Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NTR HANSEN

Status
Please reply by conversation.
NTR Hansen Part 3




POV HANSEN



Mama terlihat tampak sangat terkejut dengan keberadaan ku dibalik pintu kamar berdiri di balik pintu kamar dengan bercucur cukup banyak keringat, namun mama lebih banyak dari ku seperti habis berolahraga.

Sorot mata ku Tajam memandang beberapa area sensitif mama, seperti leher, Payudara, dan celana Hot Pants hitam pendek yang ia kenakan terlihat seperti basah menjiplak akibat ulah Wisnu dan Frans.


Andai diIngat moment beberapa menit lalu, sungguh live Show sex sangat menggairahkan bagi ku. Mengingat menggairahkannya aksi mama yang mantan Atlit Voli yang berpostur badan tinggi,beradu birahi bersama dengan Wisnu Atlit muda gagah keturunan Pakistan yang dimana selain tampan baik area bibir, lengan, dada dan Kakinya dipenuhi bulu belum lagi Frans.


"Sayang, kamu kenapa si kq liatin mama sampe seperti itu?? " Tanya mama lembut seperti ketakutan.


"Baru kali ini aku sadar ma, mama ini sangat cantik." Sambil ku tatap paha putih mama yang rupanya ditumbuhi bulu bulu halus.


"Hansen sayang, sadar nak aku ini mamah mu..... " Jawab mama yang melihat ku makin dekat dengannya.


Namun sebelum mama berbicara lebih jauh, ku rangkul pinggangnya lalu ku sedikit berjintit dan mencumbunya secara tiba tiba seperti Wisnu memperlakukannya diDapur......


Terasa lembut dan menggairahkan, semua ini ku lakukan begitu saja karna ku pikir kalau mereka boleh kenapa aku anaknya sendiri tak boleh.


Baru beberapa detik ku mencumbu bibir mama, terlihat bola matanya melotot kaget. Kedua tangannya mendorong keras dada ku..... Lalu.....


PLAKK!!!!!!


Sebuah tamparan keras mendaratkan pipi ku, mama menutup kedua mulutnya sambil menahan tangis, sedangkan aku menahan rasa nyeri. Baru kali ini seumur hidup ku diTampar sekeras ini oleh wanita, bahkan tak lain adalah ibu ku sendiri.

Setelah itu mama pergi meninggalkan ku sendiri dikamar pergi kabawah sambil menangis, aku pun melamun cukup lama membiarkan pintu kamar terbuka cukup lama. Hingga tertidur dikamar.



*****


Sekitar 3 hari setelah kejadian itu hubungan ku dan mama menjadi renggang, disisi lain terkadang aku menyiapkan alarm HP ku untuk bangun pagi. Mama sepertinya marah dan enggan menyapa ku, tapi andai ku pikir baik baik yang marah itu kan harusnya aku. Harus ku akui, pengalaman sex ku memang minim. Kali ini aku harus belajar mengenal sex secara nyata, tapi belajar dari siapa ya...??


"Dorr!!! Ngelamun aja lu..... " Suara lembut dan manja mengagetkan ku dari belakang, rupanya itu Wulan dan Kak Altri yang hanya senyum melihat aku dikagetkan wulan.

Andai dibandingkan, kecantikan Wulan memang 2 level dibandingkan Altri yang selain tinggi dihiasi hidung mancung. Namun dari segi keramahan dan candaan, Wulan lebih unggul ga heran dia terkenal supel dan luwes disekolah.

"Eh, ngelamun lagi.... Mikirin apa sih hihihi....?? " Tanya kak Wulan.

"Tentang wanita kak, itu ruwet yah... " Jawabku.


"Eummppt, kamu tu sbenernya lumayan ganteng Sen... Gama jg, tp kalian itu terlalu sok Cool. Makanya Jomblo terooos hihihi.... " Jawab Wulan


"Ajarin aku dong kak, buat jadi cowok romantis.... " Tak tau kenapa aku mengucapkan begitu saja kepada Wulan.


"Eummpptt gmana yaa.... " Sambil jari telunjuknya memegangi Dagunya. Wajahnya terlihat semakin manis, dengan bola mata diarahkan ke atas.


"Ok deh...." Lalu ia pun berlalu meninggalkan ku sendiri dan menyusul Altri.


*****


Sepulang sekolah, saat ku berjalan bersama Theo dan Gama tiba tiba Wulan menyalakan Klakson mobilnya. Lalu akupun bepamitan kepada Gama dan Theo karna ada beberapa tambahan "kelas khusus" Bersama Wulan.


"Ok, mulai dari mana ya.... " Dengan gaya manjanya Wulan mulai berfikir.

"O ia, sebelum kamu mau belajar jadi cowok romantis type aku sbnernya kenapa si kq tiba tiba gitu. Trus beberapa hari ini juga kamu kayak sering nglamun." Tanya Wulan kali ini serius pada ku.


"Sebenernya aku bingung sii harus jelasin awalnya dimana, tp yang jelas aku berfikir kenapa orang bisa aku ga bisa" Jawab ku.


"Maksudnya ga bisa?? Coba deh lebik spesifik ceritanya." Tanyanya sambil fokus melihat jalan melajukan mobilnya.


"Kalau aku cerita kamu janjikan ga bakal cerita sama orang lain lagi?? " Tanya ku serius pada Wulan.


Setelah kami mengikat jari kelingking kami, aku pun menceritakan semua pengalaman yang ku lihat beberapa hari lalu.


"Oo my gosh, jadi gossip itu bener ya!!!!" Kata Wulan.

"Trus Edo pacar gue ikutan juga??" Tanya Wulan mengelidik ku lagi. Aku pun menggelengkan kepalanya.

"Syukurlah.... Eh elu yakin ni gue kerumah elu?" Tanya Wulan pada ku.


"Yaiya lah, lagian ada nyokap kq. Kalau sore dia baru keResto. Gue di temenin bi minah sampe jam 9 malem."


Di ruang tamu, Wulan duduk layaknya seperti biasa seorang tamu main kerumah teman prianya. Wajahnya terlihat sumigrah saat mama keluar kamar dan menyapa Wulan, apalagi dengan penampilan sporty mama siang itu terlihat mama menang sangat cantik dan fresh.


Aku yang hanya mendengarkan pembicaraan mereka hanya sedikit bingung, kq bisa ya mereka saling melemparkan pujian. Kecangungan antara aku dan mama selama beberapa hari kemarin pun hilang seketika.


"Heeeh.... Malah bengong,buatin minum dong buat tamu Sen... " Suruh mama pada ku.

Aku pun beranjak keDapur menyiapkan minum buat Wulan, dan saat itu juga lagi laghal janggal terjadi.


Mama menerima telp namun, ia berbicara berbisik bisik seolah takut terdengar oleh ku. Saat ku bawakan segelas minuman untuk wulan, aku sedikit memberikan kode padanya tentang mama yang menerima telp dari seseorang.


Awalnya pintu kamar tertutup, karna terletak dekat ruang keluarga dan satu sisinya jadi pembatas ruang tamu. Lalu terdengar suara pintu kamar terbuka saat aku dan Wulan berpura pura membicarakan pelajaran. Dan......


"Wulan, kamu pulang masih lama kan sayang?? Tante sekarang mau kedepan sebentar, beli cemilan buat kalian berdua."

"Adu tante jangan repot repot, lagian ga lama kq.... Wulan jadi ga enak tante" Sangat pandai sekali Wulan bersandiwara.

"Hansen mama kedepan dulu ya sayang, bentaran mama pulang kq." Setelah mama keluar halaman, aku dan Wulan dengan gesit dan tak mencurigakan mencari tau mama pergi dengan siapa.


Astaga.... Mama diBonceng menaiki Motor Gede melaui jalan belakang rumah, Wulan pasti melihat jelas saat pura pura ambil tas di mobil. Sedangkan aku melihat jelas melalui sisi kaca bagian rumahku, hanya saja aku bingung itu adalah Wisnu Atau Frans. Yang jelas itu adalah motor yang sama yang mereka gunakan tempo hari.


"Tenang ya, sabar, kamu ga bisa nyalahin mama mu Sen. Apalagi ayah kamu cuek bgt dengan mama mu yang sangat cantik itu." Kata Wulan sambil menenangkan ku.


Melihat tak ada reaksi dari ku, perlahan Wulan menarik wajah ku berhadapan dengannya lalu.....


"Cuph... Cuph.... Cuph... " 3 cumbuan hangat mendarat diBibir ku. Kami saling berpandangan dan kali ini aku yang lebih dulu memulai untuk menciumi bibir gadis mungil berhijab dihadapan ku....


Pelan, santai, kami berdua saling melumat dan mencumbui tiap bagian bibir kami satu sama lain, hal ini terjadi begitu saja sekitar 2 menit.

"Ku minum ya... " Sambil mengangkat gelas air minum yang ku hidangkan

"Silahkan... " Kata ku singkat.


Setelah Wulan minum air dingin yang ku hidangkan, lagi lagi aku merayunya untuk mau bercumbu lagi dengan ku.

Lagi lagi kami saling melumat mesra tiap inci bagian bagian bibir kami, kali ini ku coba untuk menjulurkan lidah ku dan dengan mesra disambut kuluman dari bibir Wulan. Begitu pun sebaliknya, saat Wulan menjulurkan lidahnya aku mengemut sesekali menyedot lidahnya dengan mesra hingga kami istirahat dan terengah engah.


"Lembut bgt Sen aku suka" kata Wulan sambil menutup wajahnya. Wulan menjelaskan baru kali ini dia bercumbu dengan pria selembut aku dan ga agresif.

Setelah beberapa saat berbincang, Wulan pun berinisiatif meningkatkan intensitas Kissing kami berdua.

Tanpa banyak barbasa basi, aku pun langsung menyerbu bibir intan yang mungil. Cumbuan kami kali ini semakin Panas, semakin intens satu sama lain. Ahhh Tuhan inikah yang dinamakan Cinta? Atau inikah yang dinamakan saling merangsang satu sama lain?? Lebih gila lagi aku merasakannya dari gadis lembut berhijab.


Hingga akhirnya.....


"Kami pulaa..... Astaga Hansen!!!! Wulan!!!!" Suara ayah dan mama yang histeris melihat kamu sedang bercumbu diruang tamu berdua,Terutama mama terlihat shock.


Berbeda dengan mama, Ayah terlihat tenang dan santai.....


"Kamu kenapa si maah, kayak yang ga pernah muda aja.... " Kata ayah dengan santainya.


"Kenalkan saya Ryan ayah Hansen.... " Ayah pun memperkenalkan diri.

"Saya Wulan pak kakak kelas Hansen" Dengan merah padam memperkenalkan diri, sambil merapihkan hijabnya.


"Yuk dek Wulan kita makan siang bersama, kebetulan juga sekarang saya lagi dirumah biasanya sibuk jaga warung dan Toko." Ajak ayah kepada Wulan.


Awalnya suasana makan siang di ruang makan itu cangung, tp dengan kelihaian ayah mencairkan suasana. Bahkan candaan ayah yang membahas aku dan Wulan lupa menutup pintu depan menjadi guarauan dimeja makan siang kami.


Mama pun mulai tersenyum mulai menerima, keadaan ku yang mulai poeber kepada Wulan.


"Dek Wulan, sebagai kepala keluarga saya mau berbicara empat mata sama Wulan sambil mengantar Wulan pulang. Bolehkan? Tenang aja om ga akan gigit kamu kq" Pinta ayah kepada Wulan.

Wulan pun yang sudah terlihat nyaman dengan ayahku menganggukkan kepalanya.

"Hansen, ayah mau bicara dengan Wulan bolehkan? Ini juga sebagai pertanggung jawaban nakalnya Kamu sama Wulan tadi." Pinta ayah kepada ku.

Aku pun menganggukkan kepala ku pertanda mengiyakan, beruntung ayah kali ini bijaksana tidak memarahi ku. Tp ga tau juga nanti kalau sore nanti Ayah pulang ke rumah.


Setelah aku dan Wulan berbasa basi diRuang tamu tentang pelajaran, Wulan berpamitan kepada mama dan aku. Ayah kali ini mengendarai mobil Wulan, mengantarnya sampai rumahnya.


"Jadiii kamu pacaran dengan Wulan? " Sebuah pertanyaan terlontar dari mama setelah sekitar 3 hari aku menghindarinya.


"Engga juga, aku hanya belajar sesuatu dari Wulan." Jawab ku datar tanpa melihat wajahnya sedikit pun, lalu bejalan kedalam rumah.


"Maksud kamu belajar seuatu apa Hansen??" Suara mama kali ini meninggi, aku pun berhenti dari langkah ku dan berbalik untuk menjawab pertanyaannya.


"Peduli mama apa? Beberapa hari inikan mama hanya peduli dengan Wisnu dan Frans. Mama mau punya privasi sendiri? silahkan. Aku juga sekarang bakal punya Privasi sendiri." Jawab ku tegas pada mama. Terlihat mata mama berkaca kaca menahan tangis, namun aku tak peduli dan meninggalkannya diruang keluarga dan ke kamar.


Sekitar lewat dari pukul 9 malam, mama mengetuk pintu kamar ku. Aku pun mempersilahkan masuk, karna saat itu aku acuh tak acuh dengan kedatangan mama.


Namun semua itu berubah saat mama mengatakan akan memberi pelajaran tentang sex kepada ku, aku pun terkejut dan cukup kaget dengan ucapan mama.


"Maksud mama gmana dengan pelajaran sex?" Tanya ku kebingungan.


"Pokoknya kalau kamu mau belajar, 2 hari lagi mama akan berikan pendidikan tentang Sex. Tapi mama Minta bukan hanya kamu aja mama Minta kamu pilih 1 orang dari 2 pilihan mama." Tantangan ini sangat mengejutkan ku. Saat itu aku yang bingung namun sangat senang sebisa mungkin menyetujui tantangan mama, sebagai tolak ukur kemampuan ku dalam sex sebagai seorang lelaki.


"Kenapa 2 hari lagi sih ma? Terus 1 dari 2 orang yang harus aku pilih siapa aja ma?." Tanya ku penasaran campur bingung dan senang.


"Lusa ayah mu ke Jakarta, jadi kita akan leluasa. 1 dari 2 orang yang kamu harus pilih adalah Wisnu dan Frans... Gmana? Kalau kamu ga setuju kamu boleh batalin mendapatkan pelajaran sex dari mama, kalau setuju kamu tentukan pilihan dari sekarang." Kali ini dengan wajah menggoda mama memberikan tantangan ini secara gamblang kepada ku.


"Oke aku setuju, aku memilih Wisnu sebagai pertner ku dalam belajar sex bersama mama." Jawab ku. Entah kenapa semua ku katakan begitu saja karna saat itu bimbang dan mengedepankan Ego ku menyetujui persyaratan mama.




*****




Hari yang ditentukan untuk pelajaran sex dari mama tiba, saat itu sarapan pagi hari begitu sangat tegang. Ayah yang berpamitan pada kami, menitipkan beberapa wejangan padaku. Lalu tentang hubungan ku dengan Wulan yang rupanya ayah tau kalau Wulan sudah memiliki pacar bernama Edo. Lalu ayah berpamitan setelah mengantar ku ke sekolah.


Di sekolah pun, semua berjalan biasa saja. Hanya saja, Wisnu mengacungkan jari jempol saat kami bertemu pada jam istirahat kepada ku. Yang jujur aku juga tak tau apa itu maknanya.


Sesampainya dirumah, awalnya semua terlihat biasa saja.Mama terlihat sedikit cangung dan tegang menghidangkan makan siang yang terlihat untuk lebih dari 2 orang. Hingga sekitar 20 menit kemudian bell rumah kami pun menyala, pertanda seorang tamu datang.


Mama dengan cepat membukakan pintu ruang tamu.


"Siang tante, apa kabar.... " Sapa mama kepada Wisnu, karna aku sedikit mengintip mereka dari dalam.


"Eh Wisnu, ayo masuk... " Sapa mama, Sangat terlihat jelas Mama membisikkan sesuatu kepada Wisnu dan seperti biasa Wisnu mengacungkan jadi Jempolnya. Aku jadi penasaran ada apa sih kq bisik bisik.


"Hansen ajak Wisnu makan siang dulu ya, mama siap siap bentar." Aku dan Wisnu makan siang bersama dimeja makan.


Sambil berbasa basi, Wisnu berterimakasih pada ku karna telah mempercayainya. Setelah makan siang bersama, mama keluar dari kamar dan berpenampilan Super Hot dan sexy siang itu.


Sebagai gambaran, dengan Tinggi hampir 180 cm, mama mengenakan Tank Top hitam sangat ketat dengan belahan dada cukup lebar kebawah dipadu dengan Hot Pants Hitam ala celana atlit Volly. Meskipun ditutupi jacket traning yang tidak diSletingkan, penampilan mama siang itu benar bener membuat Kontol ku dan Wisnu tegang maksimal.


"Sungguh indah ukuran Payudara 34D" Kata Wisnu yang tak bisa lepas memandangi Toket mama yang baru aku tau ukurannya dari teman ku.


"Wisnu, tante malu masa diliatin sampe kayak gt." Sambil sesekali mama melirik kearah ku.


"Oke kita mulai sekarang yaaaa.... Kalian udah siap kan." Aku dan Wisnu hanya menganggukan kepala.


"Oke kalau gt, aturannya simple siapa yang bertahan lebih lama itu yang menang. Karna pendidikan kali ini menguji seberapa kuat kalian bertahan. Kalian pahamkan Hansen, Wisnu??." Tanya mama menggoda.


"Peraturan lainnya hal ini hanya rahasia kita bertiga saja ya." Tambah mama mempertegas.


"Tante saya izin sebentar kalau gt mau kekamar kecil sebentar" Sambil membawa sesuatu Wisnu pun ke kamar kecil.


"Hansen, apapun yang kamu lihat dan rasakan sekarang, janji ya jangan bilang ayah." Aku pun menganggukkan kepala dan meng Iya kan karna terhipnotis oleh penampilan mama siang itu.


"Tante, Hans, maaf ni sebelumnya... Hadiah dari acara ini nanti apa ya?? " Saat ini Wisnu keluar dari kamar mandi berjalan menghampiri kami. Ia rupanya membuka baju seragamnya, dibalut jacket ia seolah memamerkan Bulu dada hingga pusar bagian bawah di hadapan mama...


"Eumppt apa yaa...." Mama berfikir sambil memegang dagunya.


"Bagaimana kalau hadiahnya dapet Kissing dari mama.... " Jawab ku spontan.

"Oke deal" Tiba tiba Wisnu mejulurkan tangannya mengajak salaman pertanda persetujuan.


Aku saat itu yang masih polos dan lugu tak tau terperangkap jebakan mereka, lagi pula aku tak sabar merasakan bagaimana rasanya diKocok batang Kontol ku oleh seorang wanita.


Ronde pertama pun dimulai, setelah mama mengolesi kedua tangannya dengan Baby oil tanpa malu dan ragu Wisnu menurunkan celana seragamnya hingga kebawah. Dan celana Boxernya hingga Paha.


Disana ku melihat jelas betapa perkasanya Kontol Wisnu, belum lagi bulu bulu diarea paha dan sekitaran perut menambah gairah siapa pun wanita yang melihatnya.

Mama pun terkesima, wajahnya jauh lebih horny ketimbang saat ku Intip kemarin. Lebih parah lagi saat itu aku tiba tiba minder dengan penampakan Kontol Wisnu, setelah ku turunkan celana dan Boxer ku tampak lah Kontol ku yang tidak terlalu tegang maksimal.


Kalah besar dan perkasa ketimbang Kontol Wisnu, bahkan Kontol ku cenderung melengkung keatas.


"Oke kita mulai yaa.... " Mama pun langsung mengusap perlahan Kontol kami berdua. Tangan mama mengocok Kontol ku dan tangan kirinya mengocok Kontol Wisnu.


Pengalaman ku yang pertama kali mengalami hal itu langsung terpejam, menikmati rasa Nikmat dan geli yang luar biasa diseluruh area Kontol ku.

Kepala ku bergerak tak karuan, hingga ku menatap, Wisnu dan mama saling bertukar pandang dan tersenyum penuh makna dan gairah sesekali berhenti saat sadar aku menatap mereka berdua.


Setelah 1 menit mama mempercepat Kocokannya dan hasilnya setelah lebih dari 2 menit,Kontol ku mengeluarkan Sperma yang sebagian mengenai jacket training dan wajah mama.


Lebih dari 5 kali semburan sperma banyak dan kental keluar dari Kontol ku. Melihat hal itu dengan penuh perhatian Wisnu mengambil beberapa lembar tissu dan membersihkan wajah mama yang terkena sperma ku dan diJacketnya.


Dengan perhatian Wisnu mama terlihat sangat senang, lalu dengan wajah cemberut ngomel padanku.


"Hansen, mama kira kamu tuh kuat masa baru bentar aja udah Muncrat." Kata mama mulai nyinyir dipelukan Wisnu.


"Tante jangan gitu dong, inikan pengalaman pertama Hansen." Kata Wisnu yang melihat ku masih lesu dan terEngah engah mengeluarkan sperma ku.


"Ya udah Hansen, sekarang kamu bersihin ya sisa sisa spermanya. Wisnu sesuai kesepakatan kamu dapet hadiah yang dijanjikan tadi." Kata mama sambil memanfaatkan kesempatan ini meraba raba dada Wisnu dan bercumbu mesra di depan ku.


Aku pun yang tak mau percumbuan mama dan Wisnu menjadi terlalu lama segera mengambil lap basah dan Pel untuk membersihkan sisa sperma ku yang tadi berceceranberceceran dilantai.

Namun pemandangan saat ku kembali dari dapur sekitar 5 menit seketika membuat Kontol kukembali tegang.


Mama menduduki Wisnu, pantatnya yang hanya dibalut hot pants tipis bergerak meliuk menekan dan menggesek Kontol Wisnu. Tidak hanya sampai disitu, kedua tangan mama bertumpu diDada bidang Wisnu yang berbulu tetap mengatur ritme gesekan selamgkangannya di Kontol Wisnu dan Wisnu pun memegangi kepala mama agar tetap bisa saling mencumbu bibirnya.


Melihat ku kembali dan membersihkan sisa sperma ku dilantai mama menghentikan aksi percumbuan dan gesekan selangkangannya.


Lalu bangkit berdiri dengan wajah merah padam, entah apa yang mama rasakan saat itu. Aku pun berusaha acuh, karna ingin cepat selsai dengan bersih bersih sperma ku yang bececeran dilantai.


"Sayang yang bersih ya, pokonya abis ini kamu harus menang... " Pinta mama dengan wajah memelas pada ku.

Hal yang disampaikan mama sungguh berbanding terbalik saat aku tak ada didekatnya.


"Tante masih ada jatah ku sedikit lagi, mungpung Hansen belum selsai bersih bersihnya." Ucap Wisnu sambil berdiri dan merangkul pantat mama.


Kembali dada ku sesak melihat respon mama yang langsung menarik kepala Wisnu untuk bercumbu dengannya, belum lagi gerakan pantatnya merespon gesekan Kontol Wisnu yang menggantung bebas dan diTekan kedua tangan Wisnu.


Setelah 1 menit membersihkan ceceran sperma ku, aku pun berkata kepada mereka yang yang sedang asik bercumbu ria lebih tepatnya saling merangsang satu sama lain.


"Oke aku udah siap dengan ronde berikutnya" Sambil menatap panas, percumbuan Wisnu dan mama. Mama pun menghentikan ciumannya dan menatap ku iba namun menikmati perlakuan Wisnu yang menggesekkan kontolnya kememek mama yang masih terhalang Hot Pants tipis, lalu bergerak mencumbui leher jenjangnya.


"Wisnu sayang udah doong, aaah.... Wiis udah, ronde selanjutnya siap mulai." Terlihat mama sangat menikmati perlakuan Wisnu padanya, lalu mendorong Wisnu supaya menyudahi serangan ciumannya dileher dan gesekan diselakangannya.


"Sorry banget bro, tante Vero emang Hot dan gue bener bener lupa diri tadi." Kata Wisnu terengah engah sambil memegang pundak ku.


"Tante cantik maaf ya, sebentar ku izin ke Toilet dulu." Setelah memberikan segelas air dingin untuk mama. Kali ini aku benar benar menyadari, diBanding Wisnu aku memang kalah telak dalam hal Wanita.


Beberapa menit Wisnu dari Toilet, dia terlihat kembali bugar berbeda dengan ku dan mama terlihat horny berat. Aku sendiri sangat horny melihat mama yang berkeringat dan menikmati air dingin. Dan mama sepertinya tak lepas melihat Wisnu yang telah cuci muka membawa handuk kecil.


"Tante, supaya keringetnya ga lengket." Sambil mengelap beberapa area yang basah karna keringat.

Mama terlihat lagi lagi sangat tersanjung dengan perlakuan Wisnu, namun sadar aku ada disitu mama pun langsung menguasai diri. Dan berkata pada ku.


"Gmana Hansen sayang, yakin mau lanjut ronde 2?? Mama rasa kamu pasti kalah lagi sayang." Aku yang panas melihat kedekatan mama dan Wisnu langsung menjawab penuh emosi.


"Lanjut dong ma, kali ini yang menang kontolnya disepong mama!!! " Jawab ku emosi.


"Wah jgn gt dong bro, kasian nyokap elu masa lu tega si?? " Sebuah pernyataan yang mengejutkan keluar dari mulut Wisnu.


"Ya udah gpp ga masalah, kamu setuju ga Wisnu." Tatap mama penuh harap sambil menggenggam tangannya. Jelas hal ini membuat ku makin panas.


"Aku ga rela tante sepong Kontol, ia terlalu egois. Kalau aku menang aku rela emut memek tante." Kali ini Wisnu dengan penuh percaya diri dan emosi menurunkan lagi celananya.


Dengan wajah sumigrah mamah terlihat sangat bahagia, lalu menatap ku dan berkata.


"Oke Hansen, gmana? Kalau kamu menang mama akan sepong Kontol kamu tp kalau kamu kalah, nanti Wisnu yang bakal manjain mama.... Kamu Terima?? " Kali ini mama menatap ku manja dan tajam.


"Ya aku Terima....." Aku yang saat itu masih Polos dan Penuh ego disertai Cemburu menerima Tantangan itu.


Mama berjongkok di depan ku dan Wisnu, setelah mengoleskan Baby oil dikedua telapak tangan kanannya mama memulai ronde kedua. Namun kali ini mama benar benar menatap ke arah Wisnu penuh harap, mata kirinya mengedipkan kearah Wisnu Wisnu pun membalas dengan mencumbu jauh memanyunkan bibirnya.


Saat itu aku yang masih polos tak mencurigai sesuatu yang tak beres terjadi, hanya lewat satu menit mama mengocok Kontol ku dengan tempo cepat dan memutar.


Teknik itu membuat ku terpejam dan tak karuan, sedikit ku menyelidik kearah Wisnu dan mama mereka seperti tersenyum manja satu sama lain melihat reaksi ku.

Hal tersebut mama lakukan lagi, dengan tempo cepat dan memutar tangannya hingga kepala Kontol ku. Wisnu bergidig sambil memegang dada mama, sedangkan aku bergerak tak karuan terasa hampir muncrat isi sperma ku.


Setelah lewat 3 menit, entah berapa kali mama melakukan Kocokan Dahsyat itu di Kontol ku, akhirnya lagi lagi aku menyemprotkan sperma ku.

Banyak, menembak dan lebih kental dari yang pertama..... Baik mama dan Wisnu pun terpana dengan semburan sperma ku kali ini.


"Yess aku menang lagi..... " Seringai Wisnu, mamah pun tertawa senang.


Hal selanjutnya yang terjadi membuat ku makin hancur, ditengah terengah engah nya aku kelelahan dan lemas aku dipaksa melihat percumbuan mama dengan Wisnu.


Lebih sesak lagi baik mama dan Wisnu kali ini tersenyum meledek kearah ku, disela sela percumbuan mesra mereka. Bahkan tanpa malu di depan ku mama menuntun tangan kanan Wisnu yang berbulu masuk kedalam tank top untuk meremas salah satunya tokednya dan berciuman didepan ku.


"Oke Hansen, hhh sesuai kesepakatan ya... Bentar Wisnu sayang..." Sambil menggentikan percumbuan


"Sesuai kesepakatan ya, kamu bersihin sperma kamu sebelum Bi minah datang." Kata mama.


"Ia ma, jawab ku lesu" Sambil menatap sesuatu yang tergeletak dimeja.


"Dan satu lagi, Jangan Bilang bilang ayah ya.." Tambah mama yang membuat ku makin lemas.


"Yuk sayang, lanjutin di kamar mandi aja sambil bersih bersih... " Ajak mama kepada Wisnu yang membuat ku bagai disambar petir disiang bolong.


"Sorry bro, ini semua salah elu ya!!! Akibat keEgoisan elu sendiri" Ujar Wisnu yang terlihat tak bisa lepas merangkul mama dan mencumbui lehernya.


Wisnu pun dituntun kearah kamar mama, sial mereka berati akan bermesraan di kamar mandi orang tua ku. Tapi ada 1 hal yang mamah lengah saat itu, mama meninggalkan Handphonenya diatas meja.


Setelah pintu kamar mama tertutup suasana pun hening, lalu aku pun segera membajak WA mama agar bisa ku sadap keHP ku.


Setelah 5 menit berlalu selsai ku bersih kan sperma ku yang tercecer dilantai, aku pun segera ke tempat garasi. Karna disana ada Ventilasi dan celah tempat mengintip sekalian menyimpan alat di sudut berbeda merekam apa yang dilakukan mama dan Wisnu di kamar mandi.


Sungguh pemandangan yang sangat menggairahkan terjadi didalam sana, aku melihat mama berdiri diGuyuran shower. Kepalanya mengadah keatas mulutnya menganga bagai ikan tegeletak di dataran, sesekali mengeluarkan desahan manja. Kedua payudaranya yang berukuran 34D terekspose bebas sesekali tangan Wisnu merabai dengan tangannya kiri dan kanan.


Rupanya Wisnu berjongkok menjilati Vagina mama, kedua tangan mama sesekali menekan kepala Wisnu agar tenggelam lebih dalam.

"Ahh iaa... Disitu sayaang.... Aaah.... " Mama terlihat sangat menikmati Vaginanya diCumbui Wisnu berulang kali.

Hingg beberapa menit kemudian....


"Aku klimaks Wisnu sayaaaang....!!!! " Suara itu memenuhi ruangan kamar mandi. Tubuh mama melenting, dan beberapa kali badannya mengenjang.


Setelah badan mama berhenti mengenjang beberapa saat ia terlihat memulihkan tubuhnya kembali memeluk Wisnu. Aku memperhatikan dan membayangkan kenikmatan yang mama berikan dan rasakan saat tubuh indahnya memeluk badan Wisnu yang berbulu. Setelah cukup lama mereka berpelukan,Hal tak terduga pun terjadi sorot mata mama menatap tajam ketempat ku mengintip.


Mama membisikkan sesuatu ditelinga Wisnu, lalu ia terlihat mematikan lampu kamar mandi. Dan menutup Curtain tempat shower, SIAL rupanya mamah sadar aku mengintip mereka.


Dari tempat ku mengintip, hanya terlihat bayangan hitam mereka dibalik Curtain kamar mandi. Karna bias bias cahaya ke kamar mandi hanya dari sorot cahaya matahari dari beberapa lubang ventilasi dari tempat ku mengintip dan beberapa bagian sisi kamar mandi.


"Ahh vero sayaang!!!! Ini nikmat banget!!! " Dari bayangan ku lihat kali ini Wisnu yang bersandar di dinding Shower kamar mandi. Dan dari bayangan rambut panjang dan basah dapat dipastikan rupanya mama menyepong Kontol Wisnu saat itu.

"Ia vero sayaang, telan semua sayang telan... " Terdengar beberapa kali suara mama batuk tersedak karna mulutnya seperti dipaksa menelan Kontol Wisnu yang besar.


Tanpa sadar aku pun melihat samar samar banyangan itu sambil mengocok Kontol ku.


Karna jelas sekali, lagi lagi bayangan kepala mama yang terhalang Curtain naik turun sambil berjongkok dibawah Wisnu.

"Aaah ampun sayang jangan dikepalanya.... " Saat itu juga aku klimaks karna tanpa sadar aku ikut coli sejak awal ikut mengitip aksi mereka berdua. Namun hanya sedikit sperma yang ku keluarkan.


Lewat 5 menit mama menyepong Kontol Wisnu dan akhirnya geraman dan erangan Wisnu pun memenuhi kamar mandi. Sepertinya Wisnu pun mencapai klimaksnya.


"Sumpah vero sayang tadi itu sepongannya Nikmat banget... " Kata Wisnu.


"Kamu juga tadi udah manjain memek aku sayang... Ahhh... Ahhh" Tak tau pasti mama mendesah karna apa.


"Mungkin inilah waktunya vero sayang, ini waktu yang tepat kita nikmati lagi penyatuan kelamin kita.... " Kepala dan badan ku langsung lemas mendengar pernyataan Wisnu. Rupanya mama benar benar pasrah diEntot Wisnu dan Terlebih lagi ini bukan yang Pertama.



Lalu ku berjalan kearah pintu kamar orang tua ku lalu ku gedor sekuat mungkin dan memanggil mama dari luar kamar orang tua ku...


"Ma!!!! Mama!!!!! Maaa......!!!!! " Ku gedor dan kuteriak kan nama mama berkali kali. Lewat 1 menit tak ada balasan.


Ku gedor lagi setelah lewat satu menit kemudian, hingga akhirnya....


"Sebentar sayang, lagi beresin baju." Benar benar jawaban yang tak masuk akal.


Satu menit berselang lagi ku gedor pintu kamar Mama, hingga akhirnya mama membuka pintu kamarnya dengan wajah yang kesal.

Totaly sekitar 5 menit lebih memek mama saat itu diGenjot Kontol gede milik Wisnu saat itu. Kepala ku pusing ga karuan, airmata ku berlinang tak terhankan menandakan betapa lemahnya aku saat itu.


Saat itu juga kekesalan diWajah mama pun sirna, ketika melihat wajah ku yang berlinang air mata menyedihkan saat ia membuka pintu kamar. Di luar dugaan mama langsung memeluk ku, seraya ia berkata.


"Maafin mama naaak... Maafin mama sayang... Maafin mama naak... " Dengan setengah telanjang memeluk ku hanya dibalut Kimono. Aku pun melepas pelukan mama, dan berjalan duduk diruang tamu.

"Wisnu sekarang kamu beresin semua lalu pulang!!!" Perintah mama, Tanpa banyak bicara secepat kilat berpakaian Wisnu pun pergi meninggalkan rumah.


Aku yang saat itu terdiam mendadak semakin Shock, karna mama yang mencoba memeluk dan menenangkan ku terlihat ada tetesan sperma diPaha dan betisnya.


Mama yang semakin salah tingkah dan panik segera kembali berlari ke kamar nya. Aku pun melangkah lingkung keGarasi mengambil kamera ku, lalu aku pun berbaring kamar.


"Ya Tuhan yansen anak ku, Panas demam badan kamu nak." Mama saat itu semakin panik melihat keadaan ku.


Pikiran ku saat itu sebenarnya sakit, sesak, bukan hanya karna mama mengabaikan panggilan ku dan lebih memilih menikmati diEntot kontol Wisnu saat itu. Aku putus asa bagaimana membalas semuanya, lebih baik aku pulihkann diri ku dulu dan menikmati rasa sakit ini sendiri.


Sore itu mamah tidak keResto, mama dan bi minah menunggui ku yang demam sangat tinggi hingga cukup malam bi minah pamitan pulang. Ayah menelfon ku dari jakarta, menasehati ku agar banyak makanan bergizi agar cepat pulih. Aku pun Hanya mengiyakan agar ayah tidak khawatir, sedangkan dari raut wajah mama terlihat wajah merasa bersalah pada ku.


***********


Terimakasih banyak buat yang udah ngirim jajan Kopi dan Perlengkapannya 🙏🏻, Part 4 saya tidak janji cepat sebisa mungkin saya buat cerita ini menjadi lebih menarik sesuai penuturan sahabat semprot yang mengalaminya. Untuk mulustrasi silahkan bagi bagi via Inbox atau kolom komentar.Salam Semprot selalu 🙏🏻😊
 
Hansen mengajak Gama melakukan Latihan tanding tentang Seks dengan mamanya gama. Yang menang mendapat hadiah mama Hansen. Di satu tempat Wismu berencana mau membuat Budak seks mama Hansen di depan gengnya Wismu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd