Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Kembali di Jakarta, beberapa hari setelah kejadian di villa itu, Verena tampak canggung jika bertemu Aaron. Maklum, selama ini ia selalu mempertahankan reputasinya sebagai gadis yang pintar dan alim di sekolahnya, namun di kampus ini, sebagai mahasiswa baru, reputasi itu telah hancur. Setidaknya di mata Aaron, seniornya itu. Ia selalu berusaha menghindar setiap bertemu Aaron, namun ia harus mengakui bahwa diam2 ia juga menikmati apa yang terjadi pada malam itu. Terkadang, Verena teringat akan kejadian itu dan awalnya menitikkan air mata, namun rasa nikmat yang ia alami tidak bisa ia lupakan begitu saja. Tak jarang ia bermasturbasi di kost nya karena tak kuasa menahan keinginan untuk menikmati kembali apa yang ia lakukan bersama Aaron pada waktu itu.
Aaron pun demikian, ia sering teringat akan kejadian itu dan bahkan sering melihat kembali video yang ia ambil tanpa sepengetahuan Verena itu, dimana Verena bermasturbasi telanjang bulat dibawah pengaruh alkohol.. ia pun telah bercerita kepada Bagas, yang kebetulan juga teman satu kost nya, akan apa yang ia lakukan bersama Verena di malam itu. Bagas pun telah melihat dan menyimpan video masturbasi Verena yang telah ia terima dari Aaron di hape nya.

“Lu gak pengen gituan lagi sama Verena?” tanya Bagas suatu hari kepada Aaron.

“Ya pengen lah...” jawab Aaron.

“Ajak dia ke kost an kita aja, siapa tau bisa hehe. Kalo dia dateng, gue boleh dong dapet bagian?” ujar Bagas.

“Tapi gimana yah caranya? Kasih minum wine lagi?” Aaron berpikir.

“Gini aja, kita udh mau lulus, bentar lagi juga bakal lepas jabatan di UKM kan? Lu janjiin Verena posisi jadi ketua aja. Pakai alasan prestasi dia di SMA dulu.. jadi gak usah pakai pemilihan. Tapi sayaratnya, dia harus mau kita ‘pake’ dulu hehe. Gimana?!” usul Bagas.

“Hmmm, boleh juga ide lu. Gue wa Verena yah!” Aaron tampak antusias.
Ting.... notifikasi di hape Verena berbunyi. Ada sebuah pesan dari Aaron.

“Ver, besok malam ada waktu? Aku mau ngomong nih..”

“Hallo kak Aaron! Iya, bisa... soal apa ya kak?”

“Soal kepengurusan UKM kita semester depan. Kakak kayanya mau angkat kamu jadi ketua”

“Hah, yang betul kak? Bukannya harus ada pemilihan?”

“Prestasi kamu di SMA yang kamu ceritakan waktu itu udah cukup buat meyakinkan aku kok bahwa kamu pantas untuk jadi ketua”

“Wow, terima kasih kak! Ini bakal bagus buat CV aku, dan bakal ngebantu aku banget buat beasiswa!”

“Iya aku tau hehe. Tapi tolong siapkan dokumen2 sebagai bukti atas prestasi kamu itu ya. Besok bisa datang ke kost ku jam 8 malam?”

“Bisa kak! Sampai besok ya kak!”
Verena tampak senang dan bahagia. Akhirnya posisi sebagai ketua UKM yang ia idamkan dapat ia capai tanpa harus melalui pemilihan sekalipun. Ia tak sabar menunggu hari esok... namun Verena juga tidak tahu bahwa besok malam juga akan menjadi malam tak terlupakan baginya..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Tok tok tok

Pintu rumah kost yang dihuni Aaron dan Bagas diketuk dari luar, tepat jam 8 malam. Bagas membuka pintu, tampak Verena berdiri didepan pintu dengan mengenakan kaos berwarna hitam dibalut rompi dan celana jeans biru yang cukup ketat dan memperlihatkan lekuk tubuhnya.
“Eh Verena udah dateng. Yuk masuk!” Bagas mempersilakan Verena memasuki rumah kost mereka.

“Hai kak Bagas, hai kak Aaron!” sapa Verena kepada keduanya. Sekali lagi, Verena tampak canggung bertemu dengan Aaron karena masih teringat akan kejadian di villa itu. Namun posisi ketua UKM yang ia idamkan membuatnya memberanikan diri untuk bertemu Aaron dan Bagas pada malam itu.
Mereka bertiga berbincang2, dan setelah Aaron melihat seluruh dokumen yang diberikan Verena, ia pun berkata

“Oke.. kamu mulai semester depan bisa ambil alih fungsi ketua dari aku ya. Nanti wakilnya untuk menggantikan Bagas, baru akan kita tetapkan lewat pemilihan!”

“Waaah, terima kasih banget kak!” ujar Verena senang.

“Tapi... masih ada satu syarat lagi...” ujar Aaron.

“Apa itu kak?”

“Kamu harus lakukan apa yang kamu lakukan sama aku di villa waktu itu... sekarang ya..!”

“Eeeehh eeemmmm kak... eehh ituu....” Verena kaget, mendadak mukanya memerah sambil melirik ke arah Bagas.

“Gak papa Ver aku udah tau kok soal itu!” ujar Bagas seolah menenangkan Verena. Bagas pun menunjukkan video masturbasi Verena dati hape nya, yang membuat Verena tersentak kaget..

“Haaahh?!!! Kak Aaron!!! Kak Aaron rekam aku diem2 malam itu??!”

“Hehe iya... abis kamu seksi banget deh Ver masturbasi telanjang gitu, apalagi waktu itu kamu lagi mabok... aku kepingin gitu lagi dong!” ujar Aaron mulai tampak bernafsu.

“Ih kakak gak sopan! Kurang ajar! Aku gak mau ah!!” Verena tampak kesal dan merasa dipermainkan.

“Alaah nggak usah sok suci kamu, waktu itu kamu juga suka kan? Sampe desah2 keenakan ya kan??!” ujar Aaron kembali. Bagas pun kembali memutar video Verena bermasturbasi dimana terlihat Verena sedang menggesek2 vaginanya yang basah dan meremas2 payudaranya sambil mendesah “aaaah aaaah mmmhh oohhh aaaah aaaahh....!”

Verena merasa sangat malu dan dilecehkan.. “Tapi malam itu kan aku mabok kak, itu bukan keinginan aku!!”

“Tapi enak kan?? Tuh buktinya kamu sampe bisa colmek kaya gitu? Hahaha” ujar Bagas..

“Ya udah... terserah. Kalau kamu gak mau, ya kamu gak bisa jadi ketua UKM... dan....” ujar Aaron.

“Dan apa kak?!” ujar Verena kesal.

“Dan video kamu ini bakal aku sebar ke seluruh teman cowo angkatan kamu! Hahahaha...” Aaron mulai mengancam Verena.

“Jangaaan!! Please kak jangaaann...!” mohon Verena.

“Kamu gak mau reputasi kamu rusak kan? Kalau perlu kita sebarin video ini ke temen2 SMA mu juga loh....” ancam Bagas.

“Jangan kak, please jangan!!” Verena mulai ketakutan.

“Ya udah, terserah. Mau video masturbasi telanjang kamu dilihat semua cowo2 temenmu, atau sekarang kamu ikuti kemauan kita dan videomu tetap aman?” ujar Aaron makin bernafsu.

“Hmm.. eeh... okeee deh kak. Tapi...” Verena merasa ragu karena ada 2 kakak kelasnya di rumah itu, Aaron dan Bagas..
Namun sebelum Verena sempat mengucapkan apa2 lagi, Aaron telah mendorong Verena hingga terduduk di sofa, dan mulai menciumi Verena dengan nafsu, dimulai dari pipinya, lehernya, dan kemudian mulutnya... Verena yang awalnya menolak dan ingin melawan, kembali teringat akan nikmatnya pergumulan mereka beberapa saat lalu di villa di puncak, dan lama kelamaan mulai menikmati cumbuan Aaron itu.
“Mmmmuaaah mmmuuaah mmmhh cuuppp cuupppp” suara bibir Aaron dan Verena yang saling mengulum satu sama lain, mambuat Bagas pun tak sabar ingin menikmati tubuh adik kelasnya yang berusia 18 tahun itu. Tanpa disadari Verena, Bagas pun diam2 menyalakan video kamera di hape nya dan diam2 merekam semuanya dari sudut ruangan.
Percumbuan Aaron dan Verena semakin menanas, Verena mulai berkeringat dan Aaron pun melepaskan rompi dari tubuh Verena dan menjatuhkannya di lantai. Kini tinggal kaos tanktop berwarna hitam yang membalut tubuh Verena. Aaron menciumi bibir serta leher Verena dengan penuh nafsu, sambil tangannya meremas2 payudara Verena dari luar tanktop nya.
Mmmuuuaaah mmmuuaaah cupppp cuppp slrrrpppttt. Terdengar bibir dan lidah Verena dan Aaron saling beradu, bertukar air liur penuh nafsu. Aaron pun memberikan isyarat kepada Bagas untuk mendekat, dan tanpa ragu Bagas mengambil posisi berlutut di depan kaki Verena yang terkulai di atas sofa. Bagas pun meraih kancing celana jeans Verena, membuka kaitannya dan menurunkan resletingnya. Terlihatlah celana dalam Verena yang berwarna putih, membuat Bagas semakin tak sabar ingin ikut menikmati apa yang telah dirasakan Aaron sebelumnya. Ia pun menarik celana jeans Verena, memelorotkannya hingga terlepas sepenuhnya, meninggalkan Verena yang tengah dicumbu oleh Aaron, hanya mengenakan tanktop hitam dan celana dalam putih. Sungguh pemandangan yang menggiurkan..
“Eeh kak Bagas.... eeehh...” Verena tampak sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Bagas. Namun tak lama, karena Aaron berhasil mengulum kembali bibir Verena dengan ciumannya, dan membuat Verena kembali menikmati percumbuan itu. Bagas pun kemudian mulai melebarkan kedua kaki Verena dan mulai mengelus2 pahanya.. tak lupa Bagas sekaligus menciumi kedua kaki Verena, mulai dari lutut, paha bagian dalam, hingga mendekati selangkagan Verena yang masih terbalut celana dalam katun tipis berwarna putih itu. Nampaknya Verena mulai sangat terangsang dan mulai menikmati apa yang dilakukan Bagas dengan pahanya, tanpa sadar ia mengangkangkan kedua kakinya lebih lebar lagi, membuat Bagas kini dapat dengan leluasa mengendus celana dalamnya.
“Mmmhhh mmmhhh wangi banget memek mu Ver!” ujar Bagas seraya menciumi celana dalam Verena sambil mengelus pahanya.

“Mmmhhh oooohhh uuuhhh mmmhhhh!” Verena mulai mendesah kenikmatan, menerima rangsangan baik dari tangan Aaron yang meremas payudaranya maupun bibir Bagas yang menciumi paha dan selangkangannya. Aaron pun melepaskan tanktop Verena dan hanya menyisakan beha berwarna putih. Merasa sudah terlalu bernafsu, Aaron pun membuka kaitan beha Verena dan membuka beha itu serta menjatuhkannya ke lantai.
“Aaanjiirrr!! Bagus banget toket mu Ver!” ujar Bagas yang selama ini hanya bisa menikmati payudara Verena dari video. Namun segera kedua payudara Verena yang berukuran mungil namun berisi itu diremas kembali oleh Aaron sambil terus menciumi bibirnya...

“Mmmmuuaahh cuuppp cuuupp cuupp aaaaahh aaaahh!” desah Aaron dan Verena berbarengan.

Tanpa mau ketinggalan, Bagas kemudian meraih pinggiran celana dalam Verena dan seeetttttt, ia memelorotkan celana dalam Verena dan melepaskannya sehingga Verena kini dalam keadaan telanjang bulat, didepan kedua kakak kelasnya yang menikmati tubuhnya itu..
“Anjiiiiirrr memeknya bagus banget!!” ujar Bagas yang baru pertama kali melihat vagina Verena yang bersih dan ditumbuhi bulu2 halus. Tampak cairan vagina mulai membasahi bibir vagina Verena tanda ia mulai terangsang..
Verena secara refleks tampak berusaha menutupi vaginanya dengan tangannya, namun disaat bersamaan, Aaron menanggalkan seluruh pakaiannya juga dan perhatian Verena tertuju kepada penis Aaron yang besar itu... ooooh penis yang selama ini ia impikan, yang telah menggesek2 vaginanya hingga ia mencapai orgasme di villa itu. Aaron pun mengarahkan penisnya menuju dada Verena dan mulai menggesek2 penisnya di sela2 payudara Verena....

“Aaaaah aaaaaaah ooohhhh iyaaaa enaaak!” Aaron mendesah kenikmatan.

Sementara Bagas kembali mengangkangkan kedua kaki Verena dan kini dengan leluasa menjilati vagina Verena yang telah basah itu sambil sesekali memainkan klitoris Verena.

“Aaaaaaah aaaaaah mmmmhhh oooohhh iyaaaa kak Bagaaas... aaaah aaaah enaaakk!” Tampaknya Verena kini telah dilanda nafsu seksual yang tinggi sehingga lupa bahwa ia sedang dinikmati oleh kedua kakak kelasnya itu...
Tiba2 Aaron mengambil posisi berlutut di atas sofa tepat di samping Verena dan mengarahkan penis tegangnya ke mulut Verena... tanpa bicara, Verena mengerti apa maksud Aaron dan ia pun mengulum penis Aaron yang cukup besar itu didalam mulutnya, sementara Aaron memaju mundurkan penisnya didalam mulut Verena.
“Aaaaaah aaaaaah aaaaah iyaaaa aaaaahhh ternyata Verena bisa nyepong enak juga... aaaah aaaaah!” Aaron mengerang keenakan. Verena yang baru pertama kali merasakan penis didalam mulutnya pun tak bisa berkata apa2, namun mendadak ia merasakan remasan tangan Bagas di kedua payudaranya, sementara vaginanya tetap dijilati oleh Bagas..

“Sssllrlrpppttt. Mmmmmhh mmmmhhh ooohhh mmmmhhh sssllrrppptt mmmhhh mmmhhhhh” desah Verena kenikmatan sambil terus mengulum penis Aaron.
Kejadian itu berlangsung sekitar 10 menit, sampai ketika Aaron memberi isyarat kepada Bagas untuk bertukar posisi. Bagas pun kini menanggalkan seluruh pakaiannya sehingga mereka bertiga dalam keadaan telanjang bulat. Bagas mengambil posisi berlutit diatas sofa. Penis Bagas yang tak kalah besar dengan milik Aaron pun kini mengisi rongga mulut Verena dan Bagas memaju mundurkan penisnya didalam mulut Verena. Kedua tangan Bagas memeluk leher Verena untuk memastikan bahwa penisnya tidak terlepas dari mulut Verena.
“Aaaaaahh aaaaaah aaaaaaaah gilaaaa enaaak bangeetttt aaaah aaaah Verenaaa!” Bagas merintih kenikmatan. Penisnya terasa basah dan hangat oleh air liur Verena. Aaron yang kini mengambil posisi didepan kaki Verena, kembali mengangkangkan kedua kaki Verena selebar2nya. Melihat vagina Verena yang telah basah dilumuri oleh cairan Vagina berkat jilatan Bagas tadi, Aaron kini mengarahkan penis tegangnya ke arah liang vagina Verena dan mulai menggesek2 nya... semakin lama kaki Verena mengangkang semakin lebar hingga bibir vaginanya terbuka, Aaron pun kemudian mulai memasukkan kepala penisnya kedalam vagina Verena dan mulai memaju mundurkan pinggulnya.

“Mmmhhh mmmhhh mmmhhh ooohhhh slllrrrpppttt mmmhhh ooohhh” desah Verena kenikmatan sambil terus mengulum penis Bagas di mulutnya.
Kaki Verena yang mengangkang lebar, ditambah basahnya vagina Verena serta gesekan maju mundur kepala penis Aaron yang sangat tegang, membuat penis Aaron lambat laun semakin memasuki vagina Verena... kini Aaron dapat dengan leluasa memaju mundurkan setengah penisnya kedalam liang vagina Verena.. rasa nikmat menyelimuti keduanya. Namun, menyadari hal itu, Verena berusaha mencegah penis Aaron untuk menembus keperawanannya...
“Mmmmhhhh mmmhhh ooohh.. jaaa..nggaaann... mmmhhh mmhmhh oohhh.. jangann... masuk... mmmhhh ooohh ssrrllppptttt mmmhh mmhhh jangann... mmmhhhh!” Verena mendesah kenikmatan seraya berusaha mencegah penis Aaron masuk lebih dalam lagi, namun penis Bagas yang bergerak maju mundur di mulutnya membuatnya sulit berkata2....
Aaron semakin memperkuat gerakan penisnya dan.... blessssssss. Lambat namun pasti, akhirnya seluruh penis Aaron berhasil memasuki liang vagina Verena dan menembus keperawanannya...

“Aaaaaaaaaaaaa...!!” Verena setengah berteriak, merasakan sedikit rasa sakit menembus vaginanya, namun juga kenikmatan yang luar biasa. Bagas yang merasa tidak puas karena kenikmatannya sempat terhenti, kembali meraih kepala Verena, menarik rambutnya dan kembali memaju mundurkan penisnya didaam mulut Verena...
“Aaaaaaah aaaaaaah aaaaaah iyaaaa terusin Ver.... aaaah aaaaaah” ujar Bagas kenikmatan sambil mempercepat gerakan penisnya didalam mulut Verena.

Aaron pun kembali perlahan menggerakkan penisnya didalam vagina Verena, dan lambat laun terasa vagina Verena yang semakin rileks namun hangat dan licin. Aaron pun kembali mempercepat genjotan penisnya didalam liang vagina Verena sambil mengelus kedua paha Verena yang mengangkang lebar itu.

“Aaaaaah aaaaaah aaaaaaah iyaaa memek lu enaaaak banget Verenaaa!! Aaaah aaaaaaah aaaaaah aaaaah!” Aaron mengerang menikmati kenikmatan terbaik seumur hidupnya itu.

Payudara Verena yang mungil namun berisi tanpak bergoyang naik turun dengan hebat dikarenakan sodokan kedua penis kakak kelasnya ini di mulutnya dan di vaginanya. Aaron dan Bagas bergantian memainkan puting payudara Verena sambil menggenjot penis mereka di vagina dan mulut Verena, membuat Verena melupakan segalanya dan hanya menikmati sodokan penis kedua kakak kelasnya itu...
Tiba2... Bagas tak kuasa lagi menahan nikmatnya kehangatan mulut dan kuluman lidah Verena di penisnya itu dan.... croooooooootttttt crrroooooooottttt cccrooooottttt ccroooooootttt! “Aaaaaaaaaah aaaaaaah aaaaaaaah aaaaaaaah enaaaaakkkkk!!!” Bagas memuntahkan seluruh spermanya didalam mulut Verena, saking banyaknya sampai sperma tersebut tumpah membasahi bibir, dagu dan pipi Verena, menetes membasahi kedua payudara mungilnya... Bagas pun merasa puas dan terkulai lemas di samping Verena, sambil mengelus2 puting Verena. Sementara Aaron memperkuat genjotannya di dalam vagina Verena..tubuh Verena tampak bergoyang hebat diatas sofa..
“Aaaaaaahh aaaaaah aaaaaaah enak Ver... aaaaaaah aaaah aaaaaah!” desah Aaron

“Mmmhhh aaaaah aaaaaah mmmhhh oooohhh aaaaaah! desah Verena kenikmatan masih dengan sperma Bagas yang berceceran membasahi mulut, pipi dan payudaranya. Tiba2 Aaron pun tak kuasa menahan orgasmenya....

Ccrrrrooooooooootttt cccrooooooootttt crrrrooooooooottt cccrooooooooottt!! “Aaaaaaaaah aaaaaaaaaah Verenaaaaaa aaaaaaahhh enaaaak aaaaaaaahh!!” Semburan sperma yang sangat deras keluar dari penis Aaron mengisi seluruh liang vagina Verena yang mungil itu, saking mungilnya, sperma Aaron menetes mengalir keluar melalui bibir vagina Verena membasahi selangkangan serta menetes di atas sofa. Namun, ketika Aaron sedikit mengurangi genjotannya, tiba2 Verena menggoyangkan pinggulnya semakin cepat, memaju mundurkan vaginanya yang masih terisi oleh penis dan sperma Aaron itu... Aaron pun membalasnya dengan kembali menggenjot vagina Verena dengan cepat... tak lama kemudian....

Croooooooooootttt cccrrooooooootttt cccroooooott serrrrrrrrt seeeerrrrrr serrrrr. “Aaaaaaaaah aaaaaaaah aaaaaash aaaaaaaah aaaaaaaaahh!!” Verena mencapai orgasme yang luar biasa dihadapan kedua kakak kelasnya itu. Badannya mengejang, vaginanya berdenyut menjepit penis Aaron yang mengisi segala sudut di liang vaginanya... Setelah satu menit lamanya Verena merasakan orgasme, ia terkulai lemas. Aaron pun mencabut penisnya dari vagina Verena..
Kini mereka bertiga terkulai lemas diatas sofa dalam keadaan telanjang dan berkeringat.

“Gimana?? Enak kan???” ujar Bagas.

“Iya kak.... enaaaak!” jawab Verena malu.. sambil mengelap sperma Bagas di pipinya dengan tissue.

“Lain kali aku mau crot di mulutmy juga ya Ver?” ujar Aaron seraya memilin3 puting susu Verena.

“Kalau gitu lain kali aku crot di memek kamu boleh gak Ver?” tanya Bagas.

“Eeehhh.... hehe. Iya boleh kak...” jawab Verena kepada keduanya.
Sementara, waktu menunjukkan pukul 22:30, seolah terlupa, di sudut ruangan, video kamera di hape Bagas masih terus merekam kejadian di ruangan itu..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
halo2, nitip pasang patok ya hu disini :beer:
btw ane liat2 mulustrasi verena jadi mengingatkan ane sama ade kelas yg udah hijrah, mirip bgt soalnya :pandaketawa:
jarang2 juga nih cerpan yg alurnya nyeritain mahasiswa mahasiswi selaen kakaen di desan joget :pantat:

semoga ada lanjutannya ya hu, dan makasih juga udah bikin nih cerita :ampun::ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd