Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
Enam -
Manusia Aneh​



Vivi-

Tarik nafas.... Lepass....

Itu yang bisa gue lakuin sekarang, gara-gara dia tangan gue jadi ke iris di tambah dengkul gue juga sakit.

Untung lantainya dari ubin, kalau di lantai di rumah gue udah besut kali nih dengkul.

"sini non ganti perban, itu darahnya masih keluar?" tanya bi ntin.

"ngak kok bi, hehe" bi ntin langsung tarik jari telunjuk gue,dan buka perbannya. gue langsung tutup mata.

"dalem non, masih berdarah dikit, nanti ke dokter ya biar di jahit"

"gak mau~~~" pekik gue tutup mata,

"gak usah bi, emang tangan aku baju segala di jait."kata gue masih tutup mata,

"kenapa bi, vivi?" suara tante shanty.

"ini bu, tangan non vivi kena pisau pas mau potong daging," bi ntin langsung ceritain dengan detail kejadiannya, tapi gak bilang kalau anton yang bikin kaget sampai tangan gue ke iris.

Gue sengaja bilang ke bibi jangan bawa anton, gue gak mau bikin orang tuanya sama anton bikin masalah. dan ujung-ujungnya anton bakalan bikin masalah sama gue.

"sini tante liat vi" gue cuman meringis pas tante shanty liat luka di tangan,

"ke rumah sakit ya, luka kamu dalam juga loh"

"gak usah tante, di perban aja " kata gue masih meringis gak berani liat luka gue sendiri.

"ya udah sini tante perbanin, bi ambil perban sama obat luka" pinta tante shanty ajak ke meja di dapur.

Gue buang muka pas tante shanty mulai obatin, perih rasanya tapi gue bisa tahan. "udah vi, cepet sembuh ya" kata tante shanty senyum

Jari gue terasa cenat cenut lebih parah dari sebelumnya, "non mules?" tanya bi ntin.

"gak bi, perih doang " kata gue meringis,

"tapi bisa aku tahan kok" senyum pelan sambil bangun dan jalan mondar mandi buat hilangin rasa nyeri di jari.

Hal itu cukup ngebantu, rasa cenat - cenut mulai agak hilang. gue jadi penasaran luka gue sendiri sepanjang dan sedalam mana.

"ihhh~~" jadi merinding bayanginnya, seumur-umur belum pernah kena pisau. Soalnya biasanya di dapur cuman bantuin enyak masak, potong-potong gitu gak berani,

Dan kemarin sekaligus sekarang nekat bantuin bibi ntin masak,

Gue senang mereka suka makanan gue termasuk bubur dan sop sapi, tapi kenapa bibi bohong ke anton kalau dia yang masak,

Si anton jijik gitu kalau tau gue yang masak?, kayaknya sih gitu. Tapi kalau gak suka, kenapa makan sop sapi habis sampai tulang-tulangnya.

Gue gak ngerti aja sikapnya, "dasar manusia aneh" desis gue kesal sendiri. Tapi kesal sama dia jari gue yang cenat cenut jadi hilang.

***

Terasa jari-jari gue kembali cenat cenut, padahal tadi udah ngak. itu bikin gue bangun, Samar-samar mirip tante shanty duduk di samping gue,

Tapi mata gue gak kuat dan akhirnya tidur lagi,

"HAaaa" gue langsung bangun dan langsung lihat jari tangan, gak perih sih. tapi ada yang beda perbannya.

"apa malam mimpi ya" desis gue, kalau bukan mimpi kenapa tante shanty terlalu peduli sama gue.

"Udah jam 6," gue kesiangan satu jam.

"Yah, kaosnya gak ada lagi" Sekarang gue bingung harus pake daleman apa, masa harus tangktop,

Gue gak betah pakai gituan, lebih enakan kaos dalemannya, walau pake bra juga. tapi gak nyaman aja.

Dan terpaksa pakai tangtop putih, biar gak keciri gue pakai dalaman tangtop. di tambah lumayan ketat juga nih tangtop. Soalnya bukan gue yang beli kemarin.

Gak biasanya meja makan sepi, dan di meja cuman ada satu mangkok sop jagung. Gue pernah lihat di tv pas iklan.

"Makan non, masih hangat kok" kata bi ntin dari dapur.

"Belum pernah makan bi, agak kental gitu hehe"

"non gak suka gak apa-apa nanti bibi bikinin yang non mau" kata bi ntin langsung gue suap satu sendok masuk ke mulut.

"Gak usah bi, aku makan ya" gue langsung kunyah perlahan, rasanya aneh ada asin-asin tapi makin lama makin enak. Manis jagungnya bikin sop jagung enak.

"iah iahlahh, kalau isinya ayam, namanya bubur ayam vivi!" ngomel ke diri gue sendiri sampai habis itu sop.

Satu kata buat ini sop, "Kenyangggggg" isinya banyak banget.

***

Mata pelajaran yang paling gue kali ini adalah Olahraga, soalnya gak bakalan belajar sampai jam istirahat.

"Vi, hi" panggil tiara, Dia teman pertama gue kenal di sekolah ini.

Orangnya tinggi, rambutnya lurus kayak jalan tol. Pakai kacamata, kata orang mah kutu buku. Cakep-cakep kayak gini jadi kutu, gak pantes aja

"Yuk, " ajaknya ke wc buat ganti seragam.

"Wihhhh" desisnya pas gue buka seragam dan lihat dalaman gue tiba-tiba.

"Ih, tutup" jerit gue tutupin pakai seragam olahraga,

"oke" katanya masuk ke dalam wc.

"ngapain kesini?"

"ganti baju vi, emang lo malu ya?" tanyanya. gue cuman nyengir aja. Tapi benran gue gak pernah ganti baju bersamaan kayak gini, walau sama-sama cewek.

"gak apa-apa yah, soalnya pada penuh" anggukan tiara bikin gue senyum aja, dan langsung ganti seragam.

Mata gue tuju ke tiara, kenapa gue fokus ke gunungnya, dan bandingin sama gue. Bedanya lumayan jauh. Dia bukit, gue gunung mungkin.

"Sizenya wow juga" ucapnya pas gue pakai seragam, tiara juga perhatiin gunung gue ternyata.

"hehe, dah yuk" gue keluar duluan, soalnya agak risih lama-lama di wc.

Gue sama tiara langusng ke lapangan buat pemanasan, dan suruh lari keliling lapangan dua kali.

"Liatin siapa tiara?" tanya gue pas dia lari pelan sambil lihatin ke tengah lapangan.

"Anton" katanya berbisik.

"Oh," gue jadi ikutan lihatin dia, yang lagi main basket. Gak cuman gue, cewek satu kelas gue pada jalan santai sambil lihatin dia main.

Gue masih bingung pesona dia apa selain ganteng dan kaya, dan kelakuannya malah bikin banyak yang suka.

Kalau di kampung, keterbalikannya. yang rajin, pintar baru banyak yang suka. Termasuk gue suka cowok pinter, yah ganteng juga sih suka, gak munafik juga sih.

"vi awas" teriak tiara pas bola lumayan kenceng ke arah gue, dan sigap gue tangkep tuh bola, walau dengan ketahan sama muka gue dikit.

"woii sini bolanya" teriak si anton, langsung gue lempar sekuat tenaga sambil tatap, tapi dia cuman senyum sinis ke gue.

"Idung lo vi, merah" kata tiara,

"gak apa-apa kok, gak sakit" kata gue bohong, padahal hidung gue kerasa panas kena bola.

"Tapi merah gitu" lanjutnya.

"Pernah kok yang lebih parah, kena kelapa nih kepala" kata gue keceplosan ceritain aib gue sendiri.

"ha masa?" gue nyengir aja, gak harusnya gue ceritain latar belakang gue. karena jujur gue takut kalau tiara jadi risih kalau tau gue dari kampung.

***

"Vivi, makan yuk" kata tiara ajak ke kantin, gue angguk aja sambil bawa bekal yang tadi udah di siapin sama bi ntin. Walau uang jajan yang di kasih tante shanty cukup besar 100 ribu.

Lebih besar jajan gue di banding pas di kampung, 100 ribu bisa tiga hari kerja di sawah. Mendingan gue tabung aja jajannya.

"Aw" desis gue pas ada lemparan batu es kearah gue di lorong menuju kantin,

"ahahhaa" tawa beberapa orang, dan benar itu anton dan teman- temannya di lorong.

"awas kepleset neng" kata salah satu temannya sambil tertawa, Dan gak lama batu es kecil ke arah gue.

Tapi gak terasa, karena ada seseorang yang halangin. Tubuhnya tinggi kayak si anton, lebih putih. dan pakai kacamata.

"Lo bisa gak jadi contoh yang baik buat adik kelas" kata cowok itu.

"Hahahaa, Sok bijak di nton, "

"Bukan urusan lo, kali. lo juga gak kenala sama dia kan?" anton berdiri di depannya.

"Emang, tapi gak pantas aja, Yuk pergi " ajaknya dorong pundak gue sama tiara ke salah satu kantin.

"Cih, sok baik lo hahaha~" tawa anton sambil senyum sinis,

"kamu gak apa-apa kan?" tanya cowok itu, gue angguk pelan sambil noleh ke tiara yang bengong liatin terus ke cowok itu.

"Tiara lo kenapa?" tanya gue lambikan tagannya ke mukanya, dan itu berhasil. Tiara langsung geleng-geleng kepala.

"Ok kalau gitu, see u" katanya langsung tinggalin gue sama tiara sambil kempar senyum, entah kenapa gue senyum juga.

"Lo tau gak dia siapa?" tanya tiara, gue cuman gelengin kepala.

"Dia Kak Nico, anak XII IPA 1, Dia mantannya Angle yang sekelas kita" jelas tiara, gue berpikir sebentar.

"angle yang cantik tinggi itu?" angguk tiara.

"tapi sekarangnya cowoknya si anton"

"terus kenapa?" tanya gue bingung, sumpah bingung apa hubungannya dengan meraka.

"Yah, beda aja, yang satu Alim dan rendah hati, yang satu kayak keterbalikannya" gue paham maksudnya tiara, mereka kayak minyak dan air. itu kata pepatah yang pernah gue baca di buku bahasa indonesia.

"Emang kak nico orangnya gimana?"

"Pintar, Juara kelas, Juara lomba cerdas cermat, Dan lain-lain, itu yang gue denger dari cewek-cewek yang lain"

"Benar-benar keterbalikan dari si anton" gumam gue, dan gue dengar si anton juga kelas XII IPA, harusnya masuk XII IPA itu anak-anak pintar.

"udah ganteng, pintar pula" tiara terlihat berbunga-bunga liat kak nico, tapi emang ganteng sih lebih enak di pandang daripada si anton.

"Eh ia, vi. kok anton jailin lo ya? lo pernah berbuat apa sama dia?" tanya tiara pas mau balik ke kelas.

"Entah lah, mungkin tampang gue muka ngelesin kali" jawab gue seadanya, padahal gue tau alasannya sih, tapi gak mungkin gue bilang ke tiara.

"hehe, jangan gitu ah" angguk gue pelan sambil senyum. Gue senyum senang karena senang dapat teman kayak tiara, karena gue kira orang kota hampir rata-rata kayak si anton dan teman-temannya.

Masih penasaran sama kak nico, kenapa dia gak terlalu porpuler dari si anton.


Bersambung....

#Note, mencoba update terus hohoho...
 
Tujuh

Suprise​

Anton-


Mood gue jadi kurang baik gara-gara si nico ganggung kesenangan gue. Dia cari masalah lagi kayaknya. Maksudnya apa coba, sok bela-belain si bopung.

"Dah sampai woiii!" teriak abram, sekejap lamunan gue langsung hilang seketika.

"parah-parah, ada perang dingin sama si nico" sambung heru kayak tau gue lagi kesel sama si nico.

"Eh nton, itu cewek siapa yang barusan masuk ke rumah lo" kata johan tunjuk-tunjuk ke dalam rumah.

"Ha? gak ada" jawab gue singkat, gila si johan kalau urasan cewek langsung sigap.

"Ah gue yakin itu, mirip cewek yang kemarin deh" lanjutnya kerutin dahi udah kayak pantat sapi.

"dah dah, gue masuk, next ya" kata gue keluar mobil dan masuk ke dalam, gue gak mau si johan banyak tanya, gue yakin yang si johan liat itu si bopung.

Gue masih heran, apa plus plus nya si bopung ya, gue rasa cuman gunungnya doang yang bikin daya tarik si johan. Gitulah orang kebanyakn nonton di banding prakteknya, harus banyak latihan tuh anak.

Dugaan gue bener yang si johan lewat si bopung, dia suka banget di dapur. Udah kayak tikus aja mainnya di dapur.

Tampangnya pelanga pelongo liatin bibi masak sesuatu, lebih mirip orang gak sabar makan. Dan gak lama dia lari kecil ke arah gue.

Dia nunduk pas lewatin gue ke arah kamarnya, Gue senyum senang gue di segani sama tuh bopung.. Emang harusnya begitu kodratnya.

"Huahhhh" Kenapa liat dia masih berbayang salah tidur di kamarnya di tambah luat tuh toketnya.

"Bodo amatlah" mendingan gue videocall sama angle, tapi gak di angkat-angkat.

"Sorry beb habis mandi" katanya pas angkat videocall nya masih pakai handuk,

"pakian dulu yah" lanjutnya taro ponselnya, dari sini gue bisa lihat keseluruhan tubuhnya

"Beb, bulunya di cukur lagi?" tanya gue pas lihat selangkangannya putih mulus, agak berbeda dari sebelumnya.

"ihh, kok tau, jeli banget liat begituan" angle langsung dekatin posisinya. gue bisa lihat dengan jelas lipatan vaginya tanpa bulu.

"hehe ya dong, jadi pengen selipin dikit ke dalem" ledek gue yang gak langsung penis gue juga ikutan tegang.

"kemana?" angle duduk di meja tempat dia taro ponselnya,

"kesituu" bibir gue tunjuk-tunjuk ke selangkangannya.

"sini?" tanyanya kangankangin kakinya sampai kelihatan vaginanya di depan gue.

"iah kesitu," angle makinin bibir vaginanya di depan gue,

"Besok aja pulang sekolah yah, mau?"

"hayooooo~ dimana maunya?"

"lantai dua ajah, banyak kelas kosong kok," jawabnya mainin vaginanya bikin penis gue tambah tegang.

"okeh, aku ikutin mau kamu"

"hihih, besok aku kasih kejutan,"

"apa?"

"lihat besok" angle langsung matiin videocallnya sambil meletin lidah, gue gak tau dia mau apa. yang jelas ada hubungan dengan selangkangan.

***

Dari semalaman gue masih kepikiran si angle mau kasih kejutan apa ke gue pas pulang sekolah, Lima menit lagi pelajaran selesain, tapi rasanya udah mau satu jam lebih.

"yeahhh" desis gue pas bel sekolah bunyi, gue suruh yang lain kumpul di lantai dua. gue anterin angle ke kantin. katanya mau isi tenaga dulu.

Gue perhatiin dari ujung rambut ke ujung kaki, gak ada yang beda dari angle. Apa dia mau kasih kejutan kalau dia lagi aman, alias gue boleh crot di dalem.

"Kenapa senyum-senyum?" tanyanya pas gue mengkhayal tentang crotin di dalem,

"penasaran aja suprisenya apa" senyum gue, jadi gemes pas dia senyum gitu. pengen cepet-cepet main gulat.

"yuk, udah sepi kayaknya" ajak angle ke arah lantai dua pas cukup lama ngemilin gorengan.

"plakkk" tamparan pelan di pantat angle, bikin gue terdiam sesaat. Ada yang aneh di pantatnya, gue gak tau itu apa. tetapi ada yang berebeda.

"Woii, gila, udah kayak centeng gue tungguin lo berdua" celetuk heru udah booking kelas yang benar-benar sepi.

"Abram, sama johan kemana?" gak biasanya cuman heru sama danu aja,

"Johan, lagi intip-intip anak yang kemarin dia pegang toketnya hahaha~~" kata danu ketawa, gue juga mau ketawa inget kejadian kemarin.

"Si abram lagi pdkt sama anak baru, tapi beda sekolah. sekarang lagi jemput tuh ccewek" sambung heru.

"ya udah cepetan, nih pesenan lo" heru langsung kasih kotak kecil yang isi kondom yang isinya sekali pake aja.

Gue gak usah beli di alfa atau indomart, tinggal pesen sama si heru jenis apa, dari luar negeri apa dari dalam negeri juga ada. Tapi kali ini gue pesen yang tipis biar kerasa gesekannya,

"beb, ada yang beda gak?" tanyanya pas gue tutup pintu kelas. gue geleng-geleng kepala sambil dekatin dia.

"Masa?, Pegang deh" pinta angle dekatin gue, otomatis tangan pegang pantatnya pelan. Benar rasanya ada yang beda.

Tangan gue semakin masuk ke dalam roknya, kerasa bongkahan pantatnya gak ketutup celana dalam.

"Gak pakai cangcut?"

"enak aja, pake dong" tangan gue langsung pegang selangkangannya, dan terasa kain tipis mirip g-string.

"Ouhh ini toh" gue yakin ini g-string, soalnya ada tali tipis di pinggangnya, dan jari-jari gampangan mainin belahan vagina nya,

"ada lagi" bisiknya langsung arahin tangan kiri ke dadanya.

"wooohh" gumam gue pas rasain tangtop tipisnya dari luar seragam,

"gak pakai bra" bisik gue remas lembut sambil mainin putingnya dari luar seragam.

"hihi, no copot yah, buka dikit aja" pintanya,

"oke" gue cuman bisa nurut maunya angel kalau soal beginian. Andai angle nurut gue lebih seneng.

Bibir gue langsung ciuman mesra sambil buka kancing seragamnya setengah sampai tangan gue bisa remas-remas dari luar tangtopnya.

Gak lama angle dorong gue ke bangku, dia langsung kuncir rambutnya dan langsung jongkok buka resleting.

"Udah di cuci kan?" gue angguk aja, padahal di cuci gak di cuci sama aja baunya. kalau gue protes pasti ada aja jawabannya, gak bakalan menang gue kalau debat sama angle. Sekalinya menang dia udah terkapar lemes.

Lidah angle dengan cekatan bermain dari biji sampai ke batang, yang otomatis penis gue langsung berdiri tegak.

"huuft" gak kuat gue nahannya, dia sengaja gak mainin kepala penis gue, itu bikin gregetan. Angle sedikit mendesah pas jari-jari gue pilin putingnya pelan.

"sini beb" pintnya pas angle duduk atas meja sambil kangkangin kedua kakinya, dengan gampangnya gue nurut dan langsung jilatin vaginanya sambil jari-jari singkap g-stringnya. Padahal gak usah pakai sekalian jadi gampang buat jilatinnya.

"awhhh" desis gue kesakitan pas lagi asik mainin klitorisnya, tangan angle langsung jambak gue lumayan kenceng, mungkin sehalai dua helai rambut habis langsung.

"ngghhhhhh" lenguh panjang angle dengan bersamaan ada cairan yang basahin lidah gue, sepertinya angle klimaks.

"Ih bete ah" desisnya sambil terengah-engah.

"kenapa?"

"aku kan gak lagi pengen klimaks di gituin, uhhmm" ucapnya manyun, gue seneng liat angel agak manja gitu.

Tangan gue rangkul sambil pelorotin celana gue, dan langsung gesekin di selangkangannya.

"istirahat 3 menit yah."gue senyum aja sambil buka kancingnya sampai habis dan langsung rebahin angle di meja, bibir gue langsung jilatin dari luar tangtopnya yang lumayan tipis sampai basah.


"ayoo" tangan angel langsung tarik penis gue supaya langsung masukin, gue langsung pakai kondom sambil gesekin di belahan vaginanya, Dan perlahan masukinnya seperti lagi masukin ke perawan.

Angle kalau lagi ke enakan gak ngomong banyak, desah pun ngirit. Gue cepetin biar gue bisa denger suara desahnya.

"ouhhh, ganti posisi uhhm" kakinya dorong gue sampai penis gue lepas juga,

"kamu duduk" pinta angle, gue nurut lagi. dia langsung ngangkang di atas gue sambil pegangin penis, dan perlahan di masukinya,

"jangan gerak ya, aku aja" ucapnya pas gue mau protes, perlahan angle gerakin pinggulnya. gue cuman bisa cium bibirnya dan mainin buah dadanya lagi. Bosen sih tiap main posisi kayak gini, itu pun sampai dia klimaks.

Tapi gini juga lumayan daripada coli sendirian, gue singkap tangtopnya biar lebih kerasa pas maininnya.

"aku mau pipis, uhhmm jangan gerak~~" pintanya gue nurut lagi, padahal kaki gue udah kesemutan.

"iuhhhhhhhh~~~" lenguh panjangnya sambil kerasa vaginanya kedat kedut,

"giliran aku beb" dia angguk pelan ubah posisinya berlutut di bangkus sambil pegangan meja, dikit demi sedikit penis gue mulai maju mundur sambil remas buah dadanya.

"uhhhhh" lenguh gue langsung gerakin cepat, dan terasa beberapa kali semprotan di dalam kondom. Andai gak pakai nih kondom enak banget.

***

Gak terasa 30 menitan gue di dalam kelas, jujur gue kurang menikmati dari yang kemarin-kemarin.

"Yuk cabut" ajak gue ambil satu batang rokok, angle ikutin dari belakangan sambil rapihin roknya.

Dari tampang angle dia kurang puas, gue gak tau kenapa alasannya. yang jelas gue dominan di sesi latihan tadi.

"Maaf ya" gue buka pembicaraan pas dia diam selama perjalanan pulang.

"iah, kamu nurut dong ah lain kali" katanya,

"Tapi tadi..."

"jadinya mau nurut apa ngak ih?" potongnya pas gue belum selesain pembicaraan.

"iah deh beb, tapi jangan cemberut gitu doang, okeehh" secara ajaib angle senyum lebar. Susah-susah gampang jadi ceweknya angle.

Gue gak kebayang kalau dia sama nico, pasti si nico juga sama nurut sama nih anak. Tapi gue juga gak boleh egois, bisa-bisa gue bisa putus sama angle dan gak bisa bantuin muntahin nih burung.

"thx beb, udah anterin.. byee" bibir gue di cium mesra, tangannya sesekali remas penis gue pelan.

"iah" gue juga remas buah dadanya pelan.

Lumayanlah, hari ini suprisenya asal penis gue ngecrot, daripada di tahan-tahan jadi penyakit.. Suasana rumah seperti biasa, dapur juga gak ada si bopung.

Tapi di kamarnya kebuka dikit, gue jadi penasaran mau ngintip ke dalam.

"gleg" gue nelen ludah, pas lihat si bopung lagi ganti baju belakanggin gue, bener kata si johan tuh toket bulat padat. Berti beneran gue ketiduran di kamarnya dia pegangin tuh toket.

Gue milih balik ke kamar, nyesel juga gue ngintip. jadi kebayangan terus tuh gunung kembar di otak gue.

Bersambung....

#Note, agak lama update ya hu...
 
Thx updatenya hu
Anton semakin penasaran sama si bopung... Nyantai saja hu, RL tetap harus diutamakan
 
sipp hu, di tunggu update nya ... :jempol:
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd