Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG One Night Stand Specialist

Status
Please reply by conversation.
kalo dokter mah emang bahasanya berat yah..
Untung kalo bagian SS mah gampang dimengerti.
 
Wow... Ternyata rekan sejawat yg kebagian pertama nih, rasanya diawal dokter Nira ceritanya berhijab, tapi koq di mobil sudah open dok... Just currious aja
So lanjut dok, gelar tiker, sapa tahu jadi long night tandem berdua juga antara Nira & Vita
 
>> PART 4 <<

”mau ngapain ke kamarmu?” dr Nira tersenyum menggoda. Bibirnya terlihat lebih merah. Tangan kananku terangkat memegang pipi kirinya. Ibu jariku mengusap bibirnya, ”dok.. mana menurutmu yang lebih enak didengar, coitus atau... ngentot?” kataku nyaris berbisik. Dr.Nira seperti tersedak lalu tertawa terbahak-bahak.

Buat gue arousal phase jauh lebih menarik dibanding orgasm, dan itu yang membuat gw betah melihat bibir dan mata dr.Nira. Gue tahu banget, vasopressin gue sudah down, tapi tidak dengan dr.Nira yang estrogennya sedang menanjak naik.

”Yakin kuat? Saya susah orgasme lho. Butuh berjam-jam.” tanyanya tetap dengan nada dan ekspresi menggoda. Spontan gw teringat Vita.
”its just a matter of mindset, Doct. Im pretty sure you knew that..” Kataku. “Kamu punya waktu untukku malam ini, Dok? Saya tidak mau hanya satu dua jam lalu kamu memintaku pulang..” tanya dr.Nira. Tentu saja gue tidak punya waktu sebanyak itu.
“As you wish..” kataku. Gue pilih dr.Nira buat malam ini. Ngobrol dengannya membuatku nyaman.
“Tidak malam ini ya Dok..” dr.Nira menggelengkan kepalanya. Gw mematung karena sedikit terkejut.
”Saya tidak ingin mengganggu waktu istirahatmu.” katanya lembut tetapi tegas. Gue mengganggukkan kepala. Mungkin kesempatan malam ini tidak akan pernah terulang. Tapi seperti kata Gue, orgasme bukan tujuan gue.
Hug me..” kataku. Kami berpelukan erat beberapa detik. Gw usap-usap rambutnya yang harum. Nyaman.
”Dok.. terima kasih ya.” kata dr.Nira dengan pandangan mata teduh. Gw tidak tau arti terima kasih itu. Yang Gue tahu, bibir kami bersentuhan dan beberapa saat kami menikmati manisnya kesepakatan dua hati untuk saling menikmati.

**
Gw berjalan di lobby Hotel menuju Lift sambil meraih HP gw ketika tak sengaja mata gw menangkap sosok yang tidak asing bagiku. Nurse Lisa! Dia berjalan berdua bergandengan tangan dengan seorang pria seusia gue. Entah ngapain mereka di lobby hotel ini. Gw masuk lift sambil mengirim WA ke Vita.
“Saya sudah sampai hotel. Jadi mau kesini?”
“Ok Dok, tunggu sekitar 15 menit ya..”
”ok, kamar 505”.
Gw selesai mandi ketika bel kamar berbunyi. Buru-buru gw pakai kaos dan dengan handuk masih melilit menutupi bagian bawah, gw buka pintu kamar.
Seorang gadis dengan paras lumayan manis berdiri didepan kamar dengan tas merahnya. Vita memakai kaos biru muda dan celana jeans merah tua. Tingginya sekitar 155, mungil, tetapi badannya cukup berisi.

”hi Vit..” sapaku. ”yuk masuk.. duduk Vit, silakan mau duduk dimana aja boleh asal jangan di lantai” Vita tersenyum lalu masuk ke kamarku. Terlihat dia sedikit nervous.
”Santai aja ya Vit.. mau minum apa biar kupesankan hotel?” tawarku.
“hehe gapapa Dok. Minum apa aja boleh kok.” Kata Vita.
”mau orange juice, coffee, tea, air mineral, soft drink?” kataku sambil menghampiri pesawat telpon.
“halo, mbak mau pesan orange juice satu..” kataku sambil memandang Vita meminta jawabannya. “sama deh, orange juice” kata Vita.
“oh dua mbak jadinya. Terima kasih”
”makan apa tadi jadinya Dok?” tanya Vita. Nada bicaranya mulai santai dan lepas. ”itu kok masih pakai handuk, baru mandi ya? Sana ganti dulu!” kata Vita. Hm.. dari agak nervous, tiba-tiba dia sudah pede gini. Gw maju ke depannya.
“mau bantuin saya pakai celana?” tanya gw. Vita mendorong tubuh gw sambil tersenyum, ”enggaaa.. sana lepas handuknya di kamar mandi, trus pakai celana pendek!” kata Vita. Gw terkekeh, lalu masuk ke kamar mandi.
”Mau nonton film apa nyalain aja Vit.. pilih sendiri.” kata gw dari dalam kamar mandi.
”ting tong!” bel kamar berbunyi.
”itu minumnya datang Dok. Aku yang keluar ambil ya?” tanya Vita.
”Ya Vit, ambil aja. Kamu kalau mau pesan makanan apapun, pesan aja skalian ke yang antar..” kataku.

Gw sengaja ga pakai celana dalam. Keluar dari kamar mandi, Gw lihat Vita duduk di ranjang dengan posisi menghadap ke televisi yang memutar channel musik. Berarti dia pengen ngobrol. Dia kesini untuk Gue. Hmm...Vit, Gw sudah tahu siapa kamu... Gw sudah tahu harus bagaimana..
”Suka nyanyi Vit?” tanya gw. Vita memandang gw sebentar. Lalu dia mulai bersenandung mengikuti lagu yang diputar. Suaranya fals berkali-kali, tapi dia terlihat nyaman dan enjoy.
Gw rebah di ranjang, bersebelahan dengannya. Tanganku mencoba meraih tangannya, Vita diam saja. Kuelus perlahan Vita memandangku. ”tangannya ya..” katanya, lalu kembali menikmati music TV.
Gw perlahan memeluk pinggangnya dari belakang... Vita diam saja. Gw cium lembut lengannya. Vita tertawa. ”Dok, gini ya kelakuanmu kalau ada tamu?” tanyanya sambil membuka lengannya. Seketika kepala Gw ada dibawah ketiaknya.

”Oh gini ya kelakuanmu kalau jadi tamu? Kepala tuan rumah dijepit pake ketiak gini?” balas Gw. Vita tertawa. ”Abisnya, belum sepuluh menit aku dikamar ini sudah disentuh-sentuh.”
”ilfil sama saya?” tanya Gue. “Engga sih..hahaha” Vita tertawa lagi.
“suka pada saya?” lanjut Gue. “Engga juga. Hahahhaa..” Vita makin nyaring tertawanya. ”Aduh! Ih kok aku digigit?” Vita terkejut lalu menarik rambut Gue dan mengacak-acaknya.
”yah yah, rambut saya rusak deh..”
”cowok metroseksual nih ceritanya?”
”gak sih. Cowok doyan seks aja”
”keliatan lah ga usa bilang juga..”
”suka elus-elus rambut saya ya?” tanya Gue ketika rambut gw sekarang malah dielus-elusnya.
”iya, berasa elus-elus anjing-anjing saya”
”sial!”
”hihihi..”
”pasti guk-guk style..” kata Gue pelan.
”apaan? Guk-guk style?
”Favoritmu..” kata Gue.
”anjing.. baru ngeh saya Dok! Hahaha..”
”hobi banget ya, sampai nyumpah aja bunyinya anjing..”
”kamu lucu ya ternyata Dok..” usapan Vita di kepala Gw mendadak melambat.
”iya Saya juga baru sadar”
”baru sadar kalau lucu?”
”baru sadar kalau..hmm”
”apaan si Dok?”
”ga jadi ah..”
”Iiihh.. apaan jawab?” Vita mendekatkan wajahnya ke wajah Gue. Vita berteriak ringan saat Gw memeluknya lalu membalikkan tubuhnya. Gw menindihnya sambil tersenyum. Mata kami saling memandang. Hembusan nafas kami mulai berkenalan. Jantungku berdetak lebih kencang.

”Auch! Sakit Dookkkk” Vita menutup matanya menahan sakit ketika Gw gigit hidungnya pelan. Gw rebah disampingnya, membiarkan Vita menggosok hidungnya.
”hidungku sudah mungil digigit lagi..” kata Vita.
”maunya diapain?”
”disayang lah Dok!”
”Sini saya sayang..” kata Gue sambil merengkuhnya. Vita membalas pelukanku.Beberapa menit kami terdiam.
”Its like i want to be here forever, Doct..” ucapnya lirih.
“Mahal. Disini per malam bisa sejuta lebih..” jawab Gue.
“Mending kamu diam deh Dok.. merusak suasana..” sahut Vita sambil mencubit pinggang Gue. Gw belai rambutnya yang harum sambil tertawa ringan.
”Sudah lama saya tidak merasa senyaman ini Dok..” bisik Vita. Pelukan kami makin erat. Gue bisa merasakan detak jantung Vita yang semakin keras dan ehm... penis Gue yang mulai terbangun.
”Ga nyangka ya Dok, kita baru saja ketemu, sudah sedekat ini..” Vita menggeser wajahnya dan mencium leherku lembut. Many girl said so, Vit..
”Kok diam Dok? Tidur ya dengar saya ngoceh.. hihi..” Vita menarik kepalanya lalu memandang Gue.
”Oh ya sih, Saya yang suruh kamu diam ya Dok? Hahaha” Vita tiba-tiba mengecup bibir Gue.

”Terima kasih ya Dok.. sekarang sudah boleh bicara lagi kok.” Vita mengucapkan mantra nya, dan tiba-tiba pita suara Gue kembali.
”ting!” suara HP Gw berbunyi. Sound dari chat WA. Gue lupa matiin suaranya.
”tuh dicariin pacarmu Dok!” kata Vita. Gw tertawa, bangun dan meraih HP Gw.


Dr.Nira: “Bisa tidur? Mau ditemani?”
Gue : ”Mau, sini aja sekarang” balas Gue cepat.
Dr.Nira: ”lho, belum tidur rupanya. Ada yang bangun ya?”
Gue : “Baru mandi”
Dr.Nira: “Oh, ok. Met tidur ya.”
Gue : ”Iya, tx. Cu tomorrow”

Gue matiin HP, memandang Vita yang berbaring di ranjang. Senyumnya manis, dengan bukit payudaranya yang menggoda Gue untuk segera menikmatinya.
”Kamu dimana sayang? Di kamar hotel. Ngapain sayang? Lagi berduaan ama Vita. Ih, kamu selingkuh ya!” kata Vita sambil tertawa.
”Saya single Vit.. tadi itu teman Dokter yang mengantar saya tadi ke hotel. Dia nanya aja mau dijemput atau tidak besok.” jawab Gue sengarang-ngarangnya. Yang penting poker face dan percaya diri.
”Ohhh.. sampai kapan disini Dok?”
”Besok, lusa sudah kembali.”
”ih, kok cepat? Kesini lagi kapan?”
”belum tau Vit. Saya akan kasih tau kamu kalau saya kesini lagi.”

Gw kembali berbaring disamping Vita.
”Uda ngantuk Dok? Tidur aja..”
”Wah asik.. artinya kamu mau jagain saya tidur ya Vit? Mau stay disini malam ini?” pertanyaan Gue dijawab anggukkan kepala oleh Vita.
“Kamu yang mengantuk ya?” tanya Gue.
”Lumayan juga sih. Biasa tidur ga terlalu larut..”
”Ya udah yuk tidur..” Kata Gw lalu menjulurkan tangan, mematikan lampu.
”Saya sulit tidur kalau seperti ini Dok..” kata Vita.
”mau ganti baju tidur dan lepas bra ya?” tanya Gue.
”Ihhh.. kok tau!” Vita tertawa. Kamu gadis kesekianku Vita..
”pengalaman ya Dokter mesum!” kata Vita sambil melepas bra nya dan melemparkannya ke samping. Gue kaget. Itu bra benar-benar dilempar begitu saja!
”Mau saya bantuin?” tanya Gue ketika melihat Vita berusaha melepas celananya sambil tetap berbaring. Gw spontan membantunya sampai celananya terlepas. Vita sekarang hanya memakai celana dalam dan kaos biru muda yang membentuk gundukan bukit payudaranya... Penis Gw mulai berdenyut-denyut membayangkan apa yang akan terjadi...

 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
<<PART 5>>

Cahaya remang di kamar, dingin AC, dan sesosok gadis manis yang nyaris telanjang berbaring disebelah Gue. Dari keheningan ini Gue tau Vita belum tertidur. Mungkin dia gelisah atau menunggu Gue bergerak memulai kesepakatan tidak tertulis kami malam ini.
Gw mulai sedikit mengantuk dan membiarkan waktu berjalan sendiri tanpa Gue terlibat didalamnya. Entah berapa menit berlalu, Gue dengar suara nafas Vita mulai teratur. Sepertinya dia sudah tertidur.
Gue terbangun karena mau buang air kecil, entah jam berapa. Keluar dari kamar mandi Gue lihat kaos yang dipakai Vita tersingkap. Gue mendekat dan menyentuh pelan perut Vita. Tangan gue merayap naik dan merasakan gundukan lembah payudaranya.

”beraninya kalau saya tidur ya Dok?” kata Vita tiba-tiba sambil tersenyum. Gue tersenyum. ”maaf kebangun ya? Kaos mu terbuka dan saya mendadak turn on.” jawabku. Tanganku terus merayap naik dan mulai meraba payudaranya. Kudengar nafas Vita sedikit berubah.
”Sini Dok..” katanya sambil menarik pinggangku, membawaku tepat berada diatasnya. Penisku menyentuh pahanya yang telanjang.
”naik sedikit Dok.. gesek Dok..” kata Vita memintaku menyentuh selangkangannya dengan Penisku.
”Agh.. iya Dok disitu, enak..” desah Vita. Penisku segera membesar dan mulai menggesek celana dalamnya.

Vina mengangkat tangannya ketika Gue mencoba melepas kaosnya. Suasana makin menghangat. Jantung kami berdebar, memacu darah menghilangkan rasa kantuk.
”Agh...” desah Vita ketika lidahku menyapu bukit payudaranya. Mengitarinya, merambat naik lalu tiba-tiba berhenti sebelum menyentuh putingnya.
”nakal..” kata Vita lirih. ”putingnya kan mau juga Dok..” rengeknya. Gue kembali menjilat lembah.. naik ke bukit dan kembali berhenti sebelum mencapai puting. Vita menaikkan kepalanya dan mencari bibirku. Ciumannya penuh, bibirku dihisapnya dan digigitnya cukup keras.
”aduh..” kataku. ”biarin, kamu nakal!” kata Vita.
”lidah Gue kembali dari bawah.. menuju keatas dan akhirnya Gue lahap putingnya..”

”Argghhhh... iyahhhh enakk..” kata Vita seperti tersengat listrik. Punggungnya sempat terangkat melengkung menahan kenikmatan yang menjalar. Gue hisap putingnya. Makin keras gue hisap, Vita makin mengerang keenakan.
”Argh.. terus Dok, kencangin lagi...” teriak Vita. Tahan sakit rupanya Vita ini. Gue sudah menghisap sekuat tenaga dan Vita makin keenakan. Tangannya menggapai meraih penisku dan mencengkeramnya. Beberapa menit Gue menyerang payudaranya, lehernya, telinganya bergantian sementara Vita mengocok penis Gw dengan kasar.

Nafas kami memburu, keringat mulai muncul dan Gue mulai merayap turun dan melapas celana dalam Vita. Keindahan vaginanya tidak bisa dipungkiri. Rambut halus tumbuh, tetapi tidak dicukur gundul. Lidah gw keluar dan mulai memberinya seks oral yang mungkin disukainya.
”Dokkk... gilaaaa enak bangetttt” Erangnya sambil menjambak rambutku. ”Udah Dok... masukin aja, masukin sekaranggg!” perintah Vita yang tak kuhiraukan. Aku terus menjilat dan menghisap vagina Vita sampai banjir.
”Agh.. agh.. tuh kan saya keluar Dok..” kata Vita. Gw mengangkat kepala. ”Lho, udah dapat? Cepat sekali?” ledek gue sambil tersenyum
”Nakal ih Dokter, saya udah setahun lebih gak diginiin Dok..”
Gue lalu berbaring disampingnya dan kembali meremas payudaranya.

“puting, vagina, apalagi?” tanya Gue menanyakan titik sensitifnya.
”punggung Dok..” katanya manja lalu membalikkan badannya. Gue merayap naik dan mulai menjilati punggungnya.
”Arghhhh” Vita mengerang kenikmatan. Tubuhnya terkejut-kejut, menghentak-hentak lalu dia membalikkan badan.
”Udah ahhh.. sini giliranku!” kata Vita. Gue disuruhnya telentang dan Vita mulai menjamah penisku.
“Egh.. egh..” gue merasakan kenikmatan yang menjalar ketika Vita mulai menjilat testis Gue sambil meremas batang penis Gue.
“Egh....” desah gue sambil berusaha menikmati sekaligus bertahan agar tidak keburu muncrat. Vita kemudian melahap penis Gue dan menghisapnya. Tidak seenak hisapan dr.Nira, tetapi lebih dari cukup untuk membuat penisku berdiri tegak dan keras.
“mantap dok.. panjang dan keras.” katanya. Vita kemudian duduk diatasku dan menatapku dengan mata tajam sekaligus binal.
”masukin ya Dok?”
”Condom Vit..” kataku pelan.
”ga enak Dok pake condom.. saya bersih kok. Di..ja..min!” katanya tenang.
”kapan haid?”
”dasar Dokter, tenang aja, saya baru saja kemaren selesai mens.” katanya lalu memegang penis Gue. Bless. Sempit, hangat, basah, nikmat!

Vita mulai memompa tubuhnya. Dalam waktu singkat tubuhnya banjir keringat. Nafasnya terengah-engah berpacu dalam birahi.
”Agh.. agh…” suara desahan kami saling beradu. Vita meremas kuat dada Gue sambil matanya terpejam menikmati persetubuhan kami.
”Dok sini..” kata Vita kemudian menungging.
”Guk!” sahut Gue. Vita terkekeh.
Sensasinya sungguh berbeda. Doggy style ini membuat penisku berasa penuh di vaginanya. Lebih enak dari yang tadi.

”Aghhh enakkkk Dokkkk... tusuk Dok.. lebih keras lagi!! Kasarin saya dok...” kataVita. Gue spontan menampar pantatnya, ”Plakkk!”
”Yeshhh argggg... ” Vita membantu gue dengan menggerakkan pinggulnya.
”Aghh ayo Dok.. saya hampir sampaeee....” teriak Vita dan Gue semakin bersemangat memompa. Peluh mulai memenuhi tubuh Gw. Beberapa butir keringat mulai menetes.
“Arghhhhh ya ya… yaaa enak.. fuckkk ini sih enak banget Dokkk...” Vita terus berkata-kata tak jelas antara mendesah dan berteriak.
”Dokk.. dikit lagiii..” kata Vita. Tangan gue meraih payudaranya yang menggantung dan meremasnya kuat.
”Aghhh... ” Vita menegang dan terdiam sesaat. Badannya bergetar. Gue merasakan penis gue lebih basah. Orgasme melandanya! Vita lalu reba telentang.
”Dok.. thats really great... ahh come here Dok..” kata Vita. Gue kembali diatasnya. Vita meraih penis Gue dan mengarahkannya.
Sekarang giliran Gue yang mengejar puncak. Posisi MOT selalu menguras energi dan gw berpacu dengan cepat, lalu melepaskan sperma Gue ke dalam Vaginanya.

”Hftttt.... vaginamu enak sekali Vit..” kata Gue, lalu berbaring dan memeluknya. Kami berciuman dan saling berpandangan.
”sama dok, penismu juga bisa bikin saya cepat sampai..”
”Mau lagi Vit?”
”emang masih bisa berdiri?” tanya Vita.
”Tidur dulu lah..” jawabku.
”Jam berapa nanti ke rumah sakit?”
”jam 9 jadwalnya, tapi saya bisa datang jam 10.”
”Dokter selalu ngaret ya? Ga kasian dengan pasiennya yang menunggu lama?”
”gak slalu lah Vit.. tapi kalau saya sih iya selalu ngaret... hahaha..” gue terkekeh.
”Ok yuuk tidur sayang..” kata Vita. Bibir kami menyatu lagi beberapa detik.

Gue kembali terbangun dan melihat Vita masing tertidur pulas. Dengan malas-malasan Gue buka HP, ada beberapa WA dari dr.Nira,
Dr.Nira: ”Dok.. sudah bangun? Temani saya breakfast ya?”
Dr.Nira: ”Dok.. wah masih molor ya.. hahaha..
Dr.Nira: ”Dok.. saya jemput ya.. sudah dijalan nih. Saya tunggu di lobby ya, jangan lama-lama tidurnya. Kalau ga bangun-bangun juga saya samperin ke kamar lho!”

WA itu sekitar 20 menit yang lalu.

”Ting tong!” tiba-tiba bel kamar Gue berbunyi.
Jantung Gue serasa berhenti.


**
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Gokiiilll. Sekalian threesome aja dok. Vita + dr. Nira, duet maut
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd