Season 1
Episode 5
"Sampai di kota"
.
.
.
Yudi pun sampai di kota bersama Elena. Elena bilang akan pergi ke Guild Petualang untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.
Yudi yang masih bingung mau ngapain pun akhirnya menawarkan diri untuk ikut bersama Elena. Elena pun dengan senang hati menyetujuinya.
Sepanjang perjalanan, Yudi menjadi pusat perhatian. Terutama oleh perempuan-perempuan yang ada disana.
Padahal di dunia ini, laki-laki dan perempuannya rata-rata mempunyai paras yang cantik dan rupawan.
Namun berbeda dengan Yudi yang memiliki perwujudan sempurna layaknya Dewa. Apalagi dia berjalan dengan kondisi tidak memakai atasan.
Kota ini bukanlah kota modern seperti dunia lama Yudi. Kota ini lebih mirip seperti kota abad pertengahan di bumi.
Orang-orang disini pun berparas seperti orang eropa pada abad pertengahan.
Itu semua membuat Yudi terkagum-kagum dengan dunianya yang baru ini.
Setelah berjalan kurang lebih setengah diameter kota itu, sampailah mereka di Guild Petualang.
Ketika mereka masuk, semua orang yang ada disana pun tertegun dengan kehadiran Yudi.
Mereka seperti melihat malaikat yang turun dari langit.
Namun tidak berapa lama, ada salah satu pria disana yang tersadar dari lamunannya.
Pria tersebut langsung menghampiri Yudi dan Elena.
Markus: "oi oi oi, siapa kau? Kau apakan Elena hah?"
Kata markus sambil mencoba mencekik leher Yudi.
Markus mencoba untuk mengangkat tubuh Yudi sambil mencekiknya. Namun yang terjadi malah diluar dugaan Markus.
Markus: "(hah? Berat sekali dia, baru pernah aku bertemu orang seberat dia, padahal ukuran badannya biasa saja, tidak, memang lebih besar dariku sih, tapi seharusnya dengan kekuatanku aku bisa mengangkatnya dengan mudah)"
Markus: "jawab yoi ngga punya mulut lu?"
Markus masih mencekik Yudi dan masih berusaha mengangkatnya.
Elena: "Markus, apa-apaan kau ini, lepaskan dia. Dia adalah orang yang menyelamatkanku dari bahaya"
Markus: "bahaya? Apa maksudnya elena?
Kata markus sambil melepaskan tangannya dari leher Yudi.
Yudi: "(apa-apaan dia ini, baru ketemu main nyekik aja. Eh tadi dia nyekik ya? Tapi aku merasa dia hanya memegang leherku. Apa dia cuma pura-pura mencekik aku? Tapi aku lihat ototnya wajahnya menegang)"
Mulustrasi Markus
Elena: "Waktu aku sedang menjalankan misi, aku diserang segerombolan Goblin, dan dialah yang menyelamatkanku dan membunuh semua Goblin itu"
Markus: "(Membunuh segerombolan goblin? Seorang dirikah? Tidak, tidak mungkin, dia pasti punya party)"
Markus: "Baiklah, maafkan aku karena sudah berbuat tidak sopan. Namaku Markus"
Markus meminta maaf dan memperkenalkan diri sambil menyodorkan tangannya ke Yudi meminta salaman.
Yudi: "Namaku Yudi"
Yudi menyambut tangan markus dan bersalaman dengannya.
Markus: "Sebagai rasa terima kasih karena sudah menyelamatkan pacarku dan juga sebagai permohonan maaf, aku akan mentraktirmu minum sake, teman-teman partymu juga boleh ikut. Akan aku traktir semua"
Yudi: "(Ohh dia pacarnya Elena, pantas saja. Hemm pasangan yang serasi sih. Ganteng dan Cantik. Aku tidak boleh iri. Aku hanya pendatang baru di dunia ini)"
Yudi: "eh sorry? Gimana tadi? Teman-teman partyku?"
Markus: "iya semua anggota partymu, berapapun jumlahnya akan aku traktir. Tidak usah khawatir, Petualang kelas C sepertiku tidak akan kesulitan uang walau harus mentraktir sake seluruh penduduk di kota ini. Hahaha"
Yudi: "maaf tapi aku belum punya teman disini, aku hanya berjalan sendirian"
Elena: "benar, dia sendiri yang menghabisi semua Goblin itu"
Markus: "(haaaaaahh? Menghabisi segerombolan Goblin hanya seorang diri? Padahal biasanya jika Goblin bergerak secara berkelompok jumlahnya minimal ada 10. Siapa sebenarnya dia? Petualang kelas C sepertiku saja harus susah payah untuk mengalahkan mereka sendirian. Mungkin hanya Petualang kelas A atau diatasnya yang mampu mengalahkan mereka sendirian dengan mudah. Pemuda ini, dia tampak tidak terluka sama sekali. Mungkinkah dia Petualang kelas A? Atau malah diatasnya?)"
Markus: "ba..baiklah, jika memang kau hanya seorang diri, sebagai gantinya, aku akan mentraktir semua orang yang ada disini"
Semua orang: "horeee!!!! Ayok kita minum sampe teler"
Sementara itu, disudut kota itu...
Penyihir: "hoshh hoshh hoshh... Ha..hawa keberadaan ini... Tuan Peller! Apakah dia datang kekota ini?
Tapi tahun ini bukan giliranku mencari Tumbal untuknya"
Penyihir itu tampak ngos-ngosan setelah merasakan keberadaan sosok sangat kuat di kota itu.
Dia mengira yang datang adalah Adoll Peller, tuannya.
Penyihir itu adalah penyihir terkuat di kota itu. Jika dia menjadi Petualang, mungkin kelasnya adalah SS yaitu kelas Petualang tertinggi di dunia itu.
Namun walaupun kuat, dulu dia pernah dikalahkan oleh Adoll Peller dan akhirnya menjadi budaknya. Adoll Peller adalah sosok manusia setengah dewa seperti Yudi yang terlebih dahulu dikirim ke dunia ini.
Mulustrasi Penyihir
Sebenarnya dalam satu planet atau dunia hanya boleh diisi oleh satu pelayan dewa/dewi saja.
Hal ini bertujuan agar dewa dewi itu tidak mengalami kesulitan itu mencari tumbal. Karena jika lebih dari satu, dikhawatirkan akan terjadi perebutan tumbal yang bisa menimbulkan konflik antar dewa dewi.
Sementara Dewi Nipel dengan sembrononya asal memasukan pelayannya pada dunia yang sebenarnya sudah diisi oleh pelayan Dewa Bow Owl.
Kembali ke Penyihir itu. Dia dulunya adalah sosok yang ceria, penuh percaya diri.
Dia adalah pelindung kota itu dari berbagai mara bahaya.
Dia juga baik hati dan suka menolong, ramah dan tidak pilih-pilih dalam bergaul.
Namun 10 tahun yang lalu, hal buruk menimpa kota itu. Siapa lagi kalau bukan Adoll Peller pelakunya.
Bersama pasukannya yang terdiri dari berbagai macam ras, Adoll Peller menginvasi kota itu.
Sebenarnya tanpa perlu dengan pasukan, Adoll Peller bisa dengan mudah menundukan kota itu.
Namun dia tidak ingin repot, itulah yang menyebabkan akhirnya Penyihir itu dijadikan budak dan ditugasi untuk mencari tumbal yang akan diserahkan kepada Dewa Bow Owl.
Penyihir itu sangat terpukul dengan kekalahannya. Sosok ceria dan penuh percaya diri itupun hilang.
Kini dia lebih suka mengurung diri dan menyendiri. Dia hanya keluar sesekali untuk belanja kebutuhan dan juga untuk mencari tumbal jika gilirannya tiba.
Menjadi budak Adoll Peller adalah harga yang harus dibayar jika tidak ingin kota itu rata dengan tanah.
Penyihir: "a..aku harus cepat menemuinya, jangan sampai dia marah karena harus mencariku"
Penyihir itupun beranjak dari tempatnya dan langsung menggunakan sihir boost movement untuk mempercepat pergerakannya.
To be continue