Nubie kasih sop iler dulu
......
BAGIAN 20
MENGURAI BENANG MERAH, MEMINTAL BENANG KUSUT
.....
"Lu yakin dengan yang elu katakan tadi..." Ucap pria itu tanpa memandang lawan bicaranya.
Matanya terus tertuju pada berkas yang saat ini ia pegang, diperhatikannya tiap informasi yang tercantum dalam berkas itu, foto-foto yang ada juga dilihatnya dengan seksama.
"Berkas itu dari sumber yang sangat gue percaya, beberapa diantaranya gue juga terlibat langsung untuk dapetin info itu. " Sahut pria yang satunya.
"Hmmmmm......"
Ada berbagai macam perasaan berkecamuk dalam pikiran serta hati pria yang sedang memeriksa berkas. Bahagia, emosi, kesal, kecewa bercampur menjadi satu. Setelah selesai memeriksa semua isi berkas tersebut pria itu memejamkan matanya, ia memikirkan sejenak langkah apa yang akan diambilnya.
"Siapa aja yang tahu masalah ini..."
"Selain gue sama si bule, ada seorang informan gue."
Tiba-tiba pria paruh baya itu membuka matanya, raut wajahnya terlihat emosi.
"Kenapa kerjaan lu akhir-akhir ini nggak pernah beres! Habisi mereka semua!"
"Rahasia ini gue jamin aman..."
"G*BL*K!!! Nggak bisa apa lu kerjain aja yang gue suruh?!?!"
Si pria berkumis tipis tersentak dari posisinya. Kepalanya tertunduk dengan wajah yang ketakutan. Sudah sangat lama sahabatnya itu tidak memaki dirinya seperti tadi. Ingatannya kembali mengenang disaat sahabatnya itu begitu marah pada dirinya, setelah selesai memaki-maki sahabatnya itu langsung menghajarnya tanpa belas kasihan hingga dirinya mengalami patah tulang hidung, pipi, hingga beberapa ruas rusuk. Untung saja nyawanya tidak ikut melayang pada saat itu.
Untuk sejenak ruangan itu menjadi hening kembali, walau bagi si kumis tipis suasana ruang itu masih terasa mencekam. Bahkan desiran angin yang keluar dari pendingin ruangan seperti simponi backsound film horor.
"Jangan ganggu yang cowok..... Urusan sama yang cewek biar gue tanganin sendiri."
.....
Hufffttttt, baru segitu si popon dah mulai sumeng . Dah dulu yah, nubie lanjutin kalo dah ada lepi baru.