"Terus kita ngapain sekarang?" kata Ucup
"Coli lagi Cup?" kata Joni
"Gua juga udah ngaceng lagi" kata Heri
Mereka pun mengambil gelas dari dapur dan mulai mengocok kontol mereka lagi sambil membayangkan Popi.
"Mmmmmmh gua demen banget toketnya ini cewek" kata Ucup
"Gua doyan pantatnya Cup" kata Joni
"Gua penasaran ngentotin ini cewek pas mau sama mau" kata Heri
Mereka pun menumpahkan sperma mereka ke gelas dan menaruhnya di kulkas. Sudah tiga wadah berisi peju di kulkas untuk diberikan kepada Popi nanti. Setelah itu mereka kembali menunggu Popi hingga bangun.
Sekitar pukul 7 malam Popi terbangun. Dia berharap apa yang menimpanya sepanjang sore tadi hanya mimpi buruk. Dia berharap keempat pria yang bergantian memperkosanya itu tidak ada dan pemerkosaan tadi hanyalah mimpi buruk. Namun ketika Popi membuka mata, keempat pria itu ada dikamarnya.
"Eh non Popi udah bangun" kata Joni
"Panggil yang lain Cup" pinta Joni ke Ucup
"Bos, Her, udah bangun nih" kata Heri dari luar kamar
Popi pun mendadak lemas. Dia tau dia akan diperkosa lagi. Dia tau dia akan dipaksa melayani mereka lagi. Dan kali ini akan lebih dari sebelumnya.
"Udah bangun non?" tanya Jack
"Udah" jawabnya ketus
"Duh jutek bener" kata Jack sambil membuka celananya
"Mau langsung ngentot? Memek gw masih perih gini" protes Popi
"Memeknya perih, mulutnya kan engggak hehehe" kata Jack
Jack menghampiri Popi dan mengarahkan kontolnya ke Popi. Popi mendekatkan mulutnya ke kontol Jack dan kemudian protes
"Bau banget kontolnya. Cuci dulu ah baru gw sepong" kata Popi
Kemudian Popi sadar omongannya bisa membahayakan, Popi buru-buru minta maaf
"Eh, maaf maaf bang Jack. Popi nggak maksud gitu. Sini Popi sepong" kata Popi
"Bener juga kamu. Kontol abang bau. Abang cuci dulu ya" kata Jack sambil balik badan menuju kamar mandi
"Heh loe semua juga bersihin kontol loe. Biar non Popi nggak kebauan pas nyepong. Jangan jorok" kata Jack
Mereka pun beramai-ramai menuju kamar mandi dan mencuci kontol mereka meninggalkan Popi dengan heran. Kenapa mereka tiba-tiba baik? Kenapa Bang Jack nggak marah dibilang begitu? Tadi sore kalo Popi ngomong begitu pasti udah ditampar dan dicambuk. Popi heran.
"Ah mungkin mereka mikir gw udah ditangan mereka. Atau mereka ngerasa bersalah. Atau mereka pengen ngentotin gw tanpa paksaan" kata Popi
Sementara itu di kamar mandi...
"Bos kok kita nurut apa kata si lonte itu sih?" kata Ucup
"Tau bos. Kok bos nggak marah dibilang kontolnya bau?" kata Heri
"Tadi sore udah abis tuh kalo dia ngomong gitu" lanjut Joni
"Hehehe tenang aja. Rencana gua malam ini kita bikin jadi malam yang nggak akan terlupakan dan akan jadi awal mula dari semuanya" kata Jack
"Jelasin rencananya dong bos biar kita paham" kata Heri
"Gampang kok rencana gua. Kita entotin dia semaleman. Jangan kasih lengah. Daritadi kan kita videoin dia, kita gunain aja buat ngentotin dia tiap hari mulai besok. Tiap dia pulang sekolah kita gantian aja. Senin jatah gua, selasa elu Her, rabu elu Jon, kamis elu Cup, jumat barengan, sabtu minggu biar libur dia"
"Ide bos brilian banget. Kita bisa cicip memek itu lonte seminggu dua kali" kata Joni
"Makanya sekarang kita baikin aja. Tapi tetep entot semau kita" kata Jack
"Keluar dari sini kita berbaik hati dulu. Pake baju kita, terus kita kasih makan" lanjut Jack
"Baik banget bos itu orang yang kita perkosa malah kita kasih makan" kata Ucup
"Kita kasih makan dia biar dia kuat. Emang lu mau Cup ngentot cewek lemes terus pingsan pas lagi lu entot?" sahut Jack
"Hahaha bener juga lu bos. Ngentot cewek pingsan nggak seru. Nggak ada desahannya" jawab Joni diikuti tawa yang lain
Mereka pun keluar dari kamar mandi dan mendapati Popi dikasur. Popi masih menatap curiga namun keempat pria itu berusaha meyakinkan Popi. Mereka bukannya menyerbu Popi malah justru memakai pakaian mereka dan membuka kunci pintu kamar Popi. Ucup keluar bersama Heri meninggalkan Joni dan Jack di kamar.
"Kok pada keluar? Itu mau ngapain? Mau kemana?" tanya Popi curiga
"Pada kebawah Non. Sebentar kok" kata Jack
"Mau ngapain?" tanya Popi
"Tunggu aja" kata Jack
Beberapa menit kemudian Ucup dan Heri kembali membawa nampan berisi makanan dan menyuguhkan di kasur Popi layaknya ia adalah seorang putri. Popi makin kaget.
"Kok baik banget kalian ini?" kata Popi kaget menatap dua potong ayam goreng dan susu hangat dihadapannya
"Kita nggak barbar Non. Kita tau Non Popi lapar kan?" kata Heri
"Kalian udah masukin apa di makanan ini? Racun?" kata Popi
"Hahahaha mana mungkin kita ngeracun Non? Lah kita kan masih ada jadwal ngentot. Kalo Non mati masa kita ngentotin mayat?" kata Ucup
"Heh Cup omongan dijaga Cup" kata Jack
"Kita nggak mungkin ngeracun Non Popi. Buat apa kita ngeracun Non Popi?" lanjut Jack
"Supaya gw nggak ngomong ke orang-orang kalo kalian merkosa gw?" sahut Popi
"Kalo buat ngebungkam mulut Non sih nggak perlu ngeracun. Non mau nggak video ini disebar? Di hp Joni ada video Non nikmatin didoggy sama Joni. Mau disebar?"
"Jangan please. Jangan disebar." pinta Popi
"Nah kalo gitu Non nggak boleh ngomong sama siapa-siapa. Kita nggak akan nyebar. Gimana?"
"Oke oke gw nggak akan ngomong sama siapapun" kata Popi
"Tuh kan nggak perlu pake racun"
Popi terdiam. Dia masih menyimpan curiga terhadap makanan. Popi terpikirkan bahwa makanan itu sudah diberikan obat perangsang.
"Gw tau. Makanan ini udah dikasih obat perangsang ya?" tanya Popi
"Duh Non Popi ini curigaan banget. Kita-kita ini nggak perlu obat perangsang buat bisa ngentotin orang. Kita-kita lebih suka main paksa daripada main obat. Toh reaksinya sama aja. Ujung-ujungnya juga sama-sama nikmatin dientot sama kita-kita" kata Jack
"Udah cepetan dimakan aja. Kita tau loe laper" kata Ucup
Akhirnya Popi pun memakan makanan itu dengan lahap karena dia sendiri kelaparan belum makan dan harus melayani 5 laki-laki dari pagi. Semuanya menghabiskan tenaga. Dalam waktu 20 menit 2 potong ayam dan seporsi nasi itu habis namun ia belum merasa kenyang.
"Hmmmm...boleh minta tambah nggak?" tanya Popi
"Boleh...boleh... Cup ambil lagi Cup" perintah Jack
"Siap Bos" kata Ucup yang langsung bergerak mengambil seporsi makanan dari bawah
"Tenang aja Non. Kita nggak kejam. Kita nggak akan ngebiarin Non kelaparan. Tenang aja" kata Heri
"Ma...makasih" kata Popi
Ucup datang lagi membawa makanan tambahan dan disantap dengan lahap makanan itu. Hanya butuh 15 menit untuk Popi menghabiskan makanan itu. Waktu menunjukan pukul 8.15 dan Popi perut Popi sudah terisi. Popi hampir melupakan bahwa keempat orang yang ada dikamarnya adalah pemerkosa dirinya dan akan memperkosa lagi sampai ketika Jack mulai membuka lagi pakaiannya.
"Udah wangi nih Non hehehe" kata Jack mengarahkan kontolnya ke mulut Popi
Popi pun mengendus kontol Jack dan sudah nggak bau seperti tadi namun Popi masih enggan mengulum kontolnya. Ia hanya menggunakan tangannya untuk mengocok kontol Jack. Sesekali Popi memukulkan kontol Jack ke toketnya, namun bukan itu yang dicari Jack.
"Non, pake mulut dong" pinta Jack dengan halus
Popi nggak bergeming. Dia tetap hanya mengocok kontol Jack dengan tangannya. Lama-lama kesabaran Jack habis dan ia menjambak rambut Popi.
"Heh perek bangsat, loe udah dibaikin ngelunjak ya. Sepong kontol gua cepet!" kata Jack
"AAAH! Iya iya..." kata Popi
Popi pun langsung mengulum kontol Jack dan melakukan oral sex. Memajumundurkan kepalanya dan menjilati ujung kontol Jack dilakukan Popi.
"Ooooh iya gitu. Enak banget sepongan loe" kata Jack sambil mengusap rambut Popi.
Popi melanjutkan sepongannya sampai ketika Jack mencabut kontolnya dan berbaring ditempat tidur. Jack ingin Popi diatas.
"Loe tau mesti ngapain" kata Jack
Popi pun beranjak menuju kasur dan menindih Jack, mengarahkan kontol Jack untuk penetrasi ke memeknya. Pelan tapi pasti Popi memasukan kontol Jack ke memeknya.
"Ssssshhh...mmmmhhh...aaaaaah" desah Popi
Blessss.... Dengan sekali hentakan dari Jack yang nggak sabar, kontol itu pun langsung ambles ke memek Popi
"AAAAAH!" Pekik Popi kaget
"Kalo ngikutin tempo loe nggak selesai-selesai. Sekarang goyang" kata Jack
Popi pun menggerakan pantatnya naik turun memberikan servis terbaik kepada Jack. Tubuhnya bergerak sensual membuat Jack makin bernafsu dan mengambil alih gerakan Popi dengan meleteakan tangannya di pinggul Popi dan menaikturunkan tubuh Popi. Jack mengatur gerakan tubuh Popi agak lebih cepat.
"Aaaaah aaaaah aaaaah mmmmmmh aaaaaah oooouuuuuhhh" desah Popi
Ketiga orang yang lain pun nggak tahan kalo cuma nonton. Mereka menghampiri Popi dan menggerilya tubuh Popi. Heri menjambak rambut Popi dan melumat bibirnya, Joni meremas bokong Popi, Ucup bermain dengan toket Popi.
"Mmmmmpphhh...mppphhh...hmmmmppphh..." desah Popi yang terbungkam oleh lumatan Heri.
"Sekarang Jon!" perintah Jack tiba-tiba kepada Joni seraya menghentikan goyangannya
"Apa? Sekarang apa?" kata Popi panik
Joni yang sudah memposisikan dirinya dibelakang Popi langsung agak menunggingkan Popi dan melakukan penetrasi ke anus Popi.
"Jangan! Jangan disituuuu" kata Popi
Namun tidak dihiraukan oleh Joni. Ia tetap berusaha memasukan kontolnya ke anus Popi. Popi coba berontak namun apalah daya seorang gadis SMA melawan 4 orang satpam berbadan lumayan besar. Popi pun mengingat sakitnya anal sex dengan Ben. Popi mulai merasakan sakitnya namun Joni enggan berhenti walaupun Popi kesakitan.
"Aduh! Aduh sakiiit... Udah... Udaaaah...ssakiiittt... AAAAAAAH" pekik Popi kesakitan
Blessss... Joni berhasil melakukan penetrasi di anus Popi.
"Hehehe pesta dimulai Non" bisik Joni
"Kalian biadab. Bangsat kalian" kata Popi
Joni dan Jack mulai menggoyang tubuh Popi. Popi hanya bisa meringis kesakitan saat dua kontol itu bersamaan menggoyang memek dan anusnya. Popi belum pernah merasakan double penetration, dan malam ini Popi disandwich. Jack dan Joni mempercepat tempo permainan mereka.
"Ooooouuuh aaaaaah fuck sakiiitt ooooouuuhhh" desah Popi
"Aaaaah aaaaah aaaah uuuuuh aaaaaah aaahhhhh ampuuuuuun" lanjut Popi
Kedua pria itu malah mempercepat goyangan mereka. Membuat Popi makin kesakitan.
"Heh lu berdua diem aja. Itu mulut sama tangan nganggur" seru Jack kepada Ucup dan Heri
"Eh kita keenakan ngeliat bos sama Joni ngentot ini cewek" kata Ucup
"Elu duluan Cup minta jatah sepong biar gua yang ngerekam" kata Heri yang mengambil gambar aksi mereka
Ucup pun ikut kedalam aksi gangbang dengan mengarahkan kontolnya ke mulut Popi.
"Mmmmmppphhh...mmmmpppph..." rintihan dan desahan Popi terhalang akibat kontol Ucup yang menyeruak masuk mulut Popi
Mereka pun menggenjot Popi tanpa ampun. Jack di memek, Joni di anus, Ucup di mulut. Ketiganya sangat menikmati tubuh gadis itu sementara si gadis malang itu menderita akibat diperkosa di semua lubangnya.
Tiba-tiba...
CKLEK... Pintu kamar Popi dibuka.
"Apa-apaan nih?" Ben pulang bersama Mia
"Heh ada apaan nih? Apa-apaan nih? Itu Popi diapain?" kata Ben dengan nada keras
Ucup pun melepas kontolnya dari mulut Popi. Heri yang berada paling dekat dengan Ben pun panik.
"EH...eeh...enggak...cabut cabut" kata Heri panik
"Heri nggak usah panik loe. Santai aja" kata Jack
Popi pun merasa mendapat angin segar. Mendapat pertolongan. Ia merasa akan segera bebas dari pemerkosaan jahanam ini. Dia pun mengadu pada Ben.
"Bang...bang Ben tolongin Popi bang... Popi diperkosa bang" kata Popi
Popi mencoba meronta untuk melepaskan dirinya dari sandwich Jack dan Joni.
"Lepas nggak! Lepaaas" pinta Popi
Mereka nggak bergeming. Jack dan Joni masih menancapkan kontol mereka di memek dan anus Popi. Ben menghampiri Heri yang memegang kamera dan merampas kameranya.
"Apaan nih? Loe apa-apaan ngerekam gini?" kata Ben
"E...enggak bang. Ampun bang" kata Heri ketakutan
"Udah dari kapan loe loe semua begundal perkosa adek gua?" tanya Ben
"Dari siang bang" jawab Heri
"Ini kamera gua yang pegang. Loe sana ikut ngentot adek gua sama yang lainnya"
Sontak saja kata-kata Ben membuat Popi kaget. Popi nggak menyangka Ben yang ia kira akan menyelamatkannya ternyata malah mempersilakan Heri memperkosa dirinya.
"Bang...kok abang nggak nolongin Popi?" tanya Popi dengan lemas
"Eh asal loe tau ya. Mereka ini yang ngasih tau kita loe sendirian dirumah dan telanjang tanpa busana hahaha" kata Jack
"Terima kasih bosku" kata Jack
Popi menatap Ben dan Mia dengan tatapan nggak percaya. Ia ingin menangis rasanya. Mia menghampiri Popi seraya membisikan sesuatu.
"Nikmatin kontol-kontolnya ya sayang..." kata Mia
Popi menatap Mia dengan sedih sementara laki-laki itu kegirangan. Mereka makin buas menyantap Popi. Mereka makin brutal memperlakukan Popi. Sementara Ben turun dan mengambil mangkuk kosong.
"Heh ini ntar kalo udah mau crot tuang kesini aja" kata Ben
"Siap bos!" kata mereka
Ben dan Mia bergantian merekam aksi pemerkosaan Popi. Jack yang sudah sedari tadi menggenjot Popi menyemprotkan pejunya kedalam mangkuk. Posisi Jack digantikan oleh Ucup. Heri menggantikan Ucup memperkosa mulut Popi.
"Mmmmmmpppphhhh...aaaaah...mmmmppphhh" desah Popi
Tak lama kemudian Joni mencapai klimaks dan menuang pejunya kedalam mangkuk tadi. Heri mencabut kontolnya dari mulut Popi dan memasukannya kedalam anus Popi. Lagi-lagi sandwich namun kali ini tak ada yang menyumpal mulutnya.
"Aaaaah aaaaah oooooh uuuuuuh aaaaaoooohh yeaaah aaaaaah" desah Popi
"Aaaah lonte sialan memek loe enak banget"
"Ooooh pantat loe peret banget dasar perek murahan" mereka meracau
"Aaaaaah oooooh tapi nikmatin kan?" kata Popi menggoda
Godaan itu hanya membuat mereka makin keras menggenjot Popi hingga akhirnya mencapai orgasme.
"Aaaaah aaaah gua mau crot" kata Ucup
"Gua juga Cuuup" kata Heri
Mereka pun serentak mencabut kontol mereka dan menuangkan peju mereka kedalam mangkuk tadi. Popi pun terbaring lemas tak berdaya akibat gangbang barusan.
"Bravo! Bagus banget permainan kalian" puji Ben
"Hehehe iya bos. Makasih yah bos infonya" kata Jack
"Terus mau loe apain itu peju?" tanya Ben
"Mau gini..." jawab Jack seraya melangkahkan kakinya menghampiri Popi
"Non Popi, bangun dong" pinta Jack
Popi pun duduk dikasurnya menghadap Jack. Melihat Jack memegang mangkuk berisi peju, Popi bertanya
"Mau diapain itu?"
Tanpa ba-bi-bu Jack langsung menjambak rambut Popi hingga ia mendongak.
"AAH! Sakit bangsat!" kata Popi
"Heri, rekam sini Her" kata Jack
Heri pun mengambil kameranya dan merekam aksi Jack menuangkan peju dalam mangkuk itu ke wajah mulus Popi.
"Enggak! Jangan!" pinta Popi
Namun sia-sia. Sperma itu keburu tumpah membasahi wajah mulus Popi, mengalir ke pipinya. Jack menyeka aliran peju itu dan mengarahkan ke mulut Popi.
"Telan pejunya" perintah Jack
Popi pun membuka mulutnya dan memasukan beberapa tetes peju ke mulutnya. Namun didalam mangkuk itu masih ada peju tersisa langsung diarahkan ke mulut Popi.
"Uhuk...uhuk..." Popi tersedak, langsung buru-buru Jack menutup mulut Popi
"Ssssssh...jangan dimuntahin" kata Jack
Popi pun berusaha mati-matian menelan peju itu hingga akhirnya tertelan.
"Udah, Jack. Suruh bilas dia" kata Ben
"Gih sana mandi Non" kata Jack
"Perih..." kata Popi
"Yaudah biar gua yang bantuin" kata Ben
Ben pun membantu Popi menuju kamar mandi. Di kamar mandi Popi pun mengutarakan kekecewaannya.
"Kenapa bang? Kenapa nyuruh orang-orang itu merkosa Popi? Abang jahat"
"Abang cuma pengen liat kamu dientot orang lain. Itu fantasi abang" kata Ben
"Terus daritadi abang ngapain aja?"
"Abang ngentot sama Mia di hotel"
"Bukannya Mia kerampokan?"
"Enggak, itu pura-pura"
"Jahat. Popi benci abang" kata Popi
"Abang sebenernya lebih jahat ke Mia" kata Ben
"Kok gitu?"
"Karena abang nyuruh Mia dateng kesini bukan buat ngeliatin kamu diperkosa"
"Terus apa bang?"
"Dia jadi santapan Jack dan kawan-kawan juga"