Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Panji Asmorobangun


Fiona

Drop of a hat she's as willing as
Playful as a pussy cat
Then momentarily out of action
Temporarily out of gas
To absolutely drive you wild, wild
She's out to get you

She's a Killer Queen
Gunpowder, gelatine
Dynamite with a laser beam
Guaranteed to blow your mind
Anytime....



Fiona, wanita yang kini selalu membuatku "meledak". Jujur, aku sekarang tergila-gila padanya. Apakah aku tergila-gila karena sexnya atau pada pribadinya, aku tak mengerti. Yang jelas tiada malam yang kulewatkan tanpa bercinta dengan dia.

Sambil terus menjelajah bibirnya, malam itu aku menuntun pelang-pelan Fiona ke ranjang. Dengan mata yang masih terpejam, Fiona menurut saat aku baringkan di ranjang. Desahan halus yang di keluarkannya membuatku semakin bernafsu dan segera saja lidahku berpindah tempat ke bagian leher nya dan turun ke bagian dadanya.

Setelah menanggalkan kaosnya, kedua tanganku yang menelusuri punggungnya, mencari kaitan BHnya dan segera saja saya lepaskan begitu menemukannya. Dengan satu tarikan saja, terlepas lah penutup payudaranya dan dua gunung putih mulus dengan pentil yang ranum terpampang indah di hadapanku. Aku remas dengan perlahan ke dua susu montok Fiona yang besar dan kenyak itu.

"Sshhhh... Ahhhhhh" desah Fiona.
Puting susu yang berwarna pink itu tak luput dari serangan lidahku, setiap kali aku jilati pentil susu nya yang mungil itu Fiona mendesah pelan dan itu membuat aku semakin terangsang. Kontolku sudah menegamg dari tadi, terhalang, oleh celana dalam yang masih aku kenakan.

Pentil susu nya yang mungil dan kenyal terasa enak sewaktu aku menyedotnya, bergantian dari payudara kanan ke payudara kiri. Namun desahannya serta gerakan-gerakan tubuhnya yang menandakan kalau ia juga sudah sangat terangsang, membuat aku tak tahan untuk segera bergerilya menelusiri bagian perutnya yang ramping itu.

Ketika aku ingin melepaskan celana hot pantnya, tiba-tiba dengan secepat kilat ia menahan tanganku.

"Jangan Say!'
"Kenapa...?"
"Aku lagi datang bulan Say."
"Waduh.... Gimana nih? "
"Pokoknya gak boleh ke sini ya Say," Fiona langsung bangkit dan duduk di atas tempat tidur.

"Kamu tiduran aja ya Say. Aku tetep bisa puasin kamu kok." kata Fiona.

"Kasihan kan titit kamu udah bangun, masa harus tidur lagi sih....?" kata dia sambil menunjuk ke arah kontol saya yang sudah membusung menonjol dari balik celana dalamku.

Tiba-tiba Fiona melorotkan celana dalamku. Aku hanya bisa diam saja ketika Fiona melakukan hal seperti itu, aku hanya pasrah dan membiarkan istriku itu memgang kendali.

Burungku yang sudah lepas dari sangkarnya itu menjulang dengan gagahnya. 17cm, lumayan besar untuk ukuran orang asia tenggara.

Kemudian Fiona memegang kejantananku, dengan perlahan dia mengocokny naik dan turun seirama. Tanganku mencengkram spre kasur nerasakan nikmatnya kocokan istriku itu. Di hadapanku, Fiona tersenyum manis sambil terus mengocok kemaluanku, semakin lama semakin cepat saja kocokkannya.

Nafasku memburu cukup kencang dan jantung saya berdetak semakin tak beraturan di buatnya. Walaupun dulu aku suka coli, tapi pengalaman dikocokan oleh seorang istri adalah pengalaman yang jauh lebuh nikmat.

Ditambah lagi dengan pemandangan dua gunung putih yang montok yang ikut bergoyang karena gerakan Fiona yang sedang mengocok kejantananku, bergantian dengan kanan dan kiri.

"Sayang......mau keluar nih..." kataku dengan lirih sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan ini.

"Bentar....tahan dulu Say...." jawabnya sembari melepaskan kocoknya.

"Loh kok dilepas....?" tanyaku kaget, sedikit kecewa.

Tanpa menjawab pertanyaanku, Fiona memposisikan pantatku di pangkuannya lalu mendekatkan payudaranya ke arah kontolku. Jujur, waktu itu aku nggak ngerti maksudnya mau apa.

Fiona menjepit kontolku dengan ke dua payudaranya yang montok dan juga besar itu. Sensasi yang sangat luar biasa saya dapatkan dari kejantananku yang di jepit oleh dua gunung putih itu.

Dia kembali mengocokkan kejantananku yang di jepit di antara ke dua payudara nya yang montok. Kini badanku yang berat ini ditahan dipangkuannya. Sekejur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yang lebih besar dari pada kocok kan dengan tangannya tadi.

"Enak nggak Sayang....?" tanya nya lirih kepada saya sambil menatap mata saya.

"Gilaaa.... enak sekali Sayang...... terus kocok Say."

Sesekali mulut Fiona mengecup kepala penisku sambil memainkan lidahnya menari-nari di sana.

"Aaaaaa... aaaahhhhhhhhhhh.........oooooohhhhhhh............." desahnya sambil kembali memejamkan mata nya.

Kocokkan serta jepitan payudaranya yang montok itu semakin keencang semakin membuatku makin lupa daratan saja.

"Sayang.... Aku keluar....."

"CROT,, CROTTTTT.. CROOOTTTT.."
Tanpa bisa ku tahan lagi, semburan lahar panas yang kental dan juga segar itu tumpah keluar dan membasahi leher Fiona dan sebagian area dadanya. Seluruh tubuhku terasa lemas seketika dan hanya bisa bersandar di di tempat tidur. Aku melihat ke Fiona yang saat itu bangkit berdiri dan mencari tissu, untuk membersihkan bekas spermaku di dada dan lehernya.

"Kamu puas nggak, Say....?" tanya Fiona istriku.

Aku hanya mengangguk dan membalasnya senyuman. Lalu kami pun saping berciuman kembali.

Malam itu aku sampai tiga kali berejakulasi tanpa penetrasi ke vagina istriku itu. Dia amat pandai memuaskanku, entahlah aku rasa semua bagian tubuhnya bisa membuatku "meledak".

Bersambung....
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd