok dan ku buka hpku ternyata ada chat dr rina
R: pa jd pulang kpn?
Aku lsg memencet tombol bergambar gagang tlp
R: hallo, assalamualaikum pa
S: waalaikumsalam
S: lg dmn?
R: ehehehe lg kluar sm temenku
R: jd pulg kapan?
S: ini aku udh dirumah
R; loh.....
R: kok g blg pulg hr ini, tunggu aku pulang skrg
Setelah tlp dg rina aku jg sempat menelpon ana, setelah sebatang habis aku menuju kamar, ganti baju, cuci kaki dan tangan, aku rebahan di kasur setelah men charger hpku.
Sempat tertidur jg, rina membangunkanku, rina mencium tanganku dan mencium pipiku.
Aku pun duduk di tepi ranjang, rina memelukku
R: maaf ya pa aku keluar td, km pulang g bilang
S: dr mana?
R: nanti aj aku ceritain, rina mencium pipiku
Dia lantas melepas hijab dan baju atasannya, kemudian ke kmr mandi utk cuci kaki.
Rina dr kmr mandi hanya mengenakan celana putih dan bh biru dongker.
Aku berdiri dan mengambil HP dan rokok ku
R: loh mau kmn?
S: ke belakang, bikinin minuman, jgn kopi
Rina dg cepat berganti daster.
Saat di belakang rina membawakan ku jahe panas.
Rina menanyai ku kegiatan selama di desa mas Hendra, aku jg menyampaikan aku menolak pemberian amplop dr mas Hendra, dan respon rina mendukung tindakanku, menolak pemberian mas Hendra.
Kemudian ganti aku yg bertanya padanya dr mana dan kegiatan apa.
Rina dr sore keluar dg 2 teman yg berbeda, yg pertama dg beberapa teman sekolah mereka ingin rina bergabung dg kumpulan ibu² pengajian dr temen² sekolahnya dan jg beberapa teman akrab dr mereka. Yg kedua aku agak syok jg ternyata rina menemui susi, dan parahnya susi mengenalkan seorang pria kpd rina, rina mengaku hanya merespon seperti berkenalan biasa, tp muncul sisi genit rina, rina mengakui kegantengan yg di kenalkan pd rina. Aku hanya merespon "nanti ganteng² kayak robi"
Dan aku jg bertanya apa mksdnya mengenalkan, tp rina mengaku hanya berkenalan biasa.
Aku jg menyampaikan jika esok atau lusa aku kembali ke rumah ana, mengingat weekend kmrn sudah di tempat rina, tp kali ini rina merespon negatif
R: kpn ada waktu buat aku?
R: km 2hr ngantar mas Hendra, bru disini beberapa jam udh blg mau ke tempat ana
S: eh weekend kmrn kan aku udh disini
R: sebelum weekend km kesini hr apa?
R: waktumu disini lebih sedikit skrg pa blablabla
S: ana skrg punya bayi, dan aku jrg bgt loh afa waktu buat dia, aku jg hampir g perna dg anakku
R: reno jr jg anakmu pa, dia jg jrg km ajak main pas km disini
Keadaan semakin keruh waktu itu, perdebatan nerambat kmn² hingga menuduhku dan mbak mila punya perasaan.
Tak ada penyelesaian sampai rina ngambek pergi ke kamar, ku biarkan saja, wanita jika di tekan utk menyelesaikan masalah saat itu jg akan semakin keruh ke ada annya.
Agak lama aku masuk kmr, ku biarkan rina, aku malah menghubungi ana utk menanyakan kondisi anak dan kondisi rumah.
Selesai menghubungi ana aku masuk ke kmr, rina blm tidur, sempat melirik ku kemudian menarik selimutnya utk menutupi kepalanya.
Aku pun lsg tidur di sebelahnya dg memunggunginya.
Sebelum aku tertidur rina sempat melakukan gerakan tak jelas bwrtujuan memancing ku utk menegurnya, tp tak ku hiraukan sm sekali, maklum kondisi bdn jg lelah.


Pagi hr rina membangunkanku.
R: sayang, bangun yuk udh pagi ini, sambil menepuk dan mengelus pipiku,
Aku hanya membuka mata, wajah rina sangat dekat dg wajahku.
Ketika aku membuka mata rina tersenyum padaku
R: bangun yuk, mandi, aku udh siapin sarapan
Aku lsg menembaknya perihal semalam
S: tumben nih, semalam ngambek skrg kyk gni
R: ehehehe maaf pa, aku tuh kangen sm km, rina memelukku dg sedikit menindih tubuhku
S: yauda aku mandi dlu.

Setelah mandi dan sarapan dan tak lupa jg ngopi + udud aku kembali ke dlm rumah dan duduk di ruang keluarga. Rina duduk di sebelahku
R: jd pulg hr ini?
S: km ngijinin g?
Aku menjawab sperti itu krn tlp dg ana smalem ana tk memberikan kabar buruk atau dia mengatakan kangen, jd aku agak santai meskipun tetap tinggal di tempat rina.
R: ya apa boleh buat meskipun kangen
S: emang mau ngapain sih kalo aku g balik hr ini?
R: sebenernya mau minta anter ke pabrik, tp udh kesiangan kalo jm segini, jd males deh
Tak ada yg spesial setelah itu, beberapa minggu dan hingga sebulan lebih, hanya suatu hr mbak mila dan mas Hendra berkunjung ke rumah rina saat aku di tempat ana, beliau bermaksud memberi ku amplop yg sempat jd perdebatan, rina menolak, dan mas Hendra memaksa jg, akhirnya rina menyuruh amplop itu agar di sumbangkan ke mushola sekitar tempat mas hendra.
Setelah sebulan lebih, aku hanya menemani ibu rina dan rina utk membeli hewan qurban. Ibu rina membeli utk keluargaku jg. Setelah itu tak ada yg spesial.

Hingga beberapa minggu setelah idul adha rina akan bertemu dg seorang pria tanpa sepengetahuan ku.
Rina bercerita saat aku sudah kembali ke rumahnya.
Saat itu selasa pagi aku ngopi di blkg dan rina menghampiriku, aku hanya bertanya weekend kmrn kmn dg anak²? Atau hanya dirumah?
Rina menatapku sesaat dan kemudian memandang kolam seperti memikirkan sesuatu.
S: kok diam?
R: aku mau cerita, tp jgn marah
S: ada apa emang?
Rina bercerita jika teman lelaki yg pernah di kenalkan susi mengajaknya bertemu, dan saat itu aku tidak dirumah.
Rina lsg mengiyakan ajakan lelaki itu
S; ketemu dmn?
S: trs kmn aja? Ngapain aja?
R; pa, pelan² dong, masa blm slesai udh emosi gt?
R: aku benar² minta maaf, aku tau ini salahku nerima ajakan lelaki lain, blablabla
Rina bertemu dg lelaki itu di sebuah mall dan makan siang, setelah makan hanya berjalan jalan, lelaki itu sempat menawarkan membelanjakan rina tp rina menolaknya, aku jg bertanya apa aj yg di lakuin dg lelaki itu, rina menjawab lelaki itu hanya beberapa kali menggenggam tangan rina saat berjalan, tp rina melepaanya setiap lelaki itu menggenggam tangannya.
S: seneng?
R: pa, maaf aku tau aku salah
R: jujur aku memang lg kesepian saat itu, di tambah sebelum km pulang kondisi kita lg g akur kan?
R: aku butuh refreshing
Mata rina berkaca kaca
Aku memang menyadari jika aku beberapa waktu jrg menemani rina, aku lbh srg dg ana. Kasian jg pikirku, tp aku krg suka dg cara dia menghibur dirinya knp hrs dg lelaki lain? Terlebih lelaki itu teman susi, dan aku udh bs nebak jika di teruskan larinya akan kemana.
Tp aku jg egois, slama ini aku bermain dg mbak mila tanpa sepengetahuan rina.
Dalam diam ku rina bangkit duduk menyampinh di pangkuanku dan memelukku, dia menangis.
Aku memutuskan akan membebaskan dia, apa pun yg akan dia lakukan, aku tak akan membatasi.
S: aku g akan marah lg
S: mulai skrg aku bebasin km mau ngapain, mau ketemu siapa, mau keluar sm siapa
R: paaa, plisss maafin aku,
R: aku gamau km cuekin gt
R: aku janji kmn² akan ijin km dan akan blg km
S: janji itu udh perna km ucapin kan sebelumnya?
R; maaaaffffff, rina semakin terisak
Kami terdiam lama dlm posisi itu, aku membiarkan masalah itu berlalu dan ku anggap selesai, tp entah rina menganggap gmn.
S: jgn gini, g enak kalo di liat ibu, rina kemudian turun dan duduk di kursinya lg
R: maafin aku ya pa, rina menggenggam tanganku.

Hari itu berlalu dg cepat.
Hingga saat bersantai di ruang keluarga HP rina di meja berdering ada tlp masuk, ku lihat nama lelaki teman susi yg tertera pd layar.
S: tuh pacarmu tlp, aku kemudian bangkit mengambil HP dan rokok ku, aku berjalan ke blkg meninggalkan rina
R: pa, kmn? Rina memegang hpnya dg melihatku
Saat di blkg rina menyusulku dg membawa HP nya
S: udh tlp nya? Cpt bgt?
R: aku matiin
S: knp?
Rina hanya menggeleng
Tak ada obrolan apa pun, setelah sebatang habis aku meninggalkan rina ke kmr dan aku akan tidur. Aku berpikir egois sekali aku, pdhl rina hanya bertemu dg lelaki lain, sedangkan aku? Aku masi berhubungan bdn dg mbak mila.
Rina menyusulku ke kmr dan mengajakku bicara, rina memang tipe wanita tak tenang jika ada masalah dg pasangannya, dia selalu pengen cepat selesai jika ada masalah.
Aku memberi keputusan kpd rina sperti yg aku ucapkan kpd nya td pagi, aku membebaskan rina, krn cukup adil jika di lihat dr posisiku yg sudah menikahi ana dan punya anak lg. Dg catatan rina harus memberi tahu ku jika bertemu dg lawan jenis urusan apa pun. Akhirnya rina menerima keputusanku yg awal nya sempat bertanya padaku, apakah aku yakin dg keputusanku.
Aku jg menyampaikan kalimat
S: km udh makin tua, aku rasa pikiranmu lbh matang dr pd aku
S: km jg bs memilah sendiri mana yg baik dan nggak
Akhirnya aku tertidur memunggungi rina.

Beberapa minggu kemudian aku tak ingat hr apa, aku bangun belakangan seperti biasa, stelah mandi aku berniat ingin cepat² sarapan krn lapar. Keluar dr kamar terdengar sayup² beberapa org sedang bicara dr arah ruang tamu, aku memutuskan melihatnya krn tak melihat rina di ruang tengah.
Setelah terlihat ternyata mantan suami rina, dan rina duduk berdampingan dg ibunya. Aku berlalu menuju meja makan. Setelah kenyang sarapan aku membuat kopi sendiri, ada art tp aku hanya meminta di rebus kan air panas, aku lbh cocok bikin sndiri drpd buatan art rina, dan ku bawa ke belakang. Saat berjalan menuju pintu belakang aku sempat menengok ke ruang tamu, rina melihatku.
Hampir sebatang habis rina berjalan mendekatiku.
R: ada ayahnya kakak pa
S: iya tau
Kami berdiam
R: sarapan pake ap td?
Rina lsg menanyakan sperti itu krn dia hafal aku tak akan brani minum kopi jika belum sarapan.
Rina bercerita jika mantan suaminya bertamu krn ingin tau kabar anaknya dan menjaga silaturahmi. Mantan rina jg memberi uang utk jajan anaknya. Tp mantannya itu tak sempat bertemu anaknya krn sudah berangkat ke sekolah.
Rina jg bercerita kondisi mantan nya, kehidupannya jatuh miskin, rina merasa kasian, tp rina ingat ketika dia di terlantarkan sekitar 7th rina masi tak bisa menerima kejadian itu, menghilang tanpa ada kabar.
Aku membelokkan topik pembicaraan, menanyakan ttg lelaki yg di kenalkan susi. Rina mengaku hanya beberapa chat, tidak intens.
Dan lelaki itu mengajak rina bertemu, hanya rina masi menolaknya krn rina sibuk mengurus perusahaan barunya.
Menyenggol perusahaan rina teringat ada janji dg salah satu manager di perusahaannya.
Dan pagi itu jg rina minta ku antar ke perusahaannya.
Rina berlari menuju kamar utk bersiap, aku jg menyusulnya.
Tak sampai setengah jam rina sudah siap, rina menggunakan baju terusan berwarna hijau kering bermotif bunga dg di padu hijab coklat, make up tipis di berikan aksen lipstik merah agak muda. Rina jg menggunakan slh satu tas branded nya berwarna putih tulang.
Rina jg menggunakan beberapa perhiasan di jari dan pergelangan tangannya, jrg sekali rina seperti itu, cincin pemberian ku pun masi tetap di pakai dan tak pindah posisi nya.
Kami pun berangkat menggunakan suv rina.

Hampir satu jam kami sampai di sebuah gedung agak tinggi di tengah kota, rina mengatakan kantornya terpisah dg pabriknya, di pabrik ada kantor hanya saja berurusan dg pemasaran dsb.
Rina memintaku utk masuk menemaninya, sejak turun dr mobil, masuk gedung, lift, hingga di sebuah ruangan tangan rina tak lepas menggandeng lenganku.
Kami di Terima dan di antar masuk ke ruangan manager, dan ternyata manager keuangan.
Seluruh pegawai di sana terlihat hormat sekali kpd kami, mgkn sudah tau rina sang pemilik.
Manager itu jg sangat hormat, cara bicara jg di tata agar tak salah dlm penyampaian kpd rina.
Saat manager itu berdiri mengambil berkas, mataku berkeliling ke seluruh ruangan itu, dan berhenti pd kursi yg di duduki rina, krn di situ baju rina ternyata lumayan tipis, sehingga di bagian pantat rina ngecap cd yg rina pakai, hanya tak terlihat warnanya, mgkn cd gelap di tambah motif bunga dr baju itu.
Setelah ttd beberapa berkas bermaterai kami bersalaman dg manager itu dan keluar ruangan, pegawai yg berpapasan dg kami selalu menyapa dan menundukkan kepala, rina tetap menggandeng lenganku dan tersenyum.
Ketika keluar dr gedung mobil kami sudah berada di lobi gedung itu, ternyata rina memberikan kunci mobil td ke security pintu utama, pantas saja td rina meminta kunci mobil, tak biasanya seperti itu.
Saat di mobil
S: km pake cd apa ma?
R: knp emg?
S: warna gelap?
R: iya biru dongker, knp sih?
S: ngecap itu di pantatmu, utg motifnya rame jd g sbrp keliatan.
Rina shock, dan ngedumel krn beli baju online yg terkadang jrg sesuai dg ekspetasi kita.






Continue.........
 
Update 56



Lebih dr seminggu kemudian, Suatu malam berdua dg rina makan jajanan di halaman blkg rumah
S; gmn teman lelaki mu itu?
S: yg di kenalin susi
R: ohhh
R: g gmn² pa, dia ttp ngajakin aku ketemu, udh beberapa kali
S: trs?
R: ya aku masi menolak, lg males aj
S: gpp temuin aj
R: ya masa ada km dsni aku pergi nemuin dia, kn g baik
R: nunggu waktu yg pas aj
S: bilang ya kalo mau ketemuan atau udh ketemuan
R: srius gpp ini?
S: iyaaa

Suatu hr dr malam itu aku berada dirumah ana, rina menelponku, tumben sekali dia brani menelponku ssst aku di tempat ana
R: hallo,
R: mas bisa jemput g? Rina memanggilku mas
S: dmn bu?
R: aku di bengkel, mobilku masuk bengkel
Rina bercerita jika akan pulg dr tempat temannya bagian blkg mobilnya menabrak pagar sehingga penyok lumayan dalam, dan rina lsg membawanya ke bengkel saat itu jg.
Dan sialnya saat itu aku akan mengatar ana dan ortunya ke tempat saudaranya. Dan aku jg mengatakan tak bisa menjemputnya krn diruma jg udh siap brgkt pergi, tak mungkin aku mengundur nya.
Kemudian tlp slesai dg nada rina yg terdengar kesal dan emosi. Ana pun bertanya siapa yg menelponku
S: si bos, minta jemput dr bengkel
A: knp g minta jemput driver satunya?
Aku hanya mengangkat kedua telapak tanganku terbuka
S: mgkn lg nganter ibunya
Aku pun brgkt mengantar ana dan ortunya. Hingga sore hr ada chat dr rina tp bukan tulisan, udh jelas dr notifikasi bahwa rina mengirim foto, tp tk langsung ku buka krn lg menyetir.
Sepulang dr rumah sodara ana, dan ana sudah tidur aku membuka HP dan ku buka chat dr rina.
Cokk! Rina mengirim foto dmn foto itu bergambar makanan berlatar belakang lelaki, aku sempat berpikir mgkn lelaki itu yg di kenalkan susi.
Sialaaaaannn.
Dg cpt lsg ku telpon rina, tp hingga 3x tak diangkat, aku hanya mengirim chat saja "siapa itu?"
Tak kunjung ada balasan.
Hingga minggu masih tak ada balasan, senin pagi² aku brgkt ke rumah rina.
Sesampainya di sana rina menyambutku sperti biasa, meladeni sarapan dan ngopi, saat ngopi rina duduk di kursi dekatku, aku lsg menanyakan siapa lelaki itu, tp rina hanya menjawab dg gurauan
S: siapa lelaki itu?
R: knp? Rina tersenyum dan menopang dagunya dg telapak tangannya
S: di tanyain dr sabtu chat g di bls, minggu di baca aj blablabla, aku ngomel panjang
R: eeeeehhhh cemburu yaaaa ahahahaha
S: itu lelaki yg di kenalin susi ya?
R: iya pa
S: apa susahnya jawab dr kmrn?
R: biar km penasaran, dan dg gni aku tau km cemburu ahahahaha
Aku terkena jebakan rina lg. Kemudian rina menenangkanku dg dia bercerita.
Awal mulai rina sebel krn hr jumat aku udh balik ke rumah ana, ya krn memang ana meminta ku izin sehari krn utk mengantarnya di hr sabtu.
Dr awal rina sebel, dan aku tak bisa menjemputnya saat urgent, akhirnya rina benar² emosi denganku di hr itu.
Rina jg bercerita jika yg menjemput rina adalah lelaki itu, kemudian mereka pergi makan siang berdua.
Aku hanya nerocos mengomeli rina
R: loh katanya gpp, skrg gini
R: gmn sih km ini pa?
Rina berbalik ngomel, akhirnya kami sedikit berdebat dan aku meminta maaf.
Dan aku jg bertanya hbs makan kmn dan ngapain aj.
Rina mengaku hanya menonton bioskop, dan saat di dlm gedung itu tangan rina di genggam lelaki itu, beberapa kali rina menepis, dan akhirnya rina mengalah membiarkan tangannya di pegang lelaki itu krn rina berpikir tak ada org di kenal yg melihat.
Rina jg meminta maaf atas kejadian itu.
Aku menyadari itu bukan salah rina sepenuhnya, dan aku jg tak ada di saat rina butuh, aku jg beruntung rina mau bercerita dan mengaku.

Obrolan terus mengalir perihal lelaki itu, dan saat mereka di tempat bioskop sebelum film mulai, lelaki itu jg mengucapkan syg ke rina, dan itu yg membuat rina merasa iba dan membiarkan rina tangannya di genggam.
Dan aku jg bertanya apa jawaban yg rina berikan kpd lelaki itu, rina hanya menjawab "maaf aku udh bersuami dan harusnya kita berpegangan tangan saja tdk boleh" Kurg lebih seperti itu yg ku ingat.
Hebat sekali rina pikirku, masi bs menghargaiku sbg suaminya meskipun aku telah membuka rumah tangga dg ana.
Aku berniat iseng dg membagi tubuh rina tp masi dg candaan
R: km kok gt lg sih pa
R: kn kita udh janji waktu di bali itu yg terakhir
S: kalo ada kesempatan gmn?
S: hidup ini cm sekali, di pake have fun aja
R: iiiihhhh mesti gt, blg aj biar km bs fokus sm istrimu terus! Rina menggebrak meja dan berlalu meninggalkanku
Kini jd posisiku yg jd salah.

Saat sendirian di blkg aku teringat dg kejadian di bali, dmn rina di setubuhi terapis pijat, seketika penisku mengeras, timbul niatku ingin mengulangi kejadian seperti itu dg lelaki baru kenalan rina, tp rina pasti menolak mentah² jika aku suruh lsg melakukan, aku berfikir beberapa saat akhirnya ku putuskan ku biarkan rina jln dg lelaki itu, jika rina sudah terbiasa dg kehadiran lelaki itu akan lbh mudah di rayu, tp beresiko jg. Resiko nya jika rina sudah benar² nyaman rina akan bertahan dg lelaki itu. Tp aku percaya rina tak akan melepaskanku begitu saja demi lelaki lain, krn itu bukan tipikal rina, rina tipikal org setia pd pasangannya.

Beberapa hr kemudian aku mengantar rina ke perusahaan.
Rina mengenakan celana kain putih dg atasan hijau mirip model blazer, rina kembali menggunakan perhiasannya.
Jm 10 lbh rina turun dr mobil, aku memilih menunggu di mobil krn menurut rina tak akan lama.
Setelah selesai rina kalau tidak salah waktu itu mengajakku ke rumah susi tp aku menolaknya, krn aku memang agak malas waktu itu.
Akhirnya rina mengajak makan siang di suatu tempat, jl.ke***ya sepanjang jln bnyk resto besar.
Setelah makan rina bertanya padaku perihal rumah tangga ku sm ana, agak panjang ngobrol soal itu hingga
R: enak dirumahku kan?
R: pasti km merasa aku lbh bs merawat km kan pa?
Aku hanya tersenyum
R: udh cantik, seksi, montok, pinter ngerawat suami, jago goyang lg, rina melirik padaku dg senyuman
Aku hanya memegang tangannya dan mengucapkan terimakasih
Rina kemudian mencium punggung tanganku,
R: itu kewajibanku sbg istri, itu jg baktiku kepadamu, rina kembali tersenyum
Suasana hangat dg hati penuh cinta terjalin di resto itu.

Sesampai di rumah aku dan rina memasuki kamar, aku lsg melepas kaos poloku dan celanaku, seperti biasa akan cuci kaki dan tangan.
Rina jg terlihat melepas hijabnya dan mengantungnya, kemudian melepaskan atasannya. Terlihat bh merah hitam ber dominasi merah terlihat menyangga payudaranya. Kemudian rina jg terlihat akan melepas celananya, dg cepat aku berjalan ke arah blkg rina dan aku memegang pinggiran celana putih itu, rina menoleh ke kanan melihatku dan ku bantu menurunkan celananya rina hanya tersenyum. Terlihat cd merah bergaris hitam.
Sesampainya bagian atas celana itu di dekat lutut rina, rina agak menunduk membuat bongkahan pantat rina menyentuh penisku. Kini rina hanya menggunakan bh dan cd saja, aku hanya menggunakan cd. Setelah celana itu terlepas aku memeluk rina dr blkg, tanganku melingkar di perut rina dan kepalaku berada di kanan pundak rina.
Ku elus² perut rina, semakin ku tempelkan penisku ke belahan pantat rina yg masi ber cd.
R; mgkn aku semakin tua, sudah g seksi lg
R: kulitku jg udh g kencang seperti dlu
R: tp km hrs percaya cintaku ke km tak akan pernah hilang pa
Aku mencium pipi kanan rina, rina menempelkan pipinya ke pipiku.
Kami sesaat menikmati momen itu, momen yg semakin jrg kita lakukan.
R: love u
S: u too
Kami berpandangan dan berciuman sesaat, saling pandang sebentar dan berciuman lg. Tanganku yg berada di perut kini meraba naik ke payudara rina
R: hhhhhmmmmmmmmm hhhmmmsmss
Ciuman kami terlepas
R: ini apa udh ngaceng gni, sambil menggoyangkan pantatnya dan tertawa
R: udh ah nanti terangsang siang², rina melepaskan pelukanku dan kami berhadapan tp masi berpegangan tangan
S: nanti malam yaa
R: iyaaaa, rina tersenyum kemudian mencium ku agak lama, kemudian kami berpelukan dan sama² ke kmr mandi utk cuci tangan dan kaki.
Setelah itu aku memilih rebahan di kasur, rina tetap mengenakan daleman td dan memakai daster nya
R: pa aku ke depan dlu ya liat reno jr
S: ya ma
Aku membuka hpku, membalas chat ana dan beberapa temanku.


Dan malamnya saat makan malam, rina sudah memancing birahi ku, dia menggunakan celana pendek hitam, mirip yg di pakai saat kami mabuk berempat dg mas Hendra dan mbak mila, rina jg mengenakan atasan tanktop putih, sehingga warna coklat muda dr bh nya terlihat jelas, dan belahan payudaranya pun sedikit terlihat, ibu rina pun memandang rina heran saat itu. Rina senyum² kepadaku beberapa kali.
Saat ngopi di belakang rina jg ttp menggunakan baju sperti itu.
S: km sengaja ya mancing² aku drtd?
R: ehehehe knp? G suka?
R: udh kyk gni masa g suka?
Rina mengangkat payudaranya hingga belahan itu terlihat jelas sengaja memancing ku.
S: ahahahaha mau mimik dong
R: niiiihhh, rina semakin berani mengeluarkan payudara sisi kanannya.
Rina kdg emg agak konyol, kdg jg agak gila.
Aku kembali menanyakan soal teman lelaki nya yg di kenalkan susi, rina mengaku mengangkat tlp lelaki itu sebelum menemuiku di blkg rumah.
Aku jg bertanya ngmg apa aja, lelaki itu hanya bertanya sudah makan apa blm blablabla
S: eh Ciye ada yg merhatiin ya skrg
Rina melemparku dg bungkus rokok, aku hanya tertawa.
Bercanda ngobrol agak lama, kami memutuskan kembali ke dlm rumah, tp kumat manjanya
R; gendong paaa
S: berat
R: ayo lah bntr aja loh
R: aku gendut ya
S: yauda ayo ayo bawel
Rina dg cepat lompat ke punggungku, lenganku merangkul kaki kiri kanan rina agar tak terjatuh, payudara rina benar² menempel erat pd punggung atasku.
R: eehh kuat ya km pa
S: aku lepas nih ke kolam
R: ehhhh jangan dong
Aku membawa rina ke dlm rumah
Sesampai di pintu belakang rina meminta turun, dia akan melihat reno jr di kmr ibunya.
Aku kemudian menuju ke kmr dan melepas semua pakaianku hanya ku sisakan cd saja.
Tak lama dr itu rina pun memasuki kamar, dia lsg melepas semua pakaiannya dan hanya menyisakan cd jg.
S: udh tidur?
R: udh pa, yuk
Rina lsg menaiki tubuhku dan mencium bibirku, kelamin kita beradu hanya saja terhalang cd kami.
Bibir rina begitu hangat, kami bertukar liur, saling memasukan lidah.
Payudara rina yg terbebas itu lsg menekan ke dadaku.
Tangan kiriku memegang pinggul rina dan sesekali ku selipkan ke dlm cd utk meremas pantatnya, tangan kananku memeluk punggunggnya.
Ciuman kami semakin lama semakin panas.
Beberapa menit kemudian kami berguling sambil tetap berciuman, hingga posisi rina berada di bawahku.
Aku mulai meremas payudara rina bergantian dan menurunkan ciuman ku ke leher rina.
Hhhhhhhhssssssss aaahhhhh
Telinga rina tak luput dr cumbuanku, ku turunkan lg ciuman ku ke payudaranya, ku cium dan ku jilat permukaaan payudara rina, ku hisap hingga meninggalkan beberapa bekas merah memar di sekitar putingnya
Aaaahhhhhhhhhh
Ku tatap wajah rina sesaat, kulihat matanya sudah satu pertanda rina sudah terangsang
Ku sentuh putingnya yg telah mengeras, rina tersentak dan sedikit berteriak
Aaaaaccchhhhhhhhh paaa
Ku hisap dan ku jilati putingnya bergantian, pinggul rina dia angkat ke atas beberapa kali dg mksd agar menyentuh penisku. Pelukan rina jg semakin erat di belakang leherku.
Setelah puas bermain di bagian payudara rina, ku turunkan lg ciuman dan jilatan ku hingga bagian cd rina, ku lepaskan perlahan cd cokelat nya dg perlahan, rina membantu dg mengangkat pantatnya, setelah terlepas semua ku lihat cd itu terdapat cairan lengket yg lumayan banyak di bagian tengahnya tepat di bagian vagina. Harun khas vagina lsg semerbak tercium di hidungku, hanya saja kali ini agak kurang sedap seperti biasanya.
Vagina putih dg bulu halus dan bekas luka cesar kini terpampang di depanku.
S: kok baunya gini ma?
Rina memegang vaginanya kemudian mencium tangannya
R: waduuhh, mau mens kayaknya pa, g ush di jilat
Rina bangkit melepas cd ku dan mengulum penisku. Terasa hangat sekali bagian dalam bibir rina.
Tak lama, hanya utk membasahi penisku dg liurnya.
R: ayo masukin lsg pa
Rina kembali telentang dan membuka pahanya lebar².
R: ayo buruan pa
Aku duduk di antara paha rina, tepat di depan vaginanya, ku tempelkan ujung penisku di permukaan vaginanya.
Ku gosok²an ujung penisku dr lubang vaginanya ke atas menyentuh biji kacangnya
Sssshhhhhhh hhhhmmmmmm
Ayoo paaaa
Bblleeeessss
Aaaaacccchhhhhhhhhh
Penisku tenggelam seluruhnya ke dalam vagina rina.
Ku tarik dan ku dorong lg berulang,
Eeeeggghhhh hhhhhmmmsssss
Clek clek clek clek
Suara cairan vagina seiring genjotanku.
Ku pegang kedua pangkal paha rina dan ku genjot dg agak cepat
Aaahhh aaaahhh aaahhhhhh
Ku lihat tangan rina meremas sisi kiri payudaranya sendiri
Aku menindih dan menghisap puting payudara kanannya, tangan rina dg cepat merengkuh kepalaku
Hhhmmmm aaahhh aaahhhhh aaahhh
R: enak bgt sayaaang hhhmmmsssssss
Aku kembali bangun dan menggenjot dg cepat vagina rina
Aaahhh aaahhhh aaahhh aaahhh eeeegghhhh
S: gini ada penis lg di bibirmu enak mgkn ma
Hhhmmmmmmmm
Rina tak menjawab hanya mendesah saja
Aku merasakan akan keluar spermaku, ku hentikan genjotanku, dan ku lepas penisku, aku menyuruh rina menungging.
Setelah rina menungging, terpampang jelas pantat putih rina dg vagina yg merekah kemerahan dg dubur yg menghitam.
Ku tempelkan kepala penisku dan bbleeeesss
Aaaaaakkkkkhhhhhhh rina menjerit
Aku merasakan penisku seperti di peras oleh vagina rina
Aku menggenjot pelan, pikiranku tak ku fokuskan ke aktifitasku saat ini agar aku tak cepat keluar.
Tp desahan rina semakin menjadi akibat gesekan penisku.
Aaaahhhh aaahhhh aaaahhhhhh paaaaa hhhnnnssss
Kepala rina bangkit dr bantalnya yg awal mula posisinya kepalanya turun di bantal
R: aku mau keluar paaa
Rina melepas penisku dan dia kembali telentang membuka lebar pahanya, penisku di pegang dan di tuntun nya memasuki vaginanya
Bblleeessss rina dg cepat menggapit pinggang ku dg kedua kakinya dan menggerakan pinggulnya, dia jg menarik tanganku krn ingin memelukku.
Pipi kami menempel, aku dg jelas bs mendengar desahan dan deruhan nafas rina seiring genjotanku.
Aaaaaaahhhh eeeeeggghhhhh paaaa
Teruusss paaaa aku mau sampaaiii aaaaahhhhh
Rina memelukku erat, kedua kakinya menggapit pinggul ku sperti ingin penisku menancap sepenuhnya
Aaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkhhhhhhhhhh
Aaaaaaaaaaaakkkkkkkhhhhhhhhhhhh rina melonglong
Pinggul rina beberapa kali tersentak dan bergetar seluruh tubuhnya, rina orgasme
Tak lama dr itu cairan hangat meleleh keluar dr vagina rina, merembes hingga ke sprei.
Aku menghentikan genjotanku, merasakan vagina rina berkedut hebat.
Ku cium bibir rina agak lama dg posisi aku masi menindih nya.
S: enak ma?
R: heem, eeeehhhh eeehhhh rina masi tersengal
S: aku mau keluar ini
R: buruan keluarin di dlm
Rina tanggal lsg menggoyang oinggulnya lg
Clek clek clek clek
Ku genjot dg cepat dan
Aaaaaahhhhhh
Crot crot crot crot
Spermaku keluar menyemprot ke dlm vagina rina.
Kami berdua lemas, dg nafas sm² tersengal peluh keringat kami menjadi satu pd tubuh telanjang kami.
Semua telah mereda, kami ke kmr mandi utk mencuci tubuh kami.
Kami sempat mengulangi lg di kmr mandi, dan sekali lg di kasur kami. Kasur berantakan dg di tambah basah cairan cinta dr kami berdua.
Akhirnya kami tertidur tengah malam dg keadaan telanjang bulat.



Pada suatu hr aku pulang ke rumah ortuku sendirian krn ingin main saja dg memakai mobilku sendiri. Rina jg menitip pesan kpd keluargaku ingin mengajak liburan bersama jika mau. Aku tak ingat hr itu tgl brp dan bulan apa, saat sudah di dlm kota di sebuah lampu merah ada seorang perempuan yg sepertinya ku kenal menaiki motor dg menggeendong balita berhenti tepat di pintu sebelah kiri mobilku, agak lama aku berpikir siapa itu sperti nya pernah bertemu, dan aku yakin dg cepat itu si ika slh satu mantanku waktu di masi kerja di pabrik.
Aku lsg membuka kaca dan kupanggil "ika" Aku berharap tak salah org.
Dia lsg menoleh dan terlihat terkejut tp lsg tersenyum
I: eh km ren
Lampu sudah hijau, aku sedikit berteriak, menyuruh berhenti di depan, dan untungnya dia sama² lurus denganku.
Kami berhenti di jln dekat lampu merah, motornya berhenti di belakangku. Aku kemudian turun menghampirinya.
Dia tertawa
I; km dr mana?
S: hbs jalan, ini anakmu?
S: lucu bgt
S: dr mana km kok g pake helm?
I: dr rumah mertua
Kami sedikit mengobrol dan bertukar no HP, kami pun berpisah.
Saat di rumah ortuku aku mengirim chat pd ika, dan dia menanyakan apa bs tlp saja krn nyambi ngerawat anaknya mandi dll
Aku lsg menelponnya.
Kami ngobrol soal kehidupannya, dia sudah menikah dan memiliki 1 anak td, suaminya kerja proyek, ika sndiri jg sudah pernah bekerja di kantor swasta tp memutuskan resign krn utk merawat anaknya. Ika jg bercerita kehidupannya skrg agak susah tak seperti dulu. Agak lama ber telpon kami mengakhiri tlp sore itu.
Malamnya aku kembali chat dg ika, aku menanyakan apa g di marahin suaminya, menurut penuturan ika suaminya saat itu blm pulang, pulangnya tak mesti jam brp, sudah pulg pun suaminya cuek.
Ika bercerita banyak tentang susahnya kehidupan nya yg skrg, tak tau apa mksdnya, memang dia dulu anak org punya, aku jg srg di traktir dia saat pacaran. Aku hanya membelokan topik ke beberapa temannya dulu yg aku kenal.
Ika jg sempat menanyakan kehidupanku skrg kok sudah bs memakai mobil segala. Aku hanya menjawab dg gurauan aku mengatakan pelihara tuyul. Tak ada maksud apa² chat dg ika, hanya ingin menyambung silaturahmi saja.
Tp ika sempat menyuruhku mampir ke rumahnya, aku hanya menjawab kpn² saja krn aku akan kembali ke kota tetangga.

Singkat cerita Bpk dan ibuku ingin ikut liburan dg rina, hanya saja sungkan dg ibu rina, jd ibuku menyuruh adikku ikut, pdhl tanpa di suruh pun adikku bakal ikut sndiri, apa lg liburan dg rina.
Dan aku pun kembali ke rumah rina.




Continue..............
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd