BrownBunny1998
Adik Semprot
Halo, maaf buat tread lagi. Ini hanya kumpulan one shoot, asli, dan sebagian besar fantasi aku. Jadi banyak cerita gitu, nggak apa -apa ya. Entahlah, aku tadi chat sama member sini dan keinget adegan seks nyata di lapangan futsall.
1. Futsall.
Ini kisah nyata, kira - kira dulu tahun 2015 di daerah golf Surabaya, ada lapangan futsalnya.
Aku nggak cantik - cantik amat, cuma badanku putih, langsing, dengan vagina yang selalu aku cukur, selalu berkerudung, dan kala itu memakai kaos slim dan leging.
Aku nemenin pacar aku futsal. Di aana ada beberapa cewek, pacar temennya pacarku, jadi ada temen ngobrol.
Temen pacarku ada yang gagah banget. Rambutnya cepak, rada item, macho. Namanya Rudi [samaran] Dia ngeliatin aku terus.
Selain dia ada Nanda [samaran juga] Beda seperti Rudi, dia biasa aja, tapi badanku kurus dan keras banget. Pas dia nendang bola ototnya keliatan di lehernya.
Pacarku main bola lama banget, sampai Nanda dan Rudi kelelahan. Mereka memilih udahan dan pergi ke toilet buat ganti baju kali.
Kebetulan aku kebelet pipis. Ya sudah, aku ke toilet sendiri. Toilet di sana campur, cewek cowok jadi satu dan pintunya cuma dikunci pakai tali digantung paku.
Aku masuk ke sana dan pipis, jongkok. Belum juga keluar pipisnya, Rudi dan Nanda mendobrak pintu.
Aku kaget, berdiri, celanaku diinjak bagian atas, hingga turun, terus Rudi nyium aku ganas banget sambil remes dada.
Nanda narik kaos aku ke atas, terus dia njilatin perutku sambil tangannya masuk ke vagina aku.
Dia nusuk nusuk pakai jari tengah, terus dua jari, tiga dan akj kelagapan ketika mulutnya ikut menghisap - hisap klitorisku.
Aku nggak tahan, pipis begitu aja. Jari Nanda masih nyodokin aku. Dia ketawa tawa.
Aku lemes banget, nikmat tahu gak. Rudi nahan tubuh aku supaya nggak jatuh. Dia membimbing tanganku buat megang kontolnya di balik celana futsal, sambil berbisik.
"Gede kan? Gede mana ama punya pacarmu?"
Aku mengangguk.
"Mau ngewe nggak? Gue pengen ngentotin cewe jilbab."
Belum juga kejawab, suara pacarku manggil manggil aku membuat kami panik. Aku buru - buru cawik, memakai legging, mengguyur kedua pria itu lalu keluar dari toilet.
Syukurlah pacar aku nggak tahu. Well, bukan seks sih, tapi itu pengalamanku yang berharga.
Jujur, sampai sekarang aku masih ingin melihat kontol Rudi, gede sih. Pacar aku kalah gede.
Andai bisa ketemu lagi sama Rudi, aku ingin deh, bercinta dengannya tanpa Nanda.
Sayang sekali, setelah kejadian itu aku nggak diajak ke tempat futsal lagi.
1. Futsall.
Ini kisah nyata, kira - kira dulu tahun 2015 di daerah golf Surabaya, ada lapangan futsalnya.
Aku nggak cantik - cantik amat, cuma badanku putih, langsing, dengan vagina yang selalu aku cukur, selalu berkerudung, dan kala itu memakai kaos slim dan leging.
Aku nemenin pacar aku futsal. Di aana ada beberapa cewek, pacar temennya pacarku, jadi ada temen ngobrol.
Temen pacarku ada yang gagah banget. Rambutnya cepak, rada item, macho. Namanya Rudi [samaran] Dia ngeliatin aku terus.
Selain dia ada Nanda [samaran juga] Beda seperti Rudi, dia biasa aja, tapi badanku kurus dan keras banget. Pas dia nendang bola ototnya keliatan di lehernya.
Pacarku main bola lama banget, sampai Nanda dan Rudi kelelahan. Mereka memilih udahan dan pergi ke toilet buat ganti baju kali.
Kebetulan aku kebelet pipis. Ya sudah, aku ke toilet sendiri. Toilet di sana campur, cewek cowok jadi satu dan pintunya cuma dikunci pakai tali digantung paku.
Aku masuk ke sana dan pipis, jongkok. Belum juga keluar pipisnya, Rudi dan Nanda mendobrak pintu.
Aku kaget, berdiri, celanaku diinjak bagian atas, hingga turun, terus Rudi nyium aku ganas banget sambil remes dada.
Nanda narik kaos aku ke atas, terus dia njilatin perutku sambil tangannya masuk ke vagina aku.
Dia nusuk nusuk pakai jari tengah, terus dua jari, tiga dan akj kelagapan ketika mulutnya ikut menghisap - hisap klitorisku.
Aku nggak tahan, pipis begitu aja. Jari Nanda masih nyodokin aku. Dia ketawa tawa.
Aku lemes banget, nikmat tahu gak. Rudi nahan tubuh aku supaya nggak jatuh. Dia membimbing tanganku buat megang kontolnya di balik celana futsal, sambil berbisik.
"Gede kan? Gede mana ama punya pacarmu?"
Aku mengangguk.
"Mau ngewe nggak? Gue pengen ngentotin cewe jilbab."
Belum juga kejawab, suara pacarku manggil manggil aku membuat kami panik. Aku buru - buru cawik, memakai legging, mengguyur kedua pria itu lalu keluar dari toilet.
Syukurlah pacar aku nggak tahu. Well, bukan seks sih, tapi itu pengalamanku yang berharga.
Jujur, sampai sekarang aku masih ingin melihat kontol Rudi, gede sih. Pacar aku kalah gede.
Andai bisa ketemu lagi sama Rudi, aku ingin deh, bercinta dengannya tanpa Nanda.
Sayang sekali, setelah kejadian itu aku nggak diajak ke tempat futsal lagi.
Terakhir diubah:
sedang mager soalnya
