Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Sex Logbook...

Bimabet
Thanks :)



Thanks juga buat Om Momod yang bersedia memindahkan ke sf.cerbung :D
Nah sudah pindah ke sf.cerbung... suhu boobcom
Menunggu update selanjut nya nih?
Semoga lancar update nya dan Tamat ya...
 
Udah tak siapin 2 chapter suhu. Sabar ya. Masih ane review ulang. Mo ane perbaikin lagi. Semoga bisa memuaskan para suhu disini dan disana :)

Nah sudah pindah ke sf.cerbung... suhu boobcom
Menunggu update selanjut nya nih?
Semoga lancar update nya dan Tamat ya...
 
Udah tak siapin 2 chapter suhu. Sabar ya. Masih ane review ulang. Mo ane perbaikin lagi. Semoga bisa memuaskan para suhu disini dan disana :)
Ok siap suhu... kita pasti mengikuti cerita nya...keep spirit, keep writing and keep update...
 
Istriku dan sofa kami

"Heri,kamis depan kamu dapat job ke site kita di pekanbaru. Disana kamu audit kerjaan departemen kita. Perkiraan saya mungkin butuh waktu 2 minggu dan saya mau sekembalinya kamu dari sana,saya sudah menerima laporan lengkap"
"Kamu coba pilih dan ajak beberapa anggota tim-mu untuk membantumu disana."

Pak Riandi,Direktur Operasional di perusahaan ini,pagi ini memanggilku soal penugasan kali ini.
"Siap,Pak" aku menerima tugas ini dan tentu teman 1 tim yang muncul duluan di kepalaku cuma si Helen.

Sepulang dari kantor,kuceritakan job ini kepada istriku.
"Na,ntar kamu ajak mama n papa nginap disini saja. Biar ada yang nemenin selama aku di pekanbaru."
"Boleh. Ntar besok tak telepon mama."


Sehabis mandi aku berbaring di ranjang kamar kami. Istriku menyusul beberapa saat kemudian.

Kupandang istriku yang sedang duduk didepan meja rias. Sambil mengeringkan dan merapikan rambutnya,istriku banyak bercerita tentang pengalaman liburannya. Aku hanya menjadi pendengar setia.

Lampu kamar membentuk siluet tubuh dibalik dasternya. Nafsuku berkobar. Aku berdiri dan berjalan ke arah istriku.

Kupeluk dia dari belakang. Kucium dan kujilat tengkuknya. Istriku menggelinjang.

"Ooohhh,Ri..."

Aku tidak berhenti. Dari belakang tanganku meremas buah dada istriku. Sesekali kupilin pentilnya. Tidak tahan,istriku melepas dasternya agar aku bisa bebas mengeksplorasi tubuhnya.

Sekarang kami berdiri berpelukan. Bibir bertemu bibir. Lidah kami saling berpilin dan bertukar ludah. Tanganku kini pindah ke belakang. Kuremas pantat istriku. Istriku sendiri asik mengocok dan meremas kejantananku yang semakin keras.

Ciumanku kini perlahan turun ke payudaranya. Kukecup pentilnya kemudian kusedot-sedot. Bagaikan anak kecil yang ingin minum ASI ibunya. Istriku tersenyum melihat 'kegiatanku' ini. Dia membelai kepalaku dan aku semakin bersemangat. Tangan kiriku kini turun ke vaginanya. Basah. Aku masih tetap menghajar kedua payudara istriku dengan jilatan,ciuman dan gigitan2 kecil. Sesekali kuusap perut dan punggungnya dengan tangan kananku.

Pegal karena lama berdiri,kugendong tubuh istriku dan kududukkan dia di sofa panjang yang ada di kamar kami.

Dengan posisi duduk agak melorot,kuangkat kedua kaki istriku dan kuletakkan di bahuku. Saatnya jilmek.

Kuawali dengan jilatan di area paha. Tangan kiriku masih meremas dadanya. Terus bibirku perlahan kuarahkan ke vagina istriku. Kukecup. Trus dengan tanganku kusibak jembut lebatnya dan kujilat semua permukaan vaginanya.

Kembali kulirik istriku. Matanya sayu menatapku. Bibirnya terkatup menahan birahi yang terus memuncak.

Kusibak lipatan vaginanya. Kutemukan tonjolan kecil dan kukecup. Kemudian jariku menggelitik tonjolan kecil itu. Hasilnya? Istriku semakin 'bersemangat' menggelinjang dan mendesah.

Kuarahkan jariku kedalam vaginanya. Mengobok2 kemaluan yang sudah basah oleh cairan cinta. Setengah bangkit aku kembali menjilati ketiaknya dan payudara. Begitu menikmati rangsangan yg kuberikan,istriku sampai lupa dengan 'torpedoku'. Tapi aku tidak keberatan. Memang sudah seharusnya aku memberikan kenikmatan kepada wanita yang kucintai. Wanita yang rela memberikan segala2nya untukku.

Sejenak kuhentikan semua perlakuanku. Aku berdiri didepannya dengan penis yang mengacung.

Dengan suara lemah istriku berkata,"masukkan,Ri. Aku ingin"
Aku tersenyum.

Perlahan kugesek2an palkonku di vaginanya. Dengan palkonku juga kusibak semak belukar dan bibir kemaluannya. Terasa berdenyut kala palkonku menyentuh jemby dan bibir vagina istriku.

Kudorong pinggulku ketika penisku bertemu dengan 'lubang enak' milik istriku. Kubenamkan semua dan kutahan sejenak. Kurasakan begitu hangat dan basah diseluruh 'tongkat komandoku'.

Benar juga kata Mang Jajang penjual bakso keliling di komplek kami. Bercinta itu enaknya dilama-lamain. Dirasain dari awal hingga akhir. Tidak usah keburu2 ngecrot. Yang bakal jadi kenangan kan prosesnya. Bukan tetesan embun di pagi hari,eh salah...maksudku tetesan mani di dalam miss.V :)

Dengan posisi tubuh agak tertekuk disofa istriku terus menerus menerima gempuran otongku yang sudah keras bak batu gunung. Dadanya turut berguncang.
Sentuhan dan bunyi benturan selangkangan kami membuatku semakin bersemangat.

Tak terasa keringat sudah membanjiri tubuhku. AC yang kuhidupkan sewaktu memasuki kamar pun seolah tidak sanggup melawan hangatnya tubuhku.

Istriku jelas merem melek keenakan miss V nya disodok2 oleh penisku. Tangannya bergelayutan di pundakku. Matanya membelalak menatapku ketika orgasmenya tiba. Tubuhnya mengejang. Terdiam. Tapi aku tidak perduli. Aku terus mengocok 'Udin-ku' dengan semangatnya. Ada yang harus kuraih. Kurasakan kedutan vaginanya seolah meremas penisku yang 'sebatang kara' ini. Berdenyut dan seakan ingin menghisap semuanya isinya hingga hampa.

Akibatnya aku terdesak. Kutembakkan juga lendir milikku kedalam vagina istriku. Bercampur dengan cairan orgasme istriku,yang kurasakan penisku basah dan begitu hangat. Begitu memabukkan. Tubuhku seolah dialiri listrik ribuan volt. Tapi begitu nikmat dan nyaman.

Kudiam penisku terus menikmati sensasi ini. Sampai akhirnya penisku mengendur dan terlepas sendiri dari 'cengkraman' apem ajaib istriku.

Kujatuhkan tubuhku disofa disamping istriku. Istriku berbalik dan duduk di pangkuanku. Sambil memelukku dia mencium keningku. "Terimakasih,Ri" ucapnya singkat dan penuh senyuman bahagia..
 
Dari pengalaman pribadi,Om. Biasanya wanita kalau habis ehem2,kita cium keningnya dan ucapin terima kasih,thanks atau sebangsanya pasti klepek2. Apalagi binor yg cuma dianggep suaminya mangkok penampung peju. Kita ucapin Ai Lep Piu,kadang si wanita malah gak percaya. Apalagi bini sendiri yg uda tau kebejatan kita

:Peace:

Minta tolong ke Mod aja melalui PM

Wow mantap update nya saking puas nya istri bilang Terima kasih. :coli::genit:

:beer:
keren lanjut gan...

Silakan Gan. Waktu dan tempat kami persilahkan

:khappy:
Nice hu.... Ijin nyimak
 
Tragedy

Kami berempat turun didepan lobby hotel terbesar di kota pekanbaru. Kadang aku merasa beruntung bisa bekerja di perusahaan ini. Perusahaan yang bisa memberikan fasilitas terbaik.

Aku,Helen,Wardi dan Thomas mulai hari ini ditugaskan ke site project perusahaan kami yang ada di Riau. Tugas kami lebih mirip pencari-cari kesalahan terus dilaporkan ke kantor pusat untuk dicari solusinya.

Helen sebagai satu2nya wanita di tim kecil ini bertugas untuk mengumpulkan data baik softcopy maupun hardcopy dibantu oleh Thomas. Sementara aku dan Wardi bertugas mengumpulkan data lapangan. Data ini kemudian akan kami gabungkan dan kami periksa.

Secara manajemen sebenarnya aku atasan mereka bertiga. Tapi mungkin karena aku kurang berjiwa 'pemimpin',yang tampak baik di kantor asal kami maupun dilapangan aku malah menempatkan diri setara dengan mereka.

Positifnya,mereka maupun staff lainnya lebih terbuka denganku. Kerjaan pun lebih sempurna karena mereka tidak segan-segan mengoreksi dan mendebat kalau ada keputusanku yang salah. Negatifnya,di bandingkan manajer lainnya,aku tidak pernah mendapatkan 'penghormatan' yang ideal sebagai manajer.

Tapi aku tidak perduli. Pertama kali bekerja selepas tamat kuliah,aku sudah dinasehati bokap. "Ndak apa-apa pangkat Kopral tapi Kualitas Jenderal. Daripada pangkat Jenderal kualitas Koprol." Aku hanya tertawa mendengarnya. walaupun hari ini kuakui apa diucapkan bokapku ada benarnya.

"Ri,elo di lt.7 sama Helen cuma beda kamar. Nih room 703 dan 710" Thomas menyerahkan kartu kamar sesaat setelah selesai check in. "Aku dan Wardi di lt.9 room 917." Memang sebagai manajer aku mendapat jatah kamar sendiri. Sedangkan Helen karena dia,satu2nya wanita 'terpaksa' mendapatkan kamar sendiri. Aku menyerahkan kartu room 703 kepada Helen.

Karena rasa lelah,aku memutuskan untuk memberikan briefing singkat kepada mereka saja di lobby ini. "Hari ini acara bebas saja. Kalian bebas mau kemana asalkan besok pagi jam 8 kita semua sudah berkumpul di lobby ini untuk berangkat ke lokasi."

"Ok,Bro. Sipp..." ucap Wardi dan Thomas hampir berbarengan. Sedangkan Helen cuma mengacungkan jempolnya sambil berjalan kearah lift.

Dari awal aku sudah begitu antusias dengan perjalanan dinas kali ini. Ya,Helen penyebabnya. Tapi untuk menghindari kecurigaan aku memilih sikap seperti biasanya saja. Malah kutambahkan sedikit drama didepan istriku. Pasang wajah sedikit sedih plus pelukan hangat. Meneteslah airmata istriku.

Kuletakkan koper kecilku dan tas laptop di meja kamar. Aku menghela nafas. Kuambil air minum yang tersedia dan kuminum beberapa teguk untuk menghilangkan rasa haus. Kupandangi sekeliling kamar. Kemudian aku duduk di sofa. Kakiku kunaikkan keatas meja. Sedikit terbayar rasa lelahku.

Tidak tahu berapa lama aku tertidur di posisi begini,aku terbangun gara2 dering telepon kamar.

"Halo,Ri..." suara Helen terdengar diseberang sana.
"Yoi,Len.." aku menjawab dengan kondisi 1/2 sadar
"Lagi ngapain loe?"
"Ah,Gue ketiduran. Capek bgt rasanya."
"Capek apanya? Loe pasti ngambil DP jatah sebulan dari istri lu kan?"
tuduh helen sambil ngakak.

Aku sebenarnya agak heran ngelihat si Helen. Sebagai selingkuhanku dia sama sekali gak pernah menampakkan rasa cemburu terhadap istriku. Bahkan sejak kepulangan istriku,hampir 3 minggu aku tidak menjamahnya. Ngobrol pun cuma masalah pekerjaan.

"Pijatin gue dong,Len.Please!" kubuat suaraku sedikit manja di telepon. Berharap memang bisa dipijat sambil bugil.

"Lu kemari dong kalo mau gue pijat." harapanku disambut tantangan. Tentu aja kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Aku segera menutup pintu kamar dan melangkah ke kamar Helen. Terbayang sudah tubuh mulus Helen.

Tiba didepan kamar Helen,kupencet bel dan pintu segera terbuka. Helen menyambutku dengan pelukan. Kedua tangannya merangkul leherku dan mencium bibirku dengan mesra.

Sambil melangkah kedalam kamar pelukan dan ciumannya tidak terlepas. Kubalas pelukannya dengan menggerayangi tubuhnya yang masih terbungkus baju kerja.tanganku merayap masuk meraba dadanya yang masih dicover oleh BH. Setan didalam diriku menyarankan,jangan terburu-buru menelanjangi Helen. Slow but sure. Nikmati saja sensasi foreplay dalam kondisi berpakaian.

Tangan kiriku kemudian meraba punggungnya. Dibalik pakaiannya. Ciumanku kini berpindah ke pipi dan lehernya. Sesekali kujilat dan kugigit kecil telinganya. Hembusan nafasku menerpa tengkuknya. "Ahhhh....,Ri" Helen mendesah. Tangan kananku masih meremas susunya yang terbungkus BH. Sesekali jari tanganku menyusup ke lembah payudaranya dan menggelitiknya.

'Pistol air'ku mulai mengembang seiring sentuhanku di tubuh Helen. Helen sendiri seolah lupa dan hanya memelukku dengan erat dan menikmati semua prosesnya. Beberapa kali dia berusaha melepas baju dan roknya agar aku lebih leluasa. Tapi aku menahannya. Benar juga kata si setan,nikmat juga foreplay dalam keadaan terbungkus. Gak heran juga lontong yang dibungkus daun pisang rasanya luar biadab

Tanganku terus turun dan mengusap perutnya. Bibirnya yang masih melekat lipstick terus 'kuhajar' dengan bibirku. Tak terasa tanganku sudah turun menyusup kedalam roknya. Kurasakan celana dalamnya sedikit basah. Dari celah cd nya kuraba dan kuremas vagina plontos dengan lembut. Vagina yang basah oleh lendir. Vagina yang 'segel' nya dicabut oleh penisku satu2nya.

Dari punggung,tangan kiriku berpindah ke pantatnya. Kuremas dan kubelai pantatnya. Buat Helen,pantat bukan titik sensitifnya. Aku hanya ingin variasi.

Mendadak,"BROOOOOTTTTT....."
Terdengar suara kentut yang cetar membahana dari lubang pantat yang kuremas.

Aku terkesima! Terpukau! Aku bengong seperti orang yang hilang kesadaran.

Pelukan kami terlepas dan Helen ngakak terguling-guling di ranjang. Wajahnya merah padam berusaha menahan ketawa. Begitu tersadar aku ngakak juga sampai sempoyongan.
"Busyet,Len! Sadis bener kentut loe!"

'Ujang'ku yang tadi sudah bersemangat sampai sesak napas dijepit cd-ku langsung loyo gara2 tawa kami yang menggema.

Tengkiu,setanku yang manis. Kau sudah membuat foreplay kali ini menjadi FARTPLAY :nohope:
 
Terakhir diubah:
waduh pinter nih suhu bikin kentang... gara2 kentut jadi terpotong adegan ah...ih...uh...oh...

Mesti nunggu lagi nih biar:tegang:.....

Ayo update lagi hu biar tidak:kentang:.....banyak yang :tegang:sampai ada yang :coli:....
 
Mohon bersabar buat para Suhu yang sudah terlanjur kentang. Tiada maksud hamba ingin mempermainkan para Suhu sekalian. Hamba berjanji,semakin banyak yang komen akan semakin cepat hamba sajikan update selanjutnya.

Matur Nuwun

:cup:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd