Husky milik Vitto memang konyol kelakuannya, dan ia sangat klop kalau menciptakan kekisruhan dengan peliharaan tetangga bareng dengan bang oyen yang bar bar atau berlaku imut dengan Miko kucing munchkins kami.
Sesekali kami mengajak mereka bercanda dan tetap menjaga agar Dexter, nama husky kami, tidak menjilat atau mencium kami. Sehingga ia terlihat sehat dan lincah.
Sementara itu di Cijantung..
" Fleet kalian akan menuju pangkalan di Mesir untuk penambahan bahan bakar pesawat dan reload logistik personil sesuai kebutuhan, setelah itu kalian melanjutkan perjalanan menuju lokasi sasaran patroli. Kalian dipercaya menjadi Naval Guard 1, dan Maher... kamu mendapat kepercayaan sebagai Panglima operasi UNIFIL LXII, sementara Mahesh menjadi Kastaf sekaligus Chief of Air Ops. Disana kalian akan mendapatkan support dari beberapa pasukan dari negara lain. Bisa dipahami ?" Ucap Laks. Abdu Haq, panglima TNI pengganti Jend. Rafli
" Siap..bisa !!" Jawab semua yang hadir.
" kalian akan bertugas selama 6 bulan sebagai anggota pasukan perdamaian. Dari TNI sendiri selain angkatan laut dan udara, akan ada juga pasukan khusus dari angkatan darat, juga 1 team gabungan dari KOOPSUS, mereka adalah manusia pilihan dari yang terpilih. Jadi jaga soliditas dan jiwa korsa kalian. Jangan ada gesekan internal ! Dan selanjutnya panglima operasi silahkan" Sambung Laks. Abdul Haq
" Siap..." jawab Maher, lalu ia memaparkan rincian tugas dan tanggung jawab pasukan dibawah kendalinya.
Setelah meeting selesai...
" Hei killer twins, selesai ini kalian ikut lemhanas. Karena kalian akan promosi menjadi Pati dan ini menjadi syarat mutlak setelah sesko kalian selesai." Ujar Laks. Abdul Haq
" Siap panglima..." jawab sikembar
Lalu mereka terlubat obrolan ringan seputar keseharian tugas dan rencana pelatihan personil di Pusdikif Cipatat, Bandung Barat.
Selesai semua kegiatan si kembar hari ini, dan waktunya mereka kembali pulang.
Dirumah kami...
Herlambang tiba sambil menyanyikan lagu jawa favoritnya. Tak lupa polah dan tarian konyol khasnya membawa tawa dirumah kami.
" iku lho bang, kayanya Abang sama Kaka mau dines jauh lho..." ucap Herlambang tiba tiba
Aku sedikit terhenyak, karena selama ini prediksinya 80% tepat.
" Jare sopo Bas ?" Tanyaku
" Mbuh.. tapi instingku bilang seperti itu bang..." ucap Herlambang
" Yaa.. kalo memang mereka harus bertugas, itu memang kewajibannya. Dn kita sudah sepakat semua bahwa 2/3 kehidupan mereka adalah milik agama, bangsa dan rakyatnya." Jawabku
Semua mengangguk setuju.
Tak lama berselang kedua perwira itu tiba dirumah. Selesai mereka mandi dan menjalankan kewajiban, mereka berdua duduk bersimpuh dihadapanku dan istriku. Diikuti Fisher, Bright eyes, Rodi, dan beberapa personil lainnya.
" Ayah, bunda, malam ini kami berdua ingin menyampaikan kabar, bahwa kami berdua akan dikirim ke timur tengah untuk menjadi anggota pasukan perdamaian PBB, dan ini sebuah kebanggaan sekaligus tanggungjawab besar. Untuk itu kami berdua memohon doa dari ayah dan bunda, karena kami yakin, Allah selalu bersama kami kala doa ayah dan bunda kami jadikan bekal, bukti kekuatan doa ayah dan bunda sudah kami lihat di pertempuran kami dengan Tiongkok, dan kami memohon bekal senjata terkuat berupa doa ayah dan bunda juga seluruh keluarga bagi kami, demi kejayaan bangsa dan negara ini, juga agar kami pulang dengan selamat ke rumah.." ucap Maher memohon.
Aku mengangguk faham, dan istriku berkata..
" Jagoan ayah dan bunda, kalian tak perlu meminta, karena nama kalian, juga anggota keluarga lain, selalu tersemat khidmat dalam setiap doa ayah dan bunda. Kami akan selalu mendoakan kalian agar kalian bisa melaksanakan tugas semaksimal mungkin. Juga agar kalian bisa berangkat dan pulang dengan selamat."
" Hantu Rimba.., Ksatria Baruna... Laskar Dirgantara... di bahu kalian terletak tanggung jawab besar, laksanakan tugasmu dengan sempurna. Kepakkan sayap Garuda dimuka bumi ini. Allah akan bersama kalian. Doa kami tak akan terputus..." ucapku parau.
Lalu mereka sungkem dan kami mengelus kepala mereka dengan iringan selaksa doa dan permohonan kepada sang Kuasa.