Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kuliah Kerja Ngentot (KKN) : Aku dan Yuri

Status
Please reply by conversation.

perjaka_pendosa

Adik Semprot
Daftar
24 Sep 2017
Post
122
Like diterima
135
Bimabet
Prolog
Hai agan & sista semproters, ini pertama kalinya ane nulis cerita panas. Cerita Bersambung tentang KKN, ane nggak akan bilang itu real atau fiksi, biar penasaran hehehe. Oh ya, mulustrasi yang ane posting bukan foto/gambar tokoh dalam dunia nyata. Ane ngambil foto/gambar yang mirip dengan tokoh tersebut.

Semua nama anggota kelompok & nama desa yang ada di cerita ini ane modifikasi untuk menjaga privasi. Mohon kritik, saran, dan masukannya supaya kemampuan menulis ane makin meningkat. Selamat membaca !





PROLOG

Tahun 2019, Jakarta.


Jalanan ibukota padat merayap di hari Senin itu lumrah. Ini kenyataan yang kuhadapi setelah lulus kuliah dan bekerja di salah satu lembaga tinggi negara yang terletak di Senayan. Pekerjaanku saat ini tidak bisa dipandang remeh oleh sebagian orang, yakni Tenaga Ahli Ketua Fraksi salah satu partai di DPR. Meskipun lembaga tinggi negara tempatku bekerja sering mendapat kritik tajam dari masyarakat.

HP yang kupegang bergetar, ada notifikasi WA yang masuk. Nomor yang nggak ada di kontak.

Halah, paling timses si bos” runtukku. Maklum, pemilihan umum sebentar lagi. Bukannya nggak mau mengabdi kepada rakyat sih, tapi tiap hari selalu ada telepon, WA, SMS, bahkan email dari tim sukses si bos di daerah pemilihan yang bikin HP ku geter hampir tiap menit. Mintanya pun macem-macem, oke skip.

Kubuka pesan WA itu. “Hai jar, apa kabar ? Yuri.” tulisan itu yang muncul di pesan itu.

Pikiranku berjalan mundur mengingat memori yang terjadi beberapa tahun lalu, tepatnya waktu KKN dikala masih mahasiswa.

Tahun 2016, Bandung.

Namaku Putra Fajar Soekarno, biasa dipanggil Fajar. Bapak & ibuku memang Soekarnois banget, jadilah aku diberi nama yang sama dengan nama bapak bangsa. Aku lahir dan besar di Ponorogo, Jawa Timur. Sehabis lulus SMA, aku melanjutkan studi ke Fakultas Hukum di universitas yang terletak di Bandung. Kalau boleh curhat, selama kuliah logat medokku ini masih kental. Kadang agak gimana gitu kalau ngomong lu-gue hehehe.

Tampangku nggak ganteng-ganteng amat, khas mas-mas ndeso lah, tinggi badan cuma 173 cm. Tapi badanku sering dipuji atletis sama teman-teman maupun tetangga, soalnya otot dada, lengan, dan perut udah terbentuk. Walaupun masih kalah kalau dibandingin sama Cristiano Ronaldo hehehe. Itu semua cuma bonus bagiku, karena rajin olahraga dan bantu orangtua mengurus ternak. Sedangkan ukuran ‘dedekku’ sendiri 17 cm ketika ereksi, kalau diameter nggak pernah kuukur, cuma selalu terasa sempit di memek para mantan.

Di kampus sendiri, aku dicap teman-teman sebagai mahasiswa aktivis. Tercatat sebagai pengurus di BEM maupun organisasi eksternal mahasiswa, jadi relatif nggak ada waktu kalau buat hura-hura. Lagipula aku ini dari keluarga pas-pasan, hemat adalah keharusan. Meskipun sibuk kayak pejabat, kuliah tetep berjalan lancar, bahkan ada beberapa prestasi akademik mewakili kampus yang kutorehkan selama enam semester kuliah.

Nggak terasa UAS udah selesai, yang artinya aku harus siap-siap buat KKN yang dihitung jadi mata kuliah 3 SKS. Masa plotting/penempatan, gathering kelompok, sama pembekalan dari universitas udah kulalui. Hari Senin Bulan Juli, ratusan mahasiswa yang KKN diberangkatkan pake bus dari kampus Sumedang ke tujuan masing-masing. Aku masuk dalam Kelompok 11 yang ditempatkan di Desa Plosomulyo, Kabupaten Indramayu. Kelompok 11 ada sebelas orang, tiga orang cowok delapan orang cewek, boleh dibilang Kelompok 11 paling minim cowok diantara kelompok-kelompok lain yang KKN. Berdasarkan kesepakatan waktu pembekalan, ada dua rumah yang kita pakai menginap, jadi cowok-cewek tidur terpisah. Untungnya rumah cowok sama cewek deket banget, cuma berjarak satu rumah. Rumah cewek dijadikan basecamp & dapur umum, karena jauh lebih luas dibandingkan rumah cowok. Jadi kalau ngumpul atau makan, para cowok harus ke rumah mereka.

Di dalam bus aku tertidur pulas sejak berangkat, jadi nggak banyak interaksi sama teman satu kelompok. Harap maklum soalnya ada rapat BEM sama kepanitiaan semalam suntuk. Jarum jam tangan menunjuk Pukul 12.30, aku terbangun dan bus baru berhenti di depan kantor kuwu*. Setelah disambut beberapa perangkat desa, kita diantar ke rumah buat naruh barang-barang bawaan. Sebagai gentlemen aku harus bantu cewek-cewek ngangkutin barang-barang mereka yang banyak, kayak pindahan rumah menurutku, tapi cewek mah wajar. Kontras sama aku yang cuma bawa tas bermerk E*ger yang sering kugunakan naik gunung.

P.S *Kuwu : sebutan untuk Kepala Desa di Indramayu.

Aku berinisiatif membantu salah seorang cewek sekelompok di depanku yang kelihatannya sibuk nurunin barang bawaannya yang banyak dari bagasi. Tapi belum pernah kulihat cewek ini waktu gathering maupun pembekalan KKN.

Punten teh, ada yang perlu dibantu ?” sapaku ramah.

Lu bawa koper ini yak” jawabnya seperlunya sembari menyodorkan koper warna merah.

Lalu kita Kelompok 11 bareng-bareng jalan kaki ke rumah kontrakan, dan cewek ini selalu jalan di sampingku. Aku perhatikan cewek ini sembunyi-sembunyi. Dilihat dari face dan perawakan, dia tipeku banget ! Dia menggunakan kaos warna merah dibalut jas almamater, dengan bawahan rok span. Facenya menurutku cantik, walaupun kelihatan judes. Tingginya pun lumayan, sedaguku kalau diukur. Kulitnya kuning langsat, meskipun dibasahi keringat, maklum suhu Indramayu panas. Bodynya pun bak gitar Spanyol ditunjang sama pantanya yang berisi. Sayangnya toketnya ketutup jas almamater, jadi nggak bisa perkirakan ukurannya berapa.

Teh, maaf belum kenal. Kenalin nama saya Fajar dari FH” kubuka obrolan diikuti uluran tangan gesture orang berkenalan.

Hai Fajar, salam kenal. Nama gue Yuri. Agatha Yuri Renata” jawabnya sembari menyambut uluran tanganku. Ternyata Yuri dari FISIP dan satu angkatan di atasku, baru ambil mata kuliah KKN katanya. Dia berasal dari Jakarta.

Singkat cerita habis bersih-bersih rumah yang ditempati bareng dua orang penghuni rumah cowok selain aku, Rahman dari FK dan Salim dari FKG, kita jalan ke rumah cewek. Sehabis naruh barang-barang dan mindahin perabotan yang ada di rumah cewek, kita semua kumpul di pelataran buat ngadain rapat. Agendanya tiga, milih koordinator kelompok, membagi jadwal piket maupun tugas rumah tangga, dan ngerancang kegiatan.

Sialnya, aku dipilih jadi koordinator sama anak-anak. Suara bulat & aklamasi. Padahal aku udah diwanti-wanti supaya nggak usah jadi koordinator, ribet kalau kata temen-temen BEM yang sudah pernah KKN. Tapi keuntungannya, nilai mereka yang satu kelompok ada campur tanganku.

Setelah panjang lebar diskusi soal agenda rapat, tidak terasa waktu udah sore. Adzan Ashar berkumandang di musholla yang berjarak sepuluh rumah dari basecamp. Sebagian bersiap menuju masjid, termasuk Salim dan Rahman. Sedangkan sebagian lagi bersiap untuk mandi, yang tentunya mengantri. Aku tetap duduk di pelataran, merokok sambil memainkan HP. Tiba-tiba Yuri datang menghampiriku sambil menenteng handuk.

Kagak sholat lu ?” tanya Yuri.

Haha buat apa. Wong aku Islam KTP” jawabku. Aku emang dididik dari kultur abangan alias Islam KTP, dalam setahun paling cuma sholat dua kali, Idhul Fitri sama Idhul Adha.

Mantap, sama lah kita. Bagi rokok dong, gue belum sempet beli” ujar Yuri

Aku menatap heran dan berkata, “Kamu ngerokok mbak ?” Tangan gue tetap menawarkan bungkus rokok Sampoerna Mild ke dia. Maklum, bagiku yang wong ndeso, sangat jarang melihat cewek yang merokok.

Sepetinya dia menangkap keherananku, “Emang cewek kagak boleh ngerokok ?” tanyanya balik dan mengambil sebatang rokok dari bungkusnya.

Refleks aku menyalakan korek dan mengarahkan ke dia. Entah Yuri sadar atau nggak, mataku melirik ke arah toketnya. “Jangkrik, bulat berisi !” umpatku dalam hati. Kira-kira 34C ukuran bra yang dia pakai.

Mbak Yuri, aku mau nanya, mohon maaf kalau kurang berkenan. Mbak kok baru ambil KKN ? Terus kemarin waktu gathering sama pembekalan mbak kok nggak datang ?

Elah, santai aja bro. Gak salah kok pertanyaan lu, tapi jangan panggil gue mbak dong, Yuri aja. Kalau kemarin-kemarin gue sidang proposal skripsi sama bantu bokap reses anggota DPR” jawab Yuri rileks. Aku berasumsi kalau Yuri ini anak anggota DPR atau setidaknya saudara anggota DPR.

Mengenai alasan baru mengambil KKN, dia menjelaskan kalau sempat cuti satu semester untuk ikut pemilu legislatif 2014 sebagai calon anggota DPRD kabupaten di Jawa Tengah. Dia sendiri didorong ayahnya untuk nyaleg, mengingat pimpinan cabang partai tersebut kesulitan untuk merekrut kader perempuan. Meskipun dia belum berhasil terpilih karena masih belum dikenal masyarakat, sedangkan caleg saingannya banyak yang berlatar berlakang sebagai anggota DPRD petahana maupun tokoh masyarakat. Obrolan kita pun terasa hangat karena sama-sama tertarik di bidang politik dan punya pilihan politik yang sama.

Lu sendiri punya keinginan terjun ke dunia politik nggak bro ?” selidik Yuri sembari menghembuskan asap rokok ke atas.

Jujur aku punya cita-cita buat ikut mewujudkan kesejahteraan & kesetaraan, setidaknya di Ponorogo. Politik kekuasaan mah cuma satu jalan, jalan lain kan masih banyak,” kataku sebelum menghisap rokok yang hampir habis.

Hahaha dasar aktivis. Serius amat omongan lu, pantesan jomblo !

Eh, lu doyan minum gak ? Kayaknya cuma kita doang nih yang bisa kobam (re : mabok). Temenin gue dong jar” sambungnya

Emang kamu bawa ?” kataku dengan nada ragu

Naif sekali kau anak muda. Gue bawa tas segitu banyaknya lu pikir cuma baju sama make up doang ? Lu harus belajar menyelundupkan sesuatu” jawabnya enteng sambil mematikan rokok yang sudah dia hisap.

Gila juga cewek ini, udah ngerokok, minum, badannya sexy pula, gumamku dengan senyum iblis. Entah apa yang ingin kurencanakan terhadapnya, tak ada seorangpun yang boleh tahu.

Aku pun gembira dan berkata, “Ya udah yur, nanti di rumah cowok aja. Aku kondisikan nanti. Semoga aja mabukmu nggak parah hehehe”. Bercandaanku setengah mengejek Yuri memang.

Ah, dasar patriarki ! Lihat aja nanti” jawabnya sambil berdiri dan ngeloyor ke kamar mandi. Sedangkan aku balik ke rumah cowok untuk mandi.

 
Terakhir diubah:
2.0. WITING TRISNO

Tanpa KKN tidak akan ada cinlok, tikung-menikung, dan putus sama pacar” sabda seorang senior yang jadi panutanku di kampus. Makanya jangan heran kalau ada couple yang plotting di satu desa yang sama. Bahkan temanku satu kelas ada yang lebih gila. Kebetulan dia ditempatkan di desa yang beda sama ceweknya, untungnya ada anak FH yang satu kelompok KKN sama ceweknya akhirnya dia minta tukeran kelompok sama anak FH itu. Kejadian yang jamak di KKN adalah si cewek pasti diapelin sama pacarnya minimal seminggu/dua minggu sekali.

Tapi Yuri nggak begitu, dia kurang suka sama cowok yang protekif. Seolah-olah si cewek nggak bisa jaga komitmen katanya. Menurut dia budaya patriarki di Indonesia mulai kelihatan sejak pacaran.

Emang apa sih hak pacar buat ngelarang ini itu ? Toh dia kan belum terikat secara hukum sama pacarnya, menurut gue sih belum punya hak dan kewajiban !” papar Yuri dengan semangat.

Mungkin takut ditinggalin ceweknya kali. Namanya juga cinta hehehe” jawabku agak ngasal.

Ya nggak bisa gitu dong, setiap orang berhak ninggalin pacarnya, cari yang lebih baik. Cinta butuh alasan rasional bro !

Yaaa aku setuju sama kamu yur, tapi persepsi orang kan ndak bisa diseragamkan. Kadang cinta itu irasional hahaha

Yuri sendiri cerita kalau pacarnya kuliah di luar negeri, jadi lah dia jarang hubungan komunikasi sama cowoknya. Lagipula hubungan Yuri sama cowoknya murni dari relasi antar orang tua, singkat kata upaya perjodohan. Kami pun ngobrol ngalor-ngidul sampe akhirnya membincang latar belakang keluarga masing-masing. Ternyata bapak Yuri adalah anggota DPR, asli Jawa Tengah. Sedangkan ibu Yuri berasal dari Bengkulu, seorang pengusaha sekaligus pengacara di Jakarta.

Dia sendiri anak tunggal, kurang perhatian dari orang tuanya, sampai menceritakan betapa sibuknya bapak dan ibunya. Sehingga Yuri mencari pelarian dari kondisi itu. Ia pernah terjerumus dalam dunia malam ketika SMA. Mengenal dunia sex, miras, rokok, bahkan hampir mencoba narkoba !

Entah kenapa pada saat cerita soal keluarga, dia bersandar di dadaku. Supaya dia nggak sedih, kurangkul dan kuelus rambutnya. Kadang tindakan itu bisa lebih cepat daripada kecepatan otak berpikir, secara spontan kucium ubun-ubunnya. Dia menatapku tajam,

Jar, thanks ya lu udah mau dengerin cerita gue

Setelah mengucapkan kalimat itu, ia meninggalkanku di pelataran & masuk ke rumah. Aku berpikir apa dia risih sama kelakuanku tadi ya ? Duh, jadi nggak enak. Tapi bodo amat lah, lagian dia anak yang cukup vokal. Menurutku dia tipikal bojo galak, yang vianisty pasti hafal liriknya dong hehe.

Sebagai koordinator kelompok yang baik, aku sowan ke kantor kepala desa siang hari, biar akrab sama pak kuwu/kades sih. Sering aku dapat cerita kalau pernah terjadi satu kelompok KKN bermasalah sama kuwu, sehingga tidak dapat nilai A. Ya rugi sih buatku kalau KKN nggak dapat 3 SKS, buat yang IPK nya menengah ngebantu banget kalau dapat nilai A dari KKN. Meskipun kuwu ini nggak ngasih nilai kayak dosen pembimbing atau koordinator kelompok, tapi laporan kuwu kadang juga memengaruhi dosen pembimbing. Untung pak kuwu orangnya ramah dan bahkan mengundang kami untuk audiensi besok.

Selepas maghrib, aku chat grup WA mengingatkan anak-anak untuk berkumpul kembali di basecamp buat makan malam. Pada makan malam ini aku sampaikan ke anak-anak kalau tadi siang pak kuwu menyampaikan kalau besok ada audiensi sama pak kuwu dan malamnya ada rapat desa sekaligus perkenalan kelompok KKN Mahasiswa.

Sebagai koordinator yang baik, aku mengajak anak-anak buat main fun game sehabis makan malam bersama. Tujuannya sih biar chemistry di antara kita makin kuat sebagai kelompok. Tak terasa satu jam bermain bersama, kita berhenti, mengingat waktu sudah jam 9 malam dan tidak enak dengan tetangga. Salim & Rahman pamit buat balik ke rumah cowok, udah ngantuk katanya. Sepertinya aku merasa beda sama mereka berdua, aku suka begadang mereka nggak, aku ngerokok mereka nggak, aku suka ngomongin hal-hal berat mereka nggak. Tapi ya udah lah aku nggak bisa maksa orang kan ya ?

Nih kopi, gue bikinin. Minum ya !” Yuri datang membawakan secangkir kopi dari arah dapur.

Duh, perhatian banget. Udah cantik, baik lagi. Mau dong jadi pacarnya !” kutanggapi dengan guyonan.

Tangannya menoyor kepalaku, “Geblek, gue mah kesini kagak cari pacar !

Hahahaha his name is also effort, namanya juga usaha yur

Yuri mengenakan kaos ketat dan celana tidur, toketnya yang bulat dan besar membuatku terpana. Kemudian ia menyalakan rokok yang baru tadi sore dia beli. Tentu saja aku minta rokok, rokokku sudah habis soalnya hehehe.

Aku orang yang sangat antusias sama dunia politik, bahkan aku punya cita-cita untuk jadi anggota DPR atau gubernur. Yuri sempat cerita kalau dunia politik itu keras banget. Seorang politikus bisa ‘menjual’ nama orang lain untuk kejayaannya sendiri. Aku sih manggut-manggut aja, berhubung dia sudah berpengalaman di bidang politik praktis.

Waktu kamu nyaleg, apa sih program yang kamu tawarkan ke pemilihmu ?” tanyaku penasaran.

Nggak ada yang spesifik sih, gue mah cuma janji ke pemilih kalau gue bakal jadi anggota DPRD yang bersih, pro rakyat, yang bisa dihubungi sama mereka.” Yuri menjelaskan dengan gamblang.

Nah, disinilah kelemahan Yuri waktu nyaleg, dia nggak punya program spesifik buat pemilihnya. Selain dia kalah modal duit dari calon lain, karena rata-rata menghabiskan dana kampanye sampai 500 juta dia cuma menghabiskan dana 75 juta. Padahal kalau dia menawarkan program kongkrit, kuyakin dia bakal kepilih. Jujur aku makin kagum sama Yuri, dia nggak mengandalkan popularitas bapaknya, meskipun ada di satu daerah pemilihan yang sama. Buatku ini keuntungan KKN, bisa saling share gagasan, yang notabene dari fakultas yang beda-beda.

Yur, kalau aku boleh ngasih saran sebagai orang biasa dan punya hak pilih, tanpa maksud menggurui kamu. Kamu harus lihat kebutuhan mereka, si pemilih. Misalnya, ngonsep gimana produk pertanian nggak dipermainkan harganya sama tengkulak. Atau kamu sebagai anggota DPRD berjanji dorong pemkab buat nyediakan beasiswa bagi anak berprestasi yang kurang mampu buat kuliah, dan sebagainya. Set standard mu sebagai caleg, di atas caleg lawanmu. Aku sebagai pemilih merasa miris kalau lihat kampanye caleg ke kampung-kampung cuma bagi-bagi duit, emangnya kita pengemis apa. Juga penting menurutku buatmu membangun basis massa jauh sebelum pemilu. Maaf-maaf ya, kadang aku ngerasa caleg kok cuma keliatan mukanya pas mau pemilu, dan di poster-poster doang lagi. Kan konyol kalau ada orang yang nggak pernah kenal tau-tau minta kita buat dipilih,” paparku panjang lebar dan berapi-api. Aku emang kritis sama gaya politik elit-elit di Indonesia.

Yuri terkesima sama paparanku tadi dan memujiku. Hehehehe, kadang terlihat cerdas itu menutupi muka yang pas-pasan. Dia pun menawarkan ke aku untuk magang sebagai staff bapaknya yang anggota DPR. Aku sih menerima tawaran itu, tapi masih belum pengen kalau jadi anggota partai.

Yur, ini bukannya aku maksud ngegombal, tapi aku kagum sama kamu yang udah mulai ambil inisiatif dibanding orang-orang seumuran kita.

Ah bisa aja lu, kalau soal ide gagasan kayaknya lu lebih jago dibanding gue. Justru gue kudu banyak belajar dari lu tau !

Kebetulan dia pengagum Bung Karno sama kayak aku. Ini momenku untuk membuat dia kagum, cerita soal gagasan dan perjuangan Bung Karno. Penjelasan dan pemaparanku membuat dia makin terkesima. Dia jarang punya teman yang bisa diajak ngobrol hal-hal berat.

Tiba-tiba Yuri mendekatkan bibirnya ke bibirku. Kami pun berciuman, entah dorongan darimana aku memasukkan lidahku ke mulutnya. Tak cukup dengan french kiss, aku berusaha memegang-megang toketnya dari luar kaos. Ia bereaksi dengan menarik bibirnya dari ciumanku, dan PLAKKK. Yuri menamparku pipiku agak kencang. Walaupun nggak sakit, tapi malu cuy ! Ia menyandarkan punggungnya ke tembok dan diam.

Yur, sorry aku kebawa nafsu” kataku penuh sesal.

Sorry juga gue udah nampar lu, padahal gue yang mulai duluan.

Jar, gue nyaman ama lu. Tapi gue nggak nyaman kalau digrepe-grepe tanpa persetujuan gue ! Pacar atau selingkuhan gue aja nggak gue izinin ngewe gue kalau gue nggak mau !

I’m sorry, I won’t do it again.

Me too” jawab Yuri sedikit awkward atau canggung. Setelah itu aku pamit pulang ke rumah cowok, ya masih awkward sih intinya.

Di rumah cowok aku masih termenung, kenapa bisa sebodoh ini. Harusnya aku nggak melakukan itu, tapi nasi sudah jadi bubur. Berharap aja Yuri nggak menjauh dariku. Setengah jam kemudian HP ku berbunyi, ada pesan WA dari Yuri.

Jar, gue nginep di rumah cowok dong. Gak muat nih basecamp.

Kubalas, “Ok. Kesini aja.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. Aku segera bukakan karena itu pasti Yuri. Kuminta dia masuk dan menempati kamar yang biasa kupakai tidur, sementara aku pindah ke kamar yang dipakai Salim & Rahman tidur. Tiba-tiba Yuri mencegahku,

Jar, elu tidur sini aja bareng gue. Takut gue tidur sendirian.

Batinku, “Dasar cewek aneh, tidur banyakan kesempitan. Tidur sendirian takut, hadeh.

Jadi deh aku tidur sekasur sama Yuri, bohong sih kalau aku nggak pengen. Wong kontolku udah ngaceng dari tadi. Tiba-tiba dia memecah keheningan,

Mas, adeknya tolong ‘ditidurin’. Masak sarung nggak ada beda sama tenda hahaha” Yuri ketawa dan melihat kontolku yang ngaceng di dalam sarung yang kukenakan.

Hmmmm....ini tandanya kudu dibantuin ‘tidur’ Yur.

Emang dedeknya mau ‘ditidurin’ sama aku ? Ogah ah kalau bentar doang udah tidur.

Keberanianku entah datang darimana, aku mengangkat sarungku dan melepas CD. Kontolku yang cukup panjang buat ukuran orang Indonesia, berdiri tegak dengan gagahnya. Kulihat Yuri terkagum-kagum lihat kontolku.

Mau ‘nidurin’ dedekku nggak Yur ?

Okay, no sex tapi ya.

Tangannya yang halus memegang kontolku, perlahan-lahan ia mengelus-elus kontolku. Anjirrr, tangannya pro banget kayak bintang bokep. Karena terdorong nafsu, kami berciuman dengan ganas di atas kasur, posisi tidur kami menyamping berhadap-hadapan. Tempo kocokan tangannya makin kencang, perlahan memelankan tempo. Amboy, enak banget dikocokin sama bidadari Kelompok 11.

Aku boleh megang toketmu nggak ?” Aku bertanya agar nggak salah paham lagi.

Dia menghentikan aktivitas ngocok, membuka baju ketatnya, dan menyisakan bra warna putih yang dipakai. Mungkin dia takut pejuhku kena bajunya. Kulepaskan kaitan bra, agar leluasa meremas-remas toketnya yang bulat dan besar. Toketnya seolah bikin air liurku menetes, pentilnya pink kecoklatan. Kuubah posisi di atas, sementara Yuri terlentang di bawahku biar gampang grepe-grepe toketnya dan ia tetap bisa mengocok kontolku. Inisiatif kukulum pentilnya agar dia terangsang. “Mmmmhhhh....Ohhhhh....Enakkkk,” desah Yuri saat toketnya kujilat dan kukulum. Tak terasa kontolku ingin memuntahkan cairan sperma, emang tangan Yuri pro sih.

Sayy, aku mau keluarrrr...mmmhhh

CROTT CROTTT CROTT. Kira-kira cuma dua puluh menitan, aku sudah ngecrot. Karena tidak bisa kutahan kukeluarkan saja pejuhku di perut sexy Yuri. Kuhitung sampai tujuh kali kontolku mengeluarkan sperma. Bahkan ada cairan spermaku yang mengenai leher Yuri. Kuambil tisu yang kebetulan kubawa dan kubersihkan cairan hinaku yang menempel di perut dan lehernya. Tidak lupa kubersihkan juga kontolku yang masih ada sedikit pejuhku yang menetes. Kusuruh dia memakai bajunya kembali, takut kepergok Salim atau Rahman, akhirnya aku dan Yuri tidur lelap ke alam mimpi masing-masing. Entah kenapa aku mulai suka sama Yuri, tapi nggak tau perasaan Yuri gimana.

Tapi aku tak sadar kalau ada sepasang bola mata yang mengintip dari pintu yang tidak kututup rapat. Aku tak tau sejak kapan dia disana, dan siapakah dia ?
 
Terakhir diubah:
Pertamax..cerita baru..teruskan suhu :ampun:

Siap laksanakan hu !

Lancrooot kan hu.....
Jangan ada kentang di antara kita

PHP kadang bikin tronjal-tronjol gan hehehe. Asal nggak lama-lama. Matur suwun hu

Lanjutkan suhuuu

Siap laksanakan hu !

Wahwah berkah kkn

Di balik musibah, pasti ada berkah hu

Lanjut hu... Masang tenda dl...

Makasih hu, sering2 mampir kesini yak

Hot inih......teruskan Om

Masih belajar hu
 
Judulnya familiar, awal yang menarique.

Lihat
Uraian
Bagus
Anggitan
Negarawan
Gambaran
Suhu
Itu
Lama-lama
Indonesia
Tersatukan

Keep tronjal-tronjol hu!
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd