Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)

Update 54



Esoknya siang hr rina membuatkan ku susu panas, dg 3 kuning telur ayam kampung mentah. Katanya utk memperkuat imun tubuh.
Aku menelan kuning telur itu dg 1 piring kecil susu panas.
Rina berpesan agar aku memanfaatkan istirahat dg tidur, mengingat kemarin aku benar² kelelahan dlm waktu seminggu sudah keluar kota 2x dg menyetir sendiri. Rina saat itu tk berpesan agar aku tk macam² dg mbak mila, tp lbh kepada kesehatan kulit sndiri.

Malamnya aku disuruh tidur rina lbh awal, jm 8 aku sudah disuruh naik ke kasur menyuruhku tidur, dan dia memijat kakiku. Lagi² rina khwatir berlebihan ketika aku tdk dengannya.
R: mau di bangunin jm brp?
S: terserah, pokoknya shubuh aku brgkt
Agak susah tidur krn bagiku jm sgitu masi sore bgt, tp aku hrs bangun shubuh agar tdk kesiangan, ku paksa mataku terpejam dan rina memelukku dr samping.

Sebelum adzan shubuh rina membangunkanku, dan menyuruhku mandi, rina menyiapkan pakaianku serta beberapa perlengkapan lainnya dan di masukkan ke dlm ranselku.
Keluar dr kmr mandi pakaian ganti ku utk brgkt sudah siap diatas kasur, celana pendek jeans dg polo putih.
R: sarapan pa, udh siap di meja
Aku pun keluar kmr, sarapan sederhana udh siap, rina faham betul aku tk bisa aktifitas jika belum sarapan dan ngopi. Aku duduk di meja dan melahap sarapan yg di siapkan art, rina ke dapur membuat kopi.
Setelah sarapan aku ngopi rina duduk di sampingmu.
Rina kembali berpesan ttg kondisi kesehatanku.
R: jika itu bukan mila, aku tak akan mengizinkanmu pergi
S: udh jgn bawel, aku udh dewasa, aku bisa jaga diri, lagian cm 2hr
R: eeeehhhh, kalo ada apa² itu yg tanggung jwb aku pa
R: udalah ma jgn berlebihan, aku bukan anak kecil.
Aku pun berpamitan, rina mengantarku ke dpn pintu, dia mencium tanganku, memelukku serta mencium ku, dia mengantarku hingga ke mobil. Aku pun berangkat

Saat di perjalanan, kondisi jln masi sepi sekali, aku menelpon mas Hendra mengatakan jika aku sudah berangkat.
Sesampainya disana di teras sudah terdapat 1 koper dan 1 ransel, aku turun mobil dan salim kpd mas Hendra, beliau menggunakan celana pendek jg. Ku masukkan koper dan ransel itu ke bagasi.
Aku bertanya anak²nya gmn? Ternyata ada saudaranya yg menunnggu dirumah.
Mas Hendra memanggil mbak mila agar lbh cepat.
Kemudian mbak mila keluar, cantik sekali dg kemeja putih dan rok panjang, hijabnya hanya di kalung kan, blm di pasang semestinya. Aku salim, mbak mila pun mencium ku.
Kami pun berangkat, mas Hendra memilih duduk di kokpit tengah agar bisa melanjutkan tidurnya, mbak mila duduk di depan menemaniku mengobrol.

Obrolan kami mengalir ke segala arah, soal ana dan bayiku, kehidupan anak² mbak mila, tujuan ke desa mas Hendra, tentang kehidupan ku dg rina tentunya. Sekitar sejam perjalanan mas Hendra benar² tertidur hingga terdengar dengkurannya, dg jok kursi yg di rebahkan. Aku jg bertanya knp hrs brgkt pagi² buta, mbak mila menjawab agar sampai lsg bisa mengurus berkas² dan urusan lainnya, jika brgkt pagi atau siang akan tak cukup krn kantor² sudah mendekati jam tutup. Mbak mila jg menawari ku agar mampir utk sarapan, tp aku menjawab sudah sekalian ngopi di rumah.

Sekitar stengah 10 kami sampai di kota asal mas Hendra, terhitung lumayan cepat krn kami brgkt shubuh, saat itu blm ada tol seperti skrg yg bs mempersingkat waktu.
Kami berhenti di suatu warung, tp bukan warung makan, hanya utk istirahat dan mas Hendra menghubungi keluarganya yg berada di desa kota itu.
Kami di suruh menunggu krn slh satu keluarga mas Hendra akan menemani kami.
Singkat cerita mas Hendra berdiri di pinggir jln, kemudian mobil berwarna ungu gelap agak ceper berhenti di samping warung itu.
Odyssey 2004 matic, melihat tampilan sekilas aku lsg terkesima dg mobil itu.
S: siapa mbak?
M; adik mas Hendra yg terakhir
M: oh itu sm suaminya, melihat sepasang suami istri dan si istri menggendong balita.
Mbak mila keluar warung ikut menyambut iparnya, aku hanya menunggu di dlm.
Mreka semua akhirnya ikut duduk di warung obrolan tentang keluarga mas Hendra, aku tk mendengarkan krn itu urusan pribadi, dan aku jg tak mau tau.
Singkat cerita kami semua brgkt ke suatu kantor tanpa plang nama.
Mereka semua masuk, aku memutuskan memilih menunggu di mobil, mas Hendra menyuruh mbak mila menemaniku.

Aku iseng bertanya pd mbak mila brp banyak warisannya
M; lumayan sih mas, jika setelah di bagi dg 3 orang bs buat biaya ketiga anak mbak mgkn bs sampai sarjana semua
S: wuiihh banyak dong mbak
M: alhamdulillah, doakan saja agar cpt cair ehehehe
S: Amiiiin
S: aku dpt komisi g nih? Ehehhee
M: emg minta brp?
S: aku sih g muluk mbak, cm rokok 1 slop ehehehe
M: ahahaha mas mas
M: rokok mulu, untung bukan suami mbak ya
M; kalo suami mbak rokok mulu bakal mbak omel tiap hr
S: lha itu mas Hendra
M; itu sih masmu aj kebangetan, mbak udh ngomel tiap hr masi di terusin aj
M: udh capek ngomelin jg
Agak bosen jg di dlm mobil, mbak mila mengajakku keluar di dekat kantor itu utk mencari jajanan, kami berhenti di semacam toko kecil, membeli minum dan cemilan, mbak mila jg membelikanku rokok 3 bungkus. Kami pun berjalan kembali ke kantor td.
Urusan di kantor itu selesai, kami semua mencari makan siang, krn hr sudah lewat tengah hr.
Setelah makan siang, kami menuju desa asal mas Hendra, perjalanan memakan waktu setengah jam lebih.

Desa yg asri, meskipun panas tp angin berhembus terasa sejuk sekali, bau khas pedesaan tercium di hidungku, bau bakar² rumput atau semacambya, bau binatang ternak jg semerbak. Rumah mas Hendra sudah bukan rumah khas pedesaan, sudah di renovasi mengikuti zaman, maklum kedua adik mas Hendra sudah sukses, mas Hendra sendiri terhitung yg paling miskin diantara kedua adiknya, pdhl bagiku mas Hendra sudah lumayan kaya jg. Meskipun rumah telah di renovasi, di dalamnya masi terdapat barang² jadul sperti sofa, bufet dll, waktu malam jg terbukti lampu yg agak temaram dan banyak nyamuk.

Sesampai di rumah mas Hendra kami di sambut sepupu mas Hendra yg merawat org tua sekaligus rumah itu. Kami di suguhkan makanan khas pedesaan, buah jg minuman, setelah menyantap suguhan itu, aku memilih merokok di bawah pohon mangga yg di bawah nya terdapat semacam tempat cangkruk yg terbuat dr bambu. Ku hirup rokok ku dlm², suasana yg tk bisa ku temui di tempatku, nikmat sekali rasanya. Mas Hendra dan mbak mila berbincang dg saudara²nya.
Aku akhirnya merebahkan punggung dan kakiku. Suasana asri dan nyaman serta sejuk menghinoptisku, aku pun tertidur.

M: mas, mas, bangun
M: udh sore ayo buruan mandi
S: eh iya mbak, jm brp?
M; udh jam 4an
Aku pun duduk, mbak mila duduk di sebelahku
S: nyaman sekali disini
M; maklum lah, di tempat kita g ada yg sperti ini
M: jd kita merasa senang
M: tp jika kita tiap hr dsni dlm waktu lama jg bakal bosan, mbak mila tersenyum.
Benar jg yg di katakan mbak mila.
M: ayo buruan mandi
S: mandiin, aku sedikit berbisik
M: eeehhh
M; jgn mencolok disini ya, bnyk saudara mas mu
Aku pun di antar mbak mila ke kmr mandi, kemudian mbak mila meninggalkanku.

Setelah aku mandi, mas Hendra dan mbak mila mengajakku jln² ke persawahan dekat rumah, mbak mila menggendong keponakannya yg balita.
Pemandangan yg indah sekali, maklum lah kita tak pernah bisa menikmati pemandangan sperti itu.

Malam hr aku mas Hendra dan mbak mila tidur di ruang tamu. Kmr itu cm 2, yg 1 utk ortu mas Hendra, dan yg 1 lg mas Hendra menyuruh adiknya agar menempati kamar, krn mereka punya balita.
Kami bertiga duduk di bawah hanya alas tikar, bantal cm ada 2, itu jg untukku dan mbak mila, mas Hendra sendiri berbantal tasnya.
Aku sudah berganti dg celana pendek olahraga berbahan parasit favoritku. Mas Hendra mengenakan kolor, mbak mila mengenakan daster selutut oranye bermotif bunga.
Sebelum kami tidur memang kami duduk dan saling mengobrol, tp ketika akan tidur mbak mila melepas bhnya di dpn kami kemudian di letakkan di bawah bantal. Mas Hendra menyuruh mbak mila tidur di tengah, mbak mila tersenyum kmn arahnya nanti. Tp aku sendiri tak berniat macam², berpikiran macam² pun tidak kali ini. Di tambah ada adik mas Hendra jg.
Tp mbak mila tetap menuruti suaminya pindah tengah², memang kami rebahan udh hampir tengah malam, dan aku yakin jg adik mas Hendra sudah tidur.

Kami bertiga masi sedikit mengobrol dg rebahan, dan topik masi tak jauh dr kehidupan keluarga mas Hendra dan desa itu. Dlm obrolan itu tangan kiri mbak mila bertemu dg tangan kananku, kami pun beberapa kali berpegangan tangan, beberapa kali saling tatap jg. Tp kami masi menyimak dan menimpali obrolan mas Hendra.

Beberapa saat kemudian kepalaku dan mbak mila semakin dekat, aku jg miring ke kanan menghadap mbak mila. Mas Hendra jg ku lihat miring ke kiri menghadap istrinya.
Setelah beberapa kali mata kita bertemu akhirnya
Ccuuupp
Bibir kami bertemu dlm kecupan yg agak lama, mas Hendra mengangkat bertopang lengannya yg menekuk dg posisi siku di bawah, mnyadari suaminya melihat mbak mila sesaat menoleh ke suaminya, kami bertiga pun tertawa.
H: jgn berisik yaa ahahaha
Aku pun memegang pipi kanan mbak mila agar menoleh ke arahku, kemudian ku lumat bibirnya dg tangan kananku di atas kepalanya, tangan kiriku berada di pipinya. Ku ubah posisiku setengah duduk dg tetap berciuman.
Tangan kiriku meraba leher kemudian turun ke payudara kanan mbak mila, semakin turun dan memeluk ke perutnya yg agak besar itu.
Mas Hendra pun tk tinggal diam, tangan kanannya meremas payudara kanan mbak mila, wanita di tengah kami pun mendesis
Ssssshhhhhhhh
Kuturnkan ciuman ku ke leher dan blkg telinganya, mbak mila menggeliat.
Sssshhhhhhh hhhhhmmmmmmm
Mas Hendra mencium bibir istrinya, cumbuanku sendiri turun ke dada mbak mila, beliau membantu membuka kancing daster nya hingga semuanya terlepas, hanya ada 3 kancing.
Ku telusupkan tanganku ke dlm daster nya dan memilin puting mbak mila sebelah kiri
Eeeehhhhhhhh
Sssssshhhhhhhhhhh
Kaki mbak mila bergerak tak beraturan.
Kemudian mas Hendra menindih kaki kanan istrinya dg kakinya.
Tangan kiriku tak tinggal diam, lsg ku singkap daster itu dan ku telusupkan ke dalamnya, lsg di sambut bulu vagina mbak mila, ku cari lubang vaginanya, setelah ketemu ku gosok² dg cepat krn sudah basah sekali.
Aaaaauuuuuuggggghhhhhh
Eeeeeggggghhhhhhh maaassss
Hhhhhmmmmmsssssssssss
Bdn nya menggeliat tak beraturan.
Aku merasa tak sabar kemudian aku bangkit dan melepas cd mbak mila.
Terpampang jelas vagina berjengger milik mbak mila.
Ku dekatkan kepalaku di antara pahanya, hanya sejengkal wajahku dg vagina itu, tak mau berlama leg ku sambar vagina itu dg lidahku, ku jilat dg rakus
Aaccchhh
Aaaaaccccccchhhhhhhhhh
Mbak mila sedikit menjerit.
Mas Hendra bangkit utk memeriksa pintu kamar adiknya, aku tk memperdulikan, aku tetap fokus dg vagina di depanku.
Cairan vagina mbak mila semakin banyak yg keluar hingga terasa asin di lidahku, ku masukkan lidahku ke dalam lubangnya yg telah melahirkan 3 anak.
Lumayan lama bermain dg lubangnya, aku kini menjilat biji kacangnya
Aaaaacchhhh
Aaaaaahhhhhhhhhhhhh hhhhhhhmmmmssssssss
Mbak mila semakin mendesah dan menggoyang pinggulnya
Mas Hendra kembali ke istrinya, mas Hendra mencium bibir istrinya agar desahan itu teredam dan memilin puting payudaranya.
Ku jilat dan ku hisap biji kacang itu dan ku masukkan satu jari tengah ku ke lubangnya.
Aaaahhhhhhh
Eeeehhhhhhhhhhhh hhhhhhhsssssssssss
Ku tambah satu jari lg memasuki lubangngnya,
Aaaaaaaccchhhhhhhhhh
Kemudian ku kocok dg cepat dan masi menghisap biji kacangnya
Aaaahhhh aaaaahhhh aaaahhhhhh
Pinggul mbak mila naik turun mengimbangi kocokan jariku.
Aaaaaahhhh aaahhhhh
Oooooouuugggggghhhhh maassssss
Anakku mau keelluuaaarrrrr
Sssshhhhhhhh
Ku hentikan kocokan ku
Aku kemudian bangkit dan menurunkan celana pendek dan cd ku hingga mendekati lutut.
Mas Hendra dan mbak mila menatapku, tp mbak mila lbh fokus ke penisku.
S: boleh mas?
Mas Hendra tak menjawab hanya memberi isyarat dg tangannya agar ku tahan dulu.
Mas Hendra bangkit kemudian kembali melihat kondisi pintu kamar adiknya. Kemudian kembali
H: jgn bersuara yaa
Kemudian mas Hendra duduk di samping kepala istrinya
Ku beri liur pd penisku sndiri, dan sedikit ku kocok sendiri penisku.
Mas Hendra memangku kepala mbak mila dg pahanya
Ku kangkangi pahanya yg gempal itu, ku letakkan penisku di permukaan vagina mbak mila.
Ku gosok² ujung penisku pd vagina mbak mila, mbak mila menggigit bibir bawahnya menahan gejolak birahi dan desahannya.
Ku dorong kepala penisku sedikit masuk, ku lihat wajah mbak mila bibirnya sedikit terbuka dg kening mengkerut, ku dorong lg hingga setengah penisku, tangan mbak mila mencengkeram kaki suaminya, ku tarik lg hingga hampir terlepas, ku dorong lg lbh dalam dan
Bbllllleeeeesssss
Aaaaaaaaaaccccchhhhhhhhhnhh
Seluruh penisku masuk di dlm vagina tembem dan berjengger milik mbak mila, mas Hendra tersenyum mendengar desahan istrinya yg tertahan.
Ku tahan posisi itu, ku rasakan hangat sekali vaginanya dg cairan lengket di dlmnya.
Ku pegang pangkal pahanya dekat dg pinggulnya, ku tarik penisku, dan ku dorong lg, berulang ulang dg gerakan pelan
Hhhhhmmmmmmm ssssshhhhhh
Mbak mila masi menahan desahannya.
Vagina mbak mila hangat sekali, dan terasa lumayan licin.
Ku tindih tubuh semoknya dg menyusu pd payudara besarnya dan kembali ku genjot, tangan kanan mbak mila memeluk leherku, tangan kirinya berada pd pantatku.
Ku genjot dg sedang, tp stabil. Desahan mbak mila terdengar intens jg
Aaaahhhhh aaahhhhh aaahhhh
Eeeehhh eeeeehhh eeehhhhh
Maasss masssss ooogghhhhh
Ciuman ku naik dg tetap menggenjot vaginanya, ku cium dan ku jilat lehernya dan berhentin pd bibirnya, mbak mila menciumku dg rakus.
Eeeggghhh eeeeggghhh eeeggghhh
Desahan yg tertahan oleh ciuman kami, genjotan ku ttp stabil, yg kubkejar saat ini hanya orgasme bagi mbak mila.
Saat ciuman kami terlepas, aku menambah genjotan ku, desahan mbak mila terlepas dg keras
Aaaaaaaaakkkkkkhhhhhhhhhhh
Mas Hendra dg cepat bangkit dan menuju dekat pintu kmr adiknya, aku tetap menggenjot istrinya.
Sesaat ku hentikann genjotan ku, aku dan mbak mila hanya berciuman dan saling cumbu.
S: mbak di atas ya,
Mbak mila hanya mengangguk.
Kemudian aku bangkit tanpa melepas penis, ku tarik tangan mbak mila agar ikut bangkit, dg cepat posisi kami sudah berubah, mbak mila duduk di pangkuanku dg jongkok. Mbak mila menggulung daster nya hingga di atas perut. Kami tak berani melepas semua pakaian kami, berajaga jaga jika adiknya mas Hendra keluar kmr.
Mbak mila melihat ke arah suaminya sebentar, aku kembali menyusu pd payudaranya.
Kemudian mbak mila menaik turunkan tubuhnya dg memeluk leherku.
Aku memeluk pinggulnya dan sesekali meremas pantat besarnya.
Eeeggggghhh eeehhhhhhh eeeehhhhhmmmmmm
Mbak mila kembali menahan desahannya. Beberapa kali jg memperbaiki daster nya agar tk turun menutupi pantatnya.
Lumayan lama mbak mila menaik turunkan tubuhnya dan aku menyusu padanya, mbak mila berhenti dan kami berciuman beberapa menit.
S; mbak aku mau keluar
M; tahan yaa, bisa?
M: mbak jg mau sampai
Mbak mila menurunkan lututnya, kini beliau menduduki penisku.
Mbak mila memegangi daster nya agar tak turun lg.
Kemudian beliau memaju mundur kan pinggulnya, terasa penisku seperti di urut urut, krn ketika mbak mila bergerak maju penisku seperti di cengkeram kuat. Itu lah hebatnya mbak mila, beliau bisa melakukan teknik yg menurut org empot ayam, dan itu yg membuatku kangen padanya.
Gerakan mbak mila maju mundur berawal dr pelan, semakin cepat, makin cepat dan semakin cepat sekali
Aaahhhh aaahhhh aaaahhhh
Hhhhmmmm hhhhhhhssssssss
Kemudian mbak mila memutar pantatnya rasanya seperti penisku mau patah.
Gerakan mbak mila ber kombinasi maju mundur dan memutar dg sangat cepat, bunyi cairan pd kelamin kami sangat jelas terdengar
Hhhhhh Hhhhh eeehhhhh
Maassss aaayooo aaaaahhh maasss
Ayo mbaak mau kelluaarrr
Aaaahhhh aaahhhh
Aaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Kemudian mbak mila bergerak menghentak pinggulnya ke depan beberapa kali, saat itu aku jg mengeluarkan spermaku ke dlm vaginanya
Crot crot crot crot
Aaahhhhh
Aku mengeluarkan desahan pelan, merasakan nikmatnya klimaks kami yg hampir bersamaan.
Kemudian aku bangkit memeluk pinggul mbak mila, dan kami berciuman lg.
Saat berciuman cairan mbak mila merembes menyiram penisku dan mengenai tikar.
Setelah ciuman agak lama, kami berpandangan dan tersenyum, mbak mila kemudian memelukku
Dlm pelukannya beliau berbisik
M: makasi ya mas, ccuuuppp
Mencium pipiku
M; besok² jika g ada suami mbak, mbak minta lg yaa
Aku menjawabnya singkat.
Kemudian mbak mila meminta ku mengambil cd nya yg berada di dekatku, setelah ku berikan cd itu di gunakan utk menadahi spermaku yg berada di dlm vaginanya agar tak tumpah ke tikar, kemudian mbak mila mengelap bekas cairan kami dg cd nya, stelah bersih giliran penisku yg di lap oleh CD nya.
Mbak mila kemudian memakai cd nya kembali
S: mbak kan kotor
M: sedep tau bau nya aahahahaha
Tiba² mas Hendra menyahut
H: udh puas?
H: kalo udh ayo tidur, udh dini hr
Aku memakai cd dan celana pendek ku.
Mbak mila merapikan daster nya.
Kemudian kami merebahkan tubuh kami bertiga dg posisi mbak mila masi d tengah.
Mbak mila lbh memilih miring memelukku, mas Hendra tak mempermasalahkan, krn mbak mila memang terbiasa bangun paling awal jd tak akan ketahuan adiknya.



Setelah dr semarang menemani rina, dan mengantar mbak mila beserta suaminya ke desa, aku berpikir semakin bertambah dosa yg ku perbuat. Usia setiap manusia akan terus di tambah, menjalin hubungan rahasia dg mbak mila dr rina. Menjalin hubungan dg mbak mila dan rina dr ana. Aku tak tau seberapa banyak dosaku, aku jg semakin takut karma akan menimpa adikku Erni dan anak pertamaku dr ana. Sempat terlintas ingin mengakhiri semuanya dan fokus terhadap satu istri dan kembali hidup normal.





Continue. . . . . .
 
njiiirrr keren ceritanya, ampe marathon dr page 1, akhirnya kelar juga...

keren suhu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd