Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Once Upon A Time In Someplace

1 kata perfecto...
Alur : ok, ‎​ğª bertele-tele, singkat padat
Pemenggalan chapter : ok, ‎​ğª nanggung
Cerita : ok, mendekati realita
Bahasa: ok, tdk vulgar tp gampang dicerna
Sex scene : good

Pokonya hampir sempurna...
Saran:
1. Tokoh wanitanya klo bisa jgn MILF semua, walaupun mgkin selera penulis disitu, utk variasi dan utk memberikan suasana sex scane yg ‎​ğª boring
2. jgn terlalu banyak tokoh, itu bisa bikin bingung pembaca, krn ini cerbung, krn sebagian pembaca punya memori yg berbeda
3. Ada baiknya ‎​ğª terlalu panjang, segera ditamatkan, klo memang ceritanya msh panjang bisa dibuat side story dgn penambahan tokoh utama
4. Dibuat link chapter, supaya pembaca yg ‎​ğª buka tiap hari gampag nyari updatenya.

Itu aja gan coment dan saran dr newbie yg cuma bisa coment tanpa bisa berkarya.

Btw kayanya terilhami dr penggerebekan bnn dirmh RA.. Apa itu ending storynya?
 
1 kata perfecto...
Alur : ok, ‎​ğ0„9 bertele-tele, singkat padat
Pemenggalan chapter : ok, ‎​ğ0„9 nanggung
Cerita : ok, mendekati realita
Bahasa: ok, tdk vulgar tp gampang dicerna
Sex scene : good

Pokonya hampir sempurna...
Saran:
1. Tokoh wanitanya klo bisa jgn MILF semua, walaupun mgkin selera penulis disitu, utk variasi dan utk memberikan suasana sex scane yg ‎​ğ0„9 boring
2. jgn terlalu banyak tokoh, itu bisa bikin bingung pembaca, krn ini cerbung, krn sebagian pembaca punya memori yg berbeda
3. Ada baiknya ‎​ğ0„9 terlalu panjang, segera ditamatkan, klo memang ceritanya msh panjang bisa dibuat side story dgn penambahan tokoh utama
4. Dibuat link chapter, supaya pembaca yg ‎​ğ0„9 buka tiap hari gampag nyari updatenya.

Itu aja gan coment dan saran dr newbie yg cuma bisa coment tanpa bisa berkarya.

Btw kayanya terilhami dr penggerebekan bnn dirmh RA.. Apa itu ending storynya?

pertama-tama nubie ucapkan terima kasih banyak untuk pujian , kritik dan sarannya ..

Mohon dima'afkan kalau karya nubie masih berantakan ...

Nubie akan mencoba mendengar saran suhu :
1. Masalah tokoh wanita milf.

Nanti akan muncul saatnya cewek yang seumur.
2. Sebenarnya tidak banyak suhu , nanti akan jelas perannya masing2.
Kalau banyak artis muncul itu nubie anggap 'cameo'

3. Masalah cerita panjang atau tidak. sebenarnya nubie sudah lama buat plotnya sampai akhir cerita juga sudah ada. Tapi mungkin nubie agak menambah sedikit disana sini jadinya makin panjang. Ini juga menjawab pertanyaan suhu apa diilhami dari penangkapan 'RA'.
Nubie bilang sebenarnya plot ini nubie buat sebelum kasus itu mencuat. Jadi bukan itu nanti akhir ceritanya. Sebenarnya cerita ini bertumpu pada pencarian pembunuh Pamannya.

4. Yang masalah indeks cerita, kalau soal membuat index. Nubie akui benar-benar tidak bisa membuatnya. Maklum pengetahuan nubie soal itu nol besar.

Mungkin sudi kiranya ada suhu-suhu disini yang mau membuatkan index karya nubie.

Hanya itu yang bisa nubie sampaikan.
tapi trima kasih banyak untuk suhu yang telah memberikan saran-saran berharga buat nubie.
 
minta suhu2 di cerbung aja ajarin bikin index nya gan oedi.
kl sdh panjang kaya "paradiso" nya suhu JayPorn sih mabok nyari update kl ga ada index, jadi it's a good idea kl d bikinin index gt.

kl ketemu yg abg ada ga gan? :pandajahat:
 
minta suhu2 di cerbung aja ajarin bikin index nya gan oedi.
kl sdh panjang kaya "paradiso" nya suhu JayPorn sih mabok nyari update kl ga ada index, jadi it's a good idea kl d bikinin index gt.

kl ketemu yg abg ada ga gan? :pandajahat:

makasih sarannya suhu ...

Sudah dibantu sesepuh Jay Porn ...

Tapi kayanya otak nubie yang lemot jadi belum bisa juga ...

*ma'af suhu yang ABG ga dapet ...
Adanya yang seusia Gavin ...
 
pertama-tama nubie ucapkan terima kasih banyak untuk pujian , kritik dan sarannya ..

Mohon dima'afkan kalau karya nubie masih berantakan ...

Nubie akan mencoba mendengar saran suhu :
1. Masalah tokoh wanita milf.

Nanti akan muncul saatnya cewek yang seumur.
2. Sebenarnya tidak banyak suhu , nanti akan jelas perannya masing2.
Kalau banyak artis muncul itu nubie anggap 'cameo'

3. Masalah cerita panjang atau tidak. sebenarnya nubie sudah lama buat plotnya sampai akhir cerita juga sudah ada. Tapi mungkin nubie agak menambah sedikit disana sini jadinya makin panjang. Ini juga menjawab pertanyaan suhu apa diilhami dari penangkapan 'RA'.
Nubie bilang sebenarnya plot ini nubie buat sebelum kasus itu mencuat. Jadi bukan itu nanti akhir ceritanya. Sebenarnya cerita ini bertumpu pada pencarian pembunuh Pamannya.

4. Yang masalah indeks cerita, kalau soal membuat index. Nubie akui benar-benar tidak bisa membuatnya. Maklum pengetahuan nubie soal itu nol besar.

Mungkin sudi kiranya ada suhu-suhu disini yang mau membuatkan index karya nubie.

Hanya itu yang bisa nubie sampaikan.
tapi trima kasih banyak untuk suhu yang telah memberikan saran-saran berharga buat nubie.

Ok lah, itu hanya saran aja keep originalitas penulis Ɣªήğ akan membuat cerita ini makin cihuy...
Btw.. Jgn panggil suhu.. Ane newbie aka ank bawang, posting blm pernah, aktif ngga, ane cuma bisa comment2 ‎​ğª penting aja....
 
Ok lah, itu hanya saran aja keep originalitas penulis Ɣªήğ akan membuat cerita ini makin cihuy...
Btw.. Jgn panggil suhu.. Ane newbie aka ank bawang, posting blm pernah, aktif ngga, ane cuma bisa comment2 ‎​ğª penting aja....

makasih suhu atas waktu luangnya memberi saran .

moga2 tidak bosan membaca coretan nubie dan tetap memberi kripik dan saran kepada nubie ...
 
Update !!!


Chapter XIII : Mysterious Man


Aku terbangun sekitar jam tujuh pagi. Saat melihat sekeliling tinggal aku sedirian, Mbak Rossa dan Mbak Yuni tampaknya sudah terbangun. Sesaat aku masih berbaring untuk mengembalikan pikiran dan tenaga. Setelah merasa segar akupun bangkit dari tempat tidur , Setelah memakai celanaku yang sudah ada dikamar itu aku keluar dari kamar tidur menuju balkon. Aku menggerakkan badan melakukan gerakan senam ringan untuk melemaskan otot yang kaku. Setelah merasa bugar lalu aku melakukan sit up, push up dan melatih gerakan-gerakan karate.

Setelah berkeringat cukup banyak aku menghentikan latihanku. Tidak lama kemudian Mbak Rossa datang membawa secangkit kopi. "Sudah lama bangun Vin? Mbak Pikir tadi kamu belum bangun. Ini Mbak bawakan kopi, masih hangat. Kalau kurang manis nanti Mbak tambah gulanya". Kata Mbak Rossa sambil menyerahkan cangkir padaku.

Aku segera meminum kopi itu. "Sudah manis kok Mbak, apa lagi minumnya sambil memandang Mbak. Jadi tambah manis, Hehehe"

"Uhh, dasar tukang gombal" Jawabnya tersipu malu sambil memalingkan muka.

"Tapi masih ada yang kurang nih Mbak"

"Apa?" tanyanya menghadap kearahku lagi.

"Itu ..." Jawabku, memandang kearah dadanya dengan senyum mesum.

"Apaaa ...?" Tanyanya masih belum mengerti. Setelah dia melihat arah pandanganku barulah dia mengerti apa maksudku. "Huuuh dasar" Katanya sambil menonjok perutku yang six pack dan masih berkeringat.

Aku pun pura-pura meringis kesakitan dan dia tampaknya menjadi khawatir. Tapi setelah melihatku tertawa, diapun tahu aku hanya berpura-pura. Dia berusaha untuk mencoba mencubit perutku. Tapi aku berlari menghindar dan masuk kembali kekamar.

Sesampai diruang dalam tidak kulihat Mbak Yuni dimanapun. Setelah Mbak Rossa juga masuk keruang itu akupun bertanya padanya. "Mbak Yuni kemana Mbak?"

"Pulang...!"

"Pulang! Kapan? Sama siapa"

"Baru saja, sebelum tadi Mbak masuk membawa kopi. Sama Yanti, Tadi Yanti jalan-jalan sekitar sini sama Raul. Mampir sebentar ketempat ini, Yanti juga tidak tahu Yuni ditempat ini. Saat mau Yanti mau pulang Yuni ikut".

"Mbak Yanti tahu saya ada disini?"

"Sepertinya tidak, andai tahu juga tidak apa-apa. Yanti tahu Yuni bukan anak kecil, jadi Yuni pasti tahu apa yang dilakukannya. Dia pernah berkata seperti itu saat kutanyakan tentang hubungan Yuni dan Raffi. Sudah ah, Mbak mau mandi dulu. Gara-gara kamu Mbak belum mandi dari kemarin. Kalau kamu lapar itu Mbak sudah siapin roti dimeja". Katanya sambil beranjak kekamar Mandi.

"Mbaaak ..." Panggilku lagi menghentikan langkahnya.

"Apa lagi Sayaaang" Katanya dengan nada mesra.

"Mbak boleh ikut mandi?" tanyaku.

"Kamu masih berkeringat tuh, sudah makan dulu. Kamu tadi malam kan habis bekerja keras". jawabnya tanpa mengiyakan atau menolak permintaanku. Aku langsung menuju meja dapur dan ternyata Mbak Rossa sudah menyiapkan dua pasang roti bakar dan juga dua telur setengah matang. Hanya sekejap makanan-makanan itu sudah berpindah kedalam perutku dan kuakhiri dengan segelas susu hangat yang juga ada diatas meja itu. Lima belas menit kemudian aku belum melihat Mbak Rossa selasai mandi. Aku bangun dari tempatku dan menuju kekamar mandi.

Aku masih mendengar guyuran air dari dalam kamar mandi dan mencoba membuka pintunya. Ternyata tidak dikunci, Aku pun mendorong pintu kamar mandi. Dan aku kembali terkesima melihat Mbak Rossa yang telanjang bulat dengan rambut yang basah. Gairahku kembali bangkit, aku masuk dan langsung merangkul tubuh Mbak Rossa.

"Mandi dulu dong" Pinta Mbak Rossa manja. Akupun menuruti ajakannya. kulepas celanaku kemudian mengguyuri tubuhku dengan air. Beberapa saat setelah itu aku menyabuni tubuhku dengan sabun cair. Mbak Rossa turut membantu menyabuni tubuhku, dia juga menyabuni batang penisku yang kembali tegak, dia mengocok-ngocok batang kejantananku dengan lembut. Nikmat rasanya, dan pada saat hampir mencapai klimaksnya aku melepaskan tangan Mbak Rossa karena belum saatnya.

Gantian aku yang menyabuni Mbak Rossa, mula-mula kedua tangannya lalu kedua kakinya. Sampailah kedaerah yang vital, aku berdiri dibelakang Mbak Rossa terus merangkulnya dan menyabuni payudaranya dengan kedua telapak tanganku. Terdengar Mbak Rossa mendesah panjang. Usapanku kebawah melewati perutnya hingga sampai keliang vaginanya. Kembali aku mengusapnya dengan lembut. Busa sabun hampir menutupi liang vagina Mbak Rossa, kali ini Mbak Rossa merintih nikmat. Setelah puas aku mengguyur kedua tubuh kami yang masih berangkulan.

Aku membalikkan tubuhnya dan kami pun saling berhadapan. Mbak Rossa kemudian mencium bibirku, aku membalasnya dan kemudian terjadi french kiss yang dahsyat. Tangan kami pun tidak tinggal diam, aku menyentuh payudara Mbak Rossa dan ia menyentuh batang penisku yang masih perkasa berdiri. Tidak lama kemudian, Mbak Rossa membimbing batang penisku memasuki liang vaginanya. Dengan melebarkan kakinya batang penisku kembali memasuki liang vaginanya. Mbak Rossa merangkulkan tangannya ke leherku kemudian aku menggendong Mbak Rossa dan menyandarkannya ke dinding kamar mandi.

Setelah itu aku menggoyangkan pinggulku yang membuat penisku keluar masuk liang vagina Mbak Rossa. Akhirnya spermaku keluar dan membasahi seluruh dinding liang Vaginanya. Ternyata dia belum mencapai puncak, Aku menundukkan badan kemudian menjilati liang vagina Mbak Rossa. Mbak Rossa menjerit dengan apa yang kulakukan, Akhirnya Mbak Rossa mengeluarkan juga cairan dari liang vaginanya dan tepat menyemprot kemukaku. Mbak Rossa terkulai nikmat, aku kemudian mengguyuri kembali tubuh kami berdua.

Aku dan Mbak Rossa kemudian menyelesaikan mandi kami, Akupun kemudian memakai pakaianku lagi. Mbak Rossa bilang akan ada acara di salah satu stasiun TV hari ini, dan mungkin akan pulang malam. Dia mempersilahkan aku kalau mau tetap ditempatnya. Tapi aku bilang akan mulai menyelidiki masalah Tito. Jadi aku memutuskan untuk pulang dulu. Tapi kemudian aku memutuskan untuk mengantar Mbak Rossa lebih dult ke stasiun TV itu. Nanti pulangnya dia akan bersama managernya yang akan langsung menuju kesana.

Setelah sampai ditujuan dia tidak langsung keluar dari mobil. Dia mendekat kearah tubuhku kemudian menciumku untuk beberapa lama kemudian berkata "Lain kali... Mbak minta lagi ya sayang" Bisiknya sambil meremas lembut pangkal pahaku. Aku hanya menganggukkan kepalaku. Kemudian Mbak Rossa segera keluar setelah melihat anggukkanku. Sesaat kemudian aku segera pergi dari tempat itu.

-=+=-

Aku sampai di apartemen sekitar jam sembilan pagi, Setelah memarkir aku segera menuju keapartemenku. Saat akan membuka pintu aku menjadi curiga, karena pintunya tidak terkunci. Dengan perasaan curiga dan tubuh waspada kudorong pintu pelan-pelan. Aku melihat kedalam, tapi tidak ada suara atau gerakan mencurigakan. Aku pun masuk dengan tidak meninggalkan kewaspadaan.

Segera aku mencari pengisi daya untuk ponselku. Entah sejak kapan power dayanya habis. Pantas saja dari semalam tidak ada suara dari ponselku. Mungkin karena permainan semalam dengan Mbak Yuni dan Mbak Rossa aku jadi melupakan ponselku. Setelah itu aku segera menuju kamar untuk mencari baju ganti dan "Oh, D**m Sh*t" teriakku dalam hati setelah aku ingat, bahwa aku belum mengambil pakaianku dari rumah dinas yang selama ini aku huni bareng Fariz dan Dion.

Saat masih termenung, aku tiba-tiba kaget saat kulihat dari kaca lemari pakaian ada seseorang berusaha keluar dari kamar. Rupanya dari tadi dalam kamar tidur ada seseorang. Aku segera mengejar orang itu, sebelum orang itu keluar aku berusaha meloncat untuk menubruk orang itu. Tapi seperti orang itu sudah tahu apa yang akan kulakukan. Orang itu tidak lari keluar seperti yang kukira, setelah diruang tamu yang cukup luas orang itu berhenti berlari dan berbalik menghadap ke arahku.

Akupun berhenti dan memandang orang itu. Seorang laki-laki berumur empat puluhan, Tinggi tegap sekitar 180 cm, cambang menyatu dengan kumis yang mulai memutih, kulit kuning bersih, dan berpakaian jas lengkap bermerek Giorgio Armani warna hitam dan kemeja putih dan dasi warna merah dengan sepatu pantofel hitam berkilauan. Orang itu tidak berkata apa-apa hanya tersenyum, kemudian tangan melambai kearahku seolah menantang bertarung dan kemudian dia menggerakkan tangan seakan melakukan pemanasan untuk melakukan pertarungan.

Walau aku belum tahu apa masalahnya, tapi melihat orang itu menantangku. Akupun bersiap-siap dan waspada setelah melihat ketenangan orang itu. Melihat orang itu masih diam dan tersenyum saja seakan mengejekku, akupun menjadi marah dan mulai menyerangnya. Tapi sebelum aku menyerang orang itu, orang itu memberiku isyarat untuk berhenti. Masih dengan tanpa kata-kata orang itu seakan mengatakan jangan bertarung disitu. Diapun keluar dan berhenti dilorong kamar-kamar. Akupun mengikutinya. Dia kemudian bersiap lagi dan kali ini tanpa memberi aba-aba dia sudah menyerangku. Untung akupun sudah waspada sejak tadi.

Maka dilorong kamar itu kami saling serang. Sepertinya dia menguasai berbagai jenis ilmu bela diri. Tapi paling tidak sabuk hitam karate milikku masih bisa mengimbanginya. Kami saling tendang, saling pukul, sikut, banting. Dia menang pengalaman dalam pertarungan tapi aku unggul dalam hal tenaga karena usiaku lebih muda. Hampir tiga puluh menit kami bertarung, tenagaku juga mulai banyak berkurang karena tadi malam sudah bertarung habis-habisan dengan dua orang wanita. Saat kami sama-sama mulai kelelahan pengalamnya dalam bertarung mengalahkanku dan "Bughh", setelah itu aku tidak mendengar apa-apa lagi karena telah jatuh kelantai dan tidak sadarkan diri.

Aku membuka mata dan kulihat atap kamar tidur. Rupanya aku sudah berbaring ditemapt tidur, dan aku langsung memegangi bagian tengkukku yang terasa sakit. Aku berusaha mengingat apa yang terjadi, yang aku ingat terakhir kali adalah bagian tengkukku terasa sakit dan kemudian aku tidak sadar. Rupanya aku terpukul orang itu dan kemudian jatuh tidak sadarkan diri.

Tapi siapa yang membawaku ketempat tidur? Apakah orang itu, dan kemana orang itu. Apa yang dicarinya disini. Kemudian aku mencoba turun dari tempat tidur walau masih kurasakan sakit dibagian leher belakangku. Setelah beberapa saat meneliti, ternyata tidak ada barang apapun yang hilang. "Jadi pasti bukan harta tujuannya, terus apa yang dicarinya disini. Siapa orang itu? Apakah orangnya Sony Danubrata" pikirku dalam hati. Tambah ruwet saja masalah yang kuhadapi. Saat kulihat jam didinding hampir jam Dua Belas siang. Jadi aku tidak sadarkan diri hampir tiga jam. Sejenak aku berusaha melupakan orang itu. Kuambil ponselku dan kuhidupkan powernya. Aku mengambil minuman untuk menghilangkan haus yang kurasakan. Saat ponsel itu sudah menyala maka berbunyilah ponsel itu tanpa henti.

Saat kulihat ternyata ada lebih dari lima puluh pesan singkat dan juga ada sekitar seratus pemberitahuan panggilan tidak terjawab. Ada panggilan dari Ayah, dari Mbak Tika, dari Dion, dari Fariz, Mbak Ina, dari Mas Bram, juga dari Bunda Maia.

Aku kemudian menghubungi mereka satu persatu. Ayah menanyakan kabar juga bertanya apa bisa pulang untuk merayakan ulang tahun ibu minggu depan. Aku menjawab akan berusaha untuk bisa pulang, kalau tidak bisa aku akan menyiapkan hadiah untuk ibu.

Mbak Tika mengabari akan datang ke Jakarta bersama Mas Hendra, Dia minta aku menemani jalan-jalan kalau Mas Hendra tidak bisa menemaninya jalan-jalan. Aku menjawab akan mencari waktu untuk menemaninya.

Dion dan Fariz hampir sama pesannya. Mereka bertanya padaku kenapa dua hari tidak pulang. Juga mengatakn bahwa surat tugas ku sudah dibuat dan sudah ada dirumah dinas. Aku bilang pada mereka nanti sore aku akan kesana mengambil surat tugasku dan menceritakan masalahnya pada mereka.

Mbak Ina bertanya kenapa sejak kemarin pagi, setelah kami dari rumah sakit aku tidak menghubunginya. Juga Aida yang menanyakan tentang diriku. Aku membalas pesannya, nanti sore aku akan menemuinya.

Mas Bram memberi info soal Sony Danubrata, Dia mengatakan agar aku hati-hati terhadapnya. Dia orangnya licin, polisi sebenarnya sudah tahu tindakannya tapi belum cukup bukti untuk menangkapnya. Aku menjawab akan mematuhi permintaanya, juga meminta pada Mas Bram data tentang Sony Danubrata yang selengkap-lengkapnya.

Bunda Maia bertanya padaku kemana setelah mengantar Mbak Yuni kemarin. Kenapa aku tidak bisa dihubungi sesudahnya. Aku menjelaskan semuanya kepada Bunda Maia, dan tampaknya dia bisa menerima penjelasanku. Setelah semuanya kuhubungi aku mecoba kembali untuk istirahat walau satu atau dua jam. Sebenanya aku merasa lapar, tapi untuk pergi mencari makan atau memesan Fastfood aku merasa malas. maka aku hanya istirahat untuk mengembalikan stamina. Tampaknya aku harus belanja makanan untuk persediaan.

-=+=-

Pukul Tiga sore aku bangun dari tempat tidur. Sakit dileher belakangku akibat pukulan orang misterius itu sudah hilang. Setelah kekamar mandi dan minum, kemudian aku melakukan olah raga rutin dan kembali latihan beladiri. Aku kembali menyadari bahwa ada banyak orang hebat dalam bela diri. Seperti tadi aku dibuat K.O oleh orang itu.

Setelah latihan tiga puluh menit aku berhenti dan istirahat sejenak untuk menghilangkan keringat. Setelah itu aku mandi dan segera berangkat ke rumah dinas yang selama ini kutempati dan juga berada satu kawasan dengan kantorku bekerja.

Aku membenahi baju dan barang-barang yang akan kubawa sambil menunggu Dion dan Fariz pulang. Sekalian mengisi perut yang sudah lapar sejak tadi siang dengan persediaan makananku yang masih ada disini.

Jam lima lebih lima belas menit Dion sampai rumah. Dia bertanya mobil siapa didepan rumah. Akupun menjelaskan semuanya pada Dion, Dia turut bergembira atas apa yang kudapatkan. Saat kutanyakan dimana Fariz, dia menjawab bahwa Fariz pulang kerumah kakaknya. Walau kami tinggal hampir selama tiga tahun bersama,aku belum pernah bertemu kakaknya Fariz.

Selepas senja aku meninggalakan tempat itu. Aku segera meluncur ketempat Mbak Ina. Aku sudah berjanji untuk ketempatnya dan juga bertemu Aida. Mbak Ina masih ikut Mas Aman setelah perceraiannya. Bukan Dia tidak mempunyai rumah sendiri, tapi demi keamananya dari gangguan Sony Danubrata mantan suaminya.

Dia menyambutku dengan gembira, tapi karena banyak orang dia bersikap biasa seperti belum pernah terjadi apapun antara kami. Kami hanya sempat berciuman satu kali itupun terburu-buru takut ketahuan pembantunya. Aku mengatakan tugas rahasiaku pada Mbak Ina karena aku yakin dia bisa dipercaya. Setelah mendengar pejelasanku dia memintaku untuk hati-hati, tampak kekhawatiran diwajahnya. Tapi aku mengatakan padanya untuk tidak perlu khawatir. Tidak lebih dari satu jam aku dirumahnya. Setelah berjanji akan selalu memberinya kabar akupun segera pergi dari rumahnya.

-=+=-

Ada tidak enaknya punya mobil mewah dengan CC besar. Boros bahan bakar, saat sedang mengantri untuk mengisi bahan bakar. Aku melihat mobil disampingku, yang jendelanya terbuka dan saat aku melihat orang yang duduk disamping sopir itu aku merasa pernah melihat orang itu. Dan saat kulihat sopir yang turun dari mobil aku juga merasa pernah melihatnya.

Aku lalu berpikir untuk mengingat siapa mereka. Tidak berapa lama aku ingat siapa mereka. yang disamping sopir itu Tito dan yang jadi sopir adalah ornag yang mengirim uang untuk membayar Kang Jono, seperti yang terlihat di kamera CCTV Bank.

Untung mobilku lebih cepat diisi bahan bakar, sementara mereka masih menunggu satu mobil lagi. Maka ketika mobil mereka keluar dari SPBU aku mengikuti mereka dari belakang. Untuk menghidari kecurigaan mereka, aku membuntuti mereka dengan jarak satu mobil lain didepanku.

Mereka kearah sunter, lalu ke cempaka putih terus ke arah cipinang, membelok ke barat arah menteng terus ke senayan. Aku terus membuntuti mereka dengan menyesuaikan diri, kadang lambat kadang cepat. Kalau aku tahu pasti dijalan itu tidak ada cabang, aku mendahului mereka. Saat akan melewati cabang jalan aku mengurangi laju kecepatan sehingga mereka kembali didepanku.

Rupanya tujuan mereka adalah Plaza Senayan. Saat melihat baliho besar didepan pintu masuk orang akan tahu bahwa ditempat ini akan diadakan pameran perhiasan internasional. Dan Pameran ini akan dibuka besok pagi oleh salah seorang menteri. Begitu masuk ruang pameran akan diamati berpuluh pasang mata kamera CCTV dan tentu saja petugas keamanan.

Karena event internasional, otomatis peseta pameran juga dari luar negeri. Walau baru dibuka secara resmi besok pagi sudah banyak pengunjung yang datang. Entah membeli atau sekedar melihat sepertiku. Aku terus mengikuti mereka, ternyata mereka menuju stand khusus permata. Kemudian mereka masuk salah satu stand dan aku melihat tulisan 'DB DIAMOND'. Aku menduga 'D' adalah singkatan dari Danu Brata.

Tebakanku ternyata benar saat aku mendekat dan melihat Sony Danubrata ada did alam stand itu. Tentu saja aku tidak bisa diam saja ditempat seperti itu. Kalau aku melakukan hal itu tentu saja menumbulkan kecurigaan. Aku berkeliling melihat-lihat tapi kuusahan untuk tidak jauh dari pintu masuk stand. Agar aku bisa melihat andai salah satu dari mereka keluar.

Tapi saat itu bukan salah satu diantara mereka yang keluar, Aku melihat orang yang tadi siang bertarung denganku sedang berada diluar stand itu. Aku memutuskan untuk mengejar orang itu, dalam pikiranku Sony dan anak buahnya pasti akan ada ditempat itu besok. Saat aku mengejarnya, tampaknya orang itu tahu kalau kuikuti. Dia pun menyelinap dikeramaian pengunjung.

Dia sepertinya menuju kelantai khusus pakaian, Aku terus mengikutinya. Tapi saat dibagian pakaian-pakaian dalam wanita orang itu menghilang. Aku yang masuk ke tempat itu jelas mendapat perhatian pengunjung. Aku tidak mempedulikan tatapan aneh mereka, aku masih mencari-cari orang itu hingga kepaling ujung toko itu yang merupakan 'kamar pas'.

Aku jadi ragu, apa mungkin orang itu masuk kekamar 'Pas' khusus wanita. Tapi aku jelas-jelas melihat orang itu menuju kearah ini. Disitu ada tiga kamar'pas' yang semuanya tertutup. Aku masih ragu untuk untuk menunggu siapa yang didalam atau mencari di tempat lain. Saat aku masih ragu, salah satu pintu itu terbuka. Orang yang didalam itu tanpa melihat keluar dan hanya tangannya yang diangsurkan keluar menyerahkan dua set pakaian dalam sambil berkata "Mbak tolong pegang ini, aku mau mencoba yang lain dulu". Aku tentu saja menjadi bingung. Orang itu langsung menutup kembali pintunya tanpa memberi kesempatan untukku menjelaskan.

Mungkin tadi ada orang yang menunggu wanita itu mencoba pakaian-pakaian ini entah teman atau pegawai toko ini. Walau aku belum jelas melihat orang yang didalam itu, aku yakin dia adalah wanita yang menarik. Dari tangannya yang putih mulus dan sedikit punggungnya yang terlihat sekilas. Aku hanya berdiri mematung sambil melihat benda ditanganku. Dua set lingerie sutra bermerek Bordelle. dengan celana dalam G-string dan bra yang berukuran 'wow' berwarna merah hati dan hitam.

Pintu kembali terbuka dan wanita didalam itu kembali berkata "Mbak masuk sebentar bantu saya memasang ini" aku menjadi kaget mendengar hal itu. Merasa orang yang diajak bicara tidak merespon perintahnya, Dia kembali membuka pintu dan kali ini melongokkan kepala keluar. Walau hanya sedikit celah yang dibuka tapi karena pantulan cermin dan terangnya lampu yang menyinari aku dapat melihat bagian punggungnya karena bagian depannya terhalang pintu. Dia tentu saja kaget melihatku ada disitu dan bukan orang yang dia maksud.

Dia segera menutup pintu itu kembali. Aku juga masih kaget melihat siapa wanita yang ada didalam ruang itu. "Eh, bukankah dia artis ynag sekarang menjadi p*l*tikus, juga mantan putri Ind*n*s*a, yang jago menari salsa" aku berkata dalam hati.

Tidak lama wanita itu keluar dan kali ini sudah berpakaian lengkap tentu saja. Dia memakai blazer biru muda dilapis dengan baju putih dibagian dalam dan scarf yang juga berwarna putih biru. Membawa tas merek chanel, jam tangan gucci dan sepatu dengan merek louis vuitton. Ditangan yang satunya membawa lingerie juga. Dia menatapku sebentar kemudian berkata "Maaf Mas apa dari tadi anda yang berada disini, anda tidak melihat asisten saya yang tadi berdiri ditempat ini?"

"Maaf Mbak, Eh...Tante, Saat tadi saya sampai sini tidak ada orang. Ketika saya mau pergi Tante tiba-tiba menyerahkan pakaian ini ke saya. Saat saya mau menjelaskan Tante sudah menutup pintu kembali" Sanmbil berkata seperti itu aku menyerahkan pakaian dalam itu kepadanya. Dia sepertinya menjadi canggung mengetahui akulah yang dari tadi memegang pakaian dalam yang dipilihnya itu. Seorang wanita yang datang memecahkan kecanggungan kami. "Maaf Bu, tadi saya terburu ingin buang air jadi tidak sempat pamit pada Ibu" Kata wanita yang baru datang itu, sepertinya dia asisten wanita ini.

Kemudian Dia menyerahkan pakaian-pakaian yang ada ditangannya ke asistennya. Dia kemudian mengucapakan terima kasih sekaligus minta maaf padaku sebelum pergi dari hadapanku. Aku hanya tersenyum dan menganggukan kepala padanya. Dia sempat menoleh kearahku, dan dia tersipu malu saat bersamaan aku juga sedang memandang kearahnya. Karena pikiranku masih tertuju pada orang misterius yang tadi siang, Aku tidak memperhatikan wanita itu lagi.

Aku segera keluar dari counter pakaian itu. dan berharap kembali bertemu orang misterius itu. Setelah hampir setengah jam tidak menemukannya. Aku memutuskan untuk sekalian berbelanja untuk kebutuhanku. Selain makanan aku juga membeli pakaian dan celana, serta beberapa kaos dan celana dalam. Rupanya harapanku tadi terkabul, saat hendak masuk kedalam mobil aku melihat orang itu kembali. Rupanya Dia juga melihatku, orang itu segera masuk kedalam salah satu mobil dan langsung melesat keluar. Aku pun masuk ke dalam mobil dan segera mengejarnya.

To Be Conticrooot ...
 
mantap suhu tinggal di angkat ke layar lebar mungkin bisa nyaingin ainun n habiebie gumingnya.. thanks suhu
tunggu updatenya
 
Waduh lg banya tugas nih.:fiuh:
Ninggalin jejak dulu suhu....
:baca:nya ntar malem aja....:p
 
Bimabet
keren bro
dapet satu calon MILF lagi nih kayaknya :D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd