Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Linda, My Real Temptation

Bimabet
Sunday morning rain is falling
Steal some covers, share some skin
And clouds are shrouding us in moments
Unforgettable
You twist to fit the mold that I am in

Sambil duduk menyantap mie instan rebus setelah mandi pagi, Linda menatap hujan dari balik jendela kamar ditemani sepenggal lagu dari salah satu band favoritnya. Dia masih terbayang apa yang dilakukannya bersama Pak David Jumat malam, dan dia begitu cemas dengan hari Senin esok ketika harus berjumpa Pak David dikantor, dia tak tahu harus bersikap bagaimana saat berjumpa atasannya itu nanti.

Setelah Sabtu kemarin menghabiskan waktu bersama teman-teman saat kuliahnya dulu, hari Minggu itu Linda hanya ingin bersantai di kos sambil menonton beberapa DVD yang dibelinya kemarin, apalagi hujan turun dari pagi dan semakin membuat dirinya enggan untuk kemana-mana.

Seperti biasa Frans aktif mengiriminya sms atau sekedar telpon menanyakan kabar, bahkan malam tadi ketika dirinya lelah setelah pergi jalan-jalan dengan teman masa kuliahnya, Frans menghubunginya untuk melakukan phone sex yang sebenarnya sudah ditolak secara halus Linda yang ingin langsung tidur, namun dia tak tega juga mendengar suara kekasihnya yang tampak putus asa diujung telpon sana ingin menyetubuhi dirinya. Dengan terpaksa Linda menuruti keinginan kekasihnya hingga dia tertidur dalam kondisi telanjang bulat.

Saat asyik menikmati film yang sedang ditontonnya, hapenya kembali berbunyi, suara pesan diterima. "Ehmm pasti Frans lagi...", pikir Linda sambil meraih hapenya dengan malas.

"Pagi Linda, sedang apa?", bunyi sms yang ternyata bukan dari Frans, namun dari Pak David! Jantung Linda mendadak berdegup lebih kencang, dia tak mengira Pak David akan menghubunginya via sms.

"Pagi Pak, lg liat DVD aja di kos", jawab Linda singkat.

Lama Linda menunggu sms balasan dari Pak David, entah kenapa dalam hati kecilnya dia berharap Pak David membalas smsnya, berkali-kali dia melihat hapenya sambil menonton film yang sedang diputar namun tak ada sms yang masuk.

Hujan masih turun walau sudah reda dan tinggal rintik-rintik, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul jam 12 siang lewat, Linda mulai merasakan lapar dan bosan. Sudah dua DVD ditontonnya dan kali ini dia kehabisan cemilan, untuk sesaat dia berpikir untuk pergi keluar mencari makanan, namun rasa malasnya membuatnya mengurungkan niat dan berencana melakukan order makanan via telpon saja. "Hemm...makan apa ya...males mau keluar...", kata Linda dalam hati sambil merebahkan diri di tempat tidur dan menggenggam hapenya siap menelpon untuk order makanan.

"Linda...halo...", tiba-tiba Linda dikagetkan suara lelaki mengetuk pintu kamar dan memanggilnya, dia segera bangkit dari tempat tidur dan melongok sedikit dari balik jendela, maklum dia hanya mengenakan celana pendek dan kaos tanpa bh sehabis mandi pagi tadi. Rupanya Pak David yang sedang berdiri didepan pintu kamar kosnya! Linda segera menyambar kain yang biasa menemaninya tidur untuk menutupi bagian depan kaosnya dan membuka pintu..."Loh Pak David....", kata Linda saat pintu terbuka.

"Kamu belum makan kan? Kebetulan saya habis dari bengkel deket sini...makan yukk", ajak Pak David sambil menatap Linda yang tampak kikuk dan heran melihatnya tiba-tiba datang.

"Uuhmm iyah, belum Pak, baru mau pesen makan...saya ganti baju dulu ya...mau masuk Pak?", jawab Linda sambil mempersilahkan atasannya itu untuk masuk ke kamar.

"Uhm saya diluar aja, ngabisin sebatang nih...", jawab Pak David sambil tersenyum dan menghisap rokoknya.

Beberapa saat Pak David menikmati segarnya suasana sehabis hujan sambil menerawang jauh membayangkan apa yang sudah dilakukannya bersama Linda dua malam lalu, dia tak ingin terjebak dalam perasaan kasmaran seperti masa kuliah dulu, dia hanya ingin menikmati sensasi hubungan yang tak seharusnya terjadi itu.

"Ayo Pak...kok melamun?...", sapa Linda membuyarkan lamunan Pak David, gadis itu tampak manis mengenakan celana pendek model saat ini yang dipadukan kaos bercorak warna cerah yang bagian bahu kanannya sedikit terbuka, tak ketinggalan tas selempang yang membuat penampilannya seperti para abg atau wanita muda yang biasa Pak David jumpai di mall.

Tak ingin membuang banyak waktu, ditambah perut yang sudah kelaparan, Pak David segera memacu mobilnya menuju mall terdekat. Sepanjang perjalanan singkat itu mereka berdua tak banyak bercakap-cakap, hanya sepatah dua kata untuk mengisi kekosongan yang terjadi, ada rasa canggung mengingat mereka berdua masih terbayang persetubuhan terlarang dilakukan Jumat malam lalu.

"Kamu mau makan apa?", tanya Pak David setelah tiba di mall dan memarkirkan mobilnya.

"Saya ikut aja Pak...yg penting makan nasi...", jawab Linda sambil tersenyum menggoda Pak David.

Mereka berjalan beriringan namun tidak bergandengan tangan, ada rasa kikuk dan gelisah diantara keduanya, seperti puluhan mata mengawasi mereka mengingat status mereka yang sudah saling memiliki dan dimiliki....walau untuk Linda masih belum resmi alias baru sebatas hubungan kekasih.

Sambil menyantap makan siang yang sudah agak lewat jamnya, mereka berbincang diselingi senda gurau, Pak David seperti menemukan gairah baru dalam berhubungan yang untuk beberapa saat lamanya terasa hambar. Linda sendiri menyadari bahwa sosok Pak David adalah sosok pria matang yang menyenangkan, dan bahkan merasa nyaman bisa berada didekatnya.

"Kamu suka film apa?", tanya Pak David saat mengakhiri santapan terakhirnya dengan menengguk jus melonnya.

"Uhmm suka yang agak-agak thriller gitu Pak, seru...tp kadang takut juga sih...", jawab Linda sambil mengunyah makanannya.

"Nah itu ada film thriller yg lagi rame diputer...mau nonton ga?...", tanya Pak David to the point tanpa basa-basi.

Linda mengiyakan ajakan Pak David dan segera menghabiskan makanannya. Dia sebenarnya ragu menuruti ajakan Pak David, mengingat ada rasa bersalah terhadap kekasihnya. Selama pacaran dengan Frans dia tidak pernah pergi jalan dengan lelaki lain manapun berduaan, apalagi sampai nonton bioskop, namun saat itu ada rasa berbeda yang dirasakannya yang akhirnya mengenyahkan rasa bersalahnya.

Didalam ruang bioskop, mereka duduk dibagian belakang dan kebetulan jam putar yang masih siang membuat penonton tidak terlalu ramai bahkan cenderung sepi. Linda sempat terbayang kekasihnya Frans ketika baru saja duduk dan lampu mulai dimatikan, biasanya Frans mulai aktif menggerayangi tubuhnya dan bahkan pernah menelanjangi bagian atas tubuhnya untuk sekedar 'memainkan payudara mungilnya. Hal yang paling diingatnya adalah ketika Frans tak dapat menahan nafsunya dan meminta Linda mengocoki penisnya dalam gelap ruang bioskop, ketika akan ejakulasi Linda bingung harus berbuat apa dan akhirnya merelakan syal yang dikenakannya untuk mengelap muncratan sperma yang ada dalam genggaman tangannya.

Film mulai diputar dan Pak David tampak serius menatap layar depan, tangannya seperti hendak memeluk Linda yang duduk disebelah kanannya, namun dia merasa canggung. Dalam satu adegan yang mengagetkan, Linda melonjak dan spontan merapatkan tubuhnya ke Pak David yang disambut dekapan erat tangan Pak David yang memegang lengan atasnya.

"Kaget ya...", ujar Pak David pelan sambil menatap wajah manis Linda yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya.

"Iyahhh Pak...mmmm...maaf...", sahut Linda berusaha menarik tubuhnya namun Pak David malah mendaratkan ciuman lembut di bibirnya.

Linda tak menyangka datangnya ciuman itu, dia terbuai dengan kuluman lembut yang sedang dirasakannya, bulu kuduknya meremang saat tangan Pak David mengusap pelan bahunya yang sedikit terbuka. Tangan kanan mungil Linda dituntun Pak David meremasi benda keras hangat yang menegang dibalik celana yang dikenakan atasannya itu.

Sesaat mereka menghentikan aksi nakal yang spontan terjadi, Linda sedikit malu dan salah tingkah...Pak David yang menyadari hal itu segera memeluk Linda rapat untuk membuatnya merasa nyaman.

Saat Linda sedang serius menikmati film yang diputar, Pak David kembali mendekatkan wajahnya ke pipi halus Linda sambil mendaratkan ciuman lembut. "Kamu manis sekali Linda...", ucap Pak David pelan sambil meneruskan ciumannya ke sekitar samping leher kiri Linda. Payudara mungil Linda mulai diusapi perlahan dari luar baju yang dikenakannya, payudara yang tak terlalu besar itu begitu menggoda birahi Pak David untuk segera meremasinya perlahan.

"Sshhh...Pak....gelii...", desah Linda saat bagian sekitar cuping telinganya disapu lidah Pak David.

Tangan Pak David bergerilya mencoba membuka bra tanpa tali yang Linda kenakan, agak kesulitan dalam gelapnya ruang bioskop, namun beberapa saat bra yang Linda kenakan berhasil dilepasnya. Mengetahui bawahannya itu sudah tak mengenakan bra, tangan kiri Pak David mulai menyusup masuk dibalik baju yang Linda kenakan...mengusap perut hangatnya perlahan sambil mengarah pada gundukan bukit kembar Linda yang mungil..."Arhhh Linda...putingnya keras yahhh...", ujar Pak David pelan saat mendapati puting susu Linda yang mengeras sambil memuntirnya perlahan.

"Mmm...hhhhmmm..iyahhh...", desah Linda pelan sambil meremasi penis Pak David yang masih terlindung celana.

Beberapa saat Pak David memainkan kedua puting susu Linda yang sering dinikmati Frans kekasihnya..."Ssshhh...ahhh..putingmu gemesin sayangg...sebentar...", ujar Pak David pelan lalu mengeluarkan tangannya tiba-tiba dari balik baju Linda dan membuka restleting celananya sendiri dengan cepat untuk mengeluarkan penis yang tertahan dibalik ketatnya celana jeans yang ia kenakan. Penis besar itu mengacung tegak dalam gelapnya ruang bioskop, Pak David memegang tengkuk Linda dan mengarahkannya untuk menghisap batang keras berurat itu! Linda menunduk menuruti permintaan atasannya itu, bibir manisnya mulai mengecupi kepala penis Pak David sementara atasannya itu sibuk menyibakkan baju Linda hingga kedua payudara mungil tergantung bebas menggemaskan.

"Ssshhhh iyahhh sayang...enakkk...", racau Pak David saat merasakan batang penisnya mulai dikulum bawahannya itu, tangannya aktif meremasi kedua payudara Linda sambil sesekali memuntir-muntir puting susunya.

Pak David tak tahan lagi menahan nikmatnya kuluman Linda pada penisnya..."Arrrggghhh....maaffff sayang....", dia mendesah tertahan dan tubuhnya menegang, Linda merasakan semprotan sperma dalam rongga mulutnya yang begitu kencang hingga membuatnya terkejut dan menghentikan kulumannya. Rongga mulut Linda dipenuhi sperma Pak David yang baru saja menyemprotkan sisa-sisa terakhir, Linda membiarkan beberapa tetesan sperma menetes melewati bibirnya, dia enggan menelannya! Bahkan saat Frans kekasihnya meminta hal itupun dia menolaknya! Pak David yang menyadari hal itu segera mengambil sapu tangan dan membantu Linda mengusapkan lelehan sperma dari dalam mulutnya.

"Kenapa ga bilang kalo mau keluar Pak?...", protes Linda setelah selesai membersihkan bibirnya.

"Hhmmm...maaaf sayang...bapak ga tahan, kamu pinter banget ngulumnya...", ujar Pak David beralasan sambil mencium pipi Linda.

Linda agak kesal, karena sebagian sperma Pak David sebenarnya tak sengaja tertelan, hingga film berakhir Linda hanya terdiam walau dia membiarkan tubuhnya direngkuh erat Pak David.

"Kamu marah yah?...", tanya Pak David saat menyetir mobilnya untuk mengantarkan Linda pulang.

"Enggak...masih kaget aja...saya ga suka kayak tadi...", jawab Linda sambil cemberut.

"Iyahhh...maaaf yaa...kamu tambah manis kalau cemberut gitu...", goda Pak David untuk mencairkan suasana sambil melirik tonjolan kecil puting susu Linda yang mengeras terkena dinginnya ac mobil, mereka terburu-buru saat keluar gedung bioskop tadi dan Linda tak sempat mengenakan bra-nya kembali.

Sesampai di kos Pak David hendak turun mengantar Linda ke kamar, namun Linda menolak dengan halus....."Ga usah Pak...gpp...disini aja", kata Linda sambil membuka pintu mobil.

"Okay...sekali lagi maaf yahh...", ujar Pak David dengan muka penuh penyesalan, dia khawatir peristiwa tadi melukai hati Linda dan merasa terlecehkan.

"Iyahhh...hati-hati Pak...", jawab Linda sambil menebar senyum manisnya.

Di dalam kos Linda berbaring sejenak dan membayangkan peristiwa yang terjadi dalam gedung bioskop tadi, dia merasa bersalah telah melakukan sesuatu yang pernah diminta Frans kekasihnya namun justru dilakukannya bersama pria lain...."Apa kabar sayang? Kapan pulang?...", bunyi sms Linda yang dikirimkan ke Frans kekasihnya, mendadak dia merasa rindu pada kekasihnya itu.
 
Sorry update rada lama, nunggu mood dan lg banyak kerjaan...
 
Udah update ternyata, emang agak beda ya ceritanya, tpi tetep bikin penasaran.

Ditunggu lanjutannya gan, :semangat:
 
Semoga moodnya bisa cepet come back ya om....sundul ahhh. Biar jadi page 1....
 
Semua yang terjadi adalah kenikmatan terlarang yang tak terlupakan, dan biarkan diri menikmati tanpa ada batasan.

Linda lega dengan sikap Pak David di kantor yang berlaku seperti biasa saja, dia khawatir rekan sekerjanya akan menaruh curiga atas apa yang telah terjadi pada dirinya dan atasannya itu.

"Linda, dipanggil Pak David ke ruangan tuh....lg bete kayaknya si bos!", Linda dikagetkan suara Heru yang tiba-tiba sudah berada di depan mejanya sambil memasang muka konyol berusaha menakuti Linda.

"Bete gimana maksudnya?...awas ya kalo boong", tanya Linda sambil berlalu menuju ruang Pak David meninggalkan Heru yang cengengesan sambil menggaruk kepalanya.

"Permisi Pak...", Linda mengetuk pelan pintu ruangan Pak David yang kebetulan agak terbuka.

"Ya masuk....tutup pintunya", jawab Pak David sambil terus menatap laptopnya.

Linda berdiri mematung didepan meja Pak David yang tampak serius mengerjakan sesuatu di laptopnya, dia hendak duduk namun ada rasa takut mengingat atasannya itu memang terkenal moody dan meledak-ledak jika sedang banyak tekanan pekerjaan.

"Lohh...duduk aja, kok malah berdiri...", kata Pak David mengalihkan pandangannya sejenak ke arah Linda yang tampak manis dengan seragam kerjanya.

"Kita ada rencana outing ke daerah Puncak, nah kebetulan kan kamu dari daerah Bogor...akhir minggu ini saya ada rencana survey, kamu bisa ikut?", Pak David memulai percakapan dengan raut muka yang mulai melunak dan terlihat rileks.

Linda bimbang untuk menjawabnya karena Frans kekasihnya pagi tadi baru saja sms mengabari akan transit di Jakarta Jumat malam dan akan kembali terbang hari Sabtu siang, dia berniat bermalam di kos Linda untuk melepas rindu dan memadu kasih.

"Uhmm saya...bisa aja sih Pak..tapi ga bisa pagi-pagi kayaknya...", jawab Linda penuh keraguan.

"Loh kalo terlalu siang nanti malah macet, bukannya kamu mau pulang ke Bogor? Biar sekalian saya antar setelah survey...", kata Pak David dengan raut muka penuh selidik.

"Iyah Pak...tapi saya ada janji sama temen kuliah dulu, uhmm kebetulan dia ngajak ketemuan....", Linda berbohong menutupi rencana Frans yang akan datang Jumat malam nanti.

"Uhmmm...okelah, Sabtu siang juga ga papa, paling sebentar aja kita survey...nanti saya jemput di kos berarti", kata Pak David sambil menatap kembali laptopnya mengakhiri pembicaraan.

Linda sebenarnya ingin berkata kepada Pak David untuk janjian saja di suatu tempat, namun dia tak berani dan khawatir Pak David akan bertanya penuh selidik.

"Iyah Pak, saya keluar dulu ya...", sahut Linda agak ragu dan beranjak berdiri.

Sebelum Linda sampai pintu, Pak David tiba-tiba berdiri dan menghampirinya..."Soal apa yang terjadi antara kita, cukup kita berdua saja yang tahu...", ujar Pak David menggenggam tangan kanan Linda dan tiba-tiba dia mengecup pelan bibir manis Linda dengan lembut, Linda kaget dengan perlakuan Pak David atas dirinya....dan secara spontan dia malah membalas kecupan itu yang justru berubah menjadi kuluman hangat diiringi dekapan erat Pak David yang melingkarkan tangannya dipinggul.

Beberapa saat mereka justru terlibat dalam ciuman mesra di bibir dengan dekapan dan jamahan yang terburu nafsu, tangan kanan Pak David meremasi payudara mungil kanan Linda dari bagian luar kemeja yang dikenakannya, sementara tangan kirinya meremasi bulatan pantat kiri Linda yang tertutupi celana bahan.

"Ssshhh...arrhhh Pak...nanti ketauan temen-temen...", sergah Linda sesaat setelah menarik diri dari kuluman Pak David yang semakin membakar nafsunya.

"Uhmmm iyahhh...maaf saya kelepasan...kamu bener-bener ngangenin Linda...", kata Pak David sambil menghentikan jamahan nakalnya dan berdiri menjaga jarak dengan Linda sambil membereskan kemejanya.

Linda keluar ruangan dengan degup kencang di jantung yang sesaat memancing birahinya, namun dia teringat saat itu sedang berada di kantor dan cukup beresiko ketauan rekan sekerjanya yang lain.

Saat hendak duduk kembali di mejanya, Linda menerima sms dari Frans kekasihnya..."Sampai Jumat ya...aku kangen bercinta denganmu...", Linda semakin galau membayangkan akhir pekan ini.
 
Sorry lama updatenya, ane post dikit updatenya...minggu ini ane update lgi...sorry kalo kentang ya suhu :)
 
Update:

I don't care if Monday's Blue
Tuesday's Grey and Wednesday's too
Thursday I don't care bout you
It's Friday I'm in Love

Jumat yang dinanti akhirnya datang juga, Frans berjalan menenteng koper kecilnya di bandara sambil mengetik sms..."Aku sudah di bandara, nanti aku jemput di kantormu ya". Dengan langkah cepat setelah menekan tombol 'send', dia bergegas menuju check in counter sambil membayangkan malam yang indah yang akan dia jalani sambil melepas rindu bersama kekasihnya...Linda.

Di seberang sana Linda tampak termangu menatap layar komputer sambil menggenggam HPnya, dia belum menjawab sms dari Frans dan masih bingung untuk menjawab. Hati kecilnya senang dapat bertemu kembali dengan kekasihnya setelah beberapa lama berpisah dan hanya berkomunikasi via HP, namun soal menjemput ke kantor menimbulkan sedikit kegalauan dalam dirinya, dia khawatir akan reaksi Pak David ketika mendapati dirinya menghabiskan waktu bersama Frans. Sesaat Linda kembali menatap layar HP dan menuliskan pesan..."Iyah, aku tunggu...kamu ga usah turun ya...aku langsung mau cepet sampe kos :)", balasnya dengan maksud untuk menghindari Pak David melihat kekasihnya itu, karena kebetulan kantor Pak David terdapat kaca yang langsung menghadap ke arah parkiran lobi depan kantor.

Menjelang tiba waktunya untuk pulang, Linda masih terlihat cemas sambil menanti kedatangan Frans yang info terakhirnya sedang mengambil bagasi di bandara, sesekali dia melirik ke arah luar ruangan berharap Pak David pulang lebih dulu dari dirinya, tangannya menggenggam HP dan menanti sms dari Frans.

"Linda, kesini sebentar...", tiba-tiba Linda dikagetkan suara Pak David yang berdiri didepan pintu memanggilnya.

Linda terhenyak sesaat, entah apa yang diinginkan Pak David, beberapa report yang sudah deadline sudah dikerjakan dan sepertinya tidak ada pekerjaan yang masih pending hari itu.

"Ya pak...ada pak?", kata Linda di depan pintu ruangan Pak David.

"Tutup pintunya....", kata Pak David yang sepertinya juga sudah berberes siap untuk pulang dan sedang berdiri memasukkan laptopnya ke tas. Sesaat kemudian dia menghampiri Linda yang berdiri termangu tak jauh dari sofa tamu yang biasa dipakai Pak David untuk meeting singkat dengan client atau bawahannya.

"Saya kangen kamu....", kata Pak David pelan sambil menggenggam tangan kanan Linda dan berjalan menuju pintu dan...menguncinya!

"Ehh Pak...iyah...tp saya mau pulang...", kata Linda seperti menebak apa yang akan terjadi berikutnya. Pak David tak menanggapinya dan malah menuntunnya duduk di sofa.

Linda duduk disamping kiri Pak David yang menatapnya dengan senyum yang sialnya cukup menggetarkan hatinya, pipinya diusap lembut Pak David dan sesaat kemudian bibir Pak David dengan kumis tipisnya yang belum sempat dicukur mendarat di pipi halus Linda. Kecupan lembut itu membuat degup jantung Linda berdetak kencang, dan apalagi berikutnya bibirnya sudah bersatu dengan bibir Pak David dengan kuluman lembut disertai jamahan nakal tangan Pak David disekitar payudara kirinya.

"Mmmffhh...manisnya bibir kamu Linda....", gumam Pak David sambil menikmati bibir bawahannya itu.

Mata Linda terpejam memasrahkan bibirnya dilumati dan dikulumi Pak David mulai dari pelan hingga penuh nafsu memburu, dia seperti tak sadar saat kancing kemejanya sudah terbuka tiga dan cukup bagi Pak David untuk menyelusupkan tangannya ke sela-sela BH yang kenakannya dan memilin lembut puting susu mungilnya.

"Argghh...Pak...jangan...", erang Linda begitu merasakan puting susunya dipuntir jari Pak David.

"Saya mau hisap tetek kamu yg gemesin ini...", kata Pak David setengah mendesah dan meremas pelan payudara kiri Linda.

"Jangan Pak...nanti ada yang tau...saya mau pulang cepat juga....", Linda menolak memelas khawatir jika Frans sudah tiba di parkiran.

Pak David seperti biasa tak menghiraukan perkataan Linda, dan malah membuka seluruh kancing kemeja Linda serta dengan cepat menaikkan cup BH-nya keatas dengan paksa, sehingga kedua puting susunya mencuat dengan indah di hadapannya.

"Bapak...argghhh....", erang Linda tertahan saat seperti anak bayi Pak David menetek dikedua puting susunya bergantian, secara reflek dia memegang kepala Pak David dan hanya dapat menikmati rangsangan yang diterimanya.

Puting susu Linda dilumati Pak David bergantian diiringi gigitan kecil yang merangsang birahi Linda..."Errhhmm Pak...jangan digigit!...", sergah Linda sambil menarik kepala Pak David ketika dia merasakan gigitan kecilnya berubah menjadi kuat mungkin karena gemas.

Linda memutar otak dan harus mengakhiri ini segera, dia segera berlutut dibawah diantara kedua kaki Pak David lalu mengusap batang kemaluan atasannya itu yang masih tertutupi celana kain. Pak David menatapnya sambil mengusap pipi Linda dengan lembut. Tak seberapa lama Linda langsung membuka restleting celana kain Pak David dan dengan agak susah payah mengeluarkan batang kemaluan atasannya yang sudah mengeras sejak tadi.

"Oohh kamu pengen isep titit bapak ya...", goda Pak David saat penisnya mengacung tegak di hadapan Linda dan mulai dikocoki perlahan, Linda hanya mengangguk pelan dengan tatapan sayu.

Ujung kepala penis itu mulai dijilati dan terasa asin karena lubang kencing Pak David sudah mengeluarkan cairan akibat rangsangan saat menggeluti dirinya sejak tadi. Lidah Linda menari perlahan disekitar kepala penis Pak David dan pelan-pelan dia mulai membuka rongga mulutnya untuk mengulum penis besar itu. Sesaat dia teringat ketika kekasihnya Frans pertama kali minta di blow job dikamar kosnya saat kuliah, Linda merasa jijik dan enggan, namun di ruang kos yang tak seberapa besar dan pengap itu akhirnya Linda menyerah juga dan untuk pertama kalinya rongga mulutnya dipenuhi kemaluan laki-laki.

Linda melumati penis Pak David sambil memejamkan mata sambil sesekali meremas batang penis itu kuat-kuat, Pak David menjambaki rambut Linda dengan lembut dan sesekali membelainya sambil melenguh dan mendesah keenakan.

Pemandangan payudara Linda yang menggantung bebas karena cup BH-nya belum diturunkan, serta wajah manisnya yang berada diantara selangkangan Pak David membuat atasannya itu tak kuasa menahan ejakulasi..."Errhhhmm...Linda, bapak mau keluar.....arrhhh...", Linda kaget dan sempat tersedak karena posisi kepala penis Pak David sedang berada begitu dalam di rongga mulutnya, dan dengan terpaksa dia menelannya serta menghisap kuat-kuat penis itu saat bergemuruh memuncratkan semprotan terakhirnya...Pak David mengejang sesaat sambil memekik pelan keenakan lalu memegang kedua pipi Linda dan mengecup keningnya.

"Trima kasih sayang...kamu bener-bener pinter isepin titit bapak...", kata Pak David sambil mengecup kembali dengan lembut kening Linda dan membelai rambutnya. Linda sebenarnya sedikit panik karena mulutnya baru saja dipenuhi sperma, dan beberapa lelehan sperma masih terdapat di bibir manisnya. Dia khawatir Frans akan mengetahui perbuatan nakalnya dengan Pak David dan segera mengambil tissue basah yang biasa dibawanya untuk menyeka mulut dan wajahnya...."Pak...Linda langsung pulang ya....", kata Linda sambil merapihkan pakaian dan mencari permen mint yang biasa disediakan Pak David diatas meja kerja untuk tamunya.

"Loh, bareng aja bapak antar...", kata Pak David yang sedang menyarangkan kembali batang kejantanannya.

"Enggak papa Pak, Linda mau pergi dulu sama temen kuliah...", balas Linda sedikit berbohong. Tiba-tiba HPnya berbunyi, Linda kaget dan agak panik...ternyata dari Frans..."Iya...aku turun bentar lagi...", jawabnya cepat diikuti pandangan curiga Pak David.

"Pulang dulu ya pak...sampe besok...", pamit Linda sambil mendaratkan kecupan di pipi Pak David yang masih termangu penuh curiga.

Taksi sudah menunggu diparkiran dan Linda segera masuk tanpa membiarkan Frans menampakkan dirinya, namun dia tak tahu bahwa Pak David sudah menghubungi security dan menanyakan siapa yang ada dalam taksi itu. Dengan pandangan kosong dan rasa cemburu yang bergejolak, Pak David berdiri menatap taksi itu berlalu dari jendela ruangannya.
 
Akhirnya, setelah sekian lama, yg ditunggu2 dateng juga.

Ditunggu updatenya lagi gan, jangan kelamaan ya :Peace:
 
Kembali diupdate:

Semua kata rindumu semakin membuatku...tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa...
Percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang....

Dalam kamar kos ber-AC berukuran sedang, sepasang kekasih sedang bergumul telanjang dalam peluh dan birahi, mereka memadu kasih melepas kerinduan yang selama ini terpendam.

Linda terengah dan mendesah dengan posisi badan tertindih berat tubuh Frans yang berada diantara selangkangannya yang terbuka lebar, lubang vaginanya disesaki penis Frans yang terus bergerak keluar masuk mengoyak-ngoyak tanpa henti. Payudara Linda yang dipenuhi memar bekas cupangan dan kuluman bergoncang sana sini ketika tubuhnya digenjot kekasihnya yang sudah beberapa bulan tak ditemuinya itu.

"Aku sayang kamu...arrghhh..", erang Frans menahan ejakulasinya seraya melumat bibir manis Linda yang menganga mengeluarkan desahan
kenikmatan.

Dalam gelut kenikmatan itu, tiba-tiba Linda terbayang wajah Pak David dan apa yang sudah dilakukannya sore tadi didalam ruangan, membayangkan hal itu membuat Linda semakin bergelora saat membiarkan tubuhnya dinikmati sepenuhnya oleh Frans.

Setelah beberapa saat vaginanya dikoyak-koyak penis kekasihnya, Linda mengerang tertahan diikuti lenguhan panjang mencapai orgasmenya, Frans menancapkan penisnya dalam-dalam dan sesaat kemudian mencabutnya dengan cepat sambil menggenggamnya kuat mengarahkan ke perut Linda...crotttt...croott, semburan sperma menodai perut mulus Linda hingga mengenai sebagian payudara mungilnya. Sebagian lelehan sperma membasahi sprei yang menutupi tempat tidur Linda, Frans merebahkan diri disamping Linda dengan nafas tersengal setelah mendapatkan ejakulasinya, penisnya mulai melayu dan masih terasa berkedut. Linda yang masih berbaring telentang meraih tempat tissue dan membersihkan perutnya dari cairan lengket yang sore tadi ditelannya namun dari lelaki lain. Frans beranjak berdiri menuju kamar mandi untuk untuk membasuh diri mengingat sejak tiba di kos tadi mereka berdua tak sempat mandi, begitu masuk kamar Frans langsung memburu Linda dengan pelukan, kecupan, ciuman, jamahan dan bahkan langsung menelanjangi kekasihnya itu. Rasa kangen dan birahi yang tertahan membuat Frans begitu menggebu melampiaskan nafsunya, sementara Linda tak kuasa menolak serangan mendadak Frans itu, padahal dia lebih suka membersihkan diri dulu sebelum bercinta.

"Kamu gamau ikut mandi?", suara Frans dalam kamar mandi.

"Uhmm iyah nanti aja, aku beres-beres dulu", sahut Linda sambil mengenakan celana pendek dan kaos putih yang biasa dipakainya jika sedang bermalas-malasan di kamar kos.

Setelah masing-masing sudah mandi, Frans mengajak Linda untuk keluar makan malam di resto yang tak jauh dari kos. Saat makan malam mereka saling bercerita kabar dan kegiatan masing-masing saat berpisah, canda dan tawa menghiasi makan malam mereka, Linda tampak begitu bahagia dapat berjumpa kembali dengan Frans hingga raut mukanya berubah saat menerima sms dari atasannya "Besok jam 9 saya jemput di kos ya...".

"Kenapa sayang? Sms dari siapa?", tanya Frans yang memerhatikan raut muka kekasihnya yang tiba-tiba berubah.

"Ehh...enggak, dari bosku, ada report yang aku lupa kasihkan tadi...gpp senin aja, oia kamu besok jalan jam berapa?", jawab Linda mendustai kekasihnya.

"Jam 9an aku panggil taksinya, soalnya pesawat jam 11...kenapa? Mau ikut? Hehe...", kata Frans sambil menggoda Linda.

"Uhmm enggak papa, kalo gitu mesti balik sekarang ke kos biar cukup istirahat...", sahut Linda sambil mengetik cepat balesan sms ke Pak David..."Jam 10 saja Pak, saya ada perlu dulu pagi-pagi".

"Okay, aku bayar dulu yahh....bilang aja kamu masih 'mau' lg tuhh...", goda Frans sambil mencubit pipi Linda yang mulai tersenyum kembali.

Sesampai di kos Frans langsung menuju kamar mandi untuk membasuh muka dan mengganti baju bersiap untuk tidur, sementara Linda menyusul beberapa saat kemudian menuju wastafel untuk menggosok gigi. Frans yang telah selesai memeluknya dari belakang...."Kamu ga usah ganti baju tidur....mending ga usah pake aja...", bisiknya pelan dekat telinga Linda.

Pelan-pelan Frans meloloskan celana pendek dan cd yang Linda kenakan, meraba kedua pantatnya dengan lembut lalu menyusur menaikkan kaos yang Linda kenakan sambil meminta Linda yang sudah selesai membasuh muka dan menggosok gigi untuk mengangkat kedua tangannya. Setelah berhasil meloloskan kaos Linda, Frans membuka pengait BH yang Linda kenakan sambil menghirup harum wangi rambut Linda yang sedikit ikal.

"Kamu manis sekali sayang....", ujarnya penuh rayu sambil memeluk tubuh telanjang Linda dari belakang dan mengusap perutnya.

Berapa saat kemudian mereka sudah berada di ranjang tanpa mengenakan selembar pakaian apapun, Frans duduk bersandar pada kepala ranjang sementara Linda berada didepannya sedang mengocoki penisnya yang sudah berdiri tegak. "Arrhhh...enak...isepin sayang...isepin tititku...", pinta Frans mengerang kenikmatan.

Linda membungkuk dan memasukkan penis Frans kedalam mulut mungilnya dan menguluminya perlahan diiringi kocokan pelan. Penis Frans tidak sepanjang milik Pak David namun agak sedikit lebih besar diameternya sehingga terasa lebih sesak didalam mulutnya.

Frans benar-benar terlayani dengan baik dan hanya terdiam mendesah-desah sambil menatap kekasihnya yang sibuk mengoral. Tak tahan dengan kuluman dan jilatan Linda di penisnya, Frans bereaksi meminta Linda untuk membungkuk menghadap kepala ranjang sementara dia berada dibelakangnya. Bongkahan pantat Linda membuat Frans tak kuasa menciumi dan meremasinya dengan kasar, apalagi diantara kedua bongkahan indah itu lubang vagina Linda terlihat sudah dipenuhi lendir kenikmatan. Dengan posisi sedikit menungging, Linda tersentak saat lubang vaginanya disodoki penis Frans dalam-dalam dan berikutnya penis itu bergerak keluar masuk menimbulkan sensasi tersendiri di dinding lubang vaginanya, Linda tak kuasa mengerang dan merintih penuh nikmat.

"Ssshhh ahhh..pelan-pelan sayang...", rintih Linda saat Frans begitu bersemangat memompa kekasihnya dengan ritme cepat.

Frans memperlambat temponya sambil tangannya menggapai kedua payudara mungil Linda yang menggantung dengan puting susunya yang mengeras, dia meremas payudara itu dengan perasaan gemas sambil menancapkan penisnya dalam-dalam. Frans teringat ketika pertama kali menyetubuhi kekasihnya, lubang vagina Linda begitu rapat dan sulit ditembus, bahkan kekasihnya itu sempat menangis merasakan perih. Kala itu dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi, namun pada kenyataannya dia selalu menyetubuhi kekasihnya jika ada kesempatan di kos.

"Franssss...aku sampeee...arrghhh...", erang Linda mencapai orgasmenya sambil puting susunya dipuntir pelan oleh Frans.

"Memek kamu kedut-kedut sayang...enak dimasukin titit begini?...", goda Frans dengan kata-kata nakal untuk merangsang kembali kekasihnya.

"Sshh ahhh..iyahh enakkk...", kata Linda setengah mendesah, tubuhnya dibalikkan oleh Frans dan kedua payudaranya langsung menjadi santapan buas mulut kekasihnya itu. Dengan lahap Frans menciumi, meremasi dan bahkan mengigiti pelan payudara Linda yang memang tak seberapa besar namun sekel dan menggemaskan. Belum hilang memar yang ditimbulkan saat bercinta saat baru sampai di kos tadi sore, saat ini puting susunya kembali dilumati sehingga menimbulkan rasa perih...mungkin karena lecet!

Sambil menikmati kedua payudara Linda, jemari Frans merangsang kemaluan kekasihnya dengan mencubiti pelan klitorisnya sehingga tak sampai berapa lama lubang vagina itu kembali basah siap untuk disodoki. "Buka yang lebar memeknya sayang...aku masukin lagi yahhh...", pinta Frans sebelum melumat bibir manis kekasihnya itu.

Linda membuka lebar kedua kakinya dan menjepit tubuh Frans, beberapa saat kemudian dia mengerang ketika penis tegak Frans menyodok kembali lubang vaginanya. Dengan posisi seperti itu, klitoris Linda tergesek-gesek batang penis Frans dan cepat membuat birahinya membumbung tinggi.
"Ssshhh arrhh....sayang, memekmu enak banget...sempitttt...", racau Frans sambil menggerakkan pinggulnya naik turun menggenjot lubang vagina kekasihnya itu.

Lelah bertopang dengan kedua tangannya, Frans rubuh menindih dan memeluk tubuh kekasihnya sambil melumati bibir Linda dengan penuh nafsu. Gerakan Frans tiba-tiba semakin cepat....dan tiba-tiba..crotttttt...Linda terpekik setelah melepaskan kuluman bibir Frans..."Arrgghh...Franssss kok didalam....", kata Linda merasakan semprotan hangat sperma Frans dalam lubang vaginanya, dan kebetulan dia juga mendapatkan orgasme kembali. Penis Frans masih berkedut-kedut menyemprotkan sisa-sisa terakhir spermanya...."Maaf sayang...arrhhh...aku ga tahan....", jawab Frans sambil setengah mengerang keenakan.

Tatapan Linda berubah sayu dengan posisi tubuh telentang berpeluh, Frans masih menindih tubuhnya dengan penis yang mulai melayu dalam lubang vaginanya..."Kalo sampe jadi gimana?...", tanya Linda pelan.

"Ya ga papa...biar kita cepat menikah...jgn khawatir sayang...", jawab Frans enteng sambil mencabut penisnya dan rebah di sisi kanan tubuh telanjang Linda.

Linda bergegas ke kamar mandi membersihkan lubang kemaluannya sambil berharap kebodohan yang dilakukan Frans tidak membuatnya sampai hamil lebih awal, dia masih ingin mengejar karir dan merasa belum siap untuk menikah.

Malam itu, walau hanya semalam....entah berapa kali Frans menyetubuhi Linda...bahkan saat fajar mulai menyingsing.
 
Bimabet
Wah mantap nih dah ada update-annya aja...
Dilanjut dong Gan..., Linda-nya anus-nya diperawanin Pak David...
Khan perawan vegi-nya diambil Frans..., nah anus-nya diambil Pak David...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd