Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PENANTIAN PANJANG SEORANG ANAK

PERJAKA RICKY LEBIH BAIK DI AMBIL SAMA SIAPA?

  • IBU KANDUNGNYA

    Votes: 99 66,9%
  • IBU TIRINYA

    Votes: 9 6,1%
  • KAKAK KANDUNGNYA

    Votes: 29 19,6%
  • ADIK TIRINYA

    Votes: 9 6,1%
  • ORANG SELAIN ITU

    Votes: 2 1,4%

  • Total voters
    148
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Njirr .. tag nya ngeces .. bening" pulaaa.
 
"KAMU JANGAN PERNAH LUPAKAN IBU SAYANG". Itu merupakan kata terakhir yang aku dengar dari ibu ketika aku akan dibawa oleh ayah, hanya ucapan itu yang aku ingat sampai sekarang.

Tak ada anak yang mengingikan perceraian dalam hidupnya. Akan tetapi, Tuhan telah memilihkan jalan yang berbeda untukku. ayah dan ibu bercerai ketika aku akan memasuki SMP karena ayah selingkuh dengan sekretarisnya.

Ketika resmi bercerai aku dibawa ayah ke Jakarta sedangkan kakak perempuanku tetap tinggal bersama ibuku. Aku tidak di izinkan bertemu dengan ibu kecuali aku menyelesaikan sekolahku sampai SMA, kata ayah itu semua demi kebaikanku. Ternyata benar oleh karena itu aku selalu semangat sekolah sampai sekarang, tujuannya agar cepat-cepat bertemu dengan ibu.

Ketika pertama kali sampai di Jakarta ayah memperkenalkan sosok perempuan yang akan menggantikan peran ibu dan anaknya yang akan menjadi keluarga baruku. Awalnya aku menolak kehadiran mereka dalam hidupku, tapi seiring tumbuhnya aku menjadi dewasa aku terima karena bagaimana pun mereka adalah keluargaku.

•••••

Perkenalkan namaku Ricky Alvarez Siregar, usia 18 tahun. Aku bersekolah di SMA Negeri * Jakarta. Aku mempunyai tiga saudara, satu kakak perempuan, adik tiri perempuan dan adik tiri laki-laki. Aku saat ini tinggal bersama ayah dan keluarga barunya di Jakarta. Hobiku bermain futsal, selain Futsal aku juga sering ikut estrakurikuler Pencak Silat.

Aku sudah mempunyai pacar namanya Rahayu Oktaviana, dia adalah teman satu kelas adik tiriku. Kami pacaran sudah satu tahun delapan bulan, dia wanita keturunan China.

Aku akan memperkenalkan keluargaku.

Marlina Franciska Siregar, itu adalah nama ibuku dia berasal dari Bandung. Usianya saat ini adalah 39 tahun, dia cantik, kulitnya putih, rambut sedikit pirang, hidung mancung dan memiliki badan yang seksi. Sebelum menikah ibu adalah seorang model, tapi setelah menikah ia meninggalkan pekerjaannya.

Julian Alvarez, itu adalah nama Ayahku dia berasal dari Jakarta. Usianya saat ini 45 tahun, Hidung mancung, kulit putih dan rambut sedikit ikal. Sifatnya sangat tegas tapi sayang dia sedikit tempramental.

Veronica Ann, itu adalah nama Ibu tiriku dia wanita keturunan Amerika. Usianya saat ini 37 tahun, dia mempunyai wajah yang cantik, kulit putih cerah, rambut lurus, dan hidung yang mancung. Ketika menikah dengan ayah ia merupakan seorang janda, walaupun dia adalah ibu tiriku tapi sifatnya sangat baik terhadapku.

Alana Franciska Siregar, dia adalah kakakku. usianya saat ini 21 tahun. Dia seorang mahasiswi semester terakhir di Fakultas Ekonomi & Bisnis, jurusan Akuntansi di Universitas Terkenal di Kota Bandung.

Valerie Ann, dia adik tiriku. Dia adalah anak dari pernikahan ibu tiriku sebelumnya. Usianya 18 tahun, tapi lahirnya lebih dulu aku empat bulan. Ia satu sekolah denganku cuma beda kelas.

Adryann Alvarez, dia adalah anak hasil dari pernikahan ayah dengan ibu tiriku. Usianya saat ini adalah 8 tahun, ia sudah kelas 3 SD.

Jakarta, Mei

Seminggu sebelum perpisahan sekolah

"Ayah bolehkah nanti ibu hadir diperpisahan sekolahku?". tanyaku pada ayah sebelum menyantap makan malamku

"Tidak". ucap Ayah

"Tapi". belum selesai aku berbicara dia memotong ucapanku

"Nanti saja jika kamu sudah liburan".
potongnya, aku yang kesal atas penolakannya langsung pergi meninggalkan meja makan menuju kamarku.

"Padahal itu hari spesialku". gumamku sambil berjalan menuju kamarku

Di kamar, aku lalu membuka jendela kamar karena ingin merokok. Aku kemudian mengambil bungkus rokok dan korek di kantong, setelah itu aku langsung menghisapnya.

"Suttttt... Suttttt". aku menghisap rokok sambil menikmati angin malam di jendelaku

Aku menghisap rokok itu sampai habis kemudian mengambil kembali rokok dikantongku, ketika aku ingin menyalakan rokok tiba-tiba ada orang yang mengambilnya dari mulutku.

Ketika menengok kebelakang ternyata ia adalah ibu tiriku.

"Kenapa diambil?". ucapku sedikit kesal

"Ini makan dulu". katanya sambil menyodorkan piring yang berisi makanan kepadaku.

"Aku sudah kenyang, kembalikan rokokku!". ucapku

"Makan dulu". ucapnya

"Aku engga mau". ucapku

"Cepat makan, ntar tante kasih hadiah spesial". ucapnya membuatku penasaran

Karena penasaran aku lalu mengambil piring ditangannya dan duduk di samping kasurku.

"Tante mau ngasih hadiah apa?". tanyaku

"Habiskan dulu makanannya". aku lalu menghabiskan makananku dengan cepat

Kulihat ia pergi keluar, tak lama kemudian ia datang membawa sebuah gelas yang berisi air putih.

"Ini minumnya". tawarnya, aku langsung meminumnya sampai habis lalu menaruh gelas dan piring dibawah kasurku

"Jangan repot-repot tante". ucapku

"Gapapa tante ikhlas sayang". ucapnya, ia lalu duduk disampingku

"Emang tante mau kasih hadiah apa?". tanyaku ketika selesai makan

"Ini alamat ibumu". katanya sambil menyodorkan sebuah kertas

"Serius tante?". aku tidak percaya mendengar ucapannya

"Serius masa bohong". ucapnya

Aku kemudian mengambil kertas itu, ketika kulihat ternyata itu adalah photocopy kartu tanda penduduk ibu.

"Tante dapat ini darimana?". tanyaku penasaran

"Tadi tante membujuk ayahmu supaya memberitahu alamat ibumu". ucapnya

"Makasih bangat tante". ucapku

"Iya sama-sama, kalau begitu tante pamit dulu". ucapnya

"Satu lagi jangan terlalu banyak ngerokok". lanjutnya bicara

"Iya tante, sekali lagi aku ucapkan terimakasih atas perhatiannya". ucapku, ia membalasnya dengan senyuman lalu pergi meninggalkanku

Setelah itu aku langsung tidur karena esoknya akan menjemput ibu.

•••••

Paginya aku bangun sekitar pukul delapan, lalu pergi ke dapur untuk sarapan.

"Kamu mau ke Bandung naik apa?". tanya ibu tiriku ketika aku menyiapkan makan

"Mobil kayanya". jawabku

"Yaudah panasin dulu sana"
. perintahnya

"Iya sabar makan dulu". ucapku, lalu menghabiskan makan, setelah itu langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi kerumah ibuku.

Ketika semuanya selesai aku menghampiri ibu tiriku disofa untuk pamit padanya

"Aku berangkat dulu". ucapku lalu mencium tangannya

"Hati-hati dijalan, ingat jangan kencang-kencang naik mobilnya". ucapnya

"Siap". ucapku

Aku lalu pergi ke garasi, disana aku panaskan mobilku sebentar setelah itu berangkat menuju rumah ibu menggunakan Google Maps.

Bandung, Mei

Setelah kurang lebih enam jam sampailah aku di Bandung. Walaupun sempat salah jalan akhirnya aku sampai dirumah ibu, rumah yang selama ini aku rindukan.

Aku kemudian memarkirkan mobilku didepan rumah ibu lalu keluar dan berjalan menuju pintu rumahnya.

"Tok... Tok... Tok". aku mengetuk pintu

"Tok... Tok". aku kembali mengetuk pintu

"Iya sebentar". teriak seorang wanita didalam, tak lama kemudian pintu terbuka kulihat ia adalah ibuku

"Ternyata ibuku masih cantik seperti dulu". batinku melihat wajah ibu

"Cari siapa?". tanyanya, aku tak menyangka ternyata ibu tak mengenali wajahku

"Aku Ricky anakmu". ucapku, kulihat ia sedikit kaget mendengarnya

"Kamu Ricky?". ucapnya tak menyangka

"Iya, masa ibu tidak mengenal wajahku". ucapku

"Serius kamu Ricky?"
. ucapnya masih tak percaya, aku kemudian mengeluarkan dompetku dan memberikan kartu tanda pendudukku padanya

"Ini". ucapku memberikan KTP-ku, ia kemudian mengambilnya dari tanganku

"Ricky". ucapnya kemudian memelukku, akupun membalas pelukannnya

"Ibu kangen bangat sama kamu sayang, hiks-hiks". ucapnya sambil menangis di pundakku

"Aku juga kangen sama ibu". ucapku sedih sekaligus bahagia karena bisa kembali bertemu dengannya

"Kamu ternyata sudah besar sekarang". ucapnya masih menangis, aku lalu menenangkannya

"Udah jangan nangis bu". ucapku melepaskan pelukan kami lalu mengusap air mata dipipinya

"Ayo masuk sayang kamu pasti lelah". ucapnya menarik tanganku

"Aku mau pulang lagi bu". ucapku pura-pura

"Kenapa pulang lagi?". tanya ibu

"Percuma disini juga ibu sudah melupakanku, bahkan tadi ibu tidak mengenalku". ucapku

"Ibu tidak melupakanmu sayang. Ibu ingin menanyakan kabarmu tapi ibu tidak mempunyai kontak dan alamat ayahmu, ibu juga selalu mencari namamu di sosial media tapi tidak ada. Maaf jika ibu tidak mengenal wajahmu, kamu sudah banyak berubah sayang". ucap ibu, kulihat ia kembali mengeluarkan air matanya

"Jangan nangis lagi bu, aku tadi hanya mengetes saja kirain ibu melupakanku". ucapku

"Ih, kamu jahat". ucapnya sedikit kesal

"Hehe... Ayo masuk". ucapku padanya, lalu kami pun memasuki rumah

Di dalam rumah aku kemudian disuruhnya duduk di sofa

"Tunggu disini ibu mau menyiapkan makanan dan minuman dulu". ucapnya

"Jangan repot-repot bu". ucapku, tapi ia mengabaikannya lalu meninggalkanku sendiri di ruang tamu, sekitar sepuluh menit ia kembali membawa sebuah makanan dan minuman.

"Diminum dulu sayang". tawarnya, aku lalu meminumnya

"Oh iya kakak kemana?". tanyaku

"Gatau, biasanya jam segini sudah dirumah". ucap ibuku

"Dia kuliah atau kerja?". tanyaku

"Kuliah, zaman sekarang susah nyari kerja kalo cuma lulus SMA apalagi cowok". ucap ibuku

"Baguslah kalo gitu". ucapku

"Bagaimana kehidupanmu disana?". tanya ibu

"Gitulah sulit dijelaskan yang pasti lebih baik ketika tinggal disini". ucapku

"Sudah punya pacar dong sekarang?". tanyanya kembali

"Haha iyalah". ucapku

"Huh... Nakal ya sekarang udah mulai pacaran". ucapnya, aku hanya senyum mendengar ucapannya

"Awas jangan kelewatan pacarannya". ingatnya

"Siap".

"Aku sebenarnya kesini mau ngajak ibu ke Jakarta". ucapku

"Mau ngapain?". tanyanya

"Aku mau ibu hadir di acara perpisahan sekolahku minggu depan".
terangku

"Kan ada ibu barumu". ucapnya

"Iya tapikan kehadiran ibu lebih spesial dari siapapun". ucapku

"Hehe, bisa aja kamu". ucapnya

"Ibu mau kan?". ucapku

"Mau dong sayang". ucapnya sambil senyum

"Yaudah besok kita ke Jakarta". ucapku

"Cepat bangat kamu kan baru sampai". ucapnya

"Aku belum menyiapkan semuanya bu". ucapku

"Baiklah, besok kita ke Jakarta". ucapnya

"Oke".

Setelah itu kami ngobrol panjang sampai kakak datang

"Tok... Tok... Tok".

"Ibu". ucap seorang wanita

"Pasti itu kakakmu". ucap ibu lalu pergi membukakan pintu, tak lama ia datang bersama kakakku

"Itu adikmu sayang". kata ibu sambil menunjukku

"Hah? Ricky?". ucap kakakku kaget, ia kemudian langsung memelukku

"Sudah besar ternyata kamu". ucapnya sambil memelukku

"Iyalah kan dikasih makan". ucapku bercanda

"Ih... Nyebelin". ucapnya kemudian melepaskan pelukannya

"Gapapa, wle". ucapku mengejeknya

"Baru datang udah bikin kesal". ucap kakakku

"Bercanda kak". ucapku

"Sudah jangan bertengkar". ucap ibu

"Iya bu aku cuma bercanda tadi". ucapku

"Orang lagi serius dibercandain". ucap kakakku

"Iya maaf kak". ucapku sambil memegang tangannya

"Oh iya kakak mau ikut tidak ke Jakarta besok?". tanyaku

"Ngapain?". tanyanya

"Minggu depan aku wisuda". ucapku

"Gatau kakak lagi sibuk-sibuknya kuliah sekarang". ucap kakakku

"Yaudah kak". ucapku

Setelah itu kami bertiga makan bersama, esoknya aku dan ibuku berangkat ke Jakarta karena kakak tidak ikut bersama kami.
Dalam suku batak, marga anak diturunkan dari Ayah, bukan ibu. Hehe
 
mantab genre ini yang ditunggu.
mogalancar hu
 
ini suhu yg judulnya gairahku hadir gara gara nabrak mobil? alvaro?
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd