blankidful
Suka Semprot
- Daftar
- 28 Jul 2014
- Post
- 8
- Like diterima
- 0
Pada cerita ini saya akan bercerita tentang pengalaman dari seorang anak yang bernama rudi... siapakah dia ???? saya akan menceritakannya disini...
Sebelunya saya akan memberitahukan bahwa cerita ini terdiri dari 3 part... namun saya hanya akan memposting part 1 saja... Jika nantinya mendapat respond positive, saya akan melanjutkan ke part 2 dst.
I Prolog.
Nama saya adalah Rudi (sebut saja begitu), seorang pria yang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di kota D****. Perawakan biasa saja walaupun perut agak sedikit buncit. Wajah biasa saja, penis normal orang Indonesia.
Cerita ini terjadi pada bulan januari beberapa bulan yang lalu, saat liburan tengah semester, waktu itu aku pulang kampung. Jarak kampungku dengan kota kira-kira 70 km. jarak yang lumayan jauh,maka dari itu aku biasanya pulang pas liburan tiba. Karena libur yang lumayan panjang, jadi di kampung aku merasa lumayan bosan karena memang tidak ada kegiatan disana. Kadang-kadang aku membantu orang tua ke kebun, itu juga kalau mood lagi baik tapi kalau mood lagi enggk enak maka saya biasanya tiduran saja dirumah..
Nah.. pada saat mood tidak enak itulah kejadian ini terjadi. Saat itu aku dari pagi diam saja di rumah yang pada saat itu tidak ada siapapun kecuali saya sendirian. Kegiatan yang bisa dilakukan hanya menonton tv sambil main game di laptop. Saking asiknya main game jadi lupa waktu dan tak terasa sudah siang hari. Pada siang itu anak tetanggaku datang ke rumah, dia mengatakan bahwa dia pulang cepat dan tidak ada kegiatan dirumahnya maka dari itu dia jalan-jalan kerumahku.
Oh ya,.. mengenai anak tetanggaku ini,namanya adalah Rika... Dia adalah anak SMP kelas 2 dikampung saya, umurnya baru kira-kira 14 tahun,badannya standar anak kampung, untuk seumuran nya dia lumayan sexi(tidak gemuk tapi juga terlalu kurus). Memang sudah jadi kebiasaanya untuk jalan-jalan kerumahku kalau dia lagi bosan dirumahnya. Pada siang itu kami ngobrol banyak hal mulai dari pelajarannya sampai masalah yang terjadi dengan temannya disekolah. Anak ini cukup pintar dibandingkan dengan anak-anak di sekitar kampung saya, itu terbukti dari prestasinya yang selalu mandapat ranking 1 dari dia SD.
Waktu itu hari selasa. Aku main game PL*NT VS Z*MBI*(bagi yang biasanya merasa sangat bosan pasti pernah main game ini), karena main game yang lain sudah sangat bosan. Kebetulan dia meliat game ini dan tampaknya dia lumayan tertarik dengan game ini. Dia bertanya pada ku (aslinya dengan bahasa daerah saya, tapi cerita ini bersifat nasional jadi saya ubah dengan bahasa nasional kita, bahasa INDONESIA )
"kak... permainan apa itu" ??..
"Oh.. ini namanya PL*NT VS Z*MBI*" jawab ku...
"kayak apa gemenya ??"..
"mmm... perang melawan zombie tapi kita pake tanaman rik..."
"Boleh enggk aku ikutan mainnya ??"
"Ohh.. Nih main aja.. kakak juga sudah bosan..."
Lalu aku pergi meninggalkannya disana bermain game sementara itu aku ke dapur untuk membuat kopi. Tapi belum selesai buat kopi dia manggil..
"kak.. gmana ni..??"
"apanya ??" sahut ku...
"tanamannya dimakan zombie.." teriaknya..
"Ya.. tunggu dulu sebentar..." kemudian aku datang sambil membawa segelas kopi... aku duduk disampingnya sambil memberikan arahan kepadanya tentang bagaimana cara bermain dengan baik dan benar... Pada saat itu posisinya agak menyamping disebelahku.. Mungkin dia merasa kurang enak dengan posisinya saat ini yang agak menyamping..(bias kalian bayangkan bagaimana jika laptop di tonton berdua)..
Kemudian dia berkata "kak.. posisiku enggk enak nih.."
"terus mau duduk dimana..??" kataku bertanya kepadanya.. Lalu dia bergegas dengan sendirinya duduk didepan ku yang pada saat itu duduk mengangkang..(kursi dan meja tempat laptop tingginya sejajar, kira-kira 60cm)
"Duduk disini aja kan enak..."katanya sambil memainkan mouse dan berkonsentrasi ke game tersebut. Posisi duduk ini pada awalnya ku rasakan biasa saja.. tapi lama kelamaan kurasakan mulai terasa aneh... Bagaimana tidak aneh coba,pada saat moment-moment tertentu dia melakukan gerakan gerakan yang lumayan berpengaruh terhadap sesuatu yang berada di selangkangan ku..
Disinilah awal dari kejadian yang akan ku ceritakan ini bermula... Gerakan-gerakan itu menbuat penisku merasa terganggu dan jadinya pikiran ngeresku mau tidak mau membuat penisku sedikit menegang... Pada saat itu sebenarnya agak kelihatan sih, tapi jika tidak terlalu diperhatikan dengan seksama pasti tidak akan ketahuan kalau ada sesuatu yang tidak asing terbangun disana.. Gerakannya itu terus menerus dilakukannya (mungkin kerenak merasa nyaman dengan gerakannya itu)... kadang-kadang gerakannya itu mengenai kepala penisku..(kalau aku orangnya tidak suka pake celana dalam) sensasi yang saat itu kurasakan lumayang mengganggu, tapi aku biarkan saja,
"anak kecil tau apa, rasanya juga tidak buruk-buruk amat.."pikirku..
Saat menikmati moment yang lumayan indah itu,tiba-tiba dia duduk di kursi dan tentu saja sebagian bokongnya menduduki penisku.. Rasanya agak sedikit aneh bagiku, belahan bokongnya dapat kurasakan dengan penisku.. Dengan nada santai di bilang kepadaku...
"kak.. tangannya jangan ditaruh di bokongku dong enggak enak aku duduknya..."
Aku tentu meresa sedikit terkejut dan segera menarik bokongku sedikit kebelakang...
Kejadian senggol menyenggol tersebut terus terulang sampai kira-kira 30 menitan...
II awal mengenal.
Setelah 30 menitan dari kejadian itu dia tampak mulai bosan dengan game tersebut, lalu aku bertanya kepadanya..
"Bosan dengan gamenya Rik ??"
"Iya nih kak.."
"Kalau begitu kakak matikan ya laptopnya ?? kasihan juga sudah panas..."
"Iya kak.. aku juga sudah bosan tuh.." katanya dan langsung menonton..
Aku mematikan laptop ku dan meletakannya,sementara dia ku lihat sekarang asik menonton tv sementara aku mempersiapkan diri untuk mandi.... Aku lewat didepannya untuk berjalan kekamar mandi yang letaknya dibelakang... Iseng aku bertanya kepadanya...
"Bau sekali, pasti belum mandi ya..."
"Iya nih kak.. Tadi lupa mandi, pas baru sampai disini baru inget mandi.. hehehe" dia nyengir kepadaku..
"kebetulan kakak mau mandi nih.. mau ikut enggak ???" tanyaku dengan asal jeplak aja..
"mmm.. malu ah.." dia menjawab... Tiba-tiba pikiran ngeresku dengan sendirinya datang dibenakku dan dengan sendirinya penisku menegang yang ku sembunyikan dengan handuk yang ku letakan di bahu...(pembaca pasti pernah melakukannya)
"malu sama siapa ??? enggk ada orang lagi dirumah kali..."
"malu sama kakak... .."
"Yeee.. Sama kakak sendiri aja malu... kakak aja yang ngajak enggak malu,masak kamu malu.." jawabku meyakinkannya...."kalau kamu sudah gede kayak kakak baru malu.. kakak juga pasti malu ngajak kamu mandi kalau gede...."tambahan ku untuk lebih meyakinkannya... aku liat dia agak sedikit berpikir..
"mmm... Iya deh... lagian juga waktu kecil aku sering mandi disini.." jawabnya..
*Dulu rika sering mandi,makan,bahkan menginap dirumahku. Waktu masih 5 atau 6 tahunan, karena rumah kami tidak terlalu jauh.. Cuma dipisahkan oleh 1 rumah tetangga.....
"yess.. aku apain nanti dia ya...???" pikirku dalam hati...
Sesampainya di kamar mandi yang luasnya kira-kira 2x2meter aku langsung tutup pintu dan nenyalakan keran air agar suara kami tidak terlalu jelas terdengar oleh tetangga... aku dan rika mulai melucuti pakaian masing... dalam waktu kurang dari 30 detik aku sudah telanjang bulat... Sementara dia masih menggunakan celana dalannya dan baju dalamnya.. (bukan BH lho). Aku sedikit kecewa, lalu aku bertanya kepadanya..
"lho.. kok enggak semua dilepas ??"
"aku malu kak.." dia menjawab sambil menutupi dada dan vaginanya..
"ngapain malu tadi kan sudah kakak kasih tau kalau kecil enggk usah malu. Lagian kalau pakain dalamnya tidak dilepas nanti basah,masak mau nanti pakai pakian yang basah..."
Dengan sedikit ragu dia menjawabnya "Iya deh.. aku akan lepas, tapi kakak jangan liat aku dong..!!"
Aku berbalik membelakanginya, beberapa detik kemudian dia bilang sudah membuka pakaiannya... aku langsung saja berbalik melihatnya... agak terkejut juga sih diriku melihat nya telanjang bulat.. sesosok perempuan yang tubuhnya sedang dalam proses pertumbuhan.. membuatku agak sedikit terbengong...
"Ihhh... kakak kok bengong ?? ntar kesambet setan WC baru tau rasa.." tegurnya itu yang dengan posisi masih menutupi payudara dan vaginanya membuatku terkejut dan sadar dari lamunanku....
"ahh... kakak enggak nyangka aja masak ada bidadari di WC kayak gini..." ucapan gombalku pada anak 14 tahun.. agaknya dia tersipu malu dengan gombalanku, terlihat dari wajahnya yang sedikit memerah..
Aku segera mengguyurkan air ketubuhke,bergantian dengan Rika.. kemudian mengambil *RIGHTGIRL cair di tempat sabun.. aku mulai menggosok-gosok tubuhku dengan RIGHTGIRL cair tadi... begitu juga dengan Rika.. Sekarang tubuh kami seperti dilapisi dengan busa yang sangat tebal... Aku mendekati Rika dan menyuruhnya untuk menyabuni bagian belakangku yang tidak sampai ku sentuh...
"Rik.. tolong sabuni punggung kakak dong.."
"ohh.. ok kakak..."
"Yang bersih ya..nanti kakak giliran gosokin penggung kamu.." aku melihat bahwa dia kini sudah tidak menutup-nutupi lagi bagian feminimnya....
"ya.. bawell..." jawabnya sambil tersenyum kecil.. Mulai hari itu aku menyadari bahwa dia adalah cwek yang cantik dan imut. "kecilnya aja kyak gini nanti besarnya gimana yaa ??" pikirku dalam hati... dan gara-gara memikirkan hal itu penis ku yag dari tadi sebelum masuk WC sudah ereksi sampai sekarang masih ereksi.. dan keadaan ini tidak mengenakkan karena lumayan terasa ngilu....
Setelah selesai menyabuni punggungku kini dia berdiri di depanku dengan punggungnya menghadapku..
Aku mulai menyabuni punggung nya.. awal-awalnya memang menggosok, tapi lama kelamaan gosokan tadi berubah menjadi elusan-elusan... sekitar 3 menitan aku mengelusnya dia berkata kepadaku..
"Jangan dielus-elus kayak ngelus kucing gitu dong kan, aku kan jadi geli...."
Mendengarnya aku lalu menghentikannya dan berkata
"habis kulit kamu lembut banget.. kakak jadi ketagihan nih ngelus-ngelusnya..."
"ihh. Kakak gombal... " balasnya... lalu dia mulai membalikan badannya... kami saling berhadap-hadapan.. wajahnya yang imut itu membuatku lumayan terangsang... walaupun dada dan selangkangannya masih ditutupi busa yang sedikit tebal, namun samar-samar masih bias kulihat bentuk mungil dibalih busa itu. Aku perhatikan terus wajah imutnya itu... namun tiba-tiba raut wajahnya berubah. Dia menunjuk selangkanganku dengan tangan kanannya dan bertanya..
"Yang itu Penis kakak ya ??"..
"Iya, itu penisnya kakak..." jawabku sambil sedikit tersenyum...
"tapi kok ukurannya beda kak ??" katanya sambil sedikit mengerutkan keningnya...
"beda apanya..?? semua penis bentuknya kayak gini kok...." Jawabku sambil meyakinkannya...
Kemudian dia sedikit bebih memperhatikan dan mendekatkan kepalanya ke selangkanganku.. dia kembali berkata kepadaku...
"enggkak kok kak... penis bapak ku enggak kayak gini..." katanya sambil menunjup penis ku lagi...
"emang pernah liat penis bapaknya ??" aku sedikit tertarik dengan obrolan ini...
"iya... waktu itu aku mandi bareng sama bapak, terus telanjang. Tapi penis bapak tu enggak sebesar itu dan enggk menunjuk kayak gitu..." katanya dengan menunjukan penisku...
"hahaha... ya iya lah.. ini namanya penis ereksi.. bisa 2-3 kali ukuran lemasnya lho.."
"emang bisa gitu ??"
"ya.. itu bisa terjadi saat ada sesuatu yang menarik perhatian mata pemiliknya..." jawab ku..
"berati sekarang mata kakak tertarik sama sesuatu dong ??"
"iya... kakak tertarik sama kamu..." aku menjawab sambil memegang tangannya...
"ihh.. kakak apa-apaan sih..?? masak tertariknya sama aku sih ??" jawabnya agak sedikit malu.. bisa dilihat dari wajahnya yang memerah...
"iya.. nih buktinya.. penis kakak ereksi..." jawabku dengan tampang yang sangat meyakinkan...
"kayak gitu terus emang enggk sakit kak ??"tanyanya kepadaku..
"pertanyaan yang bagus..." pikirku dalam hati... Aku memikirkan cara bagaimana memanfaatkan moment yang sangat langka ini.... dan benar saja, ide mesumku tiba-tiba muncul dengan sangat cepat....
"ya sakit Rik... ni kakak lagi berusaha menahan sakitnya..." jawabku dengan raut muka yang kubuat seperti orang tersiksa...
"aduhh.. gimana dong ni kak ?? seandainya aku bisa bantu pasti aku bantu.." jwabnya dengan wajah yang kasihan..
"ini ni yang namanya pucuk dicinta ulam pun tiba" pikir ku dalam hati....
"bisa sih sebenernya.. tapi agak susah. Kakak takut kamu enggk mau makanya kakak tahan aja sakitnya..." jawabku agar terkesan lebih meyakinkannya.....
"aku mau kok kak... asal sakitnya kakak hilang apapun akan kulakukan...."
"bener nih...???"
"iya kakak.."
"kamu harus ngangkang di depan kakak dan biarkan kakak ngentotin kamu sampai kakak orgasme di memeknya kamu..." sebenernya aku mau bilang kayak gitu, tapi terlalu cepat bagiku bisa-bisa dia nolak dan semua rencanaku gagal total....
"cobak kamu pegang penis kakak.."
Di terlihat agak sedikit terkejut mendengar apa yang kukatakan, namun tidak perlu kuberitahu 2 kali akhirnya dia memegang penisku walau dengan ekspresi ragu ragu... genggamannya terasa agak kencang, membuat penisku jadi agak sedikit sakit.
"aduh.. jangan kasar dong megangnya , jadi tambah sakit nih penis kakak..." kataku..
"eahh.. maaf kak.. aku kekencangan megangnya,habis aku gugup sih. Jadi sakit tuh penis kakak..."
"Enggak apa-apa sih, mungkin ini pertama kalinya bagi kamu megang penis cowok.." kataku berusaha membuatnya agak sedikit tenang...
"iya kak.. ini memang pertama kalinya buatku... tapi aku heran kak.."
"heran kenapa ??"
"heran aja.. nih penis kakak kok keras sih, berkedut-kedut lagi..."
"emang kayak gitu lagi kalau penis kalau lagi tegang, berkedut-kedut dan juga panas..."
"iya nih kak panas.. tapi penis temanku enggak sebesar ini lho.." katanya sambil sedikit mencengkram penis ku. Mendengar pernyataan nya aku terkejut.. lalu aku bertanya untuk meyakinkannya...
"emang kamu pernah liat penis temanmu disekolah.. ??
"pernah kak.. waktu itu jam pelajaran kelas 6 kan kosong enggak ada guru, terus laki-laki dikelasku berulah, mulai dari mengintip celana dalam cewek-cewek di kelasku,menyibakan rok, sampai paling parahnya memperlihatkan penisnya didepan cewek-cewek dikelasku.. Aku sih menutup mataku tapi kadang kadang aku liat juga lho.. penasaran soalnya.. tapi ternyata gedenya cuma segede jempol ku aja..." tutrnya panjang lebar, tapi tangnnya masih memegang penis ku...
"tapi beda jauh dengan ini kak.. Tanganku aja sampai enggak muat menggenggamnya..." tambahnya lagi..
Aku melihatnya mulai tak malu-malu lagi seperti tadi... dia sudah tampak sedikit terbiasa dengan benda keras dan panas ditangannya itu..
"sekarag coba kamu gerakan tanganmu itu ke atas kebawah..." perintahku memulai misi pertamanya..
Dia nurut aja dengan apa yang aku suruh, tangannya mulai bergerak ke atas dan kebawah tapi masih sedikit kasar dan cepat... gerakan ini tentu tidak terlalu membuatku menikmatinya...
"yang lembut dong Rika.. gerakan itu malah membuat penis kakak sakit.." kataku sambil memegang tangannya yang berada di peniku..
"oh.. maaf kak aku enggk tau soalnya.." dan benar saja.. gerakannya kini mulai lembut dan halus. Itu membuatku mulai merasakan kenikmatan...
Gerakan itu terus dilakukannya sekitar 5 menitan.. dan itu membuat busa yang ada di penisku melimpah.. kayak iklan PAPAJERUK... aku berdiri dan dia pun melepaskan tangannya... mungkin dia bertanya dalam dirinya mengapa aku berdiri...
"nah.. sekarang kita bilas dulu badannya ya... enggk enak rasanya kalo terus ditutupi busa..." kataku sambil membilas badanku dan sesekali ku siram badannya. Busa di badan ku dan badannya pun menghilang. Sosok cewek yang baru tumbuh itu pun kini terlihat jelas di depanku. Kuperhatikan mulai dari dadanya sampai memeknya.
"Jadi ini memek gadis yang baru tumbuh itu.." pikirku dalam hati...
Dadanya masih kecil tapi sudah mulai sedikit mengembung... jika di ibaratkan seperti balon karet yang baru sekedar diisi angin.. dibilang rata enggak, dibilang kembung juga enggak terlalu.. Tapi itu membuatnya terlihat sexi(menurutku). Karena dadanya sangat pas dengan bentuk tubuhnya.
Setelah memperhatikan dadanya aku mulai melirik bagian bawah tubuh sexi itu. Aku mulai mempusatkan pandangan mataku ke daerah vaginanya. Masih kecil,belum tumbuh bulu dan sedikit mengembung diujung atas vaginanya. Aku baru sadar ternyata vagina yang bulunya dicukur dengan yang masih alami itu berbeda. Menurutku vagina yang belum tumbuh bulu itu terlihat lebih sexi. Pendapat ini tentu berbeda dengan pembaca masing-masing. Ingin sekali aku mengangkangkan pahanya dan langsung menyodok memeknya yang mungil itu dengan penis ku ini. Tapi jika itu terjadi mungkin dia akan menangis dan pulang kerumahnya terus dia mengadu dengan orang tuanya. Lalu aku dilaporkan ke polisi dan akhirnya masuk penjara dengan tuduhan melakukan pencabulan dengan anak dibawah umur.
Aku berusaha bersabar dan menunggu momentnya.
"Momen itu pasti lambat laun akan datang dengan sendirinya.." pikirku dalam hati..
"kakak.. kok kakak bengong lagi, masih sakit penisnya ??" tanyanya dengan memegang penisku, tapi sekarang dia melakukannya dengan lembut.
"ehh.. iya nih... Aduhh masih ngilu nih Rin.." jawabku denga mengingis.. agar dia makin yakin dengan apa yang aku katakana.
"tapi tenang saja.. tadi itu baru tahap pemanasan saja.. terapi penyembuhannya baru akan dimulai serang.. masih mau ngobatin kakak ??" Tanya ku untuk meyakinkannya..
"masih dong kakak.. kan aku mau bantuin agar penis kakak ini cepat hilang sakitnya" jawabnya dengan senyuman.
"mmm.. baiklah kalo kamu sudah siap ayo kita mulai aja.. tapi sebelumnya masih ada beberapa syarat untuk dipatuhi.." kataku padanya dengan raut muka yang benar-benar serius kali ini..
"syarat.. emang apa kak syaratnya ??" tanyanya dengan wajah yang kebingungan
"kamu harus bersedia dulu, baru kakak kasih tau syaratnya.."
"yee,.. kalau aku enggak tau syaratnya mana bisa bilang bersedia atau tidak ntar kalau aku bilang bersedia aku enggak bisa nanti memenuhinya.." tanyanya membela diri..
"pintar juga anak ini berbicara..." pikirku. "Syaratnya mudah saja kok, dan kakak yakin kamu bisa melakukannya. Gimana???" kataku untuk berusaha meyakinkannya.
Dia tampak berpikir, kemudian dengan senyum di bibirnya yang mungil itu di menjawab..
"iya deh.. aq bersedia kakak..."
"nah.. gitu dong.. syarat nya gampang aja.. kamu cuma perlu merahasiakan hal ini kepada orang lain. Dan tidak memberitahukannya kepada siapapun termasuk orang tua dan teman terbaikmu... mudah kan ??"
"mmm.. ternyata mudah ya syaratnya.. klo itu sih kecil.." dia menjawab sambil tersenyum kecil...
"rencana awal tampaknya berjalan lancar tanpa ada kecurigaan.." pikirku dengan senang.
"terus apa yang harus aku lakukan kak ??" tanyanya lagi..
Aku sebenarnya sudah tidak bisa menahan gejolak dalam diri ini. Tapi jika aku paksakan dengan cepat, kemungkinan dia tidak akan mau lagi.. Jadi aku harus bersabar...
" mmm.. pertama coba kamu urut penis kakak kayak tadi..." perintahku.. Dia pun mulai mengurutnya atau bisa dibilang mengocoknya.. lama juga dia mengocoknya.. kira-kira 4 menit. Namun aku hentikan kocokannya itu.. dia sepertinya terkejut..
"kenapa kak ?? sakit ya.. "
"enggak.. Cuma penis kakak sedikit kering nih, jadi enggak enak rasanya.."
Aku kemudian membasuh penisku dengan air, kemudian aku tambahkan sedikit sabun cair.. untuk mengurangi rasa ngilu di penisku...(80% dari pembaca cowok pasti pernah melakukannya).
"nah sekarang cobak kamu lakukan lagi.." suruhku..
Dia kembali melakukannya dengangerakan keatas dan kebawah... sekarang penisku sudah tidak terasa kering lagi walaupun Rika melakukannya dengan waktu yang lama. Dan busanya juga sudah mulai banyak keluar...
"capek ni kak tangan ku.. " jawabnya mengeluh.. sementara aku mulai menikmati kocokan tangan mungil Rika.
"baiklah sekarang kita sudahi saja, kakak rasa ototnya sudah mulai rilex. Kita akan melanjutkan ke langkah selanjutnya.."kataku..
"emang masih ada lagi kak ??"
"iya dong... sekarang baru tahap penyembuhannya.."
"emang gimana tahapnya ???"
"kamu harus menghisap penis kakak.." jawab ku dengan penuh harapan dia akan mau...
"ihh.. jorok ahh.. masak penis tempat kencing dihisap sih..??" tolaknya..
"tadi kan sudah dibersihkan dengan sabun, lagian Cuma itu caranya agar penis kakak bisa sembuh.." bujuk ku...
"gimana ya ?? masak aku harus hisap sih ??"
"ya udah.. klo engak mau juga enggak apa-apa.. biar kakak tahan sendiri sakitnya.." dengan nada yang sedikit kecewa aku mengatakannya.
Aku lihat dia sedikit bingung.. dan akhirnya luluh juga perasaanny.
"baiklah kakak.."dia mengatakannya dengan sedikit jijik..
"kalo kamu enggak iklas, mending jangan.. percuma juga kalau nolongin orang dengan hati enggak iklas.." kataku.. Raut wajahnya berubah seketika..
"aku iklas kok kak.. aku mau kok menghisapnya..." dia kembali tersenyum.
Lega juga perasaan ku.. akhirnya tahap 2 berhasil... Aku kemudian memegang tangannya dan mengarahkan tangannya ke penisku... dia mengocok-ngocok penisku dengan tangan kanannya.. kemudian dia melihat kearahku.. aku hanya mengangguk, tampaknya dia mengerti dengan bahasa tubuhku itu. Dia mulai mendekatkan kepalanya ke penisku, namun aku masih bisa melikat dia agak sedikit ragu-ragu. Karena dia cukup tinggi, kira-kira setinggi dadaku. Jadinya dia agak menunduk.
Dia mulai menghisap kepala penisku. Tapi memang baru pertama kali dia melakukan hal ini jadi kepala penisku terkena giginya. Bukannya enak malah sakit. Aku pegang kepalanya dan kutarik bokongku kebelakang. Dia berdiri dan mengelap bibirnya dengan tangannya. Aku kemudian berkata kepadanya..
"jangan sampai kena gigi dong.. kan sakit penis kakak.."
" maaf kak.. aku enggk pernah soalnya melakukan hal ini... " jawabnya..
"enggak apa-apa lagi, wajar kan kalau pertama kali memang terasa agak aneh,. Tapi kalau sudah sering juga bakalan menimatinya.." kataku untuk menyemangatinya..
"aku kira rasanya kayak air kencing, tapi ternyata tidak terlalu buruk kok.."
"emang pernah minum air kencing ??" tanyaku padanya..
"enggak juga sih tapi dari baunya aku rasa baunya juga ga bakalan jauh beda.."
"makanya kakak nyuruh kamu, kalo rasanya enggak enak ya mana kakak suruh kamu untuk melakukan ini.."kembali ku meyakinkannya..
"mmm.. mungkin kamu belajar untuk jilatinnya saja dulu.." tambah ku.
Dia langsung menunduk didepanku dan menjilati penisku...
Mulai dari kepalanya dia menjilatinya. Dia mejilati penisku seperti dia menjilati ice cream.
"ohhhhh..." aku pun mulai mendesah.. Tapi dia tiba-tiba menghentikan jilatannya..
"kenapa kak.. tambah sakit ya ??" dia sepertinya panik setelah mendengar desahan ku.
"enggak kok.. "
"terus kenapa kakak mendesah..??"
"owh.. itu artinya kakak merasakan enak.. makin enak yang kakak rasakan makin cepat kakak sembuh.." kataku padanya.
"owh.. gitu ya.." dia pun kembali melanjutkan jilatannya..
Cepat juga dia belajarnya, kini tampaknya dia sudah tidak merasakan jijik lagi, bahkan dia sudah bersemangat untuk menjilatinya.. sesekali dia memasukan penisku kedalam mulutnya.. dan itu membuatku mendesah ke'enakan..
"oohhh...... terus rika.. hisap penis kakak..." kataku...
Dia kini sudah mulai mengulum penis ku dan sesekali menjilatinya... kejadian ini berlangsung beberapa menit. Tapi tiba-tiba dia menghentikannya dan ini membuatku merasa tanggung akan kenikmatan yang kurasakan tadi. Aku bertanya kepadanya...
"kenapa Rik, kok berhenti ??"
"punggung ku pegal kak dari tadi merunduk terus.." katanya sambil memegang punggungnya..
"kalo begitu kamu duduk saja .." lalu aku menyuruhnya duduk di emper bak mandi yang tempatnya memang lebih tinggi dari lantai dasarnya.. dan kebetulan sekali saat dia duduk posisi mulutnya sejajar dengan posisi penis ku.. kujulurkan kembali penisku ke mulutnya. Tanpa komando lagi dia langsung mengulum ujungnya. Tentu kulumannya itu memberikan kenikmatan yang tadi sempat terhenti.
"ohhh... hisap terus..... yyaa seperti itu Rika... owh..........." desahku mulai tak karuan. Dia mulai ahli kurasakan, ritmenya pun sudah di temukan.... Tentu aku tambah terangsang.... Dan benar saja.. sekitar 5 menit dia melakukan Blow Job. Akhirnya aku sudah tidak dapan menahan desakan seperma yang merengsek mau keluar dari penisku. Sepertinya dia tidak menyadari keadaan ku ini, buktinya dia terus mengulum penisku dengan lahapnya. Desakan itu sudah tak dapat kutahan lagi, kemudian aku berkata padanya..
"owhh... Rika.. kakak sudah tak tahan lagii... tolong tutup mulut kamu..."racu ku padanya
Tanpa pikir lagi dia menutup mulutnya dengan setengah penisku berada di dalam mulutnya....
"owwhhh... kakak mau muncrat..." dan beberapa saat kemudian spermaku keluar. Kira kira 7-8 semprotan yang keluar dalam mulutnya. Dia mau menarik kepalanya kebelakang, namun aku sudah memegang belakang kepalanya. Jadi terpaksa dia menelan beberapa spermaku,dan beberapa sisanya lagi meleleh keluar dari mulutnya. Banyak sekali sperma yang tadi kurasakan keluar dari penisku.. itu munkin karena 2 minggu terakhir ini aku tidak pernah onani. Setelah itu aku lalu melepaskan tanganku dari kepalanya. Dia tampak langsung muntah-muntah disana. Aku lalu mencuci ujung penisku untuk menghilangka sisa sperma yang tadi keluar. Sementara Rika sudah terlihat mengelap bibirnya, namun tuba-tida memukul-mukul kecil lengan ku.
" kenapa kakak pegang kepalaku,jadinya kan air kencing kakak ketelan, mana rasanya asih eh banyak lagi..." omelnya.
"hahaha.. itu bukan air kencing rika... itu namanya sperma,mana tega juga kakak ngencingin kamu.."
"sperma ?? tapi kok kental kayak gitu ?? jijik aku jadinya.." sahutnya..
"yaa. Sperma.. itu adalah yang membuat wanita hamil.." terangku..
"trus setelah ini aku hamil dong kakak..??" tanyanya agak sedikit khwatir...
"kalo keluarnya dimulut terus kamu telan enggak bakalan hamil, tapi kalo dikeluarin memek kamu kemungkinan hamil. Itu juga kalo kamu sudah menstruasi.." terangku padanya agar dia tidak panik..
"berati kalau aku belum menstruasi aku belum bisa hamil dong kakak ??"
"kurang lebih begitu.. Oh ya.. sperma juga makanan yang sangat bergisi lho, bisa bikin awet muda lagi.." kataku padanya.
"masak sih kak ??" tanyanya lagi..
"iya.. ada penelitian yang bilang kalo cewek suka nelen sperma, lebih awet muda dari pada yang tidak lho.." dia mengangguk-ngangguk tampaknya mengerti.
Aku kemudian mengeringkan sisa tubuhku yang basah, dan mengenakan pakaian kembali. Begitu juga dengan Rika. Kami berdua keluar dari kamar mandi. Dia langsung pamit pulang kerumahnya. Sementara aku melanjutkan rutinitasku yaitu menonton tv. Kulirik jam di dingding menunjukan pukul 14:15.
"wah... berati aku di kamar mandi sekitar 2 jam dong.." pikirku. Karena saat mau mandi tadi aku sempat melirik jam di dingding yang kalau tidak salah menunjukan pukul 12:20.
Sebelunya saya akan memberitahukan bahwa cerita ini terdiri dari 3 part... namun saya hanya akan memposting part 1 saja... Jika nantinya mendapat respond positive, saya akan melanjutkan ke part 2 dst.
I Prolog.
Nama saya adalah Rudi (sebut saja begitu), seorang pria yang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di kota D****. Perawakan biasa saja walaupun perut agak sedikit buncit. Wajah biasa saja, penis normal orang Indonesia.
Cerita ini terjadi pada bulan januari beberapa bulan yang lalu, saat liburan tengah semester, waktu itu aku pulang kampung. Jarak kampungku dengan kota kira-kira 70 km. jarak yang lumayan jauh,maka dari itu aku biasanya pulang pas liburan tiba. Karena libur yang lumayan panjang, jadi di kampung aku merasa lumayan bosan karena memang tidak ada kegiatan disana. Kadang-kadang aku membantu orang tua ke kebun, itu juga kalau mood lagi baik tapi kalau mood lagi enggk enak maka saya biasanya tiduran saja dirumah..
Nah.. pada saat mood tidak enak itulah kejadian ini terjadi. Saat itu aku dari pagi diam saja di rumah yang pada saat itu tidak ada siapapun kecuali saya sendirian. Kegiatan yang bisa dilakukan hanya menonton tv sambil main game di laptop. Saking asiknya main game jadi lupa waktu dan tak terasa sudah siang hari. Pada siang itu anak tetanggaku datang ke rumah, dia mengatakan bahwa dia pulang cepat dan tidak ada kegiatan dirumahnya maka dari itu dia jalan-jalan kerumahku.
Oh ya,.. mengenai anak tetanggaku ini,namanya adalah Rika... Dia adalah anak SMP kelas 2 dikampung saya, umurnya baru kira-kira 14 tahun,badannya standar anak kampung, untuk seumuran nya dia lumayan sexi(tidak gemuk tapi juga terlalu kurus). Memang sudah jadi kebiasaanya untuk jalan-jalan kerumahku kalau dia lagi bosan dirumahnya. Pada siang itu kami ngobrol banyak hal mulai dari pelajarannya sampai masalah yang terjadi dengan temannya disekolah. Anak ini cukup pintar dibandingkan dengan anak-anak di sekitar kampung saya, itu terbukti dari prestasinya yang selalu mandapat ranking 1 dari dia SD.
Waktu itu hari selasa. Aku main game PL*NT VS Z*MBI*(bagi yang biasanya merasa sangat bosan pasti pernah main game ini), karena main game yang lain sudah sangat bosan. Kebetulan dia meliat game ini dan tampaknya dia lumayan tertarik dengan game ini. Dia bertanya pada ku (aslinya dengan bahasa daerah saya, tapi cerita ini bersifat nasional jadi saya ubah dengan bahasa nasional kita, bahasa INDONESIA )
"kak... permainan apa itu" ??..
"Oh.. ini namanya PL*NT VS Z*MBI*" jawab ku...
"kayak apa gemenya ??"..
"mmm... perang melawan zombie tapi kita pake tanaman rik..."
"Boleh enggk aku ikutan mainnya ??"
"Ohh.. Nih main aja.. kakak juga sudah bosan..."
Lalu aku pergi meninggalkannya disana bermain game sementara itu aku ke dapur untuk membuat kopi. Tapi belum selesai buat kopi dia manggil..
"kak.. gmana ni..??"
"apanya ??" sahut ku...
"tanamannya dimakan zombie.." teriaknya..
"Ya.. tunggu dulu sebentar..." kemudian aku datang sambil membawa segelas kopi... aku duduk disampingnya sambil memberikan arahan kepadanya tentang bagaimana cara bermain dengan baik dan benar... Pada saat itu posisinya agak menyamping disebelahku.. Mungkin dia merasa kurang enak dengan posisinya saat ini yang agak menyamping..(bias kalian bayangkan bagaimana jika laptop di tonton berdua)..
Kemudian dia berkata "kak.. posisiku enggk enak nih.."
"terus mau duduk dimana..??" kataku bertanya kepadanya.. Lalu dia bergegas dengan sendirinya duduk didepan ku yang pada saat itu duduk mengangkang..(kursi dan meja tempat laptop tingginya sejajar, kira-kira 60cm)
"Duduk disini aja kan enak..."katanya sambil memainkan mouse dan berkonsentrasi ke game tersebut. Posisi duduk ini pada awalnya ku rasakan biasa saja.. tapi lama kelamaan kurasakan mulai terasa aneh... Bagaimana tidak aneh coba,pada saat moment-moment tertentu dia melakukan gerakan gerakan yang lumayan berpengaruh terhadap sesuatu yang berada di selangkangan ku..
Disinilah awal dari kejadian yang akan ku ceritakan ini bermula... Gerakan-gerakan itu menbuat penisku merasa terganggu dan jadinya pikiran ngeresku mau tidak mau membuat penisku sedikit menegang... Pada saat itu sebenarnya agak kelihatan sih, tapi jika tidak terlalu diperhatikan dengan seksama pasti tidak akan ketahuan kalau ada sesuatu yang tidak asing terbangun disana.. Gerakannya itu terus menerus dilakukannya (mungkin kerenak merasa nyaman dengan gerakannya itu)... kadang-kadang gerakannya itu mengenai kepala penisku..(kalau aku orangnya tidak suka pake celana dalam) sensasi yang saat itu kurasakan lumayang mengganggu, tapi aku biarkan saja,
"anak kecil tau apa, rasanya juga tidak buruk-buruk amat.."pikirku..
Saat menikmati moment yang lumayan indah itu,tiba-tiba dia duduk di kursi dan tentu saja sebagian bokongnya menduduki penisku.. Rasanya agak sedikit aneh bagiku, belahan bokongnya dapat kurasakan dengan penisku.. Dengan nada santai di bilang kepadaku...
"kak.. tangannya jangan ditaruh di bokongku dong enggak enak aku duduknya..."
Aku tentu meresa sedikit terkejut dan segera menarik bokongku sedikit kebelakang...
Kejadian senggol menyenggol tersebut terus terulang sampai kira-kira 30 menitan...
II awal mengenal.
Setelah 30 menitan dari kejadian itu dia tampak mulai bosan dengan game tersebut, lalu aku bertanya kepadanya..
"Bosan dengan gamenya Rik ??"
"Iya nih kak.."
"Kalau begitu kakak matikan ya laptopnya ?? kasihan juga sudah panas..."
"Iya kak.. aku juga sudah bosan tuh.." katanya dan langsung menonton..
Aku mematikan laptop ku dan meletakannya,sementara dia ku lihat sekarang asik menonton tv sementara aku mempersiapkan diri untuk mandi.... Aku lewat didepannya untuk berjalan kekamar mandi yang letaknya dibelakang... Iseng aku bertanya kepadanya...
"Bau sekali, pasti belum mandi ya..."
"Iya nih kak.. Tadi lupa mandi, pas baru sampai disini baru inget mandi.. hehehe" dia nyengir kepadaku..
"kebetulan kakak mau mandi nih.. mau ikut enggak ???" tanyaku dengan asal jeplak aja..
"mmm.. malu ah.." dia menjawab... Tiba-tiba pikiran ngeresku dengan sendirinya datang dibenakku dan dengan sendirinya penisku menegang yang ku sembunyikan dengan handuk yang ku letakan di bahu...(pembaca pasti pernah melakukannya)
"malu sama siapa ??? enggk ada orang lagi dirumah kali..."
"malu sama kakak... .."
"Yeee.. Sama kakak sendiri aja malu... kakak aja yang ngajak enggak malu,masak kamu malu.." jawabku meyakinkannya...."kalau kamu sudah gede kayak kakak baru malu.. kakak juga pasti malu ngajak kamu mandi kalau gede...."tambahan ku untuk lebih meyakinkannya... aku liat dia agak sedikit berpikir..
"mmm... Iya deh... lagian juga waktu kecil aku sering mandi disini.." jawabnya..
*Dulu rika sering mandi,makan,bahkan menginap dirumahku. Waktu masih 5 atau 6 tahunan, karena rumah kami tidak terlalu jauh.. Cuma dipisahkan oleh 1 rumah tetangga.....
"yess.. aku apain nanti dia ya...???" pikirku dalam hati...
Sesampainya di kamar mandi yang luasnya kira-kira 2x2meter aku langsung tutup pintu dan nenyalakan keran air agar suara kami tidak terlalu jelas terdengar oleh tetangga... aku dan rika mulai melucuti pakaian masing... dalam waktu kurang dari 30 detik aku sudah telanjang bulat... Sementara dia masih menggunakan celana dalannya dan baju dalamnya.. (bukan BH lho). Aku sedikit kecewa, lalu aku bertanya kepadanya..
"lho.. kok enggak semua dilepas ??"
"aku malu kak.." dia menjawab sambil menutupi dada dan vaginanya..
"ngapain malu tadi kan sudah kakak kasih tau kalau kecil enggk usah malu. Lagian kalau pakain dalamnya tidak dilepas nanti basah,masak mau nanti pakai pakian yang basah..."
Dengan sedikit ragu dia menjawabnya "Iya deh.. aku akan lepas, tapi kakak jangan liat aku dong..!!"
Aku berbalik membelakanginya, beberapa detik kemudian dia bilang sudah membuka pakaiannya... aku langsung saja berbalik melihatnya... agak terkejut juga sih diriku melihat nya telanjang bulat.. sesosok perempuan yang tubuhnya sedang dalam proses pertumbuhan.. membuatku agak sedikit terbengong...
"Ihhh... kakak kok bengong ?? ntar kesambet setan WC baru tau rasa.." tegurnya itu yang dengan posisi masih menutupi payudara dan vaginanya membuatku terkejut dan sadar dari lamunanku....
"ahh... kakak enggak nyangka aja masak ada bidadari di WC kayak gini..." ucapan gombalku pada anak 14 tahun.. agaknya dia tersipu malu dengan gombalanku, terlihat dari wajahnya yang sedikit memerah..
Aku segera mengguyurkan air ketubuhke,bergantian dengan Rika.. kemudian mengambil *RIGHTGIRL cair di tempat sabun.. aku mulai menggosok-gosok tubuhku dengan RIGHTGIRL cair tadi... begitu juga dengan Rika.. Sekarang tubuh kami seperti dilapisi dengan busa yang sangat tebal... Aku mendekati Rika dan menyuruhnya untuk menyabuni bagian belakangku yang tidak sampai ku sentuh...
"Rik.. tolong sabuni punggung kakak dong.."
"ohh.. ok kakak..."
"Yang bersih ya..nanti kakak giliran gosokin penggung kamu.." aku melihat bahwa dia kini sudah tidak menutup-nutupi lagi bagian feminimnya....
"ya.. bawell..." jawabnya sambil tersenyum kecil.. Mulai hari itu aku menyadari bahwa dia adalah cwek yang cantik dan imut. "kecilnya aja kyak gini nanti besarnya gimana yaa ??" pikirku dalam hati... dan gara-gara memikirkan hal itu penis ku yag dari tadi sebelum masuk WC sudah ereksi sampai sekarang masih ereksi.. dan keadaan ini tidak mengenakkan karena lumayan terasa ngilu....
Setelah selesai menyabuni punggungku kini dia berdiri di depanku dengan punggungnya menghadapku..
Aku mulai menyabuni punggung nya.. awal-awalnya memang menggosok, tapi lama kelamaan gosokan tadi berubah menjadi elusan-elusan... sekitar 3 menitan aku mengelusnya dia berkata kepadaku..
"Jangan dielus-elus kayak ngelus kucing gitu dong kan, aku kan jadi geli...."
Mendengarnya aku lalu menghentikannya dan berkata
"habis kulit kamu lembut banget.. kakak jadi ketagihan nih ngelus-ngelusnya..."
"ihh. Kakak gombal... " balasnya... lalu dia mulai membalikan badannya... kami saling berhadap-hadapan.. wajahnya yang imut itu membuatku lumayan terangsang... walaupun dada dan selangkangannya masih ditutupi busa yang sedikit tebal, namun samar-samar masih bias kulihat bentuk mungil dibalih busa itu. Aku perhatikan terus wajah imutnya itu... namun tiba-tiba raut wajahnya berubah. Dia menunjuk selangkanganku dengan tangan kanannya dan bertanya..
"Yang itu Penis kakak ya ??"..
"Iya, itu penisnya kakak..." jawabku sambil sedikit tersenyum...
"tapi kok ukurannya beda kak ??" katanya sambil sedikit mengerutkan keningnya...
"beda apanya..?? semua penis bentuknya kayak gini kok...." Jawabku sambil meyakinkannya...
Kemudian dia sedikit bebih memperhatikan dan mendekatkan kepalanya ke selangkanganku.. dia kembali berkata kepadaku...
"enggkak kok kak... penis bapak ku enggak kayak gini..." katanya sambil menunjup penis ku lagi...
"emang pernah liat penis bapaknya ??" aku sedikit tertarik dengan obrolan ini...
"iya... waktu itu aku mandi bareng sama bapak, terus telanjang. Tapi penis bapak tu enggak sebesar itu dan enggk menunjuk kayak gitu..." katanya dengan menunjukan penisku...
"hahaha... ya iya lah.. ini namanya penis ereksi.. bisa 2-3 kali ukuran lemasnya lho.."
"emang bisa gitu ??"
"ya.. itu bisa terjadi saat ada sesuatu yang menarik perhatian mata pemiliknya..." jawab ku..
"berati sekarang mata kakak tertarik sama sesuatu dong ??"
"iya... kakak tertarik sama kamu..." aku menjawab sambil memegang tangannya...
"ihh.. kakak apa-apaan sih..?? masak tertariknya sama aku sih ??" jawabnya agak sedikit malu.. bisa dilihat dari wajahnya yang memerah...
"iya.. nih buktinya.. penis kakak ereksi..." jawabku dengan tampang yang sangat meyakinkan...
"kayak gitu terus emang enggk sakit kak ??"tanyanya kepadaku..
"pertanyaan yang bagus..." pikirku dalam hati... Aku memikirkan cara bagaimana memanfaatkan moment yang sangat langka ini.... dan benar saja, ide mesumku tiba-tiba muncul dengan sangat cepat....
"ya sakit Rik... ni kakak lagi berusaha menahan sakitnya..." jawabku dengan raut muka yang kubuat seperti orang tersiksa...
"aduhh.. gimana dong ni kak ?? seandainya aku bisa bantu pasti aku bantu.." jwabnya dengan wajah yang kasihan..
"ini ni yang namanya pucuk dicinta ulam pun tiba" pikir ku dalam hati....
"bisa sih sebenernya.. tapi agak susah. Kakak takut kamu enggk mau makanya kakak tahan aja sakitnya..." jawabku agar terkesan lebih meyakinkannya.....
"aku mau kok kak... asal sakitnya kakak hilang apapun akan kulakukan...."
"bener nih...???"
"iya kakak.."
"kamu harus ngangkang di depan kakak dan biarkan kakak ngentotin kamu sampai kakak orgasme di memeknya kamu..." sebenernya aku mau bilang kayak gitu, tapi terlalu cepat bagiku bisa-bisa dia nolak dan semua rencanaku gagal total....
"cobak kamu pegang penis kakak.."
Di terlihat agak sedikit terkejut mendengar apa yang kukatakan, namun tidak perlu kuberitahu 2 kali akhirnya dia memegang penisku walau dengan ekspresi ragu ragu... genggamannya terasa agak kencang, membuat penisku jadi agak sedikit sakit.
"aduh.. jangan kasar dong megangnya , jadi tambah sakit nih penis kakak..." kataku..
"eahh.. maaf kak.. aku kekencangan megangnya,habis aku gugup sih. Jadi sakit tuh penis kakak..."
"Enggak apa-apa sih, mungkin ini pertama kalinya bagi kamu megang penis cowok.." kataku berusaha membuatnya agak sedikit tenang...
"iya kak.. ini memang pertama kalinya buatku... tapi aku heran kak.."
"heran kenapa ??"
"heran aja.. nih penis kakak kok keras sih, berkedut-kedut lagi..."
"emang kayak gitu lagi kalau penis kalau lagi tegang, berkedut-kedut dan juga panas..."
"iya nih kak panas.. tapi penis temanku enggak sebesar ini lho.." katanya sambil sedikit mencengkram penis ku. Mendengar pernyataan nya aku terkejut.. lalu aku bertanya untuk meyakinkannya...
"emang kamu pernah liat penis temanmu disekolah.. ??
"pernah kak.. waktu itu jam pelajaran kelas 6 kan kosong enggak ada guru, terus laki-laki dikelasku berulah, mulai dari mengintip celana dalam cewek-cewek di kelasku,menyibakan rok, sampai paling parahnya memperlihatkan penisnya didepan cewek-cewek dikelasku.. Aku sih menutup mataku tapi kadang kadang aku liat juga lho.. penasaran soalnya.. tapi ternyata gedenya cuma segede jempol ku aja..." tutrnya panjang lebar, tapi tangnnya masih memegang penis ku...
"tapi beda jauh dengan ini kak.. Tanganku aja sampai enggak muat menggenggamnya..." tambahnya lagi..
Aku melihatnya mulai tak malu-malu lagi seperti tadi... dia sudah tampak sedikit terbiasa dengan benda keras dan panas ditangannya itu..
"sekarag coba kamu gerakan tanganmu itu ke atas kebawah..." perintahku memulai misi pertamanya..
Dia nurut aja dengan apa yang aku suruh, tangannya mulai bergerak ke atas dan kebawah tapi masih sedikit kasar dan cepat... gerakan ini tentu tidak terlalu membuatku menikmatinya...
"yang lembut dong Rika.. gerakan itu malah membuat penis kakak sakit.." kataku sambil memegang tangannya yang berada di peniku..
"oh.. maaf kak aku enggk tau soalnya.." dan benar saja.. gerakannya kini mulai lembut dan halus. Itu membuatku mulai merasakan kenikmatan...
Gerakan itu terus dilakukannya sekitar 5 menitan.. dan itu membuat busa yang ada di penisku melimpah.. kayak iklan PAPAJERUK... aku berdiri dan dia pun melepaskan tangannya... mungkin dia bertanya dalam dirinya mengapa aku berdiri...
"nah.. sekarang kita bilas dulu badannya ya... enggk enak rasanya kalo terus ditutupi busa..." kataku sambil membilas badanku dan sesekali ku siram badannya. Busa di badan ku dan badannya pun menghilang. Sosok cewek yang baru tumbuh itu pun kini terlihat jelas di depanku. Kuperhatikan mulai dari dadanya sampai memeknya.
"Jadi ini memek gadis yang baru tumbuh itu.." pikirku dalam hati...
Dadanya masih kecil tapi sudah mulai sedikit mengembung... jika di ibaratkan seperti balon karet yang baru sekedar diisi angin.. dibilang rata enggak, dibilang kembung juga enggak terlalu.. Tapi itu membuatnya terlihat sexi(menurutku). Karena dadanya sangat pas dengan bentuk tubuhnya.
Setelah memperhatikan dadanya aku mulai melirik bagian bawah tubuh sexi itu. Aku mulai mempusatkan pandangan mataku ke daerah vaginanya. Masih kecil,belum tumbuh bulu dan sedikit mengembung diujung atas vaginanya. Aku baru sadar ternyata vagina yang bulunya dicukur dengan yang masih alami itu berbeda. Menurutku vagina yang belum tumbuh bulu itu terlihat lebih sexi. Pendapat ini tentu berbeda dengan pembaca masing-masing. Ingin sekali aku mengangkangkan pahanya dan langsung menyodok memeknya yang mungil itu dengan penis ku ini. Tapi jika itu terjadi mungkin dia akan menangis dan pulang kerumahnya terus dia mengadu dengan orang tuanya. Lalu aku dilaporkan ke polisi dan akhirnya masuk penjara dengan tuduhan melakukan pencabulan dengan anak dibawah umur.
Aku berusaha bersabar dan menunggu momentnya.
"Momen itu pasti lambat laun akan datang dengan sendirinya.." pikirku dalam hati..
"kakak.. kok kakak bengong lagi, masih sakit penisnya ??" tanyanya dengan memegang penisku, tapi sekarang dia melakukannya dengan lembut.
"ehh.. iya nih... Aduhh masih ngilu nih Rin.." jawabku denga mengingis.. agar dia makin yakin dengan apa yang aku katakana.
"tapi tenang saja.. tadi itu baru tahap pemanasan saja.. terapi penyembuhannya baru akan dimulai serang.. masih mau ngobatin kakak ??" Tanya ku untuk meyakinkannya..
"masih dong kakak.. kan aku mau bantuin agar penis kakak ini cepat hilang sakitnya" jawabnya dengan senyuman.
"mmm.. baiklah kalo kamu sudah siap ayo kita mulai aja.. tapi sebelumnya masih ada beberapa syarat untuk dipatuhi.." kataku padanya dengan raut muka yang benar-benar serius kali ini..
"syarat.. emang apa kak syaratnya ??" tanyanya dengan wajah yang kebingungan
"kamu harus bersedia dulu, baru kakak kasih tau syaratnya.."
"yee,.. kalau aku enggak tau syaratnya mana bisa bilang bersedia atau tidak ntar kalau aku bilang bersedia aku enggak bisa nanti memenuhinya.." tanyanya membela diri..
"pintar juga anak ini berbicara..." pikirku. "Syaratnya mudah saja kok, dan kakak yakin kamu bisa melakukannya. Gimana???" kataku untuk berusaha meyakinkannya.
Dia tampak berpikir, kemudian dengan senyum di bibirnya yang mungil itu di menjawab..
"iya deh.. aq bersedia kakak..."
"nah.. gitu dong.. syarat nya gampang aja.. kamu cuma perlu merahasiakan hal ini kepada orang lain. Dan tidak memberitahukannya kepada siapapun termasuk orang tua dan teman terbaikmu... mudah kan ??"
"mmm.. ternyata mudah ya syaratnya.. klo itu sih kecil.." dia menjawab sambil tersenyum kecil...
"rencana awal tampaknya berjalan lancar tanpa ada kecurigaan.." pikirku dengan senang.
"terus apa yang harus aku lakukan kak ??" tanyanya lagi..
Aku sebenarnya sudah tidak bisa menahan gejolak dalam diri ini. Tapi jika aku paksakan dengan cepat, kemungkinan dia tidak akan mau lagi.. Jadi aku harus bersabar...
" mmm.. pertama coba kamu urut penis kakak kayak tadi..." perintahku.. Dia pun mulai mengurutnya atau bisa dibilang mengocoknya.. lama juga dia mengocoknya.. kira-kira 4 menit. Namun aku hentikan kocokannya itu.. dia sepertinya terkejut..
"kenapa kak ?? sakit ya.. "
"enggak.. Cuma penis kakak sedikit kering nih, jadi enggak enak rasanya.."
Aku kemudian membasuh penisku dengan air, kemudian aku tambahkan sedikit sabun cair.. untuk mengurangi rasa ngilu di penisku...(80% dari pembaca cowok pasti pernah melakukannya).
"nah sekarang cobak kamu lakukan lagi.." suruhku..
Dia kembali melakukannya dengangerakan keatas dan kebawah... sekarang penisku sudah tidak terasa kering lagi walaupun Rika melakukannya dengan waktu yang lama. Dan busanya juga sudah mulai banyak keluar...
"capek ni kak tangan ku.. " jawabnya mengeluh.. sementara aku mulai menikmati kocokan tangan mungil Rika.
"baiklah sekarang kita sudahi saja, kakak rasa ototnya sudah mulai rilex. Kita akan melanjutkan ke langkah selanjutnya.."kataku..
"emang masih ada lagi kak ??"
"iya dong... sekarang baru tahap penyembuhannya.."
"emang gimana tahapnya ???"
"kamu harus menghisap penis kakak.." jawab ku dengan penuh harapan dia akan mau...
"ihh.. jorok ahh.. masak penis tempat kencing dihisap sih..??" tolaknya..
"tadi kan sudah dibersihkan dengan sabun, lagian Cuma itu caranya agar penis kakak bisa sembuh.." bujuk ku...
"gimana ya ?? masak aku harus hisap sih ??"
"ya udah.. klo engak mau juga enggak apa-apa.. biar kakak tahan sendiri sakitnya.." dengan nada yang sedikit kecewa aku mengatakannya.
Aku lihat dia sedikit bingung.. dan akhirnya luluh juga perasaanny.
"baiklah kakak.."dia mengatakannya dengan sedikit jijik..
"kalo kamu enggak iklas, mending jangan.. percuma juga kalau nolongin orang dengan hati enggak iklas.." kataku.. Raut wajahnya berubah seketika..
"aku iklas kok kak.. aku mau kok menghisapnya..." dia kembali tersenyum.
Lega juga perasaan ku.. akhirnya tahap 2 berhasil... Aku kemudian memegang tangannya dan mengarahkan tangannya ke penisku... dia mengocok-ngocok penisku dengan tangan kanannya.. kemudian dia melihat kearahku.. aku hanya mengangguk, tampaknya dia mengerti dengan bahasa tubuhku itu. Dia mulai mendekatkan kepalanya ke penisku, namun aku masih bisa melikat dia agak sedikit ragu-ragu. Karena dia cukup tinggi, kira-kira setinggi dadaku. Jadinya dia agak menunduk.
Dia mulai menghisap kepala penisku. Tapi memang baru pertama kali dia melakukan hal ini jadi kepala penisku terkena giginya. Bukannya enak malah sakit. Aku pegang kepalanya dan kutarik bokongku kebelakang. Dia berdiri dan mengelap bibirnya dengan tangannya. Aku kemudian berkata kepadanya..
"jangan sampai kena gigi dong.. kan sakit penis kakak.."
" maaf kak.. aku enggk pernah soalnya melakukan hal ini... " jawabnya..
"enggak apa-apa lagi, wajar kan kalau pertama kali memang terasa agak aneh,. Tapi kalau sudah sering juga bakalan menimatinya.." kataku untuk menyemangatinya..
"aku kira rasanya kayak air kencing, tapi ternyata tidak terlalu buruk kok.."
"emang pernah minum air kencing ??" tanyaku padanya..
"enggak juga sih tapi dari baunya aku rasa baunya juga ga bakalan jauh beda.."
"makanya kakak nyuruh kamu, kalo rasanya enggak enak ya mana kakak suruh kamu untuk melakukan ini.."kembali ku meyakinkannya..
"mmm.. mungkin kamu belajar untuk jilatinnya saja dulu.." tambah ku.
Dia langsung menunduk didepanku dan menjilati penisku...
Mulai dari kepalanya dia menjilatinya. Dia mejilati penisku seperti dia menjilati ice cream.
"ohhhhh..." aku pun mulai mendesah.. Tapi dia tiba-tiba menghentikan jilatannya..
"kenapa kak.. tambah sakit ya ??" dia sepertinya panik setelah mendengar desahan ku.
"enggak kok.. "
"terus kenapa kakak mendesah..??"
"owh.. itu artinya kakak merasakan enak.. makin enak yang kakak rasakan makin cepat kakak sembuh.." kataku padanya.
"owh.. gitu ya.." dia pun kembali melanjutkan jilatannya..
Cepat juga dia belajarnya, kini tampaknya dia sudah tidak merasakan jijik lagi, bahkan dia sudah bersemangat untuk menjilatinya.. sesekali dia memasukan penisku kedalam mulutnya.. dan itu membuatku mendesah ke'enakan..
"oohhh...... terus rika.. hisap penis kakak..." kataku...
Dia kini sudah mulai mengulum penis ku dan sesekali menjilatinya... kejadian ini berlangsung beberapa menit. Tapi tiba-tiba dia menghentikannya dan ini membuatku merasa tanggung akan kenikmatan yang kurasakan tadi. Aku bertanya kepadanya...
"kenapa Rik, kok berhenti ??"
"punggung ku pegal kak dari tadi merunduk terus.." katanya sambil memegang punggungnya..
"kalo begitu kamu duduk saja .." lalu aku menyuruhnya duduk di emper bak mandi yang tempatnya memang lebih tinggi dari lantai dasarnya.. dan kebetulan sekali saat dia duduk posisi mulutnya sejajar dengan posisi penis ku.. kujulurkan kembali penisku ke mulutnya. Tanpa komando lagi dia langsung mengulum ujungnya. Tentu kulumannya itu memberikan kenikmatan yang tadi sempat terhenti.
"ohhh... hisap terus..... yyaa seperti itu Rika... owh..........." desahku mulai tak karuan. Dia mulai ahli kurasakan, ritmenya pun sudah di temukan.... Tentu aku tambah terangsang.... Dan benar saja.. sekitar 5 menit dia melakukan Blow Job. Akhirnya aku sudah tidak dapan menahan desakan seperma yang merengsek mau keluar dari penisku. Sepertinya dia tidak menyadari keadaan ku ini, buktinya dia terus mengulum penisku dengan lahapnya. Desakan itu sudah tak dapat kutahan lagi, kemudian aku berkata padanya..
"owhh... Rika.. kakak sudah tak tahan lagii... tolong tutup mulut kamu..."racu ku padanya
Tanpa pikir lagi dia menutup mulutnya dengan setengah penisku berada di dalam mulutnya....
"owwhhh... kakak mau muncrat..." dan beberapa saat kemudian spermaku keluar. Kira kira 7-8 semprotan yang keluar dalam mulutnya. Dia mau menarik kepalanya kebelakang, namun aku sudah memegang belakang kepalanya. Jadi terpaksa dia menelan beberapa spermaku,dan beberapa sisanya lagi meleleh keluar dari mulutnya. Banyak sekali sperma yang tadi kurasakan keluar dari penisku.. itu munkin karena 2 minggu terakhir ini aku tidak pernah onani. Setelah itu aku lalu melepaskan tanganku dari kepalanya. Dia tampak langsung muntah-muntah disana. Aku lalu mencuci ujung penisku untuk menghilangka sisa sperma yang tadi keluar. Sementara Rika sudah terlihat mengelap bibirnya, namun tuba-tida memukul-mukul kecil lengan ku.
" kenapa kakak pegang kepalaku,jadinya kan air kencing kakak ketelan, mana rasanya asih eh banyak lagi..." omelnya.
"hahaha.. itu bukan air kencing rika... itu namanya sperma,mana tega juga kakak ngencingin kamu.."
"sperma ?? tapi kok kental kayak gitu ?? jijik aku jadinya.." sahutnya..
"yaa. Sperma.. itu adalah yang membuat wanita hamil.." terangku..
"trus setelah ini aku hamil dong kakak..??" tanyanya agak sedikit khwatir...
"kalo keluarnya dimulut terus kamu telan enggak bakalan hamil, tapi kalo dikeluarin memek kamu kemungkinan hamil. Itu juga kalo kamu sudah menstruasi.." terangku padanya agar dia tidak panik..
"berati kalau aku belum menstruasi aku belum bisa hamil dong kakak ??"
"kurang lebih begitu.. Oh ya.. sperma juga makanan yang sangat bergisi lho, bisa bikin awet muda lagi.." kataku padanya.
"masak sih kak ??" tanyanya lagi..
"iya.. ada penelitian yang bilang kalo cewek suka nelen sperma, lebih awet muda dari pada yang tidak lho.." dia mengangguk-ngangguk tampaknya mengerti.
Aku kemudian mengeringkan sisa tubuhku yang basah, dan mengenakan pakaian kembali. Begitu juga dengan Rika. Kami berdua keluar dari kamar mandi. Dia langsung pamit pulang kerumahnya. Sementara aku melanjutkan rutinitasku yaitu menonton tv. Kulirik jam di dingding menunjukan pukul 14:15.
"wah... berati aku di kamar mandi sekitar 2 jam dong.." pikirku. Karena saat mau mandi tadi aku sempat melirik jam di dingding yang kalau tidak salah menunjukan pukul 12:20.
Terakhir diubah: