Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Once Upon A Time In Someplace

Bimabet
Mo komen dikit.....

Who's kill my Uncle..


Who kills my Uncle..


Selaen itu mantaps
 
Mo komen dikit.....

Who's kill my Uncle..


Who kills my Uncle..


Selaen itu mantaps

trima kasih buat suhu yang mau meralat kesalahan nubie ...

Ditunggu kritik dan saran yang lainnya suhu ...
 
Gile tiap hari jalan kemane aja dapet loh, mantabssssss ;) :Peace:
 
Update...


Chapter VII : Quickie

Dua minggu sudah aku kembali ke Jakarta dan larut dalam rutinitas kerja harian. Aku benar-benar sibuk, aku dipilih untuk ikut pendidikan dan latihan menembak. Belum lagi untuk persiapan menghadapi test ujian untuk mendapatkan bea siswa ke Inggris yang kemungkinan akan dilaksanakan dua bulan lagi.

Jadi masalah Om Gian tertunda sementara. Sebenarnya kalau menuruti kehendak aku ingin cepat menyelesaikan masalah itu. Tapi aku sudah dipesan ayah. Aku harus bisa bekerja disiplin, kerja keras dan penuh dedikasi. Jangan korupsi, walau hanya korupsi waktu apalagi harta.

Satu lagi adalah masalah Mbak Tika. Aku sudah berjanji untuk membantu menyelidiki rahasia kenapa Mas Pras berubah. Satu jam sebelum kami berpisah dua minggu yang lalu kami sempat bercinta. Saat itu Mbak Tika memberikan data yang kubutuhkan dan juga nomer-nomer teman Mas Pras.

Bunda Maia juga sudah memintaku untuk datang ke tempatnya, tapi aku benar-benar belum sempat. Apalagi dari tempatku kerja di daerah Kota Baru, Kemayoran ke tempatnya di Pondok Indah bukanlah jarak yang bisa ditempuh dengan cepat. Apalagi kadang aku lembur sampai malam. Hari liburku hanya hari minggu.

Hari minggu ini aku mencoba berpikir tentang masalah Om Gian. Dari data transfer yang kuterima dari Mbak Tika. Ternyata orang itu tidak menggunakan rekening tapi langsung kirim uang tunai. Ada nama pengirim uang itu, tapi tidak diketahui apakah namanya asli atau palsu. Satu-satunya jalan mungkin hanya melihat rekaman CCTV di Bank tersebut. Tapi itu juga masalahnya bagaimana cara untuk melihat rekaman CCTV di Bank tersebut pada hari kejadian.

Saat aku sedang mencatat analisis dan rencana-rencana ku selanjutnya tiba-tiba Ponsel ku berbunyi. Telepon dari Bunda Maia " Vin, lagi sibuk tidak ? Bunda lagi di sekitar JTC. Kalau ada waktu gabung kesini saja sama Bunda". Setelah berpikir daripada bengong sendirian lebih baik menerima ajakan Bunda Maia.

"Baik Bund, Tiga puluh menit lagi aku sampai" Aku lalu berganti pakaian kemudian segera meluncur kesalah satu Caffe yang ada Di mall mangga dua seperti yang tadi dibilang Bunda Maia. Ketika sampai ditempat parkir itu aku ketemu Pak Sam. Setelah berbincang sejenak dengan Pak Sam aku pun segera masuk kealam Caffe itu.

Saat Bunda Maia memintaku ketempat ini kukira paling Bunda Maia cuma bersama Mbak Mei Chan, Mbak Linda dan Pak Sam. Tapi saat aku masuk ternyata banyak selebritis lainnya. Ada Mbak Yuni Shara dan Raffi Ahmad, Mbak Rossa, Mbak Iis Dahlia, Mbak Krisdayanti, Dua Pasto dan Si Jupe. Tentu saja ada Mei Chan, Mbak Linda dan tiga orang lainnya yang tidak kukenal.

Kemudian aku diperkenalkan dengan mereka semua, ternyata mereka banyak yang berada dalam manajemen artis nya Bunda Maia. Sebenarnya aku tidak menyangka akan bisa berkenalan dengan seleb seperti mereka. Ada rasa grogi juga minder melihat penampilan mereka yang waah. Dibandingkan dengan tampilanku yang biasa saja. Tapi paling tidak diantara para Lelaki yang ada disitu wajahku yang paling good looking.

Sepuluh menit aku ditempat itu Bunda Maia ijin ke toilet. Tak lama handphone ku berbunyi, Ada pesan masuk dari Bunda Maia. Bunyi pesannya" Kamu ketoilet susul Bunda,jangan ada yang tahu". Setelah basa-basi sejenak aku minta ijin untuk ke toilet.

Bunda Maia menarikku kearah toilet wanita begitu melihatku. Kemudian masuk kesalah satu toilet. Tampaknya Bunda Maia telah memperhitungkan keramaian dan lalu-lalang orang yang ke toilet. Lagi pula ini caffe eksklusif. Jadi tidak sembarang orang bisa masuk ke caffe ini. Dan tentu saja pengunjung lebih sedikit disiang hari. Dia memelukku erat dan berbisik manja "Vin Bunda kangen" kemudian dia menciumku dan tangannya membelai pangkal celanaku. Aku pun mebalas ciumannya dengan lebih panas dan tanganku mulai meremas payudaranya.

Ciuman kami bertambah panas "Eesshh.." Bunda Maia mulai merintih. Dan kami sama tahu kalau situasi tidak menguntungkan maka kami ingin cepet-cepat menyelesaikan ini. Bunda menarik restleting celanaku dan kemudian tangannya masuk kecelanaku dan meremas pelan penisku. Hingga penisku perlahan-lahan membesar, kemudian dia menarik penisku dari dalam celana tanpa melepas ziper lalu meremasnya secara pelan.

Aku tak mau kalah. Kulepas jaketnya dan kemudian kugulung bajunya keatas sampai ke dadanya sehingga Bra putihnya kelihatan. Dan tanpa melepas kaitannya kukeluarkan payudaranya dari tempatnya. Begitu keluar dari tempatnya aku arahkan mulutku ke puncak bukit kembarnya dan, "Cruppp.." sedotanku langsung terdengar begitu bibirku mendarat di permukaan puting susunya. "Aahha Viiin, ooohh.. sedooot teruuus aahh.." tangannya semakin mengeraskan genggamannya pada batang penisku. Sesekali kulirik Bunda Maia sambil terus menikmati puting susunya satu persatu. Batang kejantananku tak lagi hanya diremasnya, dia mulai mengocok-ngocoknya. Sebelah lagi tangannya menekan-nekan kepalaku ke arah dadanya.

Bunda Maia berjongkok di hadapanku. Aku kemudian duduk di closet dan secepat kilat Bunda Maia memasukkan batang kejantananku ke mulutnya.
"Ouughh.. sssttt.. nikmat Bund.. ooohh.. ooohh.. ahh.." geli bercampur nikmat membuatku seperti melayang. Batang kejantananku tampak semakin tegang, mulut mungil Bunda Maia hampir tak dapat lagi menampungnya. Sementara tanganku ikut bergerak meremas-remas payudaranya.

"Waaouwwwa punya kamu ini yang bikin Bunda kangen.." Bunda Maia kemudian bangkit dan menurunkan celana dan celana dalam Carine Gilson kesayangannya tanpa melepas nya. Kemudian dia menungging didepanku dan tangannya berpegangan pada kloset. Mataku melotot ke arah belahan liang kewanitaannya. Hmm.. kusempatkan menjilatinya semenit lalu dengan cepat kumasukkan batang kejantananku ke dalam lubang kemaluannya. "Sleeepp.." agak susah juga karena kemaluannya lumayan sempit tapi kemudian amblas juga seluruhnya hingga sampai dasar rahim, lalu kupompa naik turun. "Hmm.. ooohh.."

Bunda Maia kini mengikuti gerakanku. Pinggulnya seperti berdansa ke kiri kanan. Liang kewanitaannya bertambah licin saja. Batang kejantananku kian lama kian lancar, kupercepat goyanganku hingga terdengar bunyi selangkangannya yang becek bertemu pangkal pahaku. "Plak.. plak.. plak.. plak.." memang nikmat perempuan setengah baya yang kesepian ini.

Mataku merem melek memandangi punggung dan pantat mulusnya. Nafsuku semakin jalang, gerakanku yang tadinya santai kini tak lagi berirama. Buah dadanya tampak bergoyang kesana kemari, tanganku kemudian kearah depan dan kuremas-remas payudaranya.

"Ooohh Sayang, kamu nafsu sekali. Hmm.. Bunda suka yang begini, ooohh.. genjot terus.." katanya menggelinjang hebat.
"Uuuhha Bunda, nikmat Bund.. hmm Bunda cantik sekali ooohh.."
"aahh.. panjang sekali penis kamu.. ooohh, Viiin.. aahh.." Jeritannya semakin keras dan panjang, takut terdengar keluar suara jeritannya maka kumasukkan jariku kemulutnya hingga dia menghisap jariku. Denyutan liang kewanitaannya semakin terasa menjepit batang kejantananku yang semakin terasa keras dan tegang.

"Viiin..?" dengusannya turun naik.

"Kenapa.. Buuund.."

"Kamu bener-bener hebat Sayang.. ooowwww.. uuuhh... Bunda.. mau keluar hampiiirr.. aahh.." gerakan pinggulnya yang liar itu semakin tak karuan, tak terasa sudah lima belas menit kami bersetubuh. Kubalikan tubuhnya dan kuangkat satu kakinya dan kutaruh diatas closet. kemudian kugenjot lagi penisku.

"Ooohh memang enaak Bund, ooohh..Bund ooohh.. Bund, ooohh.. nikmat sekali BUuund, ooohh.." Tak kuhiraukan tubuh Bunda Maia yang menegang keras, kuku-kuku tangannya mencengkeram punggungku, "Aahha Viinn.. Bunda ke..luaarrra aahh.." liang senggama Bunda Maia terasa berdenyut keras sekali, seperti memijit batang kejantananku dan ia menggigit pundakku sampai kemerahan. Kepala batang kejantananku seperti tersiram cairan hangat di dalam liang rahimnya.

Lalu aku mempercepat gerakanku hingga bunyinya kecepak-kecepok akibat banyaknya cairan mani Bunda Maia yang sudah keluar. Lalu aku merasa ada sesuatu yang mau keluar. "Aahh Bund.. uuuhh.. nikmat sekali, ooohh.. Buuund sekarang.. ooohha saya nggak tahan" ceracauku tak beraturan. "Bunda juga Viiin.. ohhh.. Gavin sayaanggg, ooohh.. kita keluarkan bersamaan sayaang, oooh.." Kami berdua berteriak panjang, badanku terasa bergetar dan "Croot.. crott.. croott.. croottt.." entah berapa kali batang kejantananku menyemburkan cairan kental ke dalam rahim Bunda Maia yang tampak juga mengalami hal yang sama, selangkangan kami saling menggenjot keras. Bibirnya ia gigit sendiri. Matanya terpejam seperti merasakan sensasi yang sangat hebat.

Setelah beberapa menit istirahat kami berdua pun segera merapikan pakaian masing-masing. Takut keburu ada orang yang datang. Dan benar saja ketika aku sedang cuci tangan di wastafel. Dua orang masuk ke ruangan toilet itu. Ternyata Mbak Yuni Shara dan Mbak Rossa.

Mereka berdua tampak terkejut melihatku disitu. Tapi kemudian mereka tersenyum begitu melihat Bunda maia keluar dari salah satu toilet dengan pakaian sedikit kusut. Tampaknya mereka mengerti apa yang baru saja terjadi.

Aku cuek saja merapikan pakaianku walau dilihat mereka berdua. Hanya saja kudengar suara samar Bunda Maia berkata "Kalian juga pasti akan ketagihan permainannya". Aku tidak tahu apa lagi yang mereka bicarakan selanjutnya, karena aku sudah keluar dari ruang itu dengan perasaan berdebar-debar. Benar-benar Quickie sex yang luar biasa.

Dua jam aku ditempat itu. Ikut ngobrol kesana kemari. Banyak diantara mereka orang yang easy going. Jadi dengan tangan terbuka mereka menerima kehadiranku. Kadang-kadang aku memergoki ada beberapa mata yang diam-diam menatapku. Saat sore hari acara itu berakhir dan akan dilanjutkan ditempat lain.

Mereka akan menghadiri pesta ulang tahun seseorang. Mereka juga mengajakku ikut, tapi aku menolaknya. Aku pun segera berpamitan pada mereka semua.

Saat menyalami Mbak Yuni dan Mbak Rossa mereka berdua tampak senyum-senyum yang membuatku salah tingkah. Akupun kemudian membalas senyum mereka dan tanganku seperti tanpa sengaja mengelitik telapak tangan mereka. Mereka berdua tampak terkejut, tapi kemudian tersenyum penuh arti.

To Be Conticrooot ...

Moga bisa dinikmati oleh semproters semuanya ...

mohon kripik dan sarannya .
 
Mantap nih jd maen sama artis..
Ditunggu lanjutannya...
 
Wah wah wah.. Artis milf smua.. Ayo hajar aja smua..:D
 
rossa dulu apa yuni shara dulu ya... imut2 semua... pilihan yg sulit
 
rossa dulu apa yuni shara dulu ya... imut2 semua... pilihan yg sulit

enaknya yang mana suhu ?

Hehehe ...

Open request ...
( siapa yang mau artis fav dimunculin )
Harus MILF !!!

Paling lambat 2 hari setelah chapter VIII keluar .
Ditunggu ...
 
Kalo ane sih milih rossa. Lebih padat merayap drpd yuni shara. Hehehe :D
 
Bimabet
Artis MILF+Cerita detektif :papi: jarang ada yang ambil pendekatan gitu di mari,,, lanjut gan... :jempol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd