rizkaayu
Suka Semprot
- Daftar
- 8 Apr 2023
- Post
- 22
- Like diterima
- 62
perkenalkan namaku rizka 25th, memiliki tubuh kecil dengan tinggi 150 dan ukuran bra 30.
aq memiliki pacar seorang kulit hitam namun tidak terlalu hitam, wajahnyanya manis dengan bibir yang tidak tebal, dan hidung yang mancung, tidak lebar.
Jam menunjukkan pukul 18.30, tiba-tiba aku mendapat telpon dari pacarku tsb ternyata dia sedang berada dikota dimana aq tinggal dan sedang di hotel, hatiku pun sangat senang sekali karena sudah hampir 3bln kita LDR. walaupun kita LDR tapi pacarku ini tidak pernah mekekang aq, asalkan selalu bilang padanya.
pacarku ini mengajak aq makan malam di sebuah resto.
pada saat yg sudah ditentukan, pacarkupun menjemputku di kostku dan kita berdua pun berangkat menuju resto yang sudah dipilihnya. di sepanjang perjalanan dia memuji aku cantik, bikin aku tersipu malu aja nih.
Dia lancar bahasa sini karena dulu sewaktu di negaranya ia belajar bahasa sini supaya gampang membina usaha dengan perusahaan sini karena dia seorang bisnismen.
Dia terus aja memandangi tubuhku yang pada malam itu hanya terbalut tengtop dan celpen. Padahal menurutku sendiri aku orangnya hiasa-biasa aja kaya abg pada umumnya, langsing dan gak montok.
Ukuran toket juga seadanya dan begitupun dengan bokongku.
Aku jadi heran kenapa dia memandangiku sampai segitunya. Tapi memang saat itu aku gak pake bra sehingga kedua pentilku berbayang di tengtopku.
Aku mengagumi tubuhnya. perawakannya atletis, terlihat dari kemejanya yang tercetak ketat kearah tubuhnya, terutama yang kuperhatikan adalah selangkangannya.
Aku jadi memebayangkan betapa gedenya kontol itu kalau dilihat dari tonjolan di celananya sih, dalam keadaan mati saja sudah menonjol apalagi kalau hidup.Hahhahaa….
sesampainya di resto, kami berdua pun mencari meja yg kosong dan memesan beberapa makanan. kami berdua pun asyik mengobrol kesana kemari sambil makan.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 22.30, dia lalu mengajak aku ke hotelnya yang terletak deket resto. Jadi kita jalan aja menuju hotelnya.
Sesampainya dikamar aku duduk aja di sofa yang ada disitu. Dia duduk disebelahku, tanpa basa-basi, langsung aja dia merengkuh tubuhku dan mengulum bibirku.
Aku hanya menggeliat dan membalas serbuan mulutnya di bibirku. Bibir kami bercumbu dengan penuh nafsu, lidah kami bertautan
"Hhhmmmmhhh…hhmmmhhmmm…” aku bergumam tidak jelas menikmati cumbuannya.
Tubuhku menggelinjang saat tangannya mulai meremas-remas toketku, yang kadang diselingi dengan pilinan dikedua pentilku. Meskipun masih terhalang oleh kain tengtopku
aku sudah merasakan kenikmatan. Aku pun tak mau kalah, aku mulai meraba-raba selangkangannya. Aku merasakan gundukan daging yang masih lembek, tapi terasa sangat besar dan panjang.
Dengan tidak sabar sambil tetap meladeni ciumannya, aku mulai melepaskan celananya. Seketika celananyapun meluncur turun ke bawah.
Dia sekarang hanya berbalut CD, aku yang sudah dipenuhi oleh nafsu segera mengeluarkan kontolnya yang masih tersembunyi di dibalik CDnya.
Kuremas-remas kontolnya, perlahan tapi pasti kontolnya mulai bangun.
Tanpa terasa kedua toketku sudah tidak tertutup oleh sehelai benangpun, sementara celpenku juga sudah terlepas dari tubuhku.
Keadaanku sekarang hanya tinggal mengenakan CD saja. Saat dia mulai menciumi toketku, aku melirik kearah kontolnya yang lagi kuelus dan kuremas.
Mataku terbelalak seketika melihat kontolnya yang sudah mulai ngaceng,
panjangnya lebih dari dua genggaman tanganku, dengan besar yang sangat menakjubkan, karena jempol dan jari tengah ku tidak dapat bersentuhan waktu kugenggam.
Akupun semakin bersemangat mengocok kontolnya agar lebih mengeras.
Diapun segera membalas aksiku dengan meraba selangkanganku dari luar CDku. Dia menggesek belahan bibir memekku yang sudah basah. Kemudian dia menurunkan Cdku kebawah tubuhku sekarang tidak tertutup oleh sehelai benangpun.
Dengan sedikit mengangkangan kakiku, aku menikmati permainan jarinya di itil dan memekku.
Memekku pun semakin basah, desahanku semakin terdengar. Jari tengahnya yang besar mulai menusuk lubang memekku. sementara jari jempolnya terus menmgelus-elus itilku.
Jari tengahnya sedang mengocok pelan iai memekku. Ini membuat aku semakin mendesah keenakan.
“Sssstthhh…aaahhhh…ooohhhh…..aaaahhh….”
aku mengerang menikmati permainannya di itil dan di lubang memekku dengan mulut menghisap pentilku.
Lututku gemetar, dia betul-betul ahli dalam memuaskan lawan mainnya.
Aku dibuatnya mengejang menikmati permainan tangannya.
“Oooohhh sayangg…aku sudah gak tahan lagi..aaaahhhh”
Mendenghar eranganku bukannya berhenti, malah membuat aksinya makin gila.
Jari tangannya semakin menekan-nekan, emutannya dipentilku pun semakin menggila, aku kelabakan dibuatnya,
dan tidak lama kemudian akupun mengerang, mencapai puncak kenikmatanku.
Ssrrrrr…… srrrrr……ssssrrrrr…. ssssrrrrrrr…… sssrrrrrr…… memekku menyemprotkan cairan kenikmatan.
"Oouuughhh…aku keluaaaarrr…aaahhhh….” erangku.
Tubuhku mengejang dan bergetar dengan hebat. Nafasku terengah-engah menikmati orgasmeku, pantatku terangkat, kedua kakiku menjepit tangannya yang masih berada di lubang memekku.
Dinding memekku berkedut-kedut, dia rasakan seperti sedang meremas-remas jari tengahnya.
Tahu kalau aku sedang orgasme, dia menambahi dengan menekan-nekan jempolnya pada itilku, yang memberikan sensasi yang luar biasa buat aku.
Tak berapa lama gejolak birahiku mereda seiring dengan keluarnya cairan kenikmatanku, nafasku mulai kembali normal, dengan mesraku cium dia.
Aku masih belum merasa lengkap bila tidak merasakan kontolnya yang mempunyai ukuran luar biasa tersebut.
Aku membayangkan bila kontolnya menerobos masuk lubang memekku, pasti aku akan merintih dan mengerang sejadi-jadinya.
Sekarang aku meminta dia agar duduk di sofa, kemudian aku berlutut didepannya.
Dengan penuh nafsu kontolnya mulai kukulum dan kujilati, dia mulai mendesah-desah keenakan merasakan kuluman dan jilatan mulut dan lidahku di kontolnya.
Aku merasakan kontolnya makin mengeras, mulutku tidak cukup untuk mengulum kontolnya yang besar dan panjang,
hanya sepertiga dari batang kontolnya yang bisa keluar masuk dalam mulutku.
Setelah kontolnya mengeras aku mulai mengangkangi dia, dan dengan perlahan kepala kontolnya kuoles-oleskan di bibir memekku, aku dan dia merinding kegelian.
“Sleeepppp…. “
aku mulai menyelipkan kontolnya di lubang memekku.
Aku merem melek bibuatnya saat memekku mulai tersumbat oleh kepala kontolnya, dengan perlahan kudorong pantatku ke bawah, batang kontolnya mulai menyeruak masuk ke lubang memekku.
Aku menjerit merasakan memekku sedikit sakit akibat terlalu besarnya kontol yang sedang masuk.
“Sssthhh…ooouughhh…besar sekali kontolmu ooommm…” rintihku menahan sakit dan keenakan.
“Ooh… baby…. your pussy is so tight,” bisiknya di telingaku.
Aku terdiam sejenak merasakan sakit dan perih di memekku akibat sumbatan kontolnya yang besar. Baru sekitar seperempat kontolnya yang terbenam di memekku.
Dia yang merasakan nikmat saat kontolnya terjepit dengan ketat oleh memekku merasa tidak sabar, kedua tangannya mencengkram pinggang dan pantatku dan mulai menekankan pantatku.
“Bleeessss…… ”
perlahan kontolnya mulai menyeruak masuk ke dalam lubang memekku. Aku kembali menjerit kesakitan, akupun meronta dan mencoba untuk bangkit dari posisiku, tapi tangannya menahan pinggangku, sehingga aku tidak dapat melepaskan kontolnya dari lubang memekku.
“Bleeeeessss….”
kembali tangannya mendorong pantatku, setengah kontolnya sudah terbenam dalam memekku sehingga aku pun semakin kesakitan.
“Aduh sayangg…sakiiit…yanxx….”aku merintih kesakitan.
“Oooohhh rizka…your pussy is realy tight….hhhhmmm saayaa…sukaaaa…your pusssy….. ssaabaar sayaaang… ssebentar lagi kamu tidaaak akan kesakitan…,”
katanya sambil mulai menaik turunkan pinggangku perlahan-lahan.
Dan dengan sendirinya pantatku ikut naik turun seirama dengan gerakan tangannya dipinggangku.
“Oooo…sudaaahhh sayngg sakiiit…honey….rizka gak kuaaaattt…sakit sekali rasanya….”
aku masih merintih kesakitan merasakan memekku yang sedang disodok keluar masuk oleh kontol besarnya.
Dia yang sudah sangat bernafsu tidak mau menghentikan kegiatannya, dia betul-betul merasakan enaknya jepitan memekku di kontolnya,
dia merasakan kontolnya sangat seret keluar masuk di lubang memekku.
Tapi lama-lama lubang memekku mulai bisa beradaptasi dengan kontol besarnya , tapi walaupun begitu aku masih merasakan sakit dan perih di lubang memekku.
aq memiliki pacar seorang kulit hitam namun tidak terlalu hitam, wajahnyanya manis dengan bibir yang tidak tebal, dan hidung yang mancung, tidak lebar.
Jam menunjukkan pukul 18.30, tiba-tiba aku mendapat telpon dari pacarku tsb ternyata dia sedang berada dikota dimana aq tinggal dan sedang di hotel, hatiku pun sangat senang sekali karena sudah hampir 3bln kita LDR. walaupun kita LDR tapi pacarku ini tidak pernah mekekang aq, asalkan selalu bilang padanya.
pacarku ini mengajak aq makan malam di sebuah resto.
pada saat yg sudah ditentukan, pacarkupun menjemputku di kostku dan kita berdua pun berangkat menuju resto yang sudah dipilihnya. di sepanjang perjalanan dia memuji aku cantik, bikin aku tersipu malu aja nih.
Dia lancar bahasa sini karena dulu sewaktu di negaranya ia belajar bahasa sini supaya gampang membina usaha dengan perusahaan sini karena dia seorang bisnismen.
Dia terus aja memandangi tubuhku yang pada malam itu hanya terbalut tengtop dan celpen. Padahal menurutku sendiri aku orangnya hiasa-biasa aja kaya abg pada umumnya, langsing dan gak montok.
Ukuran toket juga seadanya dan begitupun dengan bokongku.
Aku jadi heran kenapa dia memandangiku sampai segitunya. Tapi memang saat itu aku gak pake bra sehingga kedua pentilku berbayang di tengtopku.
Aku mengagumi tubuhnya. perawakannya atletis, terlihat dari kemejanya yang tercetak ketat kearah tubuhnya, terutama yang kuperhatikan adalah selangkangannya.
Aku jadi memebayangkan betapa gedenya kontol itu kalau dilihat dari tonjolan di celananya sih, dalam keadaan mati saja sudah menonjol apalagi kalau hidup.Hahhahaa….
sesampainya di resto, kami berdua pun mencari meja yg kosong dan memesan beberapa makanan. kami berdua pun asyik mengobrol kesana kemari sambil makan.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 22.30, dia lalu mengajak aku ke hotelnya yang terletak deket resto. Jadi kita jalan aja menuju hotelnya.
Sesampainya dikamar aku duduk aja di sofa yang ada disitu. Dia duduk disebelahku, tanpa basa-basi, langsung aja dia merengkuh tubuhku dan mengulum bibirku.
Aku hanya menggeliat dan membalas serbuan mulutnya di bibirku. Bibir kami bercumbu dengan penuh nafsu, lidah kami bertautan
"Hhhmmmmhhh…hhmmmhhmmm…” aku bergumam tidak jelas menikmati cumbuannya.
Tubuhku menggelinjang saat tangannya mulai meremas-remas toketku, yang kadang diselingi dengan pilinan dikedua pentilku. Meskipun masih terhalang oleh kain tengtopku
aku sudah merasakan kenikmatan. Aku pun tak mau kalah, aku mulai meraba-raba selangkangannya. Aku merasakan gundukan daging yang masih lembek, tapi terasa sangat besar dan panjang.
Dengan tidak sabar sambil tetap meladeni ciumannya, aku mulai melepaskan celananya. Seketika celananyapun meluncur turun ke bawah.
Dia sekarang hanya berbalut CD, aku yang sudah dipenuhi oleh nafsu segera mengeluarkan kontolnya yang masih tersembunyi di dibalik CDnya.
Kuremas-remas kontolnya, perlahan tapi pasti kontolnya mulai bangun.
Tanpa terasa kedua toketku sudah tidak tertutup oleh sehelai benangpun, sementara celpenku juga sudah terlepas dari tubuhku.
Keadaanku sekarang hanya tinggal mengenakan CD saja. Saat dia mulai menciumi toketku, aku melirik kearah kontolnya yang lagi kuelus dan kuremas.
Mataku terbelalak seketika melihat kontolnya yang sudah mulai ngaceng,
panjangnya lebih dari dua genggaman tanganku, dengan besar yang sangat menakjubkan, karena jempol dan jari tengah ku tidak dapat bersentuhan waktu kugenggam.
Akupun semakin bersemangat mengocok kontolnya agar lebih mengeras.
Diapun segera membalas aksiku dengan meraba selangkanganku dari luar CDku. Dia menggesek belahan bibir memekku yang sudah basah. Kemudian dia menurunkan Cdku kebawah tubuhku sekarang tidak tertutup oleh sehelai benangpun.
Dengan sedikit mengangkangan kakiku, aku menikmati permainan jarinya di itil dan memekku.
Memekku pun semakin basah, desahanku semakin terdengar. Jari tengahnya yang besar mulai menusuk lubang memekku. sementara jari jempolnya terus menmgelus-elus itilku.
Jari tengahnya sedang mengocok pelan iai memekku. Ini membuat aku semakin mendesah keenakan.
“Sssstthhh…aaahhhh…ooohhhh…..aaaahhh….”
aku mengerang menikmati permainannya di itil dan di lubang memekku dengan mulut menghisap pentilku.
Lututku gemetar, dia betul-betul ahli dalam memuaskan lawan mainnya.
Aku dibuatnya mengejang menikmati permainan tangannya.
“Oooohhh sayangg…aku sudah gak tahan lagi..aaaahhhh”
Mendenghar eranganku bukannya berhenti, malah membuat aksinya makin gila.
Jari tangannya semakin menekan-nekan, emutannya dipentilku pun semakin menggila, aku kelabakan dibuatnya,
dan tidak lama kemudian akupun mengerang, mencapai puncak kenikmatanku.
Ssrrrrr…… srrrrr……ssssrrrrr…. ssssrrrrrrr…… sssrrrrrr…… memekku menyemprotkan cairan kenikmatan.
"Oouuughhh…aku keluaaaarrr…aaahhhh….” erangku.
Tubuhku mengejang dan bergetar dengan hebat. Nafasku terengah-engah menikmati orgasmeku, pantatku terangkat, kedua kakiku menjepit tangannya yang masih berada di lubang memekku.
Dinding memekku berkedut-kedut, dia rasakan seperti sedang meremas-remas jari tengahnya.
Tahu kalau aku sedang orgasme, dia menambahi dengan menekan-nekan jempolnya pada itilku, yang memberikan sensasi yang luar biasa buat aku.
Tak berapa lama gejolak birahiku mereda seiring dengan keluarnya cairan kenikmatanku, nafasku mulai kembali normal, dengan mesraku cium dia.
Aku masih belum merasa lengkap bila tidak merasakan kontolnya yang mempunyai ukuran luar biasa tersebut.
Aku membayangkan bila kontolnya menerobos masuk lubang memekku, pasti aku akan merintih dan mengerang sejadi-jadinya.
Sekarang aku meminta dia agar duduk di sofa, kemudian aku berlutut didepannya.
Dengan penuh nafsu kontolnya mulai kukulum dan kujilati, dia mulai mendesah-desah keenakan merasakan kuluman dan jilatan mulut dan lidahku di kontolnya.
Aku merasakan kontolnya makin mengeras, mulutku tidak cukup untuk mengulum kontolnya yang besar dan panjang,
hanya sepertiga dari batang kontolnya yang bisa keluar masuk dalam mulutku.
Setelah kontolnya mengeras aku mulai mengangkangi dia, dan dengan perlahan kepala kontolnya kuoles-oleskan di bibir memekku, aku dan dia merinding kegelian.
“Sleeepppp…. “
aku mulai menyelipkan kontolnya di lubang memekku.
Aku merem melek bibuatnya saat memekku mulai tersumbat oleh kepala kontolnya, dengan perlahan kudorong pantatku ke bawah, batang kontolnya mulai menyeruak masuk ke lubang memekku.
Aku menjerit merasakan memekku sedikit sakit akibat terlalu besarnya kontol yang sedang masuk.
“Sssthhh…ooouughhh…besar sekali kontolmu ooommm…” rintihku menahan sakit dan keenakan.
“Ooh… baby…. your pussy is so tight,” bisiknya di telingaku.
Aku terdiam sejenak merasakan sakit dan perih di memekku akibat sumbatan kontolnya yang besar. Baru sekitar seperempat kontolnya yang terbenam di memekku.
Dia yang merasakan nikmat saat kontolnya terjepit dengan ketat oleh memekku merasa tidak sabar, kedua tangannya mencengkram pinggang dan pantatku dan mulai menekankan pantatku.
“Bleeessss…… ”
perlahan kontolnya mulai menyeruak masuk ke dalam lubang memekku. Aku kembali menjerit kesakitan, akupun meronta dan mencoba untuk bangkit dari posisiku, tapi tangannya menahan pinggangku, sehingga aku tidak dapat melepaskan kontolnya dari lubang memekku.
“Bleeeeessss….”
kembali tangannya mendorong pantatku, setengah kontolnya sudah terbenam dalam memekku sehingga aku pun semakin kesakitan.
“Aduh sayangg…sakiiit…yanxx….”aku merintih kesakitan.
“Oooohhh rizka…your pussy is realy tight….hhhhmmm saayaa…sukaaaa…your pusssy….. ssaabaar sayaaang… ssebentar lagi kamu tidaaak akan kesakitan…,”
katanya sambil mulai menaik turunkan pinggangku perlahan-lahan.
Dan dengan sendirinya pantatku ikut naik turun seirama dengan gerakan tangannya dipinggangku.
“Oooo…sudaaahhh sayngg sakiiit…honey….rizka gak kuaaaattt…sakit sekali rasanya….”
aku masih merintih kesakitan merasakan memekku yang sedang disodok keluar masuk oleh kontol besarnya.
Dia yang sudah sangat bernafsu tidak mau menghentikan kegiatannya, dia betul-betul merasakan enaknya jepitan memekku di kontolnya,
dia merasakan kontolnya sangat seret keluar masuk di lubang memekku.
Tapi lama-lama lubang memekku mulai bisa beradaptasi dengan kontol besarnya , tapi walaupun begitu aku masih merasakan sakit dan perih di lubang memekku.