Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG P untuk Popi

Status
Please reply by conversation.
Mohon maaf suhu-suhu semua update tertunda. Kemaren-kemaren baru balik dari RS. Sekarang udah siap buat update lagi :p

Karena kemaren lama delay, sekarang siap update 2 part sebagai permohonan maaf :ampun:

---||---
PART 4

"Well, well, lagi apa nih?" kata sosok pria di pintu kamar Popi


Mia dan Popi yang tengah asik menjilat memek Mia pun kaget.


"Duuuh lagi pada pesta ya?" kata pria tersebut menuju tempat tidur

"Ka...kamu ngapain disini?" tanya Popi kaget

"Oh aku disuruh mama kamu kesini sayang" kata Pria tersebut sambil naik ke tempat tidur

"Tapi bang Ben..." kata Popi sambil menutup badanya dengan selimut


Ternyata pria tersebut adalah Bang Ben. Sosok "kakak kesayangan" Popi yang kuliah diluar negeri tapi tengah berlibur ke Indonesia. Sebelum berangkat ternyata Mama Yuni mampir ke rumah Ben dan meminta untuk datang dan mengawasi Popi namun Mama Yuni nggak bilang ke Popi


"Helo, siapa nih?" tanya Ben sambil melihat Mia

"A...aku Mia" kata Mia gugup

"Halo Mia. Lagi asik ya?" kata Ben

"Emmm..mmm.." Mia tampak gugup


Ben pun turun dari tempat tidur dan menarik kursi dari meja belajar Popi kemudian duduk disitu sambil mengeluarkan handphonenya


"Kok pada diem?" tanya Ben

"Kan ada abang" kata Mia

"Terus kenapa kalo ada gw? Kalian terus aja sana have sex" kata Ben cuek


Mia dan Popi pun saling tatap dan memutuskan untuk menyudahi permainan mereka dan mengambil pakaian mereka lagi


"Loh apa-apaan nih?" protes Ben

"Kok malah udahan?" lanjut Ben

"Malu kalo ada abang" kata Popi

"Cih lo berdua udah jadi perek aja malu-malu segala. Lanjut lagi aja" kata Ben

"Nggak ah bang. Malu" kata Popi

"Iya bang. Malu diliatin abang" kata Mia

"Kalian denger ya. Tadi Tante Yuni yang seksi itu telpon gw suruh ngawasin kalian. Gw udah dateng kesini jauh-jauh malem-malem masa gw nggak dikasih apa-apa gitu? Gw masuk kesini ngeliat kalian lagi jilat memek tuh seneng. Gw dapet bayaran" kata Ben


Popi dan Mia terdiam. Saling tatap dan kemudian memandang Ben lagi


"Kalian nggak usah malu-malu lah. Sekarang kalian naik lagi ke tempat tidur, have sex lagi. Tuh udah siapin dildo kan? Tapi..." kata Ben

"Tapi apa bang?" kata Popi dan Mia

"Tapi gw rekam ya. Buat gw coli dirumah" kata Ben

"Hah?? Direkam??" kata Mia dan Popi kaget

"Iya direkam. Gw juga butuh bahan coli. Kalian pikir abis ngeliat kalian have sex gw nggak sange? Sange lah! Kalian nge-seks sana. Anggep aja gw nggak ada" kata Ben

"I...iya bang" kata Popi

"Boleh deh bang" kata Mia


Mia dan Popi pun kembali ke kasur. Mereka kembali berpagutan. Saling berciuman dengan nafsu sementara Ben mulai merekam dengan handphonenya. Popi mulai membuka bra Mia dan Mia membuka bra Popi. Mereka saling meremas toket dan mengeluarkan desahan-desahan nikmat saat saling menyentuh memek satu sama lain.


"Uuuuuuh...Mia enak banget sayang. Auuuuh" kata Popi saat Mia mulai memainkan jarinya di memek Popi

"Kamu tuntasin yang tadi ya" perintah Mia ke Popi untuk menyelesaikan jilatan yang tadi tertunda


Popi pun langsung mendorong badan Mia hingga terlentang dikasur dan mulai mengecup bibir Mia dengan liar dan penuh nafsu sambil tangan kirinya meremas toket Mia dan tangan kanannya memainkan memek Mia.


"Oh yes. Ooooh yeeess" desah Mia keenakan

"Enak kan beib? Mau dijilat?" goda Popi

"Fuck yes. Ooooh" kata Mia


Popi pun mulai turun dan menjilati dan menggigit kecil pentil Mia. Membuat napas Mia memburu nggak karuan. Kemudian Popi turun ke memek Mia dan mulai menjilati memeknya. Mula-mula hanya sekedar bagian luarnya hingga akhirnya lidah Popi masuk mencari klitoris Mia. Setelah menemukan klitoris Mia, lidah Popi pun mulai beraksi dengan liar. Jilatan Popi berhasil membuat Mia merem melek keenakan.


"Oooohh yeeess.. Popi perek enak banget jilatan kamu beib. Sumpah enak banget. Aaaaaaah. Yeeeesss.. Fuck meee... Ambil dildonyaaaa entot akuuu" kata Mia meracau


Popi pun mengambil dildo dan mulai menggesek-gesekan kontol itu di memek Mia. Sekarang Mia makin kelojotan dan nggak sabar. Mia menggenggam tangan Popi dan sedikit memaksa untuk memasukan dildo itu ke memeknya. Ben yang sedari tadi berpindah-pindah mencari posisi yang bagus untuk merekam pun jadi sange dibuatnya.


"Masukin dildonya pliisss. Udah nggak tahan nih" pinta Mia

"Nanti dulu Mia. Aku mau mainin kamu dulu" kata Popi

"Uuuuuh kamu jahaaatt. Udah diujung tanduk niiih. Udah pol niiih. Masukin pliiisss" kata Mia


Akhirnya Popi langsung menghujamkan dildo itu seperti ksatria menghujam pedang ke musuhnya. Kasar. Mia pun kaget namun keenakan.

"AAAAAAAAAAAAH" teriak Mia

"Enak dildonya Mia?" tanya Popi

"Ouuuuuh enaaaak sekarang goyangin plis. Fuck me hard" pinta Mia


Popi pun menggerakan dildonya keluar masuk dengan cepat sambil terus mencium bibir Mia. Tampak muka Mia yang sange tapi kesakitan sekaligus keenakan dan mulutnya yang tak berhenti mengeluarkan desahan nikmat. Melihat itu Popi jadi makin bernafsu dan melumat bibir Mia dengan nafsu.


"Oooooh yeeeah oooh fuck yeeess enak banget Popi. Aaah gitu terus. Aku seneng dientot kasar gini. Cepet aaaaah" kata Mia meracau

"Aku tau kok. Kamu kan perek murahan yang seneng dientot kasar" kata Popi

"Aaaaah iyyaaaaa. Aku perek murahan yang seneng dientot kasaaar. Auuuhhhh dientot kasar bikin aku orgasmeeeeh aaaaaahhh" desah Mia


Popi yang makin terangsang mendengar ucapan dan desahan serta melihat ekspresi Mia yang penuh nikmat pun mempercepat permainannya. Membuat Mia makin menggelinjang dalam nikmat hingga meraih orgasme


"Aaaaaaah Popi oooh ooooh ouuuuh aku aaaaauuuuh mauuu keluuuuaaaarrhhh aaaaahh" kata Mia


Mendengar itu Popi jadi makin bernafsu melumat bibir Mia dan memaju-mundurkan dildonya ke memek Mia sampai akhirnya Mia pun meraih orgasmenya


"Aaaaauuuuuhh yes yes yees yeeeessss AAAAAAAAAAARRRGGGHH" desah Mia saat orgasme


Popi mencabut dildo itu dan ternyata dildonya sudah basah oleh cairan memek Mia. Popi pun membersihkan dildo itu dengan mengulum dan menjilatinya. Membangkitkan libido Mia dan Ben yang sedari tadi menahan ngaceng kontolnya sambil merekam dua pelacur ini saling memuaskan nafsu satu sama lain.


"Gantian sekarang kamu Pop" kata Ben memerintah


Mia pun membalik posisi menjadi diatas dan Popi dibawah. Sambil bersiap mengeksekusi Popi yang berada dibawahnya, Mia memainkan dildonya terlebih dahulu dan memukul-mukul kecil dildonya ke toket Popi. Kemudian Mia melumat bibir Popi dengan nafsu sambil tangan kirinya meremas toket Popi.


"Siap?" bisik Mia di telinga Popi sambil mencium tengkuk leher Popi


Popi hanya mengangguk diikuti Mia yang berpindah posisi untuk mengeksekusi Popi. Diletakan dildonya saat Mia meremas toket Popi dan menjilati pentilnya yang berdiri tegak. Dihisap, dipilin, dan digigit kecil membuat Popi mendesah keenakan.


"Hmmmm... Mia enaaaaak... Mmmmmm... Aaaaah" desah Popi


Mia melanjutkan permainanya di toket Popi sambil terus mempercepat temponya. Perlahan tapi pasti tangan kanan Mia turun dan menyentuh memek Popi. Mia pun menuruni badan Popi menuju memeknya. Dijilatnya memek Popi dengan nafsu hingga Popi keenakan.


"Ooouuh Mia Mia that's good Mia. Fuck enaaaaak" desah Popi sambil menekan kepala Mia yang dijepit di selangkangannya.


Mia pun makin beringas menjilati memek Popi hingga memek Popi pun banjir oleh cairan memeknya sendiri bercampur air liur Mia


"Aaaaah aaaaah aaaahh ooouuhh" desah Popi keenakan


Mia melepas jilatanya dan mengambil dildo yang tergeletak disamping Popi. Sebelum memasukan ke memek Popi, Mia terlebih dahulu menjilati dildo itu layaknya kontol betulan. Hal itu tentu membuat Popi makin sange dan memainkan memeknya sendiri


"Mia masukin dildonya pliiisss" pinta Popi sambil mengocok memeknya sendiri


Mia pun mengabulkanya dan mulai sedikit demi sedikit menggesek dildonya ke memek Popi dengan maksud menggoda. Popi pun semakin sange dibuatnya. Saking sangenya Popi sampai mengeluarkan kata kasar


"Bangsat cepet masukin kontolnya ke memek gw. Udah sange gw..." kata Popi

"Duuuh kotor banget mulut perek satu ini" kata Mia sambil menampar pipi Popi dan melumat bibirnya

"Abis kamu bikin sange sih" kata Popi


Mereka berdua sudah all-out dalam hubungan seks ini. Tidak peduli lagi pada Ben yang sedaritadi merekam adegan ini.

Mia pun menyiapkan dildonya untuk penetrasi ke memek Popi. Tanpa ba-bi-bu Mia langsung menancapkan dildo itu ke memek Popi


"AAAAAAAH" Popi terhentak kaget

"Enak?" tanya Mia yang dijawab anggukan dan gigitan menggoda pada bibir bawahnya


Mia langsung menggerakan dildo itu maju mundur dengan cepat. Popi sangat menikmati permainan Mia.


"Aaah aaaah aaaah aaahh ooooh aaaah uuuuuuh yeeees" desah Popi sambil merem melek


Mia pun mempercepat permainanya membuat Popi makin kelojotan dibuatnya. Ben pun harus beberapa kali menelan ludah akibat permainan mereka yang seakan lupa sedang direkam atau justru malah sengaja mereka bermain dengan maksimal


"Aaaaah Mia enak banget. Teruuus. Teruuuuussss aaaaah" desah Popi keenakan


Mia pun meladeninya dengan mempercepat permainan dildonya sambil tanganya meremas toket Popi dan mulutnya gantian melumat bibir Popi dan mengulum pentil Popi.


"Aaaaah fuck yes. Enak banget enaaaak banget Mia" desah Popi

"Enak mana sama kontolnya Veri?" tanya Mia

"Aaaah enak ini. Veri nggak bisa muasin aku. Veri nggak bisa ngentot. Veri kontolnya kecil" Popi meracau membuat Mia dan Ben semangat


Mia mempercepat permainan dildonya ke Popi hingga Popi siap mencapai puncak kenikmatanya


"Aaaaah aaaaaaah aku mau keluar. Cepet cepet. Harder fuck me harder" kata Popi


Mia pun makin bersemangat hingga akhirnya Popi mencapai klimaksnya dan orgasme

"Aaaaaaah aaaaaaah ooooooh yeeees aku keluar aku keluar AKU KELUAAAAAARRR AAAAAARRRGGGH" desah Popi saat orgasme

Popi langsung menarik badan Mia hingga menindihnya dengan tujuan agar dildonya menekan lebih dalam memeknya saat orgasme. Badan Popi bergetar hebat menandakan ia mencapai klimaks seperti Mia tadi.

Keduanya pun saling tindih tanpa busana. Berkeringat. Kelelahan. KLIK. Ben pun selesai merekam adegan seks lesbian Popi dan Mia.


"Bravo" kata Ben sambil tepuk tangan

"Tadi itu klimaks banget ya" lanjutnya

"Puas kan bang?" tanya Mia sambil ngos-ngosan

"Puas? Bukan itu yang gw cari kali" kata Ben

"Terus apa?" tanya Popi

"Kontol gw di memek kalian" kata Ben sambil mengusap gundukan celananya

"Nggak sekarang kan bang?" tanya Mia

"Jangan sekarang bang. Capek nih" sambung Popi

"Ya nggak sekarang kok. Gw masih ada beberapa malam sama kalian kan?" kata Ben

"Yaudah kalian bilas sana. Bersihin badan kalian termasuk memek kalian. Gw mau pelacur-pelacur gw bersih" lanjut Ben

"Kita bukan pelacur bang" protes Popi

"Mulai malam ini kalian, terutama kamu Popi sayang, jadi pelacur gw atau gw sebar video ini" ancam Ben


Popi dan Mia kaget dan tertunduk lemas. Mereka nggak mikir video itu akan dijadikan ancaman untuk mereka. Mereka nggak nyangka kalo video itu akan jadi skakmat untuk mereka. Dan mereka pun terpaksa menuruti kemauan Ben. Mereka ke kamar mandi berdua. Didalam kamar mandi mereka berbincang


"Gimana nih? Masa kita jadi pelacur?" kata Mia

"Lo bukanya seneng bisa have sex sama bang Ben? Tadi kan lo yang kepengen" kata Popi

"Ya have sex yang suka sama suka aja. Kalo jadi pelacur berarti kita, terutama lo, harus siap ngelayanin kapanpun dia mau. Beda kalo suka sama suka. Bisa ngeseks kalo sama-sama mau, kalo ada yang nolak ya bisa batal. Kalo pelacur kita nggak bisa nolak kalo dia udah sange" jelas Mia

"Tapi kan Ben kuliah diluar kota. Nggak mungkin dong bisa nyuruh-nyuruh kita ngeseks? Palingan juga beberapa bulan sekali pas dia liburan gini" kata Popi


Mereka pun lanjut membersihkan tubuh mereka dan alangkah kagetnya mereka begitu keluar melihat Ben sedang tiduran hanya memakai boxer tanpa celanda dalam di kasur Popi memegang laptop Popi yang sedang memutar video seks Freddy dan Yuni. Kontolnya ngaceng menjulang tinggi.


"Sini sayang-sayangku" kata Ben memanggil Popi dan Mia

"Iya bang. Pake baju dulu" kata Popi dan Mia yang masih handukan keluar kamar mandi

"Pake bajunya nanti aja. Sini aja dulu. Kita bikin deal yuk" kata Ben


Mereka pun menghampiri Ben dan tiduran disisi Ben. Mia disebelah kanan, Popi disebelah kiri. Mereka bertanya-tanya apa maksud deal yang diucap Ben tadi.


"Ini apa Pop?" tanya Ben

"Itu video seks Mama Papa" jawab Popi

"Si Oom playboy sama Tante perek tau lo punya videonya?" tanya Ben

"Enggak lah bang" jawab Popi

"Lo punya salinanya Mia?" tanya Ben

"Enggak bang" jawab Mia

"Kalo gitu kita ubah statusnya ya. Mia tetep pelacur gw" kata Ben sambil melepas handuk dan meremas toket Mia

"Nah Popi kita upgrade statusnya ya?" lanjut Ben

"Jadi apa bang?" kata Popi penasaran

"Jadi sex slave gw" kata Ben


DHEG! Jantung Popi serasa berhenti. Sex slave? Budak sex? Itu lebih parah dari status Mia sebagai pelacur


"Sex slave bang?" kata Popi

"Iya sex slave. Lo harus nurutin apapun permintaan aku selama itu bisa memuaskan nafsu aku" kata Ben

"Maksudnya gaya dalam seks bang?" tanya Popi polos

"Enggak cuma itu. Bisa aja kalo gw mau jalan sama lo tapi lo nggak boleh pake bra dan cd ya lo nggak boleh pake itu. Bisa aja gw mau kamu liat lo have sex sama temen gw ya lo harus have sex sama temen gw" jelas Ben

"Hah? Apa-apaan? Nggak mau!" protes Popi


PLAK! Ben menampar Popi


"Lo pikir lo ada diposisi yang memungkinkan nolak sekarang? Untuk nego aja nggak bisa! Apalagi nolak!" kata Ben kesal

"Sekarang lo pilih jadi sex slave gw atau gw laporin lo punya salinan video seks oom dan tante ditambah video lo sama Mia barusan" ancam Ben

"Udah Popi terima aja" bujuk Mia

"I...iya bang. Popi terima" kata Popi sesenggukan

"Nah gitu dong. Tinggal gitu aja susah" kata Ben sambil mengusap air mata Popi

"Sekarang kita bahas peraturan selama aku disini" kata Ben


Mia dan Popi menyimak perkataan Ben mengenai peraturanya


"Pertama, selama gw disini kalian nggak boleh pake baju. Kalian harus fully naked" kata Ben

"Kok gitu bang?" tanya Mia

"Supaya kalo gw mau ngentot salah satu dari kalian tinggal sodok aja memeknya" kata Ben

"Kedua, kalo gw mau ngentot salah satu dari kalian atau dua-duanya maka kalian harus siap. Nggak boleh nolak"


Mia dan Popi hanya mengangguk


"Ketiga, gw bebas untuk mendokumentasikan setiap kali kita ngentot dan cuma gw yang boleh punya videonya"


Lagi-lagi Mia dan Popi hanya mengangguk


"Keempat, gw bebas untuk ngentotin kalian dengan gaya apa aja dan hardcore"

"Aku suka hardcore sex bang" kata Mia

"Nggak salah gw pilih pelacur" kata Ben seraya mencium bibir Mia dan meremas toketnya


"Kelima, gw bebas untuk ngentotin kalian darimanapun"

"Maksudnya darimanapun itu apa bang?" tanya Popi

"Dari lubang manapun. Entah itu gw cuma mau blowjob atau ngentotin memek kalian atau anal kalian harus siap" jelas Ben

"ANAL? Sakit dong bang?" kata Popi kaget

"Iya anal. Gw pelan-pelan kok kalo anal. Kamu harus siap sayang" kata Ben sambil meremas toket Popi

"Ada yang mau ditanyain?" tanya Ben

Mia dan Popi menggelengkan kepala

"Yaudah yuk tidur aja" kata Ben menarik selimut

"Ngentotnya nggak sekarang bang?" tanya Mia

"Nanti kalo gw pengen lagi" kata Ben


Mereka pun tidur jam 11:30 malam. Mia dan Popi langsung tidur karena kelelahan. Ben juga langsung tidur.


Bersambung...
 
PART 5

Jam menunjukan pukul 02.30 saat Ben terbangun dan mendapati di kanan kirinya ada dua orang gadis telanjang sedang tidur. Hilang kantuk Ben melihat punggung Popi yang membelakangi Ben. Ben menciumi rambut Popi dan tangannya bergerilya ke toket Popi. Diremasnya toket ranum Popi dan dipelintirnya pentil Popi. Popi masih terlelap dalam tidurnya namun napasnya mulai tidak beraturan.

Ben mencium lengan Popi naik ke leher dan tengkuknya. Napas Popi makin memburu namun tidak membuatnya terbangun. Tangan Ben masih asik menggerilya toket Popi. Ben kemudian membalik badan Popi menjadi terlentang dan kini terpampang alat vital Popi. Toket dan memeknya terekspose jelas membuat kontol Ben makin mengeras. Ben pun tak kuasa menahan dirinya dan mulai menciumi dan menjilati toket Popi sambil menempel dan menggesek kontolnya yang masih terbalut boxer ke memek Popi.


"Bangke ini cewek toketnya kenyal banget. Toket ABG emang enak deh" kata Ben seusai meremas-remas toket Popi


Ben pun melanjutkan aksinya di toket Popi dengan mengulum dan mengenyot pentil Popi. Ben seperti layaknya anak bayi yang sedang menyusu di toket ibunya. Dengan lahap Ben mengulum pentil sebelah kiri sementara tangannya asik memelintir dan memilin pentil kanan lalu meremas toketnya. Kemudian gantian Ben mengulum pentil kanan dan tanganya beraksi di pentil kiri. Napas Popi makin tidak karuan dan mulai terdengar desahan dari mulut Popi


"hmmmm..mmmmm....mmmm aah...mmmmhh" desah Popi saat tertidur


Ben berdiri dan membuka boxernya. Kontolnya yang ngaceng maksimal langsung menyeruak keluar. Ben langsung menuju wajah Popi dan ditempelkannya ujung kontol Ben ke bibir Popi yang agak terbuka kemudian mengambil gambar melalui handphonenya. Ben lalu memindahkan kontolnya untuk dielus-eluskan pada pipi Popi dan ke sekujur badan Popi.

Ben pun turun menjilati perut Popi yang rata dan ke memek Popi dengan jembut tipis. Ditatapnya memek merah merekah itu kemudian mulai dijilatnya pelan-pelan.


"Memeknya gurih juga. Memek terawat" kata Ben


Memek Popi mulai basah namun Popi belum juga terbangun meskipun jilatan Ben dipercepat dan mulut Popi terus mendesah


"mmmmmh mmmmmh ah mmmmmm" desah Popi dengan mata tertutup


Ben pun nggak mau berlama-lama. Ia langsung mengarahkan kontolnya ke memek Popi. Ia mencoba penetrasi kontol besarnya ke memek Popi. Masih sempit. Ben terpaksa melakukan percobaan penetrasi berkali-kali. Napas Popi memburu setiap kali percobaan penetrasi kontol Ben dilakukan. Setelah beberapa kali keluar-masuk akhirnya kontol Ben masuk sempurna di memek Popi diikuti dengan tarikan napas yang dalam oleh Popi namun Popi tetap tertidur.


"Masih sempit kayak pertama kali" kata Ben sambil mendiamkan kontolnya di memek Popi


Ben pun mengusap wajah Popi lalu kemudian mulai menggerakan badanya untuk menyetubuhi Popi yang masih tertidur. Pelan tapi pasti Ben menaikan tempo permainanya. Wajah Popi yang tadinya tengah tenang tertidur berubah. Dahinya mengernyit dan napasnya memburu dan desahan keluar dari mulutnya


"mmmmmh mmmmh aaaah mmmmmh" desah Popi


Ben mengencangkan tempo permainanya hingga Popi pun terbangun. Melihat Ben yang berada diatasnya dan merasakan kontol di memeknya, Popi pun refleks memukul-mukul Ben dan menitikan air mata. Ben pun menangis pukulan Popi dan nggak peduli dengan air matanya. Ben terus menyetubuhi Popi. Lama kelamaan Popi terbiasa dan justru merasakan nikmat


"Oooooh ooooh aaaaaah yeeeees yeeeah uuuuuuuh" desah Popi pelan

"Nikmatin juga lo perek" kata Ben yang tidak dibalas oleh Popi


Ben pun mengeluarkan kontolnya dan meminta Popi bangun. Rupanya Ben ingin menyetubuhi Popi di kamar utama milik Freddy dan Yuni. Popi pun menuruti keinginan Ben. Mereka keluar kamar dan menuju kamar utama. Ben langsung bersemangat ingin menggagahi Popi. Ia menunggingkan tubuh Popi. Doggy style. Ben langsung menghujam kontolnya ke memek Popi.

PLAK! PLAK! suara tamparan pantat semok Popi


"AH! AH!" pekik Popi kaget


Ben pun menyetubuhi Popi dari belakang. Kali ini semi-hardcore


"Aaaaaah aaaauuuh bang sakiiiit pelan-pelan baaaang ooooouuuh" kata Popi

"Bacot. Terima aja nih kontol gw" kata Ben yang makin keras menghujamkan kontolnya

"AAAAH Sakiiiitt" rintih Popi


Ben kemudian menjambak rambut Popi hingga kepalanya mendongak keatas lalu menciumi leher Popi. Kemudian Ben berbisik di telinga Popi


"Memek lo masih sama kayak waktu gw perawanin lo dulu ya" bisik Ben

"Aaaah aaaah yesss. Iya dong bang. Popi jaga buat abang tersayang" jawab Popi


PLAK! Justru tamparan yang diterima Popi


"Jangan bohong lo perek! Gw tau lo ngentot sama cowok lo kan? Apanya dijaga buat gw kalo lo ngentot sama cowok lo?" kata Ben sambil mempercepat hujaman kontolnya


"AH! Aaaaaah maaf bang. Aaauuuuh Popi nggak tahaaaaan uuuuuuh ooooh" kata Popi


Ben terus menjambak rambut Popi sambil menggagahinya. Popi pun perlahan menuju klimaks.


"Aaaaaah bang bang akuuu auuuuh ooooh keluaaar" kata Popi disambut dengan tempo yang makin dipercepat oleh Ben


"Aaaaaah I'm coming. I'm cuming... AAAAAAARGH" tubuh Popi bergetar hebat menandakan ia mencapai orgasmenya


Ben berhenti sejenak kemudian melanjutkan permainannya. Tinggal sedikit lagi ia mencapai orgasme. Ben membalik tubuh Popi hingga terlentang dan menyetubuhinya seperti biasa. Ben langsung mulai dengan cepat. Popi hanya pasrah menikmati kontol Ben yang maju mundur di memeknya. Ben semakin bernafsu dan meremas toket Popi serta melumat bibir Popi. Kemudian Ben pun mempercepat permainannya tanda ia akan mencapai klimaks


"Aaaah aaaaah aaah yeah fuck you whore" kata Ben


Sesaat menjelang orgasme Ben mencabut kontolnya dan mengarahkannya ke wajah Popi lalu mengocok kontolnya dan CROT! Muncratlah cairan putih kental itu ke wajah mulus Popi.


"Bersihin kontol gw dan hisap abis semua peju yang ada" perintah Ben


Popi langsung sigap membersihkan kontol Ben dengan mulutnya. Setelah kontol Ben bersih, Popi menyeka wajahnya yang penuh peju dengan tangannya kemudian meminumnya.


"Enak nggak peju gw?" tanya Ben dengan napas terengah-engah

"Enak bang. Hangat. Kental. Mau lagi" kata Popi

"Nanti ya perek. Masih ada seharian plus besok buat kita ngentot disini. Lagi juga lo kan budak seks gw" kata Ben

"Iya bang"

"Yaudah bersih-bersih dulu sana. Terus balik ke kamar. Kasian Mia sendirian"


Mereka pun menuju kamar mandi dan saling membersihkan diri. Setelah itu Ben memakai lagi boxernya dan mereka naik ke tempat tidur. Jam menunjukan pukul 04:00. Popi lanjut tidur sambil memeluk Ben.


"Ini baru yang pertama Pop. Masih ada rencana lain buat lo" kata Ben dalam hati


---||---

Esok paginya Popi terbangun dan ia kaget karena ia hanya sendirian dikasur. Ia mencari kemana Ben dan Mia. Popi mendengar suara shower di kamar mandi dan begitu Popi membuka pintu...


"Aaaaaah aaaaaah ooooooh aaaaaah" Mia mendesah menerima hujaman kontol Ben dibawah guyuran shower

"Oooooh eh Popi. Ssssss ooouh yes fuck me harder yeah. Aku cicip abang kesayanganmu dulu ya ooooh" lanjut Mia


Ya, Mia dan Ben sedang ngeseks di kamar mandi. Kemudian Popi menyaksikan adegan itu sampai mereka berdua orgasme. Cairan putih kental itu menyembur ke wajah Mia. Seperti semalam saat wajah Popi dipenuhi peju Ben.


"Mau mandi Pop?" tanya Ben

"Iya bang" kata Popi

"Yaudah tuh. Awas banyak peju dilantai" kata Ben


Mia dan Ben keluar kamar mandi dan mempersilakan Popi untuk mandi. Diluar mereka berbincang.


"Abang tau kalo Popi udah nggak perawan?" tanya Mia

"Hahaha tau lah. Kan gw yang merawanin" jawab Ben

"Hah? Yang bener?" kata Mia kaget

"Serius. Mau gw ceritain?" tawar Ben

"Mau dong. Popi nggak pernah mau cerita siapa yang merawanin"


Ben & Popi said:
Ben sama Popi emang deket banget bahkan untuk ukuran sepupu. Usia Ben sama Popi terlampau lumayan jauh. Kejadianya waktu Popi baru masuk SMA. Popi itu dulu kalo ada apa-apa cerita ke Ben, termasuk pengalaman first kiss sama mantan Popi yang namanya Iwan.


"Bang aku first kiss sama Iwan" cerita Popi

"Oh ya?" jawab Ben

"Iya. Romantis banget deh" jelas Popi


Awalnya Ben biasa aja sampai suatu ketika Ben baca chat Popo dan Iwan. Iwan cuma pengen ngentot Popi aja. Awalnya minta ciuman sampe akhirnya Iwan ini minta Popi buat kirim foto telanjang. Ben marah dan minta Popi putus sama Iwan sebelum mereka ngeseks.

Tapi lama-lama justru Ben yang kepikiran. Ben jadi sering colongan liatin toketnya Popi. Lumayan gede. Beberapa kali juga colongan nyenggol. Malam itu, malam dimana Popi kehilangan keperawanannya, Popi main ke rumah Ben dan mereka bahas soal ciuman sama pacar barunya.


"Abang sayang. Aku abis ciuman lagi sama Stefan" cerita Popi

"Wah gimana gimana?" tanya Ben yang masih sibuk dengan bukunya


Bukannya cerita, Popi justru menarik kepala Ben dan menciumnya dibibir ala french kiss


"Begitu Abang sayang" kata Popi setelah mencium Ben


Sontak Ben refleks dan cium lagi bibir Popi. Dia nggak nolak. Malah ngerespon. Ben turun ke lehernya dan gw cupang Popi. Dia nggak ngelawan. Terus Ben remes toketnya Popi dan Popi masih nggak ngelawan.


"Popi mau gituan?" dan dijawab dengan anggukan


Ben pun langsung kesetanan malam itu. Pertama-tama Beb membuka baju Popi. Awalnya Popi malu-malu tapi setelah Ben meyakinkan akhirnya dia buka semuanya. Ben meremas toket Popi. Popi cuma mendesah dan bilang enak banget. Sebelum Ben turun ke memek Popi, Ben minta Popi buat pegang kontol Ben dari luar celana. Awalnya takut tapi kemudian Popi jadi terbiasa. Kemudian Ben membuka celananya dan kontolnya terpampang jelas didepan mukanya, Popi kaget.


"Kecup ujungnya Pop" perintah Ben


"Nggak apa-apa nih bang? Nggak kotor?" tanya Popi ragu


"Abang selalu bersihin burung abang kok" kata Ben meyakinkan


Namun Popi masih enggan. Akhirnya Ben pun menidurkan Popi di kasurnya dan menuju ke memek Popi. Saat akan bersiap untuk menjilati memeknya, Popi menahan Ben


"Baaang jangaaan. Kotor tau. Itu kan buat pipis" kata Popi

"Kalo kotor kok ini wangi? Nggak apa-apa kok. Slrrrp" kata Ben yang lalu menjilati memek Popi

"AH! Hhhhhmmm shit enak banget bang. Ouuuh aku belom pernah seenak ini" desah Popi. Ben terus menjilati memek perawan itu

"Aaaaah aaaaah aaaaaah aku mau pipis" kata Popi

"Keluarin aja keluarin" kata Ben

"Aaaah aaaaaaaah" dan Popi pun orgasme untuk pertama kalinya


Ben pun berdiri di atas Popi dan meminta Popi untuk kembali mengecup kepala kontolnya. Popi masih enggan.


"Abang aja tadi jilat-jilat memek kamu nggak apa-apa kan?" bujuk Ben


Akhirnya Popi pun luluh dan mengecup ujung kontol Ben. Popi merasakan hal yang aneh. Dia nggak mau berhenti. Dia mau terus mengecup kontol Ben. Dan itu yang dilakukan Popi. Dia mengecup kontol Ben dari kepala hingga batangnya. Dari atas kebawah. Hingga ke bijinya


"Masukin mulut kamu aja Pop. Jangan kena gigi ya" kata Ben


Tanpa protes Popi membuka mulutnya dan mencoba memasukan kontol Ben yang besar kedalam mulutnya. Baru setengah masuk Popi udah keselek. Dicoba lagi kali ini pelan-pelan dan kontol Ben menyentuh dinding tenggorokan Popi. Pelan-pelan Popi memajumundurkan kepalanya. Ben pun dibuat merem melek oleh sepongan Popi


"Aaaaaah enak banget Pooopiii" desah Ben keenakan


Kemudian Ben mencabut kontolnya dan bersiap penetrasi. Sebelumnya ia bertanya kepastian ke Popi


"Kamu yakin mau?" tanya Ben

"Yakin bang. Masukin aja kontol abang ke memek aku" kata Popi dengan yakin

"Kalo sakit bilang ya" kata Ben


Akhirnya Ben memasukan kontolnya ke memek Popi. Pelan-pelan karena Popi masih perawan dan memeknya yang masih sangat sempit terlalu kecil untuk kontol Ben yang besar. Sedikit demi sedikit kontol Ben masuk kedalam memek Popi


"AAAAAAAH" pekik Popi

"Kenapa Pop? Sakit? Mau udahan aja?" tanya Ben

"Enggak. Lanjutin aja baaang" kata Popi


Ben pun melanjutkan penetrasinya ke memek Popi. Namun memasukan kontol Ben yang besar ke memek yang kecil dan masih rapet sangatlah sulit. Sampai akhirnya.

BLESSS...


"AAAAAAAAAAAAAH" desah keduanya


Ben pun mendiamkan sejenak kontolnya didalam memek Popi. Setelah bisa beradaptasi Ben pun mulai memajumundurkan kontolnya. Pelan-pelan. Ben nggak mau bikin Popi kapok karena ia berencana untuk rutin ngentot dengan Popi.


"Aaah aaah aaah terus bang" desah Popi


Ben pun dengan mulai ngentotin tubuh Popi dengan tempo sedang. Popi sudah mulai terbiasa dengan kontol Ben di memeknya bahkan cenderung menikmati


"Aaaaah uuuuuh yeeeees baaaang enaaaak" desah Popi


Ben pun terus menggenjot Popi sambil menciumi bibirnya dan meremas toketnya. Dari bibir, Ben turun mengulum pentil Popi membuat Popi makin mabuk kepayang oleh kenikmatan genjotan Ben ditambah kuluman Ben di pentilnya.


"Ooooh shit shit aku mau pipis lagiiii" kata Popi yang kemudian badannya mengejang hebat tanda ia mencapai orgasmenya


Ben mempercepat permainanya dan ketika akan orgasme ia mencabut kontolnya dan mengocoknya. CROT! Pejunya tumpah di perut Popi. Keduanya pun berbaring kelelahan. Ben mengambil tissue untuk membersihkan kontolnya yang memerah bekas darah perawan Popi.


"Makasih ya bang" kata Popi

"Makasih ya Popi" kata Ben

"Kapan-kapan mau lagi nggak?" tanya Ben

"Mau lah" kata Popi dengan yakin


Mereka berdua pun membersihkan diri dan Ben mengantar Popi pulang


"Oh jadi abang yang merawanin Popi. Popi jadi udah nggak perawan dari kelas 1 SMA" kata Mia

"Iya. Begitulah"


CKLEK. Pintu kamar mandi terbuka dan Popi keluar dari kamar mandi tanpa busana. Mia mengambil handuk dan bersiap mandi. PLAK! Mia menampar pantat Popi dan dibalas dengan remasan di pantat Mia. CKLEK. Pintu kamar mandi terkunci. Popi menghampiri Ben.


"Tadi gimana ngentot sama Mia?" tanya Popi

"Mau aku ceritain?" balas Ben


Bersambung...
 
Menurut pembaca sekalian, diantara foto yang akan ane sertakan yang manakah yang cocok menjadi mulustrasi bagi Mama Yuni?

Caranya cukup reply thread ini dengan mengetik pilihan 1/2/3/4. Gak perlu quote post. Juga sertakan alasanya kenapa ya suhu :p

Vote dari suhu sekalian sangat membantu dalam pengembangan cerbung ini :shakehand

Nominasi mulustrasi Mama Yuni
1

2

3

4

 
Terakhir diubah:
Hmmmmmmmm akhirnya update juga
Lanjuuuutttttt suhu mulus trasi ane ngikut aja
 
part 4 dan 5 kok ane buka di hape android kagak bisa ya?sementara saat ane buka lewat lepi and BB malah bisa,barang kali suhu semua ada solusi buat ane?!
 
ikut nongkrong hu..biar cepet hari minggu jam 12.00 - 16.00..
nunggu apdetan nya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd