Raja155
Semprot Kecil
- Daftar
- 17 Jun 2020
- Post
- 96
- Like diterima
- 2.342
Lastri
Seorang perempuan yang begitu gagah perkasa. Diusianya yang ke 38 th, kini harus menjadi tulang punggung keluarganya. Dia menyandang status janda akibat suaminya meninggal dunia dalam kecelakaan kerja. Lastri mempunyai 2 anak perempuan yang kini sudah sekolah SMP dan SD. Lastri adalah seorang perempuan desa yang mempunyai warna kulit sawo matang, wajah yang kalem khas ke ibuan. Dengan tinggi badan 160 cm berat badan 50 kg. Postur tubuhnya tidak gemuk dan juga tidak kurus, sangat ideal dengan cup BH 34 B yang nampak masih kencang meskipun telah punyai 2 anak. Tak terasa sudah 3 tahun suaminya tercinta pergi meninggalkannya. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, Lastri bekerja diladang peninggalan suaminya yang hanya sebidang. Cukuplah kalau hanya untuk makan, Lastri dan kedua anaknya. Sebenarnya ada beberapa bujang tua ataupun duda yang hendak meminang Lastri untuk menjadikan istri. Akan tetapi Lastri selalu menolak halus ajakan mereka semua, karna kesetian cinta Lastri pada suaminya yang takkan bisa tergantikan. Dan Lastri juga sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menikah lagi, dan fokus untuk mengurus kedua anaknya. Lastri juga seorang yang taat pada agama, dalam kesehariannya selalu memakai pakaian yang tertutup jika keluar rumah meskipun ia pergi keladang.
Hari hari terus berganti, kebutuhan hidupnya terus bertambah seiring anaknya sudah mulai tumbuh remaja. Anak yang pertama sudah masuk ke sekolah SMP dan anak ke dua sudah kelas 5 SD. Mengandalkan hasil dari ladangnya dirasa masih kurang, Lastri pun mulai berfikir bagaimana caranya untuk menambah pundi-pundi penghasilan. Setelah cari-cari informasi untuk sebuah pekerjaan, Lastri ditawari oleh seorang temannya untuk bekerja dikota sebagai PRT, dengan gaji yang lumayan untuk membiayai sekolah anaknya. Lastripun merundingkan niatnya untuk pergi bekerja dikota. Awalnya anak-anaknya kurang setuju, akan tetapi dengan alasan ekonomi. Anaknya memberi ijin sang ibu untuk bekerja ke kota, dan anaknya akan dititipkan dan dirawat neneknya yang tak jauh dari rumah mereka.
Dengan berbekal niat dan tekad untuk biaya anak-anaknya sekolah, Lastripun berangkat kerja ke kota. Dengan perjalanan yang hampir setengah hari, akhirnya Lastri pun tiba dirumah calon majikannya. Dia diantar oleh temannya yang mencarikan kerja untuknya. Sampai dirumah bos yang begitu megah dan luas, Lastri disambut oleh calon majikannya dengan baik. Setelah perkenalan dan diberitahu tentang tugas apa saja yang harus dia kerjakan, Lastri di antar ke kamarnya di sebelah rumah utama. Kamar yang berukuran 5x5 dengan fasilitas kasur meja dan lemari. Ada 2 kamar yang berjejer dan 1 kamar mandi, karna dirumah itu ada 2 PRT. Satu Lastri dan satunya bernama Tini, Tini ini adalah seoarang baby sister yang kusus merawat anak majikan yang masih kecil. Sementara Lastri ditugaskan untuk masak dan bersih-bersih.
Dirumah majikan yang besar itu,ditinggali oleh majikan laki-laki dan istrinya serta kedua anaknya, sementara Lastri dan Tini dikamar sebelah rumah. Dan sopir pribadi majikannya yang bernama pak Yosep, tidak tinggal dirumah itu, melainkan kontrak dirumah yang tak jauh dari rumah majikan. Karna pak Yosep jika malam hari kerja sampingan sebagai tukang parkir ditoko dekat kontrakannya.
Adzan subuh membangun Lastri untuk menunaikan kewajibannya dan setelah itu dia mulai untuk mengawali hari pertama kerja. Hati yang senang dan jiwa semangat menyertai Lastri dihari pertama. Pagi-pagi sekali Lastri sudah mulai bersih-bersih dan memasak didapur. Sang majikanpun senang punya PRT yang rajin dan cekatan seperti Lastri ini.
Pagi itu pak Yosep sudah berdandan rapi untuk bekerja mengantar sang majikan kekantor. Setelah menyiapkan mobil Alphard milik sang majikan, pak Yosep selalu membuat kopi didapur untuk dirinya sendiri. Dengan gontai pak Yosep berjalan ke dapur, sampai dapur disambut majikan perempuan.
" pak yos, itu kopi kamu sudah dibuatkan sama PRT baru" kata Bu siska. Pak Yosep menatap sejenak PRT baru itu, dengan hijab yang begitu anggun dan wajah berseri.
"Oh iya Bu,,,siapa namanya Bu?" Tanya pak Yosep pada Bu Siska.
" ya kenalan sendiri to,,,," celoteh Bu Siska.
Pak Yosep pun mengulurkan tangan, saya Yosep. Disambut uluran tangan juga dari Lastri, saya Lastri. Pak Yosep begitu terpesona pada pandangan pertama, melihat wajah Lastri yang begitu anggun dan mempesona.
Seorang perempuan yang begitu gagah perkasa. Diusianya yang ke 38 th, kini harus menjadi tulang punggung keluarganya. Dia menyandang status janda akibat suaminya meninggal dunia dalam kecelakaan kerja. Lastri mempunyai 2 anak perempuan yang kini sudah sekolah SMP dan SD. Lastri adalah seorang perempuan desa yang mempunyai warna kulit sawo matang, wajah yang kalem khas ke ibuan. Dengan tinggi badan 160 cm berat badan 50 kg. Postur tubuhnya tidak gemuk dan juga tidak kurus, sangat ideal dengan cup BH 34 B yang nampak masih kencang meskipun telah punyai 2 anak. Tak terasa sudah 3 tahun suaminya tercinta pergi meninggalkannya. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, Lastri bekerja diladang peninggalan suaminya yang hanya sebidang. Cukuplah kalau hanya untuk makan, Lastri dan kedua anaknya. Sebenarnya ada beberapa bujang tua ataupun duda yang hendak meminang Lastri untuk menjadikan istri. Akan tetapi Lastri selalu menolak halus ajakan mereka semua, karna kesetian cinta Lastri pada suaminya yang takkan bisa tergantikan. Dan Lastri juga sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menikah lagi, dan fokus untuk mengurus kedua anaknya. Lastri juga seorang yang taat pada agama, dalam kesehariannya selalu memakai pakaian yang tertutup jika keluar rumah meskipun ia pergi keladang.
Hari hari terus berganti, kebutuhan hidupnya terus bertambah seiring anaknya sudah mulai tumbuh remaja. Anak yang pertama sudah masuk ke sekolah SMP dan anak ke dua sudah kelas 5 SD. Mengandalkan hasil dari ladangnya dirasa masih kurang, Lastri pun mulai berfikir bagaimana caranya untuk menambah pundi-pundi penghasilan. Setelah cari-cari informasi untuk sebuah pekerjaan, Lastri ditawari oleh seorang temannya untuk bekerja dikota sebagai PRT, dengan gaji yang lumayan untuk membiayai sekolah anaknya. Lastripun merundingkan niatnya untuk pergi bekerja dikota. Awalnya anak-anaknya kurang setuju, akan tetapi dengan alasan ekonomi. Anaknya memberi ijin sang ibu untuk bekerja ke kota, dan anaknya akan dititipkan dan dirawat neneknya yang tak jauh dari rumah mereka.
Dengan berbekal niat dan tekad untuk biaya anak-anaknya sekolah, Lastripun berangkat kerja ke kota. Dengan perjalanan yang hampir setengah hari, akhirnya Lastri pun tiba dirumah calon majikannya. Dia diantar oleh temannya yang mencarikan kerja untuknya. Sampai dirumah bos yang begitu megah dan luas, Lastri disambut oleh calon majikannya dengan baik. Setelah perkenalan dan diberitahu tentang tugas apa saja yang harus dia kerjakan, Lastri di antar ke kamarnya di sebelah rumah utama. Kamar yang berukuran 5x5 dengan fasilitas kasur meja dan lemari. Ada 2 kamar yang berjejer dan 1 kamar mandi, karna dirumah itu ada 2 PRT. Satu Lastri dan satunya bernama Tini, Tini ini adalah seoarang baby sister yang kusus merawat anak majikan yang masih kecil. Sementara Lastri ditugaskan untuk masak dan bersih-bersih.
Dirumah majikan yang besar itu,ditinggali oleh majikan laki-laki dan istrinya serta kedua anaknya, sementara Lastri dan Tini dikamar sebelah rumah. Dan sopir pribadi majikannya yang bernama pak Yosep, tidak tinggal dirumah itu, melainkan kontrak dirumah yang tak jauh dari rumah majikan. Karna pak Yosep jika malam hari kerja sampingan sebagai tukang parkir ditoko dekat kontrakannya.
Adzan subuh membangun Lastri untuk menunaikan kewajibannya dan setelah itu dia mulai untuk mengawali hari pertama kerja. Hati yang senang dan jiwa semangat menyertai Lastri dihari pertama. Pagi-pagi sekali Lastri sudah mulai bersih-bersih dan memasak didapur. Sang majikanpun senang punya PRT yang rajin dan cekatan seperti Lastri ini.
Pagi itu pak Yosep sudah berdandan rapi untuk bekerja mengantar sang majikan kekantor. Setelah menyiapkan mobil Alphard milik sang majikan, pak Yosep selalu membuat kopi didapur untuk dirinya sendiri. Dengan gontai pak Yosep berjalan ke dapur, sampai dapur disambut majikan perempuan.
" pak yos, itu kopi kamu sudah dibuatkan sama PRT baru" kata Bu siska. Pak Yosep menatap sejenak PRT baru itu, dengan hijab yang begitu anggun dan wajah berseri.
"Oh iya Bu,,,siapa namanya Bu?" Tanya pak Yosep pada Bu Siska.
" ya kenalan sendiri to,,,," celoteh Bu Siska.
Pak Yosep pun mengulurkan tangan, saya Yosep. Disambut uluran tangan juga dari Lastri, saya Lastri. Pak Yosep begitu terpesona pada pandangan pertama, melihat wajah Lastri yang begitu anggun dan mempesona.