-Kesebelas-
*Rudi*
"Aaaaaarrrrgggghhh!" Nisa menjerit sambil menutup matanya lalu lari ke ranjang dan meringkuk di bawah selimut.
Aku menggaruk kepalaku sambil tersenyum, tampaknya Nisa benar-benar masih polos. Eh, atau akunya yang kelewatan ya, hehehe.
"Nisa sayaaang," aku memanggilnya manja seraya naik ke tempat tidur.
"Kita ehem-ehem yu."
"Ga mauuuu! Kamu pornooo! Ngapain telanjang-telanjang segala?!?"
"Ini kan malam pertama kita sayang, kan mau ehem-ehem."
"Emang harus gitu ehem-ehem telanjang segala?? Ehem-ehem ya ehem-ehem ajaaa! Ga usa pake telanjang segalaa! Aku mau deh ehem-ehem sama kamu, sampe kamu puas juga ga apa-apa, tapi pake celananya. Aku takuuuut!" Nisa berteriak dari balik selimut.
Aku langsung terdiam terpaku serta terpana mendengar ucapan Nisa, mencoba menyelami dalamnya pikiran istriku ini, mencoba memahami maksud tersembunyi dari perkataannya barusan.
Tapi.....
Aku gagal paham
Sambil menghela napas, aku bertanya lembut kepadanya, "Er, Nisa, emangnya ehem-ehem yang kamu maksud apa?"
----------
Lanjutannya di bawah yaa...