Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My 1st Anal, 3S & DP Experience at the Same Time | True Story (update terbaru: page 23)

UNFORGETTABLE MOMENT |PART 3

Sofia masih rebah di dadaku. Aku masih mengusap-usap punggungnya dan menciumi rambutnya. Dia mengedut-ngedutkan dinding memeknya merasakan kontolku yang masih keras.
“Hey, little Johnny here is still hard like a stick.” (Hey, si Johnny masih keras nih kayak tongkat)
“It’s your turn now…” (giliranmu sekarang)
kata Sofia sambil bangkit dan menarik tanganku menuju ke kamarnya.
Sampai di kamar dia langsung melempar dirinya rebah di ranjang.
Kedua kaki dan tangannya terbuka lebar, “Come to Mama…” candanya sambil ketawa.
Aku merangkak ke ranjang langsung kulumat bibir vaginanya sambil memilin-milin putingnya dengan kedua tangan.
“Oh…please don't do this. I will cum again if you treat me like this… ooggghhhh…” (Oh, jangan lakukan ini please. Aku bakal keluar lagi kalo kamu perlakukan seperti ini...ooggghhhh...)

Aku ga pedulikan protes Sofia, tetap menjilati memek yang baru saja orgasme ini sambil merangsang putingnya. “Aaahh sshhhh…. Iwaaannnhhhh…hhh…ssshh.”
“Turn over! Give me your dick!” (Berbalik! Kemarikan kontolmu!)

Tanpa melepas jilatanku di memeknya, aku berputar memberikan kontolku untuk dikulumnya dalam posisi 69. Posisiku di atas Sofia sambil menjilati memeknya dan tanganku beralih ke clitoris dan lobang memeknya.

Aku merasakan Sofia menjilati kepala kontolku lalu mulai mengulumnya, daaann…. slebhh… lagi-lagi Sofia menelan semua batang kontolku ke dalam mulutnya. Aku terdongak diam sebentar, ahhhhh kontolku terasa hangat sekali di tenggorokan Sofia. Kulanjutkan menjilati clitorisnya sambil menggoyang-goyangkan pantatku membuat kontolku makin mentok di kerongkongan Sofia. Setelah beberapa goyangan dia menepuk pantatku memberi isyarat. Kulepaskan kontolku dari mulutnya untuk mengambil nafas tetap sambil menjilati clitorisnya dan mengocok memeknya dengan jari.
“Hrmmfhh….hrrmm…sshh… oh God, you get me close again…to…oocffhhh..” (Oh Tuhan, kamu bikin aku hampir....) aku masukkan lagi kontolku ke mulutnya sebelum dia selesai bicara. Dikulumnya setengah, lalu Sofia membuka kerongkongannya dan menelan lagi seluruh batang kontolku.

"Oclh...ocloch...ocloch….ocloch…” kugenjot kontolku di mulutnya sambil mempercepat gerakan lidahku di clitorisnya.
"Oclh...ocloch...ocloch….ocloch…ggrrmmhhh….grrmhhh…” Sofia menggeram sambil menggoyang-goyang pinggulnya naik turun. Aku makin semangat mempercepat getaran lidahku di clitorisnya. Sofia meremas kedua pantatku kuat-kuat dan gerakan pinggulnya makin tak terkendali. Aku bisa merasakan dia makin dekat dengan orgasmenya, segera kutarik kontolku dari mulutnya, benar saja Sofia mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi sambil menjepit kepalaku kuat-kuat di antara pahanya, “Aauww…..ooougghhh…..haahhhhh….hhaaaahhhhh.”

Aku bergeser ke sampingnya sambil menciumi toketnya dari samping.
“Oh shit Iwan, it's supposed to be your turn, why you make me cum again…” (Oh sialan Iwan, ini mustinya giliranmu, tapi kenapa malah kamu bikin aku keluar lagi)
“Ok, I take my turn now,” (ok, sekarang giliranku) sambil bergerak ke atasnya.
Sleebbb, liang memeknya udah licin banget.. aku langsung menggenjotnya sambil menjilati puting kirinya. “Ohh yesss, like that…” (ya seperti itu) Sofia menekan kepalaku ke toketnya sambil mendekapku. Kakinya dilingkarkan ke pinggulku.

“Ah.. ah… ah… ah… ah..
ah.. ah… ah… ah… ah..”
aku naikkan kedua kakinya ke bahuku, membuat penetrasi jadi lebih dalam. Kugenjot lagi dengan kuat memanfaatkan pantulan spring bednya.
“Ah.. ah… ah… ah… ah..
ah.. ah… ah… ah… ah..”

“Uugghhh…” nikmat sekali menggenjot Sofia sambil melihat toketnya bergoyang-goyang. Rasanya aku udah hampir memuncak, tapi aku belum mau mengakhiri kenikmatan ini. Aku cabut kontolku dari memeknya. Lalu memberi tepukan di pantatnya, “Get on four Babe!” (posisi merangkak Beb)

Sofia berbalik mengambil posisi merangkak untuk doggy style, aku ga langsung tancap tapi kuciumi dulu pantatnya supaya ketegangan di kontolku agak mereda. Lihat anusnya jadi pengen balas rimming juga. “Uuuffhhhh…thats nice” (enak banget) Sofia mendongak ke atas waktu kujilat anusnya. Aku ga berlama-lama merimming Sofia takut kontolku jadi lembek lagi. Segera kumasuki dia dari belakang.
“Aaagghhh…here we go again…” (yah mulai lagi)
Kuremas kedua pantatnya sambil menggenjotnya dari belakang.
“Ah.. ah… ah… ah… ah..
ah.. ah… ah… ah… ah..”
“Spank me if you want….spank me!” (tampar pantatku kalo kamu mau, tampar aku!)

“Plak!”
“Ouchhh…yes! Spank me harder… harder…hah hah ha hhhhhah …” (tampar lebih keras)
“Plak! Plak!...Plak!” kujambak rambutnya sampai dia terdongak.
"Hah hah hah hah… hah….ouuughhhh… sooo goood…."
Aku ludahi anusnya. Sambil menggenjot dan menjambak rambutnya aku mainin anusnya dengan jempolku.

“Ah.. ah… ah… ah… ah..
ah.. ah… ah… ah… ah..”


“I think I'm gonna come…” (Kayaknya aku mau crot)
“Come inside me please…hh…hh… you can come in my mouth later. But this time please come inside me!” (Crotin di dalam please, hh..hh.. Kamu bisa crot di mulutku nanti. Tapi skrg please crot di dalem!) kata Sofia sambil terengah-engah.
Aku pegang lehernya seperti mencekik. masih kujambak rambutnya kuat-kuat.
Genjotanku di lubang memeknya makin cepat.
“Plok plok plok” suara pinggulku beradu dengan pantatnya.
Aku sudah semakin mendekati orgasmeku
“Plok plok plok Plok plok plok Plok plok plok…. aaaaaggghhhhhhh”
Aku masukkan kontolku dalam-dalam waktu menyemprotkan pejuhku di liang memeknya.
Sofia menoleh Ke belakang, langsung kusambar bibirnya.
Kami berciuman sambil merasakan orgasmeku di lubang memeknya.
Mungkin dia sudah capek bertahan dalam posisi merangkak, laku dia pun merosot telungkup.
Kami masih berciuman, aku menindih di atasnya, kontolku masih berkedut-kedut di memeknya.

“Huufffhh… this is amazing Babe,” (Ini luar biasa banget Beb) sambil bergeser ke sampingnya.
Kami berhadap-hadapan. Sofia menciumku lagi. Kami berciuman lama sekali.
Puas berciuman, Sofia rebah di dadaku. Aku memeluknya.
Entah berapa lama kami begitu, sampai tidak sadar lama-lama tertidur.

Aku terbangun jam 1 dini hari karena haus. Sofia masih tertidur pulas waktu aku bangkit berdiri mengambil minum di ruang makan. Tak lupa aku mengambil satu gelas juga untuk Sophia. Waktu kembali ke kamar Sofia sudah terbangun, aku tawarkan minum.

Setelah meletakkan gelasnya Sofia memandangku tersenyum.
“Mau tidur lagi atau mau tidurin aku lagi?”
“Hahahaha…,” aku geli mendengar dia ngomong begitu dalam bahasa Indonesia, “That's a perfect expression you use in bahasa.” (Itu ungkapan yg tepat sekali kamu katakan dalam bahasa Indonesia)
Aku langsung menindihnya lagi. Melumat bibirnya sambil menggesek-gesekkan kontolku yang belum tegang maksimal ke bibir memeknya.
“Come here I will make it harder!” (Sini, aku bikin bangun lagi)
Aku setengah menduduki toketnya yang empuk dan mendekatkan kontolku ke mulutnya.
Sofia menjilat-jilat kontolku dan langsung melahapnya.
Aah, enak sekali kuluman Sofia. Tangannya mendorong pantatku membuat kontolku melesak terus ke dalam kerongkongannya. Uuggghhh yessss, deepthroat yang kesekian kalinya di malam ini. Ga sabar aku memaju-mundurkan kontolku di mulutnya, lalu melesakkannya dalam-dalam ke kerongkongannya. Aku menarik kontolku lagi perlahan-lahan dan memasukkannya lagi semuanya ke mulutnya. “You said I could come in your mouth this time.” (Kamu tadi bilang aku boleh crot di mulutmu sekarang)
Sambi tetap menelan kontolku seluruhnya Sofia memberi isyarat ok dengan tangannya. Dia lalu menekan pantatku maju mundur menyetubuhi mulutnya yang hangat. Aku memegang kepalanya mengambil inisiatif menyetubuhi mulutnya. “Let me fuck your mouth…” (Aku mau entotin mulutmu)
Sofia secara submissive membiarkan aku menyetubuhi mulutnya. Aku menggenjot mulutnya mulutnya lebih cepat, Sofia menggeram menyambut gerakan kontolku di mulutnya. Kadang aku tekan dalam-dalam dan kutahan beberapa lama sampai Sofia menepuk pantatku memberi isyarat untuk mengambil nafas.

Aahh…enak sekali menyetubuhi mulutnya Sofia dan merasakan deepthroat berulang-ulang. Aku makin semangat menggenjot mulutnya sampai rasanya hampir klimaks. Kutahan dulu sebentar, aku mengatur nafas panjang, kontolku berkedut-kedut tanpa ejakulasi di mulutnya. Lalu kutarik kontolku dari mulutnya dan mengambil posisi di atasnya. Kucium dan kuhisap-hisap bibir yang baru saja kusetubuhi ini sambil meremas-remas toketnya. Kondisi hampir klimaksku sudah reda, kumainkan kontolku yang masih tegang di bibir memeknya. Kugesek-gesekkan ke atas ke bawah, dia mendesah.

Lalu, sleebhh… kontolku masuk ke memeknya. Kumasukkan pendek-pendek beberapa kali, lalu kumasukkan semuanya pelan-pelan. Sofia mendesah lagi. Kuulangi gerakan tadi, dan memasukkan lagi semuanya sambil menekan dalam-dalam, Sofia makin mendesah. Kini kutarik kontolku sampai batas kepalanya dan kuhunjamkan kuat-kuat ke memeknya. “Aauwww… yesss!”
“Auwhh…auh…auh… auh…”
kuhunjamkan kuat-kuat kontolku ke memeknya, Sofia memelukku kencang, toketnya yang besar berhimpitan dengan dadaku. Aku terus menghunjamkan kontolku kuat-kuat ke memeknya sambil menjilati telinganya.
“Ooougghhhsssss….sssssshhh,” Sofia mendesis keenakan. Aku juga merasakan nikmat sekali di bawah sana. Hingga akhirnya aku mulai merasakan klimaks lagi, kugoyangkan kontolku lebih cepat, aku sudah berniat akan memuncratkan pejuhku di mulutnya.
Awh…awh….awh….awh… lenguhan Sofia di telingaku membuat klimaksku makin dekat.
“I’m coming… I’m coming…,” (aku mau keluar) kucabut kontolku lalu cepat-cepat kuarahkan ke mulutnya. Sofia mengeluarkan lidahnya siap menyambut pejuhku.
“Owh.. yesssss, aaahhh,”.. crt crt… pejuhku keluar di lidah Sofia. Kali ini tak sebanyak di awal-awal tadi. “Hffhhh..hhhhh,” aku menghela nafas lega. Sofia mengulum kepala kontolku dan menyedot sisa-sisa pejuhku lalu sekali lagi mendorong pantatku menekan kontolku sampe mentok ke kerongkongannya.
“Aaahhhhhh… this is so goooooood…” (Aaahhhh, ini enak bangeeeett...)
Kutarik kontolku dari mulut Sofia, lalu rebah di sampingnya. Kami berciuman lagi, kali ini aku bisa merasakan sedikit rasa pejuhku dari lidahnya.
Ok, let’s sleep, (Yuk, sekarang bobo) kata Sofia sambil mengecup bibirku, kemudian berbalik memunggungiku. Aku memeluknya dari belakang sambil memegang toketnya yang hangat.

………………………………………..

Paginya kami masih sempat bercinta lagi di kamar mandi sambil mandi berdua. Sebelum pamit pulang, aku berterima kasih pada Sofia untuk malam istimewa yang tak terduga ini. Sofia juga berterima kasih. Kami berpelukan erat dan berciuman sekali lagi.

“Remember my promise, and make it your commitment as well. After today, we’re still friends at work and in life. Nothing changed. I love you as a friend. I really appreciate what we've done tonight. It was a great night. But you belong to your future wife, and I will continue supporting and respecting your great plan with her.” (Ingat janjiku, dan jadikan juga komitmenmu. Setelah hari ini, kita masih berteman di kantor dan di luar kantor. Ga ada yang berubah. Aku sayang kamu ssbagai teman. Aku sangat berterima kasih dengan apa yang kita lakukan malam ini. Sungguh malam yang luar biasa. Tapi kamu milik calon istrimu,dan aku akan tetap mensupport dan mengjormati rencana pernikahan kalian.)

Aku ga bisa berkata-kata. Hanya tersenyum dan memeluknya lagi sambil mengusap punggungnya.

--------------------------------------

Sofia benar-benar menepati janjinya. Sikap dia di kantor sama sekali tidak berubah. Masih sama. Masih ramah seperti biasa. Kadang masih ngobrol sebentar di pantry. Kadang masih mampir ke ruanganku dan hebatnya sama sekali tidak pernah menyinggung soal malam itu. Justru aku yang jadi sulit mengusir bayangan dari otakku waktu melihat dia berjalan dan semua mata lelaki mengikutinya. Kini kontolku selalu ngaceng melihat Sofia berjalan di koridor, karena sudah kulihat tubuh telanjangnya dan kunikmati tubuhnya.

Dua hari sejak kejadian itu, aku tak tahan chat Sofia lewat BBM:
Still thinking about that night. It was really great. Thank you. (Masih ngebayangiin malam itu. Benar2 luar biasa. Makasih)
Cuma di-read, tapi tidak dibalas. Sementara kalo ketemu masih ngobrol biasa saja, tidak berubah.
Penasaran, aku chat lagi lewat email pribadi. Masih kutulis kalimat yang sama:
Still thinking about that night. It was really great. Thank you.

Sofia membalas emailku. Kalimatnya singkat:
Leave it in the back. Move on. diakhiri dengan emoji smile. (Udah, tinggalkan saja dalam kenangan. Move on.)

Hmmm… wanita satu ini memang benar-benar istimewa. Setelah beberapa minggu berlalu, aku akhirnya bisa move on dan bersikap biasa terhadapnya seperti sebelumnya.

------------------------------------
Sekali lagi tidak ada dokumentasi seperti gw jelaskan di awal.
Mudah-mudahan video Eventuallyn yg mirip Sofia ini bisa menggantikan sebagai ilustrasi
https://www119.zippyshare.com/v/Fx2AbWLz/file.html
https://www39.zippyshare.com/v/38hD0pBO/file.html
https://www35.zippyshare.com/v/2pK1rjFm/file.html

UNTUNG ADA TITIN
 
Terakhir diubah:
Kepergok mamanya sofia ya hu?hehehe
Sampe sekarang sih, kalo gw inget2 lagi kejadian itu, gw curiga Mamanya sengaja ngasih waktu buat kita berduaan aja.
Kan Mamanya udah ngasih kode keras, ngarepin gw jadian sm Sofia.
"Maaf ya Tante, tidak bisa memenuhi harapannya..." wkwkwk
 
Terakhir diubah:
Sampe sekarang sih, kalo gw inget2 lagi kejadian itu, gw curiga Mamanya sengaja ngasih waktu buat kia berduaan aja.
Kan Mamanya udah ngasih kode keras, ngarepin gw jadian sm Sofia.
"Maaf ya Tante, tidak bisa memenuhi harapannya..." wkwkwk
Kalo kata Kartolo (seniman surabaya) iku disebut "mantu ulo sowo" haha untung masih calon menantu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd