Jam menunjukan pukul 02.30 saat Ben terbangun dan mendapati di kanan kirinya ada dua orang gadis telanjang sedang tidur. Hilang kantuk Ben melihat punggung Popi yang membelakangi Ben. Ben menciumi rambut Popi dan tangannya bergerilya ke toket Popi. Diremasnya toket ranum Popi dan dipelintirnya pentil Popi. Popi masih terlelap dalam tidurnya namun napasnya mulai tidak beraturan.
Ben mencium lengan Popi naik ke leher dan tengkuknya. Napas Popi makin memburu namun tidak membuatnya terbangun. Tangan Ben masih asik menggerilya toket Popi. Ben kemudian membalik badan Popi menjadi terlentang dan kini terpampang alat vital Popi. Toket dan memeknya terekspose jelas membuat kontol Ben makin mengeras. Ben pun tak kuasa menahan dirinya dan mulai menciumi dan menjilati toket Popi sambil menempel dan menggesek kontolnya yang masih terbalut boxer ke memek Popi.
"Bangke ini cewek toketnya kenyal banget. Toket ABG emang enak deh" kata Ben seusai meremas-remas toket Popi
Ben pun melanjutkan aksinya di toket Popi dengan mengulum dan mengenyot pentil Popi. Ben seperti layaknya anak bayi yang sedang menyusu di toket ibunya. Dengan lahap Ben mengulum pentil sebelah kiri sementara tangannya asik memelintir dan memilin pentil kanan lalu meremas toketnya. Kemudian gantian Ben mengulum pentil kanan dan tanganya beraksi di pentil kiri. Napas Popi makin tidak karuan dan mulai terdengar desahan dari mulut Popi
"hmmmm..mmmmm....mmmm aah...mmmmhh" desah Popi saat tertidur
Ben berdiri dan membuka boxernya. Kontolnya yang ngaceng maksimal langsung menyeruak keluar. Ben langsung menuju wajah Popi dan ditempelkannya ujung kontol Ben ke bibir Popi yang agak terbuka kemudian mengambil gambar melalui handphonenya. Ben lalu memindahkan kontolnya untuk dielus-eluskan pada pipi Popi dan ke sekujur badan Popi.
Ben pun turun menjilati perut Popi yang rata dan ke memek Popi dengan jembut tipis. Ditatapnya memek merah merekah itu kemudian mulai dijilatnya pelan-pelan.
"Memeknya gurih juga. Memek terawat" kata Ben
Memek Popi mulai basah namun Popi belum juga terbangun meskipun jilatan Ben dipercepat dan mulut Popi terus mendesah
"mmmmmh mmmmmh ah mmmmmm" desah Popi dengan mata tertutup
Ben pun nggak mau berlama-lama. Ia langsung mengarahkan kontolnya ke memek Popi. Ia mencoba penetrasi kontol besarnya ke memek Popi. Masih sempit. Ben terpaksa melakukan percobaan penetrasi berkali-kali. Napas Popi memburu setiap kali percobaan penetrasi kontol Ben dilakukan. Setelah beberapa kali keluar-masuk akhirnya kontol Ben masuk sempurna di memek Popi diikuti dengan tarikan napas yang dalam oleh Popi namun Popi tetap tertidur.
"Masih sempit kayak pertama kali" kata Ben sambil mendiamkan kontolnya di memek Popi
Ben pun mengusap wajah Popi lalu kemudian mulai menggerakan badanya untuk menyetubuhi Popi yang masih tertidur. Pelan tapi pasti Ben menaikan tempo permainanya. Wajah Popi yang tadinya tengah tenang tertidur berubah. Dahinya mengernyit dan napasnya memburu dan desahan keluar dari mulutnya
"mmmmmh mmmmh aaaah mmmmmh" desah Popi
Ben mengencangkan tempo permainanya hingga Popi pun terbangun. Melihat Ben yang berada diatasnya dan merasakan kontol di memeknya, Popi pun refleks memukul-mukul Ben dan menitikan air mata. Ben pun menangis pukulan Popi dan nggak peduli dengan air matanya. Ben terus menyetubuhi Popi. Lama kelamaan Popi terbiasa dan justru merasakan nikmat
"Oooooh ooooh aaaaaah yeeeees yeeeah uuuuuuuh" desah Popi pelan
"Nikmatin juga lo perek" kata Ben yang tidak dibalas oleh Popi
Ben pun mengeluarkan kontolnya dan meminta Popi bangun. Rupanya Ben ingin menyetubuhi Popi di kamar utama milik Freddy dan Yuni. Popi pun menuruti keinginan Ben. Mereka keluar kamar dan menuju kamar utama. Ben langsung bersemangat ingin menggagahi Popi. Ia menunggingkan tubuh Popi. Doggy style. Ben langsung menghujam kontolnya ke memek Popi.
PLAK! PLAK! suara tamparan pantat semok Popi
"AH! AH!" pekik Popi kaget
Ben pun menyetubuhi Popi dari belakang. Kali ini semi-hardcore
"Aaaaaah aaaauuuh bang sakiiiit pelan-pelan baaaang ooooouuuh" kata Popi
"Bacot. Terima aja nih kontol gw" kata Ben yang makin keras menghujamkan kontolnya
"AAAAH Sakiiiitt" rintih Popi
Ben kemudian menjambak rambut Popi hingga kepalanya mendongak keatas lalu menciumi leher Popi. Kemudian Ben berbisik di telinga Popi
"Memek lo masih sama kayak waktu gw perawanin lo dulu ya" bisik Ben
"Aaaah aaaah yesss. Iya dong bang. Popi jaga buat abang tersayang" jawab Popi
PLAK! Justru tamparan yang diterima Popi
"Jangan bohong lo perek! Gw tau lo ngentot sama cowok lo kan? Apanya dijaga buat gw kalo lo ngentot sama cowok lo?" kata Ben sambil mempercepat hujaman kontolnya
"AH! Aaaaaah maaf bang. Aaauuuuh Popi nggak tahaaaaan uuuuuuh ooooh" kata Popi
Ben terus menjambak rambut Popi sambil menggagahinya. Popi pun perlahan menuju klimaks.
"Aaaaaah bang bang akuuu auuuuh ooooh keluaaar" kata Popi disambut dengan tempo yang makin dipercepat oleh Ben
"Aaaaaah I'm coming. I'm cuming... AAAAAAARGH" tubuh Popi bergetar hebat menandakan ia mencapai orgasmenya
Ben berhenti sejenak kemudian melanjutkan permainannya. Tinggal sedikit lagi ia mencapai orgasme. Ben membalik tubuh Popi hingga terlentang dan menyetubuhinya seperti biasa. Ben langsung mulai dengan cepat. Popi hanya pasrah menikmati kontol Ben yang maju mundur di memeknya. Ben semakin bernafsu dan meremas toket Popi serta melumat bibir Popi. Kemudian Ben pun mempercepat permainannya tanda ia akan mencapai klimaks
"Aaaah aaaaah aaah yeah fuck you whore" kata Ben
Sesaat menjelang orgasme Ben mencabut kontolnya dan mengarahkannya ke wajah Popi lalu mengocok kontolnya dan CROT! Muncratlah cairan putih kental itu ke wajah mulus Popi.
"Bersihin kontol gw dan hisap abis semua peju yang ada" perintah Ben
Popi langsung sigap membersihkan kontol Ben dengan mulutnya. Setelah kontol Ben bersih, Popi menyeka wajahnya yang penuh peju dengan tangannya kemudian meminumnya.
"Enak nggak peju gw?" tanya Ben dengan napas terengah-engah
"Enak bang. Hangat. Kental. Mau lagi" kata Popi
"Nanti ya perek. Masih ada seharian plus besok buat kita ngentot disini. Lagi juga lo kan budak seks gw" kata Ben
"Iya bang"
"Yaudah bersih-bersih dulu sana. Terus balik ke kamar. Kasian Mia sendirian"
Mereka pun menuju kamar mandi dan saling membersihkan diri. Setelah itu Ben memakai lagi boxernya dan mereka naik ke tempat tidur. Jam menunjukan pukul 04:00. Popi lanjut tidur sambil memeluk Ben.
"Ini baru yang pertama Pop. Masih ada rencana lain buat lo" kata Ben dalam hati
---||---
Esok paginya Popi terbangun dan ia kaget karena ia hanya sendirian dikasur. Ia mencari kemana Ben dan Mia. Popi mendengar suara shower di kamar mandi dan begitu Popi membuka pintu...
"Aaaaaah aaaaaah ooooooh aaaaaah" Mia mendesah menerima hujaman kontol Ben dibawah guyuran shower
"Oooooh eh Popi. Ssssss ooouh yes fuck me harder yeah. Aku cicip abang kesayanganmu dulu ya ooooh" lanjut Mia
Ya, Mia dan Ben sedang ngeseks di kamar mandi. Kemudian Popi menyaksikan adegan itu sampai mereka berdua orgasme. Cairan putih kental itu menyembur ke wajah Mia. Seperti semalam saat wajah Popi dipenuhi peju Ben.
"Mau mandi Pop?" tanya Ben
"Iya bang" kata Popi
"Yaudah tuh. Awas banyak peju dilantai" kata Ben
Mia dan Ben keluar kamar mandi dan mempersilakan Popi untuk mandi. Diluar mereka berbincang.
"Abang tau kalo Popi udah nggak perawan?" tanya Mia
"Hahaha tau lah. Kan gw yang merawanin" jawab Ben
"Hah? Yang bener?" kata Mia kaget
"Serius. Mau gw ceritain?" tawar Ben
"Mau dong. Popi nggak pernah mau cerita siapa yang merawanin"
Ben & Popi said:
Ben sama Popi emang deket banget bahkan untuk ukuran sepupu. Usia Ben sama Popi terlampau lumayan jauh. Kejadianya waktu Popi baru masuk SMA. Popi itu dulu kalo ada apa-apa cerita ke Ben, termasuk pengalaman first kiss sama mantan Popi yang namanya Iwan.
"Bang aku first kiss sama Iwan" cerita Popi
"Oh ya?" jawab Ben
"Iya. Romantis banget deh" jelas Popi
Awalnya Ben biasa aja sampai suatu ketika Ben baca chat Popo dan Iwan. Iwan cuma pengen ngentot Popi aja. Awalnya minta ciuman sampe akhirnya Iwan ini minta Popi buat kirim foto telanjang. Ben marah dan minta Popi putus sama Iwan sebelum mereka ngeseks.
Tapi lama-lama justru Ben yang kepikiran. Ben jadi sering colongan liatin toketnya Popi. Lumayan gede. Beberapa kali juga colongan nyenggol. Malam itu, malam dimana Popi kehilangan keperawanannya, Popi main ke rumah Ben dan mereka bahas soal ciuman sama pacar barunya.
"Abang sayang. Aku abis ciuman lagi sama Stefan" cerita Popi
"Wah gimana gimana?" tanya Ben yang masih sibuk dengan bukunya
Bukannya cerita, Popi justru menarik kepala Ben dan menciumnya dibibir ala french kiss
"Begitu Abang sayang" kata Popi setelah mencium Ben
Sontak Ben refleks dan cium lagi bibir Popi. Dia nggak nolak. Malah ngerespon. Ben turun ke lehernya dan gw cupang Popi. Dia nggak ngelawan. Terus Ben remes toketnya Popi dan Popi masih nggak ngelawan.
"Popi mau gituan?" dan dijawab dengan anggukan
Ben pun langsung kesetanan malam itu. Pertama-tama Beb membuka baju Popi. Awalnya Popi malu-malu tapi setelah Ben meyakinkan akhirnya dia buka semuanya. Ben meremas toket Popi. Popi cuma mendesah dan bilang enak banget. Sebelum Ben turun ke memek Popi, Ben minta Popi buat pegang kontol Ben dari luar celana. Awalnya takut tapi kemudian Popi jadi terbiasa. Kemudian Ben membuka celananya dan kontolnya terpampang jelas didepan mukanya, Popi kaget.
"Kecup ujungnya Pop" perintah Ben
"Nggak apa-apa nih bang? Nggak kotor?" tanya Popi ragu
"Abang selalu bersihin burung abang kok" kata Ben meyakinkan
Namun Popi masih enggan. Akhirnya Ben pun menidurkan Popi di kasurnya dan menuju ke memek Popi. Saat akan bersiap untuk menjilati memeknya, Popi menahan Ben
"Baaang jangaaan. Kotor tau. Itu kan buat pipis" kata Popi
"Kalo kotor kok ini wangi? Nggak apa-apa kok. Slrrrp" kata Ben yang lalu menjilati memek Popi
"AH! Hhhhhmmm shit enak banget bang. Ouuuh aku belom pernah seenak ini" desah Popi. Ben terus menjilati memek perawan itu
"Aaaaah aaaaah aaaaaah aku mau pipis" kata Popi
"Keluarin aja keluarin" kata Ben
"Aaaah aaaaaaaah" dan Popi pun orgasme untuk pertama kalinya
Ben pun berdiri di atas Popi dan meminta Popi untuk kembali mengecup kepala kontolnya. Popi masih enggan.
"Abang aja tadi jilat-jilat memek kamu nggak apa-apa kan?" bujuk Ben
Akhirnya Popi pun luluh dan mengecup ujung kontol Ben. Popi merasakan hal yang aneh. Dia nggak mau berhenti. Dia mau terus mengecup kontol Ben. Dan itu yang dilakukan Popi. Dia mengecup kontol Ben dari kepala hingga batangnya. Dari atas kebawah. Hingga ke bijinya
"Masukin mulut kamu aja Pop. Jangan kena gigi ya" kata Ben
Tanpa protes Popi membuka mulutnya dan mencoba memasukan kontol Ben yang besar kedalam mulutnya. Baru setengah masuk Popi udah keselek. Dicoba lagi kali ini pelan-pelan dan kontol Ben menyentuh dinding tenggorokan Popi. Pelan-pelan Popi memajumundurkan kepalanya. Ben pun dibuat merem melek oleh sepongan Popi
"Aaaaaah enak banget Pooopiii" desah Ben keenakan
Kemudian Ben mencabut kontolnya dan bersiap penetrasi. Sebelumnya ia bertanya kepastian ke Popi
"Kamu yakin mau?" tanya Ben
"Yakin bang. Masukin aja kontol abang ke memek aku" kata Popi dengan yakin
"Kalo sakit bilang ya" kata Ben
Akhirnya Ben memasukan kontolnya ke memek Popi. Pelan-pelan karena Popi masih perawan dan memeknya yang masih sangat sempit terlalu kecil untuk kontol Ben yang besar. Sedikit demi sedikit kontol Ben masuk kedalam memek Popi
"AAAAAAAH" pekik Popi
"Kenapa Pop? Sakit? Mau udahan aja?" tanya Ben
"Enggak. Lanjutin aja baaang" kata Popi
Ben pun melanjutkan penetrasinya ke memek Popi. Namun memasukan kontol Ben yang besar ke memek yang kecil dan masih rapet sangatlah sulit. Sampai akhirnya.
BLESSS...
"AAAAAAAAAAAAAH" desah keduanya
Ben pun mendiamkan sejenak kontolnya didalam memek Popi. Setelah bisa beradaptasi Ben pun mulai memajumundurkan kontolnya. Pelan-pelan. Ben nggak mau bikin Popi kapok karena ia berencana untuk rutin ngentot dengan Popi.
"Aaah aaah aaah terus bang" desah Popi
Ben pun dengan mulai ngentotin tubuh Popi dengan tempo sedang. Popi sudah mulai terbiasa dengan kontol Ben di memeknya bahkan cenderung menikmati
"Aaaaah uuuuuh yeeeees baaaang enaaaak" desah Popi
Ben pun terus menggenjot Popi sambil menciumi bibirnya dan meremas toketnya. Dari bibir, Ben turun mengulum pentil Popi membuat Popi makin mabuk kepayang oleh kenikmatan genjotan Ben ditambah kuluman Ben di pentilnya.
"Ooooh shit shit aku mau pipis lagiiii" kata Popi yang kemudian badannya mengejang hebat tanda ia mencapai orgasmenya
Ben mempercepat permainanya dan ketika akan orgasme ia mencabut kontolnya dan mengocoknya. CROT! Pejunya tumpah di perut Popi. Keduanya pun berbaring kelelahan. Ben mengambil tissue untuk membersihkan kontolnya yang memerah bekas darah perawan Popi.
"Makasih ya bang" kata Popi
"Makasih ya Popi" kata Ben
"Kapan-kapan mau lagi nggak?" tanya Ben
"Mau lah" kata Popi dengan yakin
Mereka berdua pun membersihkan diri dan Ben mengantar Popi pulang
"Oh jadi abang yang merawanin Popi. Popi jadi udah nggak perawan dari kelas 1 SMA" kata Mia
"Iya. Begitulah"
CKLEK. Pintu kamar mandi terbuka dan Popi keluar dari kamar mandi tanpa busana. Mia mengambil handuk dan bersiap mandi. PLAK! Mia menampar pantat Popi dan dibalas dengan remasan di pantat Mia. CKLEK. Pintu kamar mandi terkunci. Popi menghampiri Ben.
"Tadi gimana ngentot sama Mia?" tanya Popi
"Mau aku ceritain?" balas Ben
Bersambung...