Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kiss Muach..!!"

Bimabet
Klo inget nama guru wahyu, inget guru kimia ane pass sma :D
 
tinggal pak wahyu dan adiknya yg belum tewas..
oh memed jangan mati med.. tidakkk.
:aduh:
 
Hancurkan Vinsmoke
Jangan lupa si sanji med,, bos besar Vinsmoke
:pandaketawa:
 
Marathon ane baca cerita suhu
:jempol: suhu ceritanya lancrootkan suhu
:semangat: :semangat: :semangat:

:cendol: send biar suhu tambah :semangat: updatenya
 
Trit ini kagak boleh dibiarin tenggelam, kudu dipantengin terus :pandajahat:

Indehoy ditengah tengah konflik berdarah emang punya sensasi tersendiri hihihi
:konak:
 
Bimabet
Akhirnya






XoAw2gxj.jpg

Memed


8k1WFMQU.jpg

Kheysa


~o0o~


Pov: Memed




Antara sadar dan tidak ku dengar Kheisa memanggil-manggil namaku, terasa juga tangannya menepuk-nepuk dipipi kiri maupun kananku, dari suaranya sepertinya dia panik, entah lah, yang jelas pandanganku terasa mengabur, mata susah di buka secara lebar, badanku lemas, dada maupun perut terasa sakit dan perih. Kantuk mulai menyerang, rasanya aku ingin tidur, daamai sekali, pandanganku mulai gelap lalu hanya kesunyian yang kurasakan.



-----



"Apakah semua sudah berakhir....?





"Atau aku yang sudah berakhir...?





"Apakah iya ? aku sudah Mati...





"Kata orang, menjelang kematian akan merasa sakit...





"Kata orang, menjelang kematian akan teringat dengan keluarga...





"Akan teringat juga dengan semua perbuatan kita selama hidup...





"Baik itu buruk maupun perbuatan baik...





"heemmmm..! Semua sudah bermunculan di kepalaku...





"Bagaimana dengan kelanjutan hidup mami Ratih dan Widi...





"Bagaimana juga dengan Fitri...?





"Bagaimana....?





"Bagaimana dengan yang lainnya...?





"Viola, Kheisa, Sabrina...





"Apakah mereka akan baik-baik saja....?





"Apakah mereka tidak akan--





"Ah tidak!





"Aku tidak boleh mati...





"karna Wahyu...





"Iyah dia...




"Dia...




"Belum MATI....



o0o​

Pov : penulis




Di dalam keadaan Rogo sukmo masing-masing,Dua orang itu semakin larut dalam pertempurannya, yang satu pria paruh baya dan yang satu lagi seorang gadis cantik berbaju hijau, kekuatan mereka berdua ternyata seimbang, setiap kali si gadis melayangkan pukulan sakti lawannya ikut mengimbangi dengan melayangkan juga pukulan sakti, setiap kali si gadis membacakan mantra aneh, si lelaki juga membacakan mantra yang lebih aneh, Akhirnya dari pertarungan yang memakan waktu berjam-jam, tubuh mereka lah yang tidak kuat, terlihat di masing-masing raga mereka mulai bergoyang-goyang, di waktu tertentu juga dari mulut mereka mengeluarkan darah.

Sabrina dengan tongkat di tangannya, bersandar agar tidak limbung atau badannya jatuh tersungkur, si lelaki tua yang menjadi lawannya juga sama, dengan tertatih dia mendekati pohon untuk Bersandar menyangga tubuhnya.

Mereka lalu bersila kembali, memejamkan mata dan melakukan Rogo sukmo untuk kedua kalinya.

Sabrina mengeluarkan cahaya hijau, lelaki yang menjadi lawannya mengeluarkan cahaya kuning, cahaya itu lalu keluar dan bersatu, saling tabrak menabrak dan saling memakan cahaya dari lawannya.

Jika di lihat dengan mata batin, sebetulnya terlihat seorang wanita berdiri dengan tongkat kepala ular yaitu sabrina, dan lelaki tua membawa pedang Mandau, biasa di sebut ki Ampuh, Sabrina mengenalnya, Ki Ampuh ini juga bukan dukun biasa, dia dukun yang cukup terkenal berasal dari Kalimantan.

Ilmu mistis ki Ampuh tidak bisa dianggap enteng, dia memeliki banyak ilmu dan mantra-mantra aneh, jika saja yang menghadapinya bukan Sabrina, pasti sudah dari tadi lawan Ki Ampuh sudah mati menemui ajalnya.

Sabrina yang tengah berdiri membaca mantra mengeluarkan peliharaannya, yaitu 5 Harimau Putih, bukan harimau sembarang Harimau, Harimau ini adalah penjaga turun temurun keluarga Sabrina, Ki Ampuh terperanjat, dia seperti tidak percaya,yah, namanya dunia mistis, tidak bisa difikirkan oleh logika, Ki Ampuh yang sadarpun bersiap, dia lalu membacakan mantra pada pedang Mandaunya, mandau itupun terbang menyerang mengarah kelima harimau putih.

Sabrina tidak tinggal diam, dia membaca mantra lagi, lalu melemparkan tongkat di tangannya, tongkat itu berubah menjadi ular besar, lalu menyerang Ki Ampuh, Ki Ampuh melompat, lalu melemparkan kain sarung menutupi ular jelmaan tongkat Sabrina, ternyata kain sarung itu sudah di mantrai, ular itu tertutup sarung dan kembali menjadi tongkat, Ki Ampuh tertawa senang, terbahak-bahak, merasa menang hingga lupa bahwa dia sedang menghadapi 5 harimau putih.

Di saat lengah itulah salah satu Harimau putih mendekati Ki Ampuh lalu menyerang, menerkam dengan kuku tajamnya ke arah Ki Ampuh, sontak saja ki Ampuh terkejut dan terkena kuku Harimau, kuku itu menancap pada ke dua punggung ki Ampuh, melesak dalam, menimbulkan luka, darahpun mengucur di raga Ki Ampuh, Ki Ampuh menjerit, mantra pada pedang Mandaunya terlepas, mandau itu jatuh ke tanah, sedangkan 4 ekor Harimau putih yang kehilangan lawan, berganti target menyerang Ki Ampuh yang masih terkena terkaman Harimau Putih lainnya, suasana jadi tidak mendukung, tubuh ki Ampuh pun di cabik-cabiknya, selang beberapa menit, tubuh itu sudah penuh luka cakaran, lalu menghilang, pertanda bahwa ajalnya sudah menjemput alias mati.

Sabrina tersenyum, memberi hormat kepada 5 Harimau Putih, lalu memungut tongkatnya dan mengakhiri rogo sukmo.

Saat membuka mata, Sabrina mendapati Viola sudah berada di depannya, dari raut mukanya, Sabrina tahu bahwa gadis di depannya sangat khawatir terhadap dirinya, Sabrina mengusap darah yang menetes di sela-sela bibirnya, lalu tersenyum.

Di ceritakannya oleh Viola bahwa Memed dan yang lain sudah menyerang organisasi Vinsmoke, sambil memberikan air mineral yang Kebetulan tadi di kasih oleh Memed, Viola menepuk-nepuk bagian tubuhnya karna memang banyak nyamuk, Sabrina mengulurkan tangan menerima, dia membuka tutupnya lalu meminum.

Merasa tugasnya selesai, Viola mengajak Sabrina untuk menyusul Memed dkk, tak lupa juga mengajak Bu Maiya yang sedang teler, habis di hajar oleh Pak Karyo dan Mang Asep.



------​




Di tempat lain, dengan di temani pak karyo dan Mang Asep, dido bagaikan malaikat pencabut nyawa, formasinya sangat sederhana, dido berjalan di depan, pak Karyo dan Mang asep mengikuti di kiri dan kanannya.

Setiap kali anggota Vinsmoke menyerang, dido hanya menangkis dan membuatnya terjatuh, terjerembab, menyusul di belakangnya pak Karyo dan Mang Asep yang siap membereskan, pemukul besar seperti pemukul bola kasti melekat di masing-masing tangan pak karyo dan Mang Asep.

"Bag-bug-bag-bug-bag-bug"..

Terdengar suara-suara pukulan di belakang dido, dido hanya tersenyum dan terus bergerak maju, makin masuk kedalam menyusuri ruangan.


Ruangan yang di masuki dido adalah ruangan yang berfungsi sebagai gudang, yang ternyata menjadi tempat penyimpanan obat-obatan terlarang ( Narkoba), sedikitnya di dalam ruangan utama 20 orang sedang mengecek obat-obatan itu, sepertinya di ruangan utama ini tidak mendengar keributan yang terjadi diluar, padahal jika saja mereka keluar, mereka akan mendapati anggota Vinsmoke yang lainnya sudah tergeletak di sana-sani.

Dido bergerak mendekati 20 orang itu, dia maju dan memukuli orang yang masih mengecek dan sedang memakai, tentu saja menang, karna secara jasmani keadaan Dido sadar-sesadarnya, sedangkan orang-orang itu bisa di bilang kebanyakan sedang berhalusinasi.

Sebentar saja 20 orang itupun menyusul teman-temannya yang di luar, tergeletak dengan badan memar serta tulang patah-patah.

Setelah selesai dengan bangunan ini, Dido dkk keluar untuk memasuki bangunan yang lainnya, saat di pintu keluar, dia melihat Wahyu, Riko dan 2 orang di belakangnya berlari menuju mobil yang terparkir, terlihat juga di masing-masing tangan kanan mereka membawa koper, dan di tangan kiri berupa senjata Api.

Tak mau kehilangan musuh, Dido mengambil pemukul di tangan kanan mang Asep, kemudian melemparkan ke arah Wahyu dkk, salah satu orang yang berkaca mata terkena hantaman pemukul dido, dia mengaduh lalu tersungkur, Riko yang melihat keadaan, langsung menembakan pistolnya ke arah Dido, "Door".. Dido dkk secepat mungkin bersembunyi di tiang bangunan.

Beberapa menit yang terlewat, berhasil membuat Wahyu Dkk masuk ke mobil, mereka menghidupkan mobil lalu pergi meninggalkan Dido dkk, Mang Asep yang tanggap langsung mengambil senjata api dari salah satu orang-orang Vinsmoke yang kebetulan sudah mati, tapi masih memegang senjata api jenis Senapan, mang Asep langsung menembaki bagian belakang mobil, terutama kaca belakangnya, berharap peluru itu menembus kaca dan mengenai 4 orang petinggi Vinsmoke yang kabur, tapi harapannya menjadi kandas saat mendapati kenyataan bahwa peluru yang di tembakan tidak bisa memecahkan atau menembus kaca mobil.

Dido dkk kesal dan menyumpah-nyumpah, sampai melampiaskan kekesalannya pada mayat-mayat yang tergeletak, di tendanginya bahkan ada yang di injak-injak.



----


jUTn4yWy.jpg

Anissa



"Hallo...! Iyah...! Terus...! O.k..! Biar gue yang tanganin.

Suara itu memecahkan suara keheningan malam, suara yang khas, yang hanya di miliki gadis cantik bernama Anissa. Salah satu jagoan sekolah yang tergabung dalam Siswa elits, berumur 17 tahun, yang juga merupakan salah satu pelayan Viola Renata.

Saat ini Anissa sedang menyerang Vinsmoke dari sisi timur, dia merupakan anggota satu-satunya yang pandai menembak jarak jauh, bisa di katakan Sniper lah.

Terlihat juga di sisi-sisinya sebuah padang rumput, karna tempat Anissa membidik merupakan sebuah pegunungan, yang lumayan jauh dari bangunan Vinsmoke, tapi merupakan tempat yang strategis.

Dengan mata meneropong kesana-sini mencari keberadaan mobil yang dimaksud, Anissa terlihat memperhatikan juga sekitarnya, mana tahu ada musuh.

Menurut informasi yang didapat dari Dido, Anissa paling tidak harus membidik ban mobil, karna mobil yang di pakai Wahyu Dkk, adalah mobil mahal anti peluru.

Tanpa mengetahui keberadaan musuh, Wahyu dkk melajukan mobilnya ke arah Timur, Wahyu mencoba melarikan diri kekota sebelah, di kepalanya sudah terbersit rencana-rencana, dari mulai menginap dan siap terbang ke jepang.

Setelah melaju hingga meninggalkan bangunan Vinsmoke sejauh 4 km, tiba-tiba ban mobil depan Wahyu kempes disusul ban belakang sebelah kanan juga, membuat Wahyu, Riko beserta 2 anak buahnya yang merupakan dewan elits penasaran, Sanji yang mendapat julukan Heacker pun turun untuk mengecek, tapi itulah yang di inginkan Anissa, dengan tenang Anissa pun menembakkan Hecatenya ke arah Sanji, walaupun jaraknya 2 km, tapi bisa di acungkan jempol kepada Anissa, karna 2 peluru berturut-turut sukses menembus jantung dan kepala Sanji, tak ampun lagi, begitu keluar, Sanji langsung memegangi dada lalu kepalanya, setelah itu tubuh Sanji ambruk dan tak bernyawa.

Mendapati rekannya tidak masuk ke mobil, membuat Andi yang di juluki Bomber ( perakit bom) turun untuk melihat rekannya, dia keluar dan begitu juga seperti Sanji, Andi langsung Shock, matanya melotot, membulat lebar, berikutnya Andipun mati, menyusul Sanji ke alam baka.

Semula Riko ingin turun, namun insting Wahyu sangat kuat, hingga dia menyuruh Riko untuk turun dengan pelan dan mengecek dari sisi kiri, memutar kebelakang secara merayap, usul Wahyu pun di terima, untung saja mengikuti usul kakaknya, kalau tidak nasibnya akan mengikuti 2 orang rekannya, Riko mendapati 2 orang rekannya tergeletak, dia merasa curiga, lalu mengambil kayu untuk mengguncang-guncangkan tubuh Andi maupun Sanji, tidak bergerak dan tidak mendengar suara nafasnya, mendapat temuan itu, Riko melaporkan apa yang dia lihat kepada Wahyu.

Wahyu dan Riko berembuk, kemudian mereka keluar dari mobil, mereka sepakat kabur dengan cara menelusuri hutan di sebelah kiri jalan, turun secara pelan dan merayap mereka berhasil mendekati sisi hutan, mereka senang, kemudian bangkit berdiri dan lari.

Anissa bukan saja tidak melihat Riko saat merayap dan mendekati tubuh Sanji ataupun Andi, tapi posisinya saat itu tidak tepat, sangat sulit buat Anissa untuk menembak.

Di saat Riko dan Wahyu kabur ke hutanpun, Anissa melihatnya, namun Anissa ragu untuk menembak, karna masih terhalang oleh mobil, Anissa merasa kesal dan hanya menghela nafas.

"Hallo..! Dido...! Sorry gue gagal...! Target tinggal 2 orang lagi..! Mereka kabur lewat hutan sebrang jalan sebelah kiri ke arah barat.



o0o​



Aku terbangun di sebuah rumah sakit, terlihat atap yang putih, ruangan yang juga bercat putih, serta menempelnya selang infust di bagian tubuhku, di sebelahku tertidur Viola, kepala menunduk, tangannya memegang tanganku, di dalam kamar mandi terdengar juga suara gemericiknya air, sepertinya ada yang sedang cuci muka.

"Krieeekkk..."

Pintu kamar mandi terbuka, mucul sosok Kheisa yang masih menguap-nguap sedang mengantuk, berjalan kearahku, menggaruk-garuk kepalanya, kemudian menoleh kepadaku.

Dia kaget, mengucek-ngucek matanya, setelah itu terlihat di mukanya kegembiraan yang luar biasa, senyumnya sumringah dan membangunkan Viola yang berada di sebelahku.

"Vio! Vio ! Cepet bangun...! Memed udah sadar tuh...!", ucap Kheisa pada Viola.

Viola yang malas-malasan, mungkin masih mengantuk, akhirnya membuka mata, "Hoooaaaaahhh"...apaan sih Khei...?", tanyanya berusaha bangun karna mendengar suara cempreng kheisa.

"Itutuh...! Memed udah siuman...!",ucap Kheisa.

begitulah yang terjadi pagi ini, kurang lebih sudah 3 hari aku di rawat di rumah sakit, badan masih terasa lemas, tapi dengan sabar Viola menyuapiku bubur, membuat staminaku 50% sudah kembali, aku mulai bisa menggerak-gerakkan bagian tubuhku.

dokter juga datang mengecek keadaanku, pertama-tama mengecek jantung, setelah itu luka bekas operasi, lalu terakhir mengecek tensi darah, dari pemeriksaannya dokter menyimpulkan bahwa aku besok sudah boleh pulang.


-----​

Beberapa jam kemudian


"Huft sukurlah kalian gak papa...! Eh..! Tapi gimana dengan..?", tanyaku pada Viola dan Kheisa.

"Ma'af Wahyu dan Riko berhasil lolos...!", Ucap Kheisa. "Setelah kamu pingsan, aku langsung bawa kamu ke Rumah Sakit...!"

"Eh..! Jangan gerak dulu...! Kata dokter kamu gak boleh banyak gerak karna habis operasi...!", Ucap Viola memperingatkanku.


"Emm, gak papa kok! Capek tiduran terus! Aku cuma mau nyandar aja...!", jawabku." Terus gimana dengan orang-orang di rumahku! Apa mereka tahu kalo aku di RS...!",

"Tahu kok...! Anu! masalah Wahyu sama Riko...? Katanya kamu gak usah fikirin..! Udah ada yang ngurus...!", jawab dido memotong.

"Eh! Lu Do! Makasih ya atas bantuannya waktu itu...!", ucapku yang melihat dia datang dan membuka pintu.

"Ah lu gak usah sungkan gitu bro...! Kita kan temen satu sekolah..! Walaupun sebenernya gue terpaksa sih...!", jawab Dido.

Hemm...! Nyesek, keliatan banget kalo gak ikhlas.

"Gimana kabarnya Med! Udah baikan...?",ucap dido lagi, meletakan buah-buhan dan sambil meyalami.

"Yah...! Seperti yang lu lihat lah Do...!",

"Kalo gue jadi lu sih mending sakit terus! Secara yang nunggu cewek-cewek cakep..! Lu gak tau kan waktu lu pingsan...! Beeeuuuh..! Mereka pada gantian jagain lu...! Hari pertama ada Widi sama Fitri! Hari ke Dua ada Bu Maiya sama Anissa! Dan hari 3 tuh tinggal 2 orang yang lu lihat...! Ada sih cewek satu lagi...! Cuaantik! Sukanya pake kebaya..! Eh itu temen lu ya...! Boleh gak..!", Ucap Dido panjang lebar sambil menaikan alis mata sebelah kirinya.

"Apaan...!", tanyaku.

"Ituh...! Anu-anu...!", Ucap dido mendekatkat kedua jari telunjuknya, memberi isyarat pdkt lah istilah Jaman sekarang.

Viola, Kheisa yang mendengar dan memperhatikan hanya senyum-senyum saja, aku yang melihat kondisi agak lucu dan kikuk mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Eh! Katanya si Wahyu ama Riko ada yang ngurus...! Boleh tau siapa...?", tanyaku pada dido

"Kan itu jatah lu med...!" , Jawabnya.

"Maksudnya...! Masih gak ngerti gue...!", tanyaku lagi.

"Bentar...! Yang jelasin bentar lagi nyampek...! Mungkin masih di perjalanan...!", jawab dido sambil memperhatikan jam yang melekat di tangan kirinya.

Benar juga tak lama kemudian muncul sosok cewek cantik mengenakan kebaya hijau, tangan kanan menggendong tas, tangan kiri membawa sesuatu, kalian tau apa yang ada di tangan kirinya, itulah jawaban dari pertanyaanku tadi.

Dua buah boneka, terpampang di masing-masing mukanya foto Wahyu dan Riko, tak lupa juga wanita cantik kebaya hijau, yang kita kenal bernama Sabrina memberiku lengkap Dengan sebuah paku, tujuannya satu, untuk menusuk-nusuk boneka itu, tapi nanti saat aku sudah pulang ke rumah.

Kini hatiku lega, beberapa permasalahan besar sudah bisa dianggap selesai, tinggal kepala gue aja, maksudnya yang bawah, kayaknya udah minta jatah.

"Hemmm..."

Fikiran jahat mulai bermunculan, apakah yang akan terjadi pada diri gue, nantikan kelanjutannya di Side Story, terimakasih sudah setia membaca dan menyimak, jika ada kurang-kurangnya saya sebagai Ts memohon ma'af sekecil-sekecilnya.

Salam semangat

Forum semprot.


TAMAT
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd