Episode 1
Jam menunjukkan pukul 21.30
Waktu yg terlalu malam utk seorang wanita masih berada dijalanan apalagi seorang diri.
Dewi 26tahun seorang pegawai bank yg habis lembur di kantornya.
Dengan masih menggunakan seragam kerjanya blazer yg berwarna biru serta rok span ketat berwarna biru gelap sekarang dia harus berjalan menyusuri gelapnya malam utk dpt sampai ke apartemennya.
Malem itu tidak seperti biasanya,dia harus pulang sendiri karena teman2nya yg lain sudah pulang sejak sore tadi.
15menit dia harus berjalan dgn cepat karena malam itu mulai sepi.hanya beberapa kendaraan saja yg lewat.
Akhirnya setelah berjalan dia sampai juga di apartemennya.
Sambil masuk ke lobby,dia menunggu lift yg akan membawanya ke lantai atas apartemennya.
"Ting".suara pintu lift terbuka.
Segera masuklah dia ke dalam lift yg kosong itu dan menekan angka 10 menandakan lantai apartemennya.
Pintu lift segera menutup namun disaat terakhir,ada tangan menahan pintu lift itu dan masuklah seorang laki2 dgn mengenakan hoodie serta topi yg menutupi kepalanya.
Laki2 itu menekan angka 12 dan pintu lift itu menutup.
"Ting..".akhirnya sampai di lantai 10.
Dewi pun keluar dari lift dan menuju ke kamar apartemennya.
Dikeluarkannya kunci pintu apartemennya dan diputarlah hingga terbuka pintunya.
Dewi menekan saklar lampu hingga menyala terang kamarnya.
Belum selesai dewi hendak menutup pintu tiba2 sebuah pukulan mendarat di perutnya hingga membuatnya langsung kesakitan dan sesak serta ambruk.
"Bug".suara hantaman di perutnya.
Matanya terasa berat dan berkunang2 akibat pukulan itu.akibatnya pandangannya menjadi kabur.
Skrg tubuhnya terasa diseret menuju ke atas ranjangnya dan dibaringkan terlentang.
Dewi berusaha menggerakkan tangan serta tubuhnya namun terasa berat.
Pandangannya masih terasa kabur namun dia masih menangkap sosok didepannya skrg adalah pria yg tadi 1lift dengannya.
Pria itu skrg merobek atasan yg dikenakan dewi hingga terbuka semua bajunya dan nampaklah payudara dewi yg berukuran 34B masih tertutupi bh krem yg senada dgn warna kulitnya.
Pria itu skrg menarik lepas rok yg dikenakan dewi hingga tersisa celana dalam krem yg senada dgn warna bh dewi.
Dewi menyadari apa yg akan dilakukan oleh pria dihadapannya.
Dgn sisa tenaga yg dimilikinya,berusaha ditendangnya pria itu namun apa daya,tenaga dewi terlalu lemah bagi pria itu.
Pria itu merobek bh dewi hingga terlepas dan terpampanglah dgn jelas payudara dewi.
Mulai dijilati puting coklat payudara dewi dari yg kiri ke kanan secara bergantian.
"Mmppp...jangan...mmpp..".erang dewi.
"Slurrpp...slurrrpp.."bunyi jilatan.
Kedua tangan dewi berusaha memukul dan mendorong pria itu namun sebuah pukulan di pipinya membuatnya nyaris kehilangan kesadarannya.
"Jangan melawan!"hardik pria itu.
Pandangannya menjadi kabur namun masih diliat samar2.
Dewi merasakan pria itu mengeluarkan sesuatu dari celananya.
Dirasanya celana dalamnya digeser kesamping dan bibir vaginanya terasa seperti dimasuki sesuatu.
Ya pasti,itu penis.dewi mulai panik saat penis itu mulai berusaha dan menembus vaginanya.
Penis itu masuk dan mulai mengisi lubang vaginanya.
Pria itu menggenjot vagina dewi dgn brutal.
"Akhhhh..sakiitt..pelann..sakiit..."erang dewi.
Tanpa pelumas,penis berukuran besar itu masuk dan mengaduk aduk lubang vaginanya.
Namun teriakan dan erangannya tidak membuat pria itu iba tp malah mempercepat hantaman penis di vaginanya.
"Akjhh..akkhh...sak..kkiiit..."erang dewi.
Pria itu mulai menyedot dan menjilati kedua payudara dewi bergantian sambil penisnya terus memompa vagina dewi tanpa henti.
Sudah hampir 10menit pria itu menggenjot vagina dewi namun belum ada tanda2 puas.
Pria itu melepaskan penisnya dan skrg dia mengambil tali serta mengikat tangan dewi ke ujung tiang ranjangnya,tangan kiri ke ujung kiri dan tangan kanan ke ujung kanannya.
Skrg kedua tangan dewi tidak dapat digerakkan akibat diikat ke ujung ranjang.
Pria itu kemudian mengambil barang dari tasnya dan mengeluarkan gunting besar,lakban,plastik serta sebuah pisau.
"Mau apa kamu..jangann bunuh saya..tolongg..mmpphh..."ronta dewi ketika mulutnya ditutup lakban.
Pria itu mulai kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina dewi lagi dan menggenjotnya.
"Plok..plok..plok.."bunyi hantaman penis di vagina dewi.
"Hhmmpp..hhmmpp...."erang dewi tertahan.
10menit pria itu memompa vagina dewi tanpa henti dan skrg sambil terus bergerak penisnya,dia mengambil plastik dan menutupkan ke kepala dewi setelah melepas lakban yg dimulut dewi lalu melakban bagian bawah palstiknya hingga dewi tidak bisa bernafas.
"Tooollongh...akkkhh...."jerit dewi.
Plastik itu nampak kembang kempis akibat dewi yg mulai kehabisan nafas serta vaginanya yg terus dihujani penis tanpa henti.
Kaki dan tangan dewi mulai mencengkram erat berusaha mencari pertolongan namun pria itu tidak menggubrisnya.
Skrg pria itu mengambil gunting dan mengarahkan ke puting payudara kanan dewi.
"Tahan ya..ini buat kenang2an".kata pria itu.
"Akkhh...kahhh...jan..***nn..akkkhh..."erang dewi semakin panik.
"Kress".suara puting itu digunting putus.
"Akkkkhhhhhhhhhhhh......."jerit dewi.
Matanya membelalak serta mulutnya semakin membuka namun oksigennya semakin habis..
Sakit tiada tara dirasakan dewi namun oksigennya semakin habis dan membuat dia tambah tercekik tidak bisa bersuara.
Darah segar mulai mengucur deras dari payudara dewi yg terpotong.
Pria itu semakin mempercepat genjotannya saat melihat dewi semakin sekarat.
"Hggkkkķ..hgggkkk...hggkkk.." dewi mulai kesulitan bernafas.
Muka dewi sudah mulai membiru dan matanya semakin melotot sementara dinding vaginanya semakin mencengkram penis pria itu hingga akhirnya disemburkannya sperma panas itu kedalam vagina dewi.
Dicabutnya penis itu dari vagina dewi dan diambilnya potongan puting payudara dewi itu lalu disimpannya ke dalam toples yg sudah disediakannya.
Dilihatnya diranjang,dewi sudah diam tidak bergerak sementara darahnya mengalir dari puting yg putus itu mulai membanjiri ranjang itu.
Pria itu mulai merapikan diri dan keluar dari apartemen dewi setelah dia menghapus semua sidik jarinya di apartemen itu.
Keesokan paginya
Di luar apartemen sudah banyak polisi yg berjaga dan memberikan garis police line sementara beberapa org polisi mulai keluar masuk bersama petugas medis.
Banyak wartawan mulai berkumpul.
Sebuah mobil sedan berhenti dan dari dalam muncul 4org bergegas masuk ke dalam apartemen itu menuju ke kamar tempat dewi ditemukan tewas.
"Pagi kap..baru saja ditemukan korban tewas akibat dibunuh".ujar seorg polisi di depan pintu apartemen.
Org yg dipanggil kapten itu melanjutkan masuk beserta 3org lainnya dan melihat TKP serta Dewi.
Mereka adalah detektif yg menangani kasus kriminal.dipimpin oleh kapten vijay.sementara 3org detektif lainnya adalah bambang,sinta dan dini.
Mereka mulai melihat2 serta mempelajari detail yg mungkin ditinggalkan pelakunya.
"Kalian cari info dan pelajari detailnya,ini bukan pembunuhan biasa".ujar kapten Vijay.
"Nampaknya korban mengalami perkosaan sebelum dibunuh".ujar dini.
"Putingnya dipotong..kejam sekali".ujar sinta.
"TKP bersih tanpa ada jejak pelaku".ujar bambang.
"Catat semua detail,minta laporan otopsi biar kita tahu kronologinya".ujar kapten vijay.
"Siap kap".ujar Dini.
Mereka pun meninggalkan ruangan itu setelah sebelumnya memfoto dan mengambil beberapa sampel yg ditemui.
Jam menunjukkan pukul 21.30
Waktu yg terlalu malam utk seorang wanita masih berada dijalanan apalagi seorang diri.
Dewi 26tahun seorang pegawai bank yg habis lembur di kantornya.
Dengan masih menggunakan seragam kerjanya blazer yg berwarna biru serta rok span ketat berwarna biru gelap sekarang dia harus berjalan menyusuri gelapnya malam utk dpt sampai ke apartemennya.
Malem itu tidak seperti biasanya,dia harus pulang sendiri karena teman2nya yg lain sudah pulang sejak sore tadi.
15menit dia harus berjalan dgn cepat karena malam itu mulai sepi.hanya beberapa kendaraan saja yg lewat.
Akhirnya setelah berjalan dia sampai juga di apartemennya.
Sambil masuk ke lobby,dia menunggu lift yg akan membawanya ke lantai atas apartemennya.
"Ting".suara pintu lift terbuka.
Segera masuklah dia ke dalam lift yg kosong itu dan menekan angka 10 menandakan lantai apartemennya.
Pintu lift segera menutup namun disaat terakhir,ada tangan menahan pintu lift itu dan masuklah seorang laki2 dgn mengenakan hoodie serta topi yg menutupi kepalanya.
Laki2 itu menekan angka 12 dan pintu lift itu menutup.
"Ting..".akhirnya sampai di lantai 10.
Dewi pun keluar dari lift dan menuju ke kamar apartemennya.
Dikeluarkannya kunci pintu apartemennya dan diputarlah hingga terbuka pintunya.
Dewi menekan saklar lampu hingga menyala terang kamarnya.
Belum selesai dewi hendak menutup pintu tiba2 sebuah pukulan mendarat di perutnya hingga membuatnya langsung kesakitan dan sesak serta ambruk.
"Bug".suara hantaman di perutnya.
Matanya terasa berat dan berkunang2 akibat pukulan itu.akibatnya pandangannya menjadi kabur.
Skrg tubuhnya terasa diseret menuju ke atas ranjangnya dan dibaringkan terlentang.
Dewi berusaha menggerakkan tangan serta tubuhnya namun terasa berat.
Pandangannya masih terasa kabur namun dia masih menangkap sosok didepannya skrg adalah pria yg tadi 1lift dengannya.
Pria itu skrg merobek atasan yg dikenakan dewi hingga terbuka semua bajunya dan nampaklah payudara dewi yg berukuran 34B masih tertutupi bh krem yg senada dgn warna kulitnya.
Pria itu skrg menarik lepas rok yg dikenakan dewi hingga tersisa celana dalam krem yg senada dgn warna bh dewi.
Dewi menyadari apa yg akan dilakukan oleh pria dihadapannya.
Dgn sisa tenaga yg dimilikinya,berusaha ditendangnya pria itu namun apa daya,tenaga dewi terlalu lemah bagi pria itu.
Pria itu merobek bh dewi hingga terlepas dan terpampanglah dgn jelas payudara dewi.
Mulai dijilati puting coklat payudara dewi dari yg kiri ke kanan secara bergantian.
"Mmppp...jangan...mmpp..".erang dewi.
"Slurrpp...slurrrpp.."bunyi jilatan.
Kedua tangan dewi berusaha memukul dan mendorong pria itu namun sebuah pukulan di pipinya membuatnya nyaris kehilangan kesadarannya.
"Jangan melawan!"hardik pria itu.
Pandangannya menjadi kabur namun masih diliat samar2.
Dewi merasakan pria itu mengeluarkan sesuatu dari celananya.
Dirasanya celana dalamnya digeser kesamping dan bibir vaginanya terasa seperti dimasuki sesuatu.
Ya pasti,itu penis.dewi mulai panik saat penis itu mulai berusaha dan menembus vaginanya.
Penis itu masuk dan mulai mengisi lubang vaginanya.
Pria itu menggenjot vagina dewi dgn brutal.
"Akhhhh..sakiitt..pelann..sakiit..."erang dewi.
Tanpa pelumas,penis berukuran besar itu masuk dan mengaduk aduk lubang vaginanya.
Namun teriakan dan erangannya tidak membuat pria itu iba tp malah mempercepat hantaman penis di vaginanya.
"Akjhh..akkhh...sak..kkiiit..."erang dewi.
Pria itu mulai menyedot dan menjilati kedua payudara dewi bergantian sambil penisnya terus memompa vagina dewi tanpa henti.
Sudah hampir 10menit pria itu menggenjot vagina dewi namun belum ada tanda2 puas.
Pria itu melepaskan penisnya dan skrg dia mengambil tali serta mengikat tangan dewi ke ujung tiang ranjangnya,tangan kiri ke ujung kiri dan tangan kanan ke ujung kanannya.
Skrg kedua tangan dewi tidak dapat digerakkan akibat diikat ke ujung ranjang.
Pria itu kemudian mengambil barang dari tasnya dan mengeluarkan gunting besar,lakban,plastik serta sebuah pisau.
"Mau apa kamu..jangann bunuh saya..tolongg..mmpphh..."ronta dewi ketika mulutnya ditutup lakban.
Pria itu mulai kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina dewi lagi dan menggenjotnya.
"Plok..plok..plok.."bunyi hantaman penis di vagina dewi.
"Hhmmpp..hhmmpp...."erang dewi tertahan.
10menit pria itu memompa vagina dewi tanpa henti dan skrg sambil terus bergerak penisnya,dia mengambil plastik dan menutupkan ke kepala dewi setelah melepas lakban yg dimulut dewi lalu melakban bagian bawah palstiknya hingga dewi tidak bisa bernafas.
"Tooollongh...akkkhh...."jerit dewi.
Plastik itu nampak kembang kempis akibat dewi yg mulai kehabisan nafas serta vaginanya yg terus dihujani penis tanpa henti.
Kaki dan tangan dewi mulai mencengkram erat berusaha mencari pertolongan namun pria itu tidak menggubrisnya.
Skrg pria itu mengambil gunting dan mengarahkan ke puting payudara kanan dewi.
"Tahan ya..ini buat kenang2an".kata pria itu.
"Akkhh...kahhh...jan..***nn..akkkhh..."erang dewi semakin panik.
"Kress".suara puting itu digunting putus.
"Akkkkhhhhhhhhhhhh......."jerit dewi.
Matanya membelalak serta mulutnya semakin membuka namun oksigennya semakin habis..
Sakit tiada tara dirasakan dewi namun oksigennya semakin habis dan membuat dia tambah tercekik tidak bisa bersuara.
Darah segar mulai mengucur deras dari payudara dewi yg terpotong.
Pria itu semakin mempercepat genjotannya saat melihat dewi semakin sekarat.
"Hggkkkķ..hgggkkk...hggkkk.." dewi mulai kesulitan bernafas.
Muka dewi sudah mulai membiru dan matanya semakin melotot sementara dinding vaginanya semakin mencengkram penis pria itu hingga akhirnya disemburkannya sperma panas itu kedalam vagina dewi.
Dicabutnya penis itu dari vagina dewi dan diambilnya potongan puting payudara dewi itu lalu disimpannya ke dalam toples yg sudah disediakannya.
Dilihatnya diranjang,dewi sudah diam tidak bergerak sementara darahnya mengalir dari puting yg putus itu mulai membanjiri ranjang itu.
Pria itu mulai merapikan diri dan keluar dari apartemen dewi setelah dia menghapus semua sidik jarinya di apartemen itu.
Keesokan paginya
Di luar apartemen sudah banyak polisi yg berjaga dan memberikan garis police line sementara beberapa org polisi mulai keluar masuk bersama petugas medis.
Banyak wartawan mulai berkumpul.
Sebuah mobil sedan berhenti dan dari dalam muncul 4org bergegas masuk ke dalam apartemen itu menuju ke kamar tempat dewi ditemukan tewas.
"Pagi kap..baru saja ditemukan korban tewas akibat dibunuh".ujar seorg polisi di depan pintu apartemen.
Org yg dipanggil kapten itu melanjutkan masuk beserta 3org lainnya dan melihat TKP serta Dewi.
Mereka adalah detektif yg menangani kasus kriminal.dipimpin oleh kapten vijay.sementara 3org detektif lainnya adalah bambang,sinta dan dini.
Mereka mulai melihat2 serta mempelajari detail yg mungkin ditinggalkan pelakunya.
"Kalian cari info dan pelajari detailnya,ini bukan pembunuhan biasa".ujar kapten Vijay.
"Nampaknya korban mengalami perkosaan sebelum dibunuh".ujar dini.
"Putingnya dipotong..kejam sekali".ujar sinta.
"TKP bersih tanpa ada jejak pelaku".ujar bambang.
"Catat semua detail,minta laporan otopsi biar kita tahu kronologinya".ujar kapten vijay.
"Siap kap".ujar Dini.
Mereka pun meninggalkan ruangan itu setelah sebelumnya memfoto dan mengambil beberapa sampel yg ditemui.
