Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Memperdaya Istri Orang (No Sara)

Episode 7 . Polos Bukan Berarti Bodoh


POV Sita
Ketika aku sedang asik terlarut ke dalam birahiku, aku disadarkan suara Azan Ashar. Hingga teringat kalau aku belum sembahyang Dzuhur. Sebelum mencapai puncak orgasme yang aku inginkan tadi, kini ada penyesalan mendalam dari lubuk hatiku. Bisa-bisanya aku yang dididik sedari kecil pendidikan norma agama dan norma bersosial oleh kedua orangtuaku melakukan kelakuan seperti tadi. Sengaja memancing nafsu lawan jenis dengan memperlihatkan tonjolan di dadaku.
Meskipun dalam keadaan sadar aku menolak dan menentang apa yang dikatakan suamiku lewat chat nya, namun ketika sebagian nafsu menguasai, aku malah tertantang melakukan apa yang suamiku bercandakan padaku. Seperti nekad berpakaian seksi dan menggoda laki-laki lain. Suamiku menyuruhku begitu dalam candaannya.
Aku memang termasuk wanita yang polos, tidak tahu apa-apa masalah sex education. Suamiku pun pernah menanyakan soal fantasy sex yang aku miliki ketika kami sedang mengobrol di ranjang. Jelas saja aku tidak bisa menjawab, bukan karena tidak mau menjawab, namun memang aku tidak paham apa yang ditanyakan suamiku..
Aku sempat browsing di internet, meskipun aku gaptek, namun kalau sekedar mencari informasi lewat google tentu saja aku bisa. Lewat google itu aku tahu bahwa fantasy sex itu kaitannya dengan pola pikir, sugesti pikiran untuk memancing nafsu birahi diri , baik pria maupun wanita. Dengan kata lain, sesuatu yang kita pikirkan dan khayalkan yang membuat birahi kita bangkit, bisa jadi itulah fantasy sex yang dimiliki.
Suamiku pernah berkata dulu, dulu sekali awal pernikahan kami, dia bilang mempunyai fantasy memamerkan tubuhku kepada oranglain. Namun dulu aku tidak terlalu menanggapinya, akan tetapi kini, suamiku benar-benar memintaku melakukan fantasy sex nya.

Jangan-jangan, foto yang kemarin dia minta itu untuk dia bagikan ke oranglain.
Baiknya aku sekarang mandi dulu, agar pikiran fresh dan lagipula aku juga belum sembahyang Dzuhur sama Ashar kan. Nanti selesai ibadah aku akan Chat Mas Danu.



(Setelah selesai sembahyang dan berdandan tipis seperti biasanya, Sita pun bergegas menge chat suaminya)
S : "assalamualaikum... Mas.."
D : "waalaikumussalam.. ada apa Sita..?"
S : "iih tuh kan, manggil nama terus sekarang mah. Nyebelin kamu Mas."
D : "iya, iya. Maaf. Ada apa sayang?"
S : "anu Mas, foto bugil yang aku kirimkan ke kamu, gak kamu kasih lihat ke oranglain kan?"
D : "belum sih. Kenapa emangnya?"
S : "ikh, kok jawabnya belum sih. Ya jangan sampe donk..."
D : "iya, iya, gak bakalan."
S : "syukurlah, aku kira kamu sudah tidak normal. "
S : " Mas, aku pengen tanya, pengen tau, kamu nyuruh aku kaya tadi, keuntungan buat kamunya apa? Kan kamu gak lihat aku..?"
D : "nyuruh tadi nyuruh apa?"
S : "ikh, itu Loh. Nyuruh aku ke alun-alunnya gak pake daleman."
D : "Oooohh..."
S : "malah Oh doang kamu. Aku serius, keuntungan buat kamu apa?"
D : "gak tahu"
S : "aneh , bener-bener aneh kamu..."
D : "kamu juga aneh, kok mau aja nurutin apa yang aku suruh."
S : "ya aku kan takut kamu marah dan benci sama aku, terus sampe nyari cewek lain."


Beberapa menit sudah berlalu, namun Indra tidak membalas chat Sita. Hingga membuat Sita kembali memakai jurus seribu pesan "P" ke HP Danu.


S : "Mas, kok gak bales lagi.. jangan-jangan kamu lagi main sama cewek ya?"
S : "Mas, jawab pesanku..!!"


Karena tak kunjung ada balasan dari suaminya, Sita semakin gelisah, takut akan benar-benar terjadi, suaminya berpaling dari dirinya.
Seandainya dia tahu, bahwa suaminya jangankan selingkuh, membuka mata saja kini tidak bisa karena koma, mungkin dia akan syok bukannya curiga.


Di tempat Indra;
POV Indra
Melawan iman cewek seperti Sita ini butuh kesabaran, harus pakai strategi tarik ulur untuk bisa membuatnya jadi binal. (Tanpa dia tahu, Sita sebenarnya hari ini sudah termakan akan hasutannya untuk menggoda laki-laki di dalam angkot).
Menurut estimasi yang aku cek di HP ku, paket untuk Sita petang ini harusnya sudah sampai di rumah Sita. Dalam paket itu aku memesan beberapa pakaian-pakaian yang kurasa tidak pernah Sita pakai dalam hidupnya. Meski tidak terlalu ekstrim seperti seksinya lingerie atau kostum-kostum cosplay dewasa. Namun tetap saja pakaian minim begitu, akan sangat menarik jika Sita mau memakainya di tempat umum dan dilihat oleh banyak orang.
Sita tadi menanyaiku mengenai apa keuntungannya bagiku melakukan ini, padahal aku tidak melihatnya secara langsung. Jelas saja keuntunganku adalah terpenuhinya fantasy sex ku, yakni menjadikan wanita Solehah menjadi binal. Dan hasilnya akan kudapatkan di akhir nanti, setelah binal, dia tidak akan bisa lepas dari perangkap iblisku.


Kulihat Notif pesan WA di HP Danu, hingga mencapai 50 pesan lebih dalam satu jam terakhir. Ketika kubuka isi chatnya hanya huruf P semua. Hanya ada beberapa chat yang ada kalimatnya, menanyai Danu sedang bersama siapa, sedang bersama perempuan atau tidak.
Sepertinya Sita benar-benar cinta mati kepada suaminya, namun ini akan menjadi keuntungan besar bagiku untuk memperalat dan memperdaya Sita si istri Solehah milik Danu Yudistira.
Tidak lama aku sedang membaca pesan Sita, ada pesan masuk lagi;
S : "Mas, paketnya sudah datang.."


Nah, ini dia yang ku tunggu-tunggu, senyum Indra dengan antusias membalas pesan Sita.
D : "bagus deh kalau sudah sampai, nanti malam kamu coba satu-satu ya, lalu kirim fotonya padaku."
S : "dasar, giliran ada maunya, baru cepat balas pesannya. Dari tadi kamu kemana aja? Kamu main sama cewek..?"
D : "enggak sayang, aku ketiduran tadi. Beneran."
S : "mana buktinya, coba kamu selfie. Aku pengen lihat muka kamu habis bangun tidur. Aku kangen juga Mas, pas bangun gak ada kamu."


D : *adduh, bagaimana jawabnya ini, Sita minta foto selfie suaminya lagi.* (Gumam Indra dalam hati).
Aku coba mencari-cari foto selfie si Danu di galeri HP nya, ternyata tidak ada. Sialan si Danu, masa gak pernah selfie sih dia, gak ada satupun foto selfie dirinya di HP.
Aku bingung harus menjawab apa untuk mengeles dari permintaan Sita.
Aku mencoba meminta foto Danu kepada perawat kepercayaan yang kubayar untuk menjaga Danu di RS, dan ketika kulihat hasil fotonya. Sialan, dia memakai ventilator oksigen. Nanti ketauan dong dia lagi dirawat.


POV Sita
Aku sebagai seorang istri yang sudah lama mengenal suamiku sendiri, Mas Danu.
Kenapa tiba-tiba saja terpintas dibenakku jikalau yang sedang chatting denganku ini bukanlah Mas Danu suamiku.
Maka aku mencoba iseng meminta foto selfie dirinya saat ini, karena dia bilang dia ketiduran dan baru bangun.
Namun beberapa menit kutunggu, belum ada balasan dari Mas Danu. Apa benar firasatku kalau orang ini bukan Mas Danu, lalu kemana Mas Danu jika orang ini bukan dia.
Aku kini coba menelpon beberapa kali, tetap tidak diangkatnya panggilan telpon dariku.
Membuatku semakin curiga kalau orang ini bukan suamiku. Ya Tuhan, semoga suamiku baik-baik saja.


Jika benar dia bukan suamiku, berarti aku telah mengirim foto telanjangku pada oranglain. Ya Tuhan,,,Cerobohnya aku. Berarti aku juga menuruti perintah mesum dari orang asing.
Kenapa aku bisa seceroboh ini ya Tuhan,, tapi semoga saja kecurigaanku ini tidak benar. Semoga dia benar-benar suamiku Mas Danu. Jika dia oranglain, mati sudah aku, hilang harga diriku. Foto telanjangku bisa saja dijadikan ancaman oleh orang ini untuk memperdayaiku.
Lalu aku mencoba membuka isi paket yang dikirim oleh Mas Danu. Meski bukan seperti yang aku bayangkan, aku pikir dia akan mengirimiku baju dan pakaian-pakaian mesum seperti lingerie seksi dan sebagainya. Ternyata hanya baju-baju gaul yang terlihat minim bahan. Tapi tetap saja aku tidak pernah memakai pakaian seperti itu sejauh ini.
Aku tidak akan mau memakainya, sebelum aku memastikan bahwa yang sedang chat memakai nomor Mas Danu ini benar-benar suamiku.
Karena waktu sudah masuk waktu sembahyang Maghrib, akupun segera melakukan kewajibanku. Namun saat aku sedang sembahyang, tiba-tiba terdengar orang bertamu. Se khusyuk-khusyuknya orang ibadah, mendengar ketukan pintu, pasti akan terdengar, karena aku tidaklah tunarungu. Aku pun mempercepat bacaanku agar segera bisa melihat siapa yang datang bertamu malam-malam begini.
Dari suaranya terdengar suara Pak RT, membuat aku jadi teringat peristiwa mimpi burukku. Awal mula mimpi itu dimulai dengan suara pak RT yang bertamu. Aku mencubit tangan dan pipiku memastikan ini bukan mimpi. Ketika kuintip dari jendela ternyata beneran pak RT.
RT : "assalamualaikum ..."
S : " waalaikumussalam..."
RT : "maaf Neng, mengganggu, saya cuma memastikan Neng Sita sudah ada di rumah.. saya ini baru pulang dari alun-alun, nungguin Neng Sita dari siang di sana..saya kira bakal pulang bareng lagi."
S : "ya ampun pak RT, maaf ya. Aku tadi langsung pulang tanpa ngabarin dulu. Soalnya gak enak juga nebeng terus, lagian kan gak tau juga pak RT mau pulang cepet atau tidak."
RT : "ya gapapa, Alhamdulillah kalau Neng Sita sudah sampai rumah dengan selamat. Saya cuma memastikan saja."
S : "oh iya, makasih Pak sudah perhatian sama warganya. Tapi maaf ya pak RT, aku gak bisa nyuruh pak RT mampir ke dalam rumah dulu, soalnya kan tau sendiri aku di rumah sendirian. Jadi gak baik masukin lelaki ke dalam rumah."
RT : "iya Neng Sita, saya ngerti kok. Kalau begitu saya pamit dulu. Monggo..."
S : "iya pak, sekali lagi terimakasih."


KAGET AKU, aku kira pak RT mau bahas kejadian di motor tadi ketika aku terus menempelkan dadaku di punggungnya di separuh terakhir perjalanan ke alun-alun. Mungkin pak RT menyangka kejadian tadi pengaruh jalan yang butut. Syukur kalo begitu, aku gak mau kelihatan buruk oleh orang-orang di lingkungan sekitarku ini. Aku sudah menjaga image sebagai wanita Solehah, istri dari Mas Danu.
Oh Iya, aku jadi keingetan, Mas Danu semenjak tadi aku minta foto selfie belum balas lagi. Sepertinya memang orang itu bukan Mas Danu. Lalu kemana suamiku yang sebenarnya. Aku harus mencari tau, takut terjadi sesuatu yang buruk kepada suamiku.


*Tidak lama berselang, Azan Isya sudah berkumandang, Sita kembali bergegas sembahyang dan seperti hari kemarin dia berencana akan langsung tidur sehabis ibadah. Agar besok pagi dia bisa mencari kabar tentang suaminya dengan niat mendatangi saudara si mpunya restauran, Ruben. Dia berharap saudara Ruben yang tinggal di kampung sebelah tau setidaknya nomor HP Ruben.
Sita pun melanjutkan ibadahnya. Karena belum batal wudhu, dia langsung sembahyang Isya tanpa ambil wudhu dulu.


BERSAMBUNG...
 
Bagi yang bertanya sampai kapan Danu koma, sudah pernah dijelaskan oleh dokter pemeriksa, bahwa pasien koma itu bisa sadar hari ini ataupun bertahun-tahun seperti contoh beberapa kasus.
Dan Lagi, frame cerita Sita ini, waktu yang digunakan adalah waktu sekarang. Dimulai dari hari Selasa malam Rabu, malam takbiran. Dan episode terkini, sudah berada di hari sekarang, yakni hari Sabtu. Jadi, alurnya tentu saja tidak akan terlalu cepat. Karena tidak akan dibuat melewati waktu yang sedang terjadi saat ini. Terimakasih
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd