Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PENANTIAN PANJANG SEORANG ANAK

PERJAKA RICKY LEBIH BAIK DI AMBIL SAMA SIAPA?

  • IBU KANDUNGNYA

    Votes: 99 66,9%
  • IBU TIRINYA

    Votes: 9 6,1%
  • KAKAK KANDUNGNYA

    Votes: 29 19,6%
  • ADIK TIRINYA

    Votes: 9 6,1%
  • ORANG SELAIN ITU

    Votes: 2 1,4%

  • Total voters
    148
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.

youngmanhardman

Semprot Baru
Daftar
1 Dec 2018
Post
34
Like diterima
47
Lokasi
Jakarta, Indonesia
Bimabet
Ricky Alvarez

koqXlTXd_o.jpg


Marlina Franciska


MsZgVdWT_o.jpg


Julian Alvarez

ddh1hKhc_o.jpg


Alana Franciska

EaUDuXZe_o.jpg


Veronica Ann


1xJK9MdK_o.jpg


Valeria Ann

DyPyAtmM_o.jpeg


Rahayu Oktaviana

xX9P6PAl_o.jpg
 
Terakhir diubah:
"KAMU JANGAN PERNAH LUPAKAN IBU SAYANG". itu merupakan kata terakhir yang aku dengar dari ibu ketika aku akan dibawa oleh ayah, hanya ucapan itu yang aku ingat sampai sekarang.

Tak ada anak yang mengingikan perceraian dalam hidupnya. Akan tetapi, Tuhan telah memilihkan jalan yang berbeda untukku. Ayah dan ibu bercerai ketika aku kelas 1 SD karena ayah selingkuh dengan sekretarisnya, ketika resmi bercerai aku dibawa ayah ke Jakarta sedangkan kakak perempuanku tetap tinggal bersama ibuku, sejak saat itu aku tak pernah bertemu ibu maupun kakak perempuanku.

Ketika pertama kali sampai di Jakarta ayah memperkenalkan sosok perempuan yang akan menggantikan peran ibu dan anaknya yang akan menjadi keluarga baruku. Awalnya aku menolak kehadiran mereka dalam hidupku, tapi seiring tumbuhnya aku menjadi dewasa aku belajar menerima karena bagaimana pun mereka adalah keluargaku.

***

Perkenalkan namaku Ricky Alvarez, usia 18 tahun. Aku bersekolah di SMA Swasta daerah Jakarta. Aku mempunyai tiga saudara, satu kakak perempuan, adik tiri perempuan dan adik tiri laki-laki. Aku saat ini tinggal bersama ayah dan keluarga barunya di Jakarta. Hobiku bermain Futsal, selain Futsal aku juga sering bermain Badminton.

Aku sudah mempunyai pacar namanya Rahayu Oktaviana, dia adalah teman satu kelas adik tiriku. Kami pacaran dari kelas satu SMA sampai sekarang, walaupun pacaran sudah cukup lama tapi kami belum pernah melalukan hubungan seks, paling kami cuma ciuman saja.

Marlina Franciska, itu adalah nama ibuku dia berasal dari Bandung. Usianya saat ini adalah 40 tahun, dia cantik, kulitnya putih, rambut sedikit pirang, hidung mancung dan memiliki badan yang seksi. Sebelum menikah ibu adalah seorang model, tapi setelah menikah ia meninggalkan pekerjaannya.

Julian Alvarez, itu adalah nama Ayahku dia berasal dari Jakarta. Usianya saat ini 45 tahun, Hidung mancung, kulit putih dan rambut sedikit ikal. Sifatnya sangat tegas, aku tidak pernah melawan kata-katanya karena dia suka marah. Sebenarnya aku berani misalnya suruh lawan dia, tapi aku menghormati dia sebagai ayahku.

Veronica Ann, itu adalah nama Ibu tiriku. Usianya saat ini 38 tahun, dia mempunyai wajah yang cantik, kulit putih, rambut lurus dan mempunyai bentuk tubuh yang lebih seksi daripada ibu kandungku, mungkin itu yang membuat ayah selingkuh dengannya. Ketika menikah dengan ayah ia merupakan seorang janda.

Alana Franciska, dia adalah kakakku. usianya saat ini 21 tahun. Dia seorang mahasiswi semester terakhir di Fakultas Ekonomi & Bisnis, jurusan Akuntansi di Universitas Terkenal Kota Bandung.

Valerie Ann, dia adik tiriku. Dia adalah anak dari pernikahan ibu tiriku sebelumnya. Usianya 18 tahun, tapi lahirnya lebih dulu aku beberapa bulan. Ia satu sekolah denganku cuma kami beda kelas.

Adryann Alvarez, dia adalah anak hasil dari pernikahan ayah dengan ibu tiriku.

Jakarta, Mei

Seminggu sebelum perpisahan sekolah

"Ayah boleh engga minta alamat ibu?". ucapku, saat itu ayah sedang nonton TV

"Buat apa?". tanya Ayah

"Minggu depan aku wisuda, aku mau ibu datang". ucapku

"Yaudah nanti ayah kirim alamatnya di WA". ucap ayahku

"Oke, makasih". ucapku sangat senang

Paginya aku bangun sekitar pukul delapan, lalu pergi ke dapur untuk sarapan.

"Kamu mau ke Bandung kapan?". tanya ayah ketika aku sedang makan

"Gatau". jawabku

"Sekarang aja biar nanti pas hari kelulusan kamu engga capek". sarannya

"Iya juga". batinku

"Yaudah nanti siang aku ke Bandung". ucapku lalu menghabiskan makanan, setelah itu langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi

Ketika semuanya selesai aku menghampiri ayah dan ibu tiriku disofa untuk pamit

"Aku berangkat dulu". ucapku lalu mencium tangan kedua orang tuaku

"Mau berapa hari disana?". tanya ayah

"Paling dua atau tiga hari soalnya aku belum menyiapkan pakaian buat nanti wisuda". ucapku

"Yaudah, hati-hati". ucap ayah

"Jangan lupa salam buat kakakmu". ucap ayah

"Siap".

Aku lalu pergi ke garasi, disana aku panaskan mobilku sebentar setelah itu berangkat menuju rumah ibu menggunakan Google Maps.

Bandung, Mei

Setelah kurang lebih lima jam sampailah aku di Bandung. Walaupun sempat salah jalan akhirnya aku sampai dirumah ibu, rumah yang selama ini aku rindukan.

Aku kemudian memarkirkan mobilku didepan rumah ibu lalu keluar dan berjalan menuju pintu rumahnya.

"Tok... Tok... Tok". aku mengetuk pintu

"Tok... Tok". aku kembali mengetuk pintu

"Iya sebentar". teriak seorang wanita di dalam, tak lama kemudian pintu terbuka kulihat ia adalah ibuku

"Ibu? Ternyata ibuku tidak banyak berubah, ia masih cantik seperti dulu". batinku melihat wajah ibu

"Cari siapa?". tanyanya, rupanya ibu tak mengenali wajahku

"Aku Ricky anak ibu". ucapku, kulihat ia sedikit kaget mendengarnya

"Kamu Ricky?". ucapnya tak menyangka, wajar saja ia kaget karena kami sudah lama sekali berpisah

"Iya, ibu lupa sama aku?". ucapku

"Serius kamu Ricky?". ucapnya masih tak percaya, aku kemudian mengeluarkan dompetku dan memberikan KTP-ku padanya

"Ini". ucapku memberikan KTP-ku, ia kemudian mengambilnya dari tanganku

"Ricky". ucapnya kemudian memelukku, akupun membalas pelukannnya

"Ibu kangen sama kamu"

"Hiks... Hiks... Hiks". ucapnya sambil menangis di pelukanku

"Aku juga kangen sama ibu". ucapku sedih sekaligus bahagia karena bisa kembali bertemu dengannya

"Kirain kamu bakal lupa sama ibu".

"Aku engga mungkin lupa sama ibu". ucapku mengelus pundaknya

"Hiksss... Hiksss... Hiksss". ia masih menangis, bahkan dadaku sampai basah karena air matanya menembus bajuku

"Kamu sekarang kelas berapa?". ucap ibu sambil kedua tangannya memegang wajahku

"Kelas tiga". ucapku

"Rasanya kaya mimpi bisa ketemu sama kamu lagi". ucapnya, aku lalu mengusap air mata di pipinya

"Jangan nangis lagi, aku engga mau lihat ibu sedih". ucapku

"Ibu engga sedih sayang, ibu bahagia". ucap ibu

"Masuk dulu sayang, kamu pasti lelah". ucapnya

"Engga ah, aku mau pulang lagi bu". ucapku pura-pura

"Kenapa pulang lagi?". tanya ibu

"Percuma disini juga ibu udah lupain aku". ucapku

"Ibu tidak melupakanmu sayang. Ibu ingin menanyakan kabarmu tapi ibu engga punya kontak dan alamat ayahmu, ibu juga selalu mencari nama kamu di media sosial tapi tidak ada". kulihat ibu kembali mengeluarkan air matanya

"Jangan nangis lagi bu, aku cuma bercanda kok". ucapku

"Oh iya, aku engga punya media sosial bu". ucapku

"Pantesan, yaudah cepat masuk". ucapku padanya

Di dalam rumah aku langsung duduk di sofa, sambil melihat kondisi rumah ibu sekarang.

"Tunggu disini ibu mau menyiapkan makanan dan minuman dulu". ucapnya

Ia lalu meninggalkanku sendiri di ruang tamu, sekitar sepuluh menit ia kembali membawa sebuah makanan dan minuman.

"Ini sayang". tawarnya, aku lalu minum dahulu karena cukup lelah

"Oh iya kakak kemana?". tanyaku

"Gatau, main kali". ucap ibu

"Kakak kuliah atau kerja bu?". tanyaku

"Kuliah". ucap ibuku

"Baguslah". ucapku

"Bagaimana kehidupan kamu disana?". tanya ibu

"Baik". ucapku

"Oh iya, aku sebenarnya kesini mau ngajak ibu ke Jakarta". aku langsung bicara pada intinya

"Mau ngapain?". tanyanya

"Aku mau ibu datang di acara perpisahan sekolahku minggu depan". terangku

"Kan ada ibu barumu". ucapnya

"Iya tapi kan kehadiran ibu lebih spesial". ucapku

"Hehe, bisa aja kamu". ucapnya

"Ibu mau kan?". ucapku

"Mau dong". ucapnya sambil senyum

"Yaudah rabu kita ke Jakarta". ucapku

"Cepat bangat, disini dulu aja". protesnya

"Biar aku engga capek bu, lagian aku juga belum menyiapkan pakaian buat nanti". ucapku

"Yaudah iya sayang". ucap ibuku

Tak lama setelah itu tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

"Tok... Tok... Tok".

"Ibu". ucap seorang wanita

"Pasti itu kakakmu". ucap ibu lalu pergi membukakan pintu, tak lama ia datang bersama kakakku

"Itu siapa bu?". tanya kakakku pada ibu

"Itu Ricky, adikmu". kata ibu sambil menunjukku

"Hah? Ricky?". ucap kakakku kaget sama seperti ibu tadi

"Iya". ucap ibuku, kakak kemudian langsung memelukku

"Sudah besar ternyata kamu". ucapnya sambil memelukku

"Kamu kesini sama siapa?". tanya kakak

"Sendiri kak". ucapku

"Oh iya kakak mau ikut ke Jakarta engga hari rabu?". tanyaku

"Ngapain?". tanyanya

"Minggu depan aku wisuda". ucapku

"Emang kamu kelas berapa?". tanya kakak

"Kelas tiga, tahun ini lulus".

"Gimana mau ikut?". tanyaku

"Gatau kakak lagi sibuk sama tugas kuliah sekarang". ucap kakakku

"Yaudah kak". ucapku

"Maaf ya?". ucapnya merasa tak enak padaku

"Gapapa kak". ucapku

Tak terasa malam sudah tiba, kami pun terus ngobrol karena saling merindukan.

"Kamu mau tidur dimana? Ibu udah ngantuk". ucap ibuku, kulihat jam sudah menunjukkan pukul sepuluh

"Disini juga gapapa kok". ucapku

"Jangan disini banyak nyamuk, dikamar kakak aja". ucap kakakku

"Masa tidur sama kakak".

"Maksudnya kamu tidur dikamar kakak, kakak tidur di kamar ibu". terang kakakku

"Iya sayang, ibu tidur dulu". ibu lalu meninggalkan aku dan kakakku di ruang keluarga

"Kakak juga udah ngantuk, sini kakak antar ke kamar". ucap kakakku

Kami lalu masuk ke dalam kamar, kulihat rapih sekali kamar kakakku. Kamar ini dulunya tempat aku tidur bersama dia ketika masih kecil, aku jadi ingat masa lalu.

"Dulu kasurnya tingkat perasaan". ucapku pada kakak

"Iya, kamu masih ingat aja". kakak

"Iya dong, dulu kakak tidurnya diatas aku dibawah". ucapku

"Oh iya, ayah gimana kabarnya sekarang?". tanya kakakku

"Baik, kakak mau ketemu sama ayah?".

"Mau tapi ayah udah jahat sama ibu, kasihan tahu waktu ayah bawa kamu pergi ibu nangis terus". ucap kakakku

"Emang iya kak?". tanyaku

"Iya, tiap malam ibu selalu nangis".

"Kasian juga ya kak ibu". ucapku, ternyata bukan cuma aku yang sedih ibu juga sangat sedih ketika aku pergi dari sini

"Kak ada salam dari Ayah". ucapku

"Iya salam balik gitu, yaudah kakak tidur dulu, besok kuliah pagi soalnya". kakak

"Iya kak". lalu kakak meninggalkanku, tak lama setelah itu aku tidur dikamarnya

Tak terasa hari rabu pun tiba akhirnya aku dan ibuku berangkat ke Jakarta karena kakak tidak ikut bersama kami.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd