-------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------
Cerita 134 – Sex Only..!!
[Part 1] – Mewujudkan Fantasi Seks..!
Kenalkan.. nama gue Andy.. 26 tahun domisili di kota Malang. Pacar gue Yanti.. berusia 25 tahun.
Orangnya cantik.. wajahnya alim.. polos.. bodynya bagus.. dadanya ukuran standar.
Kulitnya juga putih. Dan yang paling mengesankan dari bagian tubuhnya adalah Pantatnya..!
–Bagi gue sih.. mengalahkan pantat J-LO. Sungguh padat dan berisi.. hehe..–
Kalau kami bergandengan berdua.. melihat dari tampang kami yang alim.
Sungguh tidak akan ada yang menyangka bahwa kami menyimpan gairah yang gila di dalam diri kami.
Kami berdua kebetulan keturunan Tionghoa. Oke deh.. sekian pengenalannya.
Gue dan Yanti pacaran sudah lebih 2 tahun, dan bercinta sudah lebih dari 200x.
Kami sangat puas dengan pengalaman seks kami..
Hanya saja sejak 1 tahun lalu.. gue memiliki suatu kelainan yang cukup aneh.
Gue sangat bergairah jika mengkhayalkan Yanti bercinta dengan orang lain.
Tidak peduli siapa.. pokoknya dengan membayangkan hal itu, gairah gue meledak.
Semula Yanti agak risih dengan fantasi gue.
Akan tetapi dengan rayuan maut, dia dapat bergairah juga membayangkan hal itu.
Singkat cerita.. kami pun dapat mewujudkan ide gila tersebut..
Dan sampai sekarang.. tidak ada yang berubah di antara kami, tetap saling mencintai, dan saling percaya.
Semula Yanti takut dianggap selingkuh dan murahan.. tetapi bagi gue jika hal itu dilakukan:
Atas pengetahuan dan anjuran gue.. bagaimana hal itu dapat dikatakan selingkuh dan murahan..?
–Setuju nggak..?– Kita cuma menganggapnya: SEX ONLY.. tak lebih.
Berikut akan gue ceritakan pengalaman-pengalaman ML dengan yanti dengan mengikut sertakan pihak ketiga.
-------ooOoo-------
Peristiwa Pertama
Kami biasanya bercinta di rumahnya pada saat kedua ortunya bepergian.
Suatu malam.. gue sedang berduaan di rumahnya.. kita lagi bercanda sofa..
Tiba-tiba dengan genitnya Yanti menyingkapkan kaos gue, menggigit puting gue.
"Hmm.. gila loe.. ntar aku nggak tahan lo.." ucap gue asal.
Dia cuman melirik dengan mata binal dan kembali menjilat-jilat puting gue.. sesekali mengisapnya kuat.
"Agghh.. jangan Yan.. ntar Herry pulang, kita belom tau dia malam ini nginap di rumah temannya ato nggak.."
"Tenang aja.. bentar aja.. masukkan bentar aja.. gue pengen loe muncrat, dah 2 minggu ga liat loe muncrat..”
Kata Yanti enteng, sambil meremas pantat gue kuat.
Pembaca.. perlu diketaui.. Yanti ini walau dari luar kesannya sangat alim, justru menyimpan gairah yang binal.
Dia sangat suka dimaki sewaktu bercinta. Semakin jorok kata-kata yang keluar.. dia semakin gila.
Di tengah permainan dia juga suka dikasari.. –Tapi kita tidak menganut seks sadisme.. hanya variasi liar dan kasar..–
Sementara dalam kehidupan sehari-hari Yanti sangat menjaga tutur katanya.
Nyaris tidak pernah gue mendengar dia mengucapkan kata kotor.. kecuali kalau dia sangat marah.
Singkatnya alim deh. Halus orangnya..!
"Nhh.. nggak ah Yan, jangan.. ga enak tiba-tiba Herry pulang, ntar kepergok lagi.."
"Bangsat loe.. tenang aja. Kedengaran kok bunyi motornya kalo dia pulang.. elo konsen aja.. segera keluarin mani loe..
Gue lagi haus.. cepet..!" Katanya sambil menurunkan celana pendek gue dan CD gue.
Penis gue yang belum tegang sepenuhnya langsung nongol.. dia cuman meliriknya dengan pandangan binal..
sambil menggodanya dengan menyentuhkan ujung lidahnya di kepala penis gue.
"Tuh liat dah keluar cairannya.. elo tenang aja.. laki-laki nggak tau diuntung.. udah bagus gue mau jadi budak kontol loe.."
kata-kata yang kasar tapi menggairahkan kembali keluar dari mulutnya..
Kami melakukan ini di rumahnya di lantai 2 di sofa ruang keluarganya..
Yanti dengan sangat sangat lihai meng-oral gue.
O ya.. satu hal lagi.. Yanti memiliki kemampuan yang sangat Spektakuler dalam oral sex dan Hand JOB.
Sangat expert..! Kalau dia lagi mens, dan gue butuh.. dia hanya butuh 3 menit..
untuk mengeluarkan mani gue dengan mulutnya.
Sementara kalau bercinta.. gue bisa tahan 30 menit untuk orgasme.
Yah.. kami menganggap itu sebagai suatu kelebihan..–
Kalau berbicara soal ukuran.. gua rasa gua tidak dapat membanggakan ukuran gua.
Yahh.. normallah.. ukuran orang Asia..!
"Hmm.. gimana rasanya..? Cepat bilang..! Apa yang dirasakan kontol lu sekarang..!?”
Tanya Yanti di sela-sela kesibukannya mengisapi penis gua.
"Hehe biasa aja.. nggak ada yang spesial.." pancing gue untuk membangkitkan kemampuannya.
"Bangsat, bagaimana dengan ini..!?” Yanti langsung mengisap kuat penis gue dan melepaskannya.
Kedengaran bunyi PLOP..!! Diisap kuat lagi sambil disedot-sedot di dalam mulutnya..!
Ya ampun.. ini gua nggak tahan. Dia pintar sekali..!!
"Arrhh..!!" Cuman itu yang bisa keluar dari mulut gue. Tangan gue meremas rambutnya..
"Kalau yang ini bagaimana..?" Dilepaskannya isapannya..
Lalu dikocoknya batang gue dengan lihai.. sambil mengisap testis gue ganas.
"Agghh..!!" Kembali cuma kata itu yang dapat keluar dari mulut gue.
"Bagaimana dengan yang ini..!?” Ucapnya sambil tetap mengocok batang gue dan mengisap puting gue.
Gue sangat sensitif dengan puting dada.
Perlu diketaui.. semua percakapan kami dengan menggunakan bahasa mandarin –Chinese..–
Tapi di sini gue terjemahkan dalam bahasa Indonesia.. –Yahh.. tentu supaya pembaca mengerti..–
"Ampun Yan.. jangan yang itu.. uggh..!!" Yanti terus mengocok batangku, sambil mengisapnya dengan lihai.
Gue merasakan sperma gue berdesakan akan keluar. "Yan.. cepat Yan.. dikit lagi gue dah mau muncrat.. plzz.."
"Oh ya.. mau keluar ya..? Elo mau keluar di mana.. di tangan gue ato di mulut gue.. hmm..?" Goda Yanti lagi.
"Mulut lu Yan.. mulut..!! Gue pengen muncrat di mulut loe.."
"Oh ya.. boleh.. boleh.." kata Yanti seraya memperlambat kocokkannya.
Dia ingin menggoda ku, membuat gue memohon-mohon padanya.
"Cepat Yan.. jangan lambat gitu.. plzz.."
"Mau keluar ya..? Kaciaan.. nggak deh.. kalo mau keluar, elo bayar gue dulu.. elo harus anggap gue tuh Pelacur..
Gue tuh pelacur.. tau nggak..? 1 juta..!
Elo boleh muncrat di mulut gue. Gue telan mani loe sampe kering.. mau nggak..!?" Goda Yanti lagi..
Bangsat nih anak..!! Pikir gue. Soalnya kalo gue janji.. bener-bener gue harus kasih 1 juta buat dia.
Tapi desakan untuk muncrat udah nggak tertahankan..
"Anjing lo.. Bangsat.. pelacur..!! Keluarkan gue..! Keluarkan mani gue di mulut lu..!! Cepatt..!!"
Erangku sambil mendorong kepalanya dengan cepat.
Yanti tidak menunggu lama lagi.. tangan kanannya mengocok batang kemaluanku..
Slroppp.. clropp..!! Mulutnya segera menyedot kepala penisku.
Gerakannya sangat-sangat cepat.. Argghhhh.. gue bener-bener nggak tahan lagi..!!
"Anjing lo..!! Gue dah mau keluarr.. aaghh..!!" Gue tekan kepala Yanti dalam-dalam..
Sedetik itu.. cratt.. crett crett.. crett..!! Sperma gue dengan derasnya keluar berkali-kali di mulut Yanti.
Yanti agak kewalahan menghadapi banyakknya sperma gue.. sampai-sampai mengalir keluar dari mulutnya..
Yanti terus mengisap penis gue.. dan benar, tidak setetes pun yang tersisa.
Kemudian Yanti terduduk di lantai sambil memperhatikan gue yang sedang meregang menikmati sisa orgasme gue.
Dia memandang gue dengan pandangan mata yang aneh.. seolah-olah ikut merasakan apa yang gue rasakan..
Tiba-tiba dengan sangat tiba-tiba.. mungkin karena serunya permainan tadi..
kami tidak mengetahui ada sosok yang berdiri di atas tangga memperhatikan apa yang kami lakukan tadi.
JIMMY..! Temannya adik cowo Yanti yang kebetulan disuruh Herry mengambil barang yang ketinggalan di rumah..
berdiri menjublak tidak percaya atas apa yang dilihatnya.
Tangannya kuat meremas ujung tangga, dengan mulut yang terbuka.
Jimmy 23 tahun.. teman adik kandung Yanti, sedang berdiri memperhatikan kami.
Bak disambar kereta api.. Yanti sampai menjerit, dan dengan wajah pucat seperti kertas.
Sementara gue dengan gerak refleks kecepatan cahaya.. langsung menaikkan celana gue..! Syuutt..!!
Beres semuanya.. seperti tidak ada kejadian apa. Hanya saja Yanti tetap duduk didepan gue di lantai..
Pas di depan selangkangan gue.. dengan sisa sperma masih mengalir dari sela-sela mulutnya..
Dengan sekejap pula gue berpikir ..
Wah.. kesempatan mewujudkan fantasi sex kami bisa terwujud sekarang..
jika Jimmy diikutsertakan, sekalian dia jadi bisa tutup mulut.
Kalo dia ikut terlibat.. tentu dia nggak berani bilang ke orang lain, masa’ dia mau pacarnya tau..?
Jadi.. sekali tepuk 2 lalat sekalian.. hehe..
Gue merasa kalau ide ini terwujud.. Yanti tidak akan keberatan.. kami tau betul Jimmy ini orangnya bagaimana.
Tidak berandalan.. ganteng.. tubuhnya atletis, jauh lebih atletis dari tubuhku.
Dan yang paling penting, dapat dipercaya..!
"Ehm.. Jim, elo kok bisa masuk..?" Tanya Yanti mendahuluiku
"Ah..? Uhh.. eh.. nggak.. sorry.. gue nggak tau.. eh.. Herry kasih kunci rumah ke gue.
Dia nggak tau lu orang ada di rumah.. ehm.. ada barang ketinggalan.."
Sahut Jimmy gugup dengan wajah yang nggak kalah pucat.
"Jim, pliz jangan bilangin ke orang lain yach, pliz ya.." mohon Yanti.
"Nggak deh.. nggak bakal.. percaya deh.." sahut Jimmy cepat.
Gue segera kedipin mata ke Yanti, suruh dia pergi bentar.
Untung Yanti nggak banyak tanya, langsung ngeloyor ke kamar mandi.
Gue hampirin Jimmy. "Jim.. gue tau lu bisa dipercaya, lu mau nggak ikutan..?" Tanya gue langsung.
"Hah..? Ikut apa..?" Masih tanya Jimmy dengan wajah begonya.
Dalam hati gue happy banget, Jimmy ini ganteng.
"Kita ML bertiga mau nggak..? Gak pa pa kok, Yanti pasti mau. Kita sudah lama inginkan hal seperti ini.."
"Tapi loe harus janji.. ini hanya antara kita bertiga, dan ini cuman SEX, tidak melibatkan perasaan.." jelasku.
Singkatnya.. setelah segala perjanjian disetujui dan skenario telah dirancang. Jimmy akan pura-pura pergi.
Gue dan Yanti akan bercinta.. dan Jimmy harus muncul di tengah-tengah permainan.
Setelah Jimmy pura-pura pergi.. "Yan.. cepet dong.. yang tadi belom selesai..!!" Teriakku.
Yanti keluar dari kamar mandi.. "Jimmy dah pergi..? Dia bisa dipercaya..?" Tanya Yanti bertubi-tubi.
Gue tidak menjawab pertanyaannya.. langsung gue peluk dia sampai dia merapat ke dinding.
Tanpa basa basi, gue turunkan celana dan CD gue. "Andy.. gila loe ya..!? Gue masih syok.." protes Yanti.
"Diem aja loe bangsat. Isap kontol gue.. lanjutin yang tadi..!" Sahutku pura-pura garang..
sambil menekan pundaknya untuk jongkok mengisap penis gue.
Yanti mulai mengisap penis gue yang mulai keras. Tiba-tiba gue balikkan badan Yanti..
Kemudian langsung gue buka roknya dan CDnya.. Yanti dalam posisi menungging..
Lalu dengan kasar dan buru-buru gue tempelkan penis gue di bibir vaginanya yang sudah terbuka.
"Andy.. jangan dong, gue masih syok.. jang .. aahh..!!" Yanti belum sempat menyelesaikan kata-katanya.
Penis gue sudah menghujam dalam vaginanya. Gue nggak beri dia kesempatan.
Dengan memegang pinggulnya.. gue kocok dengan cepat penisku di dalam vaginanya.
"Aaghh.. bangsat lu.. suka-suka lu aja fuck gue..!" Erang Yanti.
Setelah merasa cukup.. gue cabut penisku, gue dorong Yanti ke sofa.. gue kangkangin dadanya..
sambil jejalkan penis gue ke mulutnya.. selagi Yanti menyedot penis gue..
gue ambil handuk yang tadi dah gue persiapkan untuk ngikat matanya.
"Andy.. kok..?" Protes Yanti.
"Stt.. nikmati aja.." sahutku cepat. Yanti yang masih bingung.. gue telungkupkan..
Kemudian gue masukkan dikit-dikit kemaluan gue ke dalam vaginanya.. masuk dikit, gue cabut lagi.. masuk cabut lagi..
"Arhh.. mau lu apa sehh..? Jangan gitu..!! Masukkin semuanya, bangsat..!! Hujam dalam-dalam..!!" Protes Yanti.
Pas.. saat itu Jimmy datang dengan senyap-senyap.
Gue tersenyum sambil tetap godain Yanti dengan penetrasi yang setengah-setengah..
"Masukkin dong Dy.. Plzz.." erang Yanti.. yang tidak tau Jimmy sudah didekat kami.
Segera gue kode Jimmy untuk gantiin posisi gue.. dia ngerti.. langsung buka pakaiannya sampai bugil.
Wow.. kemaluannya sudah tegang.. Hebat nih anak.. pikir gue..
Gue kode lagi Jimmy untuk basahkan kemaluannya.. supaya Yanti nggak curiga.
Jimmy pelan-pelan dengan senyap membasahi kemaluannya dengan ludahnya sendiri.
Hmm.. batang kemaluannya cukup besar.. setidaknya diameternya lebih besar dari punya gue.
"Dy.. cepat dongg.." pinta Yanti.. yang masih dalam keadaan tertutup matanya dan posisi membelakangi kami.
Segera dengan cepat kami berganti posisi.. dengan sangat senyap..
Jimmy langsung menempelkan penisnya di bibir vagina Yanti..
Gue di samping mereka tidak terlalu jauh.. melihat jelas.. sekarang pacar gue Yanti..
Orang yang paling gue cintai.. sebentar lagi kemaluannya akan dimasuki penis lain, selain penis gue.
Yanti masih perawan waktu pertamakali ML sama gue, dan cuman pernah ML sama gue saja..
Sekarang.. sesaat lagi.. dia akan merasakan penis yang kedua dalam hidupnya..
Perasaan gue campur aduk.. gairah yang meledak-ledak melihat keadaan itu.. cemburu, menyesal, senang..
Kayak gado-gado deh. Sekujur badan gue jadi dingin, gemetar..
Ketika melihat Jimmy mulai memegang pinggul Yanti..
dan mulai mengesek-gesek kepala penisnya di bibir vagina Yanti.
Dan sekarang.. slebbbb.. clebb.. mulai memasukkan kepala penisnya ke dalam vagina Yanti..
Gue sangat bergairah menyaksikan ini semua.. "Masukin Ndy.. plizz.. tunggu apa lagi..?
Gue dah lama nggak ngerasain sperma loe muncrat di vagina gue.. plizz.. shake gue.. plizz..!
Gue pelacur.. gue murahan.. entotin gue plizz.. gue.. aahh..!!"
Jerit Yanti yang belum menyelesaikan perkataan mesumnya..
Karena Jimmy sudah menghujam habis batangnya di dalam vagina Yanti.
"Ugghh.. gilaa..!! Dalam banget.. bangsat loe..! Kenapa kontol loe jadi .. ahh..!!"
Jerit Yanti lagi.. yang tidak sempat menyelesaikan kata-katanya..
Karena Jimmy dengan cepat mengocok penisnya di dalam kemaluan Yanti.
Gue bener hampir pingsan menyaksikan ini.
Yanti yang kucintai sedang merasakan penis yang kedua dalam hidupnya.
Dia sedang merasakan kenikmatan yang diberikan oleh orang lain..
Dan perasaan gue yang amburadul menyadari ada seorang pria yang sedang meraih kenikmatan..
dengan menggunakan tubuh pacar gue yang sangat gue cintai.
Kedua orang ini sedang merasakan kenikmatan yang sangat.
Jimmy terlihat sangat berusaha menahan erangannya.
Yanti menjadi sangat liar.. berteriak tanpa peduli apa yang terjadi..
"Anjing loe.. enak banget.. kontol loe gede banget..! Kontol loe tambah gede, tambah perkasa..
Bangsat loe.. kenapa jadi begini..? Shiitt..!! Kocok gue cepat..!! Kasari gue..!!" Ceracau Yanti nggak karuan.
Jimmy tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Langsung menampar pantat Yanti dengan keras.
Jlebb.. jlebb.. jlebb.. jlebb..! Dia menghujamkan kemaluannya dengan mantap dalam-dalam.
Tiba-tiba selagi mereka asik.. gue kode Jimmy untuk mundur, gue pengen ngerasain jepitan Yanti.
Jimmy mundur teratur, langsung gue gantiin. Jlebb..!! Gue hujam dalam penis gue yang agak menciut..
"Ahh.. kok.. kenapa.. kontol loe..!?"
Belum selesai perkataan Yanti.. penisku sudah membengkak kembali di dalam vagina Yanti.
Jlebb-jlebb-jlebb-jlebb-jlebhb-jlebb..!! Gue kocok terus dengan kasar dan dalam..!!
Mungkin karena sensasi yang begitu besar.. gue merasa sperma gue sudah di ujung-ujung mau muncrat.
Segera gue kode Jimmy untuk ambil alih.. Jlebb..! Jimmy kembali menghajar vagina Yanti..
Ini saatnya Yanti diberi kejutan pikir gue. Segera dengan senyap gue ke hadapan Yanti.
Pelan-pelan mengarahkan penisku yang sudah mau muncrat ke mulut Yanti.
Sementara Jimmy dengan cepatnya tetap mengocok batangnya di liang vagina Yanti.
Lalu dengan tiba-tiba gue pencet mulut Yanti..
Dan kemaluan gue yang sudah di hadapan Yanti langsung menyeruak masuk di mulutnya.
Yanti tersentak dan refleks membuka penutup matanya.. "Aahh.. loee.. kok..!?"
Yanti langsung melihat ke belakang.. mendapati Jimmy sedang menghujami liang vaginanya.
Dari parasnya gue tau Yanti sangat syok.. dia langsung melihat ke gue.. dan saat itu..
"ANJING.. loe.. kokk..!?" Belum sempat Yanti menyelesaikan perkataannya..
Cropph..! Mulutnya sudah dipenuhi oleh sperma gue yang muncrat dengan banyaknya.
Pada saat hampir bersamaan itu juga.. Jimmy sudah mau klimaks juga.
Dia dengan kasar membalikkan tubuh Yanti..
Dan tanpa basa basi memasukkan kemaluannya di vagina Yanti.. langsung mengocoknya dengan ganas.
Yanti yang masih belum menyadari apa yang sedang terjadi..
langsung menerima semprotan sperma Jimmy di dadanya.. sangat banyak.. dan sangat mengesankan.
Aahhh.. suatu peristiwa yang sangat dahsyat bagi gue.
Setelah segala ketegangan berlalu.. "Yan.. sorry deh.." kata gue lembut.
"Iya.. gue juga sorry.." timpal Jimmy. Yanti masih diem aja.. syoknya masih tertinggal.
"Gue jaga rahasia kok.. dan ini cuman kita bertiga yang tau. Suerr..! Gue juga nggak mau cewe gue tau.
Mati gue dibunuhnya.." ucap Jimmy penuh perasaan.
Gue kode Jimmy untuk berlalu.. Jimmy pun berlalu meninggalkan kami berdua.
"Yan.. udahlah.. elo jangan gini deh.. gue cuman mau wujudkan sensasi kita.
Gue jamin deh nggak ada yang berubah antara kita. Gue tetap cintai lu.. ga ada yang berubah.
Percayalah .. tadi cuman SEX. Anggap aja dia tuh vibrator.." jelasku panjang lebar.
Setelah diam lama.. Yanti menyahut.. "Gue marah nih..!"
"Plzz.. udah deh.. marah napa..?"
"Marah..! Karena elo napa nggak bilang dari awal..?
Supaya gue bisa lebih nikmatin kontol Jimmy yang gede.." ucap Yanti sambil tertawa.
CONTIECROTT..!!
---------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------------