Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Perang Bosnia

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
belum update ya.....
 
POV Zarifa
Perkenalkan namaku Zarifa Hafizovic usiaku saat ini 40 tahun dengan perawakan rambut pirang terurai sepinggang, bermata coklat, tinggi badan 174 cm, berat 70 kg, dan ukuran payudara 36D. Banyak orang bilang termasuk suamiku sendiri mengatakan aku tergolong wanita berwajah cantik ditunjang dengan postur tubuhku yang termasuk montok. Aku adalah wanita Muslim Bosnia yang tinggal di Kota Sarajevo Yugoslavia yang sekarang ini adalah Ibukota dari negara Bosnia Herzegovina di Eropa Tenggara atau biasa disebut sebagai wilayah Balkan.

kolinda_grabar_kitarovic__Goran_Stanzl_PIXSELL_02.jpg

Zarifa Hafizovic

Sebelum perang Balkan berlangsung, aku adalah wanita bersuami dengan 3 orang anak. Sehari-hari aku bekerja membuka toko pakaian di Sarajevo. Suamiku Asmir Hafizovic berambut pirang dan bermata biru berusia 44 Tahun dengan tinggi badan 176 cm dan berat 72 kg adalah seorang anggota Tentara Nasional Yugoslavia (Jugoslavenska Narodna Armija) dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel. Selain itu aku juga punya 3 orang anak yaitu yang paling tua Adam 18 tahun, Samir 14 tahun dan Fatima 10 tahun. Kami adalah keluarga bahagia dan hidup berkecukupan.

Sampai akhirnya tahun 1991 terjadi gejolak politik di negara kami. Dimulai dari terpilihnya Jendral Slobodan Milosevic seorang Ultranasionalis Serbia sebagai presiden Yugoslavia pada 1989. Gaya memerintah Milosevic yang sentralistik membuat anggota Federasi Yugoslavia yang lain merasa tidak puas. Satu-satu dari anggota Federasi mulai memisahkan diri pertama Slovenia, kemudian diikuti oleh Kroasia, Bosnia Herzegovina dan juga Macedonia. Akibat dari pemisahan tersebut pada 1992 Federasi Yugoslavia hanya tinggal menyisakan wilayah Serbia dan juga Montenegro.

Jika pemisahan yang terjadi di Slovenia dan juga Macedonia berlangsung tanpa banyak memakan korban jiwa lain halnya dengan wilayah Kroasia dan Bosnia dimana banyak etnis Serbia banyak bermukim disitu. Di wilayah Kroasia dan Bosnia tentara Serbia menyerang dengan begitu membabi buta. Mereka menyerang siapapun yang mencoba melawan kekuasaan Serbia.

Aku begitu sedih dengan kejadian yang menimpa keluarga kami. Gara-gara Perang Balkan yang terkutuk ini aku harus kehilangan suami dan kedua anakku Samir dan Fatima. Hidupku terasa hancur karena menjadi korban perang terganas di Eropa ini.

Saat ini aku hanya hidup berdua dengan anak sulungku Adam Hafizovic. Ya anakku yang satu ini memang sangat tampan mirip dengan Papanya sewaktu muda. Untuk menyambung hidup, aku tetap membuka toko pakaian kami walaupun penghasilan tokoku menurun jauh akibat perang.

Bulan Februari tahun 1993 aku dan Adam ditangkap dan dimasukkan ke penjara oleh Tentara Serbia. Jujur aku merasa sangat takut mengingat Tentara Serbia sering melakukan penganiayaan dan pemerkosaan terhadap para wanita Muslim Bosnia. Tujuan mereka melakukan itu adalah untuk melemahkan moral rakyat Bosnia dan juga agar para wanita Muslim Bosnia ini hamil "Bayi Serbia". Aku pun hanya bisa berdoa semoga aku tidak mengalami nasib seburuk itu.

Saat ditangkap aku dan Adam dipisahkan dalam sel yang berbeda. Adam berkumpul bersama tahanan laki-laki dan aku berkumpul dengan tahanan wanita. Kulihat banyak wanita disitu yang disiksa dan diperkosa oleh Tentara Serbia. Mereka melakukannya sambil tertawa dan bernyanyi-nyanyi dengan riang gembira. Aku pun semakin ketakutan bahwa hanya akan tinggal menunggu waktu saja giliranku untuk diperkosa dan dibunuh oleh mereka.

Akhirnya hal buruk itu pun terjadi padaku. Salah seorang perwira Serbia berpangkat Mayor yang kuketahui bernama Dragan Stojanovic melihatku dengan tatapan tajam penuh birahi. Dia pun menarik tubuhku ke ruangannya untuk menginterogasiku.
"Siapa namamu!" Tanya Dragan dengan membentak.
"Zarifa tuan". Kataku dengan pasrah sambil menunduk.
"Zarifa apa! Siapa nama belakangmu? Jawab!" Kembali dia membentukku.
"Zarifa Hafizovic tuan". Kataku dengan ketakutan.
"Ohh berarti kamu itu istrinya Asmir Hafizovic kan si pengkhianat negara itu hahahahahaha!" Katanya sambil tertawa keras.
"Tidak, suamiku bukan pengkhianat. Dia berjuang membela tanah air kami tanah Bosnia dari penjajah jahanam seperti kalian!" Kataku dengan nada keras.
"Kurang ajar! Tidak tahu diri! PLAK!" Sebuah tamparan keras dari Dragan mendarat di pipiku.
"Kamu harus dihukum karena berani membentakku, buka baju kamu sekarang". Katanya dengan nada penuh amarah.
"Tidak, aku tidak mau". Kataku berusaha menolak.
"Kalo kamu tidak bersedia maka nyawa anakmu Adam akan aku habisi!" Ujarnya mengancamku.
"Baiklah tapi tolong jangan sakiti anakku". Jawabku melunak

Akhirnya aku pun melunak dan mulai melepaskan pakaianku hingga telanjang bulat. Melihat tubuhku Dragan terlihat takjub dan begitu terpesona. Tak lama kemudian dia pun juga menanggalkan seragamnya hingga kami berdua telanjang bulat. Kulihat penisnya begitu mengacung dengan tegak seakan tak sabar ingin menikmati tubuhku. Karena sudah tak sabar dia pun langsung mendorong tubuhku ke lantai hingga aku terlentang di bawah. Dia pun menindihku dari atas dan mulai menciumi tubuhku dengan ganas.
"Ahh kau begitu menggairahkan Zarifa Ahh Ahh!" Racau Perwira Serbia itu.
"Tolong jangan perkosa aku hiks hiks hiks!" Kataku sambil menangis memohon padanya.

Dragan menikmati tubuhku dengan penuh nafsu. Entahlah sepertinya dia memang punya dendam pribadi dengan mendiang suamiku Asmir.
"Slurp Slurp Slurp Slurp Ahh cantiknya kau Zarifa!" Katanya sambil menjilati kemaluanku.
"Ohh jangan tuan jangan Ohh". Kataku sambil menolak walaupun aku tak memungkiri juga menikmati jilatannya.
"Kau tau, aku dan suamimu dulu satu angkatan di militer. Tapi aku kesal padanya karena dia naik pangkat lebih cepat dariku". Katanya padaku.
Ternyata benar dugaanku. Dragan memang mengenal Asmir jauh sebelum perang terjadi. Rupanya dia memang menyimpan dendam dengan suamiku karena kariernya tidak secemerlang Asmir, buktinya walaupun mereka satu angkatan namun pangkat Dragan masih satu tingkat di bawah Asmir.

"Sekarang saatnya dimulai permainan Zarifa". Kata Dragan dengan gagahnya mengangkangiku sambil memegang penisnya yang tegak mengacung.
"Hiks hiks hiks". Aku hanya menangis meratapi nasibku.
"Ohh Ohh Ohh BLESS BLESS SREET SREET BLESS SREET Ahh nikmatnya!" Teriaknya ketika memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.
"Ahh Ahh sakit pelan-pelan Ahh". Kataku sambil menahan sakit.

Selanjutnya Dragan pun mulai memompa penisnya di dalam vaginaku. Dia melakukannya dengan sangat kasar. Leher dan payudaraku diciuminya dengan lahap. Aku pun hanya bisa pasrah melihat perbuatan terkutuknya tersebut.
"Plak Plok Plak Plok Plak Plok Plak Plok" begitulah bunyi sodokan penisnya pada vaginaku.
"Oh nikmat nikmat Ohh ternyata istrimu begitu luar biasa Asmir hahahahahaha!" Katanya sambil tertawa mengejek mendiang suamiku.

Tak berapa lama sekitar 20 menit kemudian rupanya Dragan akan segera klimaks. Aku takut jika ia keluar di dalam maka aku berusaha untuk menghentikannya. Namun sayang tenaga Dragan jauh lebih kuat dariku hal tersebut terjadilah.
"Ahh Zarifa aku keluar terimalah benih-benih Serbia dariku OHH OHH OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!" Lenguh Dragan sambil menyemprotkan spermanya belasan kali ke dalam rahimku.
"Ohh tidak jangan di dalam Ahh Ahh CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT!" Lenguhku sambil menyemprotkan cairan orgasmeku menyirami penis Dragan. Setelah sama-sama selesai orgasme tubuh Dragan pun ambruk menimpa tubuhku.
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd